i
Kata Sambutan
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
KATA SAMBUTAN ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................... iii
TIM PENYUSUN ....................................................................................... iv
iii
TIM PENYUSUN
“PEDOMAN PENYELENGGARAAN UNIT PEMELIHARAAN REGIONAL
ALAT KESEHATAN (REGIONAL MAINTENANCE CENTER)“.
iv
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
NOMOR : HK.02.02/V/0035/2019
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN UNIT PEMELIHARAAN 1REGIONAL
ALAT KESEHATAN
( REGIONAL MAINTENANCE CENTER)
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 8 Januari 2019
Tembusan:
1. Menteri Kesehatan RI
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Lampiran
Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan
Kesehatan
Nomor HK.02.02/V/0035/2019
Tanggal 8 Januari 2019
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Unit
Pemeliharaan Ragional Alat Kesehatan
(Regional Maintenance Center)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam hal ini beberapa aspek yang bisa menyebabkan suatu pelayanan
kesehatan terganggu bukan hanya dari segi ekonomi tingginya biaya
penyelenggaraan pelayanan tetapi juga terhadap kualitas pelayanan kesehatan
yang dihasilkan. Beberapa kali kita temukan terjadinya hal – hal yang tidak
diinginkan yang diakibatkan salahsatunya dari kurang terpeliharanya fasilitas
yang ada, selain itu keefektifan sumber daya bila setiap fasilitas pelayanan
kesehatan khususnya primer untuk memiliki unit pemelihara sendiri juga
3
menjadi dasar pemikiran untuk membuat suatu sistem untuk unit pemelihara
dibawah dinas kesehatan untuk melakukan pengelolaan fasilitas pelayanan
kesehatan khususnya primer ataupun yang belum memiliki tenaga pemelihara
fasilitas sendiri.
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
Dalam pembahasan pedoman ini yang dimaksud dengan fasilitas pelayanan
kesehatan terbatas pada fasilitas pelayanan kesehatan primer ataupun RS kelas
D/Pratama yang belum memiliki tenaga pemelihara fasilitas sendiri. Dan
pedoman penyelenggaraan ini pemanfaatannya untuk dinas kesehatan
propinsi/kabupaten/kota selaku pembina ataupun pembimbing dari fasilitas
pelayanan kesehatan tersebut.
4
D. Pengertian
1. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan
perorangan yang bersifat non spesialistik (primer) meliputi pelayanan rawat
jalan dan rawat inap.
2. Alat Kesehatan adalah bahan, instrumen, aparatus, mesin, implan yang
tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta
memulihkan kesehatan pada manusia dan atau membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh.
3. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
4. Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar
dan/atau spesialistik.
5. Kelas D Pratama adalah RS umum yang hanya menyediakan pelayanan
perawatan kelas 3 (tiga) untuk peningkatan akses bagi masyarakat dalam
rangka menjamin upaya pelayanan kesehatan perorangan yang
memberikan pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat, serta
pelayanan penunjang lainnya.
6. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana otonomi daerah dalam bidang
kesehatan dan dipimpin langsung oleh seorang Kepala Dinas (Kadin). Kadin
berkedudukan di bawah bupati serta bertanggung jawab langsung pada
Bupati melalui Sekretaris Daerah (Sekda).
7. Pemeliharaan adalah suatu kegiatan untuk melakukan pengelolaan alat
kesehatan secara promosi, inspeksi, preventif, dan korektif agar tetap
berfungsi.
8. Fasilitas adalah segala sesuatu hal yang menyangkut Bangunan, Prasarana
maupun Alat (baik alat kesehatan maupun alat non kesehatan) yang
dibutuhkan oleh fasyankes dalam memberikan pelayanan yang sebaik-
baiknya bagi pasien
9. Ruang adalah gabungan/kumpulan dari ruangan-ruangan sesuai fungsi
dalam pelayanan yang saling berhubungan dan terkait satu sama lain
dalam rangka pencapaian tujuan pelayanan kesehatan dari suatu ruang .
10. Ruangan adalah bagian dari ruang merupakan tempat yang dibatasi oleh
bidang-bidang fisik maupun non fisik yang memiliki fungsi spesifik.
11. ASPAK adalah Aplikasi Bangunan, Prasarana dan Alat Kesehatan untuk
inventarisasi data bangunan, prasarana dan alat kesehatan yang ada di
Puskesmas.
5
12. Pengoperasian adalah langkah-langkah yang dilakukan agar alat dapat
difungsikan dengan benar sesuai dengan prosedur, dengan pengoperasian
alat medis yang benar, maka diharapkan dapat memperpanjang umur
peralatan dan mengurangi tingkat kerusakan
13. Pemantauan adalah kegiatan untuk memastikan bahwa peralatan
kesehatan yang ada dalam kondisi laik dan siap pakai
14. Pemeliharaan Preventif adalah Pemeliharan yang dilakukan secara rutin dan
terjadwal (Pencegahan sebelum rusak)
15. Pemeliharaan korektif adalah Perbaikan alat kesehatan setelah di ketahui
kerusakannya.
16. Kalibrasi adalah kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran nilai
penunjukan alat ukur dan/atau bahan ukur
6
BAB II
ORGANISASI DAN TATA LAKSANA
UNIT PEMELIHARA ALAT KESEHATAN (UPAK)
A. Bagan Organisasi
Ka. UPAK
ADM
- Urusan Adm Teknik
dan Umum
- Urusan Logistik &
Perlengkapan
Koordinator Koordinator
Pemeliharaan Pengujian /
kalibrasi internal
- Pemeliharaan
- Perbaikan - Kalibrasi Internal
ANGGOTA/TEKNISI
1. UPAK :
Adalah satu unit kerja, merupakan unsur pelaksana dalam organisasi
dinas kesehatan yang bertugas melaksanakan penyediaan, pemeliharaan
dan perbaikan alat kesehatan.
2. Kepala UPAK :
Adalah Pimpinan yang mengkoordinir UPAK dan bertanggung jawab
kepada kepala dinas kesehatan.
3. Administrasi:
Adalah orang yang bertugas melakukan administrasi teknik, umum,
urusan logistik dan perlengkapan, bertanggung jawab kepada Kepala
UPAK.
7
4. Koordinator Pemeliharaan Peralatan :
Adalah Pimpinan yang mengkoordinir kegiatan pemeliharaan alat
kesehatan serta bertanggung jawab kepada Kepala UPAK.
6. Perbengkelan:
Adalah tempat melakukan kegiatan pemeliharaan dan Pengujian/kalibrasi
internal peralatan kesehatan.
(Jenis peralatan kerja perbengkelan UPAK terlampir).
7. Teknisi
Adalah petugas yang bekerja dalam melaksanakan kegiatan teknis
bangunan, prasarana, peralatan kesehatan dan bertanggung jawab kepada
Koordinator atau Kepala UPAK yang terkait.
8. Pembagian Bengkel
a. Bengkel pemeliharaan alat kesehatan
b. Bengkel pengujian / kalibrasi internal alatkesehatan
C. Uraian Tugas
1. Kepala Unit Pemelihara Fasilitas(UPAK)
a. Kedudukan :
1) Kepala UPAK adalah seorang yang melaksanakan tugasnya
dibawah koordinasi Kepala Seksi Terkait di Dinas Kesehatan
bertugas melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengujian /
kalibrasi peralatan kesehatan.
2) Di dalam melaksanakan tugasnya Kepala UPAK bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan.
3) Kepala UPAK dalam melaksanakan tugasnya dibantu dan
didampingi oleh :
a) Koordinator Administrasi, dibantu oleh : 1 Anggota
b) Koordinator pemeliharaan alat kesehatan, dibantu oleh : 1
Anggota
c) Koordinator Pengujian / Kalibrasi Internal alat kesehatan,
dibantu oleh : 1 Anggota
b. Tugas Pokok
Sebagai Kepala UPAK bertugas menyelenggarakan kegiatan
pemeliharaan, pengujian/kalibrasi internal alat kesehatan serta
memberikan masukan kepada Kepala Seksi Terkait serta Kepala Dinas
Kesehatan tentang kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tugas
pokoknya.
8
Fungsi :
1) Mempersiapkan dan melaksanakan tugas penyediaan,
pemeliharaan dan perbaikan dan pengujian/kalibrasi internal alat
kesehatan.
2) Mempersiapkan dan melaksanakan tugas administrasi UPAK.
c. Uraian tugas
1) Merencanakan kegiatan penyediaan, pemeliharaan dan
pengujian/kalibrasi internal alat kesehatan.
2) Melaksanakan kegiatan teknis dalam pemeliharaan dan
pengujian/kalibrasi internal alat kesehatan.
3) Melaksanakan kegiatan pengawasan dalam pelaksanaan
pengadaan, pemasangan, pemeliharaan, pengujian//kalibrasi
internal alat kesehatan yang dilaksanakan oleh pihak ke III.
4) Menyiapkan dan melaksanakan penelaahan teknis dalam kegiatan
pemeliharaan dan pengujian/kalibrasi internal alat kesehatan.
5) Menyiapkan dan mengolah data inventarisasi alat kesehatan.
6) Melaksanakan pengawasan dan pengoperasian peralatan
kesehatan.
7) Menyiapkan dan melaksanakan system pelaporan pemeliharaan
dan kalibrasi internal alat kesehatan.
2. Administrasi
a. Kedudukan :
1) Administrasi adalah seorang pelaksana yang membantu Kepala
UPAK, bertugas menyelenggarakan pelayanan administrasi untuk
menunjang kelancaran tugas UPAK.
2) Administrasi bertanggung jawab langsung kepada Kepala UPAK.
3) Administrasi di dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh
anggota lainnya
b. Tugas Pokok :
Sebagai salah seorang pelaksana di bidang administrasi dalam
membantu Kepala UPAK bertugas menyelenggarakan kegiatan
pelayanan administrasi umum, teknik, inventarisasi, laporan dan
pelatihan demi kelancaran tugas UPAK.
c. Uraian Tugas :
1) Menyiapakan dan memberikan data kepada Kepala UPAK
2) Menyiapkan data pelaporan kegiatan UPAK
3) Menyiapkan dan memberikan data keuangan serta kepegawaian
di lingkungan UPAK demi kelancaran tugas UPAK
4) Menyiapkan dan memberikan data Surat Perintah Kerja kepada
Kepala UPAK demi kelancaran tugas UPAK
5) Menyimpan data inventarisasi alat kesehatan yang berada di
fasyankes .
6) Menyimpan buku manual alat kesehatan yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas UPAK
7) Menyimpan data dan daftar keagenan peralatan kesehatan.
9
3. Koordinator Peralatan Kesehatan
a. Kedudukan :
1) Koordinator Peralatan Kesehatan adalah seorang pelaksana yang
membantu Kepala UPAK, dalam menyelenggarakan pemasangan,
pemeliharaan dan perbaikan peralatan kesehatan .
2) Koordinator Peralatan Kesehatan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala UPAK.
3) Koordinator Peralatan Kesehatan dalam melaksanakan tugasnya
dibantu oleh anggota/teknisi.
b. Tugas Pokok :
Sebagai seorang pelaksana dibidang peralatan kesehatan dalam
membantu Kepala UPAK bertugas menyelenggarakan kegiatan dalam
menyiapkan dan melaksanakan pemasangan, pemeliharaan,
perbaikan dan rehabilitasi, inventarisasi, laporan dan program
keselamatan kerja peralatan kesehatan.
1) Menyiapkan rencana pemasangan, pemeliharaan, perbaikan
peralatan kesehatan.
2) Menyiapkan pelaksanaan pemasangan, pemeliharaan, perbaikan
peralatan kesehatan.
3) Melaksanakan pemasangan, pemeliharaan, perbaikan peralatan
kesehatan.
4) Menelaah teknis kondisi peralatan kesehatan.
5) Menelaah teknis hasil pemasangan, pemeliharaan, perbaikan
peralatan kesehatan.
6) Menyiapkan dan mengolah data inventarisasi peralatan
kesehatan.
7) Menyiapkan dan menyusun data pelaporan peralatan kesehatan.
8) Menyiapkan dan menyusun data pelaporan hasil pemasangan,
pemeliharaan, perbaikan peralatan kesehatan.
9) Menerapkan program keselamatan kerja peralatan kesehatan.
10) Menerapkan program pemeliharaan berkala peralatan kesehatan.
11) Menyusun program latihan kerja untuk peningkatan kualitas
teknisi peralatan kesehatan.
10
b. Tugas Pokok :
Sebagai seorang pelaksana dibidang Pengujian / Kalibrasi Internal
peralatan kesehatan dalam membantu Kepala UPAK bertugas
menyelenggarakan kegiatan dalam menyiapkan dan melaksanakan
Pengujian / Kalibrasi Internal peralatan kesehatan.
1) Menyiapkan rencana Pengujian / Kalibrasi Internal peralatan
kesehatan.
2) Menyiapkan pelaksanaan Pengujian / Kalibrasi Internal
peralatan kesehatan.
3) Melaksanakan Pengujian / Kalibrasi Internal peralatan
kesehatan.
4) Menelaah teknis kondisi peralatan kesehatan.
5) Menyiapkan dan mengolah data Pengujian / Kalibrasi Internal
peralatan kesehatan.
6) Menyiapkan dan menyusun data pelaporan hasil Pengujian /
Kalibrasi Internal peralatan kesehatan.
7) Menerapkan program pemeliharaan berkala, Pengujian /
Kalibrasi Internal peralatan kesehatan.
D. Ketenagaan
Pelaksanaan kegiatan UPAK dalam menunjang pelayanan kesehatan di
diperlukan tenaga teknis yang sesuai dengan bidang tugasnya yaitu :
1. Pemeliharaan Peralatan Kesehatan.
Pendukung tenaga kerja di Instansi Peralatan Kesehatan adalah tenaga
kerja dengan latar belakang teknik elektromedik, instrumentasi, yaitu
tenaga kerja teknik yang dididik dan dilatih di bidang peralatan
kesehatan mulai dari tingkat SLTA atau setara sampai dengan sarjana.
2. Pengujian / Kalibrasi Internal Kesehatan.
Pendukung tenaga kerja di Instansi Peralatan Kesehatan adalah tenaga
kerja dengan latar belakang teknik elektromedik, fisika, instrumentasi,
yaitu tenaga kerja teknik yang dididik dan dilatih di bidang Pengujian /
Kalibrasi peralatan kesehatan mulai dari tingkat SLTA atau setara sampai
dengan sarjana.
11
3. Koordinator Kalibrasi Internal Alat Kesehatan:
Tingkat pendidikan Min. DIII / DII / SLTA atau setara bidang
elektromedik/ elektro/ instrumentasi /listrik 1 orang
4. Tenaga Administrasi
Tingkat pendidikan minimal SLTA atau setara bidang administrasi 1 orang
5. Teknisi pemeliharaan :
Tingkat pendidikan minimal SLTA atau setara bidang elektromedik/
elektro/ instrumentasi /listrik minimal 1 orang
6. Teknisi Kalibrasi Internal:
Tingkat pendidikan minimal SLTA atau setara bidang elektromedik/
elektro/ instrumentasi /listrik minimal 1 orang
Total tenaga yang dibutuhkan minimal 6 orang dan tergantung kondisi serta
jumlah fasyankes yang menjadi tanggungjawab kerjanya.
12
BAB III
LINGKUP PEKERJAAN
B. Kegiatan UPAK
1. Perencanaan
a. Menyusun rencana kerja dan kegiatan UPAK tahunan, bulanan,
mingguan dan harian.
b. Menyusun petunjuk teknis dan petunjuk operasional dari pemakaian
peralatan kesehatan.
c. Menyusun peraturan kelaikan operasional peralatan yang menunjang
pelayanan kesehatan.
2. Pelaksanaan
a. Melakukan penilaian uji fungsi dan uji coba alat kesehatan baik yang
baru maupun yang selesai diperbaiki.
b. Melakukan pemeliharaan :
1) Pola Dasar Pemeliharaan
a) Pemeliharaan pencegahan (preventif)ialah pemeliharaan yang
dilakukan pada selang waktu tertentu, dimaksudkan untuk
mengurangi kemungkinan kerusakan atau bagian-bagiannya
tidak memenuhi kondisi yang bisa diterima.
Contoh :
(1) Pemeliharaan harian
(2) Pemeliharaan mingguan
(3) Pemeliharaan bulanan
(4) Pemeliharaan tahunan
b) Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan
untuk memperbaiki suatu bagian atau seluruhnya, termasuk
penyetelan, pengantian bagian yang telah rusak untuk
memenuhi kondisi yang dapat diterima.
13
Contoh :
(1) Perbaikan ringan
(2) Perbaikan besar (overhaul)
2) Pelaksanaan pemeliharaan dan pengujian/kalibrasi internal alat
kesehatan :
a) Pemeliharaan dilaksanakan oleh UPAK, sepanjang memiliki
fasilitas kerja, tenaga yang mampu, dan peralatan kerja
tersedia dengan cukup serta sesuai dengan norma
keselamatan kerja yang berlaku.
b) Pemeliharaan yang dilaksanakan oleh pihak ke III yaitu
dengan cara :
(1) Perbaikan insidensial terhadap peralatan tanpa terikat
waktu.
(2) Kontak Service :
Yaitu peralatan dipelihara atau diperbaiki dalam jangka
waktu yang ditentukan misalnya jangka waktu 3
(tiga)bulan, 6 (enam) bulan atau 1 (satu) tahun. Jenis
kegiatan disesuaikan dengan ketentuan pabrik.
c) Melakukan pekerjaan teknis dalam tindakan medis, yaitu :
(1) Mempersiapkan pelayanan teknis dalam tim medis.
(2) Melakukan pelayanan teknis dalam tim medis.
(3) Mengambil tindakan dalam keadaan darurat terhadap
peralatan medis dan penunjangnya.
d) Melakukan telaahan terhadap peralatan, yaitu:
(1) Dalam rangka pengadaan.
(2) Dalam rangka pemeliharaan dan perbaikan.
(3) Dalam rangka pengukuran dan kalibrasi.
(4) Dalam rangka pendayagunaan dan penghapusan.
e) Menyusun laporan teknis mengenai bangunan, prasarana
dan peralatan, yaitu :
(1) Menyusun laporan data keadaan atau inventarisasi
(2) Menyusun laporan kegiatan.
f) Melakukan pengelolaan teknis, yaitu :
(1) Melaksanakan pengelolaan teknis pengamanan
lingkungan
(2) Mengelola kegiatan teknis dalam jam kerja
(3) Bertugas dalam tim pengadaan, pembanding harga,
penerima barang maupun pengujian teknis.
3. Pengawasan
Melaksanakan pengawasan dalam kegiatan pemasangan, pemeliharaan
dan perbaikan peralatan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga.
4. Pelatihan
Dilaksanakan secara terjadwal berlaku bagi operator maupun petugas
teknis sehingga program pelayanan pemeliharaan dan perbaikan berjalan
lancer. Dalam waktu tertentu mendatangkan tenaga ahli untuk
menjabarkan perkembangan dan sistem peralatan yang lama/akan dating.
14
BAB IV
MEKANISME KERJA
Jadwal
Administrasi Koordinator
ASPAK
Alur kerja
1. Surat pemberitahuan dari Kepala UPAK ditujukan kepada Fasyankes
untuk meminta waktu melakukan kegiatan Inventarisasi.
2. Kepala UPAK membuat jadwal lalu menyerahkan ke petugas administrasi.
3. Secara administrasi diproses oleh petugas administrasi untuk diteruskan
ke koordinator.
4. Pelaksanaan inventarisasi dilaksanakan di Fasyankes setempat sesuai
dengan jadwal yang telah disepakati.
5. Setelah itu data inventaris diserahkan ke administrasi untuk diarsip dan
dimasukkan kedalam aplikasi sarana prasarana alat kesehatan (ASPAK).
Usulan
Perencanaan
15
C. Mekanisme Kerja Uji Fungsi/Commissioning
Administrasi
Koordinator
Teknisi
Periksa Kelengkapan
Barang
Tidak
Pihak Ke III Uji Fungsi BAST Barang
Baik
Iya
Tidak
Baik
Uji Coba
Alur kerja
1. Surat permintaan penerimaan barang dari Fasyankes ditujukan kepada
Kepala UPAK.
2. Kepala UPAK membuat surat disposisi ke petugas administrasi untuk
dicatat dalam arsip.
3. Petugas administrasi menyerahkan kepada koordinator jadwal penerimaan
barang.
4. Koordinator bersama fasyankes memeriksa kelengkapan barang, uji fungsi
serta uji coba(bila diperlukan).
5. Setelah semua dalam kondisi baik, bersama fasyankes menandatangani
berita acara serah terima barang, jika tidak sesuai/baik lakukan
koreksi/dikembalikan barang tersebut.
16
D. Mekanisme Kerja Pemeliharaan dan Pengujian/ Kalibrasi Internal
Peralatan Kesehatan
Jadwal
Administrasi
Koordinator
Arsip
Perbengkelan
Laporan
Iya Gudang
Suku Cadang
UPAK
Tidak
Proses I Proses II
Iya
Selesai
Tidak
Proses SPK
Proses III/
Pihak III
Alur kerja
1. Surat permintaan dari Fasyankes ditujukan kepada Kepala UPAK
2. Kepala UPAK membuat jadwal lalu menyerahkan ke petugas administrasi
dan memberikan konfirmasi ke Fasyankes terkait.
3. Secara administrasi diproses oleh petugas administrasi untuk diteruskan ke
koordinator.
4. Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan di bengkel/Fasyankes setempat
dengan prosedur sebagai berikut :
a) Proses I : Untuk kegiatan yang dapat dilaksanakan di
bengkel/Fasyankes tanpa membutuhkan suku cadang. Peralatan yang
telah selesai diperbaiki, dikembalikan ke Fasyankes yang bersangkutan
serta dicatat dalam administrasi.
17
b) Proses II : Untuk kegiatan yang dapat dilaksanakan di
bengkel/Fasyankes namun membutuhkan suku cadang. Suku cadang
dimintakan ke gudang UPAK.
c) Peralatan yang telah selesai diperbaiki/uji/kalibrasi, dikembalikan ke
Fasyankes yang bersangkutan.
5. Proses III
Kegiatan yang tidak dapat dilakukan oleh UPAK disebabkan karena
keterbatasan keterampilan, alat kerja, suku cadang khusus, maka Kepala
UPAK membuat perencanaan untuk perbaikan dan diserahkan ke petugas
administrasi untuk diproses lebih lanjut untuk dilakukan oleh pihak ke III.
Ka. UPAK
Jadwal
Administrasi Fasyankes
Alur kerja
1. Kepala UPAK membuat jadwal Monitoring dan Evaluasi (MONEV) ke Fasyankes.
2. Administrasi mengkonfirmasi ke fasyankes yang akan dilakukan MONEV
dahulu untuk menanyakan kesediaan fasyankes dilakukan MONEV.
3. Administrasi lalu menginfokan ke koordinator untuk pelaksanaan MONEV
selanjutnya.
4. Hasil Monev kemudian dibuatkan laporannya kemudian diserahkan ke kepala
UPAK dan serta dibuat tembusannya ke fasyankes terkait untuk ditindaklanjuti.
5. Kepala UPAK lalu menyerahkan laporan tersebut ke administrasi untuk diarsip
18
F. Mekanisme Kerja Penghapusan
Administrasi
Koordinator
Tidak
Pemegang Rekomendasi
Merk Perbaik hapus Barang
Iya
Alur kerja
1. Kepala Fasyankes mengirim surat pemberitahuan ke kepala UPAK untuk
pemeriksaan barang yang akan dihapuskan.
2. Lalu kepala UPAK meminta Administrasi untuk menjadwalkan dalam rencana
kerja, lalu memberitahukan koordinator untuk pelaksanaannya.
3. Koordinator melakukan pemeriksaan barang bersama dengan fasyankes.
4. Lakukan perbaikan bila memang masih bisa dilakukan, serta masih cukup
layak untuk dipergunakan baik dari segi kemampuan maupun efisiesi
anggaran pemeliharaannya, kemudian barang diserahkan kembali ke
fasyankes untuk dipergunakan.
5. Bila memang kondisinya sudah tidak dapat diperbaiki ataupun sudah tidak
efisiensi lagi bila dipergunakan, teknisi kemudian membuat surat rekomendasi
untuk penghapusannya kepada fasyankes.
6. Ataupun teknisi/fasyankes melampirkan surat pernyataan sudah tidak dapat
diperbaiki/discontinue dari pemegang merk sebagai rekomendasi penghapusan
barang tersebut.
7. Surat rekomendasi dibuat 2 rangkap untuk diserahkan kepada fasyankes dan
administrasi agar pengarsipan.
19
G. Mekanisme Kerja Pelaporan
Koordinator Fasyankes
Laporan
Dinkes
Alur kerja
1. Koordinator menyerahkan laporan hasil kerja dari Fasyankes ke Kepala UPAK.
2. Kemudian setelah itu kepala UPAK memeriksa laporan tersebut, lalu bila sudah
baik laporan tersebut diberikan kepada Dinas kesehatan terkait sebagai laporan
kerja UPAK.
H. Sistem
1. Sistem Pengadaan
a. Merancang rencana kebutuhan bangunan, prasarana dan peralatan yang
digunakan dalam program pelayanan kesehatan serta kebutuhan suku
cadang yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan perbaikan.
b. Mengadakan prasarana dan peralatan perbengkelan yang memadai untuk di-
gunakan oleh teknisi dalam pemeliharaan dan perbaikan.
2. Sistem Pemeliharaan
a. Upaya pemeliharaan yang bersifat pencegahan, dilakukan oleh operator.
b. Pemeliharaan secara rutin atau berkala dilakukan oleh teknisi .
c. Melaksanakan perbaikan-perbaikan, dilakukan oleh teknisi yang
dianggap cakap dan mampu.
d. Melaksanakan perbaikan di bengkel rujukan atau pihak ketiga yang sesuai
persyaratan yang berlaku.
20
3. Sistem Pembinaan
a. Melakukan kebersihan terhadap bangunan, prasarana dan peralatan yang
dilakukan secara rutin setiap hari dan berkesinambungan.
b. Meningkatkan sistem pemeliharaan dan perbaikan bangunan, prasarana
dan peralatan melalui pendidikan, penataran dan latihan untuk me-
ngembangkan diri dalam rangka pelaksanaan program pelayanan
kesehatan.
c. Berpartisipasi dalam tim penyuluhan, pembinaan terhadap pasien, pe -
ngunjung dan petugas/karyawan secara langsung maupun melalui stiker
atau pamphlet
21
BAB V
FASILITAS KERJA UPAK
A. Tempat Kerja
3. Ruang Bengkel
a. Pemeliharaan : Listrik, mekanik
b. Pengujian/kalibasi internal
1. Peralatan Administrasi :
a. Mesin tik / komputer
b. Filling kabinet, lemari arsip, rak data teknik
c. Kalkulator, data processor
d. Meja kursi kerja
e. Meja kursi tamu
f. Over head projector
g. Sound system
2. Peralatan kerja teknik :
a. Peralatan kerja listrik
b. Peralatan kerja non medik
c. Peralatan kerja pemeliharaan
d. Peralatan kerja elektromedik
e. Peralatan pengujian/kalibrasi internal
C. Gudang
Gudang UPAK tempat penyimpanan suku cadang peralatan yang diperlukan
dalam pelaksanaan pemeliharaan / perbaikan dan pengujian/kalibrasi .
22
BAB VI
RUJUKAN
23
B. Alur Kegiatan Rujukan :
1. Rumah Sakit Rujukan sebagai Induk dan Pelaksana Rujukan
Keterangan :
a. Permintaan rujukan dari UPAK/RS/PKM/Fasyankes kesehatan lain
kepada Rumah Sakit dengan tembusan
Rumah Sakit Induk Rujukan .
(Apabila anggaran disediakan oleh Dinkes garis no. I pada alur ini tidak
ada)
b. Penunjukan pelaksanaan rujukan oleh Dinkes kepada Rumah Sakit Induk
rujukan dengan tembusan :
1) Direktorat Kementerian Kesehatan Terkait.
2) Rumah sakit peminta rujukan.
c. Pelaksanaan rujukan
d. Laporan pelaksanaan rujukan dari Rumah Sakit Induk/Pelaksana Rujukan
ke Dinkes dengan tembusan :
1) Direktorat Kementerian Kesehatan Terkait.
2) Unit peminta/penerima rujukan.
e. Laporan hasil rujukan dari Dinkes kepada Direktorat Kementerian Kesehatan
Terkait.
d. Pelaksanaan rujukan
e. Laporan pelaksanaan rujukan dari rumah sakit pelaksana rujukan kepada
Dinkes dengan tembusan :
1) Direktorat Kementerian Kesehatan Terkait.
24
2) RS Induk Rujukan
3) Rumah sakit peminta/penerima rujukan.
f. Laporan hasil rujukan dari Dinkes kepada Direktorat Kementerian Kesehatan
Terkait.
25
BAB VII
PENUTUP
26
Lampiran
Daftar peralatan kerja UPAK
27
IV. Peralatan kerja mekanik halus
1. Sigmat
2. Obeng jam
3. Kikir halus
4. Kunci L (inch)
5. Kunci L (mm)
6. Kunci ring (inch)
7. Kunci ring (mm)
8. Kunci inggris
9. Kunci shock (inch)
10. Kunci shock (mm)
11. Kaca pembesar
12. Lampe sorot
13. Tang kombinasi
14. Tang lancip lures
15. Tang lancip bengkok
16. Pinset lurus
17. Pinset bengkok
18. Ragum kecil
19. Meja kerja
20. Vacuum suction
21. Obeng (+)
22. Obeng (-)
23. Oven
28
25. Kunci L (inch)
26. Kunci Inggris besar
27. Kunci Inggris kecil
28. Kikir halus
29. Vacuum Cleaner
30. Ragum kecil
31. Bangku kerja
32. ECG Simulator
33. Frequensi generator
34. Rak komponen
35. Patera generator
36. Oven
37. Martil karet (besar, kecil)
38. Martil plastik (besar, kecil)
39. Electronic hand tool
40. Iron soldering (20 W, 30 W, 40 W)
41. Extention cable with ground (10 m)
42. Rack of drawer for electronic component
29
32. Air grinder
33. Air wrenches
34. Pompa air
30