Anda di halaman 1dari 9

BIOKIMIA KEBIDANAN

(Protein)

Dosen Pengampuh :

Wahyu Ramadhan

Disusun Oleh :

Annisa yuliantes 1915201001

Cici Rahma Dea 1915201002

Cindy Marina Br. Panjaitan 1915201003

Elvira 1915201004

Ketrin Mitra Kapprila 1915201005

Maya Lestari 1915201006

Nanda Suryani 1915201007

Novi Elvina Sari 1915201008

Nurul Fadhilah 1915201009

Pretika Sri Wahyuningsih 1915201010

Ramadhani 1015201011

Siti Aisyah Nst 1915201013

Sry Rizky 1915201015

Syafira Apriliani 1915201016

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ABDURRAB

2021

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah biokimi kebidanan.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
pembimbing bapak wahyu ramadhan yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.

Demikian,semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pekanbaru,21 oktober 2021

Kelompok
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................

1.1. Latar Belakang.............................................................................................


1.2. Rumusan Masalah........................................................................................
1.3. Tujuan…………………………………………………………………….
BAB II. PEMBAHASAN.........................................................................................

2.1 Pengertian Protein..........................................................................................


2.2 Ciri makromolekul protein ………………………………………………
2.3 Komposisi………………………………………………………………….
2.4 Penggolongan, struktur, dan denaturasi protein…………………………..

BAB III. Penutup...................................................................................................

3.1. Kesimpulan..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Protein adalah senyawa organic yang molekulnya sangat besar dan susunanya sangat
kompleks serta merupakan polimer dari alfa asam-asam amino. Jadi, sebenarnya protein
bukan merupakan zat tunggal, serta molekul sederhana, tetapi masih merupakan asam amino.
Oleh karena protein tersusun atas asam-asam amino, maka susunan kimia mengandung
unsure-unsur seperti terdapat pada asam-asam amino penyusunnya yaitu C,H,O,N dan
kadang-kadang mengandung unsure-unsur lain, seperti misalnya S, P, Fe atau Mg.
Dalam kehidupan protein memegang peranan yang sangat penting pula. Proses kimia
dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu protein yang
berfungsi sebagai niokatalis. Disamping itu hemoglobin dalam butir-butir darah merah atau
eritrosit yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh bagian tubuh,
adalah salah satu jenis protein. Disamping digunakan untuk pembentukan sel-sel tubuh,
protein juga digunakan sebagai sumber energy apabila tubuh kita kekurangan karbohidrat
dan lemak. Protein mempunyai molekul besar dengan bobot molekul bervariasi antara 5000
sampai jutaan. Ada 20 jenis asam amino yang terdapat dalam molekul protein. Asam-asam
amino ini terikat satu dengan yang lain oleh ikatan peptide, protein mudah dipengaruhi oleh
suhu tinggi, PH, dan pelarut organic.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengetian protein?
2. Apa ciri-ciri makromolekul protein?
3. Apa komposisi kimia protein?
4. Apa Penggolongan struktur dan denaturasi protein?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengetian protein
2. Untuk mengetahui ciri-ciri makromolekul protein
3. Untuk mengetahui komposisi kimia protein
4. Untuk mengetahuiPenggolongan struktur dan denaturasi protein

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian protein


Protein merupakan makromolekul yang terbentuk dari asam amino yang tersusun dari
atom nitrogen, karbon, dan oksigen, beberapa jenis asam amino yangmengandung sulfur
(metionin, sistin dan sistein) yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Dalam makhluk
hidup, protein berperan sebagai pembentuk struktur sel dan beberapa jenis protein
memiliki peran fisiologis (Bintang, 2010).
Protein merupakan polimer dari sekitar 21 asam amino berlainan yang dihubungkan
dengan ikatan peptida. Asam amino keragaman rantai samping yang terbentuk dengan
ikatan peptida. Asam amino memiliki keragaman rantai samping adalah yang terbentuk
asam-asam amino tersebut disambungkan protein yang berbeda dapat mempunyai sifat
yang berbeda, struktur sekunder dan tersier yang sangat berbeda. Rantai samping dapat
bersifat polar dan nonpolar. Kandungan bagian asam amino polar yang tinggi dalam
protein meningkatkan kelarutannya dalam air (John, 2008).
Protein adalah zat pembangun yang penting dalam siklus kehidupan manusia. Protein
digunakan sebagai zat pembangun tubuh untuk mengganti dan memelihara sel tubuh
yang rusak, reproduksi, mencerna makanan dan kelangsungan proses normal dalam
tubuh. Sumber protein adalah kacangkacangan dan hasil olahannya, telur, teri, ikan segar,
daging, udang, susu dan sebagainya perlu ditambahkan dalam menu makanan sebagai zat
tambahan darah untuk mencegah dan mengatasi anemia (Adriani dan Wirjatma, 2012).
2.2 Ciri makromolekul protein
Ciri Makromolekul Protein Protein adalah makromolekul polipeptida yang
tersusundari sejumlah L-asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptide, bobot
molekul tinggi. Suatu molekul protein disusun oleh sejumlah asam amino dengan
susunan tertentu dan bersifat turunan. Rantai polipeptida sebuah molekul protein
mempunyai satu konformasi yang sudah tertentu pada suhu dan ph normal. Konformasi
ini disebut konformasi asli, sangat stabil sehingga memungkinkan protein dapat diisolasi
dalam keadaan konformasi aslinya itu.
Ciri-ciri Molekul Protein Menurut Ellya 2010, ciri-ciri molekul protein yaitu:
1. Berat molekulnya besar, ribuan sampai jutaan sehingga merupakan suatu makro
molekul.
2. Strukturnya tidak stabil terhadap beberapa faktor seperti pH, radiasi, temperatur,
medium pelarut organik dan deterjen.
3. Terdapat ikatan kimia lain yang menyebabkan terbentuknya lengkungan- lengkungan
rantai polipeptida menjadi struktur tiga dimensi protein.
4. Umumnya terdiri dari 20 macam asam amino. Universitas Sumatera Utara
5. Umumnya reaktif dan sangat spesifik, disebabkan terdapatnya gugusan samping yang
reaktif dan susunan khas struktur makromolekul
2.3 Komposisi kimia protein
Komposisi rata-rata unsur kimia yang terdapat dalam protein adalah karbon 55%,
hidrogen 7%, oksigen 23%, nitrogen 16%, sulfur 1% dan kurang dari 1% fosfor. Unsur
nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi
tidak terdapat pada karbohidrat dan lemak. Molekul protein lebih kompleks dari pada
karbohidrat dan lemak dalam hal berat molekul dan keanekaragaman unit unit asam
amino yang membentuknya (Almatsier, 1989).
Protein bagi tubuh berfungsi untuk perbaikan semua jaringan di dalam tubuh
termasuk darah, enzim, hormon, kulit, rambut, dan kuku. Protein pembentukan hormon
untuk pertumbuhan dan mengganti jaringan yang aus, perkembangan seks dan
metabolisme. Protein juga berguna untuk melindungi supaya keseimbangan asam dan
basa di dalam darah dan jaringan terpelihara, selain itu juga mengatur keseimbangan air
di dalam tubuh.
1. Fungsi protein
Protein mempunyai fungsi bermacam macam bagi tubuh, yaitu sebagai enzim, zat
pengatur pergerakan, pertahanan tubuh, dan alat pengangkut. Sebagai zat-zat pengatur,
protein mengatur proses-proses metabolisme dalam bentuk enzim dan hormon. Proses
metabolik (reaksi biokimiawi) diatur dan dilangsungkan atas pengaturan enzim,
sedangkan aktivitas enzim diatur lagi oleh hormon, agar terjadi ubungan yang harmonis
antara proses metabolisme yang satu dengan yang lain (Sediaoetama, 2008).
2.4 Penggolongan struktur dan denaturasi protein
A. Penggolongan protein berdasarkan bentuk
Berdasarkan bentuknya protein dibedakan atas:
1. Protein globular
Protein globular berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh. .Protein ini
larut dalam air, berdifusi cepat dan bersifat dinamis, mudah berubah dibawah pengaruh
suhu, konsentrasi garam serta mudah mengalami denaturasi. Contohnya meliputi enzim,
hormone dan protein darah.

2. Protein serabut (fibrous)

Terdiri atas beberapa rantai peptide berbentuk spiral yang terjalin satu sama lain sehingga
menyerupai batang yang kaku. Protein fibrous mempunyai bentuk molekul panjang
seperti serat atau serabut, tidak larut dalam air, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi
dan tahan terhadap enzim pencernaan. Protein ini terdapat dalam unsure-unsur struktur
tubuh. Contohnya meliputi kolagen; miosin; fibrin; dan karatin pada rambut, kuku, dan
kulit.

B. Struktur protein

Ada 4 struktur protein antara lain:

1. Struktur primer

Struktur primer adalah rantai polipeptida. Struktur primer protein di tentukan oleh ikatan
kovalen antara residu asam amino yang berurutan yang membentuk ikatan peptide.
Struktur primer dapat di gambarkan sebagai rumus bangun yang biasa di tulis untuk
senyawa organic.

2. Struktur sekunder

Struktur sekunder ditentukan oleh bentuk rantau asam amino : lurus, lipatan atau gulungan yang
mempengaruhi sifat dan kemungkinan jumlah protein yang dapat dibentuk. Struktur ini terjadi
karena ikatan hydrogen antara asam O dari gugus karbonil (C=O) dengan atom H dari gugus
amino (H-O) dalam satu rantai peptide, memungkinkan terbentuknya konfirasi spiral yang
disebut struktur helix.

3. Struktur tersier

Struktur tersier ditentukan oleh ikatan tambahan antara gugus R pada asam-asam amino yang
memberikan bentuk tiga dimensi sehingga membentuk struktur kompak dan padat suatu protein.

4. Struktur kaurtener

Struktur kuartener adalah susunan kompleks yang terdiri dari dua rantai polipeptida atau lebih,
yang setiap rantainya bersama dengan struktur primer, sekunder, tersier membentuk satu molekul
protein yang besar dan aktif secara biologis.

C. Denaturasi protein

Protein dapat mempertahankan kesesuaian bentuknya asalkan lingkungan fisik dan kimianya
dipertahankan. Jika lingkungan berubah maka, protein dapat terurai atau mengalami perubahan
sifat (denaturasi); mereka dapat kehilangan struktur sekunder, tersier, dan kuarternya sehingga
aktivitas biologisnya juga hilang.

1. Kesesuaian bentuk protein bergantung pada ikatan hydrogen, yang lemah dan sangat sensitive
terhadap perubahan PH dan suhu.

2. Paparan singkat pada sihi yang tinggi ( diatas 600 C) atau paparan pada asam atau basa kuat
dalam periode waktu yang lama akan menyebabkan denaturasi karena ikatan hydrogen rupture.

3. Sebagian protein dapat dikembalikan kebentuk aslinya, jika terdenaturasi tanpa harus menjadi
insoluble.

a.Perbedaan panas yang sangat besar dapat menyebabkan denaturasi yang menetap. Putih
telur akan memadat dan menjadi insoluble jika dipanaskan.

- Suhu tubuh yang sangat tinggi dapat menyebabkan koagulasi protein selular.
- Jika suhu tubuh naik sampai diatas 410C atau 420 C maka akan mengakibatkan
denaturasi protein.
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Protein merupakan makromolekul yang terbentuk dari asam amino yang tersusun dari atom
nitrogen, karbon, dan oksigen, beberapa jenis asam amino yangmengandung sulfur
(metionin, sistin dan sistein) yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Dalam makhluk hidup,
protein berperan sebagai pembentuk struktur sel dan beberapa jenis protein memiliki peran
fisiologis (Bintang, 2010).

Protein merupakan polimer dari sekitar 21 asam amino berlainan yang dihubungkan
dengan ikatan peptida. Asam amino keragaman rantai samping yang terbentuk dengan ikatan
peptida. Asam amino memiliki keragaman rantai samping adalah yang terbentuk asam-asam
amino tersebut disambungkan protein yang berbeda dapat mempunyai sifat yang berbeda,
struktur sekunder dan tersier yang sangat berbeda. Rantai samping dapat bersifat polar dan
nonpolar. Kandungan bagian asam amino polar yang tinggi dalam protein meningkatkan
kelarutannya dalam air (John, 2008).
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/171999229/makalah-protein-mata-kuliah-biokimia4-docx

Almatsier S. 1989. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai