Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“ BENTUK MOLEKUL DNA ”

DISUSUN OLEH :

Nama : Amanda Diah Pratiwi

NPM : ( 200106014 )

Kelas : A

Dosen Pengampu : Wina Safutri ., S.Si., M.Biomed

PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU

Tahun 2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam
ciptaan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Habibillah
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama
yang sempunya dengan bahasa yang sangat indah.

Penulis akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah
kami yang berjudul “ BENTUK MOLEKUL DNA ” sebagai tugas mata kuliah Biokimia .

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen mata kuliah Biokima yang
telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika makalah
ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna
memperbaiki karya-karya kami di waktu-waktu mendatang.

Pringsewu, 08 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................

KATA PENGANTAR ........................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................................

BAB I .................................................................................................................

PENDAHULUAN ...............................................................................................

A. Latar Belakang ...................................................................................


B. Tujuan

BAB II ................................................................................................................

PEMBAHASAN ..................................................................................................

A. DNA ...................................................................................................
B. Sejarah Penemuan DNA ....................................................................
C. Struktur DNA .....................................................................................

BAB III ...............................................................................................................

PENUTUP ...........................................................................................................

A. Kesimpulan ........................................................................................
B. Kritik Dan Saran ................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

DNA sebagai bahan genetic karena DNA dapat mewariskan sifat-sifat organisme
induk, sudah diidentifikasi pada pertengahan abad 20. Genom adalah sepotong DNA/segment
DNA yang menyandi protein mengandung semua informasi genetic yang dimilikinya.
Dengan penemuan ini ditemukan bagaimana informasi genetic diwariskan dan diekspresikan.
Mekanisme molekuler dari pewarisan melibatkan proses yang dikenal sebagai
replikasi, dimana rantai DNA induk berfungsi sebagai cetakan untuk sintesis salinan DNA
(Baumforth and Crocker, 2003).
Ekspresi gen di dalam sel memerlukan dua proses, transkripsi dimana DNA berfungsi
sebagai “template” dan ditranskripsikan menjadi mRNA dan translasi dimana informasi pada
RNA akan diterjemahkan menghasilkan protein. Pengaturan ekspresi gen pada sel eukariotik
hanya memungkinkan ekspresi sebagian kecil genom dalam suatu waktu, sehingga sel dapat
menjalani perkembangan dan differensiasi. Ini memerlukan suatu pengaturan melalui
mekanisme yang rumit. Untuk suatu gen spesifik, pengaturan dapat terjadi secara bersamaan
di berbagai factor bekerja bersamaan untuk merangsang dan menghambat ekspresi suatu gen.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu DNA
2. Untuk mengetahui sejarah DNA
3. Untuk mengetahui struktur DNA dan Tipe DNA nya
BAB II

PEMBAHASAN

A. DNA

DNA merupakan bahan genetik pada semua organisme kecuali beberapa virus tertentu
yang mempunyai RNA sebagai bahan genetiknya. Bersamaan dengan pembuktian bahwa
DNA merupakan bahan genetik, penelitian tentang struktur asam nukleat sangat intensif
dilakukan karena diharapkan pengetahuan ini dapat menjelaskan hubungan antara struktur
dan fungsi dari bahan genetik seperti dapat melakukan replikasi, merupakan penyimpan
informasi, dapat diekspresikan, dan dapat mengalami perubahan (mutasi).

DNA (deoxyribonucleic acid) dan RNA (Ribonucleic Acid) yang memegang peranan
kunci dalam informasi genetik dan peranan struktural. Sangat jelas karena dimana sandi
genetik ditentukan oleh urutan basa pada DNA (atau pada mRNA hasil transkripsinya)
dengan urutan asam amino pada suatu protein. Semua bentuk RNA seluler disintesis oleh
berbagai polimerase RNA yang menerima perintah dari DNA acuan. Proses transkripsi ini
diikuti oleh translasi, yaitu sintesis protein sesuai dengan perintah mRNA acuan.

B. Sejarah Penemuan DNA

DNA ditemukan pada tahun 1869 oleh seorang dokter muda Friedrich Miescher yang
percaya bahwa rahasia kehidupan dapat diungkapkan melalui penelitian kimia pada sel-sel. Ia
memilih sel yang terdapat pada nanah untuk dipelajari dan ia mendapatkan sel-sel tersebut
dari bekas pembalut luka yang diperolehnya dari ruang bedah. Sel-sel tersebut dilarutkan
dalam asam encer dan dengan cara ini diperolehnya inti sel yang masih terikat pada sejumlah
protein. Kemudian dengan menambahkan enzim pemecah protein ia dapat memperoleh inti
sel saja dan dengan cara ekstraksi terhadap inti sel ini ia memperoleh suatu zat yang larut
dalam basa tetapi tidak larut dalam asam. Pada waktu itu ia belum menemukan rumus kimia
dari zat tersebut, sehingga ia menamakann yanuclein. Sebenarnya apa yang ia peroleh dari
ekstrak inti sel tersebut adalah campuran senyawa-senyawa yang mengandung 30% DNA
(Rian, 2013).

Antara tahun 1940 dan 1953 banyak ahli yang tertarik untuk mengetahui struktur
DNA termasuk di dalamnya adalah: Erwin Chargaff, Maurice Wilkins, Rosalind Franklin,
Linus Pauling, Francis Crick, dan James Watson. Di antara usaha pencarian struktur DNA
ini, pada tahun 1953 Watson dan Crick mengemukakan model struktur molekul DNA yang
sampai saat ini diakui kebenarannya.

C. Struktur DNA

DNA pada sel eukariota dapat terlihat pada saat pembelahan sel, yaitu sebagai
kromatinyang selanjutnya terlihat sebagai kromosom. Jumlah kromosom umumnya bervariasi
sesuai dengan spesiesnya. Sedangkan DNA doubel heliks pada sel prokariota(bakteri)
berbentuk sirkuler dan berjumlah 1 (satu) utas DNA (1 kromosom).

Dengan mempelajari strukturnya, yaitu konformasi tiga dimensinya yang spesifik,


dimungkinkan untuk mengidentifikasi tiga jenis tipe DNA yang diamati pada makhluk hidup,
yaitu:
1) DNA-A. Jenis DNA ini muncul dalam kondisi kelembaban rendah dan suhu
rendah, seperti yang ditemukan di banyak laboratorium. Ini menyajikan,
seperti B, alur berulang meskipun dari proporsi yang berbeda (lebih lebar dan
lebih dangkal untuk alur kecil), di samping struktur yang lebih terbuka,
dengan basa nitrogen lebih jauh dari sumbu heliks ganda, lebih cenderung
terhadap horizontal dan lebih simetris di tengah.
2) DNA-B. Ini adalah jenis DNA yang paling melimpah pada makhluk hidup dan
satu-satunya yang mengikuti caral heliks ganda yang diusulkan oleh Watson
dan Crick. Strukturnya teratur, karena setiap pasangan basa memiliki ukuran
yang sama, meskipun meninggalkan alur (berturut-turut lebih besar dan lebih
kecil) dengan variasi 35 ° sehubungan dengan yang sebelumnya, untuk
memungkinkan akses ke basa nitrogen dari luar.
3) Z-DNA. Ini berbeda dari yang sebelumnya dalam hal itu adalah heliks ganda
dengan belokan kiri (kidal) dalam kerangka zigzag, dan itu adalah umum
dalam urutan DNA yang bergantian purin dan pirimidin (GCGCGC), sehingga
membutuhkan konsentrasi kation lebih besar dari B-DNA. Ini adalah heliks
ganda yang lebih sempit dan lebih panjang dari yang sebelumnya.

Struktur DNA seperti yang dikemukakan oleh Watson dan Crick dapat
dikelompokkan pada tipe B. Molekul DNA tipe B mempunyai lekukan besar dan lekukan
kecil. Dibandingkan dengan tipe A, lekukan besar pada tipe B lebih mudah mengikat protein
tertentu karena lekukan besar pada tipe A lebih dalam. Bentuk A lebih menyerupai
konformasi bagian untai-ganda molekul RNA (misalnya pada tRNA). Molekul hibrid DNA-
RNA juga cenderung mempunyai bentuk tipe A.

DNA tipe Z adalah satu-satunya DNA yang untaiannya mempunyai orientasi putar-
kiri (left-handed). Molekul DNA tipe semacam ini mempunyai kerangka gula-fosfat yang
berbentuk zigzag (sehingga disebut Z). Pada awalnya diduga bahwa DNA Z tidak akan
ditemukan secara in vivo karena tipe ini hanya akan stabil dalam kondisi kadar garam yang
tinggi. Akan tetapi bukti-bukti menunjukkan bahwa DNA Z dapat menjadi stabil dalam
kondisi fisiologis normal jika basa cytosine mengalami metilasi menjadi 5-methylcytosine.
Dengan teknik antibodi fluoresen (fluorescent antibody) dapat dibuktikan bahwa DNA tipe Z
ada pada bagian tertentu kromosom Drosophila. Bukti lain juga menunjukkan bahwa DNA Z
dapat ditemukan secara in vivo, yaitu dengan ditemukannya suatu protein pada jaringan
Drosophila yang hanya dapat berikatan dengan DNA Z sintetik, tetapi tidak dapat berikatan
dengan DNA tipe B.

Ada tiga struktur DNA yang dikenal selama ini. Struktur-struktur DNA tersebut
adalah sebagai berikut:

1. Struktur primer
DNA tersusun dari monomer-monomer nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari satu
basa nitrogen berupa senyawa purin atau pirimidin, satu gula pentosa berupa 2’-deoksi-D-
ribosa dalam bentuk furanosa, dan satu molekul fosfat. Penulisan urutan basa dimulai dari
kiri yaitu ujung 5’ bebas (tidak terikat nukleotida lain) menuju ujung dengan gugus 3’
hidroksil bebas atau dengan arah 5’3’ (Darnell, et al., dalam T. Milanda, 1994).
2. Struktur sekunder
Salah satu sifat biokimia DNA yang menentukan fungsinya sebagai pembawa
informasi genetik adalah komposisi basa penyusun. Pada tahun 1949-1953, Edwin Chargaff
menggunakan metode kromatografi untuk pemisahan dan analisis kuantitatif keempat basa
DNA, yang diisolasi dari berbagai 2 organisme. Kesimpulan yang diambil dari data yang
terkumpul adalah sebagai berikut :
a. Komposisi basa DNA bervariasi antara spesies yang satu dengan spesies yang
lain.
b. Sampel DNA yang diisolasi dari berbagai jaringan pada spesies yang sama
mempunyai komposisi basa yang sama.
c. Komposisi DNA pada suatu spesies tidak berubah oleh perubahan usia, keadaan
nutrisi maupun perubahan lingkungan.
d. Hampir semua DNA yang diteliti mempunyai jumlah residu adenin yang sama
dengan jumlah residu timin (A=T), dan jumlah residu guanin yang sama dengan
jumlah residu sitosin (G=C) maka A+G= C+T, yang disebut aturan Charrgaff.
e. DNA yang diekstraksi dari spesies-spesies dengan hubungan kekerabatan yang
dekat mempunyai komposisi basa yang hampir sama.

3. Struktur tersier
Kebanyakan DNA virus dan DNA mitokondria merupakan molekul lingkar.
Konformasi ini terjadi karena kedua untai polinukleotida membentuk struktur tertutup yang
tidak berujung. Molekul DNA lingkar tertutup yang diisolasi dari bakteri, virus dan
mitokondria seringkali berbentuk superkoil, selain itu DNA dapat berbentuk molekul linier
dengan ujung-ujung rantai yang bebas.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

. DNA merupakan bahan genetik pada semua organisme kecuali beberapa virus tertentu
yang mempunyai RNA sebagai bahan genetiknya. DNA yang memegang peranan kunci
dalam informasi genetik dan peranan struktural. Sangat jelas karena dimana sandi genetik
ditentukan oleh urutan basa pada DNA. DNA ditemukan pada tahun 1869 oleh seorang
dokter muda Friedrich Miescher yang percaya bahwa rahasia kehidupan dapat diungkapkan
melalui penelitian kimia pada sel-sel. Didalam struktur DNA Terdapat 3 tipe DNA yaitu
DNA tipe A, DNA tipe B dan DNA tipe Z. Ada tiga struktur DNA yang dikenal selama ini
yaitu struktur primer, struktur sekunder dan struktur tersier.

B. Kritik dan Saran

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini oleh karena itu
sangat diharapkan kritik maupun saran dari pembaca, untuk peyempurnaan pada makalah-
makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Dadan Rosana, M.Si. (Modul 3 Struktur dan Fungsi DNA dan RNA)

 Tatangsma.,(2021). Tipe DNA

Saraswati Tirta.,(2018). Ukuran Panjang Molekul DNA

Anda mungkin juga menyukai