(Protein)
Dosen Pengampuh :
Wahyu Ramadhan
Disusun Oleh :
Elvira 1915201004
Ramadhani 1015201011
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah biokimi kebidanan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
pembimbing bapak wahyu ramadhan yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................
3.1. Kesimpulan..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Terdiri atas beberapa rantai peptide berbentuk spiral yang terjalin satu sama lain sehingga
menyerupai batang yang kaku. Protein fibrous mempunyai bentuk molekul panjang
seperti serat atau serabut, tidak larut dalam air, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi
dan tahan terhadap enzim pencernaan. Protein ini terdapat dalam unsure-unsur struktur
tubuh. Contohnya meliputi kolagen; miosin; fibrin; dan karatin pada rambut, kuku, dan
kulit.
B. Struktur protein
1. Struktur primer
Struktur primer adalah rantai polipeptida. Struktur primer protein di tentukan oleh ikatan
kovalen antara residu asam amino yang berurutan yang membentuk ikatan peptide.
Struktur primer dapat di gambarkan sebagai rumus bangun yang biasa di tulis untuk
senyawa organic.
2. Struktur sekunder
Struktur sekunder ditentukan oleh bentuk rantau asam amino : lurus, lipatan atau gulungan yang
mempengaruhi sifat dan kemungkinan jumlah protein yang dapat dibentuk. Struktur ini terjadi
karena ikatan hydrogen antara asam O dari gugus karbonil (C=O) dengan atom H dari gugus
amino (H-O) dalam satu rantai peptide, memungkinkan terbentuknya konfirasi spiral yang
disebut struktur helix.
3. Struktur tersier
Struktur tersier ditentukan oleh ikatan tambahan antara gugus R pada asam-asam amino yang
memberikan bentuk tiga dimensi sehingga membentuk struktur kompak dan padat suatu protein.
4. Struktur kaurtener
Struktur kuartener adalah susunan kompleks yang terdiri dari dua rantai polipeptida atau lebih,
yang setiap rantainya bersama dengan struktur primer, sekunder, tersier membentuk satu molekul
protein yang besar dan aktif secara biologis.
C. Denaturasi protein
Protein dapat mempertahankan kesesuaian bentuknya asalkan lingkungan fisik dan kimianya
dipertahankan. Jika lingkungan berubah maka, protein dapat terurai atau mengalami perubahan
sifat (denaturasi); mereka dapat kehilangan struktur sekunder, tersier, dan kuarternya sehingga
aktivitas biologisnya juga hilang.
1. Kesesuaian bentuk protein bergantung pada ikatan hydrogen, yang lemah dan sangat sensitive
terhadap perubahan PH dan suhu.
2. Paparan singkat pada sihi yang tinggi ( diatas 600 C) atau paparan pada asam atau basa kuat
dalam periode waktu yang lama akan menyebabkan denaturasi karena ikatan hydrogen rupture.
3. Sebagian protein dapat dikembalikan kebentuk aslinya, jika terdenaturasi tanpa harus menjadi
insoluble.
a.Perbedaan panas yang sangat besar dapat menyebabkan denaturasi yang menetap. Putih
telur akan memadat dan menjadi insoluble jika dipanaskan.
- Suhu tubuh yang sangat tinggi dapat menyebabkan koagulasi protein selular.
- Jika suhu tubuh naik sampai diatas 410C atau 420 C maka akan mengakibatkan
denaturasi protein.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Protein merupakan makromolekul yang terbentuk dari asam amino yang tersusun dari atom
nitrogen, karbon, dan oksigen, beberapa jenis asam amino yangmengandung sulfur
(metionin, sistin dan sistein) yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Dalam makhluk hidup,
protein berperan sebagai pembentuk struktur sel dan beberapa jenis protein memiliki peran
fisiologis (Bintang, 2010).
Protein merupakan polimer dari sekitar 21 asam amino berlainan yang dihubungkan
dengan ikatan peptida. Asam amino keragaman rantai samping yang terbentuk dengan ikatan
peptida. Asam amino memiliki keragaman rantai samping adalah yang terbentuk asam-asam
amino tersebut disambungkan protein yang berbeda dapat mempunyai sifat yang berbeda,
struktur sekunder dan tersier yang sangat berbeda. Rantai samping dapat bersifat polar dan
nonpolar. Kandungan bagian asam amino polar yang tinggi dalam protein meningkatkan
kelarutannya dalam air (John, 2008).
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/171999229/makalah-protein-mata-kuliah-biokimia4-docx