Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

BIOKIMIA UMUM

ASAM NUKLEAT 1

DISUSUN OLEH:

NAMA : MAURA MAQNALIA


NIM : G30120004
KELAS : B

PROGRAM STUDI KIMIA

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

NOVEMBER, 2021
ASAM NUKLEAT 1

1. Pengertian Asam Nukleat


Asam nukleat, DNA (asam deoksinukleat) dan RNA (asam ribonukleat) adalah
polimer nukleotida. Asam nukleat berfungsi untuk menyimpan informasi genetik dan
berfungsi sebagai cetak biru untuk sintesis protein. Dengan bantuan DNA dan RNA,
karakteristik suatu organisme dapat dipertahankan dan diturunkan dari generasi ke
generasi, mempertahankan keberadaan spesies. Beberapa RNA berfungsi sebagai
komponen struktural kompleks supramolekul.

Asam nukleat adalah biopolimer dengan berat molekul tinggi yang mengandung unit
monomer mononukleotida. Asam nukleat hadir di semua sel hidup dan bertanggung
jawab untuk menyimpan dan mentransmisikan materi genetik dan kemudian
menguraikan informasi ini dengan benar untuk mensintesis protein unik untuk setiap
sel. Asam nukleat disebut asam deoksiribonukleotida (DNA) ketika konstituennya
adalah deoksiribonukleotida, dan ribonukleotida (RNA) ketika mereka terdiri dari
unit ribonukleotida.

Asam nukleat juga merupakan senyawa kompleks dari banyak nukleotida. Ketika
sebuah nukleotida mengandung ribosa, asam nukleat yang dihasilkan adalah RNA
(asam ribonukleat = asam ribonukleat), yang berguna untuk sintesis protein. Ketika
nukleotida mengandung deoksiribosa, asam nukleatnya adalah DNA (asam
deoksiribonukleat = asam deoksiribonukleat), yang merupakan komponen utama
yang mendefinisikan inti sel. Asam nukleat memiliki empat basa nitrogen yang
berbeda, dua purin dan dua primidina. Dalam RNA dan DNA, purin selalu adenin
dan guanin. Dalam RNA, primidina selalu sitosin dan urasil, dan dalam DNA
pirimidin selalu sitosin dan timin.

Asam nukleat adalah nukleoprotein, yang merupakan kombinasi asam nukleat dan
protein, yang ditemukan di jaringan tubuh. Untuk mendapatkan asam nukleat dari
jaringan ini, nukleoprotein dapat diekstraksi menggunakan garam fisiologis 1M.
Setelah melarutkan nukleoprotein, nukleoprotein dapat didegradasi atau dipecah
menjadi protein dan asam nukleat dengan penambahan asam lemah atau alkali secara
hati-hati. Atau, endapan protein dengan menambahkan NaCl sampai jenuh.

Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein adalah dengan menggunakan
enzim proteolitik seperti tripsin. Ekstraksi jaringan asam trikloroasetat juga dapat
mengisolasi asam nukleat. Denaturasi protein dalam campuran dengan asam nukleat
juga dapat menyebabkan denaturasi asam nukleat itu sendiri.
Asam nukleat mengandung gula pentosa, sehingga pemanasan dengan asam sulfat
menghasilkan furfural. Furfural ini berwarna merah menggunakan anilin asetat dan
kuning menggunakan p-bromofenilhidrazin. DNA berubah menjadi biru ketika
dipanaskan dengan difenilamin dalam suasana asam. Asam nukleat dapat
diidentifikasi menggunakan respons warna terhadap ribosa dan deoksiribosa secara
umum.

2. Pengertian Nukleotida
Nukleotida, yang merupakan monomer asam nukleat (blok bangunan), melayani
banyak fungsi dalam metabolisme sel. Asam deoksiribonukleat (DNA), yang
merupakan komponen asam nukleat, dan nukleotida, yang merupakan asam
ribonukleat (RNA), bertindak sebagai penyimpan informasi genetik. Struktur protein
dan metabolisme biomolekul dan komponen seluler lainnya adalah produk informasi
yang diprogram menjadi nukleotida. RNA juga terdiri dari nukleotida dengan banyak
fungsi. RNA ribosom (rRNA) adalah komponen ribosom yang bertanggung jawab
untuk sintesis protein. Messenger RNA (mRNA) adalah perantara yang membawa
informasi genetik dari gen ke ribosom. Transfer RNA (tRNA) adalah molekul yang
menerjemahkan informasi dari mRNA untuk mengidentifikasi asam amino tertentu.
Selain penyimpan gen, nukleotida juga merupakan bagian dari koenzim, donor fosfat
(ATP dan GTP), donor gula (per UDP dan GDP), atau donor lipid
(CDPasylglycerol). Bentuk energi metabolisme tubuh tergantung pada transfer gugus
fosfat.

3. Pengertian Nukleosida
Nukleotida memiliki tiga komponen karakteristik: basa nitrogen heterosiklik,
pentosa, dan gugus fosfat. Sebuah molekul nukleotida di mana gugus fosfat
dihidrolisis disebut nukleosida. Basa dan pentosa yang membentuk nukleotida adalah
senyawa heterosiklik.

Sebuah molekul nukleotida terdiri dari nukleosida yang terikat pada asam fosfat.
Molekul nukleosida terdiri dari pentosa (deoksiribosa atau ribosa) yang terikat pada
basa (purin atau pirimidin). Dengan demikian, hidrolisis lengkap nukleoprotein
menghasilkan protein, fosfat, pentosa, purin, atau basa pirimidin.
DAFTAR PUSTAKA

Hawab, HM. (2003). Pengantar Biokimia. Malang: Bayumedia.

Poedjiadi, A .,Supriyanti,T., ,Soemodimedjo, P.(2006). Dasar-dasar Biokimia. Jakarta.


Universitas Indonesia.

Girindra, A. 1990. Biokimia I. Jakarta: PT. Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai