Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Adebayu Nizar Azzamy

KELAS : XMM I

NO.ABSEN : 03

Kerajaan Mataram Kuno

Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno

Lokasi Kerajaan ini diperkirakan berada di sekitar Medang atau di Poh Pitu, Jawa Tengah.
Kemungkinan, Kerajaan Mataram berada di sekeliling pegunungan atau utara Gunung Merapi. 

Lebih mudahnya kerajaan ini diperkirakan berada di Jawa Tengah, yaitu antara daerah Kedu
hingga ke Prambanan. 

Menurut catatan sejarah, Mataram Kuno diperkirakan ada pada abad ke 8 di daerah Jawa
Tengah. Kerajaan ini memiliki sejarah yang cukup panjang karena sempat dipimpin oleh dua
dinasti. 

Maksudnya di sini, terdapat dua Wangsa atau keluarga turun temurun yang memimpin secara
bersamaan pada waktu itu. 

Dinasti yang memimpin pada saat itu dikenal dengan Dinasti Sanjaya yang bercorak Hindu dan
Dinasti Syailendra yang beragama Budha. Meskipun keduanya berbeda, tetapi kedua dinasti
tersebut memimpin berdampingan dan damai. 

Strategi pemerintahan yang digunakan biasanya saling mengisi satu sama lain dan terkadang
memerintah secara bersamaan.  

Tentu saja sejarah Kerajaan Mataram Kuno yang memiliki pemerintahan unik ini tidaklah
tercipta secara sendirinya, sebab ada beberapa faktor yang membuat sistem pemerintahan
menjadi unik. 

Pada mulanya, perpecahan ini timbul dalam keluarga Syailendra karena adanya sebagian anggota
keluarganya memeluk agama Buddha. 

Faktor inilah yang menimbulkan perpecahan dan perbedaan dalam pemerintahan Mataram Kuno.
Satu pemerintahan dipimpin oleh tokoh kerabat kerajaan yang memeluk agama Hindu di Jawa
bagian Utara. 

Sementara itu, bagi yang sudah memeluk agama Buddha dapat memerintah dan berkuasa di Jawa
daerah Selatan. 

Meskipun begitu, perpecahan yang terjadi dalam keluarga Syailendra tidak berlangsung lama.
Bahkan keluarga ini bersatu kembali dengan ditandai oleh perkawinan Rakai Pikatan yang
berasal dari keluarga beragama Hindu menikah dengan Paramudawardani. Hal inilah yang
membuat dwi pemerintahan menjadi lebih akur. 

Mulanya kehidupan agama Kerajaan Mataram Kuno hanya didominasi olah agama Hindu atau
Syiwa. Namun setelah Raja Sanjaya wafat, maka kekuasaannya digantikan oleh putranya
bernama Rakai Panangkaran. 

Menurut catatan sejarah Kerajaan Mataram Kuno, Raja Panangkaran memiliki kontribusi dalam 
perkembangan agama Buddha di Kerajaan Mataram Kuno.

Bahkan hal ini sudah dibuktikan dalam peninggalan Prasasti Kalasan (berangka 778 M). Pada
catatan sejarah ini Raja Panangkaran memberikan hadiah tanah. Setelah itu, memerintahkan agar
membangun sebuah Candi yang dipersembahkan Dewi Tara. 

Tak hanya itu saja, Raja Panangkaran juga mengutus untuk membangun sebuah biara untuk para
pengikut Buddha.

Kemudian setelah Raja Panangkaran telah tutup usia, sempat terjadi perselisihan antara anggota
keluarga yang masih menganut agama Hindu dan penganut agama Buddha. 

Namun konflik tersebut tidak terjadi dalam waktu yang lama, bahkan keduanya  (penganut
agama Hindu dan Buddha) di kerajaan Mataram Kuno dapat hidup rukun.

Masa Keemasan Kerajaan Mataram Kuno 

Raja Sanjaya menjadi Pemimpin yang paling terkenal di Kerajaan Mataram Kuno. Sebab, Raja
Sanjaya memiliki sifat yang bijaksana, adil, arif, dan memiliki pengetahuan luas. 

Tak heran jika rakyat dapat hidup dengan makmur, aman dan tenteram. Oleh karena itu,
Kerajaan Mataram Kuno mengalami masa kejayaannya ketika dipimpin oleh Raja Sanjaya. 

Raja Sanjaya banyak membangun berbagai tempat suci, seperti bangunan pemujaan lingga di
atas Gunung Wukir dan lain sebagainya. Bangunan ini dikenal sebagai lambang telah
ditaklukkannya raja raja kecil di sekitar Kerajaan Mataram Kuno. 

Menurut catatan sejarah Kerajaan Mataram Kuno, masa keemasan juga diraih pada Raja Besar
lainnya yaitu Raja Balitung. 

Pada masa pemerintahan Raja Balitung pada tahun 898 sampai 911 Masehi ini mengalami
kemajuan hampir di semua bidang. 

Misalnya saja bidang politik, agama, kebudayaan, dan ekonomi. Raja ini juga membangun Candi
Prambanan sebagai candi yang megah, dan anggun dengan relief menawan di dalamnya. 

Anda mungkin juga menyukai