Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan banyak nikmat kepada kami.Sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini sesuai dengan waktu yang kami
rencanakan.Laporan ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu tugas
semester V dari tanggal 6 Agustus 2015 sampai 9 September 2015.
1
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………..……………..….
KATA PENGANTAR……………………………………………………..….…..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...
A. Hasil Kegiatan.......................................................................................
BAB IV PENUTUP................................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran....................................................................................................
LAMPIRAN...........................................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2. Waktu Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus
2015 sampai dengan tanggal 9 September 2015.
3
C. Rumusan Masalah
1. Apa saja pemeriksaan yang dilakukan pada Instalasi Laboratorium di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Adhyatma, MPH?
2. Apa saja alat yang terdapat dalam Instalasi Laboratorium di Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Adhyatma, MPH?
3. Bagaimana cara penggunaan alat-alat yang berada pada Instalasi
Laboratorium di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adhyatma, MPH?
D. Tujuan
Tujuan dari kegiatan Lapangan Kerja Lapangan (PKL) ini :
1. Mempersiapkan dan melatih siswa sebelum melakukan tugas akhir
yang merupakan syarat wajib bagi siswa dijenjang tingkat SMAK.
2. Membekali siswa dengan keterampilan mengidentifikasi masalah,
melaksanakan penelitian epidemiologi dan merumuskan solusi untuk
pemecahan masalah tersebut.
3. Melatih siswa turun ke masyarakat.
E. Manfaat
Manfaat dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini :
1. Meningkatkan pengetahuan yang rwlevan dengan dunia praktek.
2. Mendorong siswa untuk penuh pemikirannya, membangun
kemampuan dan kerja sama dalam kecakapan belajar dan motivasi
belajar.
4
BAB II
5
3. Motto
Kesembuhan dan kepuasan Anda adalah kebahagiaan kami.
4. Nilai
a. R : Ramah dalam bersikap
b. S : Santun dalam berbicara
c. T : Tanggung jawab dalam bertugas
d. U : Unggul dalam pelayanan
e. G : Gigih dalam usaha
f. U : Utama dalam karya
g. R : Rapi dalam penampilan
h. E : Empati dalam rasa
i. J : Jujur dalam bertindak
j. O : Orientasi pelayanan prima
6
c) Melakukan efisiensi pengguanaan bahan baku dengan menurunkan
faktor resiko.
7
STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM KLINIK
Koordinator Laboratorium
Klinik
Pelaksana
Administrasi
8
BAB III
ISI
A. Hasil Kegiatan
a) Pra Analitik
1) Pendaftaran
2) Pengambilan Sampel
Prosedur :
9
Pasang torniquet kira-kira 10cm diatas lipat siku.
Pilih bagian vena median cubiti,mepakukan perabaan atau palpasi
untuk memastikan posisi vena.
Bersihakan kulit dengan kapas alkohol dan biarkan kering.
Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas.
Ambil darah sesuai dengan kebutuhan, lepaskan torniquet dan tarik
jarum kemudian bekas tusukan di plester.
Prosedur :
Prosedur :
10
Prosedur :
Sampel sputum terdiri dari sputum sewaktu, sputum pagi, dan sputum
sewaktu.
Prosedur :
11
Permintaan pemeriksaan feses kebanyakan adalah pasien rawat inap sehingga
proses pengambilan feses dilakukan diruang bangsal masing - masing dan segera
dikirim ke laboratorium untuk segera diperiksa.
3) Barcode
1. Klik order entry, enter
2. Ketik password dan user id, enter
3. Lab no, enter lalu diketik F3
4. Isi nama pasien dan kode jenis kelamin
5. Klik save
6. Pada kolom source klik F9 untuk mencari ruang pasien
7. Pada kolom patient type
8. Pada kolom age untuk mengisi umur pasien
9. Pilih pemeriksaan sesuai dengan surat pengantar laborat dan klik save
10. Tempelkan kertas barcode di surat pengantar dan diserahkan ke
laboratorium patologi klinik dan mikrobiologi.
b) Analitik
- Trombosit
- Leukosit
- Hematokrit (Ht)
- Diffcount
- Eritrosit
12
- LPB
- Retikulosit
- Malaria
- Mikrofilaria
- PPT
- APPT
- TTGO
- Kolesterol
- HDL
- LDL
- Triglicerid
- SGOT , SGPT
- Bilirubin Total
- Bilirubin Direct
13
- Bilirubin Indirect
- Total Protein
- Albumin
- Globulin
- Gamma GT
- Ureum
- Kreatinin
- HbA1C
- Kalium
- Natrium
- Klorida
- Calsium
- Magnesium
- CKMB
-Urin lengkap:
(SG,Glukosa,protein,nitrogen,leukosit,ph,keton,urobilinogen,bilirubin,eritr
osit,hemoglobin .)
- Sedimen Urine
- Tes HCG
- HCG Titer
14
- Widal
- HbSAg
- Anti HCV
- Anti HIV
- IgM Salmonella
- IgM Tuberculosis
- T3
- T4
- TSH
- CEA
- AFP
- PSA
- CA 125
- CA 153
- CD4
- BGA Elektrolit
- BGA Lactat
15
g. Pemeriksaan Narkoba, meliputi :
- BTA Sputum
- BTA Lepra
- Gram
- Kerokan
- Sekret Vagina
- Pengecatan Neisser
- Feses Rutin
- Reduksi
2. Alat – alat
Yaitu suatu alat untuk mengukur sampel berupa darah dan digunakan
untuk memeriksa darah lengkap dengan cara menghitung dan mengukur
sel darah meliputi pemeriksaan hemoglobin, hitung sel leukosit, dan hitung
jumlah sel trombosit. Secara otomatis berdasarkan impedansi aliran listrik
atau berkas. Cahaya terhadap sel-sel yang dilewatkan.Alat ini biasa
digunakan dalam bidang kesehatan dan dapat membantu mendiagnosis
16
penyakit yang diderita seorang pasien seperti kanker, diabetes dan lain-
lain.
B. Kimia Klinik
Kimia Klinik
17
lebih banyak untuk analisa kimia secara otomatis. Alat ini mampu
menggantikan prosedur-prosedur analisis manual dalam
laboatorium,rumah sakit, dan industri. Autoanalyzer bisanya juga
digunaka untuk mengukur kadar zat-zat yang terkandung dalam darah,
contohnya adalah glukosa, asam urat, SGOT, SGPT, kolestrol,
triglicerid, gamma GT, albumin dsb.
18
C. Elektrolit Analyzer (AVL 9180)
19
glukosa, keton, urobilinogen, bilirubin dan darah dalam urine. Urine
analyzer adalah alat fotometer reflektansi (reflectance photometer).Urine
Analyzer membaca strip test urine pada kondisi standar menyimpan hasil
ke memori dan menampilkan hasil melalui printer bailt-in dan / atau serial
interface pada alat-alat tersebut. Urine Analyzer menstandarisasi hasil
“Urine Test Strip” dengan meghilangkan faktor-faktor yang diketahui
dapat mempengaruhi evaluasi/pengecekan visual pada strip tes urine.
Berat Jenis: Dengan adanya kation, proton yang dilepaskan oleh zat pengompleks
dalam pada tes. Indikator bromthymol biru perubahan dari biru melalui biru-hijau
ke kuning.
1. Uji pH: Pada pengujian berisi indikator metil merah dan bromtyhmol biru.
Indikator- indikatorin ini memberikan perbedaan warna jelas pada tentang
pH 5 sampai 9.1.
2. Uji Leukosit: Leukosit granulocytic mengandung ester menjadi indoxyl.
Indoxyl yag terbentuk bereaksi dengan garam diazonium untuk
menghasilkan warna ungu
3. Uji Nitrit: Nitrit, jika ada, akan bereaksi dengan amina aromatik untuk
memberikan garam diazonium , lalu terangkai dengan senyawa lebih
lanjut, menghasilkan perwarna merah-ungu azo.
4. Uji Protein: Tes ini didasarkan pada perubahan warna indikator 3’, 3”, 5’,
5”.tetrachiorophenol. 3,4,5,6.Tetrabromosulfophthalein dengan adanya
protein.Reaksi positif ditunjukkan dengan perubahan warna dari kuing ke
hijau muda atau hijau.
5. Uji Glukosa: Deteksi Glukosa didasarkan pada metode enzymatic glucose
oxidase /perosidase (GOD/POD) atau oksidasi /peroksidasi glukosa
enzimatik Reaksi oksidasi glukosa memanfaatkan enzim untuk
mengkatalisis pembentukan asam gluconic dan peroksida hidrogen dari
20
oksidasi glukosa. Selanjutnya, enzim kedua, peroksidasi, mengkatalisis
reaksi hidrogen peroksida dengan chromogen tetramethylbenzldine untuk
memebentuk kompleks.pewarna hijau. Reaksi poritif ditunjukkan dengan
perubahan warna dar kuning ke hijau.
6. Uji Keton : Berdasarkan prinsip legal’s Test, natrium nitroprussidedan
glisin bereaksi dengan asetoasetat dan aseton dalam media alkali untuk
membentuk kompleks pewarna ungu. Hasil positif ditunjukkan dengan
perubahan warna dari krem ke ungu.
7. Uji Urobilinogen: urobilinogen digabungkan dengan 4-methoxybenzene-
diazonium-tetrafluoroborate dalam asam media untuk membentuk zat
warna azo merah.
8. Uji Bilirubin : deteksi bilirubin berdasarkan pada reaksi penggabungan
dari garam diazonium dengan bilirubin dalam suatu asam menengah.
Reaksi menghasilkan warna merh muda menjadi merah-ungu sebanding
dengan konsentrasi totalbilirunin (beberapa pengguna dapat
menggambarkan ini sebagai krem pada warna persik ).
9. Uji Darah : Hemoglobin dan mioglobin jika ada , mengkatalisisoksidasi
indikator dengan peroksida organik terkandung dalam tes pad. Eritrosit
hemolisis utuh pada tes pad dan hemoglobin membebaskan hemoglobin
yang menghasilkan suatu titik hijau. Karena test pad menyerap beberapa
microliter urin, eritrosit akan lebih terlihat. Pada set yang terpisah dari
blok warna yang mewakili eritrosit dan hemoglobin. Titik hijau tersebar
atau dipadatkan pada pas tes kuning adalah indikasi dari eritrosit utuh atau
moiglobin.
21
4. Pembacaan dilakukan secara ‘electro-optically’ yang dilakukan sebagai
berikut :
- LED memancarkan cahaya dari panjang gelombang yang ditetapkan
kepermukaan test pad pada sudut optimal. Lampu yang mengenai ‘test
zone’ (zona uji) terpantul secara proporsional dengan warna yang
dihasilkan pada test pad dan ditangkap oleh detektor.
22
4. Tingkat tekanan O2 dalam darah arteri
Prinsip kerja alat BGA
Gas sampel yang diambil melalui probe akan masuk kesetiap sampel
secara bergiliran dimana gas sampel akan dibandingkan dengan gas standar
melalui pemencaran system infra red dimana akan menghasilkan perbedaan
panjang gelombang yang akan dikonversi receiver menjadi signal analog.
23
F.) Alat Mini vidas
Fungsi
Mini VIDAS adalah penganalisa immunoassay sepenuhnya otomatis dari
Bio Merieux. Hal ini digunakan untuk melakukan tes penyakit menular,
koagulasi dan test Immunochemistry menggunakan ELFA (Enzyme Linked
Fluorecent Assay) teknologi. Biasanya mini vidas dirumah sakit
dr.Adhyatma,MPH digunakan untuk pemeriksaan T3,T4 dan TSH.
Prinsip alat
Modifikasi dari prinsip ELISA hanya pembacaannya berdasarkan
fluoresensi.
Prosedur kerja
1. Menyalakan UPS
2. Tekan tombol on/off yang terdapat pada bagian belakang alat
3. Alat akan warming up/ inisialisasi kurang lebih 10 menit
4. Setelah selesai, pada layar tampil menu utama sebagai berikut :
START SECTION STATUS SCREEN MASTER LOT MENU
RESULTS MENU UTILITY MENU. Sambungkan UPS pada
listrik. Pilih status SCREEN untuk masuk pada program
pemeriksaan.
24
A.Prinsip Imunokromatografi
Serum yang diteteskan pada bantalan sampel bereaksi dengan
partikel yang telah dilapisi dengan anti HBs (antibodi). Campuran ini selanjutnya
akan bergerak sepanjang strip membran untuk berikatan dengan antibodi spesifik
pada daerah teset (T), sehinga akan menghasilkan garis warna dengan antibodi
spesifik pada daerah test (T), sehingga akan menghasilkan garis warna.
c. Interprestasi Hasil
i) Pemeriksaan Lepra
Kusta merupakan penyakit menahun yang dalam jangka paling
mengakibatkan sebagian anggota tubuh penderita tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Tanda-tanda yang dapat terlihat antara lain
timbulnya adanya bercak tipis seperti panu pada badan tubuh manusia.
Pada awalnya bercak putih ini hanya sedikit, kemudian akan semakin
melebar dan bertambah. Muncul juga bintil kemerahan (leproma, nodul)
yang tersebar pada kulit.Pada keparahan kondisi, dapat terjadi benjolan-
benjolan di wajah yang tegang disebut facies leomina (muka
singa).penyebab penyakit kusta ini adalah bakteri Mycobacterium
leprae.Ciri-ciribakteri Mycobacterium leprae berbentuk pleomorf lurus,
25
batang panjang, sisi paralel dengan kedua ujung bulat, Ukuran 0,3-0,5 x 1-
8 mikron. Basil ini berbentuk batang gram positif, bersifat tahan asam
(BTA), tidak bergerak dan tidak berspora, dapat tersebar atau dalam
berbagai ukuran bentuk kelompok, termasuk massa irreguler besar yang
disebut sebagai globi. Bakteri ini dapat ditemukan dalam folikel rambut,
klenjar keringat, sekret hidung, mukosa hidung, dan daerah erosi atau
ulkus pada penderita tipe hoderline dan lepromatous.
1. Genangi sediaan dengan larutan carbol fucshin dan dipanasi sampai timbul
uap.
2. Diamkan sampai dingin.
3. Cuci dengan air mengalir .
4. Sediaan didekolorisasi dengan larutan asam alkohol 1% (HCL pekat dalam
alkohol 95%) dengan jalan membilas dua kali.
5. Cuci dengan air mengalir.
6. Genangi dengan larutan metilen blue selama 5 menit.
7. Cuci lagi dengan air mengalir kemudian keringkan.
8. Sediaan yang telah diwarnai harus segera diperiksa dibawah mikroskop.
Prinsip :
Adanya aglutinogen dalam sel darah merah dan aglutinin dalam
plasma yang sesuai dapat menyebabkan aglutinasi.
Prosedur Kerja :
Diberi identitas pada obyek glass / kartu golongan darah
Antisera A, B, O, AB, dan Rh diteteskan pada obyek glass / kartu
golongan darah yang bersih dan bebas lemak.
26
Antisera tersebut ditambahkan masing-masing satu darah pasien.
Dicampurkan dengan menggunakan ujung batang pengaduk hingga
homogen.
Goyangkan dengan gerakan melingkar atau gunakan rotator selama 1
menit
Diperhatikan adanya aglutinasi dengan mata dan untuk memastikannya
dengan mikroskop.
Interpretasi
Anti – A Anti – B Anti – AB Anti – D Golongan
Darah
Prinsip
Sediaan apusan darah yang telah diwarnai dihitung presentasi jenis
leukosit yang ada didalam sediaan apusa darah tersebut.
Prosedur kerja :
1. Letakkan 1 tetes darah pada objek gelas
2. Buat apusan dengan objek gelas/ cover glass dengan sudut 45o
3. Dorong hingga membentuk lidah api
4. Tunggu hingga kering
5. Apusan tersebut dicat dengan giemsa
27
L) Pemeriksaan BTA
Prinsip
Dinding bakteri yang tahan asam mempunyai lapisan lilin dan lemak
yang sukar ditembus cat, dengan pengaruh fenol dan pemanasan maka lilin
dan lemak dapat ditembus cat basic fuchsin.
Prosedur Kerja :
1. Dibuat sediaan dengan cara ulliran dengan ukuran 2 x 3 cm
2. Sediaan difiksasi dengan dilewatka diatas api spirtus 3 kali
3. Digenangi sediaan dengan ZN A
4. Dari bawah sediaan dipanasi dengan menggunakan api spirtus
(jangan sampai mendidih)
5. Didiamkan selama 3 menit, dibilas dengan air mengalir
6. Digenangi sediaan dengan ZN B sampai tidak terlihat warna merah
karbol fuchsin (ZN A)
7. Digenangi sediaan dengan ZN C selama 1 menit, dibilas dengan air
mengalir
8. Dikeringkan dan dilihat dibawah mikroskop lensa perbesaran 100
Interpretasi Hasil
Pembacaan dibawah mikroskop Pelaporan hasil
28
dalam 10 lapang pandang
1-9 BTA dalam 100 lapang pandang Tuliskan jumlah BTA yang
ditemukan/100 lapang pandang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil Praktek Belajar Lapangan (PBL), yang dilakukan di Rumah Sakit
Adhyatma,MPH terdapat pemeriksaan Hematologi, Koagulasi, Kimia Klinik,
29
Urinalisa, Mikrobiologi, Imuno-serologi, BGA dan Narkoba. Semua alat dimasing
– masing ruang menggunakan alat yang otomatis, semi otomatis dan manual.
B. Saran
LAMPIRAN
30
b.Tempat pembuangan sampah infeksius untuk benda tajam(safety box)
31
e.Alat yang digunakan pemeriksaan HDL dan LDL(hitachi 902)
32
g.Alat yang digunakan untuk pemeriksaan BGA (osmatech BGA)
33
j.Alat yang digunakan PPT/APPT(A50)
l.Mikroskop
34
m.Alat pemeriksaan LED
35
b.Tempat penempatan sputum /feses BSC Level II E500
36
e.Bahan yang digunakan untuk perwarnaan BTA lepra/sputum
37
h. Bahan yang digunakan untuk pemeriksaan HIV
i .inkubator(Incucell)
38
b. Label pemberian identitas
39
d. Tempat centrifuge darah (Diacent-12)
40
g. Bahan reagen pemeriksaan golongan darah
4. Ruangan barcode
41
b. Komputer yang digunakan untuk barcode
5. Ruang sampling
42
6. Ruang administrasi
43
Nama : Adelia Cahyana P.
44
Alamat :jalan Prembaen 972 RT 03/
RW 04 Kelurahan Kembangsari
Kecamatan Semarang Tengah
No. HP : 08978480193
No.HP :089667749734
No. HP : 089503809103
No.HP : 083842557776
45
Alamat : jalan Dr.Cipto No.62G,
Semarang
No.HP: 082322925225
No.HP : 089636914016
No.HP: 089514684442
Nama : Hakiki
No.HP: 089620608192
46
Alamat : jalan Bringin Asri Tengah 1
no 181 RT 02/RW11 Kelurahan
Wonosari Kecamatan
Ngaliyan,Semarang
No.HP : 088802400210
No.HP: 089669789801
No.HP: 085727524551
No.HP: 085741676970
47
Nama : Tegar Hadi
No.Hp: 085741995668
No.Hp: 087832178333
No.HP : 085600637508
48