Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul ‘”Kimia Protein dan Asan
Amino” . Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliyah Kimia Keperawatan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun. Sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini bisa bermamfaat dan berguna bagi pembaca.
penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................5
C. Tujuan.............................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi...........................................................................................................................7
B. Fungsi dan sumber protein...........................................................................................8
C. Jenis jenis protein.........................................................................................................9
D. Klafikasi asam amino,esensial dan non esensial..........................................................10
E. Rumus kimia asam amino dan rumus rasional.............................................................11
F. Aplikasin penggunaan protein dalam
Pengobatan dalam kehidupan sehari hari.....................................................................12
G. Damapk kelebihan dan kekurangan.............................................................................13
H. Uji identifikasi protein.................................................................................................14
A. Kesimpulan..................................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protein adalah penyusun kurang lebih 50% berat kering organisme. Protein bukan hanya
sekedaar bahan simpanan atau baha struktural, seperti karbohidrat dan lemak. Tetapi juga
berperan penting dalam fungsi kehidupan. Protein adalah senyawa organik kompleks yang
tersusun atas unsur Karbon(C),Hidrogen(H),Oksigen(O),Nitrogen(N) dan kadang-kadang
mengandung zat Belerang(S),dan Fosfor(P).
Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih polimer. Setiap
Polimer tersusun atas monomer yang di sebut asam amino. Masing-masing asam amino
mengandung satu atom Karbon(C) yang mengikat satu atom Hidrogen(H), satu gugus
amin(NH2), satu gugus karboksil(-COOH), dan lain-lain(Gugus R).
Berbagai jenis asam amino membentuk rantai panjang melalui ikatan peptida.Ikatan
Peptida adalah ikatan antara gugus karboksil satu asam amino dengan gugus amin dari asam
amino lain yang ada di sampingnya.Asam amino yang membentuk rantai panjang ini disebut
protein (Polipeptida).Polipeptida di dalam tubuh manusia disintesis di dalam ribosom.Setelah
disintesis,protein mengalami”pematangan”menjadi protein yang lebih kompleks.
Asam amino akan membentuk protein melalui proses translasi di dalam sel atau asam
amino adalah bagian penyusun dari protein. Asam amino esensiil yaitu asam amino yang
tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia. tetapi didapatkan dari makanan (tumbuhan dan
hewan).
B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan protein dan asam amino?
Apa fungsi protein dan asam amino?
Bagaimana aplikasi penggunaan protein dalam pengobatan dan kehidupan sehari-
hari?
Apa dampak kelebihan dan kekurangan protein?
C. Tujuan
Mengetahui fungsi protein dan asam amino
Mengetahui pengertian protein dan asam amino
Memahami jenis-jenis protein
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Protein adalah penyusun kurang lebih 50% berat kering organisme. Protein bukan
hanya sekedaar bahan simpanan atau baha struktural, seperti karbohidrat dan lemak. Tetapi
juga berperan penting dalam fungsi kehidupan. Protein adalah senyawa organik kompleks
yang tersusun atas unsur Karbon(C),Hidrogen(H),Oksigen(O),Nitrogen(N) dan kadang-
kadang mengandung zat Belerang(S),dan Fosfor(P).
Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih polimer. Setiap
Polimer tersusun atas monomer yang di sebut asam amino. Masing-masing asam amino
mengandung satu atom Karbon(C) yang mengikat satu atom Hidrogen(H), satu gugus
amin(NH2), satu gugus karboksil(-COOH), dan lain-lain(Gugus R).
Berbagai jenis asam amino membentuk rantai panjang melalui ikatan peptida.Ikatan
Peptida adalah ikatan antara gugus karboksil satu asam amino dengan gugus amin dari asam
amino lain yang ada di sampingnya.Asam amino yang membentuk rantai panjang ini disebut
protein (Polipeptida).Polipeptida di dalam tubuh manusia disintesis di dalam ribosom.Setelah
disintesis,protein mengalami”pematangan”menjadi protein yang lebih kompleks.
Protein terdapat di hampir setiap jenis makanan, tetapi ada beberapa makanan yang
mengandung protein jauh lebih banyak dari yang lainya. Makanan yang banyak mengandung
protein antara lain Susu, telur, keju, daging, ikan, ikan teri, bijian-bijian yang masih berkulit,
kentang, kacang tanah, dan kacang kedelai.
Susu dan sejenisnya merupakan sumber protein yang terbaik. Umumnya, protein dari
sumber ini mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Susu mengandung protein yang sempurna
dan juga mengandung kalsium dan fosfor dalam proporsi yang tepat untuk anak-anak yang
sedang tumbuh dan ibu yang masih menyusui. Tetapi meskipun susu merupakan makanan
baik, kita harus tetap berhati-hati, karena susu sangat mudah sekali terkontaminasi oleh
kuman-kuman penyakit baik itu karena proses pemerahannya, pengolahan, maupun proses
penyimpanannya.
Daging juga merupakan sumber utama untuk protein. Selain protein, di dalamnya
terkandung pula zat besi, fosfor dan vitamin B Complex. Namun perlu diperhatikan bahwa
semua daging hewan mengandung suatu jenis "sampah" yang harus dikeluarkan oleh ginjal.
Ini berarti pekerjaan tambahan bagi tubuh dan juga pasti akan membawa kesulitan bagi
mereka yang ginjalnya sudah rusak. Ada beberapa alasan orang-orang tidak mau memakan
daging. Tapi sejatinya, meskipun ia tidak memakan daging, sebaiknya tetap memperoleh
cukup protein dari makanan lain.
C. Jenis-Jenis Protein:
Hasil hidrolisa total protein jenis ini merupakan campuran yang hanya terdiri atas
asam-asam amino.
Hasil hidrolisa total dari protein jenis ini, selain terdiri atas berbagai jenis asam
amino, juga terdapat komponen lain, misalnya unsur logam, gugusan phosphat dan
sebagainya (contoh: hemoglobin, lipoprotein, glikoprotein, dan sebagainya)
Ini merupakan ikatan antara (intermediate product) sebagai hasil hidrolisa parsial dari
protein native, misalnya albumosa, peptone, dan sebagainya.
Berdasarkan sumbernya, protein diklasifikasikan menjadi dua jenis yakni protein hewani
dan protein nabati.
Protein hewani
Protein hewani merupakan protein dalam bahan makanan yang berasal dari binatang,
seperti protein dari daging, protein susu, dan sebagainya.
Protein nabati
Protein nabati adalah protein yang berasal dari bahan makanan tumbuhan, seperti
protein dari jagung (zein), dari terigu, dan sebagainya.
Disebut sebagai protein sempurna bila protein ini sanggup mendukung pertumbuhan
badan dan pemeliharaan jaringan. Protein jenis ini adalah protein kelas tertinggi
ditinjau dari fungsi gizinya, sanggup mendukung pertumbuhan badan maupun
pemeliharaan jaringan yang aus atau rusak terpakai. Jenis protein inilah yang
diperlukan oleh anak-anak yang sedang tumbuh (BALITA) pesat. Anak yang tidak
memperlihatkan laju pertumbuhan yang baik, tidak dapat dikatakan anak sehat.
Disebut sebagai protein tidak sempurna bila sama sekali tidak sanggup menyokong
pertumbuhan badan, maupun pemeliharaan jaringan. Protein ini tidak sanggup
mendukung kesehatan siapapun, karena tidak sanggup memelihara jaringan yang uas
terpakai dan rusak, apalagi mendukung pertumbuhan badan. Meskipun dikonsumsi
dalam jumlah besar, kualitas protein ini akan dibakar untuk menghasilkan energi dan
tidak ada yang dipergunakan untuk sintesa protein tubuh yang diperlukan untuk
pertumbuhan maupun pemeliharaan jaringan.
Asam amino akan membentuk protein melalui proses translasi di dalam sel atau asam
amino adalah bagian penyusun dari protein. Asam amino esensiil yaitu asam amino yang
tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia. tetapi didapatkan dari makanan (tumbuhan dan
hewan),
Sifat Asam amino di alam ± 300 macam yang menyusun protein (manusia, hewan,
tumbuhan) = 20 macam asam amino esensial.
Terdapat 2 jenis asam amino berdasarkan kemampuan tubuh dalam sintesisnya, yaitu
asam amino esensial dan asam amino non esensial.
Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat disintesis didalam tubuh,
tetapi diperoleh dari luar misalnya melalui makanan( lisin, leusin, isoleusin, treonin,
metionin, valin, fenilalanin, histidin, dan arginin).
Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat disintesis didalam tubuh
melalui perombakan senyawa lain.
Asam amino
Struktur
esensial
Histidine
Isoleucine
Leucine
Lysine
Methionine
Phenylalanine
Threonine
Tryptophan
Valine
Ada sepuluh asam amino yang bisa dibentuk oleh tubuh manusia, dan disebut asam
amino non esensial atau asam amino dispensable. Karena bisa dibentuk sendiri oleh tubuh
maka tidak harus memperoleh asupan dari makanan.
Asam
amino non Struktur
esensial
Alanine
Arginine*
Asparagine
Aspartic
acid
Cysteine*
Glutamic
acid
Glutamine
*
Glycine
Proline*
Selenocyst
eine*
Serine*
Taurine*
Tyrosine*
Ornithine*
Protein dalam makanan hampir sebagian besar berasal dari daging dan sayur-
sayuran.Protein dicerna di lambung oleh enzim pepsin,yang aktif pada pH 2-3 (suasana
asam).
Pepsin mampu mencerna semua jenis protein yang berada dalam makanan.Salah satu
hal terpenting dari penceranaan yang dilakukan pepsin adalah kemampuannya untuk
mencerna kolagen.Kolagen merupakan bahan daasar utama jaringan ikat pada kulit dan
tulang rawan.
Protein bukan hanya sebagai zat yang kompleks, tapi masih terdiri lagi menjadi
beberapa jenis. Setiap jenis protein mengandung sejumlah "building blocks" atau asam
amino, yang selalu diatur dalam urutan tertentu tergantung jenis protein. Protein yang lebih
kompleks akan mengandung asam amino yang lebih banyak lagi. Perubahan satu atau dua
atom kecil di dalam molekul protein juga akan menghasilkan zat yang berbeda lagi.
Beberapa jenis protein seperti albumin mudah sekali larut di dalam air. Jenis lainnya
seperti globulin, hanya dapat dilarutkan di dalam cairan garam. Baik albumin maupun
globulin terdapat di dalam peredaran darah bersama dengan beberapa jenis protein yang lain,
yang kesemuanya dibutuhkan untuk kehidupan. Semua protein di dalam tubuh akan terus
menerus diubah dan digunakan. Ini berarti bahwa protein harus selalu diganti dengan yang
baru. Nah untuk inilah kita harus selalu mengonsumsi protein dalam jumlah yang cukup.
Dari makanan kita memperoleh protein, namun sebelum diserap oleh tubuh, seluruh
protein harus dipecah lebih dulu menjadi asam amino. Proses ini terjadi di dalam usus kecil.
Lalu dari situlah pecahan protein ini diangkut melalui peredaran darah ke hati di mana protein
itu diubah dan disimpan serta siap untuk digunakan saat diperlukan tubuh. Di setiap jaringan,
pecahan protein ini pada akhirnya akan disenyawakan kembali dengan sejenis protein yang
diperlukan bagi sel.
- Gangguan pertumbuhan
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber,yaitu penyerapan
melalui dinding usus,hasil penguraian protein dalam sel,dan hasil sintesis asam amino dalam
sel.asam amino yang disintesis dalam sel maupun yang dihasilkan dari proses penguraian
protein dalam hati dibawa oleh darah untuk digunakan di dalam jaringan.dala hal ini hati
berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.
OOHHNH2 + HNO3CH3
ONH2H+ H2O
3-amino-3-pheylpropanoicacid 3-amino-4-phenylbutan-2one
OH CHNH2
COOH+HNO3
OH CH
COOHNO 2 NO 2
Amino ( 4-hydorxphenyel)acetice acid.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1. Protein memiliki adalah suatu polipeptida yang mempunyai bobot molekul yang
bervariasi, dari 5000 hingga lebih dari satu juta. Disamping berat molekul yang
berbeda- beda, protein mempunyai sifat yang berrbeda-beda pula. Struktur protein
dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder
(tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat). Dan sintesis protein
digabungkan dari asam amino menggunakan informasi dalam gen. Setiap protein
memiliki urutan asam amino unik yang ditetapkan oleh nukleotida.
2. Protein merupakan makromolekul yang paling melimpah dalam sel.
3. Protein terdiri dari rantai polipeptida panjang, yang disusun oleh 100-1000 unit
asam amino yang disatukan oleh ikatan peptide.
5. Sel mengandung ratusan atau ribuan jenis protein, fungsi atau aktivitas biologi yang
berbeda.
6. Deret asam amino pada rantai polipeptida dapat ditentukan dengan memecah
protein menjadi potongan kecil.
7. Struktur protein dibedakan menjadi 4, yaitu primer, sekunder, tertier dan kuartener.
8. Denaturasi dapat merubah sifat fisik protein.
B. Saran.
1. Diharapkan kepada seluruh mahasiswa untuk dapat memenuhi asupan protein, agar
dapat tumbuh dengn sehat.
2. Agar seluruh ibu-ibu memperhatikan gizi anak, terutama asupan proteinnya, agar
tidak ada lagi penderita gizi buruk.
DAFTAR PUSTAKA
http://wanenoor.blogspot.com/2011/06/protein-adalah-senyawa-organik-kompleks.html