OLEH:
KELAS D
UNIVERSITAS UDAYANA
2018/2019
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
laporan ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu, kami mohon kritik serta
Hormat kami,
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
1.3 tujuan................................................................................................................................1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang
terjadi di tingkat selular. Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia
organic, yaitu anabolisme dan katabolisme. Berawal pada tahun 1868, Friedrich Miescher
(1844-1895) adalah orang yang mengawali pengetahuan mengenai kimia dan inti sel. Pada
tahun 1868, dilaboratorium Hoppe-Syler di Tubingen, beliau memilih sel yang terdapat
pada nanah, kemudian sel-sel tersebut dilarutkan dalam asam encer. Dengan cara ini
diperoleh inti sel yang masih terikat pada sejumlah protein. Dengan menambahkan enzim
pemecah protein ia dapat memperoleh inti sel saja dan dengan cara ekstraksi terhadap inti sel
diperoleh suatu zat yang larut dalam basa tetapi tidak larut dalam asam. kemudian zat ini
bahwa asam nukleat merupakan salah satu senyawa pembentuk sel dan jaringan normal.
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Asam nukleat adalah biopolimer yang berbobot molekul tinggi yang terdiri atas banyak
molekul nukleotida yang mengandung informasi genetik. Asam nukleat tditemukan pada
semua sel hidup serta virus dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetic
kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas
bagi masing-masing sel. Asam nukleat dinamai demikian karena keberadaan umumnya di
dalam inti (nucleus) sel. Asam nukleat yang terdiri dari rantai deoksiribonukleotida disebut
dengan asam deoksiribonukleotida (DNA), namun jika terdiri dari rantai ribonukleotida
disebut asam ribonukleotida (RNA). Bila pada nukleotida mengandung banyak ribosa, maka
asam nukleat yang terjadi adalah RNA yang berguna dalam proses sintesis protein. Bila
nukleotida mengandung deoksiribonukleat, maka asam nukleat yang terjadi adalah DNA
yang merupakan bahan utama pembentukan inti sel. Terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda
dalam asam nukleat, yaitu 2 purin dan 2 pirimidin. Baik RNA maupun DNA purin selalu
adenin dan guanin. Dalam RNA pirimidin selalu sitosin dan urasil, sedangkan dalam DNA
Asam nukleat memiliki fungsi khusus yaitu menyimpan informasi genetic dan
makhluk itu menjadi hewan, tumbuhan atau manusia. Begitu pula susunan dalam sel, apakah
sel itu menjadi sel otot ataupun sel darah. Beberapa fungsi penting asam nukleat adalah
2
koenzim pemindah asam asetat, zat gula, senyawa amino dan biomolekul lainnya; koenzim
Asam nukleat adalah biopolimer yang berbobot molekul tinggi yang terdiri atas banyak
molekul nukleotida yang mengandung informasi genetik. Asam nukleat tditemukan pada
semua sel hidup serta virus dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetic
kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas
biomolekul yang menyimpan dan menyandi instruksi-instruksi genetika setiap organisme dan
banyak jenis virus. Instruksi-instruksi genetika ini berperan penting dalam pertumbuhan,
perkembangan, dan fungsi organisme dan virus. DNA merupakan asam nukleat; bersamaan
dengan protein dan karbohidrat, asam nukleat adalah makromolekul esensial bagi
seluruh makhluk hidupyang diketahui. Kebanyakan molekul DNA terdiri dari dua
unting biopolimer yang berpilin satu sama lainnya membentuk heliks ganda. Dua unting
DNA ini dikenal sebagai polinukleotida karena keduanya terdiri dari satuan-satuan molekul
yang disebut nukleotida. Tiap-tiap nukleotida terdiri atas salah satu jenis basa
nitrogen (guanina (G), adenina (A), timina (T), atau sitosina (C)), gula monosakaridayang
dalam satu rantai ikatan kovalen antara gula satu nukleotida dengan fosfat nukelotida lainnya.
kaidah pasangan basa (A dengan T dan C dengan G), ikatan hidrogen mengikat basa-basa
3
2.2.2 Struktur Asam Ribonukleat (RNA)
Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang tersusun dari
gugus pentosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari ikatan
berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan gugus pentosa dari
Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil cincin gula pentosa,
kecuali basa timina pada DNA diganti dengan urasil pada RNA. Jadi tetap ada empat
4
Selain itu, bentuk konformasi RNA tidak berupa pilin ganda sebagaimana DNA,
DNA RNA
5
2.2.3 Nukleotida
Nukleotida adalah molekul yang tersusun dari gugus basa heterosiklik, gula, satu atau
berupa purina atau pirimidina sementara gulanya adalah pentosa (ribosa), baik
berupa deoksiribosa maupun ribosa. Nukleotida adalah monomer penyusun RNA, DNA,
dan beberapa kofaktor, seperti CoA, FAD, FMN, NAD, dan NADP. Dalam sel, kofaktor
ini memainkan peran penting dalam fiksasi energi (misalnya fotosintesis), metabolisme,
Pentosa yang berasal dari DNA ialah deoksiribosa dan yang berasal dari RNA ialah ribose.
Adapun basa purin dan basa pirimidin yang berasal dari DNA ialah adenin,sitosin dan timin.
6
Urasil terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk keto atau laktam dan bentuk enol atau laktim.
7
2.3 Alur Metabolisme Asam Nukleat
Alur metabolisme asam nukleat ada 2 yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme
ini ada dua yaitu biosintesis purin dan biosintesis pirimidin. Sedangkan katabolisme
Basa purin dan pirimidin ditemukan di dalam nukleotida dan dalam asam
nukleat. Basa-basa tersebut dibentuk secara de novo oleh jalur yang menggunakan
sintesis de novo terjadi di hati, dan basa bernitrogen serta nukleosida kemudian
diangkut ke jaringan lain oleh sel darah merah. Otak juga membentuk nukleotida
oleh mekanisme umpan-balik yang menjamin agar waktu dan jumlah produksi
kedua zat tersebut selalu sesuai dengan kebutuhan fisiologisnya yang bervariasi.
Jaringan tubuh dapat menyintesis purin dan pirimidin dari zat-zat antara
amfibolik. Asam nukleat dan nukleotida yang dimakan bersifat nonesensial secara
atau diubah menjadi basa purin dan pirimidin (salvage pathway). Basa purin
kemudian dioksidasi menjadi asam urat yang dapat diabsorpsi atau diubah
menjadi basa purin atau pirimidin. Basa purin kemudian dioksidasi menjadi asam
urat yang akan diabsorbsi maupun diekskresikan dalam urine. Jika hanya sedikit
atau tidak ada purin/pirimidin dalam makanan untuk dijadikan asam nukleat,
senyawa yang disuntikkan dapat digunakan untuk membentuk asam nukleat. Oleh
8
karena itu, penggbungan (3H) timidin (senyawa yang disuntikkan) menjadi DNA
Nukleotida purin terdiri atas AMP (Adenosin Monofosfat) dan GMP (Guanosin Monofosfat).
A. Pembentukan IMP
fosforibosilamin.
Formilglisinamid ribonukleotida
ribonukleatida
7. Pengikatan CO2 pada C-5, yanhg akan membentuk C-4, menjadi karboksiamino
11. Nitrogen dari amida berkondensasi dengan gugus formil dan menutup cincin (6)
Oksigen pada posisi 2 akan diganti oleh N dari amoida glutamin, reaksi ini
memerlukan ATP
dari aspartat. Energi yang dibutuhkan berasal dati GTP. Kemudian fumarate
lepas.
(FH4).Tetapi ada satu perbedaan yang jelas sekali yaitu pada saat terjadinya
tersebut
sudah berlangsung ditahap awal. Sedangkan pada biosintesis pirimidin berlangsung setel
heterosiklik induk, sintesis pirimidin tidak begitu lazim dan biasanya dilakukan dengan
10
menghilangan gugus fungsi dari derivatif. Sintesis primer dalam jumlah besar
pada posisi 2, biasanya dengan urea menghasilkan 2-pirimidion, dan dengan guanidina
menghasilkan 2-aminopirimidina.
dihasilkan dari reaksi antara glutamin, ATP dan CO2 yang dikatalisis oleh enzim
karbamoil-P sinthase yang bekerja pada reaksi pembentukan urea, dimana reaksi
transkarbamoilase.
5. Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam orotat. Reaksi
ini dikatalisis oleh enzim orotat fosforibosil transferase dan dihasilkan orotidilat
11
7. Pada reaksi (12) adalah satu-satunya reaksi biosintesis nukleotida pirimidin
ini dikatalisis oleh dehidrofolatreduktase. Oleh karena itu, sel yang sedang
yangmenguraikanasam nukleat menjadi unsur yang lebih sederhana dengan bantuan enzim.
Kandungan asam nukleat yang terdapat di dalam sel – sel makanan yang masuk ke dalam
usus dua belas jari akan dicerna secara enzimatis. Sekretin adalah hormon yang dihasilkan
oleh dinding sel usus dua belas jari. Hormon ini akan merangsang sel – sel dinding usus dua
belas jari untuk mensekresikan enzim pencernaan. Nuklease adalah salah satu enzim yang
dihasilkan oleh dinding usus dua belas jari. Enzim ini berfungsi untuk mengkatalisis
kelompok enzim pemecah protein. Aktivitas katalitik dari nuklease pertama – tama ialah akan
memecah ikatan hidrogen pada jenis asam nukleat rantai ganda seperti pada DNA. Lalu akan
memotong ikatan nukleotida kemudian nukleosida sehingga akan dihasilkan unsur – unsur
12
Degradasi Purin
Pada manusia hasil akhir katabolisme purin adalah asam urat. Sebagian mamalia
(tidak termasuk manusia) dapat mengoksidasi asam urat menjadi allantoin, yang
selanjutnya dapat didegradasi menjadi urea dan amonia. Tahapan reaksi pembentukan
asam urat serta berbagai kelainan yang dapat terjadi akibat defisiensi enzim yang terkait
1. Gugus amino akan dilepaskan dari AMP membentuk IMP, atau dari
2. IMP dan GMP oleh enzim 5’-nukleotidase akan diubah ke bentuk nukleosida,
3. Purine nukleosida fosforilase akan menubah inosin dan guanosin menjadi basa
13
4. Guanin akan mengalami deaminasi menjadi xantin.
yang selanjutnya akan dioksidasi kembali oleh enzim yang sama menjadi asam
urat, yang merupakan produk akhir dari proses degradasi purin pada manusia.
Degradasi Pirimidin
Asam nukleat akan mengalami hidrolisa oleh beberapa enzim (lihat katabolisme
Asam urat adalah produk akhir katabolisme purin pada manusia, guanin yang
berasal dari guanosin dan hiposantin yang berasal dari andenosin melalui
14
turut dikatalisis oleh enzim guanase dan santin oksidase.Meningkatnya asam urat
Gout adalah suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh
ginjal yang menurun atau peningkatan asupan makanan kaya purin. Gout
terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat. Karna kadar nya yang
tinggi. Gout ditandai dengan: Serangan berulang dari athritis yang akut,
tophus deformitas (kerusakan) sendi secara kronis, dan cedera pada ginjal.
disertai litiasis asam urat serta sindrom self-mutilation terjadi karena tidak
Penyakit von gierke adalah defisiensi glukosa fosfatase yang terjadi karena
fosfat, disamping itu asidosis laktat yang menyertai akan menikan ambang
ginjal untuk urat sehingga terjadi peningkatan total kadar urat dalam tubuh.
Hasil akhir metabolisme pirimidin larut dalam air, tidak banyak kelainan yang
disebabkannya.
Tipe I:tipe yang lebih sering def. orotat fosforibosil transferase & orotidilat
15
- Reye’s Syndrome
orotat.
Teknik ini idenya dikembangkan dari teknik sidik jari tradisional dalam arti fisik yang sudah
ada dan banyak digunakan dalam dunia forensik. Prosedur DNA fingerprinting memiliki
kesamaan dengan mencocokkan sidik jari seseorang dengan orang lain. Hanya saja
perbedaannya adalah proses ini dilakukan tidak menggunakan sidik jari, tetapi menggunakan
DNA individu karena secara individu DNA seseorang itu unik. DNA yang biasa digunakan
dalam tes adalah DNA mitokondria dan DNA inti sel. DNA yang paling akurat untuk tes
adalah DNA inti sel karena inti sel tidak bisa berubah sedangkan DNA dalam mitokondria
dapat berubah karena berasal dari garis keturunan ibu, yang dapat berubah seiring dengan
perkawinan keturunannya.
Sistematika analisis DNA fingerprint sama dengan metode analisis ilmiah yang biasa
dilakukan di laboratorium kimia. Sistematika ini dimulai dari proses pengambilan sampel
sampai analisis dengan PCR. Pada pengambilan sampel dibutuhkan kehati-hatian dan
kesterilan peralatan yang digunakan. Setelah didapat sampel dari bagian tubuh tertentu, maka
dilakukan isolasi untuk mendapatkan sampel DNA. Bahan kimia yang digunakan untuk
isolasi darah yang berbentuk cairan, sedangkan Chillex digunakan untuk mengisolasi barang
16
bukti berupa rambut.Lama waktu proses tergantung dari kemudahan suatu sampel di isolasi,
Tahapan selanjutnya adalah sampel DNA dimasukkan kedalam mesin PCR. Langkah
dasar penyusunan DNA fingerprint dengan PCR yaitu dengan amplifikasi (pembesaran)
sebuah set potongan DNA yang urutannya belum diketahui. Prosedur ini dimulai dengan
mencampur sebuah primer amplifikasi dengan sampel genomik DNA. Satu nanogram DNA
sudah cukup untuk membuat plate reaksi. Jumlah sebesar itu dapat diperoleh dari isolasi satu
tetes darah kering, dari sel-sel yang melekat pada pangkal rambut atau dari sampel jaringan
apa saja yang ditemukan di TKP. Kemudian primer amplifikasi tersebut digunakan untuk
penjiplakan pada sampel DNA yang mempunyai urutan basa yang cocok. Hasil akhirnya
berupa kopi urutan DNA lengkap hasil amplifikasi dari DNA Sampel. Selanjutnya kopi
urutan DNA akan dikarakterisasi dengan elektroforesis untuk melihat pola pitanya. Karena
urutan DNA setiap orang berbeda maka jumlah dan lokasi pita DNA (pola elektroforesis)
setiap individu juga berbeda. Pola pita inilah yang dimaksud DNA fingerprint. Adanya
kesalahan bahwa kemiripan pola pita bisa terjadi secara random (kebetulan) sangat kecil
kemungkinannya, mungkin satu diantara satu juta. Finishing dari metode ini adalah
mencocokkan tipe-tipe DNA fingerprint dengan pemilik sampel jaringan (tersangka pelaku
kejahatan).
17
Kemampuan ahli forensik dalam mengendus jejak kejahatan melalui metode analisis
DNA fingerprint merupakan suatu langkah maju dalam proses pengungkapan kejahatan di
menggunakan sidik jari, retina mata, susunan gigi, bentuk tengkorak kepala serta bagian
tubuh lainnya) yang telah lama digunakan kepolisian untuk identifikasi. Terlepas dari
keuntungannya itu, penerapan DNA fingerprint masih terbatas di Indonesia dikarenakan dana
yang dibutuhkan sangat mahal dan SDM forensik yang kurang, sehingga kepolisian RI
biasanya menerapkan standar prioritas untuk analisis ini, prioritas utama analisis biasanya
menyangkut kasus-kasus nasional seperti peristiwa peledakan bom atau untuk potongan
tubuh korban yang telah hancur, yang tidak dapat diidentifikasi lagi dengan proses biometri.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asam nukleat adalah biopolimer yang berbobot molekul tinggi yang terdiri atas
banyak molekul nukleotida yang mengandung informasi genetik. Asam nukleat tditemukan
pada semua sel hidup serta virus dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetic
kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas
bagi masing-masing sel. Asam nukleat adalah biopolimer yang berbobot molekul tinggi yang
terdiri atas banyak molekul nukleotida yang mengandung informasi genetik. Asam nukleat
tditemukan pada semua sel hidup serta virus dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer
genetic kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang
khas bagi masing-masing sel. Metabolisme asam nukleat terdiri dari dua proses yaitu
anabolisme yaitu dengan cara mensisntesis purin dan primidin dan katabolisme dengan
4.1 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
19
DAFTAR PUSTAKA
Rahmawan, dkk. 2011. Makalah Biokimia Asam Nukleat. Malang : Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya
Santri, dkk. 2014. Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin. Makassar : Fakultas
Suharsono, Hamong. 2018. DNA Fingerprint Sebagai Aplikasi Metabolisme Asam Nukleat.
https://www.academia.edu/29825873/TUGAS_MAKALAH_BIOKIMIA_ASAM_NUKLEA
T_DAN_IMPLEMENTASINYA_DIII_ANALIS_KESEHATAN_STIKES_ABDI_NUSA_P
ALEMBANG
https://id.wikipedia.org/wiki/Asam_nukleat
https://id.wikipedia.org/wiki/Asam_deoksiribonukleat
https://www.academia.edu/20134569/Biosintesis_purin
https://mhanafi123.files.wordpress.com/2010/01/9-met-purin-dan-pirimidin.pdf
https://blogs.uajy.ac.id/elvinadea/2015/09/01/dna-fingerprinting-2/
http://www.biotek.lipi.go.id/index.php/seputar-p2biotek/315-dna-fingerprint-metode-analisis-
kejahatan-pada-forensik
https://biotechnology78.wordpress.com/2017/12/26/dna-fingerprinting/
20