Anda di halaman 1dari 48

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan banyak nikmat kepada kami.Sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini sesuai dengan waktu yang kami
rencanakan.Laporan ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu tugas
semester V dari tanggal 6 Agustus 2015 sampai 9 September 2015.

Laporan ini terselesaikan karena dukungan dan bantuan dari berbagai


pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Harun Nurrachmat, Sp.PK selaku Kepala Instalasi Laboratorium


RSUD Dr. ADHYATMA, MPH.
2. Staf dan karyawan Laboratorium RSUD Dr. ADHYATMA, MPH.
3. Orang tua yang selalu memberikan dukungan moril dan materil.
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu hingga tersusunny alaporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan karena
kurangnya pengetahuan dan pengalaman. Begitu pula dalam penyusun laporan ini.
Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
penyempurnaan laporan ini. Semoga Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini
bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

Semarang, 9 September 2015

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………..……………………….….

LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………..……………..….

KATA PENGANTAR……………………………………………………..….…..

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….………...

A. Latar Belakang …………………………………….……….…………


B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ……………………………………....
C. Rumusan Masalah ……………………………………………………..
D. Tujuan …………………………………………………………..……..
E. Manfaat …………………………………………………………..……

BAB II PROFIL RUMAH SAKIT

A. Gambaran RSUD Dr. Adhyatma, MPH................................................


B. Visi, Misi, Motto, dan Nilai-nilai Rumah Sakit....................................
C. Struktur Organisasi Laboratorium Klinik..............................................

BAB III ISI..............................................................................................................

A. Hasil Kegiatan.......................................................................................

BAB IV PENUTUP................................................................................................

A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran....................................................................................................

LAMPIRAN...........................................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Institusi pendidikan tenaga kesehatan mempunyai peranan yang


sangat penting dalam mendidik tenaga kesehatan yang bermutu dengan
cara memperkaya wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi dari
mahasiswa. Dalam pelaksanaan pendidikan, proses pembelajaran yang
terjadi tidak hanya di dalam kelas.Pengajaran yang berlangsung lebih
ditekankan pada pengajaran yang menerobos di luar kelas bahkan di luar
institusi pendidikan seperti lingkungan kerja, alam, atau kehidupan
masyarakat.Salah satu upaya yang dilakukan untuk memperoleh bekal
pengalaman adalah dengan mengikuti Praktek Kerja Lapangan atau yang
disingkat sebagai PKL. Hal ini dipilih karena Praktek Belajar Lapangan
merupakan cara terbaik untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh selama mengikuti pendidikan.

Selain itu, pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan merupakan sarana


pengenalan lapangan kerja bagi siswa karena dapat melihat, mengetahui,
menerima dan menyerap teknologi kesehatan yang ada di masyarakat,
sehingga, hal tersebut menjadi orientasi bagi siswa yang belum langsung
bekerja di masyarakat.

B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


1. Tempat Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di RSUD Dr. Adhyatma,
MPH.

2. Waktu Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus
2015 sampai dengan tanggal 9 September 2015.

3
C. Rumusan Masalah
1. Apa saja pemeriksaan yang dilakukan pada Instalasi Laboratorium di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Adhyatma, MPH?
2. Apa saja alat yang terdapat dalam Instalasi Laboratorium di Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Adhyatma, MPH?
3. Bagaimana cara penggunaan alat-alat yang berada pada Instalasi
Laboratorium di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adhyatma, MPH?

D. Tujuan
Tujuan dari kegiatan Lapangan Kerja Lapangan (PKL) ini :
1. Mempersiapkan dan melatih siswa sebelum melakukan tugas akhir
yang merupakan syarat wajib bagi siswa dijenjang tingkat SMAK.
2. Membekali siswa dengan keterampilan mengidentifikasi masalah,
melaksanakan penelitian epidemiologi dan merumuskan solusi untuk
pemecahan masalah tersebut.
3. Melatih siswa turun ke masyarakat.

E. Manfaat
Manfaat dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini :
1. Meningkatkan pengetahuan yang rwlevan dengan dunia praktek.
2. Mendorong siswa untuk penuh pemikirannya, membangun
kemampuan dan kerja sama dalam kecakapan belajar dan motivasi
belajar.

4
BAB II

PROFIL RUMAH SAKIT

A. Gambaran RSUD Dr. Adhyatma, MPH


Profil RSUD Dr. Adhyatma, MPH
RSUD Dr. Adhyatma, MPH terletak pada ruas jalur utama Semarang-
Jakarta yang merupakan jalur utama pantai utara Jawa antara Semarang-
Kendal, tepatnya di Tugurejo. RSUD Dr. Adhyatma, MPH mempunyai luas
tanah 36,566m2 .
RSUD Dr. Adhyatma, MPH berusaha melayani masyarakat dengan
sebaik mungkin dan mengembangkan mutu pelayanannya di berbagai jajaran
Rumah Sakit.
B. Visi, Misi, Motto, dan Nilai-nilai Rumah Sakit
1. Visi
Rumah Sakit prima, mandiri, dan terdepan di Jawa Tengah
2. Misi
a. Meningkatkan kualitas dan kwantitas sumber daya manusia
b. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam rangka menunjang
pelayanan medis dan memberikan pelayanan kepada pasien,
keluarga pasien, dan karyawan.
c. Meningkatkan program pengembangan dan mutu pelayanan medis
dan non medis secara berkesinambungan.
d. Mewujudkan kemandirian, efisiensi, efektifitas, dan fleksibilitas
pengelolaan keuangan.
e. Menjadi pusat pendidikan kedokteran dan kesehatan lain, serta
penelitian dan pengembangan bidang kesehatan.
f. Mengembangkan pelayanan unggulan.

5
3. Motto
Kesembuhan dan kepuasan Anda adalah kebahagiaan kami.
4. Nilai
a. R : Ramah dalam bersikap
b. S : Santun dalam berbicara
c. T : Tanggung jawab dalam bertugas
d. U : Unggul dalam pelayanan
e. G : Gigih dalam usaha
f. U : Utama dalam karya
g. R : Rapi dalam penampilan
h. E : Empati dalam rasa
i. J : Jujur dalam bertindak
j. O : Orientasi pelayanan prima

C. Laboratorium RSUD Dr. Adhyatma, MPH

Laboratorium berfungsi sebagai sarana penunjang dalam suatu


pemeriksaan yang digunakan dokter dalam menegakkan diagnose atau
penyakit.

Laboratorium RSUD Dr. Adhyatma, MPH terdiri dar laboratorium


Klinik 24 jam dan Patalogi Anatomi yang pelayanannya mulai pukul
07.00-14.00 WIB.
a. Visi
Menjadi instalasi laboratorium yang prima, unggul dalam mutu cepat
dalam pelayanan
b. Misi
Menyelenggarakan pelayanan laboratorium yang cepat, tepat, dan teliti
:
a) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
b) Mengikuti perkembangan teknologi dan metode pemeriksaan
laboratorium

6
c) Melakukan efisiensi pengguanaan bahan baku dengan menurunkan
faktor resiko.

7
STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM KLINIK

RSUD Dr. Adhyatma, MPH SEMARANG

Ka. Instalasi Laboratorium Klinik

Koordinator Laboratorium
Klinik

Koordinator Koordinator Koordinator


Patologi Klinik logistik BDRS

Pelaksana

Administrasi

8
BAB III

ISI

A. Hasil Kegiatan

1.Tahapan Pemeriksaan Laboratorium

a) Pra Analitik

1) Pendaftaran

 Pasien datang ke laboratorium dengan membawa slip pendaftaran dan


persyaratan jaminan khusus untuk pasien.
 Membawa blanko permintaan pemeriksaan laboratorium yang ditanda
tangani oleh dokter.
 Petugas administrasi laboratorium menginput data.
 Pasien mengantri untuk pengambilan sampel sesuai nomer urut yang
tertera pada blanko pemeriksaan yang diberikan oleh petugas
administrasi.

2) Pengambilan Sampel

a. Pengambilan Darah Vena

Prosedur :

 Persiapkan alat dan bahan yang diberikan seperti: spuit,kapas


alkohol,torniquet,plester dan tabung.
 Lakukan pada pasien dengan tenang dan ramah.
 Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan lembar permintaan.
 Verifikasi keadaan pasien,misal puasa atau mengkonsumsi obat.
 Minta pasien meluruskan lengannya,pilih lengan yang melakukan
banyak aktivitas.
 Minta pasien mengepalkan tangan.

9
 Pasang torniquet kira-kira 10cm diatas lipat siku.
 Pilih bagian vena median cubiti,mepakukan perabaan atau palpasi
untuk memastikan posisi vena.
 Bersihakan kulit dengan kapas alkohol dan biarkan kering.
 Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas.
 Ambil darah sesuai dengan kebutuhan, lepaskan torniquet dan tarik
jarum kemudian bekas tusukan di plester.

b. Pengambilan darah kapiler

 Bleeding Time (BT) metode Duke

Prosedur :

 Bersihkan bagian cuping telinga dengan kapas alcohol


 Tusuk bagian cuping telinga dengan lanset sedalam 2mm
 Jalankan stopwatch ketika darah sudah mulai keluar
 Hapus tetes darah pertama dengan kertas saring / tisue dan hapus tetes
darah selanjutnya tiap 30 detik.
 Hentikan stopwatch jika darah tidak keluar lagi.

 Clothing Time (CT)

Prosedur :

 Ujung jari dibersihkan dengan kapas alcohol


 Tusuk jari dengan autoklik dan jalankan stopwatch pada saat darah
mulai keluar.
 Teteskan pada objek glass dan periksa ada tidaknya brkuan / benang
fibrin setiap 30 detik sekali

c. Pengambilan spesimen Lepra

10
Prosedur :

 Siapkan kaca objek,tulis identitas pasien dengan pencil pada bagian


ujung objek glass.
 permukaan kulit pada bagian yang akan diambil dibersihkan dengan
kapas alcohol 70%.
 Jepitlah kulit pada bagian tersebut dengan forcep atau dengan jari
tangan untuk menghentikan aliran darah pada bagian tersebut
 Dengan Bisturi (Bisturi celup spirtus kemudian dibakar) lapisan kulit
disayat memanjang kurang lebih 5 mm. Kedalaman 2 mm agar
mencapai dermis.
 Ambil reitz serum dengan menggunakan pungung mata pisau.
Dioleskan atau dibuat sediaan,kemudian dikumpulkan pada kaca
objek.
 Lakukan fiksasi diatas nyala api
 Sediaan yang telah jadi diwarnai dengan pewarnaan baku seperti yang
dilakukan untuk Microbacteryum lainnya
D) Pengambilan sampel sputum

Sampel sputum terdiri dari sputum sewaktu, sputum pagi, dan sputum
sewaktu.

E) Pengambilan sampel urin

Prosedur :

1. Petugas memberikan pot urin yang sudah diberi nama pasien


2. Pasien diminta untuk kencing di pot urin dan diberikan kepada
petugasnya.

F) Pengambilan sampel feses

11
Permintaan pemeriksaan feses kebanyakan adalah pasien rawat inap sehingga
proses pengambilan feses dilakukan diruang bangsal masing - masing dan segera
dikirim ke laboratorium untuk segera diperiksa.

3) Barcode
1. Klik order entry, enter
2. Ketik password dan user id, enter
3. Lab no, enter lalu diketik F3
4. Isi nama pasien dan kode jenis kelamin
5. Klik save
6. Pada kolom source klik F9 untuk mencari ruang pasien
7. Pada kolom patient type
8. Pada kolom age untuk mengisi umur pasien
9. Pilih pemeriksaan sesuai dengan surat pengantar laborat dan klik save
10. Tempelkan kertas barcode di surat pengantar dan diserahkan ke
laboratorium patologi klinik dan mikrobiologi.

b) Analitik

1. Pemeriksaan yang dilakukan di instalasi Laboratorium


a. Pemeriksaan Hematologi darah lengkap, meliputi :
- Hemoglobin (Hb)

- Trombosit

- Leukosit

- Hematokrit (Ht)

- Diffcount

- Eritrosit

- Laju Endap Darah (LED)

12
- LPB

- Retikulosit

- Morfologi Darah Tepi

- Malaria

- Mikrofilaria

b. Pemeriksaan Koagulasi, meliputi :

- Bleeding Time dan Clothing Time

- PPT

- APPT

c. Pemeriksaan Kimia Klinik, meliputi :

- Glukosa Darah Puasa

- Glukosa Darah 2 Jam Post Pandrial

- Glukosa Darah Sewaktu

- TTGO

- Kolesterol

- HDL

- LDL

- Triglicerid

- SGOT , SGPT

- Bilirubin Total

- Bilirubin Direct

13
- Bilirubin Indirect

- Total Protein

- Albumin

- Globulin

- Gamma GT

- Ureum

- Kreatinin

- HbA1C

- Kalium

- Natrium

- Klorida

- Calsium

- Magnesium

- CKMB

d. Pemeriksaan Urinalisa, meliputi :

-Urin lengkap:
(SG,Glukosa,protein,nitrogen,leukosit,ph,keton,urobilinogen,bilirubin,eritr
osit,hemoglobin .)

- Sedimen Urine

- Tes HCG

- HCG Titer

e. Pemeriksaan Immunoserologi, meliputi :

14
- Widal

- HbSAg

- Anti HCV

- Anti HIV

- Dengue IgG dan IgM

- IgM Salmonella

- IgM Tuberculosis

- T3

- T4

- TSH

- CEA

- AFP

- PSA

- CA 125

- CA 153

- CD4

f. Pemeriksaan BGA, meliputi :

- BGA Elektrolit

- BGA Lactat

15
g. Pemeriksaan Narkoba, meliputi :

- Tes Narkoba 3P (AMP , THC , MOP)

- Tes Narkoba 5P (AMP , THC , MOP , BZO , MET)

h. Pemeriksaan Mikrobiologi, meliputi :

- BTA Sputum

- BTA Lepra

- Gram

- Kerokan

- Sekret Vagina

- Pengecatan Neisser

- Kultur dan Sensitivitas

i. Pemeriksaan Feses, meliputi :

- Feses Rutin

- Reduksi

- Lemak dan Darah Samar

2. Alat – alat

a.) Hematology Analyzer (XT Sysmex)

Yaitu suatu alat untuk mengukur sampel berupa darah dan digunakan
untuk memeriksa darah lengkap dengan cara menghitung dan mengukur
sel darah meliputi pemeriksaan hemoglobin, hitung sel leukosit, dan hitung
jumlah sel trombosit. Secara otomatis berdasarkan impedansi aliran listrik
atau berkas. Cahaya terhadap sel-sel yang dilewatkan.Alat ini biasa
digunakan dalam bidang kesehatan dan dapat membantu mendiagnosis

16
penyakit yang diderita seorang pasien seperti kanker, diabetes dan lain-
lain.

 Prinsip kerja alat Hematologi Analyzer

Bedasarkan spesifikasi ukuran sel yang melewati filter dengan


memakai tegangan listrik untuk sekali pembacaan bisa diperiksa
sekaligus beberapa parameter seperti :
Hb,Ht,Leukosit,Trombosit,Eritrosit,MCH,MCHC,MCV, dan hitung
jenis Leukosit.
 Prosedur kerja alat Hematologi Analyzer

1. Switch utama dinyalakan , terletak disamping kanan alat.


2. Setelah lampu indikator menyala maka secara otomatis alat akan
melakukan start up sampai layar menuliskan tulisan ready.
3. Siapkan bahan pemeriksaan(darah EDTA).
4. Tempelkan alat penghisap sampai dasar tabung kemudian tekan
sampel bar sampai masuk kembali dan melakukan pemeriksaan.
5. Alat akan memproses sampel selama satu menit dan hasil
pemeriksaan akan tampak pada layar dan dapat diprint.
6. Untuk mematikan alat tekan shut down maka alat akan mencuci
selama satu menit, setelah layar padam matikan alat dengan
menekan switch utama yang terletak dibagian samping kanan alat.

B. Kimia Klinik

 Kimia Klinik

Autoanalyzer (Cobas 311 dan Hitachi 902) Merupakan Salah satu


alat Laboratorium canggih yang dilengkapi dengan sistem sequensial
multiple analysis.Alat ini mempunyai kemampuan pemeriksaan yang

17
lebih banyak untuk analisa kimia secara otomatis. Alat ini mampu
menggantikan prosedur-prosedur analisis manual dalam
laboatorium,rumah sakit, dan industri. Autoanalyzer bisanya juga
digunaka untuk mengukur kadar zat-zat yang terkandung dalam darah,
contohnya adalah glukosa, asam urat, SGOT, SGPT, kolestrol,
triglicerid, gamma GT, albumin dsb.

 Prinsip kerja alat Kimia Klinik

Prinsip dari alat ini adalah melakukan prosedur pemeriksaan kimia


klinik secara otomatis mulai dari pemipetan sampel, penambahan
reagen, inkubasi, serta pembacaan serapan cahayany.Kelebihan
autoanaliser adalah bahwa tahapan analitik dapat dilakukan dengan
cepat dan bisa digunakan untuk memeriksa sampel dengan jumlah
banyak secara bersamaan.
 Cara kerja alat kimia klinik

1. Hubungkan Alat dengan aliran listrik


2. Posisikan alat dalam kondisi ON
3. Sebelum melakukan alat ini, lakukan kalibrasi internal
4. Setelah masuk ke control, semisal nilai kalibrasi alat ini berfungsi
dengan baik
5. Masukan sampel serum pasien, Ukur dan gunakan sesuai
kebutuhan
6. Atur setting alat
7. Tunggu hasil pengujian

18
C. Elektrolit Analyzer (AVL 9180)

 Fungsi Elektrolit analyzer

Elektrolit analyzer merupakan alat yang digunakan untuk pemeriksaan


kimia klinik. Elektrolit analyzer dapat mendeteksi iongaram anorganik, ion
kalsium, ion Natrium, ion Khlorida, ion Magnesium, ion Kalium sampel
bahan kecil dll. Elektrolit analyzer telah menggunakan metode ion elektroda
selektif untuk mencapai pengukuran tepat dari pengujian.

 Prinsip kerja alat pemeriksaan elektrolit

Ketika ion-ion elektrolit masuk pada elektroda timbul potensial listrik


sebanding dengan konsetrasi ion elektrolit.Kemudian potesial listrik tersbut
dikuatkan dan dikonversikan melalui prosesor menjadi nilai konsentrasi ion
elektrolit.

 Prosedur penggunaan alat


1. Hidupkan power ON ada dibelakang alat
2. Proses inisialisasi alat dalam ‘satnd by’
3. Lakukan proses CAL 2 alat dalam kondisi ready’
4. Insert sampel serum ( automatic sampeling ) tarik tangkai jarum
5. Ada suara BIB “masukan kembali tangkai jarum”
6. Proses menginstrumet
7. Finish
1.) Urinalyzer
 Fugsi alat Meditron Junior
Urine Analyzer adalah alat semi-otomatis untuk pengecekan yang
dilakukan diluar tubuh untuk mendapatkan hasil pengecekan urine dengan
hasil yang lebih tepat. Urine Analyzer digunakan untuk membaca dan
mengevaluasi hasil Urine Test Strip ( Contoh : Chemstrip 10MD,
Chemstrip 2, dan Chemstrip 5 OB ). Strip test urine ini digunakan untuk
strip multiparameter penentuan berat jenis, pH, leukosit, nitrit, protein,

19
glukosa, keton, urobilinogen, bilirubin dan darah dalam urine. Urine
analyzer adalah alat fotometer reflektansi (reflectance photometer).Urine
Analyzer membaca strip test urine pada kondisi standar menyimpan hasil
ke memori dan menampilkan hasil melalui printer bailt-in dan / atau serial
interface pada alat-alat tersebut. Urine Analyzer menstandarisasi hasil
“Urine Test Strip” dengan meghilangkan faktor-faktor yang diketahui
dapat mempengaruhi evaluasi/pengecekan visual pada strip tes urine.

 Prinsip kerja alat

Berat Jenis: Dengan adanya kation, proton yang dilepaskan oleh zat pengompleks
dalam pada tes. Indikator bromthymol biru perubahan dari biru melalui biru-hijau
ke kuning.

1. Uji pH: Pada pengujian berisi indikator metil merah dan bromtyhmol biru.
Indikator- indikatorin ini memberikan perbedaan warna jelas pada tentang
pH 5 sampai 9.1.
2. Uji Leukosit: Leukosit granulocytic mengandung ester menjadi indoxyl.
Indoxyl yag terbentuk bereaksi dengan garam diazonium untuk
menghasilkan warna ungu
3. Uji Nitrit: Nitrit, jika ada, akan bereaksi dengan amina aromatik untuk
memberikan garam diazonium , lalu terangkai dengan senyawa lebih
lanjut, menghasilkan perwarna merah-ungu azo.
4. Uji Protein: Tes ini didasarkan pada perubahan warna indikator 3’, 3”, 5’,
5”.tetrachiorophenol. 3,4,5,6.Tetrabromosulfophthalein dengan adanya
protein.Reaksi positif ditunjukkan dengan perubahan warna dari kuing ke
hijau muda atau hijau.
5. Uji Glukosa: Deteksi Glukosa didasarkan pada metode enzymatic glucose
oxidase /perosidase (GOD/POD) atau oksidasi /peroksidasi glukosa
enzimatik Reaksi oksidasi glukosa memanfaatkan enzim untuk
mengkatalisis pembentukan asam gluconic dan peroksida hidrogen dari

20
oksidasi glukosa. Selanjutnya, enzim kedua, peroksidasi, mengkatalisis
reaksi hidrogen peroksida dengan chromogen tetramethylbenzldine untuk
memebentuk kompleks.pewarna hijau. Reaksi poritif ditunjukkan dengan
perubahan warna dar kuning ke hijau.
6. Uji Keton : Berdasarkan prinsip legal’s Test, natrium nitroprussidedan
glisin bereaksi dengan asetoasetat dan aseton dalam media alkali untuk
membentuk kompleks pewarna ungu. Hasil positif ditunjukkan dengan
perubahan warna dari krem ke ungu.
7. Uji Urobilinogen: urobilinogen digabungkan dengan 4-methoxybenzene-
diazonium-tetrafluoroborate dalam asam media untuk membentuk zat
warna azo merah.
8. Uji Bilirubin : deteksi bilirubin berdasarkan pada reaksi penggabungan
dari garam diazonium dengan bilirubin dalam suatu asam menengah.
Reaksi menghasilkan warna merh muda menjadi merah-ungu sebanding
dengan konsentrasi totalbilirunin (beberapa pengguna dapat
menggambarkan ini sebagai krem pada warna persik ).
9. Uji Darah : Hemoglobin dan mioglobin jika ada , mengkatalisisoksidasi
indikator dengan peroksida organik terkandung dalam tes pad. Eritrosit
hemolisis utuh pada tes pad dan hemoglobin membebaskan hemoglobin
yang menghasilkan suatu titik hijau. Karena test pad menyerap beberapa
microliter urin, eritrosit akan lebih terlihat. Pada set yang terpisah dari
blok warna yang mewakili eritrosit dan hemoglobin. Titik hijau tersebar
atau dipadatkan pada pas tes kuning adalah indikasi dari eritrosit utuh atau
moiglobin.

 Cara Kerja Alat


1. Strip uji ditempatkan pada track sampel, lalu motor penggerak
menghambil strip sampel tersebut dibawa kedalam alat pembaca.
2. Analisa pada membaca referensi, diikuti oleh masing-masing dari bagian
uji pada strip. Alat pembaca berisi LED yang memancarkan cahaya pada
3. berbagai macam panjang gelombang.

21
4. Pembacaan dilakukan secara ‘electro-optically’ yang dilakukan sebagai
berikut :
- LED memancarkan cahaya dari panjang gelombang yang ditetapkan
kepermukaan test pad pada sudut optimal. Lampu yang mengenai ‘test
zone’ (zona uji) terpantul secara proporsional dengan warna yang
dihasilkan pada test pad dan ditangkap oleh detektor.

- Sebuah phototransistor diposisikan tepat di atas zona uji.


Phototransistormengirimkan sebuah sinyal listrik analog ke A/D
converter, yang berubahke bentuk digital

- Mikroprosesor kemudian mengkonversi pembacaan digital menjadI


nilai reflektansi relatif dengan mengacu pada standar kalibrasi.

- Akhirnya, sistem membandingkan nilai reflektansi dengan bats


jangkauan yang ditetapkan ( reflektansi nilai-nilai yang di program ke
dalam analisa untuk setiap parameter ) dan output hasil semi-kuantitatif.
Setiap pada tes membaca photometrically sekitar 55-56 detik. Dalam
sampel urin yang sangat basa, Urine Analyzer secara otomatis
mengoreksi hasil tes berat jenis.

e. Alat pemeriksaan BGA (Osmetech BGA)

 Fungsi pemeriksaan BGA


Blood GAs Analyzer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan persial gas yang ada di dalam darah seperti CO2 dan O2, mengukur pH
dan mengukur elektrolit seperti potasium, natrium, zat kapur serta klorida.

Tujuan Analisa Darah:

1. Keadaan O2 dan metabolisme sel


2. Efisiensi pertukaran O2 dan CO2
3. Kemampuan HB dalam mengangkut O2 dan CO2

22
4. Tingkat tekanan O2 dalam darah arteri
 Prinsip kerja alat BGA
Gas sampel yang diambil melalui probe akan masuk kesetiap sampel
secara bergiliran dimana gas sampel akan dibandingkan dengan gas standar
melalui pemencaran system infra red dimana akan menghasilkan perbedaan
panjang gelombang yang akan dikonversi receiver menjadi signal analog.

 Prosedur kerja alat BGA


1. Nyalakan power on
2. Setiap pertama kali menghidupkan alat, kalibrasi dengan cara tekan
calibrate kemudian enter. Alat akan melakukan kalibrasi secara
otomatis.
3. Apabila ada sampel pemeriksaan, sebelum melakukan pemeriksaan
tekan status untuk mengetahui kondisi apakah pH, PCO2, dan PO2
kondisinya OK. Jika OK sampel langsung dapat diperiksa. Apabila
kondisinya UC (Un Calibration) lakukan kalibrasi dengan tekan
calibrate kemudian enter.
4. Apabila alat sudah dalam kondisi ready for analysa berarti alat
sudah siap melakukan pemeriksaan, tekan Analyzer. Selang
penghisap sampel akan keluar secara otomatis kemudian masukkan
sampel bersamaan, tekan lagi analyzer sampai sampel terhisap
secara otomatis.
5. Lakukan daftar isian seperti yang terlihat dilayar monitor diantaranya
sampel ID , HB, suhu badan, jenis kelamin, jenis sampel (0 arteri, 1
vena, 2 kapiler), FIO2 (volume oksigen yang dilorelasi dengan
persen lihat daftar), kemudian tekan clear dua kali.
6. Alat akan menganalisa secara otomatis dalam waktu relatif cepat dan
hasil keluar melalui printer.

23
F.) Alat Mini vidas

 Fungsi
Mini VIDAS adalah penganalisa immunoassay sepenuhnya otomatis dari
Bio Merieux. Hal ini digunakan untuk melakukan tes penyakit menular,
koagulasi dan test Immunochemistry menggunakan ELFA (Enzyme Linked
Fluorecent Assay) teknologi. Biasanya mini vidas dirumah sakit
dr.Adhyatma,MPH digunakan untuk pemeriksaan T3,T4 dan TSH.

 Prinsip alat
Modifikasi dari prinsip ELISA hanya pembacaannya berdasarkan
fluoresensi.

 Prosedur kerja
1. Menyalakan UPS
2. Tekan tombol on/off yang terdapat pada bagian belakang alat
3. Alat akan warming up/ inisialisasi kurang lebih 10 menit
4. Setelah selesai, pada layar tampil menu utama sebagai berikut :
START SECTION STATUS SCREEN MASTER LOT MENU
RESULTS MENU UTILITY MENU. Sambungkan UPS pada
listrik. Pilih status SCREEN untuk masuk pada program
pemeriksaan.

H.) Alat Imunnokromaografi

Imunokromatografi Rapid test yang terdiri dari beberapa pemeriksaan


contohnya pemeriksaan HBsAg, Anti HCV, Anti HIV, Dengue IgG dan IgM.
Pemeriksaan Imunokromatografi rapid test adalah salah satu metode
pemeriksaan yang digunakan sebagai screening test diagnosa secara kualitatif.
Dikatakan kualitatif karena hasilnya hanya tertulis positif dan negatif saja.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui adanya antibodi spesifik secara
kualitatif terhadap infeksi virus dalam serum penderita.

24
A.Prinsip Imunokromatografi
Serum yang diteteskan pada bantalan sampel bereaksi dengan
partikel yang telah dilapisi dengan anti HBs (antibodi). Campuran ini selanjutnya
akan bergerak sepanjang strip membran untuk berikatan dengan antibodi spesifik
pada daerah teset (T), sehinga akan menghasilkan garis warna dengan antibodi
spesifik pada daerah test (T), sehingga akan menghasilkan garis warna.

a. Prosedur kerja imunokromatografi :


1. Membuka alumunium pembukus, mengambil strip.
2. Di teteskan serum pada lubang sampel kira-kira antara 50-100 mikron.
3. Ditambahkan 1 tetes buffer pada lubang tadi yang sudah berisi ( untuk
pemeriksaan HIV, HCV)
4. Dibaca hasilnya selama 15-30 menit.

c. Interprestasi Hasil

 Negatif terbentuk satu garis pada zona garis control


 Positif terbentuk dua atau tiga garis pada zona garis tes dan garis
kontrol

i) Pemeriksaan Lepra
Kusta merupakan penyakit menahun yang dalam jangka paling
mengakibatkan sebagian anggota tubuh penderita tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Tanda-tanda yang dapat terlihat antara lain
timbulnya adanya bercak tipis seperti panu pada badan tubuh manusia.
Pada awalnya bercak putih ini hanya sedikit, kemudian akan semakin
melebar dan bertambah. Muncul juga bintil kemerahan (leproma, nodul)
yang tersebar pada kulit.Pada keparahan kondisi, dapat terjadi benjolan-
benjolan di wajah yang tegang disebut facies leomina (muka
singa).penyebab penyakit kusta ini adalah bakteri Mycobacterium
leprae.Ciri-ciribakteri Mycobacterium leprae berbentuk pleomorf lurus,

25
batang panjang, sisi paralel dengan kedua ujung bulat, Ukuran 0,3-0,5 x 1-
8 mikron. Basil ini berbentuk batang gram positif, bersifat tahan asam
(BTA), tidak bergerak dan tidak berspora, dapat tersebar atau dalam
berbagai ukuran bentuk kelompok, termasuk massa irreguler besar yang
disebut sebagai globi. Bakteri ini dapat ditemukan dalam folikel rambut,
klenjar keringat, sekret hidung, mukosa hidung, dan daerah erosi atau
ulkus pada penderita tipe hoderline dan lepromatous.

Cara pewarnaan bekteri Ziehl nelsen :

1. Genangi sediaan dengan larutan carbol fucshin dan dipanasi sampai timbul
uap.
2. Diamkan sampai dingin.
3. Cuci dengan air mengalir .
4. Sediaan didekolorisasi dengan larutan asam alkohol 1% (HCL pekat dalam
alkohol 95%) dengan jalan membilas dua kali.
5. Cuci dengan air mengalir.
6. Genangi dengan larutan metilen blue selama 5 menit.
7. Cuci lagi dengan air mengalir kemudian keringkan.
8. Sediaan yang telah diwarnai harus segera diperiksa dibawah mikroskop.

j) Pemeriksaan golongan darah

 Prinsip :
Adanya aglutinogen dalam sel darah merah dan aglutinin dalam
plasma yang sesuai dapat menyebabkan aglutinasi.

 Prosedur Kerja :
 Diberi identitas pada obyek glass / kartu golongan darah
 Antisera A, B, O, AB, dan Rh diteteskan pada obyek glass / kartu
golongan darah yang bersih dan bebas lemak.

26
 Antisera tersebut ditambahkan masing-masing satu darah pasien.
 Dicampurkan dengan menggunakan ujung batang pengaduk hingga
homogen.
 Goyangkan dengan gerakan melingkar atau gunakan rotator selama 1
menit
 Diperhatikan adanya aglutinasi dengan mata dan untuk memastikannya
dengan mikroskop.

 Interpretasi
Anti – A Anti – B Anti – AB Anti – D Golongan
Darah

Positif (+) Negatif (-) Positif (+) Positif (+) A (+)

Negatif (-) Positif (+) Positif (+) Positif (+) B (+)

Positif (+) Positif (+) Positif (+) Positif (+) AB (+)

Negatif (-) Negatif (-) Negatif (-) Positif (+) O (+)

K) Sediaan Apusan Darah Tepi (SADT)

 Prinsip
Sediaan apusan darah yang telah diwarnai dihitung presentasi jenis
leukosit yang ada didalam sediaan apusa darah tersebut.

 Prosedur kerja :
1. Letakkan 1 tetes darah pada objek gelas
2. Buat apusan dengan objek gelas/ cover glass dengan sudut 45o
3. Dorong hingga membentuk lidah api
4. Tunggu hingga kering
5. Apusan tersebut dicat dengan giemsa

27
L) Pemeriksaan BTA

 Prinsip
Dinding bakteri yang tahan asam mempunyai lapisan lilin dan lemak
yang sukar ditembus cat, dengan pengaruh fenol dan pemanasan maka lilin
dan lemak dapat ditembus cat basic fuchsin.

 Prosedur Kerja :
1. Dibuat sediaan dengan cara ulliran dengan ukuran 2 x 3 cm
2. Sediaan difiksasi dengan dilewatka diatas api spirtus 3 kali
3. Digenangi sediaan dengan ZN A
4. Dari bawah sediaan dipanasi dengan menggunakan api spirtus
(jangan sampai mendidih)
5. Didiamkan selama 3 menit, dibilas dengan air mengalir
6. Digenangi sediaan dengan ZN B sampai tidak terlihat warna merah
karbol fuchsin (ZN A)
7. Digenangi sediaan dengan ZN C selama 1 menit, dibilas dengan air
mengalir
8. Dikeringkan dan dilihat dibawah mikroskop lensa perbesaran 100

 Interpretasi Hasil
Pembacaan dibawah mikroskop Pelaporan hasil

Tidak ditemukan BTA minimal BTA negatif

28
dalam 10 lapang pandang

1-9 BTA dalam 100 lapang pandang Tuliskan jumlah BTA yang
ditemukan/100 lapang pandang

10-99 BTA dalam 100 lapang 1+


pandang

1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, 2+


periksa minimal 50 lapang pandang

>10 BTA dalam 1 lapang pandang, 3+


periksa minimal 20 lapang pandang

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil Praktek Belajar Lapangan (PBL), yang dilakukan di Rumah Sakit
Adhyatma,MPH terdapat pemeriksaan Hematologi, Koagulasi, Kimia Klinik,

29
Urinalisa, Mikrobiologi, Imuno-serologi, BGA dan Narkoba. Semua alat dimasing
– masing ruang menggunakan alat yang otomatis, semi otomatis dan manual.

B. Saran

- Bagi siswa yang melaksanakan PBL agar dapat mempersiapkan diri


dengan baik serta memiliki pembekalan yang baik dan cukup.
- Bagi Institusi, sebaiknya PBL waktunya lebih dimaksimalkan sehingga
siswa dapat belajar lebih banyak

LAMPIRAN

1. Alat yang berada di Laboratorium Patologi Klinik

a.Alat yang digunakan untuk memutar sampel darah rutin (rotator)

30
b.Tempat pembuangan sampah infeksius untuk benda tajam(safety box)

c.Alat pemeriksaan darah rutin(XT Sysmex)

d.Strip pemeriksaan HbsAg

31
e.Alat yang digunakan pemeriksaan HDL dan LDL(hitachi 902)

f.Alat yang digunakan untuk pemeriksaan kimia klinik(cobas 311)

32
g.Alat yang digunakan untuk pemeriksaan BGA (osmatech BGA)

h.Strip yang digunakan untuk pemeriksaan Ig M dengue

i.Alat yang digunakan pemeriksaan HbA1c(hemocue)

33
j.Alat yang digunakan PPT/APPT(A50)

k.Alat yang digunakan untuk pemeriksaan urin rutin(Meditron junior)

l.Mikroskop

34
m.Alat pemeriksaan LED

n.Alat centrifuge Heltich tipe EBA 21

3.Alat yang berada di laboratorium Mikrobiologi

a. Lemari penyimpanan alcohol

35
b.Tempat penempatan sputum /feses BSC Level II E500

c.Tempat penyimpanan preparat BTA lepra

d.Bahan yang digunakan untuk pewernaan gram

36
e.Bahan yang digunakan untuk perwarnaan BTA lepra/sputum

f. Tempat pemeriksaan preparat mengunakan mikroskop (Leica)

g. Bahan yang digunakan untuk pemeriksaan T3,T4,TSH(mini vidas)

37
h. Bahan yang digunakan untuk pemeriksaan HIV

i .inkubator(Incucell)

3. Alat yang berada di BDRS

a. Tempat memisahkan serum dan darah(Tube sealer)

38
b. Label pemberian identitas

c. Tempat penyimpanan darah yang sudah di crossmatch (Blood bank


referigator)

39
d. Tempat centrifuge darah (Diacent-12)

e. Tempat inkubasi crossmacth (Biurad)

f. Tempat pemutaran pemeriksaan crossmacth (Hematokrit)

40
g. Bahan reagen pemeriksaan golongan darah

4. Ruangan barcode

a. Kertas pemeriksaan yang dibarcode

41
b. Komputer yang digunakan untuk barcode

c. Komputer yang digunakan untuk melihat jaminan

5. Ruang sampling

a. Alat dan bahan yang digunakan

42
6. Ruang administrasi

43
Nama : Adelia Cahyana P.

44
Alamat :jalan Prembaen 972 RT 03/
RW 04 Kelurahan Kembangsari
Kecamatan Semarang Tengah

No. HP : 08978480193

Nama : Aprilia Resta

Alamat : jalan Desa Tegarejo RT07/


RW 13 Kelurahan Tambak Aji
Kecamatan Ngaliyan , Semarang

No.HP :089667749734

Nama : Aqila Shearin

Alamat : jalan Abimanyu 2 No 11


RT 03/RW03 Kelurahan Pendrikan
Lor Kecamatan Semarang Tengah

No. HP : 089503809103

Nama : Arifani Rahma

Alamat : jalan Pondok Majapahit 1


Blok ii/30 RT04/RW05 Kelurahan
Bandung rejo Kecamatan
Mranggen,Demak

No.HP : 083842557776

Nama : Christina Josephene

45
Alamat : jalan Dr.Cipto No.62G,
Semarang

No.HP: 082322925225

Nama : Dwi Rahmawati

Alamat : jalan Mangga Dalam Utara


RT 06/RW02 Kelurahan Srondol
Kecamatan Banyumanik, Semarang

No.HP : 089636914016

Nama : Elza Rizky

Alamat : jalan Bukit Seruni I /72


,Perumnas Bukit Sendangmulyo
RT09/19, Semarang

No.HP: 089514684442

Nama : Hakiki

Alamat : jalan Kp Gunung Payung


No 44 RT 06/ RW 03 Kelurahan
BambanKerep Kecamatan
Ngaliyan,Semarang

No.HP: 089620608192

Nama: Maria Margareta

46
Alamat : jalan Bringin Asri Tengah 1
no 181 RT 02/RW11 Kelurahan
Wonosari Kecamatan
Ngaliyan,Semarang

No.HP : 088802400210

Nama : Michael Cahyo

Alamat : jalan Dabo 1 b12 Beji


RT06/RW12,Ungaran Timur
,Kabupaten Semarang

No.HP: 089669789801

Nama : Mutiara Novia

Alamat : jalan Gajah Timur Dalam


6/20 RT 07 / RW 09 Gayamsari,
Semarang

No.HP: 085727524551

Nama : Nadilla Apriliani

Alamat : jalan Soponyono


RT01/RW03 Kekurahan Pati Wetan,
Kecamatan Pati

No.HP: 085741676970

47
Nama : Tegar Hadi

Alamat : jalan Peterongan Tengah II


no 298 Kelurahan Peterongan
Kecamatan Semarang Selatan

No.Hp: 085741995668

Nama : Veronica Dwian

Alamat :jalan Kartini Tambak Boyo


RT01/RW01 Ambarawa ,Kabupaten
Semarang

No.Hp: 087832178333

Nama : Zhafira Dias R

Alamat: jalan Jangli Perbalan Timur


no 15 RT 03/RW06 Kelurahan
Ngesrep Kecamatan Banyumanik,
Semarang

No.HP : 085600637508

48

Anda mungkin juga menyukai