Anda di halaman 1dari 17

PERENCANAAN TATA RUANG DAN

FASILITAS LAB MEDIS

DISUSUN OLEH:

NI LUH PUTU MONA PRADNYAWATI

(211310856)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN

WIRA MEDIKA BALI

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nyasehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini sebagai tugas mata kuliah Pengelolaan Laboratorium Kimia.
Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal
mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar
lebih baik lagi dari sebelumnya.
Tak lupa ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dosen Pembimbing
atas bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada kami. Sehingga
kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan
insyaAllah sesuai yang kami harapkan. Kami ucapkan terimakasih pula kepada
rekan-rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini.
Pada dasarnya makalah yang kami sajikan ini khusus mengupas tentang
Evaluasi Desain dan Fasilitas Laboratorium. Untuk lebih jelas simak
pembahasannya dalam makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini bisa
memberikan sumbang pemikiran sekaligus pengetahuan bagi kita semuanya.
Aamiin.

Karangasem, 28 November 2021

Ni Luh Putu Mona Pradnyawati

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1

1.2 Rumusan masalah .........................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan ..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3

2.1 Ketentuan Desain Labolatorium tata ruang dan jenis laboratorium

berdasarkan standar nasional .......................................................................3

a. Tata Letak Laboratorium..........................................................................3

b. Jenis Labotratorium..................................................................................7

2.2 Fasilitas Laboratorim: Sarana dan Prasarananya Berdasarkan Standar

Nasional.........................................................................................................7

a. Fasilitas Laboratorium..............................................................................7

BAB III PENUTUP ..........................................................................................13

3.1 Kesimpulan .................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laboratorium merupakan tempat penerapan teori yang sudah dibahas
sebelumnya didalam kelas. Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang
atau tempat dilakukannya percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat
berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap atau alam terbuka
misalnya kebun botani. Pembelajaran IPA yang efektif menuntut
pembelajaran konsep dan sub-konsep yang berfokus pada pengembangan
keterampilan proses melalui penelitian sederhana, percobaan, demontrasi dan
sejumlah kegiatan praktis lainnya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah  Nomor
19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dikatakan bahwa standar
sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimal, salah satu fasilitas penunjang pendidikan yang
sangat penting adalah adanya laboratorium di sekolah.

Begitu pun untuk penataan laboratorium yang tidak bisa asal dalam
penataannya. Seperti halnya sebuah tempat tinggal, laboratorium dalam
pembuatannya harus mempunyai desain khusus yang membuat nyaman saat
pemakaian, indah dipandang, dan yang paling utama adalah aman untuk
keselamatan saat digunakan. Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam,
dibedakan menjadi tiga pokok bidang utama, yaitu laboratirium kimia,
biologi, dan fisika. Yang masing-masing ketiganya harus didesain secara
khusus dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Laboratorium digunakan sebagai tempat untuk pengamatan,


pengukuran, perbandingan, eksperimen, dan segala hal yang merupakan
konsep dasar Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA. Ditempat inilah segala teori
IPA dipraktikkan. Desain laboratorium kimia, fisika, maupun biologi harus
dibuat khusus agar eksperimen dan kegiatan yang dilakukan berjalan dengan
baik dan mendapatkan hasil yang optimal. Untuk itu harus dibuat sesuai

1
dengan ketentuan dan juga prosedur yang telah ditetapkan. Untuk renovasi
area laboratorium kimia harus memperhatikan kesehatan, keselamatan, dan
pengendalian pada awal penataan tempat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana ketentuan desain laboratorium; tata ruang dan jenis
laboratorium berdasarkan standar nasional ?

2. Bagaimana ketentuan fasilitas laboratorim: sarana dan prasarananya


berdasarkan standar nasional ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui ketentuan desain laboratorium, tata ruang dan jenis
laboratorium berdasarkan standar nasional

2. Untuk mengetahui ketentuan fasilitas laboratorim: sarana dan


prasarananya berdasarkan standar nasional ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ketentuan Desain Laboratorium : Tata Ruang dan Jenis Laboratorium


Berdasarkan Standar Nasional
A. Tata Letak Laboratorium

Desain laboratorium sangat diperlukan sebelum proses pembangunan,


artinya sebelum laboratorium tersebut dibangun harus tahu terlebih dahulu
untuk keperluan apa dan untuk dipakai siapa laboratorium tersebut. Pada
umumnya bentuk, ukuran, dan tata ruang suatu laboratorium didesain
sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan
aktivitasnya.

Tata ruang sebuah laboratorium harus direncanakan sejak


pembangunan gedung. Tata ruang laboratorium yang baik harus memiliki pintu
masu dan pintu keluar, pintu darurat, ruang persiapan, ruang alat, ruang bahan,
gudang, ruang bekerja, ruang diskusi , loker, serta ruangan AC untuk
menyimpan alat-alat dengan persiapan tertentu.

Disamping bentuk, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian juga,


karena fungsi laboratorium di sekolah-sekolah tidak hanya digunakan untuk
percobaan yang bersifat individual. Jumlah siswa yang melebihi kapasitas
ruangan laboratorium akan mengganggu kenyamanan dan jalannya percobaan
atau aktivitas lainnya. Sebuah laboratorium dengan ukuran lantai seluas 100 m 2
dapat digunakan oleh 40 orang siswa, dengan rasio setiap siswa menggunakan
tempat seluas 2,5 m2 dari keseluruhan luas laboratorium. Sesuai dengan fungsi
laboratorium pendidikan IPA, bahwa dalam laboratorium guru dan peserta
didik dapat melakukan percobaan dan penelitian, laboratorium hendaknya
menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Beberapa hal pokok yang
harus diperhatikan ketika menata ruang laboratorium adalah sebagai berikut :

3
a. Letak Laboratorium

Dalam penentuan letak laboratorium perlu diperhatikan hal-hal berikut:

1) Letak terhadap lingkungan, selama masih mungkin meletakkan


laboratorium dengan arah “utara-selatan” sangat dianjurkan. Letak
yang demikian erat hubungannya dengan banyaknya sinar matahari
yang masuk dan bersangkut paut dengan pemasangan jendela atau
jumlah jendela yang diperlukan.

2) Letak dari setiap laboratorium yaitu kalau sebuah sekolah memiliki


beberapa buah laboratorium, adalah sangat bermanfaat bila
laboratorium IPA (Biologi, Fisika, Kimia) letaknya saling
berdekatan atau ada dalam satu daerah. Hal ini sangat
menguntungkan karena dapat mengurangi perpindahan baik bagi
guru maupun peralatan yang diperlukan.

b. Jarak terhadap sumber air

Keberadaan sumber air akan sangat membantu kelancaran kegiatan


di laboratorium. Dengan demikian para pengguna laboratorium tidak akan
merasa kesulitan jika sewaktu-waktu mereka membutuhkan air atau ingin
melakukan sesuatu yang berhubungan dengan air.

c. Saluran pembuangan

Maksudnya adalah penataan laboratorium harus memperhatikan


apakah saluran pembuangan baik yang berasal dari ruangan/ gedung
laboratorium maupun dari luar. Saluran pembuangan adalah saluran unutk
membuang sisa-sisa dari bahan-bahan yang sudah diolah dan diproses,
seperti sisa-sisa sampah, sisa-sisa pembakaran mesin (asap), limbah
pabrik, dll.

d. Jarak dengan gedung lain

Pertimbangan jarak jauh dan dekat didasarkan pada urgensi dari


gedung lain karena dapat mengganggu aktivitas disana.

4
e. Mudah dikontrol

Ruang laboratorium yang baik adalah ruang yang mudah dikontol,


baik oleh manajer laboratorium, pengawas, maupun yang lain. Agar
mudah dikontrol, ruang laboratorium sebaiknya dibangun dekat dengan
ruang manajer.

f. Luas ruangan laboratorium

Sangat ditentukan oleh macam ruang yang diperlukan :

1) Ruang Pembelajaran, dimana perlengkapan laboratorium termasuk


meja, kursi, lemari, dan rak ada didalamnya, sedikit-dikitnya 2,5
m2/praktikan. Jadi untuk laboratorium untuk kapasitas 40 peserta
didik diperluaskan luas lantai 2,5 x 40 m2 = 100 m2. Ruangan itu
dapat berbentuk persegi panjang misalnya 8 x 13 m2 atau 9 x 11 m2.
Bentuk ruangan panjang ini mempunyai kelemahan pada jarak
antara guru dan peserta didik yang dibelakang menjadi jauh. Untuk
mengurangi kelemahan tersebut disarankan agar ruangan itu
berbentuk bujur sangkar.

2) Ruangan untuk persiapan, dimana guru dan laboran dapat dapat


melakukan persiapan sebelumnya, agar kegiatan belajar berjalan
baik. Untuk laboratorium yang mempunyai luas lantai 100 m 2,
sebaiknya memiliki ruang persiapan sekurang-kurangnya 20m2.

3) Ruangan untuk gudang, untuk menyimpan alat-alat, peralatan, dan


bahan-bahan yang belum digunakan. Untuk gudang diperlukan
ukuran minimal 5 x 4m2, agar dapat menyimpan lemariuntuk zat-
zat kimia.

4) Ruangan gelap, untuk mengerjakan pemrosesan foto atau untuk


percobaan-percobaan lain yang harus bebas cahaya

5) Ruangan atau meja untuk menimbang

6) Pintu (dua pintu kiri-kanan, masing-masing berdaun pintu dua).

5
7) Jendela (untuk sirkulasi udara dan pencahayaan)

Yang bisa terbuka lebar dan mengarah keluar. Ventilasi


berperan penting untuk menghilangkan rasa gerah/penatbagi para
pengguna laboratorium saat tengah beraktivitas di dalamnya dan
sebagai penetralisir suara di dalam ruangan.

8) Lantai (mudah dibersihkan, tidak licin, dan tidak mudah terbakar)

Lantai labotorium harus rata dan tidak licin agar tidak


menggangu aktivitas di laboratorium.

Standar minimum untuk membangun sebuah laboratorium sekolah :

 Untuk membuat suatu laboratorium sekolah yang nyaman dan aman maka
pemerintah mengeluarkan sebuah standar minimum untuk membangun
sebuah laboratorium sekolah. Standar ini sudah diatur dalam peraturan
Menteri Pendidikan Nasional no. 24 tahun 2007 tanggal 28 juni 2007.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi suatu lembaga pendidikan untuk
membangun sebuah laboratorium sekolah diantaranya:

o Laboratorium tidak boleh dibangun di arah mata angin, hal ini


dimaksudkan untuk menghindari terjadinya pencemaran udara. Gas
sisa reaksi kimia yang kurang sedap tidak terbawa angin keruangan
lain.

o Lokasi laboratorium dibuat jauh dari sumber air agar tidak terjadi
pencemaran sumber air yang berada disekitar tempat itu.

o Laboratorium harus mempunyai saluran pembuangan tersendiri


agar terhindar terjadinya pencemaran sumber air dan tanah
penduduk disekitarnya.

o Lokasi laboratorium harus terpisah jauh dari bangunan yang lain,


supaya dapat memberikan sirkulasi udara dan penerangan cahaya
yang memadai. Jarak minimum disyaratkan sama dengan tinggi
bangunan yang terdekat atau 3 meter.

6
o Letak laboratorium pada bagian yang mudah dikontrol.

B. Jenis Labotratorium

Berdasarkan bagaimana cara mengelola dan mengembangkannya adalah


sebagai berikut :

1. Laboratorium pendidikan, yaitu laboratorium yang digunakan untuk


pendidikan terutama tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.
Kegiatan laboratorium jenis ini ditujukan untuk kelancaran proses
kegiatan belajar dan mengajar. Contoh dari laboratorium jenis ini
misalnya, laboratorium IPA, laboratorium bahasa, laboratorium kimia,
laboratorium fisika, dan matematika.

2. Laboratorium riset, yaitu laboratorium yang digunakan oleh para


praktisi keilmuan dalam upayamenemukan sesuatu untuk meneliti
suatu hal yang menjadi bidang keahliannya. Tetapi esensinya tujuan
laboratorium ini adalah untuk penelitian yang umumnya dilakukan
oleh para ilmuwan.

Layout Ruang Laboratorium Kimia

2.2 Fasilitas Laboratorim: Sarana dan Prasarananya Berdasarkan Standar

Nasional
A. Fasilitas Laboratorium
Fasilitas merupakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam

7
melakukan suatu kegiatan. Fasilitas pendukung yang ada di laboratorium
dari segi kelengkapan alat dan bahan yang tersedia memerlukan penataan
dan perawatan fasilitas tersebut. Dengan demikian, diperlukan adanya
manajemen atau tenaga yang mampu mengelola laboratorium agar lebih
optimal.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 40 Tahun 2008 memuat tentang komponen fasilitas laboratorium
IPA yang meliputi:

1. Bangunan /ruang laboratorium


2. Perabot
3. Peralatan pendidikan
4. Alat dan bahan percobaan
5. Media pendidikan
6. Bahan habid pakai
7. Perlengkapan lainnya
Laboratorium yang baik Laboratorium yang baik harus dilengkapi
dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakai laboratorium dalam
melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum
(utilities) dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang
dapat digunakan oleh semua pemakai laboratorium contohnya penerangan,
ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik, gas. Fasilitas khusus berupa
peralatan dan mebelair, contohnya meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen,
kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan, dan ruang timbang, lemari
asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dll.
1. Penerangan
Ruang laboratorium harus memiliki pengatur penerangan yang
dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan. Sumber cahaya dapat berasal dari
cahaya matahari ataupun dari listrik.
2. Ventilasi
Laboratorium IPA membutuhkan ventilasi yang baik, lebih-lebih
untuk laboratorium kimia yang sering menggunakan bahan-bahan mudah

8
menguap. Kadang-kadang ventilasi tidak dapat dicukup dari jendela,
sehingga dibutuhkan alat perotasi udara seperti kipas penyedot (ceiling
fans). Adanya kipas penyedot ini dapat membantu pergantian udara
menjadi lebih baik.
3. Air
Air merupakan fasilitas yang penting dalam laboratorium IPA,
terutama untuk laboratorium biologi. Pasokan air ke dalam laboratorium
tersebut harus cukup. Selain jumlah pasokan, kualitasnya juga harus baik,
kualitas air yang kurang baik dapat mempercepat kerusakan alat-alat
terutama alat-alat yang terbuat dari logam. Aliran air yang masuk ke dalam
laboratorium harus lancar. Demikian juga aliran air yang ke luar
laboratorium. Air yang masuk dan ke luar laboratorium biasanya lewat
pipa-pipa. Harus diperhatikan pembuangan air sisa cucian yang
mengandung bahan-bahan yang dapat merusakkan pipa-pipa tersebut.
Pembuangan sisa asam atau basa kuat atau bahan korosif lainnya harus
melalui pengenceran dahulu sebelum dibuang lewat pipa. Hal ini untuk
menghindari kerusakan pipa-pipa saluran air.
4. Bak Cuci
Bak cuci atau sinks dapat terbuat dari beton atau porcelain. Bak
cuci yang terbuat dari porcelain mudah ternoda apabila kena bahan-bahan
kimia. Bak cuci harus dilengkapi dengan saringan untuk mencegah
masuknya sisa-sisa praktikum yang berupa bahan padat. Untuk
menghindari adanya kerusakan bak cuci, hindarkan pembuangan bahan-
bahan kimia seperti asam-basa kuat dan bahan-bahan korosif lainnya
5. Instalasi Listrik
Pada laboratoium, listrik merupakan fasilitas yang sangat penting.
Besarnya daya yang terpasang harus mencukupi kebutuhan alat-alat
laboratorium, terutama alat-alat laboratorium yang membutuhkan daya
besar, seperti oven, furnace, autoclave dan lain-lain. Tegangan listrik
harus selalu dicek apakah stabil atau tidak.Tegangan listrik yang tidak
stabil dapat merusak alat-alat. Kebutuhan instalasi listrik dalam
laboratorium adalah untuk :

9
o Memberikan penerangan disemua ruangan laboratorium yaitu
diruang praktikum, di ruang guru, di ruang persiapan, dan di ruang
penyimpanan atau gudang.
o Memfasilitasi proses pembelajaran di laboratorium yaitu
demonstrasi, eksperimen, dan penelitian atau penggunaan LCD.
o Memfasilitasi pekerjaan administrasi laboratorium yaitu untuk
pemasangan computer
o Komponen instalasi listrik laboratorium dapat terdiri dari jaringan
kabel, skring, lampu, saklar, dan stop kontak.
o Jaringan instalasi listrik di laboratorium dapat dipasang di langit-
langit ruangan, dinding ruangan, meja praktikum, meja
demonstrasi, dan meja persiapan.
6. Mebel air
Perlengkapan yang berupa mebelar harus diperhatikan kualitas dan
ukurannya. Misalnya untuk meja perlu diperhatikan ketinggiannya.
Umunya meja siswa / mahasiswa ukuran tingginya 70-75 cm. Meja guru /
dosen atau meja demonstrasi harus lebih tinggi dari meja siswa, agar
sewaktu demonstrasi dapat terlihat sampai ke meja siswa paling belakang.
Kursi laboratorium apabila memungkinkan ketinggiannya dapat diatur,
sehingga siswa / mahasiswa dapat menyesuaikan dengan jenis kegitan
praktikum / percobaan. Meja samping yang biasa dipakai untuk
menyimpan alat-alat yang menetap umumnya terbuat dari cor beton.
Namun demikian dapat juga meja samping tersebut dibuat dari bahan kayu
keras. Bagian bawah meja samping dapat sekaligus digunakan sebagai
lemari. Ukuran meja samping panjangnya bervariasi sesuai kebutuhan,
sedangkan lebarnya antara 50 cm sampai 60 cm dengan ukuran tinggi
70cm -75 cm. Demikian halnya meja untuk timbangan harus rata dan tidak
mudah bergetar atau goyang. Meja timbangan ini sangat cocok dibuat dari
cor beton atau dari bahan kayu keras yang tebal.
Ada tiga jenis lemari yang digunakan dalam laboratorium yaitu :
lemari biasa, lemari gantung dan lemari meja. Ketiga lemari ini berfungsi
sama yaitu digunakan untuk tempat penyimpanan alat dan bahan. Lemari

10
gantung dipasang pada dinding bagian belakang ruang praktikum. Tinggi
lemari gantung kira-kira 60-100 cm dengan kedalaman 30 cm, panjang
lemari menuntut kebutuhan. Jarak lemari gantung dengan lantai kira-kira
160 cm.

Peralatan laboratirum sangat ditentukan oleh macam laboratorium.


Laboratorium IPA dibedakan atas : laboratorium IPA, termasuk
laboratorium biologi, fisika, dan kimia. Walaupun ada pembedaan jenis
laboratorium, tetapi ada fasilitas laboratorium yang bersifat umum yang
seharusnya ada dalam setiap laboratorium, seperti :

1) Meja, meja ada beberapa macam yaitu meja kerja untuk siswa; meja
kerja untuk guru; meja demonstrasi, dan meja dinding. Meja yang
digunakan untuk kegiatan siswa di laboratorium. Ukuran minimal
tingginya 70 cm.

 Meja demonstrasi, dengan ukuran tinggi meja 90 cm, dengan


panjangnya 190-200 cm yang dilengkapi dengan listrik dan bak
cuci. Fungsi meja demonstrasi untuk melakukan kegiatan jika
guru mengajar dengan metode demonstrasi.

 Meja dinding, dibuat secara permanen dengan bagian atas


terbuat dari keramik dan bagian bawah dibuat lemari dengan
pintu kecil yang berlubang agar tidak lembab.

 Meja kerja guru dengan ukuran minimal tinggi 90 cm, lebar


100 cm, dan panjang 120 cm.

2) Kursi siswa tanpa sandaran dengan tinggi kursi 50 cm agar mudah


dipindahkan dan memungkinkan siswa mudah bergerak.

3) Lemari, berdasarkan wujud dan kegunaannya maka kebutuhan lemari


suatu laboratorium adalah sebagai berikut :

 Lemari biasa (lemari kaca)

 Lemari gantung

11
 Lemari di bawah meja dingding

4) Rak, bak cuci pada meja

5) Listrik (stopkontak pada setiap meja praktikum)

6) Pemanas (gas atau pembakar spiritus)

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Laboratorium adalah ruangan khusus yang dilengkapi dengan alat-alat dna
fasilitas yang diperlukan sehingga memenuhi syarat untuk melaksanakan
serangkaian percobaan-percobaan dan penyelidikan dengan aman.
2. Laboraotrium di SMA YWKA Palembang belum memenuhi standar
nasional laboratorium karena untul Lab kimia, fisika, dan biologi dijadikan
satu ruangan atau satu laboratorium.
3. Laboratorium di SMA YWKA Palembang masih belum sesuai dengan
depdikbud dan Permendiknas no.24 (2007:52) karena tata ruang pada lab
ini hanya mempunyai dua bagian ruangan saja yaitu : ruang kegiatan
eksperimen dan ruang persiapan dengan ruang penyimpanan yang
digabung menjadi satu ruangan saja.
4. Ukuran laboratorium di SMA YWKA Palembang sudah memiliki ukuran
yang luas, sehingga dapat digunakan secara efisien bagi siswa maupun
guru.
5. Sarana dan prasarana yang ada juga masih banyak yang belum memadai
dan tidak sesuai dengan syarat laboratorium yang sebenarnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Andriani,S.2016. Makalah Pengelolaan Laboratorium Kimia Sekolah.


(Online).https/id.scribd.com/doc/300092651/Makalah-Laboratorium-
Kimia-Sekolah. (Diakses pada tanggal 23 Januari 2020).

Kemendikbud tahun 2014 tentang Panduan Pengelolaan dan Pemanfaatan


Laboratorium IPA.

Nur,A.2010.PengelolaanLabKimia.(Online).https://www.academia.edu/
8839230/Penge lolaan-lab-kimia. (Diakses pada tanggal 24 Januari 2020)

Nuraini, S. 2016. Tata Letak atau Layout Laboratorium.


(online).https://www.slideshare.net/mobile/zequalaarmstrong/tataletaklayoutl
a boratorium. (Diakses pada tanggal 23 Januari 2020).

14

Anda mungkin juga menyukai