Anda di halaman 1dari 9

RINGKASAN MATA KULIAH

PENGANTAR BISNIS
FUNGSI KEUANGAN
Dosen : Anak Agung Ayu Sriathi, SE, MM

Oleh :
Kelompok 1
Putu Nanda Puspadewi (1907531017)
I Gusti Ayu Novi Yudiantari (1907531161)
Ni Kadek Dwi Feby Sugiantari (1907531162)
Ida Ayu Renita Sri Naravika (1907531163)
Ni Made Rita Dewi (1907531164)

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
Tahun Ajaran 2019/2020

1
1.1 KEBUTUHAN FINANSIAL
Kebutuhan Finansial dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. Kebutuhan Operasional
Kebutuhan Operasional adalah kebutuhan terhadap barang-barang modal yang
dipergunakan untuk menjalankan kegiatan operasional sehari-hari perusahaan.
Kebutuhan operasional suatu perusahaan terdiri dari:
a. Kebutuhan Modal Kerja
b. Kebutuhan Modal Tetap
c. Kebutuhan Nama Baik (Goodwill)

Perbandingan antara modal kerja dengan modal tetap yang dibutuhkan oleh
perusahaan sering disebut Struktur Kekayaan atau Struktur Aktiva.

2. Kebutuhan Sumber Dana


Ditinjau dari asalnya maka Sumber Dana dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:
1. Sumber Dana Ekstern, yaitu sumber dana yang berasal dari luar perusahaan atau
berasal dari masyarakat umum di luar perusahaan. Contoh: modal asing dan modal
saham.
2. Sumber Dana Intern, yaitu sumber dana yang berasal dari dalam perusahaan itu
sendiri. Contoh: laba atau profit.

Ditinjau dari segi kepemilikan maka dapat dikelompokkan menjadi:

1. Modal Asing, yaitu sumber dana yang mana pemilik dari sumber dana tersebut
merupakan pihak luar dari perusahaan itu. Contoh:
- Utang Dagang
- Utang Obligasi
- Utang Hipotek
- Kredit dan Bank
- KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen)
- KIK (Kredit Investasi Kecil)
- KI (Kredit Investasi dan sebagainya)
2. Modal Sendiri, yaitu sumber dana dimana pemilik dana itu merupakan pemilik
perusahaan itu sendiri (Owner’s Equity). Contoh:
- Modal Saham Biasa (Common Stock)
- Modal Saham Preferen (Preffered Stock)

2
- Modal Statuta
- Modal Sendiri
- Laba yang ditahan (Retained Earning)

Ditinjau berdasarkan dasar waktu membagi sumber dana menjadi dua lagi yaitu:

1. Sumber Dana Jangka Pendek


2. Sumber Dana Jangka Panjang

Berdasarkan uraian di atas maka secara skema dapat ditujukkan sebagai berikut:

NERACA PERUSAHAAN “ABC”

DEBIT/AKTIVA KREDIT/PASIVA

Alat-alat Operasional Sumber-Sumber Dana


(Kekayaan) (Modal)

1.2 PENGERTIAN PEMBELANJAAN PERUSAHAAN


Pembelanjaan perusahaan diartikan sebagai seluruh aktivitas yang bersangkutan
dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat
yang paling menguntngkan dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut
seefisien mungkin. Fungsi pembelanjaan dalam perusahaan meliputi:
- Fungsi pengalokasian dana
- Fungsi pemenuhan kebutuhan dana
Perusahaan secara internal memenuhi kebutuhan dana, dengan menggunakan
keuntungan yang ditahan atau menggunakan penyusutan aktiva tetap. Perusahaan dapat
pulanmenggunakan sumber dari luar perusahaan.
Pembelanjaan Pasif
Merupakan aktivitas perusahaan dalam mencari sumber dana dan dana yang akan
diperoleh tersebut dipilih yang syarat-syaratnya paling menguntungkan.
Pembelanjaan Aktif
Merupakan upaya untuk menyerahkan dana kepada debitur atau menanamkanya
dalam surat-surat berharga secara efesien.

3
1.3 PENGERTIAN MODAL

Secara umum modal diartikan sebagai semua barang kongkrit yang terdapat pada neraca
sebelah debet dan daya beli atau nilai tukar dari barang-barang tersebut yang tercatat
disebelah kredit.

Pada suatu neraca kita dapat mengamati adanya dua jenis modal yaitu disebelah debet ada
modal menurut bentuknya (modal aktif) yaitu modal kongkrit dan disebelah kredit ada modal
menurut sumbernya (modal pasif) yaitu modal abstrak. Elemen-elemen dari modal aktif akan
terus berubah baik dalam jangka pendek (kas,efekten, piutang, barang) maupun panjang
(aktiva tetap) sedangkan nilai dari modal pasif dari waktu ke waktu tertentu relatif tetap.

Aktiva lancar merupakan modal kerja dari perusahaan, yaitu modal yang dapat dengan segera
dijadikan kas untuk membelanjai keperluan sehari-hari seperti membeli bahan mentah,
membayar gaji dan lain-lain.

Modal kerja setiap saat selalu berputar dan ditunjukkan oleh ilustrasi di bawah ini;

a. Penjualan tunai

KAS BARANG KAS

Pembelian Penjualan Tunai

b. Penjualan kredit

KAS PIHUTANG KAS


BARANG

Pembelian Penjualan Kredit Penerimaan Uang

Dalam modal kerja, kas adalah salah satu unsur yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi
sehingga perusahaan dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan yang dikehendaki seperti:

- Membayar barang dagang atau bahan mentah


- Membayar gaji atau upah
- Membayar hutang
- Membayar ongkos angkut
- Membelanjai operasi dan lain-lain

4
Di sisi lain perusahaan dituntut untuk dapat menyediakan kebutuhan kas yang cukup untuk
memenuhi kewajiban finansial tepat pada waktunya karena apabila hanya mengutamakan
likuiditas kemungkinan hal ini dapat mengorbankan profitabilitas perusahaan. Untuk itu
perusahaan perlu membuat anggaran.

Pengertian Anggaran Kas:

Anggaran kas adalah suatu perkiraan tentang posisi kas dari waktu ke waktu untuk jangka
waktu tertentu. Dengan kata lain, anggaran kas memperkirakan besarnya kebutuhan kas yang
diperlukan dan kas yang masuk ke dalam perusahaan. Anggaran kas terdiri dari:

- Perencanaan Penerimaan Kas (Arus Kas Masuk)


- Perencanan Pengeluaran Kas (Arus Kas Keluar)

Tujuan Anggaran Kas:

Tujuan utama penyusunan anggaran kas yaitu:

- Menunjukkan keadaan posisi kas sebagai hasil dari rencana kegiatan yang
telah direncanakan
- Menunjukkan adanya kelebihan kas (ekses kas) dan atau kekurangan kas
(deficit kas)
- Mengatur kebutuhan pinjaman dana untuk menutup kekurangan kas (defisit),
dan atau mengatur penggunaan/pemanfaatan “Idie cash” yang menganggur
untuk investasi
- Sebagai dasar untuk menetapkan kebijakan penjualan secara kredit
- Sebagai dasar pengendalian/pengawasan terhadap posisi kas (uang tunai)
dengan demikian likuiditas tetap terjamin dan profitabilitas pun dapat
dipertahankan

Tahap-tahap penyusunan anggaran kas:

(i) Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasi


perusahaan
(ii) Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari Bank atau
sumber-sumber dana lainnya yang diperlukan untuk menurut defisit kas karena
rencana operasi perusahaan.

5
(iii) Menyusun estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya
transaksi finansial, dan budget kas yang final ini merupakan gabungan dari
transaksi operasi dan transaksi finansial yang menggambarkan estimasi
penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan.

1.4 INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

Apabila perusahaan melakukan investasi dalam aktiva tetap, harus memperhatikan beberapa
konsep agar penggunaan dana perusahaan dapat efektif dan efisien. Beberapa konsep itu
antara lain:

- Nilai Uang atau Time Value of Money


- Bunga Majemuk atau Compund Interest
- Nilai Sekarang atau Present Value

Dengan mengunakan beberapa konsep itu diharapkan agar perencanaan penanaman dana
dalam aktiva tetap dapat menghasilkan keuntungan yg optimal. Bidang keuangan melakukan
analisis dengan mengunakan beberapa kriteria antara lain:

- Metode Payback Period


- Metode Net Present Value
- Profitability Index

Dengan mengunakan beberapa metode tersebut,maka bidang keuangan dapat menentukan


atau memilih aktiva tetap yg akan digunakan dalam perusahaan.

1.5 RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN

1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)


Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek suatu
perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya.
Dalam rasio likuiditas, analisis dapat dilakukan dengan menggunakan rasio sebagai berikut:
a. Rasio Lancar (Current Ratio), merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh
tempo dengan aktiva lancar yang tersedia.
b. Rasio Cepat (Quick Ratio / Acid Test Ratio), merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban atau utang lancar dengan aktiva
lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan.

6
c. Rasio Solvabilitas (Leverage / Solvency Ratio), merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka pendek
maupun jangka panjang.

2. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory turnover ratio)


Rasio perputaran persediaan mengukur aktivitas atau likuiditas perusahaan dilihat dari
ketersediaan barang. Rasio ini menunjukkan efisiensi di mana perusahaan menggunakan
seluruh aktivanya untuk menghasilkan penjualan.
 
3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
Rasio aktivitas menunjukkan tingkat efektivitas penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan
kepada Anda. Rasio yang digunakan adalah:
a. Rasio utang terhadap aktiva (total debt to asset ratio), mengukur seberapa besar
aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar hutang perusahaan
berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.
b. Rasio utang terhadap ekuitas (total debt to equity ratio), menunjukkan hubungan
antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh
pemilik perusahaan yang berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan
kreditur dengan pemilik perusahaan.

4. Rasio Profitabilitas dan Rentabilitas (Profitability Ratio)


Merupakan rasio yang menunjukkan tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibanding
penjualan atau aktiva. Analisa ini dapat dilakukan dengan menggunakan rasio sebagai
berikut:
a. Margin laba kotor (gross profit margin), merupakan ukuran persentase dari setiap hasil sisa
penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan.
b. Margin laba operasi (operating profit margin), merupakan ukuran  persentase dari setiap
hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan
pajak, atau laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan.
c. Margin laba bersih (net profit margin), merupakan ukuran persentase dari setiap hasil sisa
penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga dan pajak.

7
5. Rasio Investasi (Investment Ratio)
Rasio investasi merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan
kembalian atau imbalan kepada para pemberi dana, khususnya investor yang ada di pasar
modal dalam jangka waktu tertentu. Rasio tersebut memiliki nilai manfaat bagi para investor
sesuai fungsi laporan keuangan bagi investor untuk menilai kinerja sekuritas saham di pasar
modal.

1.6 SUMBER PENAWARAN MODAL ATAU DANA

Sumber penawaran modal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu menurut asalnya dan menurut
cara terjadinya. Sumber penawaran modal menurut asalnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

a) Sumber intern ( Internal Sources)


Sumber intern adalah modal atau dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam
perusahaan. Adapun yang termasuk sumber intern seperti laba ditahan dan depresiasi.
b) Sumber Extern (External Sources)
Sumber extern adalah sumber yang berasal dari luar perusahaan, dan sebagaimana
diuraikan di muka, bahwa metode pembelanjaan di mana usaha pemenuhan
kebutuhan modalnya diambilkan dari sumber-sumber modal yang berada di luar
perusahaan. Dana yang berasal dari sumber extern adalah dana yang berasal dari para
kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil bagian dari di dalam perusahaan.

Sedangkan, sumber penawaran modal menurut cara terjadinya dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu:

a) Tabungan
b) Penciptaan atau kreasi uang/ kredit oleh uang
c) Intensifikasi penggunaan uang

1.7 CARA PEMENUHAN KEBUTUHAN MODAL

Cara pemenuhan kebutuhan modal/dana pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a) Pembelanjaan Parsial
b) Pembelanjaan Total

8
Pemenuhan Kebutuhan Dana Ditinjau dari Sudut Likuiditas dan Rentabilitas Pedoman
pembelanjaan sebagai berikut:
a) Untuk aktiva lancar hendaknya dibiayai dengan kredit jangka pendek yang umumnya
tidak lebih pendek dari pada terikatnya dana dalam aktiva lancar.
b) Untuk aktiva tetap yang tidak berputar, pada prinsipnya dibiayai dengan modal
sendiri.
c) Untuk aktiva tetap yang tidak berputar secara berangsur-angsur (gedung, mesin,
kendaraan, dan sebagainya) dapat dibiayai dengan kredit jangka panjang atau modal
sendiri.
Pedoman pembelanjaan ditinjau dari sudut likuiditas sebagai berikut:
a) Kebutuhan dana yang permanen (modal konstan), pada prinsipnya harus dibiayai
dengan modal sendiri atau kredit jangka panjang.
b) Kebutuhan dana yang berubah-ubah jumlanya di atas ini konstan (modal variabel),
pada prinsipnya dibiayai dengan kredit jangka pendek yang jangka waktunya tidak
lebih pendek daripada kebutuhannya.

Pemenuhan Kebutuhan Dana Ditinjau dari Sudut Solvabilitas dan Rentabilitas Prof. Dr. Njoo
Hong Hwie mengemukakan skema pembelanjaan dari sudut solvabilitas, yaitu:
a) Modal dari golongan pesimis tulen
b) Modal dari golongan pesimis biasa
c) Modal dari golongan optimis tulen
d) Modal dari golongan optimis biasa

Anda mungkin juga menyukai