Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH BIOKIMIA " ASAM NUKLEAT "

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas taufiq dan hidayahNYA, Kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul ASAM NUKLEAT.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah atau tulisan ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu saran dan kritik dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan
makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna sebagai acuan dalam bentuk
pembelajaran, perencanaan dan pengelolaan mata kuliah Biokimia secara terpadu dan hasilnya
dapat bermanfaat bagi mahasiswa/mahasiswi Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih.

Bandung,

Desember 2013

PENULIS

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam nukleat telah menjadi bahan penelitian para ahli biokimia sejak senyawa ini
diisolasi dari inti sel untuk pertama kalinya. Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA
(deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid) atau asam
ribonukleat. Untuk pembahasan selanjutnya askn digunakan singkatan DNA dan RNA.

DNA ditemukan pada tahun 1869 oleh seorang dokter muda Friedrich Miescher yang
percaya bahwa rahasia kehidupan dapat diungkapkan melalui penelitian kimia pada sel-sel. Ia
memilih sel yang terdapat pada nanah untuk dipelajari dan ia mendapatkan sel-sel tersebut dari
bekas pembalut luka yang diperolehnya dari ruang bedah. Sel-sel tersebut dilarutkan dalam asam
encer dan dengan cara ini diperolehnya inti sel yang masih terikat pada sejumlah protein.
Kemudian dengan menambahkan enzim pemecah protein ia dapat memperoleh ini sal saja dan
dengan dan dengan cara ekstraksi terhadap inti sel ini ia memperoleh suatu zat yang larut dalam
basa tetapi tidak larut dalam asam. Pada waktu itu ia belum dapat menentukan rumus kimia zat
tersebut, sehingga ia menamakan nuclein. Sebenarnya apa yang dia temukan dari ekstrak ini sel
tersebut adalah campuran senyawa- senyawa yang mengandung 30% DNA.
Sejak tahun 1940 studi tentang genetika telah berkembang pesat dan orang telah
mengetahui bahwa kromosom adalm sel adalah pembawa sifat-sifat keturunan pada seseorang.
Pada tahun 1951 seorang ahli genetika Amerika, James Watson, bekerja sama dengan dua orang
sarjana fisika dari Inggris Francis Crick dan Maurice Wilkins yang telah melakukan penelitian
terhadap komosom ini. Atas ketekunan mereka, telah dapat dijelaskan bentuk molekul DNA
dengan sejumlah model, dan untuk itu pada tahun 1961 mereka memperoleh Nobel. Asam
nukleat terdapat dalam semua sel dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam biosintesis
protein. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat oleh protein yang
mempunyai sifat basa, misanya DNA nukleat dengan protein ini disebut nucleoprotein. Molekul
asam nukleat merupakan suatu polimer seperti protein, tetapi yang menjadi monomer bukan
asam amino, melainkan nukleotida. Oleh karena itu unruk mempelajari asam nukleat, perlu
dipelajari terlebih dahulu tentang nukleotida.
B. Rumusan masalah
Beberapa permasalahan yang akan dibahas di makalah ini adalah:
1. Apa pengertian asam nukleat?
2. Apa fungsi dari asam nukleat?
3. Apa saja jenis-jenis asam nukleat?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :

1. Menjelasakan pengertian dari asam nukleat.


2. Menjelaskan fungsi asam nukleat.
3. Menjelaskan jenis asam nukleat.
D. Manfaat
1. Untuk mengenal dan memahami secara mendalam tentang asam nukleat.
2. Agar pembaca atau Mahasiswa/i sekolah Tinggi Analis Bakti Asih dapat menggunakan makalah
ini sebagai bahan pembelajaran dalam mata kuliah biokimia.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Nukeotida dan Nukleosida
Molekul nukleotida terdiri atas nukleosida yang mengikat asam fosfat. Molekul
nukleosida terdiri atas pentose (deoksiribisa atau ribosa) yang mengikat suatu basa(derivate purin
dan pirimidin). Jadi, apabila suatu nucleoprotein dihidrolisis sempurna akan dihasilkan protein,
asam posfat dan pentose dan basa purin atau pirimidin. Rumus berikut akan pemperjelas hasil
hidrilosis sautu nucleoprotein.
Pentosan yang berasal dari DNA ialah deoksiribosa dan yang beradal dari RNA ialah
ribosa. Adapun basa purin dan basa pirimidin yang berasal dari DNA ialah adenine, sitosin,
guanin dan timin. Dari RNA akan diperoleh adenine, guanin dan urasil.
Urasil terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk keto atau laktam dan bentuk enol atau
laktim. Pada pH cairan tubuh, terutama urasil terdapat dalam bentuk keto.

Nukleosida terbentuk dari basa purin atau pirimidin dengan ribosa atau deksiribosa. Basa
purin atau pirimidin terikat pada pentose atau ikatan glikosidik, yaitu pada atom karbon No 1 .
guanosin adalah suatu nukleosida yang terbentuk dari guanine dengan ribosa.
Guanosin
Pada pengikatan glikosidik ini sebuah molekul air yang dihasilkan terjadi dari atom
hydrogen pada atom N-9 dari bas purin dengan gugus OH pada atom C-1 dari pentose. Untuk
basa pirimidin, gugus OH pada atom C-1 berikatan dengan atom H pada atom N-1.
Pada umumnya nukleosida diberi nama sesuai dengan nama basa purin atau basa
pirimidin yang membentuknya. Beberapa nukleosida berikut ini ialah membentuk dari basa purin
atau dari basa pirimidin dengan ribosa:
Adenin nukleosida atau

Adenosin

Guanin Nukleosida atau

Guanosin

Urasil Nukleosida atau

Uridin

Timin Nukleosida atau

Timin

Sitosin Nukleosida atau

Sitidin

Apabila pentose yang diikat adalah deoksiribosa, maka nama nukleosida diberi tambahan
deoksi di depannya. Sebagai contoh deoksiadenosin, deoksisitidin, dan sebagainya. Disamping
lima jenis basa purin atau basa pirimidin yang bisa terdapat pada asam nukleat, ada pula
beberapa basapurin dan basa pirimidin yang lain yang membentuk nukleosida. Hipoksatin
dengan ribosa akan membentuk hipoksatin nukleosida atau inosin. DNA pada bakteri ternyata
mengandung hidroksimetilsitosin demikian juga tRNA (transfer RNA) mengandung derifat metal
basa purin adatu basa pirimidin, misalnya 6-N-dimetiladenin atau 2-N-dimetilguanin.
Dalam alam nukleosida terutama terdapat dalam benruk ester fosfat yang disebut
nukleostida. Nukleotida terdapat sebagai molekul bebas atau berikatan dengan sesama nukleotida
membentuk asam nukleat. Dalam molekul nukleotida gugus fosfat terikat oleh pentose pada
atom C-5.
Beberapa nukleotida lain ialah sebagai berikut:

Adenosinmonofosfat (AMP)

Guanosinmonofosfat (GMP)

Inosinmonofosfat (IMP)

Uridinmonofosfat (UMP)

Guanosinmonofosfat (GMP)

Sitidinmonofosfat (SMP)

Timidinmonofosfat (TMP)
Guanosinmonofosfat (GMP)
Dalam pembahasan berikutnya, nama nukleotida ditulis dalam bentuk singkatan saja
seperti yang tertera di atas. Pentose yang terdapat dalam molekul nukleotida pada contoh di atas
ialah ribosa. Apabila pentosanay deoksiribosa, maka ditambah delokasi di muka nama nukleotida
tersebut, misalnya deoksiadenosin- monofosfat ayau disingkat dAMP.
Ada beberapa nukleotida yang mempunyai gugus

fosfat lebih dari satu, misalnya

adenosintrifosfat dan uridintrifosfat. Kedua nukleotida ini mempunyai peranan penting dalam
reaksi-reaksi kimia didalam tubuh.
Adenosintrifosfat
Uridintrifosfat
Rumus molekul ATP dan UTP, ikatan antara gugus-gugus fosfat diberi tanda yang khas.
Pada proses hidrolisis ATP akan melepaskan gugus fosfat dan terbentuk adenosindifosfat (ADP).
Pada hidrolisis ini ternyata dibebaskan energy yang cukup besar yaitu 7.000 kal/mol ATP. Oleh
karena itu ikatan antara gugus fosfat dinamakan ikatan berenergi tinggi dan diberi tanda ~.
Dalam tubuh, ATP dan UTP berfungsi sebagai penyimpanan energy yang diperoleh dari proses
oksidasi senyawa-senyawa dalam makanan kita untuk kemudian dibebaskan apabila energy
tersebut diperlukan.
B. Asam nukleat
Asam nukleat adalah suatu polimer yang terdiri atas banyak molekul nukleotida, asam
nukleat ada dua macam, yaiut DNA dan RNA. Asam asam nukleat terdapat pada jaringanjaringan tubuh sebagai nucleoprotein, yaitu gabungan antara asam nukleat dengan protein. Untuk
memperoleh asam nukleat dari jaringan-jaringan tersebut salah satu nya dengan cara ekstraksi
terhadap nucleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan garam 1M. setelah nucleoprotein
terlarut, dapat di uraikan atau di pecah menjadi protein-protein dan asam nukleat dengan
menambah asam-asam lemah atau alkali secara hati-hati, atau dengan menambah NaCl hingga
larutan menjadi jenuh. Setelah terpisah dari protein yang mengikatnya, asam nukleat dapat
diendapkan dengan penambahan alcohol perlahan-lahan. Disamping itu penambahan NaCl
hingga jenuh akan mengendapkan protein.

Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein adalah menggunakan enzim
pemecah protein, misalnya tripsin. Ekstaraksi terhadap jaringan-jaringan dengan asam
trikloasetat, dapat pula memisahkan asam nukleat. Denaturasi dalam protein dalam campuran
dengan asam nukleat ini dapat pula menyebabkan terjadi denaturasi asam nukleat itu sendiri.
Oleh karena asam nukleat itu mengandung pentose, maka bila dipanasi dengan asam sulfat akan
membentuk furfural. Firfural ini akan menimbulkan warna merah dengan aniline asetat atau
warna kuning dengan p-bromofenilhidrazina. Apabila dipanasai dengan difenilamina dalam
suasana asam, DNA akan memberikan warna biru. Pada dasarnya reaksi-reaksi warna untuk
ribosa dan deoksiribosa dapat digunakan untuk keperluan identifikasi asam nukleat.
C. DNA

DNA

adalah

rantai

doble

heliks

belipin

yang

terdiri

atas

polunikleotida. Yang berfungsi sebagai perawis sifat dan sintesis


protein. Struktur DNA yaitu:
Gula 5 karbon (deoksiribosa)
Gugus fosfat
Basa nitrogen

Makalah Biokimia Asam Nukleat


May 27, 2014Uncategorized

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Asam Nukleat

Penemuan zat yang terbukti sebagai asam deoksiribonukleat (DNA) terjadi tahun 1869 oleh
Friedrich Miescher, seorang Fisikawan muda dai Swiss yang bekerja dalam laboratarium kimia
fisiologi Jerman, Felix Hoppe-Seyler. Miescher meneliti sel darah putih dengan asam hidrolat
untuk memperoleh inti untuk studi. Saat inti kemudian ditetesi dengan asam, endapan yang
terbentuk mengandung karbon,hydrogen, oksigen, nitrogen, dan persentase tinggi fosfor.
Miescher menyebut presipitat itu nuklein karena berasal dari inti. Kemudian, saat ditemukan
sangat asam, namanya diubah menjadi asam nukleat. Meski dia tidak tahu, Miescher telah
menemukan DNA. Setelah itu, Hoope-Seyler mengisolasi zat serupa dari sel ragi, zat ini
kemudian dikenal sebagai asam ribonukleat (RNA). DNA dan RNA adalah polimer nukleotida,
atau polinukleotida (Ngili, 2013: 289).
Pada 1944, Oswald Avery, Colin Macleod, dan Maclyn McCarty mendemonstrasikan bahwa
DNA adalah molekul yang membawa informasi genetic. Pada saat itu sangat sedikit yang
diketahui tentang struktur molekul penting ini. Selama beberapa tahun berikutnya nukleotida
berhasil ditentukan, dan pada 1953 James D. Watson dan Francis H. C. Crick mengusulkan
model struktuk DNA beruntai ganda (Ngili, 2013: 289-290).
Asam nukleat adalah makromolekul yang terdapat sebagai polimer yang disebut polinukleotida.
Seperti yang diindikasikan oleh namanya, setiap polinukleotida terdiri atas monomer-monomer
yang disebut nukleotida (nucleotide). Setiap nukleotida tersusun dari tiga bagian: basa nitrogen
(nitrogenous base), gula berkarbon lima (pentosa), dan gugus fosfat. Nukleotida yang tanpa
gugus fosfat disebut nukleosida (Campbell, dkk. 2008: 93).
Untuk memperoleh asam nukleat dapat dilakukan ekstrasi terhadap nucleoprotein terlebih dahulu
menggunakan larutan garam 1 M. Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein ialah
menggunakan enzim pemecah protein, misalnya tripsin. Denaturasi protein dalam campuran
dengan asam nukleat ini dapat pula menyebabkan terjadinya denaturasi asam nukleat itu sendiri.
Oleh karena itu asam nukleat mengandung pentosa, maka bila dipanasi dengan asam sulfat akan
terbentuk fulfural. Fulfural ini akan memberikan warna merah dengan aniline asetat atau warna
kuning dengan p-bromfenilhidrazina.
2. Nukleotida dan Nukleosida
3. Nukleotida

Nukleotida adalah satu nukleosida yang berikatan dengan gugus fosfat. Di dalam molekul DNA
atau RNA, nukleotida berikatan dengan nukleotida yang lain melalui ikatan fosfodiester.
Nukleotida yang mengandung deoksiribosa disebut deoksiribonukleotida, sedangkan yang
mengandung ribosa disebut sebagai ribonukleotida (Ngili, 2013: 293).
Molekul nukleotida terdiri atas nukleosida yang mengikat asam fosfat. Molekul nukleosida
terdiri atas pentosa (deoksiribosa atau ribosa) yang mengikat suatu basa (deriva purin atau
pirimidin). Jadi apabila suatu nukleoprotein dihidrolisis sempurna akan dihasilkan protein, asam
fosfat, pentosa dan basa purin atau pirimidin (Poedjiadi, 1994: 130).
Dalam alam nukleosida terutama terdapat dalam bentuk ester fosfat yang disebut nukleotida.
Nukleotida terdapat sebagai molekul bebas atau berikatan dengan sesama nukleotida membentuk
asam nukleat. Dalam molekul nukleotida gugus fosfat terikat oleh pentosa pada atom C5(Poedjiadi, 1994: 131).
Beberapa nukleotida lain ialah sebagai berikut:
Adenin nukleotida
Atau

Adenosinmonofosfat
(AMP)

Atau

Guanosinmonofosfat
(GMP)

Atau

Inosinmonofosfat (IMP)

Atau

Uridinmonofosfat (UMP)

Atau

Sitidinmonofosfat (SMP)

Atau

Timidinmonofosfat (TMP)

(Asam Adenilat)
Guanin nukleotida
(Asam guanilat)
Hipoksantin nukleotida
(Asam inosinat)
Urasil nukleotida
(Asam uridilat)
Sitidin nukleotida
(Asam sitidilat)
Timin nukleotida
(Asam timidilat)

Dalam pembahasan selanjutnya nama nukleotida ditulis dalam bentuk singkatan saja seperti yang
tertera didalam kurung. Apabila pentosanya deoksiribosa, maka ditambah deoksi dimuka nama
nukleotida tersebut. Misalnya deoksiadosin monosfat atau dsingkat dAMP (Poedjiadi, 1994:
131).
. Nukleosida purin memiliki ikatan -glikosida dari N-9 pada basa ke C-1 pada gula. Dalam
nukleosida pirimidin, ikatan ini yakni dari N-1 pada basa ke C-1 pada gula (Ngili, 2013: 293).
1. Pada umumnya nukleosida diberi nama sesuai dengan nama basa purin atau
basa pirimidin yang membentuknya beberapa nukleosida (Poedjiadi, 1994:
130). berikut ini ialah Nukleosida

Di dalam struktur asam nukleat, pirimidin atau purin berkaitan dengan gula (2-deoksi-D-ribosa
atau D-ribosa) membentuk suatu nukleosida. Nukleosida yang mengandung deoksiribosa disebut
deoksiribonukleosida, dan yang mengandung ribosa disebut ribonukleosidayang membentuk dari
basa purin atau basa pirimidin dengan ribosa :
Adenin nukleosida

Atau

Adenosin

Guanin nukleosida

Atau

Guanosin

Urasil nukleosida

Atau

Uridin

Timin nukleosida

Atau

Timidin

Sitosin nukleosida

Atau

Sitidin

Apabila pentosa yang diikat adalah deoksiribosa, maka nama nukleosida diberi tambahan deoksi
didepannya. Disamping lima jenis basa purin atau basa pirimidin yang biasa terdapat pada asam
nukleat, ada pula beberapa basa purin dan basa pirimidin lain yang membentuk nukleosida.
Hipoksantin dengan ribosa akan membentuk hipoksantin nukleosida atau inosin. DNA pada
bakteri ternyata mengandung hidroksimetilsitoin. Demikian pula tRNA (transfer RNA)
mengandung derivate metil basa pirimidin misalnya 6-N-dimetiladenin atau 2-N-dimetil guanine
(Poedjiadi, 1994: 130).
1. Perbedaan Nukleotida dan Nukleosida
1. Nukleotida adalah blok bangunan DNA atau RNA, dan terdiri dari Basa
nukleotida, gula lima karbon, dan gugus fosfat.
2. Nukleosida adalah hasil akhir dari nukleotida pecah, yang mengandung
ikatan Basa nukleotida untuk gula. (sumber: education-portal.com)
1. Asam Deoksiribonukleat ( DNA)

Gen tersusun atas asam nukleat yang disebut asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid,
DNA). Molekul tersebut berperan sebagai pembawa informasi genetik pada semua organisme
selain beberapa jenis virus( Genetika, 2007: 53).
Asam ini adalah polimer yang terdiri dari molekul-molekul deoksiribonukleotida yang terikat
satu sama lain, sehingga bentuk rantai polinukleotida yang panjang. Molekul DNA yang panjang
ini terbentuk oleh ikatan antara atom C nomor 3 dengan atom C no 5 pada molekul deoksiribosa
dengan perantaraan gugus fosfat (Dasar-dasar Biokimia, 2006 : 135).
Semua rantai asam nukleat berpasangan secara antiparalel seperti itu, tak perduli apakah
pasangannya terjadi antarrantai DNA, antara rantai DNA dengan rantai RNA, ataupun antarrantai
RNA. Terdapat 4 macam basa organik yang membentuk perpasangan tersebut : adenin, sitosin,
guanin, dan timin (dilambangkan secara berturut-turut dengan A,C,G, dan T) ( Dasar-dasar
Biokimia, 2006: 135).
Keempatnya diklasifikasikan kedalam dua kelompok, yaitu purin dan pirimidin. Purin hanya
berpasangan dengan pirimidin, dan demikian pula sebaliknya, sehingga menghasilkan heliks
ganda yang simetris. Sebuah ikatan hidrogen terbentuk di antara atom hidrogen donor bermuatan
positif yang terikat secara kovalen (misalnya, sebuah gugus imino, NH) dengan sebuah atom
penerima (akseptor) bermuatan negatif yang juga terikat secara kovalen (misalnya, gugus keto,
CO) melalui penggunaan bersama sebuah atom hidrogen. Adenin berpasangan dengan timin
melalui dua ikatan hidrogen; guanin dan sitosin berpasangan melalui tiga ikatan hidrogen.
Sebuah kompleks basa-gula di sebut sebagai sebuah nukleosida; sebuah nukleosida ditambah
fosfat disebut nukleotida ( Dasar-dasar Biokimia, 2006: 135).

Gambar 2.1 Susunan DNA


Sumber: http://wordpress.com

1. Struktur Primer DNA

Pada asam deoksiribonukleat (DNA), penyusun utamanya adalah unit 2-deoksiri-D-ribosa dan
fosfat yang tersusun secara berselang-seling. Hidroksil 3 dari satu unit ribosa ditautkan dengan
hidroksil 5 dari unit ribosa berikutnya oleh ikatan fosfodiester. Basa heterosiklik dihubungkan
dengan karbon anomerik dari setiap unit deoksiribosa oleh ikatan -N-glikosidik (Kimia
Organik, 2003: 562).
Pada DNA, tidak ada gugus hidroksil tersisa pada unit deoksiribosa manapun. Namun demikian,
setiap fosfat masih memiliki satu proton asam yang biasanya terionisasi pada tingkat keasaman
7, menghasilkan oksigen bermuatan negatif. Jika proton ini ada, zat ini akan bersifat asam;
dengan demikian di namai asam nukleat. Penjelasan lengkap mengenai molekul DNA tertentu,
yang mengandung ribuan bahkan jutaan unit nukleotida, harus mencantumkan urutan tepat dari
basa heterosiklik (A, C, G, dan T) di sepanjang rantai (Kimia Organik, 2003: 563).
1. Struktur sekunder DNA; Heliks rangkap

Sejak tahun 1938 sudah diketahui bahwa molekul DNA memiliki bentuk yang diskret, sebab
kajian sinar-x pada benang DNA menunjukkan pola penumpukan yang beraturan dengan
keberlakaan tertentu. Pengamatan penting oleh E. Chargaff (columbia university) pada tahaun
1950 memberi petunjuk penting mengenai struktur. Chargaff menganalisis kadar basa DNA dari
berbagai organisme yang berbeda dan menemukan bahwa banyaknya A dan T selalu ekuivalen
dan banyaknya G dan C juga selalu ekuivalen. Contohnya, DNA manusia mengandung sekitar
30% A maupun T dan 20% G maupun C. Sumber DNA lain memberikan persentase berbeda,
tetapi nisbah A terhadap T dan nisbah G terhadap C selalu satu (Kimia Organik, 2003: 566).
Gambar 2.2 Struktur sekunder DNA
Sumber: Sumber: http://wordpress.com

Makna kesetaraan ini baru nyata tahun 1953, sewaktu watson dan crick,* yang bekerja bersamasama di cambrigde, Inggris, mengajukan model heliks rangkap untuk DNA. Mereka menerima
secara serempak data sinar-x yang mendukung pengajuannya tersebut dari Rosalind Franklin dan
Maurice Wilkins di London (Kimia Organik, 2003: 566).
Ciri penting dari modelnya ialah sebagai berikut :
1. DNA terdiri atas dua rantai polinukleotida heliks yang menggulung di
sekeliling suatu sumbu.
2. Heliks bersifat putar-kanan, dan kedua untaian berlawanan menunjuk ujung
3 dan ujung 5-nya.

3. Basa purina dan pirimidina terletak didalam heliks, pada bidang yang tegak
lurus terhadap sumbu heliks; deoksiribosa dan gugus fosfat membentuk
bagian luar heliks.
4. Kedua rantai dipegangi oleh pasangan basa purina-pirimidi yang
dihubungkan dengan ikatan hidrogen. Adenina selalu berpasangan dengan
timina, dan guanina selalu berpasangan dengan sitosina.
5. Diameter heliks adalah 20 . Pasangan basa yang bersebelahan berjarak 3,4
dan arahnya terhadap putaran heliks ialah 36. Dengan semikian ada 10
pasangan basa untuk setiap putaran heliks (360), dan strukturnya
mengulang 34 .
6. Tidak ada pembatasan mengenai urutan basa disepanjang rantai
polinukleotida. Urutan yang tidak tepat membawa informasi genetik.

Sekarang kita mengetahui bahwa, meskipun model Watson-Crick untuk heliks rangkap pada
dasarnya benar, hal ini terlalu disederhanakan. Konformasi heliks DNA dapat digolongkan
menjadi tiga famili umum, yang disebut bentuk A-, B-, dan Z-. B-DNA, yaitu bentuk yang
dominan, ialah heliks putar-kanan biasa dari watson dan crick, dengan pasangan basa yang dapat
dikatakan tegak lurus terhadap struktur heliks. Pada bentuk A, pasangan basa dapat sedikit
miring sebesar 20 terhadap sumbu heliks, dan cincin gula melekuk, tidak seperti dalam bentuk
B. Pada bentuk z kita lihat putaran 180 dari beberapa basa terhadap ikatan glikosidik C- N,
menghasilkan suatu heliks putar-kiri (Kimia Organik, 2003: 567).
Konformasi keseluruhan yang di ambil oleh molekul DNA bergantung antara lain dengan urutan
basa yang sesungguhnya. Contohnya, DNA sintetik yang dibuat dengan unit purina-pirimida
berselang-seling memiliki konformasi yang berbeda dengan DNA yang dibuat dari blok basa
purina diikuti oleh blok basa pirimidina. Demikian juga, pasangan basa A-T dan G-C dengan
ikatan H yang berbeda dari yang diajukan semula oleh watson dan crick telah ditemukan (Kimia
Organik, 2003: 567).
Keragaman dalam perincian struktur DNA menghasilkan molekul DNA dengan bengkokan,
gelang jepit-rambut (hairpin loop), superkoil, gelang untaian-tunggal, dan bahkan menyalib
(gelang berikatan H dalam untaian yang keluar dari heliks rangkap). Perubahan strukur ini
menambah kelenturan bagaimana molekul DNA mampu mengenali dan berinteraksi dengan
komponen sel lainnya untuk melaksanakan fungsinya (Kimia Organik, 2003: 567).
5. Struktur RNA

Asam ribonukleat (ribonucleic acid) disingkat menjadi RNA adalah satu dari tiga makromolekul
utama (bersama dengan DNA dan protein) yang berperan penting dalam segala bentuk kehidupan
(Key, 1976: 463).

Asam ribonukleat berperan sebagai pembawa bahan genetik dan memainkan peran utama dalam
ekspresi genetik. Dalam dogma pokok (central dogma) genetika molekular, RNA menjadi
perantara antara informasi yang dibawa DNA dan ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam
bentuk protein(Key, 1976: 463).
RNA terdiri atas rantai poliribonukleotida yang basa-basanya biasanya adalah adenine, guanine,
urasil dan sitosin. RNA ditemukan dalam nucleus maupun sitoplasma sel. Variasi bentuk RNA
lebih banyak dari DNA. RNA memiliki berat molekul antara 25.000 samapai beberapa juta.
Sebagian besar RNA berisi rantai polinukleutida tunggal, tetapi rantai ini bisa terlipat sedemikian
rupa membentuk daerah heliks ganda yang mengandung pasangan basa A : U dan G. Terdapat
tiga tipe utama RNA, yakni transfer RNA ( tRNA), ribosomal RNA (rRNA), dan messenger
RNA (mRNA). RNA berperan dalam ekspresi informasi genetic. tRNA (Mr25.000) berfungsi
sebagai suatu adapter dalam sintesis rantai polipeptida. tRNA meliputi 10-20 persen total RNA
dalam sel. Setidaknya terdapat satu tipe tRNA untuk setiap tipe asam amino. tRNA memiliki
proporsi nukleosida yang relative tinggi. Nukleosida ini memiliki struktur unik, misalnya
adenine, citosin, guanine, serta urasil yang termitilasi atau terasetilasi (Ngili, 2013: 307-308).
Gambar 2.3 Struktur RNA
Sumber: http://gstatic.com
Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang tersusun dari sejumlah
nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus pentosa, dan satu gugus
basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari ikatan berselang-seling antara gugus fosfat dari
satu nukleotida dengan gugus pentosa dari nukleotida yang lain.
Asam Ribonukleat adalah suatu polimer yang terdiri atas molekul-molekul ribonukleutida. Asam
ribonukleat ini terbentuk oleh adanya ikatan antara atom C nomor 3 dan atom C nomor 5 pada
molekul ribose dengan perantaraan gugus fosfat (Poedjiati, 2006: 138).
Meskipun banyak persamaannya dengan DNA, RNA mempunyai perbedaan dengan DNA yaitu:
1. DNA terletak di inti sel dan RNA terletak di inti sel, sitoplasma, ribosom
2. Bagian pentose RNA adalah ribose, sedangkan bagian pentose DNA adalah
deoksiribosa.
3. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda. Bentuk molekul RNA bukan heliks
ganda, tetapi berupa rantai tunggal yang terlipat sehingga mempunyai rantai
ganda
4. RNA mengandung basa purin, adenine, guanine, dan sitosin seperti DNA,
tetapi tidak mengandung timin. Sebagai gantinya, RNA mengandung urasil.

Dengan demikian basa pirimidin RNA berbeda dengan bagian basa pirimidin
DNA.
5. Jumlah guanine dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan sitosin,
demikian pula jumlah adenine tidak harus sama dengan urasil.

Gambar 2.4 Perbedaan DNA dan RNA


Sumber: Sumber: http://informasitips.com
rRNA terdapat dalam ribosom, yang mengandung protein yang massanya kurang lebih sama.
rRNA meliputi sekitar 80 persen total RNA dalam sel dan terdiri atas beberapa tipe. Tipe-tipe
RNA bisa dibedakan satu sama lain melalui laju sedimentasinya dalam suatu ultrasenfluriga.
Sebagai contoh, ribosom bakteri mengandung tiga tipe RNA: 5s, 16s, dan 23S (Ngili, 2013:
308).
mRNA adalah jenis RNA yang sangat heterogen. Setiap molekul membawa salinan urutan DNA,
yang ditranslasikan dalam sitoplasma menjadi satu rantai polipeptida atau lebih(Ngili, 2013:
308).
Molekul RNA berpartisipasi dalam beberapa proses terkait dengan Eksprisi gen. Dalam sel
tertentu, molekul RNA ditemukan dalam banyak kopi dan dalam beberapa bentuk. Ada empat
kelompok utama RNA dalam semua sel hidup:
1. RNA ribosom (rRNA), molekul ini adalah merupakan bagian integral dari
ribosom (Ribonukleoprotein intersel yang merupakan tempat sintesis
protein). RNA ribosom adalah kelompok paling banyak dari asam ribonukleat,
ada untuk sekitar 80% total RNA sel.
2. RNA transfer (tRNA), molekul ini membawa asam amino teraktivasi keribosom
untuk masuk kedalam rantai peptide tumbuh selama sintesis protein. Molekul
tRNA hanya sepanjang 73 sampai 95 residu nukleotida. Mereka ada sekitar
15% dari total RNA sel.
3. RNA messenger (mRNA), molekul ini yang mengode urutan asam amino
dalam protein. Mereka adalah pembawa pesan yang membawa informasi
dari DNA ke kompleks translasi yakni protein disentesis. Umumnya mRNA
hanya 3% dari total RNA sel. Molekul ini adalah yang paling tidak stabil dari
asam ribonukleat sel.
4. Moleku RNA kecil ada dalam semua sel. Sebagian molekul RNA kecil punya
aktivitas katalitik dalam hubungan dengan protein. Banyak dari molekul RNA
ini berhubungan dengan proses yang memodifikasi RNA setelah ia disentesis.

RNA adalah molekul berantai tunggal tapi sering mempunyai struktur sekunder kompleks.
Dalam kondisi fisiologis, polinukleotida kebanyakan untai tunggal melipat pada dirinya sendiri

untuk membentuk daerah stabil pasangan basa, yakni RNA untai ganda. Satu tipe struktur
sekunder adalah steem-loop yang terbentuk saat daerah pendek dari urutan komplemen
membentuk pasangan basa. Struktur daerah untai ganda seperti steem loop membentuk struktur
bentuk A dari DNA untai ganda (Ngili, 2013: 309).
Peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara DNA dan protein dalam
proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme hidup. Dalam peran ini, RNA
diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode
urutan basa ini tersusun dalam bentuk triplet, tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama
kodon. Setiap kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti), monomer
yang menyusun protein. Penelitian mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti yang
mendukung atas teori dunia RNA, yang menyatakan bahwa pada awal proses evolusi, RNA
merupakan bahan genetik universal sebelum organisme hidup memakai DNA(Key, 1976: 497).

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
1. Asam nukleat adalah makromolekul yang terdapat sebagai polimer yang
disebut polinukleotida. Seperti yang diindikasikan oleh namanya, setiap
polinukleotida terdiri atas monomer-monomer yang disebut nukleotida
(nucleotide). Setiap nukleotida tersusun dari tiga bagian: basa nitrogen
(nitrogenous base), gula berkarbon lima (pentosa), dan gugus fosfat.
Nukleotida yang tanpa gugus fosfat disebut nukleosida
2. Nukleotida adalah satu nukleosida yang berikatan dengan gugus fosfat. Di
dalam molekul DNA atau RNA, nukleotida berikatan dengan nukleotida yang
lain melalui ikatan fosfodiester. Nukleotida yang mengandung deoksiribosa
disebut deoksiribonukleotida, sedangkan yang mengandung ribosa disebut
sebagai ribonukleotida. Molekul nukleotida terdiri atas nukleosida yang
mengikat asam fosfat. Molekul nukleosida terdiri atas pentosa (deoksiribosa
atau ribosa) yang mengikat suatu basa (deriva purin atau pirimidin). Jadi
apabila suatu nukleoprotein dihidrolisis sempurna akan dihasilkan protein,
asam fosfat, pentosa dan basa purin atau pirimidin.
3. Di dalam struktur asam nukleat, pirimidin atau purin berkaitan dengan gula
(2-deoksi-D-ribosa atau D-ribosa) membentuk suatu nukleosida. Nukleosida
yang mengandung deoksiribosa disebut deoksiribonukleosida, dan yang
mengandung ribosa disebut ribonukleosida. Nukleosida purin memiliki ikatan
-glikosida dari N-9 pada basa ke C-1 pada gula. Dalam nukleosida pirimidin,
ikatan ini yakni dari N-1 pada basa ke C-1 pada gula. Pada umumnya

nukleosida diberi nama sesuai dengan nama basa purin atau basa pirimidin
yang membentuknya
4. Gen tersusun atas asam nukleat yang disebut asam deoksiribonukleat
(deoxyribonucleic acid, DNA). Molekul tersebut berperan sebagai pembawa
informasi genetik pada semua organisme selain beberapa jenis virus. Asam
ini adalah polimer yang terdiri dari molekul-molekul deoksiribonukleotida
yang terikat satu sama lain, sehingga bentuk rantai polinukleotida yang
panjang. Molekul DNA yang panjang ini terbentuk oleh ikatan antara atom C
nomor 3 dengan atom C no 5 pada molekul deoksiribosa dengan perantaraan
gugus fosfat
5. RNA terdiri atas rantai poliribonukleotida yang basa-basanya biasanya adalah
adenine, guanine, urasil dan sitosin. RNA ditemukan dalam nucleus maupun
sitoplasma sel. Variasi bentuk RNA lebih banyak dari DNA. RNA memiliki berat
molekul antara 25.000 samapai beberapa juta. Sebagian besar RNA berisi
rantai polinukleutida tunggal, tetapi rantai ini bisa terlipat sedemikian rupa
membentuk daerah heliks ganda yang mengandung pasangan basa A : U dan
G. Terdapat tiga tipe utama RNA, yakni transfer RNA ( tRNA), ribosomal RNA
(rRNA), dan messenger RNA (mRNA). RNA berperan dalam ekspresi informasi
genetik. Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang
tersusun dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus
fosfat, satu gugus pentosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer
tersusun dari ikatan berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida
dengan gugus pentosa dari nukleotida yang lain. Asam Ribonukleat adalah
suatu polimer yang terdiri atas molekul-molekul ribonukleutida. Asam
ribonukleat ini terbentuk oleh adanya ikatan antara atom C nomor 3 dan
atom C nomor 5 pada molekul ribose dengan perantaraan gugus fosfat

3.2 Saran

Diharapkan para mahasiswa dapat memahami pengertian asam nukleat dan


strukturnya.Meskipun begitu kami sadar akan banyaknya kekurangan dalam pembuatan makalah
ini, penulis mengharapkan para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun.

Daftar Pustaka

Campbell, N.A., dkk. (2008). Biologi Edisi 8 Jilid I. Jakarta: Erlangga.


Key, L. Joe. (1976) . Plant Biochemistry.

Poedjiadi, Anna.,F.M.Supriyanti. (2005). Dasar-dasar Biokimia. Bandung:UI-Press


Sumber Gambar
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTsOSv6zNZr4nv0-9arYtTcubE1k6WGf_o36Qjv6ybloqGfbyI
http://informasitips.com/wp-content/uploads/2012/01/Struktur-RNA-DNA.jpg
http://rohmatfapertanian.files.wordpress.com/2012/07/g10-91.jpg?w=510&h=313
http://rohmatfapertanian.files.wordpress.com/2012/07/g10-26.jpg?w=510&h=224

About these ads

makalah biokimia tentang asam nukleat

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam nukleat merupakan pengemban kode genetik dalam sistem kehidupan.
Karena informasi yang terkandung dalam asam-asam nukleat itu, suatu organisme
mampu membiosintesis tipe protein yang berlainan (rambut, kulit, otot, enzim dan
sebagainya) dan memproduksi lebih banyak organisme dari jenisnya sendiri. Asam
nukleat merupakan suatu polimer yang terdiri dari banyak molekul nukleotida. Ada
dua macam asam nukleat, yaitu DNA dan RNA. DNA terutama dijumpai dalam inti
sel, asam ini merupakan pengemban kode genetik dan dapat mereproduksi atau
mereplikasi dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel baru untuk reproduksi
organisme itu, dalam sebagian besar organisme, DNA suatu sel mengarahkan

sintesis molekul RNA. Satu tipe RNA yakni RNA pesuruh (mRNA) meninggalkan inti
sel dan mengarahkan biosintesis dari berbagai tipe protein dalam organisme itu
sesuai dengan kode DNAnya.
Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan-jaringan tubuh sebagai
nukleoprotein, yaitu gabungan antara asam nukleat dengan protein. Untuk
memperoleh asam nukleat dari jaringan-jaringan tersebut, dapat di lakukan
ekstraksi terhadap nukleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan garam 1M.
Setelah nukleoprotein terlarut, dapat diuraikan menjadi protein-protein dan asam
nukleat dengan menambah asam-asam lemah atau alkali secara hati-hati, atau
dengan menambah NaCl hingga larutan menjadi jenuh. Setelah terpisah dari protein
yang mengikatnya, asam nukleat dapat diendapkan dengan penambahan alkohol
perlahan-lahan. Disamping itu penambahan NaCl hingga jenuh akan mengendapkan
protein.

B.

Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1.

Menjelaskan pengertian dari asam nukleat.

2.

Menjelaskan fungsi senyawa asam nukleat

3.

Menjelaskan komposisi molekular asam nukleat serta jenis dari asam nukleat.

C. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini akan di bahas tentang:


1.
2.
3.
4.

Apa pengertian asam nukleat ?


Apakah fungsi dari asam nukleat?
Apa saja komposisi molekular dari asam nukleat?
Apa saja jenis-jenis asam nukleat ?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asam Nukleat
Asam nukleat dari biologi molekul penting bagi kehidupan, dan termasuk
DNA (asam deoksiribonukleat) dan RNA (asam ribonukleat). Bersama dengan
protein, asam nukleat membentuk paling penting makromolekul , masing-masing
ditemukan dalam kelimpahan dalam semua makhluk hidup, di mana mereka
berfungsi dalam pengkodean, transmisi dan mengekspresikan informasi genetik.
Asam nukleat ditemukan oleh Friedrich Miescher pada tahun 1869. Studi
Eksperimental asam nukleat merupakan bagian utama modern biologi dan
penelitian medis , dan membentuk dasar untuk genom dan ilmu forensik , serta
bioteknologi dan industri farmasi. Kemudian Albrecht Kossel menemukan asam
nukleat yang tersusun oleh suatu gugus gula, gugus fosfat, dan gugus basa.

Ciri- ciri Asam Nukleat :


a.

Terdapat pada semua sel hidup

b.

Merupakan makromolekul dengan monomer Mononukleotida

B.

Fungsi Asam Nukleat


Fungsi Asam Nukleat adalah sebagai berikut:

1.
2.
3.
4.

Menyimpan, mereplikasi dan mentranskripsi informasi genetika


Turut dalam metabolisme
Penyimpan energi
Sebagai ko-enzim

C. Struktur Asam Nukleat

D.

Tata nama Asam Nukleat


Asam nukleat istilah adalah nama keseluruhan untuk DNA dan RNA,
anggota keluarga biopolimer, dan ini identik dengan polinukleotida. Asam nukleat

dinamai untuk penemuan awal mereka dalam inti, dan untuk gugus fosfat (terkait
dengan asam fosfat). Meskipun pertama kali ditemukan dalam nukleus dari
eukariotik sel, asam nukleat sekarang dikenal dapat ditemukan dalam semua
bentuk kehidupan, termasuk dalam bakteri, archaea, mitokondria, kloroplas, virus
dan viroid. Semua sel hidup dan organel mengandung DNA dan RNA, sedangkan
virus mengandung baik DNA atau RNA, tetapi biasanya tidak keduanya. Komponen
dasar asam nukleat biologis adalah nukleotida yang masing-masing berisi gula
pentosa (ribosa atau deoksiribosa), sebuah fosfat kelompok, dan nucleobase . Asam
nukleat juga dihasilkan dalam laboratorium, melalui penggunaan enzim (DNA dan
RNA polimerase) dan dengan padat-fase sintesis kimia. Metode kimia juga
memungkinkan generasi asam nukleat yang berubah yang tidak ditemukan di alam,
misalnya asam nukleat peptida .

Gula pada asam nukleat adalah ribosa.

Ribosa (b-D-furanosa) adalah gula pentosa (jumlah karbon 5).

Perhatikan penomoran. Dalam penulisan diberi tanda prime(') untuk membedakan


penomoran pada basa nitrogen

Ikatan gula ribosa dengan basa nitrogen (pada atom karbon nomor 1).

Ikatan gula ribosa dengan gugus fosfat (pada atom karbon nomor 5).

Gugus hidroksil pada atom karbon nomor 2

BASA NITROGEN
Basa nitrogen berikatan dengan ikatan-b pada atom karbon nomor1' dari gula
ribosa atau deoksiribosa.
Pirimidin berikatan ke gula ribosa pada atom N-1 dari struktur cincinnya.
Purin berikatan ke gula ribosa pada atom N-9 dari struktur cincinnya.

BASA PIRIMIDIN DAN PURIN

BASA-BASA DALAM ASAM NUKLEAT

GUGUS FOSFAT

1.

Nukleosida : Senyawa antara purin dan primidin dengan ribosa dan deoksiribosa.
Beberapa nama nukleosida :

2.

Nukleotida : Ester nukleosida dengan asam fosfat. Singkatan nama beberapa


nukleotida :

Fungsi nukleotida :
1.

Sebagai pembawa energy. Nukleotida yang penting : AMP, ADP, ATP penting
dalam penyimpanan dan pemanfaatan energi selama metabolisme sel.

ATP pembawa energi utama dalam sel :


ADP + Pa

ATP (fosforilase oksidatif)

Energi
ATP + H2O ADP + Pa (as. fosfat) + energi (hidrolisis)
2.

Pembawa bahan pembentuk dasar suatu molekul.


Contoh :
Nukleotida Uridin Difosfat (UDP) untuk sintesis glikogen
Kolin Sitidin Difosfat sintesis kolin fosfolipid.
Nukleotida trifosfat (NTP) sintesis DNA dan RNA
3. Sebagai ko enzim
Nikotamida Mono Nukleotida (NMN) merupakan vitamin
Flavin Mono Nukleotida (FMN) koenzim proses oksidasi reduksi pada respirasi
-

sel.
Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD), Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat
(NADP), Flavin Adenin Dinukleotida (FAD) koenzim proses oksidasi reduksi

E.

Komposisi Molekuler dan Ukuran Asam Nukleat


Asam nukleat dapat bervariasi dalam ukuran, tetapi umumnya molekul yang
sangat besar. Memang, molekul DNA yang mungkin merupakan molekul individu
terbesar yang diketahui. Dipelajari dengan baik biologi molekul asam nukleat
berbagai ukuran dari 21 nukleotida ( kecil mengganggu RNA ) ke kromosom besar (
1 kromosom manusia adalah molekul tunggal yang berisi pasangan basa 247 juta ).
Dalam kebanyakan kasus, molekul DNA alami adalah untai ganda RNA dan
molekul untai tunggal. Ada pengecualian banyak, namun-beberapa virus memiliki
genom terbuat dari RNA untai ganda dan virus lainnya memiliki DNA beruntai
tunggal genom, dan, dalam beberapa keadaan, struktur asam nukleat dengan tiga
atau empat helai bisa terwujud.
Asam nukleat adalah linear polimer (rantai) dari nukleotida. Setiap nukleotida
terdiri dari tiga komponen: purin atau pirimidin nucleobase (kadang-kadang disebut

basis nitrogen atau hanya basa), sebuah pentosa gula, dan fosfat kelompok. Substruktur yang terdiri dari gula nucleobase ditambah disebut sebuah nukleosida .
Jenis asam nukleat berbeda dalam struktur gula dalam nukleotida mereka - DNA
berisi 2'- deoksiribosa sedangkan RNA mengandung ribosa (di mana satu-satunya
perbedaan adalah adanya gugus hidroksil ). Juga, nukleobasa ditemukan di kedua
jenis asam nukleat yang berbeda: adenin , sitosin , dan guanin dapat ditemukan di
kedua RNA dan DNA, sedangkan timin terjadi pada DNA dan urasil terjadi pada RNA.
Gula dan fosfat dalam asam nukleat saling terhubung satu sama lain dalam
rantai bolak (gula-fosfat tulang punggung) melalui fosfodiester hubungan. Dalam
nomenklatur konvensional , karbon-karbon dimana gugus fosfat melampirkan
adalah ujung 3'-5 dan '-akhir karbon dari gula. Hal ini memberikan asam nukleat
directionality, dan ujung-ujung molekul asam nukleat yang disebut sebagai 5'-end
dan 3'-end. Para nukleobasa bergabung ke gula melalui N-glikosidik hubungan yang
melibatkan nitrogen cincin nucleobase (N-1 untuk pirimidin dan N-9 untuk purin)
dan karbon 1 'dari cincin gula pentosa.
F. Jenis-Jenis asam nukleat
1. Asam Deoksiribonukleat
Asam deoksiribonukleat merupakan asam nukleat yang berisi instruksi
genetik yang digunakan dalam pengembangan dan fungsi dari semua organisme
hidup dikenal. Peran utama dari molekul DNA adalah penyimpanan jangka panjang
informasi dan DNA sering dibandingkan dengan satu set cetak biru, karena berisi
petunjuk yang dibutuhkan untuk membangun komponen lain sel, seperti protein
dan molekul RNA. Segmen DNA yang membawa informasi genetik ini disebut gen,
tetapi urutan DNA lain memiliki tujuan struktural, atau terlibat dalam mengatur
penggunaan informasi ini genetik.

Ciri-ciri Asam Deoksiribonukleat :

Makromolekul dengan Mr yang sangat besar.


Terdiri dari mononukleotida utama :
dAMP, dGMP, dTMP, dCMP
Terdiri dari dua atau lebih rantai polinukleotida
yang tersusun dalam struktur heliks (heliks ganda)
Setiap spesies/organisme mononukleotida utamanya mempunyai perbandingan,

urutan dan berat molekul (Mr) yang spesifik.


Pada sel prokariotik (mengandung hanya satu kromosom) DNA nya merupakan

makromolekul tunggal dengan Mr = 2 x 109.


Pada sel eukariotik (mengandung banyak kromosom) mempunyai banyak molekul

DNA dengan Mr yang sangat besar.


DNA terutama terdapat dalam inti sel (DNA inti) bergabung dengan protein

histon. Juga bisa terdapat pada sitoplasma (DNA sitoplasma), dalam mitokondria,

dalam khloroplas.
Pada sel bakteri selain terdapat dalam inti sel juga bisa pada sel membran =

mesosom dan dalam sitoplasma di luar kromosom = plasmid/episom.


DNA normal dari suatu spesies yang berbeda menunjukkan adanya keteraturan

(regularitas)
CHARGAFFS RULES :
Komposisi basa dari DNA suatu organisme adalah tetap pada semua sel nya dan

mempunyai karakteristik tertentu


Komposisi basa dari DNA bervariasi dari suatu organisme dengan organisme

lainnya dinyatakan dengan dissymmetry ratio : (A + T) / (G + C)


Komposisi basa dari suatu spesies tidak berubah oleh umur, keadaan nutrisi,

ataupun lingkungan.
Jumlah adenin dalam DNA suatu organisme selalu sama dengan jumlah timin (A =

T).
Jumlah guanin dalam DNA suatu organisme selalu sama dengan jumlah sitosin
(G=C).

Jumlah total basa purin dalam DNA suatu organisme selalu sama dengan jumlah
total basa pirimidin : (A + G) = (T + C).

DEOKSIRIBONUKLEOTIDA UTAMA

2.

Asam Ribonukleat
Asam ribonukleat (RNA) fungsi dalam mengkonversi informasi genetik dari
gen ke dalam sekuens asam amino dari protein. Ketiga jenis universal termasuk
RNA transfer (tRNA), messenger RNA (mRNA), dan RNA ribosomal (rRNA).
Messenger RNA bertindak untuk membawa informasi urutan genetik antara DNA
dan ribosom, mengarahkan sintesis protein. Ribosomal RNA adalah komponen
utama dari ribosom, dan mengkatalisis pembentukan ikatan peptida. transfer RNA
berfungsi sebagai molekul pembawa untuk asam amino yang akan digunakan
dalam sintesis protein, dan bertanggung jawab untuk decoding mRNA. Selain itu,
banyak kelas RNA sekarang dikenal.

Ciri-ciri Asam Ribonukleat :

Terdiri dari rantai tunggal poliribonukleotida.


Hampir seluruhnya terdapat di sitoplasma, juga terdapat pada virus.
Rantai tunggal Chargaffs Rules tidak berlaku
Ada 3 macam :

- tRNA (transfer-RNA)
-mRNA (messenger-RNA)
-rRNA (ribosomal-RNA)
-tRNA
Molekul yang kecil
Basanya : A, G dan U yang termetilasi.
Jumlahnya hanya sedikit dari total RNA dalam sel
Mengangkut (transport) asam amino spesifik ke
Ribosom untuk proses sintesis protein
-mRNA

Basa nya : A, G, C dan U


Disintesis dalam inti sel pada proses transkripsi
Pembawa informasi genetik dari DNA untuk
Sintesis protein
Umurnya pendek mengalami Degradasi/resintesis

-r RNA
Bagian terbanyak dari RNA dalam sel (80%)
Merupakan 60% dari berat ribosom
Basa utamanya : A, G, C, U
Fungsinya belum jelas

RIBONUKLEOTIDA UTAMA

G. Hidrolisis Asam Nukleat


1. Hidrolisis dengan enzim enzim nuklease, yang terdiri dari :
a.

enzim eksonuklease menyerang ujung rantai polinukleotida

b.

enzim endonuklease menyerang bagian dalam rantai


2. Hidrolisis dengan asam/basa

a.
b.
c.

Hidrolisis DNA dengan asam terbentuk asam apurinat (DNA tanpa purin) dan
asam apirimidat (DNA tanpa pirimidin)
DNA tidak dihidrolisis oleh basa
Hidrolisis RNA dengan basa memutuskan ikatan gugus hidroksil 2 ribosa.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Asam nukleat merupakan suatu polimer yang memegang peranan penting dalam
kehidupan organisme.
Fungsi dari asam nukleat adalah menyimpan, mereplikasi dan mentranskripsi
informasi genetika, turut dalam metabolisme, penyimpan energi dan sebagai ko-

enzim.
Ada dua macam asam nukleat : DNA (asam dioksiribonukleat) dan RNA (asam

ribonukleat).
Suatu DNA mempunyai basa purin berupa adenin dan guanin, basa pirimidin
berupa sitosin dan timin serta gula deoksiribosa yang dihubungkan oleh gugus

fosfat
Suatu RNA memiliki basa purin berupa adenin dan guanine, basa pirimidin berupa

sitosin dan urasil serta gula ribose yang dihubungkan oleh gugus fosfat.
RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA ( messenger RNA ) , tRNA
( transfer RNA )
dan Rrna ( ribosomal RNA ).

B.

Saran
Makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan pembaca tentang asam
nukleat. Jadi, penulis membutuhkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini
lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Alberts, Bruce dkk. 2007. Biologi Molekuler dari Walter your. NCBI.
Berg, Jeremy Mark dkk. 2007. Biokimia. WH Freeman: San Francisco.

Dahm, R. 2008. Menemukan DNA: Friedrich Miescher dan tahun-tahun awal penelitian
asam nukleat" Manusia genetika . ISSN 0340-6717
Jeremy M Berg, John L Tymoczko, dan Lubert Stryer, Biokimia 5th edition, 2002, WH
Freeman.
Saenger , Wolfram. Prinsip Struktur Asam Nukleat. Springer-Verlag: New York.
Stryer, Lubert dkk. 2007. Biokimia. WH Freeman : San Francisco .

Anda mungkin juga menyukai