Epithelium berasal dari kata epi yang berarti upon atau di atas dan thele yang berarti

nipple atau puting susu. Istilah tersebut untuk pertama kali digunakan terhadap suatu
lapisan pada permukaan bibir yang tembus cahaya. Di bawah lapisan tersebut terdapat
puting atau papilae jaringan pengikat yang banyak megandung kapiler darah.
(Subowono,2009: 33)

Puting jaringan pengikat tadi menonjol-nonjol ke dalam lapisan penutup permukaan

yang bersifat tembus cahaya, dan lapisan inilah yang sebenarnya berbentuk sebagai
epitel. Penggunaan istilah epitel meluas untuk semua bentuk lapisan yang terdiri atas
lemabaran sel-sel baik yang bersifat tembus cahaya maupun tidak.

Epitel mempunyai empat fungsi yaitu proteksi, absorbsi, lubrikasi, dan sekretoris.
Proteksi berarti epitel melapisi permukaan tubuh. Absorbsi yaitu epitel berperan
dalam penyerapan hasil-hasil pencernaan makanan. Fungsi yang ketiga yaitu
lubrikasi, artinya jaringan epitel harus mampu menghasilkan cairan tertentu. Fungsi
yang terakhir adalah sekretoris, dalam hal ini epitel bertindak sebagai kelenjar.
(Subowono, 2009: 34)