Anda di halaman 1dari 4

Modal Usaha & Sosial

Modal dari bahasa Tamil, yang berarti “dasar/ kaki” memiliki banyak arti yang
berhubungan dalam ekonomi, finansial, dan akunting.
a. Pengertian Modal
Pengertian modal usaha menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam
Listyawan Ardi Nugraha adalah Uang yang dipakai sebagai pokok (induk)
untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta benda (uang, barang, dan
sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang
menambah kekayaan”.

Prof. Meij, adalah Kollektivitas dari barang-barang modal (semua barang yang
ada, dalam rumahtangga perusahaan dalam fungsi produktifnya untuk
membentuk pendapatan) yang terdapat dalam neraca sebelah debet, dan
kekayaan ialah daya beli yang terdapat dalam barang-barang modal yang ada di
neraca sebelah kredit.

Menurut Prof. N.J. Polak, adalah sebagai kekuasaan untuk menggunakan


barang barang yang ada dalam perusahaan yang belum di gunakan.

Prof. Bakker,adalah baik yang berupa barang-barang konkrit yang masih ada
dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debet, maupun
berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat di sebelah
kredit.

Lutge adalah dalam artian uang


Schwiedland adalah meliputi modal dalam bentuk uang maupun barang
(mesin,barang dagangan,dll)

A. Amonn, J. Von Komorzynsk adalah sebagai kekuasaan menggunakan yang


diharapkan atas barang modal yang belum digunakan.
Fisher
a.  Modal Abstrak (capital value) : relatif permanen
b.  Modal Konkret (Capital Goods) : mengalami perubahan

Jenis Modal :

1.  Physical Oriented


Modal adalah hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut.

2.  Non-Physical Oriented


Modal adalah nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau menggunakan yang
terkandung dalam barang modal.
Menurut Bambang Riyanto (1997:19) pengertian modal usaha sebagai ikhtisar
neraca suatu perusahaan yang menggunakan modal konkrit(modal aktif) dan
modal abstrak (modal pasif).
Apabila kita melihat di dalam neraca perusahaan terdapat suatu gambaran di
satu pihak yang menunjukkan modal menurut bentuknya (sebelah debet)

Jadi modal yang dimiliki oleh perusahaan dapat digolongkan menjadi dua
golongan yaitu modal aktif dan modal pasif.

1.  Modal aktif


Modal aktif yaitu modal yang terdapat di sebelah aktiva pada neraca menurut
bentuknya, yakni berbentuk (kas, piutang, surat-surat berharga, persediaan) dan
aktiva tetap (mesin, bangunan, tanah).
a)       Dimaksud dengan aktiva lancar adalah : “Uang kas dan aktiva lainnya yang
diharapkan dapat dicairkan menjadi uang kas atau dijual atau dihabiskan,
biasanya dalam jangka waktu satu tahun atau kurang melalui operasi
perusahaan”.
b)      aktiva tetap adalah :“Aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai
atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi
perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal
perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”.

Modal aktif dibedakan menjadi 2 yaitu :


a)      Modal kerja merupakan keseluruhan dari aktiva lancar atau dengan kata lain
selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Yang pada umumnya
dugunakan untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah, membayar
upah buruh, gaji pegawai, dan sebagainya. Dimana uang atau dana yang telah
dikeluarkan itu diharapkan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam
waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya. Dan hasil ini nantinya
akan segera dikeluarkan lagi untuk membiayai operasi selanjutnya. Dengan
demikian dana tersebut akan terus menerus berputar setiap periodenya selama
hidupnya perusahaan seperti bangunan, peralatan berupa mesin-mesin, dan lain
sebagainya.

Perbedaan fungsionil antara modal kerja dengan modal tetap ialah dalam artian
bahwa :
1.  Jumlah modal kerja dapat lebih mudah diperbesar atau diperkecil,
disesuaikan dengann kebutuhannya. Sedangkan modal tetap tidak mudah
dikurangi atau diperkecil.
2.   Susunan dari elemen-elemen modal kerja akan berubah-ubah sesuai dengan
kebutuhan, sedangkan susunan modal tetap akan relatif permanen dalam
jangka waktu tertentu, karena elemen-elemen dari modal tetap tidak segera
mengalami perubahan-perubahan.
3.   Modal kerja mengalami proses perputaran dalam jangka waktu pendek,
sedangkan modal tetap mengalami proses perputaran dalam jangka waktu
panjang.

Berdasarkan fungsi kerjanya aktiva perusahaan, modal aktif dibagi menjadi :

1.   Modal kerja (working capital assets).

2.   Modal tetap (fixed capital assets).

2.  Modal Pasif


     Modal pasif dapat dibedakan atas modal asing dan modal sendiri.

a)     Modal Sendiri adalah Modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang
tertanam di dalam perusahaan. Modal ini bisa berasal dari dalam perusahaan
(intern) yang merupakan keuntungan hasil kegiatan operasional
perusahaan,contohnya saham. Dan bisa juga berasal dari luar
perusahaan(ekstern), contohnya laba ditahan dan cadangan.

Kelebihan modal sendiri adalah:


a) Tidak ada biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi sehingga tidak
menjadi beban perusahaan;
b) Tidak tergantung pada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh dari
setoran pemilik modal;
c) Tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu yang relatif
lama;
d) Tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang ditanamkan
pemilik akan tertanam lama dan tidak ada masalah seandainya pemilik modal
mau mengalihkan ke pihak lain.

Kekurangan modal sendiri adalah:


a) Jumlahnya terbatas, artinya untuk memperoleh dalam jumlah tertentu sangat
tergantung dari pemilik dan jumlahnya relative terbatas;
b) Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon pemilik baru (calon
pemegang saham baru) sulit karena mereka akan mempertimbangkan kinerja
dan prospek usahanya ;
c) Kurang motivasi pemilik, artinya pemilik usaha yang menggunakan modal
sendiri motivasi usahanya lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan
modal asing.

I.          Saham adalah tanda bukti pengambil bagian atau peserta dalam perusahaan
yang mengeluarkan surat saham tersebut sehingga dapat diaktakan sebgai
pemilik perusahaan. Modal sendiri di dalam perusahaan berbentuk Perseroan
Terbatas (PT), sedangkan bagi pemegang saham itu sendiri bukanlah
penanaman yang permanen karena setiap waktu pemegang saham dapat menjual
sahamnya.
Hak dan kewajiban pemegang saham :
1.    Hak untuk menikmati sebagian laba yang diperoleh perusahaan
2.    Hak untuk ikut serta dalam menentukan kebijaksanaan dalam perusahaan
3.    Kewajiban untuk ikut serta menanggung kerugian yang diderita perusahaan

Anda mungkin juga menyukai