OLEH:
KELOMPOK V
WILDAWATI H031181017
YINDRIANI MOGHURI H031181021`
ARWANI SAPUTRI SALAM H0311810
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
1
KATA PENGANTAR
Ibarat tak ada gading yang tak retak penulis pun juga seorang manusia
biasa yang tak luput dari kesalahan. Penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dari makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca yang sifatnya membangun dalam penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi
mahasiswa di Universitas Hasanuddin Makassar.
Penulis
DAFTAR ISI
2
PABRIK NIKEL........................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
2.1 Pengertian Asam Nukleat............................................................................
2.2 Jenis-jenis Asam Nukleat............................................................................
2.3. Struktur Asam Nukleat ..............................................................................
2.4. Fungsi Asam Nukleat.................................................................................
2.5 Biosintesis Purin dan Pirimidin...................................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................................
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
3
PENDAHULUAN
4
penelitian kimia pada sel-sel. Ia memilih sel yang terdapat pada nanah untuk
dipelajari dan ia mendapatkan sel-sel tersebut dari bekas pembalut luka yang
diperolehnya dari ruang bedah. Sel-sel tersebut dilarutkan dalam asam encer dan
dengan cara ini diperolehnya inti sel yang masih terikat pada sejumlah protein.
Kemudian dengan menambahkan enzim pemecah protein ia dapat memperoleh ini
sal saja dan dengan dan dengan cara ekstraksi terhadap inti sel ini ia memperoleh
suatu zat yang larut dalam basa tetapi tidak larut dalam asam. Pada waktu itu ia
belum dapat menentukan rumus kimia zat tersebut, sehingga ia menamakan
nuclein. Sebenarnya apa yang dia temukan dari ekstrak ini sel tersebut adalah
campuran senyawa- senyawa yang mengandung 30% DNA.
Sejak tahun 1940 studi tentang genetika telah berkembang pesat dan orang
telah mengetahui bahwa kromosom adalm sel adalah pembawa sifat-sifat
keturunan pada seseorang. Pada tahun 1951 seorang ahli genetika Amerika, James
Watson, bekerja sama dengan dua orang sarjana fisika dari Inggris Francis Crick
dan Maurice Wilkins yang telah melakukan penelitian terhadap komosom ini.
Atas ketekunan mereka, telah dapat dijelaskan bentuk molekul DNA dengan
sejumlah model, dan untuk itu pada tahun 1961 mereka memperoleh Nobel.Asam
nukleat terdapat dalam semua sel dan mempunyai peranan yang sangat penting
dalam biosintesis protein.Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada
umumnya terikat oleh protein yang mempunyai sifat basa, misanya DNA nukleat
dengan protein ini disebut nucleoprotein.Molekul asam nukleat merupakan suatu
polimer seperti protein, tetapi yang menjadi monomer bukan asam amino,
melainkan nukleotida.Oleh karena itu untuk mempelajari asam nukleat, perlu
dipelajari terlebih dahulu tentang nukleotida.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Bagaimanakah yang dimaksud asam nukleat ?
2. Bagaimanakah jenis-jenis asam nukleat ?
3. Bagaimanakah struktur asam nukleat ?
4. Bagaimanakah fungsi asam nukleat ?
5. Bagaimana biosintesis purin dan pirimidin?
5
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan asam nukleat
2. Untuk mendeskripsikan jenis-jenis asam nukleat
3. Untuk mendeskripsikan struktur asam nukleat
4. Untuk mendeskripsikan fungsi asam nukleat
5. Untuk mendeskripsikan biosintesis purin dan pirimidin
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.1 Pengertian Asam Nukleat
Asam nukleat adalah biopolimer yang berbobot molekul tinggi yang terdiri
atas banyak molekul nukleotida.Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan
bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetik, kemudian menerjemahkan
informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas bagi masing-
masing sel. Asam nukleat, jika unit-unit pembangunnya deoksiribonukleotida ,
disebut asam deoksiribonukleotida (DNA) yang merupakan bahan utama
pembentukan inti sel dan jika terdiri dari unit-unit ribonukleotida disebut asam
ribonukleotida (RNA) yang berguna dalam sintesis protein. Dalam asam nukleat
terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin.Baik dalam
RNA maupun DNA purin selalu adenine dan guanine.Dalam RNA pirimidin
selalu sitosin dan urasil, sedangkan dalam DNA pirimidin selalu sitosin dan timin.
Asam nukleat
Nukleotida
Gambar 2.1
7
Asam nukleat adalah makromolekul yang terdapat sebagai polimer yang
disebut polinukleotida (polynucleotide), setiap polinukleotida terdiri atas polimer
dari monomer-monomer yang disebut nukleotida.Nukleotida secara umum
sebenarnya adalah nukleosida yang berikatan dengan sebuah atau lebih gugus
fosfat. Suatu nukleotida terdiri atas tiga bagian, yaitu sebuah molekul organik
yang disebut basa-nitrogen, sebuah pentosa (gula berkarbon lima), dan satu atau
lebih gugus fosfat.
Terdapat dua keluarga basa nitrogen, yaitu pirimidin dan purin. Pirimidin
memiliki cincin enam-anggota yang terdiri dari atom karbon dan atom nitrogen.
Anggota keluarga pirimidin adalah sitosin (S), timin (T), dan urasil
(U). Purin lebih besar, dengan cincin enam-anggota yang menyatu dengan suatu
cincin lima-anggota.Yang termasuk purin adalah adenin (A) dan guanin
(G).Pirimidin dan purin yang spesifik berbeda dalam hal gugus fungsional yang
terikat ke cincinnya.Adenin, guanin dan sitosin ditemukan pada kedua jenis asam
nukleat.Timin hanya ditemukan dalam DNA dan urasil hanya ditemukan pada
RNA.
2.1.2 Nukleosida
Nukleosida adalah glikosilamin yang dapat dianggap sebagai nukleotida
tanpa gugus fosfat. Nukleosida hanya terdiri dari nukleobase (juga disebut basa
nitrogen) dan gula lima karbon (baik ribosa atau deoksiribosa), sedangkan
nukleotida terdiri dari nukleobase, gula lima karbon, dan satu atau lebih gugus
fosfat. Dalam nukleosida, basa terikat baik dengan ribosa atau deoksiribose
melalui hubungan beta-glikosidik. Contoh nukleosida termasuk cytidine, uridine,
adenosine, guanosine, timidin dan inosin
2.2 Jenis-jenis Asam Nukleat
Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu (1) DNA (deoxyribonucleic
acid) atau asam deoksiribonukleat dan (2) RNA (ribonucleic acid ) atau asam
ribonukleat. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat
oleh protein dan bersifat basa.
1. DNA (Deoksiribosa Asam Nukleat)
DNA merupakan rangkaian nukleotida atau polinukleotida.Setiap
8
nukleotida DNA terdiri atas satu gugus gula pentosa yang disebut
Deoksiribosa, satu gugus fosfat, dan satu basa nitrogen. Basa nitrogen terdiri
atas Adenin(A) dan guanin (G) dari golongan purin serta sitosin (S) dan Timin
(T) dari golongan pirimidin. DNA memiliki struktur heliks ganda atau seperti
tangga tali yang terpilin dan tersusun atas dua rantai polinukleotida secara
antiparalel (berlawanan) satu sama lain yaitu satu benang berjalan dari ujung 3
ke ujung 5 dan benang lain dari ujung 5 ke ujung 3. Pasangan basa
nitrogen pada DNA selalu tetap yaitu adenin dengan timin(A-T) yang
dihubungkan oleh dua ikatan hidrogen, dan sitosin dengan guanin (S-G) yang
dihubungkan oleh tiga ikatan hidrogen. DNA terdapat didalam nukleos,
mitokondria, plastida dan sentriol.
2. RNA (ribonucleic acid )
Asam Ribonukleat RNA adalah asam nukleat lain selain DNA. Ada
sebagian virus yang mempunyai RNA sebagai bahan dasar genomnya,
sedangkan makhluk yang lain termasuk bakeri dan eukariot menggunakan
DNA sebagai genomnya. Dilihat dari segi evolusi diduga bahwa gen makhluk
hidup pertama adalah RNA, jadi virus RNA merupakan pionir makhluk hidup.
Pada umumnya molekul RNA merupakan rantai berutas tunnggal. RNA
sebagaimana DNA disusun oleh nukleotida-nukleotida satu dengan yang lain
dihubungkan dengan ikatan 5-3 fosfodiester. Fosfat yang terdapat pada C ke 5
pada satu ribonukleotida dihubungkan dengan C ke 3 pada nukleotida yang
lain. Sehingga akan terbentuk satu rantai nukleotida sebagaimana DNA,
dengan kedua ujungnya terdiri dari ujung 5’p dan ujung 3‘ OH.
Berdasarkan penjabar mengenai DNA dan RNA, maka dapat dituliskan
sebagai berikut:
No
Parameter DNA RNA
.
Deoksi ribose Ribose
1. Nukleotida Adenin, Guanin, Adenin, Guanin,
Citosin dan Timin Citosil dan Urasil
2. Bentuk molekul Untai ganda Untai tunggal
inti sel,
3. Letak Inti sel
sitoplasma,ribosom
9
4. Bagian pentose Deoksiribose Ribose
2. Atau
Guanosinmonofosfat (GMP)
B. Nukleosida
Berikut ini struktur nukleosida berdasarkan basa nitrogennya.
10
No Basa nitrogen struktur
1. Adenin
2. Guanin
3. Uridin
4. Timin
11
Gambar 2.1
Ada tiga struktur DNA dan RNA yang dikenal selama ini. Struktur -struktur
DNA dan RNA tersebut adalah sebagai berikut:
1. Struktur primer
DNA tersusun dari monomer-monomer nukleotida. Setiap nukleotida terdiri
dari satu basa nitrogen berupa senyawa purin atau pirimidin, satu gula pentosa
berupa 2-deoksi-D-ribosa dalam bentuk furanosa, dan satu molekul fosfat.
RNA mirip dengan DNA, perbedaanya terletak pada:
a. Basa utama RNA adalah Adenin, Guanin, Sitosin dan Urasil.
b. Unit gula RNA adalah D-ribosa.
12
2. Struktur sekunder
Struktur sekunder adalah interaksi antara basa. Struktur ini menunjukkan
bagian mana helai terikat satu sama lain. Kedua untai DNA dalam double
heliks DNA terikat satu sama lain dengan batas hidrogen. Struktur sekunder
DNA didominasi pasangan basa dua helai polinukleotida membentuk double
heliks.
3. Struktur tersier
Kebanyakan DNA virus dan DNA mitokondria merupakan molekul
lingkar.Konformasi ini terjadi karena kedua untai polinukleotida membentuk
13
struktur tertutup yang tidak berujung.Molekul DNA lingkar tertutup yang
diisolasi dari bakteri, virus dan mitokondria seringkali berbentuk superkoil,
selain itu DNA dapat berbentuk molekul linier dengan ujung-ujung rantai yang
bebas.
14
Rna
2.5 Metobolisme Purin dan Pirimidin
Purin dan pirimidin merupakan komponen utama RNA dan DNA. Purin
terdiri dari Adenin, guanin, hipoxantin, xantin dimetabolisme menjadi asam urat
sedangkan pirimidin yaitu Sitosin, urasil, timin dimetabolisme menjadi CO 2 dan
NH3. Hasil penelitian dengan menggunakan radioisotop, ternyata setiap komponen
yang dijumpai dalam kerangka inti purin berasal dari bermacam-macam antara
lain atom C (6), atom N (1), atom C (2), atom N (3), atom C (4), atom C (5) dan
atom N (7). Dan tahapan purin diawali dengan pembentukan molekul PRPP(5-
phospho ribosil pyro phosphate) dan selanjutnya membentuk senyawa 5-
phosphoribosilamin dari hasil PRPP dan membentuk senyawa GAR kemudian
GAR membentuk reaksi formilase yang dikatelisis oleh enzim kemudian senyawa
formil glisin amid ribosil 5P sehingga terjadi penutup rantai, senyawa 5 amino-4-
imidazole-karboksamid- ribosil-5P akhir dari penutupan cicncin yang k-
2.Sedangkn biosintesis pirimidin memerlukan bahan pembentuk yang sama yaitu
PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat dan FH4, adapun kelainan metabolisme purin
yaitu gout, Sindrom Lesch-nyhan dan Penyakit von gierke. Sedangkan pirimidin
mempunyai kelainan kekurangan enzim. Metabolisme pirimidin larut dalam air.
15
gugus formil, membentuk senyawa formil glisin amid ribosil-5P nya.
Atom karbon gugus formil tersebut menempati posisi atom C-8 inti purin.
5. Kemudian senyawa formil glisin amid ribosil 5P melakukn reaksi aminasi
(pada atom karbon ke-4 nya) dengan senyawa donor amino (berupa
glutamin) dan terbentuknya senyawa formil- glisinamidin- ribosil-5P.atom
N gugus amino yang baru menempati posisi N-3 inti purin.
6. Selanjutnya terjadi reaksi penutupan rantai dan terbentuknya senyawa
amino- imidazole- ribosil-5P, selanjutnya senyawa-senyawa amino-
imidazole- ribosil-5P melakukan fiksasi CO2 dengan biotin sebagai
koenzim dan atom karbon yang difiksasi tersebut menempati atom C (6)
inti purin. Dilanjutkan reaksinya dengan aspartat membentuk senyawa 5-
amino- 4- imidazole- N- suksinil karboksamid ribosil-5P.
7. Senyawa 5-amino- 4- amidazole- karboksamid- ribosil- 5P, melakukan
reaksi formilasi yang dikatalisis oleh enzim transformilase dengan
koenzim FH4 (tetrahidrofolat) dan senyawa donor gugus formil, maka
terbentukny senyawa 5- formamido- 4- imidazole karboksamide- ribosil-
5P
8. Akhirnya terjadilah reaksi penutupan cincin yang ke-2 kalinya
terbentuklah derivat purin yang pertama berupa IMP (inosin
monophosphate= inosinic acid) yaitu derivat hiposantin atau 6- oksipurin.
Sedangkan AMP dan GMP diturunkan dari IMP.
2.5.1 Tahapan Biosintesis Pirimidin
1. Biosintesis pirimidin diawali oleh reaksi pembentukan karbamoil-P
yang dihasilkan dari reaksi antara glutamin, ATP dan CO2 yang
dikatalisis oleh enzim karbamoil-P sintetase yang berlangsung
didalam sitosol. Berbeda dengan enzim karbamoil-P sinthase yang
bekerjapada reaksi pembentukan urea, dimana reaksi nya
berlangsung bukan didalam sitosol melainkan didalam mitokondria.
2. Berikutnya karbamoil-P berkondensasi dengan asam aspartat
menghasilkan senyawa karbamoil-asparta. Reaksi ini dikatalisis
oleh enzim aspartat transkarbamoilase.
16
3. Berikutnya terjadi reaksi penutupan rantai sambil membebaskan
H2O dari molekul karbamoil-aspartat sehingga dihasilkan asam
dehidro orotat (DHOA= dihidroorotic acid). Reaksi tersebut
dikatalisis oleh enzim dihidroorotase.
4. Berikutnya melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim DHOA
dehidrogenase dengan koenzim NAD+, DHOA menghasilkan asam
arotat (OA=orotic acid).
5. Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam
orotat. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim orotat fosforibosil
transferase dan dihasilkan orotidilat OMP (orotidin mono posphate).
6. Akhirnya enzim orotidilat dikarboksilase mengkatalisis reaksi
dikarboksilasi orotidilat dan menghasilkan uridilat (uridin mono
phosphate)yaitu produk nukleotida pertama pada biosintesis
pirimidin.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
1. Asam nukleat adalah biopolimer yang berbobot molekul tinggi yang terdiri
atas banyak molekul nukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel
hidup dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetik, kemudian
menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang
khas bagi masing-masing sel.
2. Jenis asam nukleat adalah DNA (Deoksiribose Asam Nukleat) dan RNA
(ribonucleic acid)
17
3. Struktur asam nukleat dibedakan berdasarkan nukleotida dan nukleosida,
sedangkan struktur DNA dan RNA dibagi menjadi struktur primer,
struktur sekunder dan struktur tersier.
4. Fungsi asam nukleat adalah menyimpan dan mentransfer genetik.
5. Purin dan pirimidin merupakan komponen utama RNA dan DNA. Purin
terdiri dari Adenin, guanin, hipoxantin, xantin dimetabolisme menjadi
asam urat sedangkan pirimidin yaitu Sitosin, urasil, timin dimetabolisme
menjadi CO2 dan NH3
DAFTAR PUSTAKA
18