DISUSUN OLEH :
Puji syukur kita sampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmad
dan karuniaNya berupa nikmat dan kesehatan, iman dan ilmu pengetahuan. Ringkasan
makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas mahasiswa dalam pemahaman tentang proses
dari METABOLISME ASAM NUKLEAT. Kami sepenuhnya menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dan kesalahan dalam menyusun makalah ini, maka dari itu kritik dan
saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu atas ide dan saranya, serta menilai dan
memeriksa makalah ini. Akhirnya saya mengharapkan semoga makalah ini mendapatkan
keridhaan dari Allah SWT, dan dapat memberikan manfaat bagi saya sendiri dan kepada
semua pembaca. Amin
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk
yang terjadi di tingkat selular. Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan
reaksi kimia organik. Sedangkan untuk katabolisme itu sendiri yaitu reaksi yang
mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan energi. Dan anabolisme
merupakan reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu, untuk
diserap oleh sel tubuh. Eksperimen terkontrol atas metabolisme manusia pertama kali
diterbitkan oleh Santorio pada tahun 1614 di dalam bukunya, Ars de statica medecina
yang membuatnya terkenal di Eropa. Dia mendeskripsikan rangkaian percobaan yang
dilakukannya, yang melibatkan penimbangan dirinya sendiri pada sebuah kursi yang
digantung pada sebuah timbangan besar sebelum dan sesudah makan, tidur, bekerja,
berpuasa makan atau minum, dan buang air besar.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini bagaiamana proses
metabolisme asam nukleat dalam tubuh
C. Tujuan
Makalah ini Adapun tujuan pembuatan makalah ini untuk mengetahui proses
metabolisme asam nukleat dalam tubuh
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
C. Sifat-sifat Fisika-Kimia
Asam Nukleat Di bawah ini akan dibicarakan sekilas beberapa sifat fisika-kimia asam
nukleat. Sifat-sifat tersebut adalah stabilitas asam nukleat, pengaruh asam, pengaruh
alkali, denaturasi kimia, viskositas, dan kerapatan apung.
a. Stabilitas asam nukleat Ketika kita melihat struktur tangga berpilin molekul DNA
atau pun struktur sekunder RNA, sepintas akan nampak bahwa struktur tersebut
menjadi stabil akibat adanya ikatan hidrogen di antara basa-basa yang berpasangan.
b. Pengaruh asam Di dalam asam pekat dan suhu tinggi, misalnya HClO4 dengan suhu
lebih dari 100C, asam nukleat akan mengalami hidrolisis sempurna menjadi
komponen-komponennya. Namun, di dalam asam mineral yang lebih encer, hanya
ikatan glikosidik antara gula dan basa purin saja yang putus sehingga asam nukleat
dikatakan bersifat apurinik.
c. Pengaruh alkali Pengaruh alkali terhadap asam nukleat mengakibatkan terjadinya
perubahan status tautomerik basa.
d. Denaturasi kimia Sejumlah bahan kimia diketahui dapat menyebabkan denaturasi
asam nukleat pada pH netral. Contoh yang paling dikenal adalah urea (CO(NH2)2)
dan formamid (COHNH2).
e. Viskositas DNA kromosom dikatakan mempunyai nisbah aksial yang sangat tinggi
karena diameternya hanya sekitar 2 nm, tetapi panjangnya dapat mencapai beberapa
sentimeter.
f. Kerapatan apung Analisis dan pemurnian DNA dapat dilakukan sesuai dengan
kerapatan apung (bouyant density)-nya. Di dalam larutan yang mengandung garam
pekat dengan berat molekul tinggi, misalnya sesium klorid (CsCl) 8M, DNA
mempunyai kerapatan yang sama dengan larutan tersebut, yakni sekitar 1,7 g/cm3.
Jika larutan ini disentrifugasi dengan kecepatan yang sangat tinggi, maka garam CsCl
yang pekat akan bermigrasi ke dasar tabung dengan membentuk gradien kerapatan.
D. Degradasi Nukleotida
Di dalam usus halus tjd pemutusan ikatan fosfodiester oleh endonuklease (pankreas)
oligonukleotida. Dipecah lebih lanjut dg fosfodiesterase (ensim exonuclease non
spesifik) menjadi monofosfat. Dipecah lbh lanjut fosfomonoesterase dikenal sebagai
nukleotidase menghasilkan nukleosida and orthophosphate. Nucleosida phosphorylase
menghasilkan basa dan and ribose-1-phosphate. Jika basa atau nukleosida tidak
digunakan kembali utk salvage pathways, basa akan lebih lanjut didegradasi menjadi
asam urat (purin), ureidopropionat (pyrimidine).
3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Asam nukleat adalah makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot molekul
tinggi,
2. Peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara DNA dan
protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme
hidup.
3. Jika gula pentosanya adalah ribosa seperti halnya pada RNA, maka nukleosidanya
dapat berupa adenosin, guanosin, , dan uridin sitidin
4. Antara ketiga komponen monomer asam nukleat tersebut di atas, hanya basa N-lah
yang memungkinkan terjadinya variasi.
5. Peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara DNA dan
protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme
hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen
DNA dalam proses transkripsi.
6. Perbedaan struktur lainnya antara DNA dan RNA adalah pada basa N-nya. Basa N,
baik pada DNA maupun pada RNA, mempunyai struktur berupa cincin aromatik
heterosiklik (mengandung C dan N) dan dapat dikelompokkan menjadi dua
golongan, yaitu purin dan pirimidin.
7. Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk
yang terjadi di tingkat selular.
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis
akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman
dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
4
DAFTAR PUSTAKA