ASAM NUKLEAT
Disusun Oleh:
NIM : 194111049
KUPANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat
dan hadirat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Asam Nukleat” tepat
pada waktunya.
Makalah “Asam Nukleat” disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Bioteknologi Farmasi di Universitas Citra Bangsa. Selain itu, Saya juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembacanya.
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak dosen mata
kuliah.Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni kami. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi
kesempurnaan makalah ini.
Kupang, 2022
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berawal tahun 1868 Friedrich Miescher (1844-1895) adalah orang yang
mengawali pengetahuan mengenai kimia dan inti sel. Pada tahun 1868,
dilaboratorium Hoppe-Syler di Tubingen, beliau memilih sel yang terdapat pada nanah
bekas pembalut luka, kemudian sel-sel tersebut dilarutkan dalam asam encer dan
dengan cara ini diperoleh inti sel yang masih terikat pada sejumlah protein. Dengan
menambahkan enzim pemecah protein ia dapat memperoleh inti sel saja dan dengan
cara ekstraksi terhadap inti sel diperoleh suatu zat yang larut dalam basa tetapi tidak
larut dalam asam. kemudian zat ini dinamakan ”nuclein” sekarang dikenal dengan
nama nucleoprotein. Selanjutnya dibuktikan bahwa asam nukleat merupakan salah
satu senyawa pembentuk sel dan jaringan normal.
Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA ( deoxyribonucleic acid ) atau
asamdeoksiribonukleat dan RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. DNA oleh
seorang dokter muda Friedrich Miescher yang mempercayai bahwa rahasiakehidupan
dapat diungkapkan melalui penelitian kimia pada sel-sel.Sel yang dipilih oleh Friedrich
adalah sel yang terdapat pada nanah untuk dipelajari nyadan ia mendapatkan sel-sel
tersebut dari bekas pembalut luka yang diperolehnya dari dari ruang bedah.
Asam nukleat terdapat dalam semua sel dan memiliki peranan yang sangat
penting dalam biosintesis protein. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada
umumnya terikatpada protein yang mempunyai sifat basa, misalnya DNA dalam inti
sel terikat padahiston. Senyawa gabungan antara asam nukleat dengan protein ini
disebut nukleoprotein.
Molekul asam nukleat merupakan suatu polimer seperti protein, tetapi yang
menjadi monomer bukan asam amino, melainkan nukleotida.
B. Tujuan
Untuk mengetahui tentang Asam Nukleat
Untuk mengetahui fungsi dari nukleotida
Untuk mengetahui tentang sintesis RNA dan DNA
Untuk mengetahui tentang Transkripsi dan Translasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ASAM NUKLEAT
Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit
monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan
bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetic, kemudian menerjemahkan
informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas bagi masing-masing
sel. Asam nukleat, jika unit-unit pembangunnya deoksiribonukleotida , disebut asam
deoksiribonukleotida (DNA) dan jika terdiri- dari unit-unit ribonukleaotida disebut
asam ribonukleaotida (RNA). Asam Nukleat juga merupakan senyawa majemuk yang
dibuat dari banyak nukleotida. Bila nukleotida mengandung ribose, maka asam
nukleat yang terjadi adalah RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang berguna
dalam sintesis protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat
yang terjadi adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang
merupakan bahan utama pementukan inti sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa
nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun DNA
purin selalu adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam
DNA primidin selalu sitosin dan timin.
Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai nukleoprotein,
yaitu gabungan antara asam nukleat dengan protein. Untuk memperoleh asam
nukleat dari jaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan ekstraksi terhadap
nukleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan garam IM. Setelah nukleoprotein
terlarut, dapat diuraikan atau dipecah menjadi protein-protein dan asam nukleat
dengan menambah asam-asam lemah atau alkali secara hati-hati, atau dengan
menambah NaCl hingga jenuh akan mengendapkan protein.
Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein ialah menggunakan
enzim pemecah protein, misal tripsin. Ekstraksi terhadap jaringan-jaringan dengan
asam triklorasetat, dapat pula memisahkan asam nukleat. Denaturasi protein dalam
campuran dengan asam nukleat itu dapat pula menyebabkan terjadinya denaturasi
asam nukleat itu sendiri. Oleh karena asam nukleat itumengandung pentosa, makabila
dipanasi dengan asam sulfat akan terbentuk furfural. Furfural ini akan memberikan
warna merah dengan anilina asetat atau warna kuning dengan p-bromfenilhidrazina.
Apabila dipanasi dengan difenilamina dalam suasana asam, DNA akan memberikan
warna biru. Pada dasarnya reaksi-reaksi warna untuk ribosa dan deoksiribosa dapat
digunakan untuk keperluan identifikasi asam nukleat.
RNA hanya berupa rantai tunggal RNA memiliki struktur tunggal, tidak ganda
seperti DNA. RNA terbentuk atas gula ribosa, fosfat, dan basa nitrogen. (ingat
bahwa gula pembentuk DNA adalah deoksiribosa). Struktur dari molekul RNA
adalah sebagai berikut. RNA hampir sama dengan DNA, perbedannya terletak
pada :
a. Basa utama RNA adalah Adenin, Guanin, Sitosin dan Urasil, dengan
panjang molekul 70 sampai 10.000 pb.
b. Unit gula RNA adalah D-ribosa
c. Molekul RNA berupa untai tunggal, kecuali pada beberapa virus.
Struktur RNA dan DNA Basa nitrogen RNA juga digolongkan menjadi
purin dan pirimidin. Purin tersusun atas adenin (A) dan guanin (G), sedangkan
pirimidin tersusun atas sitosin (C) dan urasil (U). Basa nitrogen timin pada
DNA digandtikan oleh urasil pada RNA. Terdapat beberapa jenis RNA dalam
sel makhluk hidup. Jenis-jenis RNA adalah sebagai berikut.
1) RNA duta (RNA d) atau messenger RNA (RNA m)
RNA d dibentuk dalam nukleus dan akan dikeluarkan
menuju sitolasma sebagai pembawa informasi dari DNA untuk
membentuk protein tertentu. Dalam RNA d terdapat
rangkaian 3 basa nitrogen yang disebut kodon, yang akan
berpasangan dengan antikodon pada RNA t.
2) RNA transfer (RNA t)
RNA t terletak pada sitoplasma dan akan membawa
asam amino khusus sebagai bahan pembentuk protein.
Antikodon pada RNA t akan berpasangan dengan kodon pada
RNA d. Setelah terbentuk ikatan kodon dan antikodon, asam
amino akan dilepaskan sebagai bahan baku protein.
3) RNA ribosom (RNA r)
RNA r merupakan struktur yang membentuk organel
ribosom tempat terjadinya pembentukan prtein. Ribosom
terbentuk dari gabungan antara RNA r dengan protein-protein
tertentu.
Urasil terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk keto atau laktam dan
bentuk enol atau laktim.
Pada PH cairan tubuh, terutama urasil terdapat dalam entuk keto.
Nukleosida terbentuk dari basapurin atau pirimidin dengan ribose atau
deoksiribosa. Basa purin atau pirimidin terikat padapentosa oleh ikatan
glikosidik,yaitu pada atom karbon nomor 1. Guanosin adalah suatunukleosida
yang terbentuk dari guanin dengan ribosa. Pada pengikatan glikosidik ini
sebuah molekul air yang dihasilkan terjadi dari atom hidrogen pada atom N-9
dari basa purin dengan gugus OH pada atom C-1 dari pentosa. Untuk basa
pirimidin,gugus OH pada atom C-1 berikatandengan atom H pada atom N-1.
Pada umumnya nukleosida diberi nama sesuai dengan nama basa purin atau
basa pirimidin yang membentuknya. Beberapa nukleosida berikut ini ialah
yang membentuk dari basa purin atau dari basa pirimidin dengan ribosa ;
Adenin nukleosida atau Adenosin
Guanin nukleosida atau Guanosin
Urasil nukleosida atau Uridin
Timin nukleosida atau Timidin
Sitosin nukleosida atau Sitidin
Pada rumus molekul ATP dan UTP, ikatan antara gugus-gugus fosfat
diberi tanda yang khas. Pada proses hidrolisis ATP akan melepaskan gugus
fosfat dan terbentuk adenosindifosfat (ADP). Pada hidrolis ini ternyata
dibebaskan energy yang cukup besar yaitu 7.000 kal/mol ATP.Oleh karena itu
ikatan antara gugus fosfat dinamakan “ikatan berenergi tinggi” dan diberi
tanda ~ .
Dalam tubuh,ATP dan UTP berfungsi sebagai penyimpan energi yang
diperoleh dariproses oksidasi senyawa-senyawa dalam makanan kita untuk
kemudian dibebaskan apabila energi tersebut diperlukan.
BAB III
PEMBAHASAN
1) Inisiasi
Daerah DNA di mana RNA polimerase melekat dan mengawali
transkripsi disebut sebagai promoter. Suatu promoter menentukan di
mana transkripsi dimulai, juga menentukan yang mana dari kedua
untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan.
Daerah DNA dimana RNA polimerase melekat dan mengawali
transkripsi disebut sebagai promoter. Suatu promoter mencakup titik-
awal (startpoint) transkripsi (nukleotida di mana sintesis RNA
sebenarnya dimulai) dan biasanya membentang beberapa lusin
pasangan nukleotida “upstream” (ke depan) dari titik-awal. Di
samping menentukan dimana transkripsi dimulai, promoter ini juga
menentukan yang mana dari kedua untai heliks DNA yang digunakan
sebagai cetakan. Bagian-bagian tertentu suatu promoter sangat
penting untuk pengikatan RNA polimerase. Dalam prokariota, RNA
polimerase itu sendiri secara khusus mengenali dan mengikatkan
dirinya dengan promoternya. Sebaliknya, dalam eukariota, suatu
kumpulan protein yang disebut faktor transkripsi menjadi perantara
antara pengikatan polymerase RNA dan inisiasi transkripsi. Hanya
setelah faktor transkripsi tertentu diikat pada promoter barulah RNA
polimerase mengikatkan diri pada promoter tersebut. Susunan yang
lengkap antara faktor transkripsi dan RNA polimerase yang
mengikatkan diri pada promoter disebut kompleks inisiasi transkripsi.
Interaksi antara RNA polimerase eukariotik dan faktor transkripsi
merupakan suatu contoh betapa pentingnya interaksi protein-protein
dalam mengontrol transkripsi eukariotik.
Peran faktor transkripsi dan suatu urutan DNA promoter yang
disebut boks TATA penting dalam membentuk kompleks inisiasi.
Begitu polimerase tersebut terikat kuat pada DNA promoter, kedua
untai DNA mengulur disana, dan enzim mulai mentranskripsi untai
cetakannya. (Neil A. Campbell, 2002)
2) Elongasi
Saat RNA bergerak di sepanjang DNA, RNA membuka pilinan
heliks ganda DNA, sehingga terbentuklah molekul RNA yang akan
lepas dari cetakan DNAnya.
Pada saat RNA bergerak di sepanjang DNA, RNA itu terus
membuka pilinan heliks ganda tersebut, memperlihatkan kira-kira 10-
20 basa DNA sekaligus untuk berpasangan dengan nukleotida RNA.
Enzim ini menambahkan nukleotida ke ujung 3’dari molekul RNA yang
sedang tumbuh begitu enzim itu berlanjut di sepanjang heliks ganda
tersebut. Pada saat sintesis RNA berlangsung, heliks ganda DNA
terbentuk kembali dan molekul RNA baru akan lepas dari cetakan
DNA-nya. Transkripsi berlanjut pada laju kirakira 60 nukleotida per
detik pada eukariota. Satu gen tunggal dapat di transkripsi secara
simultan oleh beberapa molekul RNA polimerase yang saling
mengikuti seperti barisan truk dalam suatu konvoi.
Untai RNA yang sedang tumbuh memperlihatkan jejak dari
setiap polimerase, dengan panjang setiap untai baru yang
mencerminkan sejauh mana enzim itu telah berjalan dari titik awalnya
di sepanjang cetakan tersebut. Banyaknya molekul polimerase yang
secara simultan mentranskripsi gen tunggal akan meningkatkan
jumlah molekul mRNA dan membantu suatu sel membuat protein
dalam jumlah yang lebih besar. (Neil A. Campbell, 2002)
3) Terminasi
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase
mentranskripsi urutan DNA yang disebut terminator. Terminator yang
ditranskripsi merupakan suatu urutan RNA yang berfungsi sebagai
sinyal terminasi yang sesungguhnya. Pada sel prokariotik, transkripsi
biasanya berhenti tepat pada akhir sinyal terminasi; yaitu, polimerase
mencapai titik terminasi sambil melepas RNA dan DNA. Sebaliknya,
pada sel eukariotik polimerase terus melewati sinyal terminasi, suatu
urutan AAUAAA di dalam mRNA. Pada titik yang lebih jauh kira-kira 10
hingga 35 nukleotida, mRNA ini dipotong hingga terlepas dari enzim
tersebut.
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase
mentranskripsi urutan DNA yang disebut terminator. Terminator yang
di traskripsi yakni, suatu urutan RNA berfungsi sebagai sinyal
terminasi yang sesungguhnya. Terdapat beberapa mekanisme yang
berbeda untuk terminasi transkripsi, yang perinciannya sebenarnya
masih kurang jelas. Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya berhenti
tepat pada akhir sinyal terminasi; ketika polimerase mencapai titik
tersebut polimerase melepas RNA dan DNA. Sebaliknya, pada sel
eukariota, polimerase ini terus melewati sinyal terminasi, suatu
urutan AAUAAA di dalam pra-mRNA. Pada titik yang lebih jauh kira-
kira 10-35 nukleotida, pra-mRNA ini dipotong hingga terlepas dari
enzim tersebut. (Neil A. Campbell, 2002).
b. Sintesis DNA
Sintesis DNA disini dimaksud adalah replikasi DNA yaitu proses
perbanyakan bahan genetic. Pengkopian rangkaian molekul bahan
genetik( DNA atau RNA) sehingga dihasilkan molekul anakan yang sangat
identik.
Mekanisme replikasi bahan genetik sangat kompleks dan melibatkan
banyak protein yang masing-masing mempunyai peranan spesifik.. protein-
protein yang terlibat di dalam proses replikasi bahan genetik di kode oleh gen-
gen yang terdapat di dalam bahan genetik itu sendiri. Secara umum, replikasi
bahan genetik merupakan proses pengkopian/penggandaaan rangkaian
molekul bahan genetik (DNA/RNA) sehingga dihasilkan molekul anakan yang
sangat identik. (Triwibowo Yuwono, 2002)
MODEL DNA
Watson dan Crick menyatakan bahwa setiap untai DNA dapat
berperan sebagai cetakan bagi untai komplementernya. Jika heliks ganda
dapat mengurai dan memisah, maka untai-untai yang terbentuk dapat
menarik basabasa komplementernya (seperti dalam sintesis mRNA), dengan
demikian, masing-masing untai awal itu akan berasosiasi lagi dengan
komplemennya, dan dua heliks ganda yang identikpun tercipta. Peristiwa itu
disebut sebagai replikasi semikonservatif, sebab masing-masing heliks ganda
yang terbentuk mengandung satu untai ‘induk’ dan satu untai yang baru
tersintesis. (George H. Fried, 2005) Pada tahun 1958, Matthew Meselson dan
Franklin Stahl berhasil menunjukkan secara empiris bahwa replikasi DNA
berlangsung dengan mekanisme secara semikonservatif. Meselson dan Stahl
melakukan eksperimen untuk mengetahui mekanisme replikasi DNA dengan
menggunakan bekteri Escherchia coli. Hasil eksperimen Meselson dan Stahl
tersebut dengan jelas menunjukkan bahwa molekul DNA anakan terdiri atas
satu untai DNA induk dan satu untai DNA hasil sintesis baru sehingga sesuai
dengan model replikasi secara semikonservatif. (Triwibowo Yuwono, 2002)
1) Denaturasi (Pemisahan)
Untaian DNA Induk Sintesis untaian DNA baru akan dimulai
segera setelah kedua untaian DNA induk terpisah membentuk garpu
replikasi. Pemisahan kedua untaian DNA induk yang akan di replikasi
dilakukan oleh enzim DNA Heliksase. Kedua untaian DNA induk
digunakan sebagai cetakan untuk menyintesis DNA baru. Sintesis DNA
berlangsung dengan orientasi 5 à 3. Oleh karena ada dua untaian DNA
cetakan yang orientasinya berlawanan, maka sintesis kedua untaian
DNA baru juga berlangsung dengan arah geometris yang berlawanan,
namun semuanya tetap dengan orientasi 5 à 3. Keadaan semacam ini
menimbulkan perbedaan dalam hal mekanisme sintesis antara kedua
untaian DNA baru. (Triwibowo Yuwono, 2002)
2) Inisiasi Sintesis DNA
Inisiasi replikasi DNA adalah proses permulaan sintesis untaian DNA
yang sebelumnya didahului oleh sintesis molekul primer. Dalam
proses replikasi, garrpu replikasi akan membuka secara bertahap
dimulai dari titik awal replikasi (ori)/pangkal replikasi (origin of
replication) dan akan bergerak sepanjang DNA cetakan sampai semua
molekul DNA induk di replikasi. Seperti telah disinggung sebelumnya,
kedua untaian DNA yang baru disintesis dengan arah geometris yang
berlawanan. Salah satu untaian DNA disintesis dengan arah geometris
yang searah dengan pembukaan garpu replikasi, sedangkan untaian
DNA lain di sintesis dengan arah yang berlawanan. Oleh karena itu,
sintesis untaian DNA baru yang searah dengan pembukaan garpu
replikasi akan dapat dilakukan tanpa terputus (sintesis secara
kontinu). Untaian DNA yang di sintesis secara kontinu semacam ini
disebut sebagai untaian DNA awal (leading strand). Sebaliknya,
sintesis untaian DNA yang berlawanan arah geometrinya dengan arah
pembukaann garpu replikasi dilakukan secara tahap demi tahap
(sintesis secara diskontinu). Hal ini terjadi karena proses polimerisasi
pada untaian DNA ini hanya dapat dilakukan setelah DNA cetakannya
membuka seiring dengan membukanya garpu replikasi. Untaian DNA
yang disintesis secara lambat semacam ini disebut untaian DNA
lambat (lagging strand). (Triwibowo Yuwono, 2002)
3) Pemanjangan Untaian DNA
Pemanjangan DNA baru pada cabang replikasi di katalis oleh
enzimenzim yang disebut DNA polimerase. Saat nukleotida-nukleotida
berjejer dengan basa-basa komplementer sepanjang untaian pola
cetakan DNA nukleotidanukleotida ini di tambahkan oleh polimerase
satu demi satu, ke ujung yang baru tumbuh dari untai DNA yang baru.
Laju pemanjangannya kurang lebih 500 nukleotida per detik pada
bakteri dan 50 per detik pada selsel manusia. (Neil A. Campbell,
2002). DNA polimerase menambahkan nukleotida hanya pada ujung
3’ yang bebas dari untai DNA yang sedang terbentuk, tidak pernah
pada ujung 5’. Jadi, untai DNA baru dapat memanjang hanya pada
arah 5’ à 3’. Disepanjang salah satu untai cetakan, DNA polimerase
dapat mensintesis untai komplementer yang kontinu dengan
memanjangkan DNA yang baru ini dengan arah 5’ à 3’ yang bersifat
wajib.Polimerase tersebut semata-mata bersarang pada cabang
replikasi dan bergerak di sepanjang untai cetakan seiring bergeraknya
cabang. Untai DNA yang dibuat dengan metode ini disebut leading
strand (untai pemimpin). Untuk memanjangkan untai baru DNA yang
lain, polimerase harus bekerja di sepanjang cetakan jauh dari cabang
replikasi. Untai DNA yang disintesis dalam arah ini disebut lagging
strand. Prosesnya analog dengan metode menjahit yang disebut stik
balik. Saat gelembung replikasi terbuka, molekul polimerase dapat
bekerja jauh dari cabang replikasi dan mensintesis segmen pendek
DNA. Saat gelembung berkembang, satu segmen pendek lagging
strand lainnya dapat dibuat dengan cara yang sama. Berbeda dengan
leading strand, yang memanjang terus menerus, lagging
strandpertama kali disintesis sebagai serangkaian segmen. Potongan
ini disebut fragmen Okazaki, sesuai dengan nama saintis Jepang yang
menemukannya. Panjang fragmen-fragmen ini sekitar 100-200
nukleotida. (Neil A. Campbell, 2002)
4) Memprimerkan Sintesis DNA
DNA polimerase sebenarnya tidak dapat memulai sintesis
sebuah polinukleotida, tetapi hanya dapat menambahkan nukleotida
pada ujung rantai yang sebelumnya sudah ada. Di dalam sel, rantai
asli yang sebelumnya sudah ada, primer, bukanlah DNA, tetapi
potongan pendek RNA, kelas lain asam nukleat. Suatu enzim yang
disebut primasemenggabungkan nukleotidanukleotida RNA untuk
membentuk primer, yang panjangnya kurang lebih 10 nukleotida pada
eukariota. DNA polimerase yang lain kemudian menggantikan
nukleotidanukleotida RNA dari primer-primer ini dengan versi DNA.
Hanya satu primer yang dibutuhkan agar DNA polimerase dapat mulai
mensintesis leading strand dari untai DNA baru. Untuk lagging strand,
setiap fragmen harus diprimerkan, primer-primer ini diubah ke DNA
sebelum DNA ligasemenggabungkan fragmen-fragmen tersebut
menjadi satu. (Neil A. Campbell, 2002)
5) Terminasi Sintesis DNA
Setelah dilakukan inisiasi dan polimerisasi, akhirnya proses
replikasi DNA akan di akhiri dengan proses terminasi atau
pengakhiran replikasi. Pada prokaryot, replikasi genom berbentuk
lingkar akan berakhir pada waktu kedua garpu replikasi bertemu pada
satu titik. Titik tempat pengakhiran replikasi disebut sisi terminasi.
Pada eukariyot, keadaannya menjadi lain karena struktur genomnya
linear sehingga ada komplikasi terminasi replikasi pada ujung-ujung
kromosom. (Triwibowo Yuwono, 2002)
Sintesis untaian DNA yang baru akan dimulai segera setelah kedua
untaian DNA induk terpisah membentuk garpu replikasi Pemisahan kedua
untaian DNA induk dilakukan oleh enzim DNA helikase. Sintesis DNA
berlangsung dengan orientasi 5'-P 3'-OH. Oleh karena ada dua untaian DNA
cetakan yang orientasinya berlawanan, maka sintesis kedua untaian DNA baru
juga berlangsung dengan arah geometris yang berlawanan namun semuanya
tetap dengan orientasi 5' 3'
Sintesis untaian DNA baru yang searah dengan pembukaan garpu
replikasi dapat berlangsung tanpa terputus (sintesis secara kontinu). Untaian
DNA yang disintesis secara kontinu semacam ini disebut sebagai untaian DNA
awal (leading strand). Sintesis untaian DNA baru yang searah dengan
pembukaan garpu replikasi dapat berlangsung tanpa terputus (sintesis secara
kontinu). Untaian DNA yang disintesis secara kontinu semacam ini disebut
sebagai untaian DNA awal (leading strand).
2. Translasi
Translasi adalah proses penerjemah urutan nucleotida yang ada pada
molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu
polipeptida atau protein. Hanya molekul mRNA yang ditranslasi, sedangkan
rRNA dan tRNA tidak ditranslasi. Molekul mRNA merupakan transkrip (salinan)
urutan DNA yang menyusun suatu gen dalam bentuk ORF (open reading
frame, kerangka baca terbuka). Molekul rRNA adalah salah satu molekul
penyusun ribosom, yakni organel tempat berlangsungnya sintesis protein,
tRNA adalah pembawa asam-asam amino yang akan disambungkan menjadi
rantai polipeptida.
Dalam proses translasi, rangkaian nukleotida pada mRNA akan dibaca
tiap tiga nukleotida sebagai satu kodon untuk satu asam amino, dan
pembacaan dimulai dari urutan kodon metionin (ATG pada DNA atau AUG
pada RNA).
Kodon (kode genetik)
Kodon (kode genetik) adalah urutan nukleotida yangterdiri atas 3
nukleotida yanq berurutan (sehingga sering disebut sebagai triplet codon,
yang menyandi suatu kodon asam amino tertentu, misalnya urutan ATG (AUG
pada mRNA) mengkode asam amino metionin, Kodon inisiasi translasi
merupakan kodon untuk asam amino metionin yang mengawali struktur suatu
polipeptida (protein). Pada prokaryot, asam amino awal tidak berupa
metionin tetapi formil metionin (fMet). Ada beberapa aspek yang perlu
diketahui mengenai kode genetik, yaitu:
Kode genetik bersifat tidak saling tumpang-tindih (non-overlappind
kecuali pada kasus tertentu, misalnya pada bakteriofag
Tidak ada sela (gap) di antara kodon satu dengan kodon yang lain.
Tidak ada koma di antara kodon.
Kodon bersifat degenerotea, buktinya ada beberapa asam amino yang
mempunyai lebih dari satu kodon.
Secara umum, kodon bersifat hampir universal karena pada beberapa
organel jasad tinggi ada beberapa kodon yang berbeda dari kodon
yang digunakan pada sitoplasm.
Dalam proses translasi, setiap kodon berpasangan dengan antikodon
yang sesuai yang terdapat pada molekul tRNA.
Sebagai contoh, kodon metionin (AUG) mempunyai komplemennya
dalam bentuk antikodon UAC yang terdapat pada tRNAMet
Pada waktu tRNA yang membawa asam amino diikat ke dalam sisi A
pada ribosom, maka bagian antikodonnya berpasangan dengan kodon
yang sesuai yang ada pada sisi A tersebut.
Oleh karena itu, suatu kodon akan menentukan asam amino yang
disambungkan ke dalam polipeptida yang sedang disintesis di dalam
ribosom.
Proses Translasi
Translasi merupakan proses urutan nukleotida dalam mRNA yang
diterjemahkan ke dalam urutan asam amino dari rantai polipeptida. Selama
proses ini, sel ‘membaca’ informasi pada messenger RNA (mRNA) dan
menggunakannya untuk membuat sebuah protein.
Ada setidaknya 20 macam jenis asam amino yang dibutuhkan untuk
dapat membentuk protein yang berasal dari terjemahan kodon mRNA. Pada
sebuah mRNA, instruksi untuk membuat polipeptida adalah RNA nukleotida
(Adenine, Uracil, Cytosine, Guanine) yang dibaca dalam kelompok tiga
nukleotida, kelompok tiga ini disebut kodon. Selanjutnya, beberapa dari asam
amino tersebut akan menghasilkan rantai polipeptida yang spesifik dan
nantinya akan membentuk protein yang spesifik pula.
Dalam proses translasi, setiap kodon berpasangan dengan antikodon
yang sesuai yang terdapat pada molekul tRNA. Sebagai contoh, kodon
metionin (AUG) mempunyai komplemennya dalam bentuk antikodon UAC
yang terdapat pada tRNAMet. Pada waktu tRNA yang membawa asam amino
diikat ke dalam sisi A pada ribosom, maka bagian antikodonnya berpasangan
dengan kodon yang sesuai yang ada pada sisi A tersebut. Oleh karena itu,
suatu kodon akan menentukan asam amino yang disambungkan ke dalam
polipeptida yang sedang disintesis di dalam ribosom.
Sebelum inisiasi translasi di lakukan, diperlukan molekul tRNA
(aminoasil tRNA) yang berfungsi membawa asam amino spesifik.
Inisiasi translasi (eukariyot)
Kodon inisiasi adalah metionin
Molekul tRNA inisiator disebut sebagai tRNAi Met .
Ribosom bersama-sama dengan tRNAi Met dapat menemukan kodon
awal dengan cara berikatan dengan ujung 5' (tudung), kemudian
melakukan pelarikan (scanning) transkrip ke arah hilir (dengan arah 5'
to 3') sampai menemukankodon awal (AUG).
Menurut model scanning tersebut, ribosom memulai translasi pada
waktu menjumpai sekuens AUG yang pertama kali
Pemanjangan polipeptida
Terminasi
Translasi akan berakhir pada waktu salah satu dari ketiga kodon
terminasi (UAA, UGA, UAG) yang ada pada mRNA mencapai posisi A
pada ribosom. •
Dalam keadaan normal tidak ada aminoasil-tRNA yang membawa
asam amino sesuai dengan ketiga kodon tersebut.
Oleh karena itu, jika ribosom mencapai salah satu dari ketiga kodon
terminasi tersebut, maka proses translasi berakhir.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asam nukleat adalah senyawa-senyawa polimer yang menyimpan semua
Informasi genetika, yaitu seperangkat “cetak biru” tentang karakteristik aktual dan
potensial yang diterima oleh suatu organism dari generasi sebelumnya, untuk
kemudian diwariskan ke generasi berikutnya.
DNA memiliki struktur, yaitu gula pentosa (deosiribosa), fosfat dan basa
nitrogen yang meliputi basa purin (guanin dan adenin) dan basa pirimidin (timin dan
sitosin) dan RNA tersusun atas molekul-molekul, yaitu gula ribosa, fosfat, dan basa
nitrogen yang terdiri atas purin (adenin dan guanin) dan pirimidin (urasil dan sitosin).
Proses replikasi DNA dan RNA dimulai ketika enzim DNA polimerase
memisahkan dua pita DNA heliks ganda. Setiap pita DNA yang “lama” sekarang
berfungsi sebagai cetakan yang menentukan urutan nukleotida di sepanjang pita DNA
komplementer baru yang bersesuain. Nukleotida baru tersebut disambung satu sama
lain untuk membentuk tulang punggung gula fosfat pita DNA baru.
Asam nukleat memiliki fungsi, yaitu menyimpan, menstransmisi, dan
mentranslasi informasi genetik; metabolisme antara(intermediary metabolism) dan
reaksi-reaksi informasi energi; koenzim pembawa energi; koenzim pemindah asam
asetat, zat gula, senyawa amino dan biomolekul lainnya; koenzim reaksi oksidasi
reduksi.
Sintesis RNA biasanya dikatalisis oleh enzim DNA-RNA
polimerasemenggunakan sebagai template, sebuah proses yang dikenal sebagai
transkripsi. Inisiasi transkripsi dimulai dengan pengikatan enzim ke urutan promotor
dalam DNA (biasanya ditemukan "upstream" dari gen).
Sintesis DNA disini dimaksud adalah replikasi DNA yaitu proses perbanyakan
bahan genetic. Pengkopian rangkaian molekul bahan genetik( DNA atau RNA)
sehingga dihasilkan molekul anakan yang sangat identik. Transkripsi adalah proses
penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA meniadi molekul RNA.
Transkripsi adalah proses yang mengawali ekspresi sifat-sifat genetik yang
nantinya akan muncul sebagai fenotipe. Urutan nukleotida pada salah satu untaian
molekul RNA digunakan sebagai cetakan (template) untuk sintesis molekul RNA yang
komptementer.
Translasi adalah proses penerjemah urutan nucleotida yang ada pada molekul
mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau
protein. Hanya molekul mRNA yang ditranslasi, sedangkan rRNA dan tRNA tidak
ditranslasi. Molekul mRNA merupakan transkrip (salinan) urutan DNA yang menyusun
suatu gen dalam bentuk ORF (open reading frame, kerangka baca terbuka). Molekul
rRNA adalah salah satu molekul penyusun ribosom, yakni organel tempat
berlangsungnya sintesis protein, tRNA adalah pembawa asam-asam amino yang akan
disambungkan menjadi rantai polipeptida.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini aku harapkan para pembaca dapat mengetahui
lebih banyak lagi tentang Asam Nukleat guna menambah wawasan untuk
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.a.2011. http://www.scribd.com/doc/25523953/ASAM-NUKLEAT.
Diakses tanggal 13 Mei 2011
Anonymous.b.2011. http://www.scribd.com/doc/47569664/Makalah-Asam-
Nukleat. Diakses tanggal 13 Mei 2011
Anonymous.c.2011.http://www.scribd.com/doc/41966467/Resume-Asam-
Nukleat. Diakses tanggal 13 Mei 2011
Anonymous.d.2011. http://idonkelor.blogspot.com/2009/09/asam-
nukleat.html. Diakses tanggal 13 Mei 2011
Anonymous.e.2011. http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2104000-
pengertianasam-nukleat/. Diakses tanggal 13 Mei 2011
Anonymous.f.2011. http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2122803-
pengertianasam-nukleat/. Diakses tanggal 18 Mei 2011
Anonymous.g.2011. http://www.e-dukasi.net/index.php?. Diakses tanggal 18
Mei 2011
Anonymous.h.2011. http://www.news-medical.net/health/RNA-Synthesis.
diakses tanggal 18 mei 2011
Dryer, L Robert.1994.BIOKIMIA suat pendekatan berorientasi kasus.UI
press.Jakarta
Poedjiadi, Anna. 2005.Dasar-dasar Biokimia.UI press.Jakarta
Robinsson, Trevor. 1995.Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi.ITB
press.Bandung
Aryulina, Diah., dkk . 2003 .Biologi Jilid 3 .Jakarta : Erlangga Campbell, N.A.,
dkk. 2008. Biologi Edisi 8 Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Campbell, Neil A. 2002. Biologi Edisi Kelima. Jakarta. Penerbit: Erlangga Fried,
George H. 2005. Biologi Edisi Kedua. Jakarta. Penerbit: Erlangga
https://www.edubio.info/2016/08/dna-dan-rna-pengertian-dan-struktur.html
Hisman. 2015. Perbedaan Nukleotida dan Nukleosida.
https://hisham.id/2015/07/perbedaannukleotidadan-nukleosida.html.
Diakses pada 20 November 2018.
Kimball, John W. 1983. Biologi. Jakarta. Penerbit: Erlangga. Kliksma.
2004.Pengertian Nukleotida dan Fungsinya.
https://kliksma.com/2014/10/pengertian-nukleotida-dan-fungsinya.html.
Diakses pada 20 November 2018.
Wikiwand. 2018. Nukleosida. http://www.wikiwand.com/id/Nukleosida.
Diakses pada 20 November 2018.