Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KIMIA PROTEIN DAN ASAM AMINO

Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Atika Dwi Sundari


Ayu Amelia Pranciska
Nuzul Pebrianti
Ita Pitriani
Mery Wijaya
Wastiyah

7. Eet Ariska
8. Siti Wisu
9. Fatma Hidayah
10. Julio Guntara
11. Feri
12. Wawan Marzuki

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirahim,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wataala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul Kimia Protein dan Asan
Amino . Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliyah Kimia Keperawatan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun. Sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini bisa bermamfaat dan berguna bagi pembaca.

Bengkulu, April 2015

penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................5
C. Tujuan.............................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Definisi...........................................................................................................................7
Fungsi dan sumber protein...........................................................................................8
Jenis jenis protein.........................................................................................................9
Klafikasi asam amino,esensial dan non esensial..........................................................10
Rumus kimia asam amino dan rumus rasional.............................................................11
Aplikasin penggunaan protein dalam
Pengobatan dalam kehidupan sehari hari.....................................................................12
G. Damapk kelebihan dan kekurangan.............................................................................13
H. Uji identifikasi protein.................................................................................................14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Protein adalah penyusun kurang lebih 50% berat kering organisme. Protein bukan hanya
sekedaar bahan simpanan atau baha struktural, seperti karbohidrat dan lemak. Tetapi juga
berperan penting dalam fungsi kehidupan. Protein adalah senyawa organik kompleks yang
tersusun atas unsur Karbon(C),Hidrogen(H),Oksigen(O),Nitrogen(N) dan kadang-kadang
mengandung zat Belerang(S),dan Fosfor(P).
Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih polimer. Setiap
Polimer tersusun atas monomer yang di sebut asam amino. Masing-masing asam amino
mengandung satu atom Karbon(C) yang mengikat satu atom Hidrogen(H), satu gugus
amin(NH2), satu gugus karboksil(-COOH), dan lain-lain(Gugus R).
Berbagai jenis asam amino membentuk rantai panjang melalui ikatan peptida.Ikatan
Peptida adalah ikatan antara gugus karboksil satu asam amino dengan gugus amin dari asam
amino lain yang ada di sampingnya.Asam amino yang membentuk rantai panjang ini disebut
protein (Polipeptida).Polipeptida di dalam tubuh manusia disintesis di dalam ribosom.Setelah
disintesis,protein mengalamipematanganmenjadi protein yang lebih kompleks.
Asam amino akan membentuk protein melalui proses translasi di dalam sel atau asam
amino adalah bagian penyusun dari protein. Asam amino esensiil yaitu asam amino yang
tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia. tetapi didapatkan dari makanan (tumbuhan dan
hewan).

B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan protein dan asam amino?
Apa fungsi protein dan asam amino?
Bagaimana aplikasi penggunaan protein dalam pengobatan dan kehidupan seharihari?
Apa dampak kelebihan dan kekurangan protein?

C. Tujuan

Mengetahui fungsi protein dan asam amino


Mengetahui pengertian protein dan asam amino
Memahami jenis-jenis protein

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Protein adalah penyusun kurang lebih 50% berat kering organisme. Protein bukan
hanya sekedaar bahan simpanan atau baha struktural, seperti karbohidrat dan lemak. Tetapi
juga berperan penting dalam fungsi kehidupan. Protein adalah senyawa organik kompleks
yang tersusun atas unsur Karbon(C),Hidrogen(H),Oksigen(O),Nitrogen(N) dan kadangkadang mengandung zat Belerang(S),dan Fosfor(P).
Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih polimer. Setiap
Polimer tersusun atas monomer yang di sebut asam amino. Masing-masing asam amino
mengandung satu atom Karbon(C) yang mengikat satu atom Hidrogen(H), satu gugus
amin(NH2), satu gugus karboksil(-COOH), dan lain-lain(Gugus R).
Berbagai jenis asam amino membentuk rantai panjang melalui ikatan peptida.Ikatan
Peptida adalah ikatan antara gugus karboksil satu asam amino dengan gugus amin dari asam
amino lain yang ada di sampingnya.Asam amino yang membentuk rantai panjang ini disebut
protein (Polipeptida).Polipeptida di dalam tubuh manusia disintesis di dalam ribosom.Setelah
disintesis,protein mengalamipematanganmenjadi protein yang lebih kompleks.

B. Fungsi dan sumber protein

Fungsi utama protein :


- Pembentukan tulang dan otot
- Sumber energi dan sebagai cadangan makanan
- Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
- Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
- Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
- Menjaga kekebalan tubuh (sistem imunitas).

Sumber Protein yang Utama

Protein terdapat di hampir setiap jenis makanan, tetapi ada beberapa makanan yang
mengandung protein jauh lebih banyak dari yang lainya. Makanan yang banyak mengandung
protein antara lain Susu, telur, keju, daging, ikan, ikan teri, bijian-bijian yang masih berkulit,
kentang, kacang tanah, dan kacang kedelai.
Susu dan sejenisnya merupakan sumber protein yang terbaik. Umumnya, protein dari
sumber ini mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Susu mengandung protein yang sempurna
dan juga mengandung kalsium dan fosfor dalam proporsi yang tepat untuk anak-anak yang
sedang tumbuh dan ibu yang masih menyusui. Tetapi meskipun susu merupakan makanan

baik, kita harus tetap berhati-hati, karena susu sangat mudah sekali terkontaminasi oleh
kuman-kuman penyakit baik itu karena proses pemerahannya, pengolahan, maupun proses
penyimpanannya.
Daging juga merupakan sumber utama untuk protein. Selain protein, di dalamnya
terkandung pula zat besi, fosfor dan vitamin B Complex. Namun perlu diperhatikan bahwa
semua daging hewan mengandung suatu jenis "sampah" yang harus dikeluarkan oleh ginjal.
Ini berarti pekerjaan tambahan bagi tubuh dan juga pasti akan membawa kesulitan bagi
mereka yang ginjalnya sudah rusak. Ada beberapa alasan orang-orang tidak mau memakan
daging. Tapi sejatinya, meskipun ia tidak memakan daging, sebaiknya tetap memperoleh
cukup protein dari makanan lain.

C. Jenis-Jenis Protein:
1..Berdasarkan komponen penyusunnya, jenis protein diklasifikasikan menjadi tiga yakni
protein sederhana, kompleks, dan derivat.

Protein sederhana (simple protein)


Hasil hidrolisa total protein jenis ini merupakan campuran yang hanya terdiri atas
asam-asam amino.

Protein kompleks (complex protein, conjugated protein)


Hasil hidrolisa total dari protein jenis ini, selain terdiri atas berbagai jenis asam
amino, juga terdapat komponen lain, misalnya unsur logam, gugusan phosphat dan
sebagainya (contoh: hemoglobin, lipoprotein, glikoprotein, dan sebagainya)

Protein derivat (protein derivative)


Ini merupakan ikatan antara (intermediate product) sebagai hasil hidrolisa parsial dari
protein native, misalnya albumosa, peptone, dan sebagainya.

2. Jenis protein berdasarkan sumbernya


Berdasarkan sumbernya, protein diklasifikasikan menjadi dua jenis yakni protein hewani
dan protein nabati.

Protein hewani
Protein hewani merupakan protein dalam bahan makanan yang berasal dari binatang,
seperti protein dari daging, protein susu, dan sebagainya.

Protein nabati

Protein nabati adalah protein yang berasal dari bahan makanan tumbuhan, seperti
protein dari jagung (zein), dari terigu, dan sebagainya.
1. Jenis protein berdasarkan fungsinya
Berdasarkan fungsinya yang berhubungan dengan daya dukungnya bagi pertumbuhan
badan dan bagi pemeliharaan jaringan. Protein dibawah menjadi tiga yaitu protein sempurna,
setengah sempurna, dan tidak sempurna.

Protein sempurna (protein lengkap)


Disebut sebagai protein sempurna bila protein ini sanggup mendukung pertumbuhan
badan dan pemeliharaan jaringan. Protein jenis ini adalah protein kelas tertinggi
ditinjau dari fungsi gizinya, sanggup mendukung pertumbuhan badan maupun
pemeliharaan jaringan yang aus atau rusak terpakai. Jenis protein inilah yang
diperlukan oleh anak-anak yang sedang tumbuh (BALITA) pesat. Anak yang tidak
memperlihatkan laju pertumbuhan yang baik, tidak dapat dikatakan anak sehat.

Protein setengah sempurna (protein setengah lengkap)


Disebut sebagai protein setengah sempurna bila sanggup mendukung pemeliharaan
jaringan, tetapi tidak dalap mendukung pertumbuhan badan. Protein ini sanggup
memelihara kesehatan orang dewasa yang tidak lagi menunjukkan adanya
pertumbuhan badan, tetapi masih memerlukan pemeliharaan jaringan yang rusak atau
aus terpakai. Tetapi jenis protein yang tidak sanggup mendukung pertumbuhan ini
tidak baik bagi anak-anak yang masih memerlukan pertumbuhan tersebut. Jadi protein
ini tidak dapat diberikan kepada anak-anak yang sedang tumbuh sebagai sumber
protein satu-satunya di dalam hidangan.

Protein tidak sempurna (protein tidak lengkap)


Disebut sebagai protein tidak sempurna bila sama sekali tidak sanggup menyokong
pertumbuhan badan, maupun pemeliharaan jaringan. Protein ini tidak sanggup
mendukung kesehatan siapapun, karena tidak sanggup memelihara jaringan yang uas
terpakai dan rusak, apalagi mendukung pertumbuhan badan. Meskipun dikonsumsi
dalam jumlah besar, kualitas protein ini akan dibakar untuk menghasilkan energi dan
tidak ada yang dipergunakan untuk sintesa protein tubuh yang diperlukan untuk
pertumbuhan maupun pemeliharaan jaringan.

Asam amino akan membentuk protein melalui proses translasi di dalam sel atau asam
amino adalah bagian penyusun dari protein. Asam amino esensiil yaitu asam amino yang
tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia. tetapi didapatkan dari makanan (tumbuhan dan
hewan),

Sifat Asam amino di alam 300 macam yang menyusun protein (manusia, hewan,
tumbuhan) = 20 macam asam amino esensial.
Rumus asam amino :
Dua gugus dapat mengalami ionisasi :
- COOH (asam) dan -NH2 basa

3. Klasifikasi Asam Amino


Terdapat 2 jenis asam amino berdasarkan kemampuan tubuh dalam sintesisnya, yaitu
asam amino esensial dan asam amino non esensial.
Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat disintesis didalam tubuh,
tetapi diperoleh dari luar misalnya melalui makanan( lisin, leusin, isoleusin, treonin,
metionin, valin, fenilalanin, histidin, dan arginin).
Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat disintesis didalam tubuh
melalui perombakan senyawa lain.
Berikut ini adalah daftar asam amino esensial.
Asam
esensial

Histidine

Isoleucine

amino

Struktur

Leucine

Lysine

Methionine

Phenylalanine

Threonine

Tryptophan

Valine

Asam amino non esensial

Ada sepuluh asam amino yang bisa dibentuk oleh tubuh manusia, dan disebut asam
amino non esensial atau asam amino dispensable. Karena bisa dibentuk sendiri oleh tubuh
maka tidak harus memperoleh asupan dari makanan.
Berikut ini adalah daftar asam amino non esensial.

Asam
amino
esensial

non

Struktur

Alanine

Arginine*

Asparagine

Aspartic
acid

Cysteine*

Glutamic
acid

Glutamine
*

Glycine

Proline*

Selenocyst
eine*

Serine*

Taurine*

Tyrosine*

Ornithine*

4. Metabolisme dalam tubuh


Protein dalam makanan hampir sebagian besar berasal dari daging dan sayursayuran.Protein dicerna di lambung oleh enzim pepsin,yang aktif pada pH 2-3 (suasana
asam).
Pepsin mampu mencerna semua jenis protein yang berada dalam makanan.Salah satu
hal terpenting dari penceranaan yang dilakukan pepsin adalah kemampuannya untuk
mencerna kolagen.Kolagen merupakan bahan daasar utama jaringan ikat pada kulit dan
tulang rawan.
Pepsin memulai proses pencernaan Protein.Proses pencernaan yang dilakukan pepsin
meliputi 10-30% dari pencernaan protein total.Pemecahan protein ini merupakan proses
hidrolisis yang terjadi pada rantai polipeptida.
Sebagian besar proses pencernaan protein terjadi di usus.Ketika protein meninggalkan
lambung,biasanya protein dalam bentuk proteosa,pepton,dan polipeptida besar.Setelah
memasuki usus,produk-produk yang telah di pecah sebagian besar akan bercampur dengan
enzim pankreas di bawah pengaruh enzim proteolitik,seperti tripsin,kimotripsin,dan
peptidase.Baik tripsin maupun kimotripsin memecah molekul protein menjadi polipeptida
kecil.Peptidase kemudian akan melepaskan asam-asam amino.

Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber,yaitu penyerapan
melalui dinding usus,hasil penguraian protein dalam sel,dan hasil sintesis asam amino dalam
sel.asam amino yang disintesis dalam sel maupun yang dihasilkan dari proses penguraian
protein dalam hati dibawa oleh darah untuk digunakan di dalam jaringan.dala hal ini hati
berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.
Protein bukan hanya sebagai zat yang kompleks, tapi masih terdiri lagi menjadi
beberapa jenis. Setiap jenis protein mengandung sejumlah "building blocks" atau asam
amino, yang selalu diatur dalam urutan tertentu tergantung jenis protein. Protein yang lebih
kompleks akan mengandung asam amino yang lebih banyak lagi. Perubahan satu atau dua
atom kecil di dalam molekul protein juga akan menghasilkan zat yang berbeda lagi.
Beberapa jenis protein seperti albumin mudah sekali larut di dalam air. Jenis lainnya
seperti globulin, hanya dapat dilarutkan di dalam cairan garam. Baik albumin maupun
globulin terdapat di dalam peredaran darah bersama dengan beberapa jenis protein yang lain,
yang kesemuanya dibutuhkan untuk kehidupan. Semua protein di dalam tubuh akan terus
menerus diubah dan digunakan. Ini berarti bahwa protein harus selalu diganti dengan yang
baru. Nah untuk inilah kita harus selalu mengonsumsi protein dalam jumlah yang cukup.
Dari makanan kita memperoleh protein, namun sebelum diserap oleh tubuh, seluruh
protein harus dipecah lebih dulu menjadi asam amino. Proses ini terjadi di dalam usus kecil.
Lalu dari situlah pecahan protein ini diangkut melalui peredaran darah ke hati di mana protein
itu diubah dan disimpan serta siap untuk digunakan saat diperlukan tubuh. Di setiap jaringan,
pecahan protein ini pada akhirnya akan disenyawakan kembali dengan sejenis protein yang
diperlukan bagi sel.

5. Dampak Kekurangan dan kelebihan Protein


Setiap orang dewasa sedikitnya harus mengonsumsi 1 g protein per kg berat
tubuhnya. Jadi bila berat tubuh seseorang adalah 55 kg, artinya ia harus mendapatkan protein
sebanyak 55 g dalam sehari. Namun ini hanya angka kecukupan umum, dan bisa berbeda
pada setiap orang. Seperti pada wanita hamil dan olahragawan, mereka akan lebih banyak
membutuhkan jumlah protein dari biasanya.
Akibat kekurangan protein :
- Gangguan pertumbuhan
- Mudah terkena infeksi
- Kwashiorkor (busung lapar)
- Marasmus dan bisa berujung pada kematian
- Kerontokan rambut (rambut banyak mengandung protein dan keratin)

Beberapa ahli menyarankan bahwa konsumsi protein kita dalam sehari sebaiknya terbagi
menjadi 80% berasal dari protein hewani dan 20 % berasal dari protein nabati.
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber,yaitu penyerapan
melalui dinding usus,hasil penguraian protein dalam sel,dan hasil sintesis asam amino dalam
sel.asam amino yang disintesis dalam sel maupun yang dihasilkan dari proses penguraian
protein dalam hati dibawa oleh darah untuk digunakan di dalam jaringan.dala hal ini hati
berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.
Kelebihan protein tidak disimpan dalam tubuh,melainkan akan dirombak di dalam
hati menjadi senyawa yang mengandung unsur N,seperti NH3 (amonia) dan NH4OH
(amonium hidroksida),serta senyawa yyang tidak mengandung unsur N.Senyawa yang
mengandung unsur N akan disintesis menjadi urea.Pembentukan urea berlangsung di dalam
hati karena hanya sel-sel hati yang dapat menghasilkan enzim arginase.Urea yang dihasilkan
tidak dibutuhkan oleh tubuh,sehingga diangkut bersama zat-zat lainnya menuju ginjal laul
dikeluarkan melalui urin.sebaliknya,senyawa yang tidak mengandung unsur N akan disintesis
kembali mejadi bahan baku karbohidrat dan lemak,sehingga dapat di oksidasi di dalam tubuh
untuk menghasilkan energi.

Uji Identifikasi Protein


Untuk menguji atu mengidentifikasi senyawa protein dapat menggunakan uji
Xanthoprotein, karena uji ini dapat menunjukan asam amino apa bila larutan tersebut
menganddung protein maka mendapat putih tersebut apabila di panaskan akan berubah
menjadi warna kuning atau jingga. Uji xantho protein merupakan uji kulitatif pada protein
yang digunakan untuk menunjukan adanya gugus benzena (cincin fenil). Reaksi positif ada
uji xantho protein adalah munculnya gumpalan atau cincin warna kuning. Pada uji ini,
digunakan larutan HNO3 yang berfungsi untuk memecah protein menjadi gugus benzene.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
OOHHNH2 + HNO3CH3
ONH2H+ H2O
3-amino-3-pheylpropanoicacid 3-amino-4-phenylbutan-2one

OH CHNH2
COOH+HNO3
OH CH
2
COOHNO 2 NO 2

Amino ( 4-hydorxphenyel)acetice acid.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1. Protein memiliki adalah suatu polipeptida yang mempunyai bobot molekul yang
bervariasi, dari 5000 hingga lebih dari satu juta. Disamping berat molekul yang
berbeda- beda, protein mempunyai sifat yang berrbeda-beda pula. Struktur protein
dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder
(tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat). Dan sintesis protein
digabungkan dari asam amino menggunakan informasi dalam gen. Setiap protein
memiliki urutan asam amino unik yang ditetapkan oleh nukleotida.

2. Protein merupakan makromolekul yang paling melimpah dalam sel.


3. Protein terdiri dari rantai polipeptida panjang, yang disusun oleh 100-1000 unit
asam amino yang disatukan oleh ikatan peptide.
4. Protein sederhana hanya menghasilkan asam amino dengan hidrolisis.
5. Sel mengandung ratusan atau ribuan jenis protein, fungsi atau aktivitas biologi yang
berbeda.
6. Deret asam amino pada rantai polipeptida dapat ditentukan dengan memecah
protein menjadi potongan kecil.
7. Struktur protein dibedakan menjadi 4, yaitu primer, sekunder, tertier dan kuartener.
8. Denaturasi dapat merubah sifat fisik protein.

B. Saran.
1. Diharapkan kepada seluruh mahasiswa untuk dapat memenuhi asupan protein, agar
dapat tumbuh dengn sehat.
2. Agar seluruh ibu-ibu memperhatikan gizi anak, terutama asupan proteinnya, agar
tidak ada lagi penderita gizi buruk.
3. Kepada tenaga kesehatan untuk dapat mengadakan penyuluhan kepada masyarakat
tentang gizi, terutama tentang protein.

DAFTAR PUSTAKA

http//www.google.com//gizi buruk//2008. http//www.google.co.id//journal tentang protein.//


2008.
http://wanenoor.blogspot.com/2011/06/protein-adalah-senyawa-organik-kompleks.html

Anda mungkin juga menyukai