Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme,
termasuk yang terjadi di tingkat selular. Secara umum, metabolisme memiliki dua
arah lintasan reaksi kimia organik. Sedangkan untuk katabolisme itu sendiri yaitu
reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan energi. Dan
anabolisme merupakan reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul
tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh.
Berawal tahun 1868 Friedrich Miescher (1844-1895) adalah orang yang
mengawali pengetahuan mengenai kimia dan inti sel. Pada tahun 1868, di
laboratorium Hoppe-Syler di Tubingen, beliau memilih sel yang terdapat pada nanah
bekas pembalut luka, kemudian sel- sel tersebut dilarutkan dalam asam encer dan
dengan cara ini diperoleh inti sel yang masih terikat pada sejumlah protein. Dengan
menambahkan enzim pemecah protein ia dapat memperoleh inti sel saja dan dengan
cara ekstraksi terhadap inti sel diperoleh suatu zat yang larut dalam basa tetapi tidak
larut dalam asam. kemudian zat ini dinamakan ”nuclein” sekarang dikenal dengan
nama nucleoprotein. Selanjutnya dibuktikan bahwa asam nukleat merupakan salah
satu senyawa pembentuk sel dan jaringan normal.
Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA ( deoxyribonucleic acid ) atau
asamdeoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid) atau asam ribonukleat. DNA oleh
seorang dokter muda Friedrich Miescher yang mempercayai bahwa rahasiakehidupan
dapat diungkapkan melalui penelitian kimia pada sel-sel.Sel yang dipilih oleh
Friedrich adalah sel yang terdapat pada nanah untuk dipelajari nyadan ia mendapatkan
sel-sel tersebut dari bekas pembalut luka yang diperolehnya dari dari ruang bedah.
Asam nukleat terdapat dalam semua sel dan memiliki peranan yang sangat
penting dalam biosintesis protein. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada
umumnya terikatpada protein yang mempunyai sifat basa, misalnya DNA dalam inti
sel terikat padahiston. Senyawa gabungan antara asam nukleat dengan protein ini
disebut nukleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan suatu polimer seperti
protein, tetapi yang menjadi monomer bukan asam amino, melainkan nukleotida.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud asam nukleat ?
b. Apa fungsi dari asam nukelat ?
c. Apa yang dimaksud Nukleotida dan Nukleosida ?
d. Bagaimana Metabolisme asam nukleat ?

1.3. Tujuan
a. Mengetahui pengertian asam nukleat
b. Mengetahui fungsi dari asam nukleat
c. Mengetahui apa nukleosida dan nukleotida
d. Mengetahui metabolisme asam nukleat
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Asam Nukleat


Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit
monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan
bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetik, kemudian menerjemahkan
informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas bagi masing-masing
sel. Asam nukleat, jika unit-unit pembangunnya deoksiribonukleotida , disebut asam
deoksiribonukleotida (DNA) dan jika terdiri- dari unit-unit ribonukleaotida disebut
asam ribonukleaotida (RNA).
Asam Nukleat juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak
nukleotida. Bila nukleotida mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi
adalah RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang berguna dalam sintesis
protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi
adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang merupakan
bahan utama pementukan inti sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang
berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun DNA purin selalu
adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA
primidin selalu sitosin dan timin.
2.2 Jenis-jenis Asam Nukleat
Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA (deoxyribonucleic acid )
atau asam deoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat.
Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat oleh protein dan
bersifat basa. Misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa
gabungan antara protein dan asam nukleat disebut nucleoprotein. Molekul asam
nukleat merupakan polimer sepertiprotein tetapi unit penyusunnya adalah nukleotida.
Salah satu contoh nukleutida asam nukleat bebas adalah ATP yang berfungsi sebagai
pembawa energy.

2.3 Komponen Asam Nukleat

 Gugus fosfat
 Gula pentosa
 Basa N

Di antara ketiga komponen monomer asam nukleat tersebut di atas, hanya basa
N-lah yang memungkinkan terjadinya variasi. Pada kenyataannya memang urutan
(sekuens) basa N pada suatu molekul asam nukleat merupakan penentu bagi
spesifisitasnya. Dengan perkataan lain, identifikasi asam nukleat dilakukan
berdasarkan atas urutan basa N-nya sehingga secara skema kita bisa menggambarkan
suatu molekul asam nukleat hanya dengan menuliskan urutan basanya saja.
Di atas telah disinggung bahwa asam nukleat tersusun dari monomer-monomer
berupa nukleotida, yang masing-masing terdiri atas sebuah gugus fosfat, sebuah gula
pentosa, dan sebuah basa N. Dengan demikian, setiap nukleotida pada asam nukleat
dapat dilihat sebagai nukleosida monofosfat. Namun, pengertian nukleotida secara
umum sebenarnya adalah nukleosida dengan sebuah atau lebih gugus fosfat. Sebagai
contoh, molekul ATP (adenosin trifosfat) adalah nukleotida yang merupakan
nukleosida dengan tiga gugus fosfat.

Jika gula pentosanya adalah ribosa seperti halnya pada RNA, maka
nukleosidanya dapat berupa adenosin, guanosin, sitidin, dan uridin. Begitu pula,
nukleotidanya akan ada empat macam, yaitu adenosin monofosfat, guanosin
monofosfat, sitidin monofosfat, dan uridin monofosfat. Sementara itu, jika gula
pentosanya adalah deoksiribosa seperti halnya pada DNA, maka (2’-
deoksiribo)nukleosidanya terdiri atas deoksiadenosin, deoksiguanosin, deoksisitidin,
dan deoksitimidin.

Peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara DNA dan
protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme
hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen
DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk 'triplet',
tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon. Setiap kodon berelasi dengan
satu asam amino (atau kode untuk berhenti), monomer yang menyusun protein.Lihat
ekspresi genetic untuk keterangan lebih lanjut. Penelitian mutakhir atas fungsi RNA
menunjukkan bukti yang mendukung atas teori 'dunia RNA', yang menyatakan bahwa
pada awal proses evolusi, RNA merupakan bahan genetik universal sebelum
organisme hidup memakai DNA

DNA dan RNA mempunyai beberapa perbedaan yaitu :

1. Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah
deoksiribosa.
2. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda. Bentuk molekul RNA bukan heliks
ganda, tetapi berupa rantai tunggal yang terlipat sehingga menyerupai rantai
ganda.
3. RNA mengandung basa Adenin, Guanin dan Sitosin seperti DNA , tetapi tidak
mengandung Timin. Sebagai gantinya, RNA mengandung Urasil. Dengan
demikian bagian basa pirimidin RNA berbeda dengan bagian basa pirimidin
DNA.
4. Jumlah Guanin adalah molekul RNA tidak perlu sama dengan Sitosin, demikian
pula jumlah adenin tidak harus sama dengan Urasil. Ada 3 macam RNA, yaitu
tRNA (transfer RNA), mRNA (messenger RNA) dan rRNA (ribosomal RNA).
Ketiga macam RNA ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda, tetapi ketiganya
secara bersama-sama mempunyai peranan penting dalam sintesis protein.

2.4 Fungsi Asam Nukleat


DNA mengandung gen, informasi yang mengatur sintesis protein dan RNA.
DNA mengandung bagian-bagian yang menentukan pengaturan ekspresi gen
(promoter, operator, dll.). Ribosomal RNA (rRNA) merupakan komponen dari
ribosom, mesin biologis pembuat protein Messenger RNAs (mRNA) merupakan
bahan pembawa informasi genetik dari gen ke ribosom. Transfer RNAs (tRNAs)
merupakan bahan yang menterjemahkan informasi dalam mRNA menjadi urutan
asam amino RNAs memiliki fungsi-fungsi yang lain, di antaranya fungsi-fungsi
katalis Asam nukleat merupakan molekul raksasa yang memiliki fungsi khusus
yaitu, menyimpan informasi genetik dan menerunkannya kepada keturunanya.
Susunan asam nukleat yang menentukan apakah mahluk itu menjadi hewan ,
tumbuhan, maupun manusia. Begitu pula susunan dalam sel, apakah sel itu menjadi
sel otot maupun sel darah. Beberapa fungsi penting asam nukleat adalah
menyimpan, menstransmisi, dan mentranslasi informasi genetik; dan reaksi-reaksi
informasi energi; koenzim pembawa energi; zat gula, senyawa amino dan
biomolekul lainnya; koenzim reaksi oksidasi reduksi.

2.5 Nukleotida dan Nukleosida


Molekul nukleotida terdiri atas nukleosida yang mengikat asam fosfat.
Molekul nukleosida terdiri atas pentosa ( deoksiribosa atau ribose ) yang mengikat
suatu basa (purin atau pirimidin). Jadi apabila suatu nukleoprotein dihidrolisis
sempurna akan dihasilkan protein, asam fosfat, pentosa dan basa purin atau pirimidin.
Rumus berikut ini akan memperjelas hasil hidrolisis suatu nukleoprotein. Pentosa
yang berasal dari DNA ialah deoksiribosa dan yang berasal dari RNA ialah ribose.
Adapun basa purin dan basa pirimidin yang berasal dari DNA ialah adenin,sitosin dan
timin. Dari RNA akan diperoleh adenin, guanin, sitosin dan urasil. Nukleosida
terbentuk dari basa purin atau pirimidin dengan ribose atau deoksiribosa. Basa
purin atau pirimidin terikat pada pentosa oleh ikatan glikosidik,yaitu pada atom
karbon nomor 1. Guanosin adalah suatu nukleosida yang terbentuk dari guanin

dengan ribosa. Pada pengikatan glikosidik ini sebuah molekul air yang dihasilkan
terjadi dari atom hidrogen pada atom N-9 dari basa purin dengan gugus OH pada
atom C-1 dari pentosa. Untuk basa pirimidin,gugus OH pada atom C-1
berikatandengan atom H pada atom N-1

2.6 Sintesis RNA dan DNA


2.6.1. Sintesis RNA
Sintesis RNA biasanya dikatalisis oleh enzim DNA-RNA polymerase
menggunakan sebagai template, sebuah proses yang dikenal sebagai transkripsi.
Inisiasi transkripsi dimulai dengan pengikatan enzim ke urutan promotor dalam DNA
(biasanya ditemukan "upstream" dari gen).
DNA helix ganda dibatalkan oleh aktivitas helikase enzim. Enzim kemudian
berlanjut sepanjang untai template dalam arah 3 'to 5', mensintesiskan molekul RNA
komplementer dengan elongasi terjadi di 5 'ke 3' arah. Urutan DNA juga menentukan
dimana berakhirnya sintesis RNA akan terjadi. RNA sering dimodifikasi oleh enzim
setelah transkripsi. Misalnya, poli dan topi 5 'ditambahkan ke mRNA eukariotik intron
pra-dan dikeluarkan oleh spliceosome.
Ada juga sejumlah polimerase RNA RNA-tergantung yang menggunakan RNA
sebagai template mereka untuk sintesis untai baru RNA. Sebagai contoh, sejumlah
virus RNA (seperti virus polio) menggunakan jenis enzim untuk mereplikasi materi
genetic mereka. Juga, RNA-dependent RNA polimerase merupakan bagian dari jalur
interferensi RNA di banyak organisme.
Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu rantai
cetakan atau sense, sedangkan rantai komplemennya disebut rantai antisense.
Rentangan DNA yang ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit transkripsi.
Informasi dari DNA untuk sintesis protein dibawa oleh mRNA. RNA dihasilkan dari
aktifitas enzim RNA polimerase. Enzim polimerasi membuka pilinan kedua rantai
DNA hingga terpisah dan merangkaikan nukleotida RNA. Enzim RNA polymerase
merangkai nukleotida-nukleotida RNA dari arah 5‟ ke 3‟ , saat terjadi perpasangan
basa di sepanjang cetakan DNA. Urutan nukleotida spesifik di sepanjang cetakan
DNA. Urutan nukleotida spesifik di sepanjang DNA menandai dimana transkripsi
suatu gen dimulai dan diakhiri.
Transkripsi terdiri dari 3 tahap yaitu: inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan),
terminasi (pengakhiran) rantai mRNA.
1. Inisiasi
Daerah DNA di mana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi disebut
sebagai promoter. Suatu promoter menentukan di mana transkripsi dimulai, juga
menentukan yang mana dari kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan.
2. Elongasi
Saat RNA bergerak di sepanjang DNA, RNA membuka pilinan heliks ganda DNA,
sehingga terbentuklah molekul RNA yang akan lepas dari cetakan DNAnya.
3. Terminasi
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA yang
disebut terminator. Terminator yang ditranskripsi merupakan suatu urutan RNA yang
berfungsi sebagai sinyal terminasi yang sesungguhnya. Pada sel prokariotik,
transkripsi biasanya berhenti tepat pada akhir sinyal terminasi; yaitu, polimerase
mencapai titik terminasi sambil melepas RNA dan DNA. Sebaliknya, pada sel
eukariotik polimerase terus melewati sinyal terminasi, suatu urutan AAUAAA di
dalam mRNA. Pada titik yang lebih jauh kira-kira 10 hingga 35 nukleotida, mRNA ini
dipotong hingga terlepas dari enzim tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Mark. B Dawn, Marks D. Allan, & Smith M. Biokimia Kedokteran Dasar. EGC.Jakarta. 2000
Anonymous.c.http://www.scribd.com/doc/41966467/Resume-Asam-Nukleat. 2012Diakses
tanggal 19 oktober 2012Koolman Jan & Rohm H. Atlas Berwarna & Teks Biokimia.
Hipokarates. Jakarta.2000

Anda mungkin juga menyukai