Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERBEDAAN STRUKTUR DNA

DISUSUN
O
L
E
H
Kelompok 1
Nama : Dimas
Novi
Rima
Iva
Wenti
Hari
Guru Pembimbing : Defri Al Fuadi

SMP NEGERI 12 TUNGKAL JAYA


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur alhamdullilah, dengan segenap kerendahan hati dan ketulusan
jiwa, kami panjatkan kepada hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat karunia dan hidayahNya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
judul “PERBEDAAN STRUKTUR DNA” sebagai salah satu tugas mata pelajaran
IPA di SMP Negeri 12 Tungkal Jaya.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curah kepada Rasul kita Nabi
Muhammad SAW yang telah memberikan pencerahan kepada kita dengan agama
rahmatan lil’alamin, agama islam. Dengan selesainya penulisan makalah ini tidak
lepas dari bantuan serta dukungan dari semua pihak baik moril ataupun materil
sehingga makalah ini dapat terselesai dengan baik. Tentunya semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada kita semua terlebih – lebih bagi kelompok
kami yang mengerjakan makalah ini. Karena keterbatasan kami, makalah ini
masih jauh dari sempurna, maka saran dan kritik sangat dibutuhkan demi
penyempurnaanya. Akhir kata, sekian dari kami. Kurang lebihnya kami mohon
maaf yang sebesar - besarnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Berlian Jaya, September 2022

Tim Penyusun

Makalah Perbedaan Struktur DNA ii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan makalah.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1. Asam Nukleat........................................................................................3
2.2. Struktur DNA.........................................................................................3
2.3. Perbedaan Struktur DNA dan RNA.....................................................11
BAB III KESIMPULAN........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

Makalah Perbedaan Struktur DNA iii


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berawal tahun 1868 Friedrich Miescher (1844-1895) adalah orang yang
mengawali pengetahuan mengenai kimia dan inti sel. Pada tahun 1868,
dilaboratorium Hoppe-Syler di Tubingen, beliau memilih sel yang terdapat pada
nanah bekas pembalut luka, kemudian sel-sel tersebut dilarutkan dalam asam
encer dan dengan cara ini diperoleh inti sel yang masih terikat pada sejumlah
protein. Dengan menambahkan enzim pemecah protein ia dapat memperoleh inti
sel saja dan dengan cara ekstraksi terhadap inti sel diperoleh suatu zat yang larut
dalam basa tetapi tidak larut dalam asam. kemudian zat ini dinamakan ”nuclein”
sekarang dikenal dengan nama nucleoprotein. Selanjutnya dibuktikan bahwa asam
nukleat merupakan salah satu senyawa pembentuk sel dan jaringan normal.
Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA ( deoxyribonucleic acid ) atau
asam deoksiribonukleat dan RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. DNA
oleh seorang dokter muda Friedrich Miescher yang mempercayai bahwa rahasia
kehidupan dapat diungkapkan melalui penelitian kimia pada sel-sel. Sel yang
dipilih oleh Friedrich adalah sel yang terdapat pada nanah untuk dipelajarinya dan
ia mendapatkan sel-sel tersebut dari bekas pembalut luka yang diperolehnya dari
dari ruang bedah. Asam nukleat terdapat dalam semua sel dan memiliki peranan
yang sangat penting dalam biosintesis protein. Baik DNA maupun RNA berupa
anion dan pada umumnya terikatpada protein yang mempunyai sifat basa,
misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antara asam
nukleat dengan protein ini disebut nukleoprotein. Molekul asam nukleat
merupakan suatu polimer seperti protein, tetapi yang menjadi monomer bukan
asam amino, melainkan nukleotida.
Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit
mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya deoksinukleotida maka asam
nukleat itu disebut deoksiribonukleat (DNA). DNA, zat pewarisan sifat,
merupakan molekul yang paling dielu-elukan di zaman kita. Dari aspek kimiawi,

Makalah Perbedaan Struktur DNA dan RNA Kimia Organik II 1


susunan genetik manusia adalah DNA yang terkandung dalam 46 kromosom yang
diwarisi dari orangtua dan dalam mitokondria yang diwariskan melalui ibu.

1.2 Rumusan Masalah


1.2. Apa yang dimaksud dengan asam nukleat dan macamnya?
1.3. Bagaimana struktur DNA?
1.4. Apa perbedaan struktur DNA?

1.1 Tujuan Makalah


1) Mengetahui lebih jelas mengenai asam nukleat dan macamnya
2) Mengetahui struktur DNA
3) Mengetahui perbedaan struktur DNA

Makalah Perbedaan Struktur DNA 2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Asam Nukleat


Asam nukleat adalah makromolekul yang terdapat sebagai
polimer yang disebut polinukleotida. Seperti yang diindikasikan oleh
namanya, setiap polinukleotida terdiri atas monomer-monomer yang
disebut nukleotida (nucleotide). Setiap nukleotida tersusun dari tiga
bagian: basa nitrogen (nitrogenous base), gula berkarbon lima (pentosa),
dan gugus fosfat. Nukleotida yang tanpa gugus fosfat disebut nukleosida
(Campbell, dkk. 2008: 93).
Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi
dengan unit monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada
semua sel hidup dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetic,
kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis
protein yang khas bagi masing-masing sel. Asam nukleat, jika unit-unit
pembangunnya deoksiribonukleotida , disebut asam deoksiribonukleotida
(DNA) dan jika terdiri- dari unit-unit ribonukleaotida disebut asam
ribonukleaotida (RNA).
Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA
(deoxyribonucleic acid ) atau asam deoksiribonukleat dan RNA
(ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. Baik DNA maupun RNA berupa
anion dan pada umumnya terikat oleh protein dan bersifat basa. Misalnya
DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antara protein
danasam nukleat disebut nucleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan
polimer sepertiprotein tetapi unit penyusunnya adalah nukleotida. Salah
satu contoh nukleutida asam nukleat bebas adalah ATP yang berfungsi
sebagai pembawa energy.

2.2. Struktur DNA


Gen tersusun atas asam nukleat yang disebut asam
deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, DNA). Molekul tersebut

Makalah Perbedaan Struktur DNA 3


berperan sebagai pembawa informasi genetik pada semua organisme selain
beberapa jenis virus( Genetika, 2007: 53).
Asam ini adalah polimer yang terdiri dari molekul-molekul
deoksiribonukleotida yang terikat satu sama lain, sehingga bentuk rantai
polinukleotida yang panjang. Molekul DNA yang panjang ini terbentuk
oleh ikatan antara atom C nomor 3 dengan atom C no 5 pada molekul
deoksiribosa dengan perantaraan gugus fosfat (Dasar-dasar Biokimia, 2006
: 135).
DNA adalah suatu polimer. Rekombinasi DNA merupakan suatu
proses alamiah dengan mana unsur-unsur material genetic ( pecahan-
pecahan polimer DNA) dipersatukan kedalam suatu moekul DNA yang
lain. DNA produk di rujuk sebagi DNA rekombinan. (Fessenden, 1982)

Makalah Perbedaan Struktur DNA 4


Secara kimia DNA mengandung karakteristik/sifat sebagai
berikut:
1. Memiliki gugus gula deoksiribosa.

2. Basa nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin (T) dan adenin (A).

3. Memiliki rantai heliks ganda anti paralel


4. Kandungan basa nitrogen antara kedua rantai sama banyak dan
berpasangan spesifik satu dengan lain. Guanin selalu berpasangan dengan
sitosin (G±C), dan adenidan adenin berpasangan dengan timin (A - T),
sehingga jumlah guanin selalu sama dengan jumlah sitosin. Demikian pula
adenin dan timin.
Semua rantai asam nukleat berpasangan secara antiparalel seperti
itu, tak perduli apakah pasangannya terjadi antarrantai DNA, antara rantai
DNA dengan rantai RNA, ataupun antarrantai RNA. Terdapat 4 macam
basa organik yang membentuk perpasangan tersebut : adenin, sitosin,
guanin, dan timin (dilambangkan secara berturut-turut dengan A,C,G, dan
T) ( Dasar-dasar Biokimia, 2006: 135).
Dalam DNA, basa-basanya itu terikat pada deoksiribosa di posisi
1 dari pirimidina atau sisi-9 dari purina.

Makalah Perbedaan Struktur DNA 5


Hidrolisis lengkap dari DNA memecahkan menjadi pecahan-
pecahan terkecil: gula, basa dan ion fosfat. Hidrolisis parsial menghasilkan
nukleosida (gula terikat pada basa) dan nukleotida (gula terikat pada basa
dan fosfat).
Salah satu dari Struktur keempat nukleosida yang diisolasi
setelah hidrolisis ikatan-ikatan ester fosfat dari DNA ditunjukkan pada
gambar dibawah ini. Keempat nukleosida yang dapat di isolasi dari
hidrolisis parsial mempunyai struktur-struktur serupa, tetapi dengan suatu
gugus fosfat terikat pada gula.

Makalah Perbedaan Struktur DNA 6


Model DNA menurut WAtson-Crick adalah spiral rangkap yang
terdiri dari dua molekul DN yang panjang dan antipararel, yang terikat satu
sama lain oleh ikatan hidrogen "Antipararel" berarti bahwa kedua molekul
DNa itu pararel tetapi berlawanan arah; masing-masing ujung sprila
dengan demikian terdiri dari ujung 3' (dari satu molekul) dan ujung 5' (dari
molekul yang lain).
Basa-basa dari dalam DNA muncul dalam pasangan, sitosina dan
guanina sama banyak, demikian pula adenina dan timina. ikatan hidrogen
antara dua untaian DNA tidakah bersifat acak, melainkan spesifik antara
pasangan-pasangan basa; gunina berikatan hidrogen dengan sitosina, dan
adenina dengan timina. digunakan huruf pertama untuk menyatakan basa-
basa ini (misalnya A untuk adenina) ikatan hidrogen dinyatakan dengan
garis putus-putus.

Mengapa ikatan hidrogen ini spesifik? timina dan adenina dapat


dipersatukan dengan dua ikatan hidrogen (kekuatan kira-kira 10 kkal/mol).
sitosina dan guanina dapat digabungkan oleh tiga ikatan hidrogen
(kekuatan kira-kira 17 kkal/mol). tidak ada pembentukan pasangan lainnya
antara keempat basa ini yang menghasilkan ikatan hidrogen sekuat itu.
Sekarang bayangkan sprial-rangkap DNA yang dipersatukan oleh
sederatan pasangan khusus yang terikat oleh hidrogen. kapan saja muncul
A pada suatu untaian, maka suatu T harus munul dihadapannya pada
untaian lainnya. kedua untaian itu komplementer penuh dalam hal ini.
pembentukan pasangan basa-basa itu, menjelaskan mengapa adenina dan
timina harus sama banyak, demikian pula sitosina dan guanina dalam
DNA itu.

Makalah Perbedaan Struktur DNA 7


Rentetan basa itulah yang menentukan kode genetik; oleh karena
itu, tidak mengherankan bahwa spesi yang berlainan mengandung jumlah
keempat basa yang berlainan pula. diperkirakan bahwa suatu gen tunggal
mengandung 1500 pasang basa ( jumlah ini berubah-ubah menurut
gennya). dengan den sebesar ini dapat diperoleh 4 1500 kombinasi berlainan
yang mungkin.(Fessenden, 1982)
Keempatnya diklasifikasikan kedalam dua kelompok, yaitu purin
dan pirimidin. Purin hanya berpasangan dengan pirimidin, dan demikian
pula sebaliknya, sehingga menghasilkan heliks ganda yang simetris.
Sebuah ikatan hidrogen terbentuk di antara atom hidrogen donor
bermuatan positif yang terikat secara kovalen (misalnya, sebuah gugus
imino, NH) dengan sebuah atom penerima (akseptor) bermuatan negatif
yang juga terikat secara kovalen (misalnya, gugus keto, CO) melalui
penggunaan bersama sebuah atom hidrogen. Adenin berpasangan dengan
timin melalui dua ikatan hidrogen; guanin dan sitosin berpasangan melalui
tiga ikatan hidrogen. Sebuah kompleks basa-gula di sebut sebagai sebuah
nukleosida; sebuah nukleosida ditambah fosfat disebut nukleotida ( Dasar-
dasar Biokimia, 2006: 135).
1. Struktur Primer DNA
Pada asam deoksiribonukleat (DNA), penyusun utamanya
adalah unit 2-deoksiri-D-ribosa dan fosfat yang tersusun secara berselang-
seling. Hidroksil 3’ dari satu unit ribosa ditautkan dengan hidroksil 5’ dari
unit ribosa berikutnya oleh ikatan fosfodiester. Basa heterosiklik
dihubungkan dengan karbon anomerik dari setiap unit deoksiribosa oleh
ikatan β-N-glikosidik (Kimia Organik, 2003).
Pada DNA, tidak ada gugus hidroksil tersisa pada unit
deoksiribosa manapun. Namun demikian, setiap fosfat masih memiliki satu
proton asam yang biasanya terionisasi pada tingkat keasaman 7,
menghasilkan oksigen bermuatan negatif. Jika proton ini ada, zat ini akan
bersifat asam; dengan demikian di namai asam nukleat. Penjelasan lengkap
mengenai molekul DNA tertentu, yang mengandung ribuan bahkan jutaan

Makalah Perbedaan Struktur DNA 8


unit nukleotida, harus mencantumkan urutan tepat dari basa heterosiklik
(A, C, G, dan T) di sepanjang rantai (Kimia Organik, 2003: 563).
2. Struktur sekunder DNA; Heliks rangkap

Sejak tahun 1938 sudah diketahui bahwa molekul DNA memiliki


bentuk yang diskret, sebab kajian sinar-x pada benang DNA menunjukkan
pola penumpukan yang beraturan dengan keberlakaan tertentu.
Pengamatan penting oleh E. Chargaff (columbia university) pada tahaun
1950 memberi petunjuk penting mengenai struktur. Chargaff menganalisis
kadar basa DNA dari berbagai organisme yang berbeda dan menemukan
bahwa banyaknya A dan T selalu ekuivalen dan banyaknya G dan C juga
selalu ekuivalen. Contohnya, DNA manusia mengandung sekitar 30% A
maupun T dan 20% G maupun C. Sumber DNA lain memberikan
persentase berbeda, tetapi nisbah A terhadap T dan nisbah G terhadap C
selalu satu (Kimia Organik, 2003: 566).
Konformasi keseluruhan yang di ambil oleh molekul DNA
bergantung antara lain dengan urutan basa yang sesungguhnya.
Contohnya, DNA sintetik yang dibuat dengan unit purina-pirimida
berselang-seling memiliki konformasi yang berbeda dengan DNA yang

Makalah Perbedaan Struktur DNA 9


dibuat dari blok basa purina diikuti oleh blok basa pirimidina. Demikian
juga, pasangan basa A-T dan G-C dengan ikatan H yang berbeda dari yang
diajukan semula oleh watson dan crick telah ditemukan (Kimia Organik,
2003: 567).
Keragaman dalam perincian struktur DNA menghasilkan molekul
DNA dengan bengkokan, gelang jepit-rambut (hairpin loop), superkoil,
gelang untaian-tunggal, dan bahkan menyalib (gelang berikatan H dalam
untaian yang keluar dari heliks rangkap). Perubahan strukur ini menambah
kelenturan bagaimana molekul DNA mampu mengenali dan berinteraksi
dengan komponen sel lainnya untuk melaksanakan fungsinya (Kimia
Organik, 2003: 567).
3. Replikasi DNA
proses replikasi DNA dalam suatu sel yang khas dimulai dengan
terurainya (unwinding;Jawa; udar) untaian-rangkap yang dikatalis oleh
ensim. sementara untaian rangkap itu terurai, nukleotida baru (dalam hal
ini trifosfat) terpasangberjajar sepanjang tiap untaian. nukleotida-
nukleotida itu digabungkan, satu persatu, dengan suatu cara yang paling
melengkapi secara tepat. timina bersebrangan dengan adenina dan sitosina
bersebrangan dengan guanina.

polimerisasi nukleotida-nukleotida ini (dan serempakk


terbentuknya gugus difosfat). dikatalis oleh enzim DNa polimerase

Makalah Perbedaan Struktur DNA 10


menghasilkan sepasang untaian baru. tiap untaian baru merupakan
komplemen (pelengkap) salah satu untaian lama. hasilnya ialah sepasang
spiral DNA yang identik, padahal semula hanya ada satu spiral.

2.3. Perbedaan Struktur DNA dan RNA


Meskipun banyak persamaannya dengan DNA, RNA
mempunyai perbedaan dengan DNA yaitu:
1. DNA terletak di inti sel dan RNA terletak di inti sel, sitoplasma, ribosom
2. Bagian pentose RNA adalah ribose, sedangkan bagian pentose DNA
adalah deoksiribosa.
3. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda. Bentuk molekul RNA bukan
heliks ganda, tetapi berupa rantai tunggal yang terlipat sehingga
mempunyai rantai ganda
4. RNA mengandung basa purin, adenine, guanine, dan sitosin seperti DNA,
tetapi tidak mengandung timin. Sebagai gantinya, RNA mengandung
urasil. Dengan demikian basa pirimidin RNA berbeda dengan bagian basa
pirimidin DNA.
5. Jumlah guanine dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan sitosin,
demikian pula jumlah adenine tidak harus sama dengan urasil

Perbedaan struktur DNA dan RNA :


a) Secara struktural RNA berbeda dari DNA yang terdiri dari ribosa
sebagai gula pentosa dan Urasil sebagai kelompok pirimidin. RNA
bukan heliks ganda, tetapi DNA membentuk struktur heliks yang
sama dengan pasangan basa. Sama seperti dalam DNA, basa adalah
hidrogen terikat pada RNA di daerah heliks ini. RNA hadir sebagai
heliks tunggal di sebagian besar wilayah.
b) Gula pentosa pada RNA adalah ribosa dan DNA itu adalah
deoksiribosa. Deoksiribosa kurang memiliki satu atom oksigen pada
karbon 5′ dari gula ribosa.
c) Dalam RNA, Timin digantikan oleh Urasil yang berikatan dengan
Adenin membentuk struktur heliks.

Makalah Perbedaan Struktur DNA 11


d) Secara struktural, DNA adalah sebuah molekul yang lebih kompak
yang memiliki ketinggian tertentu, lebar, dan dimensi alur besar dan
kecil.
e) Secara fungsional DNA bertindak sebagai materi genetik yang
diwariskan kepada generasi. RNA bertindak sebagai mekanisme
pembawa informasi yang dilalui tubuh untuk memproduksi protein
yang berfungsi secara penuh.

Makalah Perbedaan Struktur DNA 12


BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan bab sebelumnya, dapat disimpulkan:


1. Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit
mononukleotida yang terdiri dari 2 tipe, yaitu DNA dan RNA.
2. Struktur DNA terdiri dari gula pentosa deoksiribosa yang mengikat fosfat dan
basa sehingga berupa rantai double-helix.
3. Perbedaan struktur DNA dan RNA terletak pada gugus gulanya, Gula pentosa
pada RNA adalah ribosa dan DNA itu adalah deoksiribosa. Deoksiribosa
kurang memiliki satu atom oksigen pada karbon 5′ dari gula ribose sehingga
DNA berupa Heliks ganda sedangkan RNA berupa heliks tunggal. Jenis basa
pirimidina pada DNA adalah Timin, sedangkan pada RNA adalah urasil.

Makalah Perbedaan Struktur DNA 13


DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., dkk. (2008). Biologi Edisi 8 Jilid I. Jakarta: Erlangga.


Fessenden, R.J., and Fessenden, J.S. 1982. Kimia Organik jilid. 2. Jakarta :
Erlangga.
Hart, H., Craine, L.E., Hart, D.J. 2003. Kimia Organik Edisi II . Jakarta :Erlangga
Key, L. Joe. (1976) . Plant Biochemistry
Ngili, Yohanis. 2013. Biokimia Dasar. Bandung: Rekayasa Sains
Poedjiadi, Anna. 2005.Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : UI press.
Tika, Nyoman. 2009. Glosarium Biokimia. Tersedia: [Online].
https://kazzuya.wordpress.com/2009/11/14/glosarium-biokimia-tugas-
biokimia-dari-dr-i-nyoman-tika/ (06/05/2015)

Makalah Perbedaan Struktur DNA

Anda mungkin juga menyukai