Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BIOKIMIA

“BENTUK MOLEKUL DNA (TIPE A,B,DAN Z)”


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia
Dosen Pengampu : Wina Safutri,S,.Si, M,Biomed

Disusun Oleh :
Nama : intan devita sari

Npm : 210106051
Kelas : Farmasi B

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warohmatulahi wabarukatu.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan Rahmat.
Taufik. dan HidayahNya. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan
kepada ibu Wina Safutri ,S,.Si,M.Biomed , selaku dosen mata kuliah biokimia yang
telah memberikan arahan kepda kami dalam rangka menyelesaikan makalah yang
berjudul “ bentuk molekul dna (tipe a, b dan z ) “.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan di dalamnya. Kritik dan saran guna penyempurnaan penyusunan makalah ini
sangat kami harapkan, sehingga nantinya bisa memberikan hasil akhir yang lebih baik.

Wassalamu'alaikum Warohmatulahi wabarokatu.

Pringsewu, 16 november 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................. 1


DAFTAR ISI ...................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 3
LATAR BELAKANG ............................................................................ 3
RUMUSAN MASALAH ........................................................................ 4
TUJUAN ................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 5
DNA ....................................................................................................... 5
BENTUK MOLEKUL DNA (A,B,DAN Z) ......................................... 11
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 13
KESIMPULAN .................................................................................... 13
DAFTAR PUSKTAKA .................................................................................... 14

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

DNA berkaitan dengan semua aktifitas biologis dan merupakan pusat kajian di dalam
sitologi, genetic, biologi molekuler, mikrobiologi, perkembangan biologis, biokimia dan
evolusi.. Jadi, DNA adalah wadah dari semua informasi genetic dari makhluk hidup.
Informasi tersebut dapat berupa sifat, ciri khas, warna kulit, warna rambut, mata dsb.
DNA tidak hanya ada pada manusia, akan tetapi pada hewan dan tumbuhan
juga terdapat DNA. Struktur DNA Menurut ilmuwan ternama James Watson dan Francis
Crick (1953) yang menemukan struktur dari DNA bukanlah bulat, lonjong atau segitiga
sama kaki. Tetapi DNA itu makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer
nukleotida yang berulang ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA heliks ganda
(double helix) dan berpilin ke kanan, DNA merupakan bahan genetika yang akan
membawa informasi genetika. hanya mencakup bentuk,tetapi juga pola perilaku jaringan-
jaringan sel-selpadamanusia dewasa penonton terhadap perubahan-perubahan kimiawi
maupun fisik lingkungan sekitarnya sebagai jawaban atas perintah intibsel. Untuk semua
itu hanya diperlukan 6 piko gram,6x10 g.asam deoksiribonukleat(DNA) yang
mengandung informasi,baik untuk struktur maupun untuk fungsinya.

3
B. Rumusan Masalah

a. apa definisii dna ?

b. apa saja struktur dna type a, b dan z ?

c. Apa definisi dna A?

d. Apa definisi dna B?

e. Apa definisi dna Z ?

C. Tujuan

a. Mengetahui definisi DNA

b. Mengetahui struktur dna type A,B dan Z

c. Mengetahui definisi A

d. Mengetahui definisi B

e. Mengetahui definisi Z

4
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 pengertian DNA

A. Definisi

Pengertian DNA

Sebelum memulai lebih jauh, kita harus tahu terlebih dahulu definisi dari DNA. Banyak
para ahli yang mengutarakan pendapatnya. Akan tetapi, intinya tetap sama yaitu DNA
((Deoxyribonucleic acid) merupakan tempat penyimpanan informasi genetic dari semua
makhluk hidup. DNA tersusun atas rangkaian nukleotida yang berupa gula deoksiribosa,
gugus fosfat dan basa nitrogen. Basa nitrogen DNA terdiri dari golongan parin, yaitu
adenine dan guanine, serta golongan pirimidin yaitu timin dan sitosin.

DNA berkaitan dengan semua aktifitas biologis dan merupakan pusat kajian di dalam
sitologi, genetic, biologi molekuler, mikrobiologi, perkembangan biologis. biokimia dan
evolusi.Jadi, DNA adalah wadah dari semua informasi genetic dari makhluk hidup.
Informasi tersebut dapat berupa sifat, cirri khas, warna kulit, warna rambut, mata dsb.
DNA tidak hanya ada pada manusia, akan tetapi pada hewan dan tumbuhan juga terdapat
DNA.

2) Struktur DNA

Menurut ilmuwan ternama James Watson dan Francis Crick (1953) yang menemukan
struktur dari DNA bukanlah bulat, lonjong atau segitiga sama kaki. Tetapi DNA itu
makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang berulang ulang,
tersusun rangkap, membentuk DNA heliks ganda (double helix) dan berpilin ke kanan.

tabung, gaya tersebut adalah gaya sentrifugasi.

5
STRUKTUR DNA Gambar diatas menjelaskan bagaimana struktur dari DNA. Setiap
nukleotida

yang menyusun DNA terdiri atas:

a) Gula 5 karbon (2 deoksiribosa)

Basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin yaitu adenine (A) dan guanine

(G) serta golongan pirimidin yaitu cytosine (C) dan thymine (T).

b) Gugus fosfat

Baik purin atau pirimidin yang berikatan dengan deoksiribosa membentuk suatu molekul
yang dinamakan nukleosida atau deoksiribonukleosida yang merupakan precursor
elementer untuk sintesis DNA.

Fungsi DNA

Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya salah satu fungsi DNA yaitu sebagai wadah
atau tempat penyimpanan informasi genetic dari makhluk hidup. Ternyata, selain fungsi
tersebut, ada 3 fungsi lainnya yang terdapat pada DNA. Diantaranya yaitu:

6
1. Sebagai pembawa informasi genetic

DNA sebagai bentuk kimiawi gen merupakan pembawa informasi genetic makhluk hidup
seperti ciri dan sifat makhluk hidup. Contohnya yaitu, kita membawa sifat dan ciri khas
dari orang tua kita. Ciri dan Sifat itu dapat berupa warna mata, warna kulit bentuk wajah
dsb. Lalu bagaimana jika kita tidak memiliki cirri dan sifat dari orang tua kita? Lalu
bagaimana kalau kedua orang tua teman-teman berkulit putih sedangkan teman-teman
berkulit coklat? Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, DNA tidak hanya membawa
sifat dan cirri dari orang tua kita. DNA juga dapat menurunkan sifat dari generasi
sebelum orang tua kita. Contohnya dari kakek, paman, bibi bahkan kakek buyut kita.
Asalkan memiliki hubungan darah ada kemungkinan sifat itu diturunkan ke generasi
selanjutnya.

2. Berperan dalam duplikasi diri dan pewarisan sifat Duplikasi diri atau Replikasi DNA
nenpunyai peran penting bagi DNA untuk mewariskan sifat dari satu sel ke sel lainnya.

3. Ekspresi informasi genetic

Gen-gen membawa informasi untuk membentuk protein tertentu. Proses ini terjadi
melalui mekanisme sintesis protein. Proses pembentukan protein ini terjadi melalui
proses transkripsi DNA menjadi RNA dan translasi RNA membentuk rantai polipeptida.

J.D.Watson dan F.H.C.Crick, mengajukan model struktur molekul DNA yang dikenal
sebagai tangga berplilin (double helix). Secara alami DNA pada umumnya mempunyai
struktur molekul tangga berpilin ini. Model tangga berpilin menggambarkan struktur
molekul DNA sebagai dua rantai polinukleotida yang saling memilih membentuk spiral
dengan arah pilinan kekanan.

7
Gambar 1Struktur DNA

Struktur DNA adalah heliks ganda yang tersusun atas dua utas polinukleotida yang saling
terhubung oleh ikatan hidrogen yang lemah(nonkovalen). Setiap nukleotida mengandung
fosfat, gula (dari jenis deoksiribosa), dan salah satu dari empat basa. Adenin (basa purin)
berpasangan dengan Timin (basa pirimidin) yang terhubung dengan ikatan rangkap dua,
sementara Guanin (basapurin) berpasangan dengan Sitosin (basa pirimidin) yang
terhubung dengan ikatan rangkap tiga. Adanya ikatan hydrogen tersebut menjadikan
kedua rantai polinukleotida terikat satu sama lain dan saling komplementer. Artinya,
begitu sekuens basa pada salah satu rantai diketahui, maka sekuens pada rantai yang
lainnya dapat ditentukan.

Kedua rantai polinukleotida yang membentuk molekul DNA bersifat anti paralel.
Nukelotida yang berurutan satu dengan yang lain disatukan oleh ikatan fosfodiester 3→
5', sedangkan pasangan nukleotida komplementemnya disatukan oleh ikatan fosfodiester
5' →→3".

Dalam satu molekul DNA, utaigula-fosfat terletak disebelah luar dan berperan sebagai
tulang punggung atau induk tangga. Untai basa yang terletak di sebelah dalam merupakan
anak tangga. Jarak antara dua pasangan basa yang berurutan adalah 0,34 nm. Sementara
itu, didalam setiap putaran spiral terdapat 10 pasangan basa sehingga jarak antara dua
basa yang tegak lurus di dalam masing- masing rantai menjadi 3.4 nm. Namun, kondisi
8
semacam ini hanya dijumpai apabila DNA berada dalam medium larutan fisiologis
dengan kadar garam rendah seperti halnya yang terdapat di dalam protoplasma sel hidup.

MOLEKUL DNA

DNA merupakan molekul hereditas yang terdapat di semua organisme baik prokariot
maupun eukariot. Dalam virus, bahan genetik terdiri dari DNA atau RNA. Semua DNA
sel terdiri dari dua rantai polinukleotida berbentuk heliks ganda yang sangat panjang dan
melilit mengelilingi sumbu yang sama. Kedua untai heliks ganda itu berjalan dalam arah
berlawanan. Tulang punggung gula fosfat setiap untai terdapat dibagian luar heliks ganda,
sedangkan basa-basa purin dan pirimidin terdapat dibagian dalam. Hubungan kedua
rantai itu dipertahankan oleh ikatan hidrogen antara pasangan-pasangan basanya. Adenin
(A) selalu berpasangan dengan timin (T) dan guanin (G) selalu berpasangan dengan
sitosin (C) dengan demikian, satu untai heliks ganda merupakan komplemen terhadap
untai lain. Informasi genetik disandi dalam urutan basa sepanjang suatu untai.
Kebanyakan molekul DNA berbentuk sirkular. Sumbu heliks ganda pada DNA sirkular
dapat bergelung sendiri membentuk superheliks. DNA supercoiled ini lebih kompak
daripada DNA kendur.

Pada replikasi DNA, kedua untai heliks ganda membuka dan berpisah sewaktu rantai
baru disintesis. Setiap untai induk berperan sebagai suatu cetakan untuk pembentukan
untai komplemen baru. Jadi replikasi DNA bersifat semikonservatif setiap molekul
keturunan menerima satu untai dari molekul DNA induknya. Replikasi DNA merupakan
proses yang kompleks dengan melibatkan banyak protein, termasuk juga berbagai DNA

9
TIPE TIPE DNA

Deoxyribonucleic acid (DNA) merupakan polinukleotida untai ganda yang memiliki


karakteristik komponen penyusun antara lain gula deoksiribosa, gugus fosfat dan basa
nitrogen (adenin, guanin, timin dan sitosin). Untai DNA tersusun dari rangkaian
nukleotida yang terhubung melalui ikatan fosfodiester yang terbentuk diantara gula
pentosa dan gugus fosfat. Sedangkan, untai ganda DNA terhubung melalui ikatan
hidrogen yang terbentuk diantara pasangan basa nitrogen. Pasangan basa nitrogen pada
DNA meliputi adenin dan timin (dua ikatan hidrogen) serta guanin dan sitosin (tiga ikatan
hidrogen). Satu putaran lengkap untai DNA terdiri dari sepuluh bp (base pairs / pasangan
basa) sepanjang 34Å atau setara dengan 3,4 nm. Pada tahun 1953, peneliti James Watson
dan Francis Crick mengajukan model DNA berbentuk DNA B. Seiring berajalannya
waktu, bentuk DNA lain seperti DNA A dan DNA Z juga diajukan. Namun, struktur
DNA B merupakan struktur yang paling umum ditemukan di dalam sel. Untai ganda
DNA, memiliki orientasi antiparalel yaitu terdiri dari untai ujung 5’ ke ujung 3’ (5’→3’)
dan untai ujung 3’ ke ujung 5’ (3’→5) yang berpasangan.

10
Pengertian DNA type A

A-DNA adalah bentuk dari B-DNA yang berubah karena mengalami dehidrasi. Pada
penambahan larutan non elektrolit, B-DNA mengalami dehidrasi dan menguah cincin
gula deoksiribosa dari bentuk endokonformasi C2 ke bentuk C3 dan membentuk A-DNA.
A-DNA memiliki heliks 10 pasang basa, berdiameter 26 angstrom, tinggi 28,6 angstrom
pada satu putarannya. A-DNA memiliki inti yang berulang karena pasangan basanya
dipindahkan menjauh dari sumbu pusat. Seperti B-DNA, A-DNA juga memiliki heliks
yang berputar kearah kanan.

Pengertian DNA type B

B-DNA adalah DNA yang selama ini kita kenal dan paling melimpah dalam tubuh
makhluk hidup A-DNA adalah bentuk dari B-DNA yang berubah karena mengalami
dehidrasi. Pada penambahan larutan non elektrolit, B-DNA mengalami dehidrasi dan
menguah cincin gula deoksiribosa dari bentuk endokonformasi C2 ke bentuk C3 dan
membentuk A-DNA..

11
Pengertian DNA type Z

Z-DNA

Bentuk dari B-DNA dapat berubah karena kondisi garam tinggi atau kelembaban yang
rendah membentuk Z-DNA. Z-DNA memiliki bentuk double heliks kidal karena
bentuknya berputar kekiri bukan ke kanan seperti B-DNA dan A-DNA. Setiap putaran
heliks Z-DNA mengandung 12 neukleotida dengan pola zig-zag dan inti yang padat.
Heliksnya memiliki diameter sebesar 18 angstrom dengan tinggi 44 angstrom yang
berarti Z-DNA lebih sempit dan lebih Panjang disbanding B-DNA dan A-DNA. Z-DNA
memiliki cincin gula deoksiribosa C2 untuk pirimidin dan C3 untuk purin.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

.
DNA merupakan molekul hereditas yang terdapat di semua organisme baik prokariot
maupun eukariot. Dalam virus, bahan genetik terdiri dari DNA atau RNA. Semua DNA
sel terdiri dari dua rantai polinukleotida berbentuk heliks ganda yang sangat panjang dan
melilit mengelilingi sumbu yang sama. Kedua untai heliks ganda itu berjalan dalam arah
berlawanan. Tulang punggung gula fosfat setiap untai terdapat dibagian luar heliks ganda,
sedangkan basa-basa purin dan pirimidin terdapat dibagian dalam. Hubungan kedua
rantai itu dipertahankan oleh ikatan hidrogen antara pasangan-pasangan basanya.
A-DNA adalah bentuk dari B-DNA yang berubah karena mengalami dehidrasi. Pada
penambahan larutan non elektrolit, B-DNA mengalami dehidrasi dan menguah cincin
gula deoksiribosa dari bentuk endokonformasi C2 ke bentuk C3 dan membentuk A-DNA.
A-DNA adalah bentuk dari B-DNA yang berubah karena mengalami dehidrasi. Pada
penambahan larutan non elektrolit, B-DNA mengalami dehidrasi dan menguah cincin
gula deoksiribosa dari bentuk endokonformasi C2 ke bentuk C3 dan membentuk A-DNA.
Z-DNA memiliki bentuk double heliks kidal karena bentuknya berputar kekiri bukan ke
kanan seperti B-DNA dan A-DNA. Setiap putaran heliks Z-DNA mengandung 12
neukleotid.

13
DAFTAR PUSTAKA

Griffiths, A. J. F., Wessler, S. R., Carroll, S.B., danDoebley, J. 2012.Introduction to


Genetic Analysis, United States of America: W. H. Freeman and Company Russel,
R. J. 2010. iGenetics A Molecular Approach. San Fransisco: Perason Education.

Smustad and Simmons. 2012. Principles of Genetic Sixth Edition. United States of
America: John Wiley and Sons, Inc

Nur’aini, Siti, Devi I., Mukaromah A.S., Muhlisoh S. 2019. Pengenalan


Deoxyribonucleic Acid (DNA) Dengan Marker-Based Augmented Reality.
Walisongo Journal of Information Technology, Vol. 1, No.2.

Sinden RR (1994) DNA Structure and Function: San Diego Academic


Press

Ussery, DW (2002). Struktur DNA: Keluarga Helix A-, B-dan Z-DNA. Ensiklopedia
ilmu kehidupan , 1-7.

14

Anda mungkin juga menyukai