Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH MANAJEMEN LABORATORIUM

“SISTEM PERENCANAAN LABORATORIUM”

OLEH KELOMPOK I (SATU) :


1. DESIANA NATALIA RAHAWARIN (B1D119088)
2. YOHANA LEUNUPUN (B1D119092)
3. NUR AFNI (B1D119095)

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan judul
“SISTEM PERENCANAAN LABORATORIUM” tepat waktu. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah MANAJEMEN
LABORATORIUM. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku dosen
mata kuliah MANAJEMEN LABORATORIUM. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni. Kami
juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

Makassar, 21 April 2022

Kelompok I

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................2

DAFTAR ISI ..................................................................................................3


BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................4
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................4
1.2 Tujuan........................................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah......................................................................................4
1.4 Manfaat......................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................6
2.1 Persiapan Perencanaan Laboratorium.........................................................6
2.2 Perencanaan Penggadaaan Barang Dan Prasarana.....................................7
2.3 Instrumen Laboratorium.............................................................................8
2.4 Mutu Atau Keanggotaan Laboratorium......................................................15
2.5 SDM (Sumber Daya Manusia) Manajemen Laboratorium........................16
BAB III PENUTUP ........................................................................................22
3.1 Kesimpulan.................................................................................................22
3.2 Saran...........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................23

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laboratorium kesehatan merupakan salah satu sarana kesehatan yang
diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik terhadap kebutuhan
individu dan masyarakat dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010
yang berperan sebagai pendukung maupun penegak dari sebuah diagnosis
penyakit dalam upaya peningkatan kesehatan yang optimal. Menurut
Keputusan Menteri Kesehatan No.943/Menkes/SK/VIII/2002 yang dimaksud
dengan Laboratorium Kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari
manusia atau bahan bukan berasal manusia untuk penentuan jenis penyakit,
kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan
perorangan dan masyarakat. Sebagai bagian yang integral dari pelayanan
kesehatan, pelayanan laboratorium sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan
berbagai program dan upaya kesehatan, dan dimanfaatkan untuk keperluan
penegakan diagnosis, pemberian dan evaluasi hasil pengobatan serta
pengambilan keputusan lainnya. Oleh karena itu mutu pelayanan laboratorium
kesehatan haruslah baik dan bermutu agar dapat memberikan hasil
pemeriksaan laboratorium yang tepat, teliti, benar, dapat dipercaya dan
memuaskan pengguna jasa. Dalam penatalaksanaan penyakit secara umum
kita mengenal proses penanganan pasien yang diawali dengan: anamnesa
pasien dan pemeriksaan fisik.
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui persiapan perencanaan laboratorium
b. Untuk mengetahui perencanaan penggadaan barang dan prasarana
c. Untuk mengetahui instrument laboratorium
d. Untuk mengetahui mutu atau keanggotaan laboratorium
e. Untuk mengetahui SDM (sumber daya manusia) manajemen laboratorium
1.3 Rumusan Masalah

4
a. Bagaimana persiapan perencanaan laboratorium?
b. Bagaimana perencanaan penggandaan barang dan prasarana ?
c. Bagaimana instrument laboratorium ?
d. Bagaimana mutu atau keanggotaan laboratorium ?
e. Bagaimana SDM (sumber daya manusia) manajemen laboratorium
1.4 Manfaat
a. Sebagai paduan dalam perencanaan laboratorium kesehatan yang baik dan
benar
b. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca tentang
bagaimana perencaan laboratorium kesehatan yang baik dan benar

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Persiapan Perencanaan Laboratorium
Perencanaan atau Planning merupakan proses memutuskan kegiatan
apa,bagaimana melaksanakannya, kapan, dan oleh siapa. Perencanaan perlu
dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam melakukan tindakan sehingga
menyebabkan kerugian bagi organisasi. Dalam kegiatan
laboratorium,perencanaan merupakan kegiatan awal yang strategis untuk
menetapkanprogram kerja laboratorium berdasarkan analisis keadaan dan
kebutuhan yangsudah teridentifikasi. Semua personil dan guru yang terlibat
dalampengelolaan laboratorium juga harus terlibat dalam perencanaan
kegiatanlaboratorium. Dalam perencanaan, semua personil dan guru
hendaknyamemahami program kerja, peran dan kewajibannya masing-
masing. Tujuandari perencanaan kegiatan laboratorium adalah untuk
menghindari kesalahandalam melakukan tindakan sehingga menyebabkan
kerugian bagi sebuahlaboratorium . Terdapat beberapa hal yang harus
diketahui dalam perencanaankegiatan laboratorium, diantaranya :
a) Pelaksanaan dilakukan sekurang-kurangnya satu kali setiap sebelum
satusemester dan satu tahun ajaran baru.
b) Harus sesuai dan mendukung program kerja sekolah.
c) Harus didahului dengan evaluasi dan analisis keadaan serta peluang
danhambatan yang dimiliki laboratorium.
d) Dikembangkan berdasarkan hasil analisis keadaan pada semester
yangsedang berjalan atau semester yang lalu.
e) Harus menyebutkan secara eksplisit segala kebutuhan yang
diperlukanuntuk pelaksanaanya.
f) Harus mencantumkan secara eksplisit frekuensi dan jadwal kegiatan
yangakan dilakukan.
g) Harus mencantumkan secara eksplisit wewenang, kewajiban dan
kewajiban dan tugasserta tanggung jawab setiap guru dan personalia yang
terlibat dalam kegiatan laboratorium.

6
h) Jika diperlukan, hak-hak yang dapat diperoleh oleh setiap
individupersonalia dan guru juga dicantumkan.
i) Harus disampaikan kepada pihak sekolah sebagai proposal
kegiatanlaboratorium untuk semester atau tahun ajaran yang akan datang.
j) Setelah proposal disetujui oleh pihak sekolah, segera
diinformasikankembali kepada semua pihak yang terlibat sebagai program
kerja resmiyang akan dilaksanakan.
k) Semua pihak yang terlibat hendaknya dapat mentaati dan
malaksanakansegala yang sudah direncanakan secara maksimal.
2.2 Perencanaan Penggandaan Barang Dan Prasarana
Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana laboratorium terdiri atas
kebutuhan ruang laboratorium, pengorganisasian prasarana ruang
laboratorium, koordinasi prasarana ruang laboran, pelaksanaan prasarana
ruang laboratorium, serta pengendalian dan pengawasan prasarana ruang
laboratorium,
a) Kebutuhan ruang laboratorium
1) Perencanaan kebutuhan jenis laboratorium yang diperlukansesuai
tuntutan kurikulum yang berlaku.
2) Perencanaan kebutuhan jumlah laboratorium untuk setiap jenis
berdasarkan jumlah siswa dengan rombongan belajaryang akan
memanfaatkan ruang laboratorium.
3) Perencanaan kebutuhan tanah untuk membangunlaboratorium.
4) Perencanaan kebutuhan alat laboratorium disesuaikan dengan jenis
praktikum dan jumlah siswa. Peralatan laboratorium dibagi menjadi
kelompok umum dan kelompok khusus. Peralatan yang termasuk dalam
kelompok umum adalah peralatan yang dikelompokkan dari segi
pemakaiannya, seperti: perkakas (obeng, tang pisau, catut, palu,
gunting,pemotong kaca, dan pelubang gabus). Instrument (basicmeter,
stopwatch, jangka sorong, neraca, dan meteran),alat gelas (tabung
reaksi dan gelas kimia), began (penampang melintang batang dan
daun), dan model (model atom, model mesin uap, model tata surya, dan

7
model ginjal) Sedangkan peralatan yang termasuk dalam kelompok
khusus adalah peralatan yang dikelompokkan berdasarkan kepada
keterkaitannya dengan mata pelajaran dan perlakuan perawatannya,
seperti: miskroskop, komporator lingkungan,osiloskop, audio generator,
neraca, slinki dan sebagainya.
5) Perencanaan proses pengadaan laboratorium dan alat laboratorium. Hal
ini dapat dilakukan dengan permohonan kepada kantor wilayah.
6) Perencanaan pendayagunaan laboratorium agar pendayagunaan
laboratorium efektif dan efisien.
7) Perencanaan inventarisasi perawatan biaya operasional danbahan habis
pakai.
8) Perencanaan pelaporan.
b) Pengorganisasian prasarana ruang laboratorium
Struktur organisasi laboratorium sekolah/madrasah terdiri darikepala
sekolah/madrasah, kepala laboratorium, teknisi dan laboran.
c) Koordinasi prasarana ruang laboran
Koordinasi dilakukan dengan seluruh guru IPA. Dalampembagian
jadwal disepakati dan diatur oleh petugas laboran.
d) Pelaksanaan prasarana ruang laboratorium
Dalam pelaksanaannya, ruang laboratorium digunakan untuktempat
praktikum yang dalam pelaksanaannya dibuat jadwal padasetiap macam
praktikum.
e) Pengendalian atau pengawasan prasarana ruang laboratorium
Pengendalian atau pengawasan dalam ruang laboratoriumdiharuskan
lebih baik dari pada pengendalian atau pengawasan yangdilakukan di
kelas. Pengendalian atau pengawasan ini berkaitandengan alat dan bahan
praktek.
2.3 Instrumen Laboratorium
Instrumen laboratorium adalah jenis alat laboratorium yang dalam
penggunaannya membutuhkan pengetahuan lebih dibanding alat laboratorium
dasar (glassware).

8
a) Instrumen Laboratorium Autoclave
Autoclave adalah instrument laboratorium yang digunakan untuk
mensterilkan alat laboratorium. Instrument autoclave ini mampu
menghilangkan virus, bakteri dan mikroba yang menempel di bagian
alat laboratorium berbahan gelas atau kaca seperti beaker glass,
erlenmeyer, labu ukur, dan lain lain. Penggunaan alat autoclave ini
juga sangat penting untuk mengurangi resiko terjadinya kontaminasi
bahan yang akan dimasukkan ke dalam alat gelas tersebut.

b) Instrumen Laboratorium Bio Safety Cabinet


Biosafety Cabinet atau BSC adalah salah satu instrument
laboratorium yang digunakan sebagai area kerja dalam proses
linokulasi (penanaman bakteri) dalam bidang mikrobiologi atau orang
juga sering menyebutnya area kerja steril. Keberadaan alat BSC ini
menjadi hal utama dalam bidang mikrobiologi. Alat biosafety cabinet
memiliki filter yang dapat menyaring udara kotor sehingga sampel
yang digunakan tidak terkontaminasi.

9
c) Instrumen Laboratorium Density meter
Density meter adalah salah satu instrumen laboratorium yang
digunakan untuk mengukur massa jenis suatu zat terutama pada bahan
cair. Penggunaan instrumen laboratorium density meter ini sangat
dibutuhkan terutama dalam bidang industri untuk mengetahui kualitas
produk. Dalam proses kerjanya, density meter ini berhubungan dengan
perngukuran densitas (kerapatan) massa jenis zat cair.

d) Instrumen Laboratorium FTIR ( Fourier Transform Infra-Red)


Adalah salah satu jenis spektrofotometer yang menjadi instrumen
laboratorium penting dalam bidang kimia. Instrumen laboratorium

10
FTIR ini digunakan untuk melihat adanya pergerakkan suatu molekul
dengan mengemati struktur senyawa kimia.

e) Instrumen Laboratorium Fume Hood


Fume hood atau lemari asam adalah instrumen laboratorium yang
digunakan untuk menyimpan bahan-bahan kimia dengan konsentrasi
yang tinggi serta kepekatan yang kuat. Penggunaan instrumen
laboratorium ini sangat penting di laboratorium kimia karena, bahan
kimia yang mudah menguap dan sangat berbahaya akan dipisahkan di
dalam lemari asam ini. Selain itu, fume hood memiliki saluran udara di
atasnya yang akan membuang uap zat kimia ke saluran yang telah
ditentukan sebelumnya.

f) Instrumen Laboratorium Hotplate & Stirrer


Hotplate & Stirrer atau biasa dikenal dengan hotplate stirrer salah
satu instumen laboratorium yang digunakan untuk mencampurkan

11
semua bahan menjadi homogen dengan proses pengadukan dan bisa
digunakan untuk memanaskan bahan juga. Proses pengadukan pada
instrumen ini menggunakan stick magnetic yang akan berputar di
dalamnya.

g) Instrumen Laboratorium Laminar Air Flow


Laminar Air Flow atau LAF adalah instrumen laboratorium pada
bidang mikrobiologi yang berbentuk meja kerja serta digunakan untuk
melakukan proses penanaman bakteri (inokulasi) sebelum di inkubasi.
Proses kerja dari instrumen laboratorium ini dilakukan dengan
penyaringan udara dari luar yang dihembuskan di dalam ruangan LAF
sehingga menjadi stabil.

h) Instrumen Laboratorium Particle Size Analyzer

12
Particle size analyzer atau lebih dikenal sebagai PSA merupakan
salah satu instrumen laboratorium yang digunakan untuk mengukur
ukuran partikel. Alat particle size analyzer ini bekerja dengan panjang
gelombang. Sampel yang digunakan bisa berupa cairan atau serbuk
halus yang sudah di dispersi dalam pelarut.

i) Instrumen Laboratorium RT-PCR


RT-PCR atau biasa disebut dengan (real-time reverse
transcription–polymerase chain reaction) adalah salah satu instrumen
laboratorium yang sangat berperan penting dalam mendeteksi
keberadaan virus atau bakteri menggunakan sampel DNA. Pengujian
yang dilakukan menggunakan instrumen RT-PCR ini termasuk ke
dalam analisis kualitatif dan kuantitatif. Penggunaan alat ini juga
menggunakan reagen PCR yang merupakan bahan untuk terbentuknya
reaksi kimia.

13
j) Instrumen Laboratorium Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah sebuah instrumen laboratorium yang
paling sering dijumpai di laboratorium kimia. Jenis instrumen ini
digunakan untuk mengukur nilai absorbansi dari sampel dengan
mengamati panjang gelombangnya. Alat sepsktrofotometer ini
termasuk instrumen laboratorium yang berhubungan dengan HPLC,
RT-PCR dan PSA.

k) Instrumen Laboratorium Water Bath


Water bath adalah instrumen laboratorium yang digunakan untuk
memanaskan suatu bahan dalam proses penguapan. Di dalam
instrumen water bath, terdapat sensor thermostat yang dapat
mempertahankan suhu hingga optimal. Pemanasan yang dilakukan
dengan water bath biasanya menggunakan suhu 30-100°C.

14
2.4 Mutu Atau Keanggotaan Laboratorium
Kualitas/mutu dapat didefinisikan sebagai suatu ketelitian, kehandalan,
dan ketepatanwaktu dalam melaporkan hasil tes. Hasil tes laboratorium harus
seakurat mungkin, semua aspek yang menyangkut pengoperasian
laboratorium harus diakui, dan pelaporannya harus tepat waktu karena banyak
digunakan dalam lingkungan kesehatan publik dan klinis.
Ketika melakukan pengukuran, selalu ada beberapa tingkat ketidaktepatan.
Tantangannyaadalah bagaimana mengurangi tingkat ketidaktepatan sebanyak
mungkin, dengan mengingatketerbatasan sistem pengujian. Pada tingkat
ketelitian 99% mungkin pada awalnya dapatditerima, tetapi kesalahan 1%
yang dihasilkan dapat menjadi sangat besar dalam sistem di mana banyak
peristiwa terjadi, seperti dalam pengujian laboratorium.
Laboratorium menghasilkan hasil tes yang banyak digunakan dalam klinis
danlingkungan kesehatan publik, dan hasil kesehatan tergantung pada
keakuratan pengujian dan pelaporan. Jika hasil yang disediakan tidak akurat,
konsekuensinya bisa sangat signifikan,termasuk
a) Pengobatan yang sia-sis
b) Kesulitan dalam pengobatan
c) Kegagalan dalam memberikan perawatan yang tepat
d) Penundaan dalam diagnosis yang benar
e) Tambahan dan tes diagnostik yang tidak perlu.

15
Konsekuensi ini mengakibatkan korban waktu dan usaha personil,
begitupun dengan pasien mengeluarkan biaya yang banyak.
Untuk mencapai tingkat tertinggi dari keakuratan dan kepercayaan, maka
penting untuk melakukan semua proses dan prosedur di laboratorium dengan
&ara yang terbaik. !aboratoriumadalah sistem yang kompleks, melibatkan
banyak langkah kegiatan dan banyak orang.Kompleksitas sistem ini
membutuhkan proses yang banyak dan prosedur harus dilakukan dengan
benar. 'leh karena itu, model sistem manajemen mutu, sangat penting untuk
men&apai kinerjalaboratorium yang baik.
2.5 SDM (Sumber Daya Manusia) Manajemen Laboratorium
Sumber daya laboratorium kesehatan secara garis besar dibedakan menjadi
dua macam, yaitu: sumber daya manusia (human resources) dan sumber daya
non-manusia (non-human resources). Sumber daya manusia (SDM)
merupakan potensi manusiawi yang melekat keberadaannya pada seorang
pegawai yang terdiri atas potensi fisik dan potensi non-fisik. Potensi fisik
adalah kemampuan fisik yang terakumulasi pada seorang pegawai, sedangkan
potensi non-fisik adalah kemampuan seorang pegawai yang terakumulasi baik
dari latar belakang pengetahuan, inteligensia, keterampilan, human relations.
[1] Sedangkan sumber daya non-manusia merupakan sarana atau perlatan
berupa mesin-mesin atau alat-alat non mesin dan bahan-bahan yang
digunakan dalam proses pelayanan laboratorium klinik.
SDM yang bekerja di dalam pelayanan laboratorium kesehatan cukup
beragam, baik profesi maupun tingkat pendidikannya. Kebutuhan jumlah
pegawai antara laboratorium kesehatan di Rumah Sakit dengan laboratorium
kesehatan swasta, atau Puskesmas tentu tidak sama. Hal ini dikarenakan jenis
pelayanan, jumlah pemakai jasa, dan permasalahan yang dihadapi oleh
masing-masing laboratorium tersebut berbeda-beda. Jenis ketenagaan yang
diperlukan dalam pelayanan laboratorium kesehatan adalah sebagai berikut :
a) Staf medis
1) Dokter Spesialis Patologi Klinik,
2) Dokter Spesialis Patologi Anatomik,

16
3) Dokter Spesialis Forensik,
4) Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik,
5) Dokter umum yang telah memiliki pengalaman teknis laboratorium
b) Tenaga teknis laboratorium
1) Analis Kesehatan atau Analis Medis,
2) Perawat Kesehatan,
3) Dokter umum,
4) Sarjana kedokteran,
5) Sarjana farmasi,
6) Sarjana biologi,
7) Sarjana teknik elektromedik,
8) Sarjana teknik kesehatan lingkungan
c) Tenaga administrasi
1) Pekarya
Kalau dilihat dari fungsi laboratorium kesehatan, yakni melakukan
pemeriksaan bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan dari
manusia yang tujuannya adalah menentukan jenis penyakit, penyebab
penyakit, kondisi kesehatan dan faktor yang berpengaruh pada
kesehatan perorangan atau masyarakat, maka kebutuhan SDM yang
terbesar adalah Analis Kesehatan sebagai tenaga teknis laboratorium.
Analis Kesehatan memiliki tanggung jawab, wewenang dan hak
secara penuh dalam melaksanakan pelayanan laboratorium. Pelayanan
laboratorium yang dimaksud adalah pelayanan laboratorium secara
menyeluruh meliputi salah satu atau lebih bidang pelayanan, meliputi
bidang hematologi, kimia klinik, imunoserologi, mikrobiologi,
toksikologi, kimia lingkungan, patologi anatomi (histopatologi,
sitopatologi, histokimia, imuno patologi, patologi molekuler), biologi
dan fisika.
A. Aspek Mutu Dalam Perencanaan SDM Laboratorium Kesehatan
Perlu disadari bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan dan
kesejahteraan masyarakat, tuntutan akan pelayanan kesehatan yang

17
bermutu pun semakin meningkat. Sejalan dengan itu maka pelayanan
diagnostik yang diselenggarakan oleh laboratorium kesehatan sangat perlu
untuk menerapkan sebuah standar mutu untuk menjamin kualitas
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
Salah satu standar mutu pelayanan laboratorium klinik Rumah Sakit
adalah tersedianya SDM dengan jumlah yang cukup dan memenuhi
kualifikasi tenaga sesuai dengan jenis pelayanan laboratorium klinik yang
ada.
Berkaitan dengan mutu pelayanan laboratorium kesehatan, ada 3
variabel yang dapat digunakan untuk mengukur mutu yaitu :
1. Input (struktur), ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk
melakukan pelayanan laboratorium kesehatan, seperti SDM, dana,
fasilitas, peralatan, bahan, teknologi, organisasi, informasi dan lain-
lain. Pelayanan laboratorium kesehatan yang bermutu memerlukan
dukungan input yang bermutu pula. Hubungan input dengan mutu
adalah dalam perencanaan dan penggerakan pelaksanaan pelayanan
kesehatan.
2. Proses, ialah interaksi professional antara pemberi layanan dengan
konsumen (pasien/ masyarakat). Proses ini merupakan variable
penilaian mutu yang penting.
3. Output/outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan
perubahan yang terjadi pada konsumen (pasien/masyarakat),
termasuk kepuasan dari konsumen tersebut.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan, laboratorium klinik yang
terdapat dalam seluruh Rumah Sakit perlu dikelola dengan menggunakan
prinsip-prinsip manajemen yang tepat. Salah satu pendekatan mutu yang
digunakan adalah Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Magement,
TQM).
Konsep TQM pada mulanya dipelopori oleh W. Edward Deming,
seorang doktor di bidang statistik yang diilhami oleh manajemen Jepang
yang selalu konsisten terhadap kualitas terhadap produk-produk dan

18
layananannya. TQM adalah suatu pendekatan yang seharusnya dilakukan
oleh organisasi masa kini untuk memperbaiki otputnya, menekan biaya
produksi serta meningkatkan produksi. Total mempunyai konotasi seluruh
sistem, yaitu seluruh proses, seluruh pegawai, termasuk pemakai produk
dan jasa juga supplier. Quality berarti karakteristik yang memenuhi
kebutuhan pemakai, sedangkan management berarti proses komunikasi
vertikal dan horizontal, top-down dan bottom-up, guna mencapai mutu dan
produktivitas.
Pendekatan Manajemen Mutu Terpadu dalam pelayanan laboratorium
adalah menggunakan konsep dari Creech, yaitu suatu pendekatan
manajemen yang merupakan suatu sistem yang mempunyai struktur yang
mampu menciptakan partisipasi menyeluruh dari seluruh jajaran organisasi
dalam merencanakan dan menerapkan proses peningkatan yang
berkesinambungan untuk memenuhi bahkan melebihi harapan pelanggan.
Terdapat lima pilar Manajemen Mutu Terpadu, yaitu kepemimpinan,
proses, organisasi, komitmen, produk dan layanan (service). Manajemen
mutu terpadu berfokus pada peningkatan proses. Proses adalah
transformasi dari input, dengan menggunakan mesin peralatan,
perlengkapan metoda dan SDM untuk menghasilkan produk atau jasa bagi
pelanggan.
Peningkatan proses yang selanjutnya akan meningkatkan mutu antara
lain memerlukan perencanaan kebutuhan SDM yang matang. Perencanaan
SDM dapat digunakan sebagai indikator kesesuaian antara supply dan
demand bagi sejumlah orang dalam organisasi dengan keterampilan yang
sesuai, membantu menilai dan melengkapi rencana-rencana dan
keputusan-keputusan manajemen dengan menilai pengaruh-pengaruh
daripada tenaga kerja, dan membantu organisasi agar terhindar dari
kelangkaan SDM pada saat dibutuhkan maupun kelebihan SDM saat tidak
dibutuhkan.
Komponen kunci dari perencanaan SDM adalah penentuan tipe SDM
yang diperlukan. Untuk perencanaan kepegawaian dengan memperkirakan

19
suplai dan permintaan terhadap SDM, selanjutnya menentukan perbedaan
atas suplai dan permintaan, apa ada kekurangan atau kelebihan.
Selanjutnya dapat ditentukan langkah strategik apa yang akan diambil
dalam menghadapi kekurangan atau kelebihan SDM.
Perencanaan SDM bertujuan untuk mencocokkan SDM dengan
kebutuhan organisasi yang dinyatakan dalam bentuk aktifitas.
Merencanakan kebutuhan SDM berhubungan dengan hal-hal sebagai
berikut :
1. Mendapatkan dan mempertahankan jumlah dan mutu karyawan
2. Mengidentifikasi tuntutan keterampilan dan cara memenuhinya
3. Menghadapi kelebihan atau kekurangan karyawan
4. Mengembangkan tatanan kerja yang fleksibel
5. Meningkatkan pemanfaatan karyawan
B. Forecasting SDM
Peramalan kebutuhan SDM merupakan unsur penting dalam
perencanaan SDM. Peramalan SDM berusaha untuk menetukan karyawan
apa yang diperlukan, baik tuntutan keahlian atau keterampilan tertentu dan
berapa jumlah pegawai yang diperlukan. Jadi hal yang diperlukan dalam
perencanaan tersebut adalah: jumlah, jenis, mutu.
Hampir semua perusahaan harus membuat prediksi atau peramalan
kebutuhan karyawan pada masa yang akan datang, meskipun hal ini tidak
tepat benar dengan kenyataan yang sebenarnya. Namun demikian melalui
peramalan dapat mendekati kebenaran sehingga diperoleh efisiensi dalam
penggunaan SDM.
Analisis kebutuhan organisasi akan SDM dinilai sangat penting karena
berfungsi sebagai pusat kegiatan perencanaan SDM; mempengaruhi dan
mengarahkan kegiatan, perilaku dan dampak tindakan-tindakan
operasional; meningkatkan pendayagunaan SDM secara optimal;
mengarahkan perencanaan SDM dalam memperoleh jumlah, tipe dan mutu
karyawan untuk mengerjakan sesuatu dengan tepat pada waktu yang tepat.

20
Perencanaan kebutuhan tenaga laboratorium perlu mempertimbangkan
beberapa faktor, seperti :
1. Jenis laboratorium. Apakah laboratorium Rumah Sakit, laboratorium
swasta, atau laboratorium kesehatan masyarakat.
2. Stratifikasi laboratorium. Apakah laboratorium itu adalah laboratorium
di Rumah Sakit tipe A, B atau C. Jika laboratorium swasta, apakah
laboratorium yang akan dibangun adalah laboratorium pratama atau
utama.
3. Jenis pelayanan. Apakah akan melayani seluruh bidang atau disiplin
ilmu, atau hanya beberapa bidang saja yang akan dilayanani.
4. Sasaran pelanggan : siapa yang ingin dilayani? Apakah seluruh lapisan
masyarakat, hanya untuk check-up, hanya untuk penelitian, dsb.
5. Target jumlah pemeriksaan dan jumlah peralatan yang digunakan. Jika
seluruh bidang pelayanan yang akan dipilih, maka jumlah pemeriksaan
yang akan dikerjakan juga banyak, demikian juga dengan jumlah
peralatan yang akan digunakan.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut selanjutnya dapat
dibuat perencanaan SDM, seperti jenis atau kualifikasi ketenagaan,
kompetensi, jumlah yang dibutuhkan, rekruitmen, dsb.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam peramalan akan
kebutuhan SDM, salah satu di antaranya adalah dengan menggunakan
analisis beban kerja. Cara menghitung kebutuhan SDM laboratorium
berdasarkan beban kerja akan saya sampaikan pada tulisan berikutnya.

21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan materi diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Perencanaan atau Planning merupakan proses memutuskan kegiatan
apa,bagaimana melaksanakannya, kapan, dan oleh siapa. Perencanaan
perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam melakukan tindakan
sehingga menyebabkan kerugian bagi organisasi.
b. Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana laboratorium terdiri atas
kebutuhan ruang laboratorium, pengorganisasian prasarana ruang
laboratorium, koordinasi prasarana ruang laboran, pelaksanaan prasarana
ruang laboratorium, serta pengendalian dan pengawasan prasarana ruang
laboratorium.
c. Instrumen laboratorium adalah jenis alat laboratorium yang dalam
penggunaannya membutuhkan pengetahuan lebih dibanding alat
laboratorium dasar (glassware). Salat satu instrument laboratorium
misalnya autoclave dan lain-lain.
d. Kualitas/mutu dapat didefinisikan sebagai suatu ketelitian, kehandalan,
dan ketepatanwaktu dalam melaporkan hasil tes. Hasil tes laboratorium
harus seakurat mungkin, semua aspek yang menyangkut pengoperasian
laboratorium harus diakui, dan pelaporannya harus tepat waktu karena
banyak digunakan dalam lingkungan kesehatan publik dan klinis.
e. Sumber daya manusia (SDM) merupakan potensi manusiawi yang melekat
keberadaannya pada seorang pegawai yang terdiri atas potensi fisik dan
potensi non-fisik.
3.2 Saran
Untuk saran dan kritik sangat diperlukan demi penyempurnaan makalah
yang akan datang lagi.

22
DAFTAR PUSTAKA
https://andarupm.co.id/instrumen-laboratorium/

https://www.academia.edu/44918974/Makalah_Lab_Kel_8

https://www.academia.edu/37482399/MENGENAL_MUTU_LABORATORIUM

http://labkesehatan.blogspot.com/2010/02/perencanaan-sdm-laboratorium-
kesehatan.html?m=1

23

Anda mungkin juga menyukai