Anda di halaman 1dari 95

i

LAPORAN PRAKTIK HEMATOLOGI


BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN
PALEMBANG

Disusun oleh:
LIDYA FRASTICA ARTA : 2134014P

Dosen Pembimbing:
Dr.Ian Kurniawan,S.T.,M.Eng

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS
PALEMBANG
2021

VISI DAN MISI

BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN


PALEMBANG

VISI

“Menjadi Laboratorium Kesehatan yang Unggul dan Terpercaya Tahun 2024”

MISI

1. Melakukan pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat


2. Melakukan pelayanan laboratorium klinik
3. Melakukan pelayanan laboratorium rujukan
4. Melakukan pembinaan terhadap laboratorium kesehatan dan laboratorium faskes di
wilayah regional
5. Menyelenggarakan uji profisiensi dan layanan uji kesehatan
6. Meningkatkan kualitas dan integritas sumber daya internal dan eksternal
7. Melaksanakan pemantauan, analisis dan evaluasi pemantapan mutu laboratorium
kesehatan

MOTTO

“Layanan Cepat, Hasil Akurat”

ii
HALAMAN PENGESAHAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Judul Kegiatan : Praktek Lapangan Hematologi


Nama Mitra : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang
Dosen Pembimbing :
a. Nama : Dr.Ian Kurniawan,S.T.,M.Eng
b. NIDN/NIP : 0229108402
c. Jabatan/Golongan : Dosen tetap
d. Program Studi/Fakultas : DIV Teknologi Laboratorium Medis/Fakultas Ilmu
Kesehatan
e. Perguruan Tinggi : Universitas Katolik Musi Charitas Palembang
Pembimbing Laboratorium
a. Nama : Daryusman, SKM, M.Kes
b. Jabatan/bagian : Kepala Ruangan Laboratorium
c. Institusi : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang

Lokasi Kegiatan/Mitra
a. Wilayah Mitra : Ilir Timur I
(Desa/Kecamatan)
b. Kabupaten/Kota : Palembang
c. Provinsi : Sumatera Selatan
Luaran yang dihasilkan : Laporan
Jangka Waktu Pelaksanaan: 18 September 2021 sd 30 Oktober 2021

Palembang, 30 Oktober 2021


Dosen Pembimbing, Pembimbing Laboratorium
Ka. Instalagi Patologi Klinik

Dr.Ian Kurniawan,S.T.,M.Eng Daryusman, SKM, M.Kes


NIDN. 0229108402 NIP. 198010062001121001

Mengetahui,
Ka.Prodi D.IV TLM

Pra Dian Mariadi, S.Si., M.T.


NIDN. 0213038503

iii
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
karunianya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Hematologi di Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Palembang. Laporan ini berisi mengenai pemeriksaan yang
dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang untuk memenuhi kompetensi
yang akan di capai saat pembelajaran mata kuliah hematologi pada semester VII Program
Studi Diploma IV (D-IV) Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Katolik Musi Charitas, serta bukti pemahaman materi yang telah didapatkan
selama praktik yang dilaksanakan dari tanggal 18 Oktober 2021 sampai dengan 23 Oktober
2021.

Atas Terlaksananya Praktik Hematologi ini, penulis mengucapkan terima kasih


kepada:
1. dr. Andi yussianto, M. Epid selaku Kepala BBLK Palembang
2. Dr.Ian Kurniawan,S.T.,M.Eng dan ibu Mustika Sebagai pembimbing mata kuliah
Hematologi.
3. Bapak Daryusman, SKM, M.Kes , sebagai Kepala Instalasi Patologi Klinik
4. Tri sisca sisilia, AMAK sebagai pembimbing lapangan.
5. Rekan rekan ATLM Balai Besar Laboratorium Kesehatan
6. Semua pihak yang telah membantu atas kelancaran terlaksananya Praktik
Hematologi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Praktik Hematologi ini masih jauh
dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis membutuhkan kritik dan saran yang bisa
membangun kemampuan kami, agar kedepannya bisa menyusun laporan dengan lebih baik
lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi kami khususnya sebagai
penulis.

iv
v
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................. i

VISI, MISI DAN MOTTO RS. ERNALDI BAHAR ................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................... iii

KATA PENGANTAR................................................................................................... iv

DAFTAR ISI.................................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR..................................................................................................... vi

BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................... 1

B. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan.............................................................. 1

C. Tujuan......................................................................................................... 2

1. Tujuan Umum........................................................................................ 2

2. Tujuan Khusus...................................................................................... 2

BAB 2. ISI DAN PEMBAHASAN............................................................................... 3

A. Pemantapan Mutu Internal Hematologi.................................................. 3

1. Definisi.................................................................................................... 3

2. Tujuan.................................................................................................... 3

3. Tahapan Pemantapan Mutu Internal.................................................. 4

4. Tahapan Uji Ketelitian......................................................................... 5

B. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi.................................................. 8

1. Pemeriksaan Darah Rutin.................................................................... 8

2. Pemeriksaan Retikulosit....................................................................... 24

3. Pemeriksaan Apus Darah Tepi............................................................ 26

4. Pemeriksaan PT, APTT, Fibrinogen................................................... 30

5. Pemeriksaan D-dimer........................................................................... 33

C. Pengeluaran dan Pelaporan Hasil............................................................. 34

v
D. Pengelolaan Sisa Bahan Pemeriksaan......................................................36

BAB 3. PENUTUP........................................................................................................ 37

A. KESIMPULAN........................................................................................... 37

B. SARAN......................................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil presisi dan akurasi................................................................................................12

Tabel 2.2 Hasil Kontrol Harian......................................................................................................13

Tabel 2.3 Hasil Kontrol Bulanan Hemoglobin Level Normal.....................................................14

Tabel 2.4 Hasil Pemeriksaan Hematologi......................................................................................15

Tabel 2.5 Hasil Pemeriksaan Gambaran Darah Tepi..................................................................25

Tabel 2.6 Uji Presisi dan Akurasi Pemeriksaan PT September 2021.........................................30

Tabel 2.7 PMI Pemeriksaan PT level Normal...............................................................................32

Tabel 2.8 Hasil Kontrol harian Pemeriksaan PT, APTT, Fibrinogen........................................33

Tabel 2.9 Hasil Pemeriksaan Fibrinogen.......................................................................................33

Tabel 2.10 Hasil Pemeriksaan PT, APTT......................................................................................33

Tabel 2.11 Hasil Pemeriksaan D-dimer.........................................................................................40

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Retikulosit...................................................................................................................21

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hematologi merupakan ilmu yang mempelajari kondisi sel-sel darah perifer dalam
kondisi normal maupun patologis. Dibidang medis maupun klinis, uji hematologi digunakan
untuk kepentingan diagnosis, prognosis dan pemantauan selama proses terapi dan
pengobatan. Salah satu parameter hematologi yang rutin dilakukan adalah hitung darah
lengkap atau complete blood count (CBC) yang meliputi, jumlah eritrosit, hemoglobin,
hematokrit, perhitungan mean corpuscular volume (MCV), mean corpuscular hemoglobin
(MCH), mean corpuscular hemoglobin concentration (MCHC), jumlah leukosit, hitung jenis
leukosit serta jumlah trombosit (platelet) (Laksmindra dkk, 2016).

Pemeriksaan laboratorium yang menguji kelainan dalam plasma disebut sebagai


pemeriksaan hemostasis. Proses hemostasis ini mencakup pembekuan darah (koagulasi) dan
melibatkan pembuluh darah, agregasi trombosit serta protein plasma baik yang menyebabkan
pembekuan maupun yang melarutkan bekuan. (Durachim dkk, 2018)
Faal hemostasis untuk dapat berjalan normal memerlukan 3 langkah, yaitu: mekanisme
hemostasis Primeryaitu mekanisme awal memberikan respon dengan vasokonstriksi
pembuluh darah pada luka yang melibatkan vaskuler dan trombosit sehingga terbentuk
sumbatan trombosit. Hemostasis sekunder yaitu mekanisme yang melibatkan faktor trombosit
dan faktor pembekuan darah dalam plasma dengan tujuan akhir pembentukan benang fibrin
sekitar luka. Hemostasis tersier yaitu mekanisme kontrol yang menjaga agar hemostasis tidak
berlebihan melakukan sistem fibrinolitik. Pembuluh darah adalah bagian dari tubuh yang
berperan sebagai tempat mengangkut darah ke seluruh tubuh. Ada tiga jenis pembuluh darah,
yaitu arteri yang berfungsi membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh, pembuluh kafiler
berfungsi sebagai tempat pertukaran sebenarnya air dan bahan kimia antara darah dan
jaringan dan vena membawa darah dari kapiler kembali ke jantung. Pembuluh darah terbesar
adalah aorta.

Dalam pemeriksaan hematologi, harus selalu diperhatikan faktor-faktor yang dapat


mempengaruhi hasil pemeriksaan. Penetapan hasil didalam laboratorium selalu berdasarkan
kondisi preanalitik, analitik dan post analitik yang baik. Tahapan preanalitik diantaranya

1
meliputi pengambilan sampel dan penanganannya termasuk pemberian antikoagulan yang
baik. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah penggunaan antikoagulan dalam
pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium. Penggunaan antikoagulan yang baik
harus memperhatikan ketepatan pemberian dosis antikoagulan tersebut dengan volume darah.
Karena tidak semua antikoagulan dapat dipakai, ada yang terlalu banyak memberi pengaruh
pada beberapa komponen darah, sehingga tidak didapatkan hasil yang valid (Gandasoebrata,
2007).

Universitas Katolik Musi Charitas, Fakultas Ilmu Kesehatan, Prodi D-IV TLM
melakukan kerjasama dengan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang untuk
memberikan ilmu pengetahuan yang kompeten dibidang Hematologi agar menghasilkan
mahasiswa Ahli Teknlogi Laboratorium Medis yang memiliki kemampuan yang kognitif baik
secara teori maupun praktik dibidang Hematologi. Melalui kegiatan praktik Hematologi di
laboratorium Patologi Klinik, diharapkan mahasiswa mendapatkan pengalaman praktek
langsung di layanan kesehatan, mampu melakukan pemantauan mutu di laboratorium, serta
melakukan pemeriksaan manual dan otomatis dari keseluruhan kompetensi pembelajaran.

B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


1. Tempat
Instalasi patologi klinik, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang Jl.
Inspektur Yazid No 2 KM. 2,5, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang Sumatera
Selatan.
2. Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksaan praktek mulai dari 18 Oktober 2021 sampai dengan 23 Oktober
2021.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa Prodi D-IV TLM Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi
Charitas mampu melaksanakan kegiatan praktik Hematologi dengan baik agar
dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan tersebut secara nyata dalam praktik
langsung.

2
2. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan persiapan pada tahap pemeriksaan, meliputi
persiapan alat, reagen, dan bahan pemeriksaan sesuai IK/pedoman (Instruksi
Kerja).
2. Mahasiswa paham dan mampu melakukan kegiatan PMI pada pemeriksaan
Hematologi yang meliputi verifikasi yang diawali dari periode pendahuluan,
periode kontrol dan validasi metode.
3. Mahasiswa mampu dan terampil menggunakan peralatan pemeriksaan
hematologi dimulai dari alat sederhana (konvensional) dan alat Analyzer
Hematologi.
4. Mahasiswa mampu melakukan Pemeriksaan hematologi secara manual (hitung
jumlah retikulosit, apus darah tepi untuk menilai WBC dan jumlah trombosit).
5. Mahasiswa mampu melakukan Pemeriksaan hemostasis (PT, aPTT, INR,
Fibrinogen, D-dimer).
6. Mahasiswa paham dan mengetahui proses pengeluaran hasil, verifikasi sampai
validasi hasil.
7. Mahasiswa paham dan mengetahui proses pengelolaan sampel dan
penyimpanan sampel.

3
BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

A. Pemantapan Mutu Internal Hematologi


Pemantapan mutu laboratorium merupakan suatu peralatan mutu yang digunakan
untuk melakukan pengawasan mutu dengan menggunakan konsep pengawasan proses
statistik (statistical process control). Pengawasan proses dengan statistic adalah sebuah
cara yang memungkinkan operator menentukan apakah suatu proses sedang berproduksi,
dan mungkinterus berproduksi keluaran yang sesuai. Sedangkan jaminan mutu adalah
suatu sistem manajemen yang dirancang untuk mengawasi kegiatan-kegiatan pada
seluruh tahap (desain produk: produksi, penyerahan produk serta layanan), guna
mencegah adanya masalah-masalah kualitas dan memastikan bahwa hanya produk yang
memenuhi syarat yang sampai ke tangan pelanggan (Faure & Faure, 1999).

1. Definisi

Pemantapan mutu internal (internal quality control) adalah kegiatan


pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh masingmasing laboratorium
secara terus menerus agar tidak terjadi atau 14 mengurangi kejadian
penyimpangan sehingga diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat. (Sukorini dkk,
2010).

Menurut Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2013 Pemantapan mutu internal


mencakup seluruh rangkaian kegiatan yang dimulai sebelum proses pemeriksaan
itu sendiri dilaksanakan yaitu dimulai dari tahap pra analitik, analitik dan pasca
analitik.

2. Tujuan
Tujuan Tujuan Pemantapan Mutu Internal menurut Permenkes RI Nomor
43 Tahun 2013 adalah :
a. Pemantapan dan penyempurnaan metode pemeriksaan dengan
mempertimbangkan aspek analitik dan klinis.
b. Mempertinggi kesiagaan tenaga sehingga pengeluaran hasil yang salah tidak
terjadi dan kesalahan dapat dilakukan segera.
c. Memastikan bahwa semua proses mulai dari persiapan pasien, pengambilan,

4
pengiriman, penyimpanan dan pengolahan spesimen sampai dengan pencatatan
dan pelaporan dilakukan dengan benar.
d. Mendeteksi kesalahan dan mengetahui sumbernya.
e. Membantu perbaikan pelayanan penderita melalui peningkatan mutu
pemeriksaan laboratorium
3. Tahapan pemantapan mutu internal meurut Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2013
meliputi :
a. Tahap pra analitik
1) Penulisan formulir pemeriksaan meliputi identitas pasien, identitas pengirim,
nomor laboratorium, tanggal pemeriksaan, permintaan pemeriksaan harus
lengkap dan jelas, konfirmasi jenis sampel yang harus diambil dengan jelas
dan benar
2) Pengumpulan spesimen Spesimen harus diambil secara benar dengan
memperhatikan, lokasi, volume, cara, peralatan, wadah spesimen,
antikoagulan, harus sesuai dengan persyaratan pengambilan spesimen.
3) Penanganan specimen dan pengolahan spesimen harus dilakukan sesuai
persyaratan, kondisi pengiriman spesimen juga harus tepat.
b. Tahap analitik
1) Reagen harus dipastikan memenuhi syarat, masa kadaluarsa tidak
terlampaui, cara pelarutan atau pencampuran sudah benar, cara pengenceran
sudah benar, dan pelarutnya harus memenuhi syarat.
2) Peralatan Peralatan/alat yang akan digunakan dipastikan bahwa semua
bersih dan sudah memenuhi standart, sudah terkalibrasi, pipetasi dilakukan
dengan benar dan urutan prosedur harus diikuti dengan benar.
3) Kontrol kualitas (qulity control =QC ) adalah salah satu kegiatan
pemantapan mutu internal. Kontrol kualitas merupakan suatu rangkaian
pemeriksaan analitik yang ditujukan untuk menilai data analitik.
Tujuan dari dilakukannya kontrol kualitas adalah untuk mendeteksi
kesalahan analitik di laboratorium. Kesalahan analitik di laboratorium
terdiri atas dua jenis yaitu kesalahan acak (random error) dan kesalahan
sistematik (systematic error). Kesalahan acak menandakan tingkat presisi,
sementara kesalahan sistematik menandakan tingkat akurasi suatu metode
atau alat (Sukorini dkk, 2010).
4) Metode pemeriksaan di laboratorium harus memiliki rencana pengambilan
5
sampel dan metode. Metode pengambilan sampel harus:
a) Mengacu pada metode sampling yang digunakan;
b) Tanggal dan waktu pengambilan sampel;
c) Data untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan sampel (misalnya
jumlah, jumlah, nama)
d) Identifikasi personil melakukan sampling;
e) Identifikasi peralatan yang digunakan;
5) Kompetensi Pelaksana Rekaman yang relevan pendidikan dan profesional
kualifikasi, pelatihan dan pengalaman, dan penilaian kompetensi semua
personil harus terpelihara.
c. Tahap Pasca Analitik
1) Pembacaan hasil yaitu dengan perhitungan, pengukuran, identifikasi dan
penilaian harus benar.
2) Pelaporan hasil yaitu form hasil dipastikan bersih, tidak ada salah transkrip,
tulisan sudah jelas, tidak terdapat kecenderungan hasil

4. Tahapan Uji Ketelitian


a. Periode Pendahuluan
Periode ini menentukan nilai dasar yang akan menjadi nilai rujukan
untuk pemeriksaan selanjutnya. (Siregar Dkk, 2018)

Prosedur pembacaan :

(1) Periksa bahan kontrol level 1, level 2, dan level 3 secara bersamaan
seperti pengerjaan pembacaan sampel sampai 20-25 kali pembacaan. Cara
pembacaan bahan kontrol sebagai sampel
a) Cek status alat, pastikan dalam keadaan Ready (lampu Ready menyala
hijau)
b) Siapkan bahan kontrol level1, level2, level3
c) Klik Manual, masukkan nomor sampel/kode bahan kontrol (maksimal
15 digit), pilih discrete CBC dan pilih No pada Capillary mode.
d) Klik OK setelai selesai di set
e) Homogenisasi sampel kemudian buka penutup bahan kontrol,
masukkan tabung yang berisi darah kedalam aspiration port
kemudian tekan tombol Start

6
f) Maka lampu hijau akan berkedip dan tunggu sampai terdengar beep
2x, lalu tarik sampel
g) Jika ingin mencetak hasil tinggal pilih data yang akan dicetak
kemudian klik report, hasil yang kita inginkan akan otomatis tercetak.
h) Hasil pembacaan bahan kontrol kemudian di plot ke dalam formulir
periode pendahuluan.
2) Catat nilai yang didapat pada formulir periode pendahuluan (ditulis
sebagai x)
3) Setelah diperoleh 25 nilai pemeriksaan, hitung rata-rata/mean (ditulis
sebagai x́), Standar Deviasi (SD), koefisien variasi (CV), batas peringatan
(mean ±2SD) dan batas kontrol (mean ±3SD).
4) Teliti kembali apakah ada nilai yang melebihi batas mean ±3SD. Bila ada,
maka nilai tersebut dihilangkan. Hitung kembali nilai mean, SD, CV, mean
±2SD, mean ±3SD.
5) Nilai mean dan S yang diperoleh ini dipakai sebagai nilai rujukan Periode
Kontrol.
b. Periode Kontrol
Periode ini menentukan ketelitian pemeriksaan pada hari tersebut.
(Siregar Dkk, 2018)

Prosedur pembacaan :

1) Periksa bahan kontrol setiap hari kerja atau pada hari parameter diperiksa
2) Catatlah nilai hasil kontrol yang diperoleh pada formulir periode kontrol/
PMI
3) Hitung penyimpangan terhadap nilai rujukan dalam satuan SD (Standar

Xi−x́
Deviasi), dengn rumus : Satuan SD =
SD
4) Satuan SD yang diperoleh di plot pada grafik kontrol. Sumbu X dalam
grafik kontrol menunjukkan hari/tanggal pemeriksaan, sedangkan sumbu y
menunjukkan satuan SD

Evaluasi hasil (Wesgard Rules):

7
13S : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol (out of
control), apabila hasil pemeriksaan satu bahan kontrol melewati batas atau
sama dengan 3SD atau -3SD. Nilai ditolak.

22S : Seluruh hasil pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol,
apabila hasil pemeriksaan 2 kontrol berturut-turut keluar dari batas yang sama
2SD atau -2SD. Nilai dianggap peringatan pada kontrol pertama dan ditolak
pada kontrol kedua.

R4S : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol, apabila
perbedaan antara 2 hasil kontrol berturut-turut melebih 4S (satu kontrol diatas
+2SD, lainnya dibawah -2SD). Nilai kontrol pertama dianggap peringatan dan
kontrol kedua ditolak.

41S : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol, apabila
4 kontrol berturut-turut keluar dari batas yang sama baik +1SD maupun -1SD.
Nilai kontrol ketiga dianggap peringatan dan nilai kontrol keempat ditolak

10X : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan kelaur dari kontrol, apabila
10 nilai kontrol berturut-turut berada pada nilai yang sama dari nilai tengah.
Nilai kontrol kesepuluh ditolak.

Aturan-aturan tersebut dapat mendeteksi gangguan ketelitian (kesalahan acak)


atau gangguan ketepatan (keselahan sistematik).

Aturan kontrol yang mendeteksi kesalahan acak (random error), yaitu 1 3S dan
R4S. Aturan kontrol yang mendeteksi kesalahan sistematik (systematic error),
yaitu 22S, 41S, 10X, 13S

c. Verifikasi Metode
Verifikasi metode adalah suatu proses (percobaan laboratorium) untuk
membuktikan bahwa laboratorium mampu menggunakan metode analisis
baku/standar pada kondisi nyata di laboratoriumnya. (Siregar Dkk, 2018)

Prosedur pembacaan

1. Periksa bahan , bisa bahan kontrol atau sampel pasien secara bersamaan
seperti pengerjaan pembacaan sampel sampai 20-25 kali pembacaan.

8
2. Catat nilai yang didapat pada formulir sehingga didapat hasil presisi
akurasi yang diinginkan.
SD 8 100
Cara menghitung Presisi (Koefisien Variasi) : KV(%) =

Semakin kecil nilai KV(%), semakin teliti sistem/metode tersebut
x−NilaiTengah
Cara menghitung Akurasi (d%) : d (%) = x 100
Nilai tengah

B. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi

1. Pemeriksaan Darah Rutin

a. Tujuan

Untuk mengetahui hasil pemeriksaan darah rutin dengan menggunakan alat


automatic

b. Metode
Electronic Cell Counter

c. Prinsip
Menggunakan pengukuran dan penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang
mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan/sampel yang
melewatinya
d. Alat dan Bahan

1) Alat

a) Sysmex Xs-800i

b) Roller-10

2) Bahan

a) Darah EDTA
b) Cellpack 20 L
c) Sulfolyser SLS
d) Stromatolyser 4DL
e) Stromatolyser 4DS

9
f) Bahan Control ( e-Check Level 1,2 & 3)

e. Prosedur Kerja
1) TAHAP PRA ANALITIK

a) Petugas penerima sampel menerima bahan pemeriksaan.


b) Petugas penerima sampel mengscan barcode sampel di sistem SILK.
c) Petugas penerima sampel mengprint blanko permintaan pemeriksaan.
d) Petugas penerima sampel memeriksa kondisi sampel. yaitu jenis
sampel, volum sampel, anti koagulan, wadah sesuai jenis
pemeriksaan, kesesuaian permintaan pemeriksaan
e) Petugas mencatat tanggal, nomor order sampel, jenis bahan
pemeriksaan, jam penerimaan, paraf penerima sampel di buku
penerimaan sampel
f) Petugas penerima sampel mendistribusikan sampel ke petugas
pemeriksa / analis sesuai dengan parameter yang diminta.
g) Jika sampel tidak dapat langsung dikerjakan, maka sampel disimpan
di refrigerator atau freezer sesuai dengan suhu yang dipersyaratkan
dan diinformasikan ke petugas pemeriksa / analis.
h) Petugas pemeriksa yang akan mengerjakan sampel memaraf dan
menuliskan namanya pada blanko pemeriksaan sampel. (BBLK,2019)

2) TAHAP ANALITIK CONTROL DAN SAMPEL

a) Melakukan pemeriksaan uji presisi dan akurasi.

Uji Presisi.

(1) Pilih salah satu bahan pemeriksaan pasien atau control.

(2) Bahan dibagi menjadi dua bagian.

(3) Diperiksa seperti memeriksa sampel biasa.

(4) Catat hasilnya.

(5) Hitung secara statistik, Presisi diterima jika CV < 5%.

10
Uji akurasi

(1) Dengan mengukur bahan kontrol yang ada nilainya (Assayed


control).

(2) Periksa bahan kontrol seperti memeriksa sampel pasien.

(3) Catat hasilnya

(4) Hitung secara statistik.

(5) Uji Akurasi diterima jika nilai rata-rata hasil pemeriksaan


bahan control tidak jauh dari nilai tengah control (±10%).

b) Control alat

(1) Biarkan kontrol e-Check pada suhu kamar 15 – 20 menit.


(2) Pastikan alat dalam keadaan Ready, kemudian tekan Manual,
klik menu QC.
(3) Pilih level QC yang akan dijalankan, tekan OK.
(4) Homogenisasi e-Check, masukkan kedalam sample probe
kemudian tekan START.
(5) Jika nilai kontrol berwarna kuning atau merah menandakan
hasil QC keluar dari limit kontrol, tekan Cancel lalu ulangi
langkah d, dan jika nilai kontrol masuk tekan Accept.

c) Pemeriksaan sampel

a. Cek status alat, pastikan dalam keadaan Ready (lampu Ready


menyala hijau).
b. Siapkan sampel pasien, minimal 500µl darah EDTA.
c. Klik Manual, masukkan nomor sampel (maksimal 15 digit),
pilih discrete (CBC atau CBC + DIFF), dan pilih No pada
Capillary mode. Patient ID boleh diisi atau tidak diisi.
d. Klik OK setelah selesai di set.

11
e. Homogenisasi sampel kemudian buka penutup sampel,
masukkan tabung yang berisi darah kedalam aspiration port
kemudian tekan tombol Start.
f. Maka lampu hijau akan berkedip dan tunggu sampai terdengar
beep 2x, lalu tarik sampel.
g. Jika ingin mencetak hasil tinggal pilih data yang akan dicetak
kemudian klik report, hasil yang kita inginkan akan otomatis
tercetak. (BBLK,2019)

3) TAHAP PASCA ANALITIK


a) Hasil presisi dan akurasi
Table 2.1 Hasil presisi dan akurasi

12
Parameter : Hemoglobin

Alat : Sysmex Xs-800i

Metode : Blood Cell Counter

Bahan : e-Check

Satuan : g/L

Nilai Tengah 138

Range : 134 - 142

Tanggal : 04/10/2021

No Hasil

1 139

2 140

3 139

4 138

5 140

6 141

7 140

8 138

9 139

10 136

11 138

12 139

13 140

14 139

15 141

16 138

17 136

18 137

13
19 140

20 139

   

Total 2777

n 20

Rata-rata (x) 138.85

SD 1.42

CV 1.03

Bias 0.62

CV (%)* 3

Bias (%)* 7

Catatan :

CV (%)* adalah batas CV maksimum yang tertera dalam Assay Sheet


Eightcheck-3WP Bias (%)* adalah batas bias maksimum (CLIA
Requirements for Analytical Quality)

Kesimpulan :

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan didapat CV (presisi) 1.03%


kurang dari 3% dengan bias (akurasi) yang didapat 0.62 % kurang
dari 7% Dengan demikian disimpulkan bahwa pemeriksaan
Hemoglobin akurasi presisi pada dengan metode Blood Cell Counter
"BAIK"

b) Hasil control Harian Tanggal 18 Oktober 2021

Tabel 2.2 Hasil Kontrol Harian

14
Pemeriksaan Hasil Kontrol
Low Normal High
Hemoglobin 64 138 177
leukosit 3.4 7.7 20.1
Eritrosit 2.39 4.54 5.39
Hematokrit 0.180 0.373 0.481
Trombosit 70 256 644

c)

c) Hasil Kontrol
Bulan : September 2021 Bulanan

Parameter : HB-N

Metoda : Blood Cell Counter

Bahan Kontrol : Eight check 3WP-N

Batas Kadaluarsa : 23/10/2021

No Batch : 11980822

Nilai Rata-Rata (Pabrik)15 : 138

SD : 4

Nilai Rentang : 134 - 142


Tabel 2.3 Hasil Kontrol Bulanan Hemoglobin Level Normal

Xi - dalam satuan
Tanggal SD Xi Ket

01/09/2021 0.8 141 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

02/09/2021 0.3 139 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

03/09/2021 -0.5 136 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

04/09/2021 0.0 138 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

06/09/2021 -0.3 137 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

07/09/2021 -0.8 135 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

08/09/2021 -0.8 135 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

09/09/2021 -0.5 136 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

10/09/2021 0.0 138 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

11/09/2021 0.5 140 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

13/09/2021 -0.5 136 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

14/09/2021 0.3 139 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

15/09/2021 -0.5 136 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

16/09/2021 -0.8 135 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

17/09/2021 0.3 139 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

18/09/2021 0.5 140 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

20/09/2021 -0.5 136 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

21/09/2021 -0.8 135 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

22/09/2021 -0.3 137 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

23/09/2021 0.8 141 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

24/09/2021 0.0 138 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

25/09/2021 -0.5 136 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

27/09/2021 -0.3 137 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

28/09/2021 0.5 140 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

16
29/09/2021 0.8 141 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

30/09/2021 0.0 138 Kontrol ok px dapat dilanjutkan

Grafik Levey Jenning Pemeriksaan Kontrol Hb Level Normal

d) Hasil Pemeriksaan Sampel

Nama Pasien : Tn. A

Umur : 24 tahun

Table 2.4 Hasil Pemeriksaan Hematologi


Konvensional Satuan Internasional
Pemeriksaan (SI) Satuan Metoda
Nilai Hasil Nilai Nilai Nilai Rujukan
Rujukan Hasil
Hemoglobin 13.2 gr/dl 13.5 – 18 132 135 – 180 g/L B.Cell
Counter
Eritrosit 4.31 10⁶/µL 4.31 – 6.40 4.31 4.31 – 6.40 10¹²Sel/L B.Cell
Counter
Leukosit 11.7 103/µL 4.4 – 1.1 11.7 44 – 11 10⁹ Sel/L B.Cell
Counter
Hematokrit 39 %Vol 39 – 52 0.39 0.39 – 0.52 Fraksi B.Cell
Volume Counter
Trombosit 265 10³/µL 150 - 450 265 150 - 450 10⁹ Sel/L B.Cell
Counter

17
f. Pembahasan
Dari hasil pemeriksaan dapat dilihat bahwa hasil eritrosit, hematokrit
dan trombosit normal. Sedangkan hasil leukosit dan hemoglobin abnormal.
1) Hemoglobin
Hemoglobin merupakan zat warna yang terdapat dalam darah merah
yang berguna untuk mengangkut oksigen (O2) dan karbondioksida CO2 dalam
tubuh (Adriani & Wirjatmadi, 2012). Dengan pengukuran kadar hemoglobin,
kita dapat melaporkan dalam pembuatan keputusan untuk mencegah dan
mengkontrol anemia (WHO, 2008).
Pemeriksaan ketepatan kadar atau jumlah hemoglobin yang dilakukan
dalam laboratorium akan sangat dipengaruhi oleh pengalaman, kualitas
reagen, cara pengambilan sampel dan cara pemeriksaan. International Council
for Standardization in Haematology (ICSH) telah menganjurkan pemeriksaan
hemoglobin melalui metode cyanmethemoglobin. Karena cara ini mudah dan
dapat menghitung semua jenis hemoglobin kecuali sulfahemoglobin. Metode
yang menggunakan asam hematin (Sahli) tidak dianjurkan lagi, karena
memiliki kesalahan yang sangat besar, instrumen tidak dapat di standarisasi
kemudian tidak semua hemoglobin diubah menjadi asam hematin, seperti
sulfahemoglobin dan karboksihemoglobin (Tjokronegoro & Utama, 1996).
2) Eritrosit
Sel darah merah atau eritrosit merupakan sel darah dengan jumlah
yang paling banyak dalam tubuh manusia. Fungsi utama eritrosit adalah
mengangkut oksigen dan mengantarkannya ke sel-sel tubuh. hitung jumlah
eritrosit merupakan salah satu parameter Hematologi yang ditentukan guna
membantu menegakkan diagnosis, menunjangdiagnosis, membuat diagnosis
banding, memantau perjalanan penyakit, menilai beratnya sakit dan
menentukan prognosis (Neni, dkk, 2017).
3) Leukosit
Leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan
hemopoetik yang berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai
penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Leukosit adalah
sel heterogen yang memiliki fungsi yang sangat beragam. Walaupun demikian
sel sel ini berasal dari suatu sel bakal (stem cell) yang berdifferensiasi

18
(mengalami pematangan) sehingga fungsi-fungsi tersebut dapat berjalan.
Stabilitas leukosit pada suhu kamar adalah 2 jam.
Kelainan Leukosit:
a) Leukositosis yaitu jumlah leukosit lebih dari normal. Ini dapat terjadi
karena Fisiologik pada latihan jasmani berat akhir kehamilan (terutama 2
bulan terakhir), waktu partus / melahirkan, neonates, idiopathic normal.
Kenaikan jumlah neutrofil pada keadaan patologik seperti pada infeksi
kerusakan jaringan (crush syndrome, neoplasma, luka bakar keracunan CO
dan Pb, kelainan metaboli (eklampsia, Gout, ketosis diabetes, syndroma
cushing).
b) Leukopenia yaitu jumlah leukosit kurang dari normal (granulosit
berkurang) biasanya terjadi pada Agranulositosis, neutropenia karena obat.
Depresi sumsum tulang pada anemia aplastik, osteosklerosis, mielofibrosis,
infiltrasi neoplasma, radiasi yang disebabkan keracunan oleh zat benzene,
urethan, Au, dan lain-lain. Obat - obat sitostatika (myleran, mercaptopurin),
dll. Infeksi oleh bakteri (thypus abdominalis, parathypus, brucellosis), virus
(influenza, campak, rubella, hepatitis), rickettsia (thypus, scrub thypus),
protozoa (malaria), infeksi berat (TBC miller, osteomyelitis berat,
septicemia. Benda imun (PAP). Defisiensi. [ CITATION Dos211 \l 1033 ]
4) Hematokrit

Hematokrit merupakan suatu hasil pengukuran yang menyatakan


perbandingan sel darah merah terhadap volum darah.Kata hematokrit
berasal dari bahasa Yunani, yaitu hema (berarti darah) dan krite (yang
memiliki arti menilai atau mengukur).Secara harafiah, hematokrit berarti
mengukur atau menilai darah yaitu eritrosit.Nilai hematokrit pada wanita
adalah 42 % dan pada laki-laki lebih tinggi yaitu 45 %.Sisanya merupakan
plasma yaitu untuk wanita 58 % dan untuk laki-laki 55 %. bila kadar
hematokrit terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka dapat menunjukkan
berbagai masalah kesehatan Nilai hematokrit akan meningkat
(hemokonsentrasi) karena peningkatan kadar sel darah atau penurunan
volume plasma darah, misalnya pada kasus DBD, penyakit jantung bawaan,
tumor ginjal, dehidrasi, penyakit paru-paru, polisitemia vera, hipoksia
akibatnya kebocoran plasma. Nilai hematokrit akan menurun (hemodilusi)

19
karena penurunan seluler darah atau peningkatan kadar plasma darah,
seperti pada anemia, penyakit sumsum tulang penyakit inflamasi kronik
kekurangan nutrisi seperti zat besi, folat, atau vitamin B-12 pendarahan di
organorgan dalam anemia hemolitik gagal ginjal leukemialimfoma anemia
sel sabit. (Haiti, 2018).

Nilai hematokrit dapat dipengaruhi oleh pemberian cairan, waktu


pemeriksaan nilai hematokrit, perdarahan, dan usia. Pada DBD terjadi
hemokonsentrasi akibat kebocoran plasma, sehingga pemberian cairan akan
menurunkan hemokonsentrasi yang mengakibatkan penurunan nilai
hematokrit. Peningkatan permeabilitas kapiler biasanya terjadi pada fase
kritis yaitu sekitar hari ke 3-7 demam. Peningkatan kebocoran plasma
secara signifikan terjadi selama 24-48 jam. Setelah berhasil melewati fase
kritis, maka pasien akan memasuki fase penyembuhan, pada fase ini akan
terjadi penyerapan cairan kembali dari ekstravaskuler ke intravaskuler
dalam 48-72 jam. Waktu pengambilan darah untuk pemeriksaan hematokrit
memengaruhi nilai hematokrit. Pada kasus berat disertai perdarahan,
umumnya nilai hematokrit tidak meningkat, bahkan dapat menurun. Nilai
hematokrit dipengaruhi oleh usia. Anak memiliki nilai hematokrit yang
lebih rendah dari dewasa (Firani, dkk. 2018).

Penurunan hematokrit disebabkan oleh berbagai macam sebab, seperti


umur yang menua, gagal ginjal kronik, penyakit jantung (sindrom koroner
akut), malignancy, dan lain-lain. Penurunan hematokrit lebih berhubungan
kepada perluasan infark. Hematokrit yang meningkat disebabkan oleh
berbagai faktor, seperti polisitemia vera, perokok, fibrosis pulmonal, dan
lainlain. Penurunan hematokrit menyebabkan peningkatan viskositas darah,
di mana akibatnya adalah penurunan aliran darah ke otak dan aktifnya zat
pembeku darah. Aktifnya zat pembeku darah akan menyebabkan terjadinya
trombus sehingga akan terjadi oklusi vaskular. Akibatnya, terjadi
penurunan aliran darah ke otak. Penurunan aliran darah ke otak ini
mengurangi transpor oksigen dan glukosa darah sehingga terjadilah stroke
iskemik. Dan, peningkatan hematokrit juga disertai oleh factor faktor risiko
stroke yang lain (Novasiska, dkk. 2015)

20
Peningkatan nilai hematokrit atau hemokonsentrasi selalu dijumpai
pada DBD, dan merupakan indikator yang peka akan terjadinya
perembesan plasma. Hemokosentrasi dengan peningkatan hematokrit 20%
atau lebih (misalnya dari 35% menjadi 42%) mencerminkan peningkatan
permeabilitas kapiler dan perembesan plasma. (Sitti Kamuh, dkk. 2015).

5) Trombosit :
Trombosit atau keping darah sering diartikan sebagai fragmen kecil yang
terdapat di dalam darah, yang mana fragmen ini tidak mempunyai warna.
Sama seperti sel darah merah dan juga sel darah putih, Trombosit juga
diproduksi di dalam sumsum tulang belakang. Thrombozyten atau
Trombosit memiliki peran yang sangat penting di dalam proses
penggumpalan darah agar dapat mengurangi serta mencegah terjadinya
pendarahan secara berlebihan ketika Anda sedang terluka. Karena
perannya tersebutlah membuat keping darah berfungsi sangat penting
pada saat seseorang sedang menjalankan kegiatan operasi besar, misalnya
seperti operasi kanker dan transplantasi organ tertentu.Umur dari
Thrombozyten yang ada di dalam darah hanya sekitar 5 hingga 9 hari.
Ketika trombosit sudah tua dan juga rusak, keping darah akan
dikeluarkan dari aliran darah oleh organ limpa, yang kemudian
digantikan oleh keping darah baru. Selain mengalami penyakit seperti
Trombositosis dan Trombositopenia, terdapat beberapa gangguan yang
berkaitan dengan tingkatan. (Rahma,2020)

2. Pemeriksaan Retikulosit

a. Tujuan

Untuk mengukur jumlah sel darah merah muda dalam volume darah tertentu..

b. Metode
Manual (Mikroskopis)

c. Prinsip
Dalam menghitung retikulosit yaitu darah ditambah larutan brilliant cresyl
blue dengan perbandingan tertentu selama beberapa menit. Apusan dibuat

21
kemudian retikulosit dilihat dibawah mikroskop dengan perbesaran kuat,
prosentase jumlah retikulosit ditentukan terhadap eritrosit (BBLK,2019)

d. Alat dan Bahan

1) Alat
a) Mikroskop
b) Objek Glass
c) Yellow Tip

2) Bahan

a) Reagen Briliant Cresyl Blue (BCB)


b) Oil Imersi

e. Prosedur Kerja
1) TAHAP PRA ANALITIK

a) Petugas penerima sampel menerima bahan pemeriksaan.


b) Petugas penerima sampel mengscan barcode sampel di sistem SILK.
c) Petugas penerima sampel mengprint blanko permintaan pemeriksaan.
d) Petugas penerima sampel memeriksa kondisi sampel. yaitu jenis
sampel, volum sampel, anti koagulan, wadah sesuai jenis
pemeriksaan, kesesuaian permintaan pemeriksaan
e) Petugas mencatat tanggal, nomor order sampel, jenis bahan
pemeriksaan, jam penerimaan, paraf penerima sampel di buku
penerimaan sampel
f) Petugas penerima sampel mendistribusikan sampel ke petugas
pemeriksa / analis sesuai dengan parameter yang diminta.
g) Jika sampel tidak dapat langsung dikerjakan, maka sampel disimpan
di refrigerator atau freezer sesuai dengan suhu yang dipersyaratkan
dan diinformasikan ke petugas pemeriksa / analis.
h) Petugas pemeriksa yang akan mengerjakan sampel memaraf dan
menuliskan namanya pada blanko pemeriksaan sampel.

22
2) TAHAP ANALITIK
a) Pembuatan Sediaan
(1) Campurkan perbandingan 1:1 untuk darah EDTA dan Reagen
BCB.
(2) Inkubasi campuran tersebut, biarkan selama 15 menit di suhu
37˚C
(3) Setelah tercampur, teteskan di objek glass untuk dibuat sediaan
kering
(4) Biarkan mengering di udara
b) Pembacaan Sediaan
(1) Setelah sediaan kering, baca di mikroskop dengan pembesaran
100 x 10 dengan oil imersi.
(2) Hitunglah jumlah retikulosit per 1000 eritrosit dengan oil
emersi . Jumlah retikulosit dapat dinyatakan persen / per mil
terhadap jumlah eritrosit total atau dilaporkan dalam jumlah
mutlak.
(3) Perhitungan : Jumlah retikulosit/1000 (jumlah eritrosit) x 100%
= % sel retikulosit.

Gambar sel retikulosit

3) TAHAP PASCA ANALITIK


Hasil Pemeriksaan :
Nama pasien : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 37 tahun
Ditemukan : 10 sel retikulosit dalam 1000 sel eritrosit

23
Hasil : Jumlah retikulosit x 100 %
1000 (∑ eritrosit)
10
: x 100 %
1000
: 1 % sel retikulosit

Nilai rujukan : 0,5 % - 2 %

f. Pembahasan
Dari hasil Pemeriksaan retikulosit pasien masih dalam batas normal

Retikulosit adalah Sel Darah Merah yang masih muda yang tidak
berinti dan berasal dari proses pematangan normoblas di sumsum tulang. Sel
ini mempunyai jaringan organela basofilik yang terdiri dari RNA dan
protoporfirin yang dapat berupa endapan dan berwarna biru apabila dicat
dengan pengecatan biru metilen. Retikulosit akan masuk ke sirkulasi darah
tepi dan bertahan kurang lebih selama 24 jam sebelum akhirnya mengalami
pematangan menjadi eritrosit. Hitung retikulosit pada pasien tanpa anemia
berkisar antara 1 - 2%. Jumlah ini penting karena dapat digunakan sebagai
indikator produktivitas dan aktivitas eritropoiesis di sumsum tulang dan
membantu untuk menentukan klasifikasi anemia sebagai hiperproliferatif,
normoproliferatif, atau hipoproliferatif. Penghitungan jumlah retikulosit ini
bisa dilakukan dengan metode manual menggunakan pengecatan supravital
dan bisa dengan analisa otomatis flowsitometer. (Suega, K, 2010)
Hitung retikulosit digunakan untuk menilai ketepatan reaksi sumsum
tulang terhadap anemia. Hitung retikulosit relatif akurat untuk menunjukkan
jumlah produksi eritrosit dalam sisitem eritropoetik. (Rosita, L, 2006)
Serangkaian pemeriksaan penyaring untuk menetapkan klasifikasi anemia,
seperti jumlah sel darah merah yang terdiri dari hitung eritrosit, hemoglobin,
dan hematokrit; indeks eritrosit yang terdiri dari mean cell volume (MCV),
mean cell hemoglobin(MCH), mean cell concentration(MCHC), dan 2 red
blood cell distribution width(RDW); serta pemeriksaan tambahan berupa
morfologi darah tepi, dan hitung retikulosit. (Rosita, L, 2006)

3. Pemeriksaan Apus Darah Tepi

a. Tujuan

24
Untuk dapat mengetahui cara pembuatan dan pewarnaan sediaan

hapusan darah 

b. Metode
Manual (Mikroskopis)

c. Prinsip
Perbedaan ketebalan, berat dan ukuran sel menyebabkan sel-sel menyebar dan
karena bentuk serta afinitas sel yang khusus terhadap zat warna, sel-sel dapat
dikenali dan masing-masing dapat dinilai morfologi, bentuk, jumlah, kelainan
sitoplasma dan kelainan inti.(BBLK,2019)

d. Alat dan Bahan

1) Alat

a) Mikroskop

b) Objek gelas

c) Timer

d) Rak Pengecatan

e) Minyak Immersi

f) Kaca penggeser

2) Bahan
a) Larutan Wright
b) Larutan penyangga pH 6,4
c) ethanol

e. Prosedur Kerja
1) TAHAP PRA ANALITIK

25
a) Petugas penerima sampel menerima bahan pemeriksaan.
b) Petugas penerima sampel mengscan barcode sampel di sistem SILK.
c) Petugas penerima sampel mengprint blanko permintaan pemeriksaan.
d) Petugas penerima sampel memeriksa kondisi sampel. yaitu jenis
sampel, volum sampel, anti koagulan, wadah sesuai jenis
pemeriksaan, kesesuaian permintaan pemeriksaan
e) Petugas mencatat tanggal, nomor order sampel, jenis bahan
pemeriksaan, jam penerimaan, paraf penerima sampel di buku
penerimaan sampel
f) Petugas penerima sampel mendistribusikan sampel ke petugas
pemeriksa / analis sesuai dengan parameter yang diminta.
g) Jika sampel tidak dapat langsung dikerjakan, maka sampel disimpan
di refrigerator atau freezer sesuai dengan suhu yang dipersyaratkan
dan diinformasikan ke petugas pemeriksa / analis.
h) Petugas pemeriksa yang akan mengerjakan sampel memaraf dan
menuliskan namanya pada blanko pemeriksaan sampel.

2) TAHAP ANALITIK
a) Pembuatan sediaan apus darah

(1) Teteskan satu tetes darah diatas kaca objek ± 2 cm dari tepi.

(2) Letakkan kaca tersebut diatas meja dengan tetesan darah


disebelah kanan atau disebelah kiri bagian yang kidal.

(3) Letakkan kaca penggeser hingga menyentuh tetesan tersebut.

(4) Gerakkan kaca penggeser hingga menyentuh tetesan tersebut.

(5) Biarkan darah menempel dan menyebar rata dipinggir kaca


penggeser.

(6) Segera geserkan kaca tersebut ke arah depan dengan sudut 30


-45oC, saat menggeser posisi kaca penggeser konstan.

26
(7) Biarkan sediaan tersebut kering di udara, lalu tuliskan nama
pasien, tanggal pada bagian depan dari sediaan dengan pinsil.

(8) Sediaan dibaca oleh dokter patologi klinik

3) TAHAP PASCA ANALITIK

Pelaporan hasil

a) Eritrosit : Morfologi, jumlah, bentuk, warna, kelainan


sitoplasma, kelainan inti, ada tidaknya parasit.
b) Leukosit : Morfologi, jumlah, kelainan sitoplasma, kelainan inti
c) Tombosit : Morfologi, jumlah

27
Nama pasien : M. Davasyah Bin Toto
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 8 tahun
Tabel 2.5 Hasil Pemeriksaan Gambaran Darah Tepi

Konvensional
Pemeriksaan Nilai Hasil Nilai Rujukan
Apus Darah Tepi
Seri Eritrosit
Bentuk Normosit
Warna Isokrom
Badan Howel Jolly (-)
Basofilik Stipling (-)
Eritrosit Berinti Normoblas/Rubriblas (-)
Seri Leukosit
Hipersegmentasi (-)
Granulatoksit (-)
Sel Muda (Blast) (-)
Morfologi Abnormal Lainnya (-)
Seri Trombosit
Bentuk Normal
Jumlah Normal
Hitung Jenis Leukosit
Basofil 0%
Eosinofil 2%
Metamielosit 0%
Mielosit 0%
Mieloblast 0%
Netrofil batang 0%
Netrofil segmen 36 %
Limfosit 43 %
Monosit 18 %
Sel Plasma 0%
Kesan Anemia Normositer dengan monositosis

28
f. Pf. Pembahasan
Pemeriksaan sediaan apus darah tepi adalah pemeriksaan hematologi
rutin dan khusus yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
morfologi sel dari komponen darah tepi dalam menunjang diagnosis penyakit
secara hematologis maupun non-hematologis, memantau efek terapi, dan
untuk mengetahui ada atau tidaknya efek samping dari terapi atau
pengobatan. Informasi yang didapat mengenai pemeriksaan ini tergantung
pada kualitas pembuatan apusan, pewarnaan apusan, dan pembacaan yang
sistematis (Dalimoenthe, 2002).
Hapusan darah yang baik secara visual, ada beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi untuk membuat hapusan darah tepi yang baik secara visual,
diantaranya yaitu:
1) Ketebalan gradual, paling tebal di daerah kepala, makin menipis ke arah
ekor (pada saat proses pengeringan dimulai dari bagian ekor menuju ke
kepala).
2) Hapusan tidak melampaui atau menyentuh pinggir kaca objek.
3) Tidak bergelombang atau tidak terputus.
4) Tidak berlubang-lubang atau berlemak.
5) Bagian ekornya tidak membentuk “bendera robek”.
6) Panjang hapusan kira-kira 2/3 panjang kaca objek.
7) Tidak membentuk garis tajam pada ujungnya

Morfologi sel darah merah terdiri dari bentuk, warna dan ukuran yang
dapat diamati menggunakan mikroskop dengan pewarnaan giemsa, wright,
atau lainnya. Bentuk, warna, dan ukuran sel darah merah pada keadaan
tertentu dalam mengalami abnormaliltas. Variasi bentuk sel darah merah
disebut poikilositosis. Setiap sel yang berbentuk tidak normal disebut
poikilosit.

29
Selain bisa mengalami variasi bentuk, eritrosit juga bisa mengalami
variasi warna. Kedalaman pewarnaan memberikan petunjuk kasar mengenai
jumlah Hb dalam eritrosit. Istilah normokromik, hipokromik dan hiperkromik
digunakan untuk menggambarkan karakteristik dari eritrosit. Normokromik
mengacu pada intensitas pewarnaan yanng normal. Bila kandungan Hb
berkurang daerah sentral pallor menjadi lebih besar dan lebih pucat. Hal ini
dikenal sebagai hipokromia. Sedangkan hiperkromik adalah kondisi dimana
eritrosit lebih besar dan lebih tebal dengan central pallor lebih sedikit. Eritosit
secaratidak normal dapat berukuran kecil atau mikrositik atau dapat pula
berukuran besar atau makrositik. Variasi ukuran apada eritrosit ini disebut
anisositosis. Sel mikrositik mempunyai diameter kurang dari 7µ, biasanya
disertai dengan warna pucat atau hipokrom. Sedangkan makrositik
mempunyai diameter lebih dari 8µ.( Koko Putra Pamungkas, 2014)

Pewarnaan Wright adalah zat warna yaang digunakan dalam metode


Romanowsky, merupakan campuran eosin Y, Azure B, metilen blue, dan
metil alkohol dalam konsentrasi tinggi. Sediaan apus yang telah dikeringkan
di udara, tidak perlu mengadakan fiksasi tersendiri, karena telah mengandung
metil alkohol dalam konsentrasi tinggi dan di cat Wright langsung ditambah
penyanggah pH 6,4 sama banyak dan membiarkan selama 15-2- menit.
Preparat apus yang telah selesai dibuat kemudian diamati di bawah
mikroskop dengan perbesaran 100x (R. Gandasoebrata, 2007).

Faktor pengeringan seperti suhu dan kelembaban dapat mempengaruhi


suatu pemeriksaan yang berhubungan dengan cairan tubuh salah satunya
sediaan hapusan darah tepi (Kiswari R, 2014). Faktor suhu dan kelembaban
dapat menyebabkan lambatnya proses pengeringan pada sediaan apus darah
yang dapat menyebabkan perubahan morfologi pada eritrosit (Gandasoebrata
R, 2007).

4. Pemeriksaan Hemostasis (PT, APTT, Fibrinogen)

a. Tujuan

30
Untuk mengetahui faal hemostasis serta kelainan yang terjadi

b. Metode
Automated Coagulometer
c. Prinsip

Pencampuran reagen dan sampel dibaca dengan prinsip deteksi dengan metode
bekuan, kromogenik,dan imunologi. (BBLK,2019)

d. Alat dan Bahan

1) Alat
a) Sysmex Ca560
b) Blue tip
c) Pediatric
d) Sampel tube Bahan
2) Bahan
a) Plasma citrate
b) Reagen Dade Innovin (PT)
c) Reagen Actin FS dan CaCl₂ (APTT)
d) Reagen Thrombin dan OV Buffer (Fibrinogen)
e) CaClean 1
f) Control Plasma N

e. Prosedur Kerja
1) TAHAP PRA ANALITIK

a) Siapkan Control

(1) Keluarkan control plasma normal dari kulkas


(2) Biarkan pada suhu kamar ± 10 menit (control jangan terlalu
lama diluar kulkas)
(3) Siapkan pediatric sampel & beri kode control
(4) Control plasma dimasukkan kedalam pediatric
(5) Letakkan pada rak sampel.

b) Siapkan Reagen

31
(1) Keluarkan reagen CA Clean I, OV Buffer, CaCl2,
Thrombin, Actin FS, dade Innovin dari kulkas.
(2) Biarkan pada suhu kamar ± 10 menit.
(3) Siapkan pediatric sampel & beri kode reagen PT, APTT,
Fibrinogen.
(4) Reagen dimasukkan kedalam pediatric sampel masing-
masing sebanyak 500µL.
(5) Letakkan pada reagen.

2) TAHAP ANALITIK CONTROL DAN SAMPEL

a) Melakukan pemeriksaan uji presisi dan akurasi.

Uji Presisi.

(1) Pilih salah satu bahan pemeriksaan pasien atau control.

(2) Bahan dibagi menjadi dua bagian.

(3) Diperiksa seperti memeriksa sampel biasa.

(4) Catat hasilnya.

(5) Hitung secara statistik, Presisi diterima jika CV < 5%.

Uji akurasi

(1) Dengan mengukur bahan kontrol yang ada nilainya (Assayed


control).

(2) Periksa bahan kontrol seperti memeriksa sampel pasien.

(3) Catat hasilnya

(4) Hitung secara statistik.

(5) Uji Akurasi diterima jika nilai rata-rata hasil pemeriksaan


bahan control tidak jauh dari nilai tengah control (±10%).

32
b) Periode pendahuluan

(1) Periksa bahan kontrol level 1, level 2, dan level 3 secara


bersamaan seperti pengerjaan pembacaan sampel sampai 20-25
kali pembacaan.
(2) Cara pembacaan bahan kontrol sebagai sampel

c) Perlakuan sampel

(1) Sampel darah citrate dicentrifuge dengan kecepatan 4000 rpm


selama 10menit.
(2) Plasma citrate yang didapat dimasukkan kedalam pediatric
sampel sebanyak 500µL
(3) Tekan test group pada menu utama lalu tekan tombol group dan
pilih menggunakan tanda panah [↓] atau [↑] antara group 1
hingga group 3 sesuai kebutuhan. Bila sudah selesai, tekan
[Return]
(4) Setting nomor sampel dan parameter Analisa
(5) Pastikan alat dalam status ready, naik turunkan kursor hingga
berada pada posisi nomor tempat smapel diletakkan, lalu tekan
[ID No. Entry] dan masukkan nomor sampel lalu pilih
parameter yang ingin dianalisa dari sampel tersebut dan tekan
[enter].
(6) Tekan start, lalu start lagi.
(7) Tekan continue, maka alat otomatis running sampel. Print out
hasil keluar dan dicatat.

33
3) TAHAP PASCA ANALITIK
a) Hasil presisi dan akurasi

Tabel 2.6 Uji Presisi dan Akurasi


Pemeriksaan PT September 2021

: Partial Thromboplastin
Parameter Time

Alat : Sysmex Ca560

: Automated
Metode Coagulometer

Bahan : Control Plasma N

Satuan : Sec

Nilai Tengah 9.9

Range : 8.2 - 11.2

Tanggal : 05/10/2021

No Hasil

1 10.6

2 9.9

3 9.7

4 10.3

5 10.4

6 10.00

7 9.60

8 9

9 9.8

10 9.7

11 10.2

12 10.6

13 9.6

34
14 9

15 9.9

16 9.80

17 10.2

18 9.80

19 10

20 9.6

   

Total 197.7

n 20

Rata-rata (x) 9.89

SD 0.43

CV 4.39

Bias 0.15

CV (%)* 7.73

Bias (%)* 15

Catatan :

CV (%)* adalah batas CV maksimum dari Paket Insert Sysmex Bias


(%)* adalah batas bias maksimum (Pengantar Pemantapan Kualitas Lab.
Klinik, Bundesaerztekammer)

Kesimpulan :

35
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan didapat CV (presisi) 4.39%
kurang dari 7.73% dengan bias (akurasi) yang didapat 0.15 % kurang
dari 15% Dengan demikian disimpulkan bahwa akurasi presisi pada
pemeriksaan Partial Thromboplastin Time dengan metode Automated
Coagulometer "BAIK"

b) Periode Pendahuluan

Parameter Pemeriksaan : APTT (Actin FS)

Alat : Sysmex Ca-500

Metode : Automated Coagulometer

Bahan Kontrol : Kontrol Plasma N

No. Batch : 507794

Range Control : 23.2 - 31.4

Batas Kadaluarsa : 06/04/2023

NO HASIL PEMBACAAN BIAS BIAS2

1 27.6 22.83 521.11

2 28.0 23.23 539.53

3 27.3 22.53 507.50

4 27.2 22.43 503.01

5 25.6 20.83 433.80

6 26.6 21.83 476.46

7 27.4 22.63 512.02

8 26.0 21.23 450.62

9 27.5 22.73 516.56

10 28.2 23.43 548.86

11 27.6 22.83 521.11

12 28.0 23.23 539.53

36
13 27.3 22.53 507.50

14 27.2 22.43 503.01

15 25.6 20.83 433.80

16 26.6 21.83 476.46

17 27.4 22.63 512.02

18 26.0 21.23 450.62

19 27.5 22.73 516.56

20 28.2 23.43 548.86

Mean 27.1    

SD 0.83

CV (%) 3.07

c) Pemantapan Mutu Internal


Table 2.7 PMI Pemeriksaan PT level Normal

Bulan : September 2021

Parameter : PT

Metoda : Automated Coagulometer

Bahan Kontrol : Kontrol Plasma N

Batas Kadaluarsa : Apr-23

No Batch : 507794

Nilai Rata-Rata : 9.9

SD : 0.47

Nilai Rentang : 8.2 - 11.2

Satuan : detik

Xi-X dalam
Tanggal Xi Keterangan
satuan SD

1-Sep 0.8 10.3 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

37
3-Sep 1.0 10.4 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

4-Sep 0.6 10.2 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

9-Sep 0.4 10.1 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

10-Sep 0.6 10.2 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

11-Sep -0.1 9.9 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

13-Sep -0.7 9.6 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

14-Sep 0.4 10.1 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

15-Sep 0.4 10.1 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

18-Sep 0.8 10.3 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

20-Sep 0.1 10.0 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

21-Sep -0.3 9.8 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

22-Sep 0.6 10.2 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

24-Sep -0.1 9.9 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

27-Sep -0.5 9.7 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

29-Sep 0.1 10.0 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

30-Sep 0.8 10.3 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

Table 2.8 Hasil Kontrol harian Pemeriksaan PT, APTT, Fibrinogen

Tanggal 19 Oktober 2021

38
Pemeriksaan Hasil Kontrol
PT 10.3
Fibrinogen 230.7
APTT 25.4

d) Hasil pemeriksaan Pasien


Nama pasien : Ny. D
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 33 tahun

Konvensional Satuan Internasional (SI)


Pemeriksaan Metode
Nilai Nilai Nilai Nilai Satuan
Hasil Rujukan Hasil Rujukan
Fibrinogen 270 200 – 400 2.7 2.0 – 4.0 g/L Automated
mg/dl Coagulometer
Table 2.9 Hasil Pemeriksaan Fibrinogen

Nama pasien : Ny. L


Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 33 tahun

Table 2.10 Hasil Pemeriksaan PT dan APTT


Konvensional Satuan Internasional (SI)
Pemeriksaan Nilai Nilai Nilai Nilai Satuan Metode
Hasil Rujukan Hasil Rujukan
APTT 23.3 < 35 25.6 < 35 Detik Automated
detik Coagulometer
Partial 9.3 9 - 14 11.0 9 – 14 Detik Automated
Thromboplastin Detik Coagulometer
Time (PT)

f. Pembahasan
Dari hasil pemeriksaan PT, APTT, Fibrinogen pasien dapat
disimpulkan bahwa hasilnya adalah normal.
Faal hemostasis adalah suatu fungsi tubuh yang bertujuan untuk
mempertahankan keenceran darah sehingga darah tetap mengalir dalam
pembuluh darah dan menutup kerusakan dinding pembuluh darah sehingga
mengurangi kehilangan darah pada saat terjadinya kerusakan pembuluh darah.
Kelebihan fungsi hemostasis akan menyebabkan thrombosis, sedangkan
kekurangan faal hemostasis akan menyebabkan perdarahan. (Durachim,2018)
1) Protrombin Time (PT)

39
Protrombin Time dipakai untuk menyaring adanya kelainan hemostasis
pada jalur ekstrinsik yang meliputi faktor pembekuan fibrinogen, protrombin,
V, VII, X, dan dapat dipakai pula untuk memantau pemberian antikoagulan
oral. Prinsip pemeriksaan waktu protrombin adalah mengukur lamanya waktu
yang dibutuhkan dalam detik untuk pembentukkan fibrin dari plasma sitrat,
setelah penambahan tromboplastin jaringan dan ion Ca dalam jumlah optimal.
Pemeriksaan PT dilakukan bersama aPTT sebagai titik awal untuk menyelidiki
perdarahan yang berlebihan atau gangguan pembekuan, dengan mengevaluasi
hasil PT dan aPTT bersama-sama, dokter dapat memperoleh petunjuk tentang
penyebab gangguan pembekuan atau perdarahan. Tes ini bermakna sebagai
diagnosa dalam memberikan informasi apakah diperlukan pemeriksaan lebih
lanjut atau tidak.
Hasil pemeriksaan PT dapat dipengaruhi hal-hal seperti tehnik
pengambilan spesimen, adanya bekuan pada sampel, cara transportasi
spesimen, ketepatan pemipetan pada tahap analitik, kontaminasi pada sampel
ataupun reagensia dan cara penulisan hasil.
2) Activated Partial Tromboplastin Time (aPTT)
Pemeriksaan aPTT dilakukan untuk mendeteksi defisiensi faktor
pembekuan pada plasma, seperti faktorXII, XI, X, IX,VII, V, II, I dan
prekalikrein. Faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan antara
lain :Pembekuan sampel darah, sampel darah hemolisis atau berbusa,
pengambilan sampel darah pada jalur intravena, misal pada infus heparin.
Hasil aPTT juga dapat dipengaruhi pada pasien yang mengkonsumsi
kontrasepsi oral, estrogen, kehamilan, obat-obatan yang mengandung
caumarin, heparin, asparaginase, dan naloxone. Selain itu, hasil dapat
dipengaruhi ketika pada sampel terdapat inhibitor.
3) Fibrinogen
Pemeriksaan fibrinogen digunakan untuk menentukan aktivitas faktor –
faktor pembekuan jalur intrinsik dan jalur bersama (prekalikrein, HMWK, F-
XII, F-XI, F-VIII, F-X, F-V, F-II, dan fibrinogen) atau adanya inhibitor
terhadap faktor – faktor pembekuan tersebut. Pemeriksaan fibrinogen dapat
digunakan untuk diagnosis, monitoring, dan prognosis berbagai kelainan
hemorrhagic. Saat ini tingginya kadar fibrinogen dapat dipertimbangkan
faktor risiko penyakit kardiovaskular. (Setiabudy, 2012)
40
4. Pemeriksaan D-dimer

a. Tujuan

Untuk mendeteksi keberadaan protein D-dimer dalam darah

b. Metode
ELFA – VIDAS
c. Prinsip

1) Prinsip uji menggabungkan dua metode immunoassay enzim langkah


sandwich dengan deteksi neon akhir (Elfa).
2) SPR berfungsi sebagai fase padat serta perangkat pipetting untuk
uji.reagents untuk pengujian tersebut siap untuk digunakan dan strip
reagen disegel.
3) Semua langkah-langkah uji dilakukan secara otomatis oleh alat media
reaksi berputar di dalam dan keluar dari SPR beberapa kali. (BBLK,2019)

d. Alat dan Bahan

1) Alat
a) Vidas PC
b) Mikropipet
c) Yellow Tip
2) Bahan
a) Plasma Citrat
b) Kit D-Dimer
c) STR (Strips)
d) SPR (Solid Phase Receptable)
e) Standar
f) Kontrol D-Dimer

e. Prosedur Kerja
1) TAHAP PRA ANALITIK

41
a) Petugas penerima sampel menerima bahan pemeriksaan.
b) Petugas penerima sampel mengscan barcode sampel di sistem SILK.
c) Petugas penerima sampel mengprint blanko permintaan pemeriksaan.
d) Petugas penerima sampel memeriksa kondisi sampel. yaitu jenis
sampel, volum sampel, anti koagulan, wadah sesuai jenis
pemeriksaan, kesesuaian permintaan pemeriksaan
e) Petugas mencatat tanggal, nomor order sampel, jenis bahan
pemeriksaan, jam penerimaan, paraf penerima sampel di buku
penerimaan sampel
f) Petugas penerima sampel mendistribusikan sampel ke petugas
pemeriksa / analis sesuai dengan parameter yang diminta.
g) Jika sampel tidak dapat langsung dikerjakan, maka sampel disimpan
di refrigerator atau freezer sesuai dengan suhu yang dipersyaratkan
dan diinformasikan ke petugas pemeriksa / analis.
h) Petugas pemeriksa yang akan mengerjakan sampel memaraf dan
menuliskan namanya pada blanko pemeriksaan sampel.

2) TAHAP ANALITIK
a) Menyalakan Vidas :
(1) Pastikan kabel listrik telah tersambung dengan aliran listrik yang
benar.
(2) Nyalakan UPS, tunggu selama 5 menit.
(3) Tekan “Power Switch” yang ada pada bagian belakang bawah
alat.
(4) Nyalakan CPU, Monitor dan Printer.
(5) Masukkan user name dan password.
(6) Klik dua kali pada program “Vidas PC”.
(7) Instrument akan melakukan inisialisasi dan self test berupa :
Software Self Test, Hardware Self Test dan Boot Sequence yang
berlangsung beberapa menit.
(8) Instrument akan siap untuk melakukan pemeriksaan jika semua
section “available”. Jika ada bagian yang “error”, tunggu sampai
available.

42
b) Pembacaan Master Lot Entry Card (MLE Card)

(1) Pada Menu Utama, Klik gambar kanan Display Calibrations


Screen

(2) Klik gambar dibagian atas “Read MLE Card”

(3) Masukkan nomor Master Lot dengan cara:


Read MLE Card:

- Letakkan MLE Card pada section yang dikehendaki (A, B, C,


D, atau E)

- Pilih Section A, B, C, D, atau E (sesuai dengan letak MLE


Card)

- Klik gambar pada pojok kanan atas “Read MLE card”

- Vidas akan membaca MLE Card secara otomatis

- Ketika Value tampil, klik “save”

- Print out Master Lot akan secara otomatis keluar dari printer
alat.
Scan Master Lot:

- Klik gambar “Scan MLE Barcode” dipojok kanan atas

- Ambil kotak Kit reagen Vidas, arahkan scanner pada


barcode yang ada di bagian samping kotak dan lakukan
scanning.

- Vidas akan membaca MLE Card secara otomatis

- Ketika Value tampil, klik “save”

43
- Print out Master Lot akan secara otomatis keluar dari printer
alat.
Manual MLE Card Entry:

- Pilih “Manual MLE Card Entry”

- Klik pada kolom 1, lakukan entry secara manual 9 digit


nomor barcode MLE Card atau Scan Barcode. Lanjutkan
sampai kolom 16.

- Klik “decode”, klik “save

- Print out MLE Card akan secara otomatis keluar dari printer
alat.

(4) Cocokkan Nomor Strip Lot yang tertera pada print out hasil
pembacaan MLE Card dengan Strip Lot yang ada pada MLE
Card.

c) Running Kalibrasi

(1) Klik gambar “Display Calibrations Screen”

(2) Klik gambar “List of Calibration to be done” pada pojok kiri


atas

(3) Pilih (√) pada kolom to do parameter yang akan direkalibrasi

(4) Klik gambar “Create the required assay to recalibrate”, maka


akan secara otomatis terinput standar dan kontrol yang
diperlukan untuk rekalibrasi masing-masing parameter.

(5) Klik gambar “go to loading screen”

(6) Letakkan Reagent Strip dan SPR pada Section yang


dikehendaki (A, B, C, D atau E)

44
(7) Pilih Section yang dikehendaki (misalnya Section A)

(8) Sesuaikan posisi strip reagen dengan tampilan pada loading


screen.

(9) Klik Section yang dikehendaki (misalnya Section A), Pilih


nomor running (predefine number) sesuai dengan pekerjaan
yang akan dilakukan.

(10) Klik ”start immediately”.

(11) Vidas secara otomatis akan membaca barcode pada strip, bila
tidak ada masalah alat akan memulai rekalibrasi.

(12) Bila rekalibrasi telah selesai, maka akan tampil “unload” pada
section yang digunakan untuk rekalibrasi.

(13) Print out alat akan keluar secara otomatis.

(14) Keluarkan lalu buang strip dan SPR dari dalam strip tray dan
SPR block.

(15) Cocokkan hasil print out rekalibrasi dengan nilai yang ada pada
MLE Card, bila standar out off range maka secara otomatis
hasil rekalibrasi “invalid”. Lakukan rekalibrasi ulang
menggunakan standar pada reagen dengan Lot yang sama.
Jika kontrol out off range maka pembacaan kontrol diulang,
lakukan homogenisasi kontrol dengan baik.

Bila hasil masuk dalam range, maka rekalibrasi valid.

d) Running Routine

(1) Klik gambar “Section Preparation and Loading”pada bagian


atas.

(2) Letakkan Reagent Strip dan SPR pada Section yang


dikehendaki (A, B, C, D atau E)

45
(3) Pilih Section yang dikehendaki (misalnya Section A)

(4) Masukkan sampel ID sesuai dengan nomor order pasien,


disertai dengan nama petugas pemeriksa

(5) Pilih “assay” yang sesuai dengan STR

(6) Untuk pemeriksaan yang dilakukan pengenceran, masukkan


faktor pengenceran pada kolom “dilution”

(7) Klik “create”. Jika salah memasukkan nomor ID atau “assay”,


blok nomor yang akan diubah, lalu edit pada kolom sampel ID
atau “assay”.

(8) Klik “Modify”

(9) Klik Section yang dikehendaki (misalnya Section A), Pilih


nomor running (predefine number) sesuai dengan pekerjaan
yang akan dilakukan.

(10) Klik ”start immediately”.

(11) Vidas secara otomatis akan membaca barcode pada strip, bila
tidak ada masalah alat akan memulai pemeriksaan.

(12) Bila pemeriksaan telah selesai, maka akan tampil “unload”


pada section.

(13) Print out alat akan keluar secara otomatis.

(14) Keluarkan lalu buang strip dan SPR dari dalam strip tray dan
SPR block.

(15) Lihat hasil print out pemeriksaan.

 Untuk pemeriksaan virus, bila hasil pemeriksaan lebih


tinggi sedikit dari nilai rujukan, maka pemeriksaan
diulang. Lakukan sentrifugasi serum sampel 5000 rpm
selama 10 menit sebelum diperiksa ulang.

46
e) Running sampel

(1) Lakukan sentrifugasi serum sampel 4500 rpm selama 15 menit


(2) Siapkan cryotube / cup sampel dan beri kode sampel
(3) Pindahkan serum dengan menggunakan mikropipet ke dalam
cryotube
(4) Keluarkan reagen dari lemari pendingin, biarkan sampai
mencapai suhu ruang
(5) Siapkan masing-masing 1 SPR dan 1 STR.
(6) Ke dalam well strip, pipetkan plasma citrat 200 µl
(7) Masukkan STR dan SPR tersebut ke dalam alat vidas
(8) Lakukan running alat ±18 menit
(9) Setelah selesai pemeriksaan, keluarkan dan buang STR dan
SPR dari dalam alat
(10) Catat nilai hasil pada print out ke kolom nilai pada blanko
pemeriksaan pasien (BBLK, 2019)

3) TAHAP PASCA ANALITIK

Nama pasien : Ny. D

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 59 tahun

Table 2.11 Hasil Pemeriksaan D-dimer

Pemeriksaan/Test Nilai hasil/ Test Nilai Rujukan / Satuan / Unit Metoda /


Result Refrence Range Methode
D-Dimer 449,10 < 500 ng/ml ELFA-Vidas

f. Pembahasan
Dari hasil pemeriksaan didapat bahwa hasil pemeriksaan D-dimer pasien
masih dalam batas normal.

47
D-dimer atau fragmen D-dimer (fibrin degradation fragment)cadalah
suatu jenis uji sampel darah di laboratorium yang bertujuan untuk membantu
melakukan diagnosis penyakit dan kondisi yang menyebabkanhiperkoagulabili
tas: suatu kecenderungan darah untuk membeku melebihi ukurannormal
(Bounds and Kok, 2019)

Indikasi pemeriksaan D-dimer yaitu disseminated intravascular coagulation
(DIC), deep vein thrombosis (DVT), pulmonary embolism (PE),
venous dan arterial thrombosis (VT dan AT), terapi antikoagulan dantrombolit
ik serta sebagai parameter tambahan pada penyakit jantung koroner (Wintrobe,
et al, 2003).

C. Pengeluaran dan Pelaporan Hasil

Tujuan
Prosedur ini disusun sebagai alur pelaporan hasil pemeriksaan yang dimulai dari
pemeriksaan sampai hasil diterima oleh pasien.

Prosedur

1. Staf Instalasi

a. Melakukan pemeriksaan terhadap kualitas sampel primer yang diterima, dan


mencatat bila tidak cocok untuk pemeriksaan, atau dapat mempengaruhi
hasilnya untuk dimasukkan dalam laporan hasil pemeriksaan
b. Mencatat hasil pemeriksaan di form hasil pemeriksaan beserta catatan
analisanya termasuk kualitas sampel jika tidak memenuhi persyaratan.
c. Memeriksa kembali hasil pemeriksaan yang telah dilakukan untuk memastikan
hasil yang akan dikeluarkan betul – betul sudah benar dan jelas tanpa ada
kesalahan penulisan.
d. Mengisi dan memaraf kartu kendali.
e. Mengetik laporan hasil pemeriksaan serta memastikan identitas pasien berupa
No. order dan nama pasien sudah sesuai.
f. Menyerahkan hasil dan semua dokumen pendukung ke penyelia. (BBLK,
2019)

48
2. Penyelia

a. Memverifikasi hasil yang diserahkan analis termasuk evaluasi terhadap


pemantapan mutu internal.

b. Apabila hasil pemeriksaan telah sesuai maka penyelia klik tombol verifikasi
pada aplikasi (silk.bblkpalembang.com).

c. Menyerahkan semua berkas pemeriksaan pelanggan kepada petugas


penyimpan arsip di instalasi.

3. Kepala Instalasi/ Pejabat penandatangan hasil

a. Memvalidasi hasil pemeriksaan dari penyelia.

b. Bila telah sesuai, kepala instalasi klik validasi.

4. Petugas Loket (petugas penyerahan hasil)

a. Cetak hasil pemeriksaan.

b. Mengecek kesesuaian form hasil pemeriksaan dengan permintaan pemeriksaan

c. Memberi cap BBLK pada hasil pemeriksaan.

d. Memasukkan form hasil pemeriksaan kedalam amplop dan ditutup.

e. Hasil pemeriksaan yang belum diserahkan dibuat pendelegasian penyerahan


hasil.

49
5. Pasien

a. Pasien dapat mengambil hasil pengujian dengan datang langsung dengan


menunjukkan bukti pembayaran dan dapat juga melalui email, faximile atau
telepon dengan syarat pasien harus menyebutkan nomor registrasi dan
identitas pasien. Hasil yang resmi adalah hasil yang dicetak oleh BBLK
Palembang
b. Meminta kepada pihak laboratorium untuk menerbitkan kembali hasil
pemeriksaan dalam bentuk salinan, tanpa ditandatangani dan diberi stempel
“salinan”.
c. Mengisi dan memaraf kartu kendali. (BBLK, 2019)

C. Pengelolaan Sisa Bahan Pemeriksaan


1. Limbah padat
a. Dibuang dalam kantong sampah medis
b. Diserahkan kepada pengelola limbah untuk dimusnahkan oleh pihak ke 3
c. Catat pebuangan dan serah terima limbah dalam buku pembuangan sisa bahan
pemeriksaan dan di paraf

2. Limbah cair
a. Wadah sisa pemeriksaan dan bahan direndam dalam ember plastik yang
berisi larutan Natrium Hypochloride selaa 30 - 60 menit
b. Cek Ph jika asam netralkan limbah dengan Natrium karbonat sampai Ph
netral
c. Jika Ph basa tambahkan HCl sampai netral
d. Masukan ke dalam ember dan bawa ke Instalasi Pengelolaan Air Limbah

50
(IPAL)
e. Catat pembuangan pada buku pembuangan sisa bahan pemeriksaan (BBLK,
2019)

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kegiatan praktek Hematologi, didapatkan kesimpulan:


1.1 Mahasiswa dapat melakukan persiapan operasional alat, reagensia,
pasien,bahan pemeriksaan dan peralatan sampling (Pengambilan, Pelabelan,
dan pengolahan)bidang hematologi.
1.2 Mahasiswa dapat melakukan kalibrasi alat (Automatic), Verifikasi metode
dan Pemantapan Mutu Internal pemeriksaan hematologi.
1.3 Mahasiswa dapat melakukan Pemeriksaan hematologi secara manual (hitung
jumlah retikulosit, apus darah tepi untuk menilai WBC dan jumlah

51
trombosit),pemeriksaan hematologi dengan hematologi analyzer, hemostasis
(PT, aPTT, INR, Fibrinogen, D-dimer)
1.4 Mahasiswa dapat melakukan Verifikasi , validasi, pendokumentasian dan
pelaporan hasil.
1.5 Mahasiswa dapat melakukan pengelolaan bahan sisa pemeriksaan.

B. Saran
Selama praktik di Balai Besar Laboratorium Kesehatan penulis mendapatkan banyak
sekali ilmu yang di tuangkan dalam laporan ini, selama pelaksanaan praktik di Balai
Besar Laboratorium Kesehatan ini penulis memberikan saran dalam pelaksanaan
pemeriksaan di laboratorium agar pengajaran praktik di lapangan bisa berkordinasi
dan berkomunikasi dengan lebih baik lagi dengan mahasiswa praktik. Demikianlah
laporan ini kami buat, besar harapan kami laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Karena keterbatasan dari referensi, penulis menyadari masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar laporan ini
dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

52
DAFTAR PUSTAKA

Adang durachim; dkk, 2018. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) Hemostasis,
Kemenkes RI, 239 halaman.

Adriani dan Wirjatmadi. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Kencana. Jakarta.

Ayu, N., Suega, K & Widiana, G. 2010. Hubungan Antara Beberapa Parameter Anemia Dan
Laju Filtrasi Glomerulus Pada Penyakit Ginjal Kronik Pradialisis

BBLK. 2019. Intruksi Kerja, Patologi Klinik. Palembang.

Bounds EJ, Kok SJ. D Dimer. 2020 In: Stat


Pearls Publishing. from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431064/diakses
tanggal 11 november 2021

Charles King Wijaya, 2006. Perbedaan Jumlah Trombosit Cara Manual pada Pemberian
Antikoagulan EDTA Konvensional (Pipet Mikro) dengan EDTA Vacutainer (skripsi).
Semarang. FK UNDIP.

Dalimoenthe, NZ. 2002. Penilaian Sediaan Hapus Darah Tepi dan Sumsum Tulang. Dalam:
Kursus Penyegar Pemeriksaan Morfologi Sediaan Hapus Darah Tepi dan Sumsum
Tulang. Bagian Patologi Klinik FK UNPAD, Bandung.

Depkes RI, 2008. Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan yang Benar (Good Laboratory
Practice). Pusat Laboratorium Kesehatan Departemen Kesehatan RI : Jakarta.

Durachim, Adang dan Astuti, D. 2018. HEMOSTASIS. In adang (Vol. 91).

Faure, L.M. & Faure, M.M.. 1999. Implementing Total Quality Management. PT. Elex Media
Komputindo. Jakarta.

Firani, Novi Khila. 2018. Mengenali Sel-Sel Darah Dan Kelainan Darah. Malang : Ub Press.

Gandasoebrata, 2007. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat : Jakarta


Hutajulu, Novasiska Indriyani Dkk. 2015. Gambaran Hematokrit Pada Pasien Stroke
Iskemik. Riau : Universitas Riau

Kamuh, Sitti S.P Dkk. 2015.. Gambaran Nilai Hematokrit Dan Laju Endap Darah Pada
Anak Dengan Infeksi Virus Dengue. Manado : Universitas Sam Ratulangi.

Kiswari, R., 2014. Hematologi dan Transfusi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Koko Putra Pamungkas, 2014. Gambaran Morfologi Eritrosit Dengan Perbandingan Lama
Fiksasi. Universitas Muhammadiyah. Semarang.

Laksmindra F dkk. 2016. Pengaruh Antikoagulan dan waktu Penyimpanan Terhadap Profil
Hematologis Tikus (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769) Galur Wistar. Volume 33.
No 1. Hal: 22-30

Menkes RI. 2013. Keputusan Menteri Kesehatan RI Npmor 43 Tahun 2013 Tentang Cara
Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang Baik

Manual Book Sysmex Xs-800i

Menkes RI. 1994. Buku Petunjuk Pemeriksaan Hematologi. Puslabkes.

Menkes RI. 2011.Pedoman Interpretasi Data Klinik.

Oktiyani Neni, Dkk. 2017. Akurasi Hitung Jumlah Eritroosit Metode Manual Dan Metode
Otomatis. Journal Of Medical Laboratory Technologi

Pendidikan, D. 2021, November 1. pengertian-leukosit. Retrieved November 11, 2021, from


dosenpendidikan.co.id: https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-leukosit.
Diakses tanggal 12 november 2021

Rahma, A. (2020, february 28). Trombosit adalah. Retrieved September 11, 2021, from
rumus.co.id: https://rumus.co.id/trombosit-adalah/ Diakses tanggal 12 november
2021

Rosita L, 2006. Pemeriksaan Retikulosit Metode Manual pada pengamatan per 1000
Eritrosit dan per 500 Eritrosit Dibanding Metode Automatik, Jurnal Logika. Vol 3,
No 1
Rosidah Dan Wibowo, Cahyo. 2018. Vol.8 No.16. Perbedaan Antara Pemeriksaan
Antikoagulan Edta Dan Heparin Terhadap Nilai Hematokrit. Gresik : Analis
Kesehatan Delima Husada Gresi

Satya, Elkafitria A. 2016. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Jumlah Leukosit  Antara Metode


Manual Improved Neubauer Dengan   Metode Automatic Hematology Analyzer.
Kendari : Poltekkes Kemenkes Kendari

Setiabudy Rahajuningsih D., 2012. Hemostasis dan Trombosis. Jakarta: FKUI.

Siregar, Maria Tuntun; dkk, 2018, Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM)
Kendali Mutu, Kemenkes RI, 529 halaman.

Sukorini, dkk. Pemantapan Mutu Internal Laboratorium Klinik, Penerbit Kanalmedika dan
Alfamedia Citra, Yogyakarta. 2010

Tjokronegoro, Arjatmo dan Hendra Utama. 1996. Pemeriksaan Hematologi Sederhana.


FKUI: Jakarta.

Tumpuk Dan Suwandi 2018. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Mikro Hematokrit


Menggunakan Makrosentrifus Dengan Mikrosentrifus. Pontianak : Poltekkes
Kemenkes Pontianak

Wintrobe MM, Greer JP, Foerster J, Lukens JN. Clinical hematology. 11th ed.
LAMPIRAN

N Keterangan Gambar
O
1. Komputer Penerimaan Sampel

2. Proses scaning barcode


penerimaan sampel

3. Alat Sysmex Xs-800i

4. Pemeriksaan Hematologi
N Keterangan Gambar
O
5. Reagen control Eight check
3WP

6. Alat Sysmex Ca500

7. Pemeriksaan Hemostasis

N Keterangan Gambar
O
8. Pewarnaan sediaan

9. Preparat sediaan apus darah


tepi
LAMPIRAN

A. Periode Pendahuluan Hematologi

PENDAHULUAN

Parameter Pemeriksaan : Prothrombin Time (PT)


Alat : Sysmex Ca-500
: Automated
Metode Coagulometer
Bahan Kontrol : Kontrol Plasma N
No. Batch : 507794
Range Control : 8.2 - 11.2
Batas Kadaluarsa : 06/04/2023

HASIL
NO BIAS BIAS2
PEMBACAAN
1 10.6 5.83 33.96
2 9.9 5.13 26.30
3 9.7 4.93 24.28
4 10.2 5.43 29.46
5 10.6 5.83 33.96
6 9.0 4.23 17.87
7 9.6 4.83 23.31
8 9.9 5.13 26.30
9 10.0 5.23 27.33
10 9.8 5.03 25.28
11 10.6 5.83 33.96
12 9.9 5.13 26.30
13 9.7 4.93 24.28
14 10.2 5.43 29.46
15 10.6 5.83 33.96
16 9.0 4.23 17.87
17 9.6 4.83 23.31
18 9.9 5.13 26.30
19 10.0 5.23 27.33
20 9.8 5.03 25.28
Mean 9.9    
SD 0.47
CV (%) 4.77
PENDAHULUAN

Parameter Pemeriksaan : APTT (Actin FS)


Alat : Sysmex Ca-500
: Automated
Metode Coagulometer
Bahan Kontrol : Kontrol Plasma N
No. Batch : 507794
Range Control : 23.2 - 31.4
Batas Kadaluarsa : 06/04/2023

HASIL
NO BIAS BIAS2
PEMBACAAN
1 27.6 22.83 521.11
2 28.0 23.23 539.53
3 27.3 22.53 507.50
4 27.2 22.43 503.01
5 25.6 20.83 433.80
6 26.6 21.83 476.46
7 27.4 22.63 512.02
8 26.0 21.23 450.62
9 27.5 22.73 516.56
10 28.2 23.43 548.86
11 27.6 22.83 521.11
12 28.0 23.23 539.53
13 27.3 22.53 507.50
14 27.2 22.43 503.01
15 25.6 20.83 433.80
16 26.6 21.83 476.46
17 27.4 22.63 512.02
18 26.0 21.23 450.62
19 27.5 22.73 516.56
20 28.2 23.43 548.86
Mean 27.1    
SD 0.83
CV (%) 3.07

PENDAHULUAN
Parameter Pemeriksaan : Fibrinogen (FIB)
Alat : Sysmex Ca-500
: Automated
Metode Coagulometer
Bahan Kontrol : Kontrol Plasma N
No. Batch : 507794
Range Control : 2.00 - 3.00
Batas Kadaluarsa : 06/04/2023

HASIL
NO BIAS BIAS2
PEMBACAAN
1 2.36 -2.41 5.82
2 2.50 -2.27 5.16
3 2.53 -2.24 5.03
4 2.15 -2.62 6.88
5 2.27 -2.50 6.26
6 2.26 -2.51 6.31
7 2.56 -2.21 4.89
8 2.65 -2.12 4.50
9 2.50 -2.27 5.16
10 2.39 -2.38 5.67
11 2.36 -2.41 5.82
12 2.50 -2.27 5.16
13 2.53 -2.24 5.03
14 2.15 -2.62 6.88
15 2.27 -2.50 6.26
16 2.26 -2.51 6.31
17 2.56 -2.21 4.89
18 2.65 -2.12 4.50
19 2.50 -2.27 5.16
20 2.39 -2.38  
Mean 2.42    
SD 0.16
CV (%) 6.51

B. PMI Hematologi
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL HEMATOLOGI

Bulan : September 2021


Parameter : HB-L
Metoda : Blood Cell Counter
Bahan Kontrol : Eight check 3WP-L
Batas Kadaluarsa : 23/10/2021
No Batch : 11980821
Nilai Rata-Rata (Pabrik) : 63
SD : 3
Nilai Rentang : 60 - 66

Tanggal Xi - dalam satuan SD Xi Ket


01/09/2021 0.3 64 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
02/09/2021 0.7 65 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
03/09/2021 1.0 66 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
04/09/2021 0.3 64 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
06/09/2021 0.0 63 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
07/09/2021 -0.7 61 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
08/09/2021 -0.3 62 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
09/09/2021 -0.3 62 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
10/09/2021 0.0 63 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
11/09/2021 0.3 64 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
13/09/2021 0.7 65 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
14/09/2021 0.0 63 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
15/09/2021 1.0 66 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
16/09/2021 0.7 65 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
17/09/2021 0.0 63 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
18/09/2021 -0.3 62 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
20/09/2021 -0.3 62 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
21/09/2021 -0.7 61 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
22/09/2021 0.0 63 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
23/09/2021 0.7 65 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
24/09/2021 0.3 64 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
25/09/2021 0.7 65 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
27/09/2021 0.3 64 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
28/09/2021 0.3 64 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
29/09/2021 0.7 65 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
30/09/2021 0.0 63 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL HEMATOLOGI
Bulan : September 2021
Parameter : WBC-L
Metoda : Blood Cell Counter
Bahan Kontrol : Eight check 3WP-L
Batas Kadaluarsa : 23/10/2021
No Batch : 11980821
Nilai Rata-Rata (Pabrik) : 3.7
SD : 0.4
Nilai Rentang : 3.3 - 4.1

Tanggal Xi - dalam satuan SD Xi Ket


01/09/2021 -0.3 3.6 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
02/09/2021 0.2 3.8 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
03/09/2021 0.0 3.7 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
04/09/2021 0.2 3.8 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
06/09/2021 0.5 3.9 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
07/09/2021 -0.3 3.6 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
08/09/2021 -0.5 3.5 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
09/09/2021 0.0 3.7 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
10/09/2021 0.5 3.9 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
11/09/2021 0.8 4.0 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
13/09/2021 0.2 3.8 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
14/09/2021 -0.3 3.6 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
15/09/2021 -0.5 3.5 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
16/09/2021 0.0 3.7 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
17/09/2021 -0.8 3.4 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
18/09/2021 0.0 3.7 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
20/09/2021 -0.3 3.6 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
21/09/2021 0.2 3.8 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
22/09/2021 -0.3 3.6 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
23/09/2021 -0.5 3.5 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
24/09/2021 -0.5 3.5 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
25/09/2021 0.2 3.8 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
27/09/2021 0.5 3.9 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
28/09/2021 0.2 3.8 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
29/09/2021 -0.3 3.6 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
30/09/2021 -0.5 3.5 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL HEMATOLOGI

Bulan : September 2021


3
Parameter
3.03.0
3.0 3 : RBC-L
22.0
Metoda 2 : Blood Cell Counter
2.01.0
10.0 1
Bahan Kontrol
0.8 1.0 : E- 0.8
check 3WP-L 0.8
1.0 1.0 0.6 0.4 0.6 0.4 0.4 0.6
0 Kadaluarsa
Batas
-1.0 -0.1 0.1
: 23/10/2021 -0.1 0.1
-0.3 -0.5
-2.0
-1 -0.7
No
0.0 Batch : 11980821
-3.0
-2
Nilai
-1.0 Rata-Rata (Pabrik) : 2.35
PEMANTAPAN
SD-3
-2.0
MUTU: INTERNAL 0.12 HEMATOLOGI
Nilai
Bulan Rentang : 2.23 - 2.47
: September 2021
-3.0
Parameter : HCT-L
Metoda Tanggal Xi - dalam satuan SD Xi Ket
/

/
: Blood Cell Counter
03

06

08

24

27

29
01

10

13

15

17

20

22
01/09/2021
Bahan Kontrol : Eight check-0.4
3WP-L 2.30 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
02/09/2021
Batas Kadaluarsa : 23/10/2021 -0.2 2.33 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
No Batch03/09/2021 : 11980821 0.1 2.36 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
04/09/2021
Nilai Rata-Rata (Pabrik) : 0.173 0.0 2.35 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
SD 06/09/2021 : 0.015 0.3 2.39 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
07/09/2021
Nilai Rentang : -0.1
0.158 - 0.188 2.34 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
08/09/2021 -0.4 2.30 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
09/09/2021
Tanggal 0.3
Xi - dalam satuan SD Xi 2.39 Kontrol okKet
px dapat dilanjutkan
10/09/2021
01/09/2021 0.6 0.1 0.1822.36 Kontrol
Kontrol
ok pxok px dapat
dapat dilanjutkan
dilanjutkan
11/09/2021
02/09/2021 0.5-0.4 0.1802.30 Kontrol
Kontrol
ok pxok px dapat
dapat dilanjutkan
dilanjutkan
13/09/2021
03/09/2021 0.1-0.6 0.1752.28 Kontrol
Kontrol
ok pxok px dapat
dapat dilanjutkan
dilanjutkan
14/09/2021
04/09/2021 -0.2-0.3 0.1702.32 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
Kontrol ok px dapat dilanjutkan
15/09/2021
06/09/2021 -0.30.1 0.1692.36 Kontrol
Kontrol
ok pxok px dapat
dapat dilanjutkan
dilanjutkan
16/09/2021
07/09/2021 -0.5-0.2 0.1652.33 Kontrol
Kontrol
ok pxok px dapat
dapat dilanjutkan
dilanjutkan
17/09/2021
08/09/2021 0.1 0.0 0.1752.35 Kontrol
Kontrol
ok pxok px dapat
dapat dilanjutkan
dilanjutkan
18/09/2021
09/09/2021 0.4 0.3 0.1792.39 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
Kontrol ok px dapat dilanjutkan
20/09/2021
10/09/2021 0.0 0.7 0.1732.44 Kontrol
Kontrol
ok pxok px dapat
dapat dilanjutkan
dilanjutkan
21/09/2021
11/09/2021 -0.50.4 0.1652.40 Kontrol
Kontrol
ok pxok px dapat
dapat dilanjutkan
dilanjutkan
22/09/2021
13/09/2021 -0.3-0.3 0.1682.32 Kontrol
Kontrol
ok pxok px dapat
dapat dilanjutkan
dilanjutkan
23/09/2021
14/09/2021 -0.70.2 0.1622.38 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
Kontrol ok px dapat dilanjutkan
24/09/2021
15/09/2021 -0.90.8 0.1602.45 Kontrol
Kontrol
ok pxok px dapat
dapat dilanjutkan
dilanjutkan
25/09/2021
16/09/2021 -0.30.4 0.1692.40 Kontrol
Kontrol
ok pxok px dapat
dapat dilanjutkan
dilanjutkan
27/09/2021
17/09/2021 0.1-0.3 0.1742.31 Kontrol
Kontrol
ok pxok px dapat
dapat dilanjutkan
dilanjutkan
28/09/2021
18/09/2021 -0.10.2 0.1722.38 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
Kontrol ok px dapat dilanjutkan
29/09/2021
20/09/2021 0.3 0.1 0.1772.36 Kontrol
Kontrol
ok pxok px dapat
dapat dilanjutkan
dilanjutkan
30/09/2021 0.4
21/09/2021 0.4
Object 23
0.1792.40 Kontrol
Kontrol
ok pxok px dapat
dapat dilanjutkan
dilanjutkan
22/09/2021 -0.3 0.169 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
23/09/2021 -0.3 0.168 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
24/09/2021 -0.1 0.172 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
25/09/2021 0.2 0.176 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
27/09/2021 -0.2 0.170 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
28/09/2021 0.0 0.173 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
29/09/2021 -0.2 0.170 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
30/09/2021 -0.3 0.168 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
3.0

1.0

PEMANTAPAN MUTU INTERNAL HEMATOLOGI

Bulan : September 2021


Parameter : PLT-L
Metoda : Blood Cell Counter
Bahan Kontrol : Eight check 3WP-L
Batas Kadaluarsa : 23/10/2021
No Batch : 11980821
Nilai Rata-Rata (Pabrik) : 62
SD : 19
Nilai Rentang : 43 - 81

Tanggal Xi - dalam satuan SD Xi Ket


01/09/2021 0.1 63 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
02/09/2021 0.2 65 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
03/09/2021 0.4 69 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
04/09/2021 -0.1 60 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
3.0 06/09/2021 0.2 65 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
2.0 07/09/2021 0.0 62 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
1.0 08/09/2021 0.1 63 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
0.0 09/09/2021 -0.4 54 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
-1.0 10/09/2021 -0.2 59 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
-2.0 11/09/2021 0.1 63 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
PEMANTAPAN
-3.0 13/09/2021
MUTU
0.3
INTERNAL 68
HEMOSTATIS
Kontrol ok px dapat dilanjutkan
14/09/2021 0.6 74 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...
9

9
/0

/0

/0

/0

/0

/0

/0
/0

/0

/0

/0

/0

/0

Bulan15/09/2021 : September 2021 0.4 69 Kontrol ok px dapat dilanjutkan


01

03

06

08

10

13

15

17

20

22

24

27

29

Parameter
16/09/2021 : PT -0.1 60 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
Metoda 17/09/2021 : Automated Coagulometer
0.3 68 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
Bahan18/09/2021
Kontrol : Kontrol Plasma-0.1N 60 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
Batas 20/09/2021
Kadaluarsa : Apr-23 0.3 67 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
No Batch
21/09/2021 : 507794 -0.2 59 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
Nilai Rata-Rata
22/09/2021 : 9.9 -0.5 52 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
SD 23/09/2021 : 0.47 -0.2 58 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
Nilai Rentang
24/09/2021 : 8.2-11.2 0.1 64 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
Satuan25/09/2021 : detik 0.2 66 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
27/09/2021 -0.1 60 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
28/09/2021 Xi-X dalam 0.4 69 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
Tanggal Xi Keterangan
29/09/2021 satuan SD 0.4 70 Kontrol ok px dapat dilanjutkan
30/09/2021
1-Sep 0.8 -0.1
10.3 Kontrol60 Kontrol ok dapat
OK, pemeriksaan px dapat dilanjutkan
dilanjutkan
3-Sep 1.0 10.4 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

4-Sep 0.6 10.2 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

9-Sep 0.4 10.1 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

10-Sep 0.6 10.2 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

11-Sep -0.1 9.9 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

13-Sep -0.7 9.6 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

14-Sep 0.4 10.1 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

15-Sep 0.4 10.1 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

18-Sep 0.8 10.3 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

20-Sep 0.1 10.0 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

21-Sep -0.3 9.8 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

22-Sep 0.6 10.2 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

24-Sep -0.1 9.9 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

27-Sep -0.5 9.7 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

29-Sep 0.1 10.0 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

30-Sep 0.8 10.3 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

3 3
2 2
1 1
0.8 1.0 0.6 0.8 0.8
0.4 0.6 0.4 0.4 0.1 -0.3
0.6
0 -0.1 -0.1 -0.5 0.1
-1 -0.7
-2 PEMANTAPAN MUTU INTERNAL HEMOSTATIS
-3

Bulan : September 2021


Parameter : APTT
Metoda : Automated Coagulometer
Bahan Kontrol : Kontrol PlasmaN
Batas Kadaluarsa : Apr-23
No Batch : 507794
Nilai Rata-Rata : 27.1
SD : 0.83
Nilai Rentang : : 23.2 - 31.4
Satuan : detik

Xi-X dalam
Tanggal Xi Keterangan
satuan SD
1-Sep 0.1 27.2 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan
3-Sep -0.3 26.9 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan
4-Sep -0.2 27.0 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan
9-Sep -0.4 26.8 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan
10-Sep 0.2 27.3 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan
11-Sep 0.9 27.9 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan
13-Sep 0.3 27.4 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan
14-Sep -0.8 26.5 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan
15-Sep -0.4 26.8 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan
18-Sep 0.1 27.2 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan
20-Sep 0.7 27.7 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan
21-Sep 0.2 27.3 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan
22-Sep 0.1 27.2 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan
24-Sep -0.2 27.0 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan
27-Sep -0.2 27.0 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan
29-Sep 0.6 27.6 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan
30-Sep 0.9 27.9 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

3 3
2 2
1 1 0.9 0.9
0.7 0.6
0 0.1 0.2 0.3 0.1 0.2 0.1
-0.3-0.2-0.4 -0.4 -0.2-0.2
-1 -0.8
-2
-3

PEMANTAPAN MUTU INTERNAL HEMOSTATIS

Bulan : September 2021

Parameter : Fibrinogen
Metoda : Automated Coagulometer

Bahan Kontrol : Kontrol Plasma N

Batas Kadaluarsa : Apr-23

No Batch : 507794

Nilai Rata-Rata : 2.42

SD : 0.16

Nilai Rentang : : 2.00 - 3.00

Satuan : g/L

Tanggal Xi-X dalam satuan SD Xi Keterangan


2-Sep 0.7 2.52 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan
3-Sep -0.1 2.40 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan
30-Sep 0.1 2.44 Kontrol OK, pemeriksaan dapat dilanjutkan

3 3
2 2
1 1
0.7
0 -0.1 0.1

-1
-2
-3
02-Sep 03-Sep 30-Sep
C. Verifikasi Hematologi

Uji Presisi dan Akurasi Oktober 2021

Parameter : Hemoglobin

Alat : Sysmex Xs-800i

Metode : Blood Cell Counter

Bahan : e-Check

Satuan : g/L

Nilai Tengah 138

Range : 134 - 142

Tanggal : 04/10/2021

No Hasil

1 139

2 140

3 139

4 138

5 140
6 141

7 140

8 138

9 139

10 136

11 138

12 139

13 140

14 139

15 141

16 138

17 136

18 137

19 140

20 139

   

Total 2777

n 20

Rata-rata (x) 138.85

SD 1.42

CV 1.03

Bias 0.62

CV (%)* 3

Bias (%)* 7

Catatan : CV (%)* adalah batas CV maksimum yang tertera dalam Assay Sheet Eightcheck-3WP

Bias (%)* adalah batas bias maksimum (CLIA Requirements for Analytical Quality)
Kesimpulan : Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan didapat CV (presisi) 1.03% kurang dari 3%
dengan bias (akurasi) yang didapat 0.62 % kurang dari 7%

Dengan demikian disimpulkan bahwa akurasi presisi pada pemeriksaan Hemoglobin


dengan metode Blood Cell Counter "BAIK"

Uji Presisi dan Akurasi Oktober 2021


Parameter : Eritrosit
Alat : Sysmex Xs-800i
Metode : Blood Cell Counter
Bahan : E-Check 3WP-N
Satuan : 10⁶/µL
Nilai Tengah 4.43
Range : 4.25 - 4.61
Tanggal : 04/10/2021

No Hasil
1 4.46
2 4.40
3 4.42
4 4.35
5 4.51
6 4.49
7 4.43
8 4.48
9 4.40
10 4.32
11 4.39
12 4.43
13 4.38
14 4.42
15 4.33
16 4.36
17 4.50
18 4.51
19 4.52
20 4.36
   
Total 88.46
n 20
Rata-rata (x) 4.42
SD 0.06
CV 1.43
Bias 0.16
CV (%)* 4
Bias (%)* 6

Catatan : CV (%)* adalah batas CV maksimum yang tertera dalam Assay Sheet Eightcheck-3WP
Bias (%)* adalah batas bias maksimum (CLIA Requirements for Analytical Quality)

Kesimpulan : Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan didapat CV (presisi) 1.43% kurang dari 4 %

dengan bias (akurasi) yang didapat 0.16% kurang dari 6 %

Dengan demikian disimpulkan bahwa akurasi presisi pada pemeriksaan Eritrosit

dengan metode Blood Cell Counter "BAIK"


Uji Presisi dan Akurasi Oktober
2021

Parameter : Leukosit

Alat : Sysmex Xs-800i


: Blood Cell
Metode Counter

Bahan : Eightcheck 3WP-N

Satuan : 10ᶟ/µL

Nilai Tengah 7.5

Range :7.0 - 8.0

Tanggal : 04/10/2021

No Hasil

1 7.4

2 7.3

3 7.1

4 7.5

5 7.4

6 7.3

7 7.1

8 7.4

9 7.4

10 7.3

11 7.2

12 7.3

13 7.1

14 7.4

15 7.3

16 7.3

17 7.4

18 7.2
19 7.1

20 7.4

   

Total 145.9

n 20

Rata-rata (x) 7.30

SD 0.12

CV 1.69

Bias 2.73

CV (%)* 7.0

Bias (%)* 15

Catatan : CV (%)* adalah batas CV maksimum yang tertera dalam Assay Sheet Eightcheck-3WP
Bias (%)* adalah batas bias maksimum (CLIA Requirements for Analytical Quality)

Kesimpulan : Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan didapat CV (presisi) 1.69% kurang dari 7.0%

dengan bias (akurasi) yang didapat 2.73 % kurang dari 15%


Dengan demikian disimpulkan bahwa akurasi presisi pada pemeriksaan Leukosit

dengan metode Blood Cell Counter "BAIK"


Uji Presisi dan Akurasi Oktober
2021

Parameter : Hematokrit

Alat : Sysmex Xs-800i


: Blood Cell
Metode Counter
: Eightcheck
Bahan 3WP-N

Satuan :%

Nilai Tengah 36.8

Range 39.6

Tanggal : 04/10/2021

No Hasil

1 36.9

2 35.60
3 36.8

4 36.1

5 35.9

6 37.6

7 36.4

8 35.4

9 36.9

10 36.1

11 35.5

12 34.9

13 36.1

14 37.4

15 36.9

16 35.1

17 34.8

18 35.6

19 36.2

20 37.2

   

Total 723.4

n 20

Rata-rata (x) 36.17

SD 0.83

CV 2.29

Bias 1.71

CV (%)* 8

Bias (%)* 6
Catatan : CV (%)* adalah batas CV maksimum yang tertera dalam Assay Sheet Eightcheck-3WP
Bias (%)* adalah batas bias maksimum (CLIA Requirements for Analytical Quality)

Kesimpulan : Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan didapat CV (presisi) 2.29% kurang dari 8 %

dengan bias (akurasi) yang didapat 1.71 % kurang dari 6 %


Dengan demikian disimpulkan bahwa akurasi presisi pada pemeriksaan Hematokrit

dengan metode Blood Cell Counter "BAIK"


Uji Presisi dan Akurasi Oktober 2021

Parameter : Trombosit

Alat : Sysmex Xs-800i

Metode : Blood Cell Counter

Bahan : Eightcheck 3WP-N

Satuan : 10ᶟ/µL

Nilai Tengah 235

Range : 200 - 270

Tanggal : 04/10/2021

No Hasil

1 226

2 231

3 239

4 230

5 234

6 242

7 240

8 229

9 224

10 244

11 242

12 240

13 229

14 226

15 231

16 228
17 231

18 246

19 250

20 228

   

Total 4690

n 20

Rata-rata (x) 234.50

SD 7.65

CV 3.26

Bias 0.21

CV (%)* 15

Bias (%)* 25

Catatan : CV (%)* adalah batas CV maksimum yang tertera dalam Assay Sheet Eightcheck-3WP
Bias (%)* adalah batas bias maksimum (CLIA Requirements for Analytical Quality)

Kesimpulan : Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan didapat CV (presisi) 3.26% kurang dari 15%

dengan bias (akurasi) yang didapat 0.21 % kurang dari 25%


Dengan demikian disimpulkan bahwa akurasi presisi pada pemeriksaan Trombosit

dengan metode Blood Cell Counter "BAIK"


Uji Presisi dan Akurasi September 2021
Parameter : APTT
Alat : Sysmex Ca560
Metode : Automated Coagulometer
Bahan : Control Plasma N
Satuan : Sec
Nilai Tengah 27.1
Range : 23.2 - 31.4
Tanggal : 05/10/2021

No Hasil
1 27.3
2 28
3 27.2
4 25.6
5 26.6
6 27.40
7 28.20
8 27.6
9 25.6
10 26.6
11 27.4
12 27.5
13 28.2
14 26.6
15 28.2
16 26.00
17 27.4
18 27.30
19 26.6
20 28
   
Total 543.3
n 20
Rata-rata (x) 27.17
SD 0.82
CV 3.00
Bias 0.24
CV (%)* 7.5
Bias (%)* 15

Catatan : CV (%)* adalah batas CV maksimum dari Paket Insert Sysmex


Bias (%)* adalah batas bias maksimum (Pengantar Pemantapan Kualitas Lab. Klinik,
Bundesaerztekammer)

Kesimpulan : Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan didapat CV (presisi) 3.00% kurang dari 7.50%
dengan bias (akurasi) yang didapat 0.24 % kurang dari 15%
Dengan demikian disimpulkan bahwa akurasi presisi pada pemeriksaan APTT
dengan metode Automated Coagulometer "BAIK"
Parameter Fibrinogen

Uji Presisi dan Akurasi September 2021


Parameter : Fibrinogen
Alat : Sysmex Ca560
Metode : Automated Coagulometer
Bahan : Control Plasma N
Satuan : g/L
Nilai Tengah 2.42
Range : 2.00 - 3.00
Tanggal : 05/10/2021

No Hasil
1 2.5
2 2.15
3 2.7
4 2.39
5 2.36
6 2.40
7 2.27
8 2.26
9 2.65
10 2.5
11 2.39
12 2.43
13 2.45
14 2.66
15 2.5
16 2.39
17 2.35
18 2.42
19 2.61
20 2.39
   
Total 48.77
n 20
Rata-rata (x) 2.44
SD 0.14
CV 5.74
Bias 0.76
CV (%)* 10
Bias (%)* 20

Catatan : CV (%)* adalah batas CV maksimum dari Paket Insert Sysmex


Bias (%)* adalah batas bias maksimum (Pengantar Pemantapan Kualitas Lab. Klinik,
Bundesaerztekammer)

Kesimpula
n : Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan didapat CV (presisi) 5.74% kurang dari 10%
dengan bias (akurasi) yang didapat 0.76 % kurang dari 20%
Dengan demikian disimpulkan bahwa akurasi presisi pada pemeriksaan Fibrinogen
dengan metode Automated Coagulometer "BAIK"

Anda mungkin juga menyukai