Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KIMIA ORGANIK II

“ PROTEIN ”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

Ajeng Anisa Amani ( 200106009 )

Al Mayda Alif Azzahra ( 200106010 )

Alfina Damayanti ( 200106011 )

Alwi Alwan Hakim ( 200106012 )

Amanah Laeli Hastuti ( 200106013 )

Amanda Diah Pratiwi ( 20010604 )

Amelia Ayuning Tyas ( 200106015 )

PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU

Tahun 2021/2022
Kata Pengantar
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam
ciptaan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Habibillah
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama
yang sempunya dengan bahasa yang sangat indah.

Penulis akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah
kami yang berjudul “ PROTEIN ” sebagai tugas mata kuliah Kimia Organik II.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen mata kuliah Biokima yang
telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika makalah
ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna
memperbaiki karya-karya kami di waktu-waktu mendatang.

Pringsewu, 03 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................

BAB I ...................................................................................................................

PENDAHULUAN ................................................................................................

A. Latar Belakang ..........................................................................................


B. Rumusan Masalah ....................................................................................

BAB II .................................................................................................................

PEMBAHASAN ...................................................................................................

A. Pengertian Protein ....................................................................................


B. Pembagian Protein ....................................................................................
C. Struktur Dasar Protein ..............................................................................
D. Enzim ........................................................................................................

BAB III ................................................................................................................

PENUTUP ...........................................................................................................

A. Kesimpulan ...............................................................................................
B. Kritik dan Saran ........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudah air. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain,
yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Fungsi lain dari protein adalah
untuk mengatur keseimbangan air, pembentukan ikatan-ikatan essensial tubuh, memelihara
netralitas tubuh, sebagai pembentuk antibodi, mengatur zat gizi dan sebagai sumber energi
(Almatsier, 2001). Protein dikatakan sebagai sumber energi yang ekivalen dengan
karbohidrat karena menghasilkan 4 kkal/g protein (Barasi, 2007). Kekurangan protein dapat
menyebabkan penyakit yang dinamakan kwashiorkor yang biasanya banyak menyerang
anak-anak di bawah umur lima tahun atau balita (Almatsier, 2001). Berdasarkan data
Balitbangkes (2010), prevalensi anak kurang gizi 17,9% pada tahun 2010, 4,9% dalam
tingkat gizi buruk dan 13% anak mengalami gizi kurang. WHO (1999) mengelompokkan
wilayah berdasarkan prevalensi gizi kurang ke dalam 4 kelompok adalah: rendah (di bawah
10%), sedang (10-19%), tinggi (20-29%), sangat tinggi (30%). Gizi buruk merupakan
kondisi kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein (KEP) dalam
makanan sehari-hari (Supariasa, 2002). Gizi buruk dapat ditangani dengan peningkatan
konsumsi sumber protein. Sumber protein yang berasal dari bahan makanan hewani
merupakan sember protein yang baik, dalam jumlah maupun mutu, seperti susu, telur,
daging, unggas, ikan serta kerang (Almatsier, 2001).

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah nya adalah mengetahui apa itu protein ?

Mengetahui pembagian protein dan contohnya serta strukturnya ?

Mengetahui apa itu Enzim dan Co-Enzim ?


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PROTEIN

Protein terbentuk dari polimerisasi peptida-peptida. Peptida merupakan polimerisasi


dari asam amino-asam amino yang berbeda. Jadi, protein dapat dikatakan sebagai suatu
kopolimer. Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan dan
manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat
dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh.
Demikian pula pada tumbuhan yang membentuk protein dari CO2, H2O, dan senyawa
nitrogen.

Ikatan yang terjadi antar protein selain ikatan peptida antara asam amino dan
penyusunnya, juga terjadi ikatan-ikatan yang lain. Misalnya, ikatan hidrogen yang terjadi
pada gugus –NH dan gugus –OH, serta ikatan disulfida -S-S- yang menyokong terjadinya
ikatan yang kompleks pada protein. Ikatan ion pada protein juga terjadi jika di dalamnya
terdapat gugus ion logam dan ikatan koordinasi, misalnya ikatan koordinasi antara ion Fe3+
dengan hemoglobin pada darah.

B. PEMBAGIAN PROTEIN

Berdasarkan sumbernya protein dibagi menjadi dua jenis, yaitu (Budianto, 2009):

 Protein hewani. Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan,
dimana hewan yang memakan tumbuhan mengubah protein nabati menjadi
protein hewani. Contoh daging sapi, daging ayam, susu, udang, telur, belut,
ikan gabus dan lain-lain.
 Protein nabati. Protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan. Contoh jagung, kacang kedelai, kacang hijau, dan jenis kacang-
kacangan lainnya yang mengandung protein tinggi.

Berdasarkan bentuknya, protein dibagi menjadi dua jenis, yaitu:


 Protein fibriler (skleroprotein), yaitu protein yang berbentuk serabut. Protein
ini tidak larut dalam pelarut-pelarut encer, baik larutan garam, asam basa
ataupun alkohol. Contohnya kolagen yang terdapat pada tulang rawan, miosin
pada otot, keratin pada rambut, dan fibrin pada gumpalan darah.
 Protein globuler atau steroprotein, yaitu protein yang berbentuk bola. Protein
ini larut dalam larutan garam dan asam encer, juga lebih mudah berubah di
bawah pengaruh suhu, konsentrasi garam, pelarut asam dan basa dibandingkan
protein fibriler. Protein ini mudah terdenaturasi, yaitu susunan molekulnya
berubah diikuti dengan perubahan sifat fisik dan fisiologiknya seperti yang
dialami oleh enzim dan hormon.

C. STRUKTUR DASAR PROTEIN

Asam amino merupakan unit dasar struktur protein. Suatu asam amino α terdiri dari
gugus amino, gugus karboksil, atom H dan gugus R tertentu yang semuanya terikat pada
atom karbon α . Atom karbon ini disebut α karena bersebelahan dengan gugus karboksil
(asam). Gugus R menyatakan rantai samping. Asam amino yang paling sederhana ialah
glisin, yang hanya mempunyai satu atom hidrogen sebagai rantai samping. Asam amino
berikut adalah alamin, dengan gugus metil sebagai rantai samping. Rantai samping
hidrokarbon yang lebih besar (tiga dan empat karbon) ditemukan pada valin, leusin dan
isoleusin. Rantai samping alifatik yang lebih besar ini bersifat hidrofobik, menolak air dan
cenderung membentuk kelompok.

Kata protein berasal dari bahasa Yunani proteios yang berarti "barisan pertama". Kata
yang diciptakan oleh Jons J. Barzelius pada tahun 1938 untuk menekankan pentingnya
golongan ini. Struktur protein merupakan sebuah struktur biomolekuler dari suatu molekul
protein. Setiap protein, khususnya polipeptida merupakan suatu polimer yang merupakan
urutan yang terbentuk dari berbagai asam L-α-amino (urutan ini juga disebut sebagai residu).
Perjanjiannya, suatu rantai yang panjangnya kurang dari 40 residu disebut sebagai sebagai
polipeptida, bukan sebagai protein. Protein memegang peranan penting dalam hampir semua
proses biologi. Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau
manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat
dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh.
Untuk dapat melakukan fungsi biologis, protein melipat ke dalam satu atau lebih konformasi
spasial yang spesifik, didorong oleh sejumlah interaksi non-kovalen seperti ikatan hidrogen,
interaksi ionik, gaya van der Waals, dan sistem kemasan hidrofobik. Struktur tiga dimensi
perotein sangat diperlukan untuk memahami fungsi protein pada tingkat molekul. Struktur
protein bervariasi dalam hal ukuran, dari puluhan hingga ribuan residu. Protein
diklasifikasikan berdasarkan ukuran fisik mereka sebagai nanopartikel (1-100 nm). Sebuah
protein dapat mengalami perubahan struktural reversibel dalam menjalankan fungsi
biologisnya. Struktur alternatif protein yang sama disebut sebagai konformasi.

 Bisa disimpulkan bahwa struktur protein merupakan struktur yang kompleks.


Struktur protein terdiri atas beberapa macam, diantaranya :

1. Struktur primer merupakan ikatan-ikatan peptida dari asam amino-asam amino


pembentuk protein tersebut.
2. Struktur sekunder terbentuk dari ikatan hidrogen yang terjadi antara gugus-gugus
amina dengan atom hidrogen pada rantai samping asam amino, sehingga membentuk
lipatan-lipatan, misalnya membentuk α-heliks.
3. Struktur tersier. Interaksi struktur sekunder yang satu dengan struktur sekunder yang
lain melalui ikatan hidrogen, ikatan ion, atau ikatan disulfida (-S-S-),misalnya
terbentuk rantai dobell-heliks.
4. Struktur kuartener. Struktur yang melibatkan beberapa peptida sehingga membentuk
suatu protein.Pada peristiwa ini, kadang-kadang terselip molekul atau ion lain yang
bukan merupakan asam amino, misalnya pada hemoglobin, yang pada proteinnya
terselip ion Fe3+.

D. Enzim

Enzim adalah senyawa kimia berupa protein yang berperan sebagai biokatalisator, di
mana bio adalah makhluk hidup dan katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi.
Sederhananya, enzim adalah katalis yang membantu mempercepat reaksi biologis. Fungsi
enzim adalah untuk mempercepat reaksi biologis, tanpa ikut bereaksi ya, teman-teman.

1. Struktur Enzim

Struktur enzim terdiri atas sisi aktif, yang merupakan tempat menempelnya
substrat atau senyawa yang akan diubah oleh enzim. Nantinya, substrat ini akan
mengalami reaksi kimia oleh enzim membentuk suatu produk atau hasil reaksi. Enzim
di dalam tubuh kita tersusun atas dua komponen, yaitu apoenzim dan kofaktor.
Gabungan antara apoenzim dan kofaktor dinamakan holoenzim.

 Apoenzim merupakan enzim yang tersusun atas senyawa protein dan


merupakan  jenis yang paling mendominasi dari semua struktur enzim yang
ada. Sifatnya  labil atau mudah berubah, serta kerjanya dipengaruhi oleh suhu
dan pH. Sementara itu, kofaktor merupakan enzim yang tersusun atas senyawa
nonprotein.

 Kofaktor enzim dibedakan menjadi dua, yaitu kofaktor organik, seperti


vitamin, flavin, atau hem, dan kofaktor anorganik, seperti ion-ion logam
Mg2+, Mn2+, atau Cu+. Ion-ion logam ini berfungsi sebagai pusat katalisis
primer, tempat mengikat substrat, dan stabilisator agar enzim tetap aktif.

Berdasarkan kekuatan ikatannya terhadap enzim, kofaktor organik dibedakan


lagi menjadi dua, yaitu koenzim dan gugus prostetik. Koenzim adalah gugus yang
ikatannya nggak kuat dan mudah untuk didialisis. Tugasnya memindahkan zat kimia
dari satu enzim ke enzim lain. Contohnya, FADH, NADH, dan Vitamin B. Sementara
itu, gugus prostetik adalah gugus yang terikat kuat pada enzim dan nggak mudah
terurai dalam larutan. Contohnya FAD.

2. Sifat-Sifat Enzim
Secara umum, enzim memiliki enam sifat, sifat ini antara lain adalah sebagai
berikut:

1. Enzim tersusun atas protein


Komponen penyusun utama enzim tersusun atas protein, tapi tidak semua
protein merupakan enzim.

2. Enzim merupakan biokatalisator


Seperti dalam pengertiannya, enzim bersifat biokatalisator. Itu berarti, enzim
hanya mengubah kecepatan reaksi dengan menurunkan energi aktivasinya.

3. Enzim bekerja secara spesifik


Suatu enzim hanya bekerja pada substrat yang spesifik untuk membentuk
produk yang spesifik juga. Dalam hal ini, kamu bisa membayangkan enzim
sebagai “kunci” yang mempunyai bentuk khusus, sehingga hanya bisa
membuka satu “gembok” aja. Contohnya, enzim amilase yang hanya bekerja
pada substrat berupa amilum (pati).

4. Enzim dapat digunakan berulang kali (reusable)


Selama enzimnya nggak rusak, enzim bisa dipakai berulang-ulang karena
nggak ikut bereaksi.

5. Enzim tidak ikut berubah menjadi produk


Walaupun enzim bekerja untuk mengubah substrat menjadi produk, tapi enzim
nggak ikut berubah menjadi produk juga.

6. Kerja enzim bersifat bolak balik (reversible)


Suatu enzim dapat melakukan reaksi dua arah, yaitu dari substrat menjadi
produk atau produk menjadi substrat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Protein yang memegang peranan kunci dalam semua proses biologis. Kaitannya
dengan Kegiatan Belajar sangat jelas karena protein merupakan komponen penting atau
komponen utama sel hewan dan manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh
kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam
pembentukan dan pertumbuhan tubuh.

B. Kiritik dan Saran

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini oleh karena itu
sangat diharapkan kritik maupun saran dari pembaca, untuk peyempurnaan pada makalah-
makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Dadan Rosana, M. Si. (Modul 2 )”Struktur dan Fungsi Protein”

Ammariah, Hani. (2021). Biologi “Enzim: Fungsi,Struktur, dan sifatnya”. Ruang Guru.

Abdillah, fahri. (2018).Kimia “Protein: Pengertian, sifat, dan fungsi”. Ruang Guru.

Indotesisi.com. (2017).” Pengertian, fungsi, struktur, dan jenis-jenis protein”.

Anda mungkin juga menyukai