Anda di halaman 1dari 3

Ringkasan Materi Kelompok

Bab 2 : Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis


Tanggung jawab sosial suatu bisnis atau CSR (Corporate Sosial Responsibility) dapat
dijabarkan sebagai bentuk kepedulian bisnis terhadap lingkungan enternal suatu bisnis dengan
melakukan berbagai kegiatan seperti menjaga lingkungan, norma masyarakat, partisipasi
pembangunan, menjaga ketertiban dan berbagai bentuk pertanggung jawaban sosial lainnya.

Benturan Dengan Kepentingan Masyarakat

Proses produksi dalam bisnis tidak jarang menimbulkan suatu konflik kepentingan
diantara kepentingan masyarakat dengan kepentingan perusahaan. Benturan kepentingan ini
terjadi di berbagai tingkat perusahaan (besar, menengah, dan kecil). Polusi (udara, air limbah,
suara, dan mental kejiwaan), pelanggaran hak-hak normatif, dan ketertiban yang kurang
merupakan beberapa permasalahan yang sering menjadi penyebab adanya bentrokan kepentingan
oleh perusahaan saat menjalankan bisnisnya.

Berikut merupakan contoh tindakan tidak etis dalam memanajemen suatu perusahaan

 Penggunaan obat-obatan terlarang


 Tindakan korupsi
 Menyalahgunakan informasi yang bersifat rahasia
 Penyelewengan dalam pencatatan keuangan
 Menyebabkan polusi lingkungan
 Penggunaan tenaga kerja di bawah umur
 Pemberian “hadiah” kepada pemegang kebijakan dan sebagainya.

Dapat disimpulkan bahwa untuk menjalankan suatu tanggung jawab sosial maka bisnisman
dituntut untuk mengindahkan aspek-aspek sosial dan menerapkan etika bisnis dalam
menjalankan usahanya.

Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial

Berikut adalah hal-hal yang mendorong pelaksanaan etika bisnis :


1. Dorongan pihak luar (lingkungan masyarakat), disebabkan pelaksanaan tanggung jawab
sosial suatu bisnis tidak lepas dari beban biaya yang cukup besar jumlahnya yang akan
berbenturan dengan pertimbangan untung rugi perusahaan.
2. Dorongan dalam bisnis itu sendiri, sisi kemanusiaan dari bisnisman dan karyawan untuk
menerapkan etika bisnis. Contohnya seperti penerapan prinsip-prinsip manajemen
terbuka (Open Management), hubungan industrial pancasila, serta pengendalian mutu
terpadu dengan gugus kembali mutunya.

Dorongan Tanggung Jawab Sosial

Berikut adalah klasifikasi permasalahan sosial yang mendorong bisnis untuk menjalankan
tanggung jawab sosialnya :

1. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan


Prosedur administrasi yang panjang dan berbelit-belit serta jenjang wewenang
dalam struktur organisasi yang kaku seringkali menimbulkan tekanan batin bagi
pelaksana maupun pihak lain yang berhubungan dengan perusahaan. Akibatnya
hubungan yang kurang manusiawi pun terjadi antara perusahaan dengan pihak luar.
Penerapan manajemen berorientasi kemanusiaan akan mengembalikan
keselarasan dan keseimbangan hubungan tersebut. Manfaat dari penerapan manajemen
ini antara lain :
a. Moral kerja karyawan yang meningkat sehingga produktivitas kerja ikut
meningkat
b. Munculnya partisipasi bawahan yang menimbulkan rasa memiliki sebagai pemicu
terciptanya manajemen partisipatif
c. Absensi karyawan yang menurun karena terciptanya hubungan kerja yang baik
d. Rasa percaya diri karyawan yang terbentuk yang meningkatkan mutu produksi
e. Meningkatnya kepercayaan masyarakat dan konsumen sebagai modal dasar bagi
perkembangan perusahaan selanjutnya.
2. Ekologi dan Gerakan Pelestarian Lingkungan
Ekologi yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam
lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Kegiatan bisnis seringkali
menimbulkan gangguan ekologi. Contoh, banyaknya aktivitas penebangan hutan untuk
memenuhi bahan dasar industri, perburuan kulit ular untuk industri kulit, penangkapan
ikan dengan menggunakan bahan peledak. Praktik-praktik bisnis semacam ini pada saat
ini sudah sangat jauh berkurang berkat adanya penyuluhan serta gerakan pelestarian
lingkungan hidup di Indonesia. Di samping hal-hal tersebut masalah ekologi banyak pula
menyangkut masalah polusi. Polusi yang dihasilkan meliputi polusi udara, air, tanah,
maupun suara. Hal ini dikarenakan pabrik-pabrik sering membuang limbah dan sampah
plastik industrisnya ke lingkungan.
3. Penghematan Energi
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari SDA yang tidak dapat
dipengaruhi seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa
SDA tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi
serta mencari pengganti sumber daya tersebut, yang diantaranya adalah pemanfaatan
tenaga surya, nuklir, angin air serta laut yang tidak akan pernah habis. Namun masih
banyak pula kalangan yang menggunakan energi secara boros, hal ini yang akan
mempercepat habisnya energi tersebut. Pada umunya terdapat 2 macam penanganan
untuk masalah energi ini yaitu:
1) Penanganan energi jangka pendek
Penanganan energi dalam jangka pendek meyangkut penghematan pemakaian
energi serta kosenvarsi sumber alam tersebut agar dapat lebih awet dan dapat
bertahan cukup lama
2) Penanganan energi jangka panjang
Penanganan energi dalam jangka panjang meliputi 2 macam masalah yaitu :
pertama penciptaan sumber-sumber energy alternative/pengganti, dan kedua
koordinasi antara tujuan-tujuan sosial dengan bertambahnya kebutuhan energi.

Anda mungkin juga menyukai