Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah BIOKIMIA
farmasi ini yang berjudul “Metabolisme Asam Nukleat” dengan baik meskipun masih banyak
kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Metabolisme Asam Nukleat yang baik dan benar. Kami juga
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu kami berharap
adanya kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat dimengerti bagi siapapun yang membacanya. Mohon maaf apabila
terdapat kesalahan dalam penulisan yang kurang berkenan.
Penulis
Daftar Isi
Kata pengantar…………………............................................................….....….....1
Daftar Isi......................…………..............................................…..……….…....….2
BAB I Pendahuluan
1.3 Tujuan..................................................................................................4
Bab II Pembahasan
3.1 Kesimpulan............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA…………………………….....................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
a. Mengetahui pengertian asam nukleat
b. Mengetahui fungsi dari asam nukleat
c. Mengetahui apa nukleosida dan nukleotida
d. Mengetahui metabolisme asam nukleat
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahun 1953, berdasarkan hasil penelitian dari Rosalind Franklin, James Watson
and Francis Crick, DNA diketahui berbentuk double helix. Terdiri dari dua pita yang berpilin
menjadi satu. Double helix terdiri dari dua rantai, satu berwarna biru, dan satunya kuning.
Contoh helix misalnya pada rajutan tali, seperti pada gambar sebelah kanan.
Gambar 1. Contoh Double helix
Asam ribonukleat adalah salah satu polimer yang terdiri atas molekul-molekul
ribonukleotida. Seperti DNA, asam ribonukleat ini terbentuk oleh adanya ikatan antara atom
C nomer 3 dengan atom C nomer 5 pada molekul ribosa dengan perantaraan gugus fosfat.
Dibawah ini adalah gambar struktur sebagian dari molekul RNA :
Meskipun banyak persamaannya dengan DNA , RNA mempunyai beberapa perbedaan
dengan DNA yaitu :
1. Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah deoksiribosa.
2. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda. Bentuk molekul RNA bukan heliks
ganda, tetapi berupa rantai tunggal yang terlipat sehingga menyerupai rantai ganda.
3. RNA mengandung basa Adenin, Guanin dan Sitosin seperti DNA , tetapi tidak
mengandung Timin. Sebagai gantinya, RNA mengandung Urasil. Dengan demikian bagian
basa pirimidin RNA berbeda dengan bagian basa pirimidin DNA.
4. Jumlah Guanin adalah molekul RNA tidak perlu sama dengan Sitosin, demikian pula
jumlah adenin tidak harus sama dengan Urasil.
Ada 3 macam RNA, yaitu tRNA (transfer RNA), mRNA (messenger RNA) dan rRNA
(ribosomal RNA). Ketiga macam RNA ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda, tetapi
ketiganya secara bersama-sama mempunyai peranan penting dalam sintesis protein.
Gugus fosfat
Gula pentosa
Basa N
Di antara ketiga komponen monomer asam nukleat tersebut di atas, hanya basa
N-lah yang memungkinkan terjadinya variasi. Pada kenyataannya memang urutan
(sekuens) basa N pada suatu molekul asam nukleat merupakan penentu bagi
spesifisitasnya. Dengan perkataan lain, identifikasi asam nukleat dilakukan
berdasarkan atas urutan basa N-nya sehingga secara skema kita bisa menggambarkan
suatu molekul asam nukleat hanya dengan menuliskan urutan basanya saja.
Jika gula pentosanya adalah ribosa seperti halnya pada RNA, maka
nukleosidanya dapat berupa adenosin, guanosin, sitidin, dan uridin. Begitu pula,
nukleotidanya akan ada empat macam, yaitu adenosin monofosfat, guanosin
monofosfat, sitidin monofosfat, dan uridin monofosfat. Sementara itu, jika gula
pentosanya adalah deoksiribosa seperti halnya pada DNA, maka (2’-
deoksiribo)nukleosidanya terdiri atas deoksiadenosin, deoksiguanosin, deoksisitidin,
dan deoksitimidin.
Peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara DNA dan
protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme
hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen
DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk 'triplet',
tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon. Setiap kodon berelasi dengan
satu asam amino (atau kode untuk berhenti), monomer yang menyusun protein.Lihat
ekspresi genetic untuk keterangan lebih lanjut. Penelitian mutakhir atas fungsi RNA
menunjukkan bukti yang mendukung atas teori 'dunia RNA', yang menyatakan bahwa
pada awal proses evolusi, RNA merupakan bahan genetik universal sebelum
organisme hidup memakai DNA
1. Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah
deoksiribosa.
2. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda. Bentuk molekul RNA bukan heliks
ganda, tetapi berupa rantai tunggal yang terlipat sehingga menyerupai rantai
ganda.
3. RNA mengandung basa Adenin, Guanin dan Sitosin seperti DNA , tetapi tidak
mengandung Timin. Sebagai gantinya, RNA mengandung Urasil. Dengan
demikian bagian basa pirimidin RNA berbeda dengan bagian basa pirimidin
DNA.
4. Jumlah Guanin adalah molekul RNA tidak perlu sama dengan Sitosin, demikian
pula jumlah adenin tidak harus sama dengan Urasil. Ada 3 macam RNA, yaitu
tRNA (transfer RNA), mRNA (messenger RNA) dan rRNA (ribosomal RNA).
Ketiga macam RNA ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda, tetapi ketiganya
secara bersama-sama mempunyai peranan penting dalam sintesis protein.
timin. Dari RNA akan diperoleh adenin, guanin, sitosin dan urasil. Nukleosida
terbentuk dari basa purin atau pirimidin dengan ribose atau deoksiribosa. Basa
purin atau pirimidin terikat pada pentosa oleh ikatan glikosidik,yaitu pada atom
karbon nomor 1. Guanosin adalah suatu nukleosida yang terbentuk dari guanin
dengan ribosa. Pada pengikatan glikosidik ini sebuah molekul air yang dihasilkan
terjadi dari atom hidrogen pada atom N-9 dari basa purin dengan gugus OH pada
atom C-1 dari pentosa. Untuk basa pirimidin,gugus OH pada atom C-1
berikatandengan atom H pada atom N-1.
Replikasi DNA adalah jalur perbanyakan rantai DNA dengan pola cetakan
yang sama. Berkaitan dengan reproduksi sel baik sebagai regenerasi atau
perbanyakan keturunan, sel – sel akan mengalami fase dimana akan mengalami
penggandaan materi genetik. Pada saat itu, DNA akan diperbanyak untuk
diberikan kepada sel baru. Bahan – bahan untuk memuat cetakan DNA yang baru
diperoleh dari reaksi katabolisme asam nukleat. Dalam reaksi replikasi DNA ini
akan melibatkan banyak enzim yang berkaitan dengan reaksi tersebut seperti
helikase,ligase,danDNApolimerase.
III. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Asam nukleat tersusun atas monomer-monomer berupa nukleotida, yang masing-
masing terdiri atas sebuah gugus fosfat, sebuah gula pentosa, dan sebuah basa N.
2. Nukleotida Purin terdiri atas AMP (Adenosin Monofosfat) dan GMP (Guanosin
Monofosfat).
3. Nukleotida Pirimidin terdiri atas UMP (Uridin Monofosfat),
CTP (Cytosin Triphospat), dan TMP (Tymidine Monofosfat).
4. Tahapan sintesis Asam Nukleat berturut-turut dimulai dari nukleosida, nukleotida,
dan kemudian asam nukleat DNA atau RNA.
5. Tahapan degradasi asam nukleat dalam tubuh berturut-turut menghasilkan
nukleotida, nukleosida, basa purin dan pirimidin, serta asam urat.
DAFTAR PUSTAKA
Mark. B Dawn, Marks D. Allan, & Smith M. Biokimia Kedokteran Dasar. EGC.Jakarta. 2000
Anonymous.c.http://www.scribd.com/doc/41966467/Resume-Asam-Nukleat. 2012Diakses
tanggal 19 oktober 2012Koolman Jan & Rohm H. Atlas Berwarna & Teks Biokimia.
Hipokarates. Jakarta.2000