Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah BIOKIMIA
farmasi ini yang berjudul “Metabolisme Asam Nukleat” dengan baik meskipun masih banyak
kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Metabolisme Asam Nukleat yang baik dan benar. Kami juga
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu kami berharap
adanya kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat dimengerti bagi siapapun yang membacanya. Mohon maaf apabila
terdapat kesalahan dalam penulisan yang kurang berkenan.

Jakarta, 02 November 2017

Penulis
Daftar Isi

Kata pengantar…………………............................................................….....….....1

Daftar Isi......................…………..............................................…..……….…....….2

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang.......……………….................................………….……………..3

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................4

1.3 Tujuan..................................................................................................4

Bab II Pembahasan

2.1 Pengertian asam nukleat..........................................................................................5

2.2 Jenis-jenis asam nukleat...........................................................................10

2.3 Komponen asam nukleat................................................................................ 14

2.4 Fungsi asam nukleat...............................................................................18

2.5 Nukleotida dan nukleosida.....................................................19

2.6 Sintesis DNA dan RNA......................................................................................................21

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan............................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA…………………………….....................................................25
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme,
termasuk yang terjadi di tingkat selular. Secara umum, metabolisme memiliki dua
arah lintasan reaksi kimia organik. Sedangkan untuk katabolisme itu sendiri yaitu
reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan energi. Dan
anabolisme merupakan reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul
tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh.
Berawal tahun 1868 Friedrich Miescher (1844-1895) adalah orang yang
mengawali pengetahuan mengenai kimia dan inti sel. Pada tahun 1868, di
laboratorium Hoppe-Syler di Tubingen, beliau memilih sel yang terdapat pada nanah
bekas pembalut luka, kemudian sel- sel tersebut dilarutkan dalam asam encer dan
dengan cara ini diperoleh inti sel yang masih terikat pada sejumlah protein. Dengan
menambahkan enzim pemecah protein ia dapat memperoleh inti sel saja dan dengan
cara ekstraksi terhadap inti sel diperoleh suatu zat yang larut dalam basa tetapi tidak
larut dalam asam. kemudian zat ini dinamakan ”nuclein” sekarang dikenal dengan
nama nucleoprotein. Selanjutnya dibuktikan bahwa asam nukleat merupakan salah
satu senyawa pembentuk sel dan jaringan normal.
Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA ( deoxyribonucleic acid ) atau
asamdeoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid) atau asam ribonukleat. DNA oleh
seorang dokter muda Friedrich Miescher yang mempercayai bahwa rahasiakehidupan
dapat diungkapkan melalui penelitian kimia pada sel-sel.Sel yang dipilih oleh
Friedrich adalah sel yang terdapat pada nanah untuk dipelajari nyadan ia mendapatkan
sel-sel tersebut dari bekas pembalut luka yang diperolehnya dari dari ruang bedah.
Asam nukleat terdapat dalam semua sel dan memiliki peranan yang sangat
penting dalam biosintesis protein. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada
umumnya terikatpada protein yang mempunyai sifat basa, misalnya DNA dalam inti
sel terikat padahiston. Senyawa gabungan antara asam nukleat dengan protein ini
disebut nukleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan suatu polimer seperti
protein, tetapi yang menjadi monomer bukan asam amino, melainkan nukleotida.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud asam nukleat ?
b. Apa fungsi dari asam nukelat ?
c. Apa yang dimaksud Nukleotida dan Nukleosida ?
d. Bagaimana Metabolisme asam nukleat ?

1.3. Tujuan
a. Mengetahui pengertian asam nukleat
b. Mengetahui fungsi dari asam nukleat
c. Mengetahui apa nukleosida dan nukleotida
d. Mengetahui metabolisme asam nukleat
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Asam Nukleat


Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit
monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan
bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetik, kemudian menerjemahkan
informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas bagi masing-masing
sel. Asam nukleat, jika unit-unit pembangunnya deoksiribonukleotida , disebut asam
deoksiribonukleotida (DNA) dan jika terdiri- dari unit-unit ribonukleaotida disebut
asam ribonukleaotida (RNA).
Asam Nukleat juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak
nukleotida. Bila nukleotida mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi
adalah RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang berguna dalam sintesis
protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi
adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang merupakan
bahan utama pementukan inti sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang
berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun DNA purin selalu
adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA
primidin selalu sitosin dan timin.
DNA (deoxyribose nucleic acid) merupakan komponen penyusun kehidupan. Zat inilah yang
membuat lebah adalah seekor lebah dan kanguru adalah kanguru. DNA adalah apa yang
membuat tiap-tiap individual (apapun jenis dan spesiesnya) unik.
DNA terdapat pada semua organisme hidup dari mulai bakteri terkecil sampai ikan
paus  raksasa. Molekul ini tidak hanya menentukan sifat fisik, seperti warna rambut dan
warna mata, tapi juga kemungkinan penyakit yang dimiliki. DNA adalah material pembawa
sifat yang dapat ditemukan pada sel. Ia menyediakan instruksi untuk membuat, menjaga, dan
mengatur kerja sel dan organisme.
         Asam ini adalah polimer yang terdiri atas molekul-molekul deoksiribonukleotida yang
terikat satu sama lain sehingga membentuk rantai polinukleotida yang panjang. Molekul
DNA yang panjang ini terbentuk oleh ikatan antara atom C nomor 3 dengan atom C nomor 5
pada molekul deoksiribosa dengan perantaraan gugus fosfat. Secara kimia DNA mengandung
karakteristik/sifat sebagai berikut:
1. Memiliki gugus gula deoksiribosa.
2.  Basa nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin (T) dan adenin (A).
3. Memiliki rantai heliks ganda anti paralel
4. Kandungan basa nitrogen antara kedua  rantai sama banyak dan berpasangan 

Pada tahun 1953, berdasarkan hasil penelitian dari Rosalind Franklin, James Watson
and Francis Crick,  DNA diketahui berbentuk double helix. Terdiri dari dua pita yang berpilin
menjadi satu. Double helix terdiri dari dua rantai, satu berwarna biru, dan satunya kuning.
Contoh helix misalnya pada rajutan tali, seperti pada gambar sebelah kanan.
Gambar 1. Contoh Double helix

Interaksi ikatan hidrogen antara masing-masing basa nitrogen menyebabkan bentuk


dari dua rantai DNA menjadi sedemikian rupa, bentuk ini disebut double helix. Interaksi
spesifik ini terjadi antara basa A dengan T, dan C dengan G. Sehingga jika double helix
dibayang kan sebagai sebuah tangga spiral, maka ikatan basa-basa ini sebagai anak tangga-
nya. Lebar dari ‘anak tangga’ adalah sama, karena pasangan basa selalu terdiri dari satu
primidin dan satu purin.

Asam ribonukleat adalah salah satu polimer yang terdiri atas molekul-molekul
ribonukleotida. Seperti DNA, asam ribonukleat ini terbentuk oleh adanya ikatan antara atom
C nomer 3 dengan atom C nomer 5 pada molekul ribosa dengan perantaraan gugus fosfat.
Dibawah ini adalah gambar struktur sebagian dari molekul RNA :
         Meskipun banyak persamaannya dengan DNA , RNA mempunyai beberapa perbedaan
dengan DNA yaitu : 
1. Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah deoksiribosa.
2.  Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda. Bentuk molekul RNA bukan heliks
ganda, tetapi berupa rantai tunggal yang terlipat sehingga menyerupai rantai ganda. 
3.  RNA mengandung basa Adenin, Guanin dan Sitosin seperti DNA , tetapi tidak
mengandung Timin. Sebagai gantinya, RNA mengandung Urasil. Dengan demikian bagian
basa pirimidin  RNA berbeda dengan bagian basa pirimidin DNA.
4. Jumlah Guanin adalah molekul RNA tidak perlu sama dengan Sitosin, demikian pula
jumlah adenin tidak harus sama dengan Urasil.
         Ada 3 macam RNA, yaitu tRNA (transfer RNA), mRNA (messenger RNA) dan rRNA
(ribosomal RNA). Ketiga macam RNA ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda, tetapi
ketiganya secara bersama-sama mempunyai peranan penting dalam sintesis protein.

2.2 Jenis-jenis Asam Nukleat


Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA (deoxyribonucleic acid )
atau asam deoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat.
Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat oleh protein dan
bersifat basa. Misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa
gabungan antara protein dan asam nukleat disebut nucleoprotein. Molekul asam
nukleat merupakan polimer sepertiprotein tetapi unit penyusunnya adalah nukleotida.
Salah satu contoh nukleutida asam nukleat bebas adalah ATP yang berfungsi sebagai
pembawa energy.

2.3 Komponen Asam Nukleat

 Gugus fosfat
 Gula pentosa
 Basa N

Di antara ketiga komponen monomer asam nukleat tersebut di atas, hanya basa
N-lah yang memungkinkan terjadinya variasi. Pada kenyataannya memang urutan
(sekuens) basa N pada suatu molekul asam nukleat merupakan penentu bagi
spesifisitasnya. Dengan perkataan lain, identifikasi asam nukleat dilakukan
berdasarkan atas urutan basa N-nya sehingga secara skema kita bisa menggambarkan
suatu molekul asam nukleat hanya dengan menuliskan urutan basanya saja.

Di atas telah disinggung bahwa asam nukleat tersusun dari monomer-monomer


berupa nukleotida, yang masing-masing terdiri atas sebuah gugus fosfat, sebuah gula
pentosa, dan sebuah basa N. Dengan demikian, setiap nukleotida pada asam nukleat
dapat dilihat sebagai nukleosida monofosfat. Namun, pengertian nukleotida secara
umum sebenarnya adalah nukleosida dengan sebuah atau lebih gugus fosfat. Sebagai
contoh, molekul ATP (adenosin trifosfat) adalah nukleotida yang merupakan
nukleosida dengan tiga gugus fosfat.

Jika gula pentosanya adalah ribosa seperti halnya pada RNA, maka
nukleosidanya dapat berupa adenosin, guanosin, sitidin, dan uridin. Begitu pula,
nukleotidanya akan ada empat macam, yaitu adenosin monofosfat, guanosin
monofosfat, sitidin monofosfat, dan uridin monofosfat. Sementara itu, jika gula
pentosanya adalah deoksiribosa seperti halnya pada DNA, maka (2’-
deoksiribo)nukleosidanya terdiri atas deoksiadenosin, deoksiguanosin, deoksisitidin,
dan deoksitimidin.

Peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara DNA dan
protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme
hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen
DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk 'triplet',
tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon. Setiap kodon berelasi dengan
satu asam amino (atau kode untuk berhenti), monomer yang menyusun protein.Lihat
ekspresi genetic untuk keterangan lebih lanjut. Penelitian mutakhir atas fungsi RNA
menunjukkan bukti yang mendukung atas teori 'dunia RNA', yang menyatakan bahwa
pada awal proses evolusi, RNA merupakan bahan genetik universal sebelum
organisme hidup memakai DNA

DNA dan RNA mempunyai beberapa perbedaan yaitu :

1. Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah
deoksiribosa.
2. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda. Bentuk molekul RNA bukan heliks
ganda, tetapi berupa rantai tunggal yang terlipat sehingga menyerupai rantai
ganda.
3. RNA mengandung basa Adenin, Guanin dan Sitosin seperti DNA , tetapi tidak
mengandung Timin. Sebagai gantinya, RNA mengandung Urasil. Dengan
demikian bagian basa pirimidin RNA berbeda dengan bagian basa pirimidin
DNA.
4. Jumlah Guanin adalah molekul RNA tidak perlu sama dengan Sitosin, demikian
pula jumlah adenin tidak harus sama dengan Urasil. Ada 3 macam RNA, yaitu
tRNA (transfer RNA), mRNA (messenger RNA) dan rRNA (ribosomal RNA).
Ketiga macam RNA ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda, tetapi ketiganya
secara bersama-sama mempunyai peranan penting dalam sintesis protein.

2.4 Fungsi Asam Nukleat


DNA mengandung gen, informasi yang mengatur sintesis protein dan RNA.
DNA mengandung bagian-bagian yang menentukan pengaturan ekspresi gen
(promoter, operator, dll.). Ribosomal RNA (rRNA) merupakan komponen dari
ribosom, mesin biologis pembuat protein Messenger RNAs (mRNA) merupakan
bahan pembawa informasi genetik dari gen ke ribosom. Transfer RNAs (tRNAs)
merupakan bahan yang menterjemahkan informasi dalam mRNA menjadi urutan
asam amino RNAs memiliki fungsi-fungsi yang lain, di antaranya fungsi-fungsi
katalis Asam nukleat merupakan molekul raksasa yang memiliki fungsi khusus
yaitu, menyimpan informasi genetik dan menerunkannya kepada keturunanya.
Susunan asam nukleat yang menentukan apakah mahluk itu menjadi hewan ,
tumbuhan, maupun manusia. Begitu pula susunan dalam sel, apakah sel itu menjadi
sel otot maupun sel darah. Beberapa fungsi penting asam nukleat adalah
menyimpan, menstransmisi, dan mentranslasi informasi genetik; dan reaksi-reaksi
informasi energi; koenzim pembawa energi; zat gula, senyawa amino dan
biomolekul lainnya; koenzim reaksi oksidasi reduksi.

2.5 Nukleotida dan Nukleosida


Molekul nukleotida terdiri atas nukleosida yang mengikat asam fosfat.
Molekul nukleosida terdiri atas pentosa ( deoksiribosa atau ribose ) yang mengikat
suatu basa (purin atau pirimidin). Jadi apabila suatu nukleoprotein dihidrolisis
sempurna akan dihasilkan protein, asam fosfat, pentosa dan basa purin atau pirimidin.
Rumus berikut ini akan memperjelas hasil hidrolisis suatu nukleoprotein. Pentosa
yang berasal dari DNA ialah deoksiribosa dan yang berasal dari RNA ialah ribose.
Adapun basa purin dan basa pirimidin yang berasal dari DNA ialah adenin,sitosin dan

timin. Dari RNA akan diperoleh adenin, guanin, sitosin dan urasil. Nukleosida
terbentuk dari basa purin atau pirimidin dengan ribose atau deoksiribosa. Basa
purin atau pirimidin terikat pada pentosa oleh ikatan glikosidik,yaitu pada atom
karbon nomor 1. Guanosin adalah suatu nukleosida yang terbentuk dari guanin
dengan ribosa. Pada pengikatan glikosidik ini sebuah molekul air yang dihasilkan
terjadi dari atom hidrogen pada atom N-9 dari basa purin dengan gugus OH pada
atom C-1 dari pentosa. Untuk basa pirimidin,gugus OH pada atom C-1
berikatandengan atom H pada atom N-1.

2.6 Sintesis RNA dan DNA


2.6.1. Sintesis RNA
Sintesis RNA biasanya dikatalisis oleh enzim DNA-RNA polymerase
menggunakan sebagai template, sebuah proses yang dikenal sebagai transkripsi.
Inisiasi transkripsi dimulai dengan pengikatan enzim ke urutan promotor dalam DNA
(biasanya ditemukan "upstream" dari gen).
DNA helix ganda dibatalkan oleh aktivitas helikase enzim. Enzim kemudian
berlanjut sepanjang untai template dalam arah 3 'to 5', mensintesiskan molekul RNA
komplementer dengan elongasi terjadi di 5 'ke 3' arah. Urutan DNA juga menentukan
dimana berakhirnya sintesis RNA akan terjadi. RNA sering dimodifikasi oleh enzim
setelah transkripsi. Misalnya, poli dan topi 5 'ditambahkan ke mRNA eukariotik intron
pra-dan dikeluarkan oleh spliceosome.
Ada juga sejumlah polimerase RNA RNA-tergantung yang menggunakan RNA
sebagai template mereka untuk sintesis untai baru RNA. Sebagai contoh, sejumlah
virus RNA (seperti virus polio) menggunakan jenis enzim untuk mereplikasi materi
genetic mereka. Juga, RNA-dependent RNA polimerase merupakan bagian dari jalur
interferensi RNA di banyak organisme.
Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu rantai
cetakan atau sense, sedangkan rantai komplemennya disebut rantai antisense.
Rentangan DNA yang ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit transkripsi.
Informasi dari DNA untuk sintesis protein dibawa oleh mRNA. RNA dihasilkan dari
aktifitas enzim RNA polimerase. Enzim polimerasi membuka pilinan kedua rantai
DNA hingga terpisah dan merangkaikan nukleotida RNA. Enzim RNA polymerase
merangkai nukleotida-nukleotida RNA dari arah 5‟ ke 3‟ , saat terjadi perpasangan
basa di sepanjang cetakan DNA. Urutan nukleotida spesifik di sepanjang cetakan
DNA. Urutan nukleotida spesifik di sepanjang DNA menandai dimana transkripsi
suatu gen dimulai dan diakhiri.
Transkripsi terdiri dari 3 tahap yaitu: inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan),
terminasi (pengakhiran) rantai mRNA.
1. Inisiasi
Daerah DNA di mana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi disebut
sebagai promoter. Suatu promoter menentukan di mana transkripsi dimulai, juga
menentukan yang mana dari kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan.
2. Elongasi
Saat RNA bergerak di sepanjang DNA, RNA membuka pilinan heliks ganda DNA,
sehingga terbentuklah molekul RNA yang akan lepas dari cetakan DNAnya.
3. Terminasi
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA yang
disebut terminator. Terminator yang ditranskripsi merupakan suatu urutan RNA yang
berfungsi sebagai sinyal terminasi yang sesungguhnya. Pada sel prokariotik,
transkripsi biasanya berhenti tepat pada akhir sinyal terminasi; yaitu, polimerase
mencapai titik terminasi sambil melepas RNA dan DNA. Sebaliknya, pada sel
eukariotik polimerase terus melewati sinyal terminasi, suatu urutan AAUAAA di
dalam mRNA. Pada titik yang lebih jauh kira-kira 10 hingga 35 nukleotida, mRNA ini
dipotong hingga terlepas dari enzim tersebut.
2.6.2 Sintesis Nukleotida Purin
         Nukleosida purin terdiri atasatas AMP (Adenosin Monofosfat) dan GMP (Guanosin
Monofosfat). AMP adalah ester dari asam fosfat dan nukleosida yang disebut adenosin. AMP
terdiri dari gugus fosfat, gula ribose dan adenin nucleobase.Adapun GMP adalah ester dari
asam fosfat dengan nukleosida guanosin. GMP terdiri dari gugus fosfat, yaitu gula pentose
ribosa dan guanin nucleobase, karena itulah disebut monofosfat ribonucleosida.AMP dan
ADP disintesis dari IMP (Inosin Monofosfat).
a.   Pembentukan IMP
Inosin monofosfat disintesis melalui jalur de Novo dengan menggunakan ribose-5-fosfat dan
enzim PRPP-sintetase menghasilkan  phosphoribose-1- pyrophosphate (PRPP)

b.   Konversi IMP menjadi AMP dan GMP


IMP dikonversi menjadi baik AMP atau GMP oleh jalur berbeda. IMP dikonversikan
menjadi AMP dengan mereaksikan IMP dengan asam amino aspartat dan fumarat. Adapun
IMP dikonvesikan menjadi GMP dengan menggunakan asam amino glutamine dan
glutamate.
 pembentukan AMP dari IMP
 Pembentukan GMP dari IMP

2.6.3 Sintesis Nukleotida Pirimidin


         Nukleotida pirimidin terdiri atas UMP (Uridin Monofosfat), CTP (Sitidin Monofosfat),
dan TMP (Timidin Monofosfat). Sintesis nukleotida pirimidin dimulai dari pembentuan
carbamoyl phosphate dan glutamate dari glutamine. Selanjutnya carbamoyl phosphate ini
yang akan diubah menjadi UMP, CTP, dan TMP. Carbamoyl phosphate bereaksi dengan
15ucleopro membentuk senyawa Orotate. Senyawa orotate sellanjutnya bergabung dengan
PPRP menghasilkan Oritidin Monofosfat dan reaksi lebih lanjut akan menghasilkan Uridin
Monofosfat (UMP). Untuk menghasilkan CTP, UMP diubah terlebih dahulu menjadi UTP
dan kemudian diraksikan dengan glutamine hingga menghasilkan CTP dan glutamate.
Adapun pembentukan TMP dilakukan oleh enzim timidilate sintetase sehingga UMP
terkonversi menjadi TMP. Berikut adalah reaksi-reaksinya.
 Reaksi pembentukan carbamoyl phosphate

 Reaksi pembentukan senyawa Orotate


  
 Reaksi pembentukan UMP

 Reaksi pembentukan CTP

        UMP + ATP  >  UDP + ADP               UDP + ATP  >  UTP + ADP

       (nucleoside monophosphate kinase)                    (nucleoside diphosphate kinase)

      Reaksi pembentukan TMP


Nukleotida-nuleotida yang terbentuk  inikemudian akan disintesis menjadi DNA atau RNA.
Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA primidin selalu sitosin dan timin.
Selanjutnya DNA dan RNA yang terbentuk akan mengalami elongasi
(pemanjangan/polimerisasi) dan berhenti pada tahap terminasi
2.7 Katabolisme Asam Nukleat

Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa


yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Tahapan katabolisme asam nukleat yaitu
berturut-turut menjadi nukleotida, nuleosida, purin, pirimidin, dan asam urat.

2.7.1 Katabolisme Asam  Nukleat Menjadi Nukleotida


Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai
18ucleoprotein.Nukleoprotein dalam pencernaaan akan dipecah jadi molekul yang
lebih kecil yaitu asam nukleat dan  protein. Asam nukleat dan protein selanjutnya
terpisah ke jalur metabolism masing-masing. Asam nukleat yang tersusun atas
monomer-monomer berupa nukleotida dipecah sehingga menghasilkan
nukleotida.

2.7.2 Katabolisme Nukleotida Menjadi Nukleosida


Nukleosida merupakan sebutan dari nukleotida tanpa gugus fosfat. Dengan
demikian, nukleosida tersusun dari gula  ribosa/deoksiribosa dan basa nitrogen.
Tahapan penguraian nukleotida menjadi nukleosida adalah sebagai berikut.
  Di dalam usus halus terjadi pemutusan ikatan fosfodiester oleh endonuklease
(pankreas)  menghasilkanoligonukleotida.
 Oligonukleotida dipecah lebih lanjut oleh fosfodiesterase menghasilkan
monofosfat.

 Kemudian dipecah lebih lanjut oleh nukleotidase menghasilkan nukleosida


 
and orthophosphate. Nukleosida yang terbentuk adalah Sitidin, Uridin,
Adenosin, dan Guanosin
2.7.3 Katabolisme Purin Menjadi Asam Urat
Nukleosida purin yang dihasilkan dari degradasi nukleotida akan terdegradasi
lebih lanjut menghasilkan asam urat yang  selanjutnya diekskresikan dalam urin.
Proses pembentukan asam urat dapat melalui dua jalur. Pertama, Tahap
penguraian nukleosida purin menjadi asam urat dimulai dari proses deaminasi
adenosine menjadi inosin, kemudian membelah membentuk hipoxantin.
Hipoxantin dioksidasi menjadi xantin dan selanjutnya xantin diubah menjadi asam
urat. Kedua, tahap yang dimulai dari guanosin. Guanosin diubah menjadi guanine
yang selanjutnya dideaminasi menghasilkan xantin. Langkah selanjutnya, xantin
dioksidasi menjadi asam urat. Berikut adalah reaksi penguraian nukleosida
menjadi asam urat.
2.7.4 Katabolisme Pirimidin
Pada katabolisme pirimidin terjadi reaksi-reaksi sebagai berikut.
1. Konversi sitidin menjadi uridin oleh enzim sitidin deaminase

2. Fosforilasi deoksitimidin menjadi timin dan deoksiribosa-1-fosfat

2.8 Anabolisme Asam Nukleat

Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa


organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Proses ini
membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat
berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya
digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa
yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak
hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks
yang terbentuk.

Replikasi DNA adalah jalur perbanyakan rantai DNA dengan pola cetakan
yang sama. Berkaitan dengan reproduksi sel baik sebagai regenerasi atau
perbanyakan keturunan, sel – sel akan mengalami fase dimana akan mengalami
penggandaan materi genetik. Pada saat itu, DNA akan diperbanyak untuk
diberikan kepada sel baru. Bahan – bahan untuk memuat cetakan DNA yang baru
diperoleh dari reaksi katabolisme asam nukleat. Dalam reaksi replikasi DNA ini
akan melibatkan banyak enzim yang berkaitan dengan reaksi tersebut seperti
helikase,ligase,danDNApolimerase.

III. KESIMPULAN
         Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Asam nukleat tersusun atas monomer-monomer berupa nukleotida, yang masing-
masing terdiri atas sebuah gugus fosfat, sebuah gula pentosa, dan sebuah basa N.
2. Nukleotida Purin terdiri atas AMP (Adenosin Monofosfat) dan GMP (Guanosin
Monofosfat).
3. Nukleotida Pirimidin terdiri atas UMP (Uridin Monofosfat),
CTP (Cytosin Triphospat), dan TMP (Tymidine Monofosfat).
4. Tahapan sintesis Asam Nukleat berturut-turut dimulai dari nukleosida, nukleotida,
dan kemudian asam nukleat DNA atau RNA.
5. Tahapan degradasi asam nukleat dalam tubuh berturut-turut menghasilkan
nukleotida, nukleosida, basa purin dan pirimidin, serta asam urat.
DAFTAR PUSTAKA

Mark. B Dawn, Marks D. Allan, & Smith M. Biokimia Kedokteran Dasar. EGC.Jakarta. 2000
Anonymous.c.http://www.scribd.com/doc/41966467/Resume-Asam-Nukleat. 2012Diakses
tanggal 19 oktober 2012Koolman Jan & Rohm H. Atlas Berwarna & Teks Biokimia.
Hipokarates. Jakarta.2000

Anda mungkin juga menyukai