Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

METABOLISME PROTEIN DAN METABOLISME ASAM AMINO


MATA KULIAH
DASAR BIOMEDIK 2
Dosen : Julian Tambunan, M.Si

Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
NAMA NIM
Arsa Natalie Aurora 2020-01-13201-005
Elfriska Permata Sari 2020-01-13201-015
Hery 2020-01-13201-021
Marlina Vionora 2020-01-13201-028
Niken Sulistiya 2020-01-13201-032

YAYASAN EKA HARAP PALANGKARAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“METABOLISME PROTEIN DAN METABOLISME ASAM AMINO” ini tepat pada waktu nya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen
kepada kami pada mata kuliah DASAR BIOMEDIK 2. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan metabolisme protein dan
metabolisme asam amino bagi para pembaca terutama kami sebagai penulis makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membagi
pengetahuannya dengan saya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini.
Kira nya penyertaan Tuhan selalu bersama kita. Amin.

Palangkaraya, 16 November 2021

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Metabolisme Protein .........................................................................................3
2.1.1 Pengertian Metabolisme..............................................................................3
2.1.2 Pengertian Protein........................................................................................5
2.1.3 Struktur Protein............................................................................................6
2.1.4 Fungsi Protein..............................................................................................9
2.1.5 Sifat-Sifat Protein......................................................................................11
2.1.6 Metabolisme Protein..................................................................................11
2.2 Metabolisme Asam Amino..............................................................................13
2.2.1 Pengertian Asam Amino...........................................................................13
2.2.2 Struktur Asam Amino...............................................................................14
2.2.3 Fungsi Umum Asam Amino.....................................................................15
2.2.4 Jenis-jenis Asam Amino............................................................................16
2.2.5 Katabolisme Asam Amino........................................................................18
BAB III PENUTUP..............................................................................................19
3.1 Kesimpulan......................................................................................................19
3.2 Saran................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metabolisme merupakan seluruh reaksi kimia yang terjadi pada suatuorganisme
termasuk pada tingkat paling kecil atau seluler. Pemahaman lebihmudahnya,
metabolisme adalah proses pembentukan atau pembuatan energi yangdibutuhkan tubuh
pada makhluk hidup. Dengan kata lain, metabolisme dapatdiartikan sebagai suatu proses
dimana zat gizi yang masuk pada tubuh makhluk hidup diubah menjadi energi.
Selanjutnya energi yang dihasilkan oleh prosesmetabolisme digunakan untuk segala jenis
kegiatan, mulai dari bernafas, berpikir hingga kegiatan fisik. Dari pengertian ini tak heran
jika metabolisme tubuh yang buruk juga akan membuat kondisi tubuh tidak maksimal,
baik dalam pelaksanaankegiatan fisik maupun yang berkaitan dengan sistem pemikiran.
Sayangnya, saat inimasih begitu banyak orang yang menganggap jika metabolisme sama
dengan proses pencernaan.
Protein adalah zat makanan berupa asam-asam amino yang berfungsi sebagai
pembangun dan pengatur bagi tubuh. Protein mengandung unsur karbon,
hidrogen,oksigen dan nitrogen yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Molekul
protein juga mengandung posfor, belerang serta beberapa protein memiliki unsur logam
seperti besi dan tembaga (Budianto, 2009). Protein bagi tubuh berfungsi untuk perbaikan
semua jaringan di dalam tubuh termasuk darah, enzim, hormon, kulit,rambut, dan kuku.
Protein pembentukan hormon untuk pertumbuhan dan mengganti jaringan yang aus,
perkembangan seks dan metabolisme. Protein juga berguna untuk melindungi supaya
keseimbangan asam dan basa di dalam darah dan jaringanterpelihara, selain itu juga
mengatur keseimbangan air di dalam tubuh.Asam amino adalah molekul atau senyawa
bio organik, yang bergabungmembentuk protein.
Protein dan asam amino adalah bahan penyusun kehidupan. Mereka adalah senyawa
organik yang penting secara biologis, yang mengandungamino (-NH2) dan gugus
karboksil (-COOH). Asam amino sebagai bahan penyusun protein. Ini adalah bahan yang
diperlukan untuk pertumbuhan manusia. Asam amino mengandung gugus amino dasar
dan kelompok karboksil. Bahan yang hadir dalam protein adalah asam amino. Peptida

1
dan protein adalah rantai panjang asam amino.Asam amino ini ternyata juga memiliki
fungsi biokimiawi dalam metabolismetubuh. Misalnya saja asam amino taurin yang
dipercaya mampu memicu penggunaan energi dalam tubuh kita. Demikian juga dengan
asam amino karnitinyang dianggap mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan
meningkatkan pembakaran energi tubuh.
Metabolisme Protein adalah adalah asam amino yang merupakan suaturangkain
dalam proses terjadinya proses deskripsi dari proses fisik dan kimia yangmenghasilkan
pembentukan dan disebut sebagai sintetis, asam amino yang berubahmenjadi protein dan
berubah menace pemecah ini disebut dengan katabolisme.Asam amino ini lalu diubah
menjadi protein dengan molekul-molekul yang lebihkecil, protein yang disusun dari asam
amino di dalamnya ini memiliki unsure N ataunitrogen. Nitrogen yang masuk ke dalam
tubuh juga melalui protein sehingga harusdipecah terlebih dahulu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian metabolism?
2. Apa pengertian protein?
3. Apa saja struktur protein?
4. Apa saja fungsi protein?
5. Sifat apa saja yang yang terkandung dalam protein?
6. Seperti apa metabolisme protein?
7. Apa pengertian asam amino?
8. Apa saja struktur asam amino?
9. Apa saja fungsi umum asam amino?
10. Apa saja jenis-jenis asam amino?
11. Seperti apa katabolisme asam amino?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami pengertian metabolisme.
2. Untuk memahami pengertian, struktur, fungsi, sifat-sifat, dan metabolism dalam
protein.
3. Untuk memahami pengertian, struktur, fungsi, jenis-jenis dan katabolisme dalam
protein.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metabolime Protein


2.1.1 Pengertian Metabolisme
Metabolisme merupakan sejumlah reaksi kimia yang terjadi di dalam setiap
sel organisme hidup. Metabolisme menyesuaikan energi untuk proses vital dan
membentuk energi baru. Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015)
metabolisme berhubungan dengan aktivitas tubuh. Untuk menentukan fungsi
organ tubuh, memperbaiki sel, pencernaan makanan, dan pernapasan.
Metabolisme adalah proses kecepatan tubuh dalam mencerna, menyerap, dan
mengasimilasi makanan untuk diubah menjadi energi. Semakin cepat
metabolisme, semakin cepat proses pembakaran kalori. Sehingga berat badan
ideal yang sehat tetap terjaga.
Proses metabolisme tubuh Terdapat beberapa faktor terjadimya metabolisme
dalam tubuh, sebagai berikut :
 Metabolisme basal Metabolisme yang berkaitan dengan jumlah kalori
yang dibakar dalam tubuh. Energi ini sebagai modal tenaga untuk
melalukan aktivitas sehari-hari. Metabolisme ini terjadi ketika tubuh
mampu menjaga organ penting agar tetap berfungsi dengan baik. Misalnya
tubuh mampu mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan
untuk beraktivitas. Metabolisme ini menyumbang 70 persen dari proses
metabolisme tubuh secara keseluruhan.
 NEAT (Non exercise activity thermogenesis) Aktivitas non-latihan
thermogenesis, di mana metabolisme ini berkaitan dengan semua kalori
yang dibakar ketika perasaan khawatir atau menggigil. Thermogenesis
adalah produksi panas yang terjadi setelah makan, yang berperan dalam
meningkatkan laju metabolik tubuh, yang akan meningkatkan pengeluaran
energi. Metabolisme ini menyumbang 20 persen dari metabolisme tubuh.
Aktivitas manusia Metabolisme yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia.
Dalam pekerjaan sehari-hari maupun olahraga rutin.

3
Faktor metabolisme pada tubuh Dilansir dari situs Health, terdapat beberapa
hal yang menentukan metabolisme, di antaranya:
 Jenis kelamin Pria memiliki masa otot yang lebih banyak dibandingkan
perempuan. Perempuan yang sudah melahirkan akan mengalami
penurunan metabolisme.
 Usia menjadi salah satu faktor terbesar memengaruhi metabolisme.
Penurunan metabolisme terjadi seiring bertambahnya usia. Metabolisme
akan turun 50 persen setiap 10 tahun setelah usia 40 tahun. Hal ini karena
manusia cenderung mengalami kehilangan masa otot.
 Keturunan Tingkat metabolisme tubuh seseorang juga dipengaruhi terkait
keturunan. Apabila memiliki keluarga yang kurus kemungkinan memiliki
metabolisme yang sama dengan keluarga.
 Berat Seseorang yang bertubuh besar memiliki lebih banyak masa otot dan
membakar lebih banyak kalori dibandingkan orang kurus. Karena mereka
membutuhkan lebih banyak energi untuk bergerak.
Meningkatkan metabolisme Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan
metabolisme tubuh, di antaranya:
 Perbanyak protein Konsumsi makanan yang mampu mempercepat
metabolisme tubuh. Misalnya, putih telur, daging rendah lemak, ikan,
kacang, dan tahu. Di mana makanan tersebut memiliki efek yang baik bagi
tubuh.
 Cairan yang cukup Air sangat penting dalam tubuh. Selain untuk
menghalau dehidrasi, juga sebagai proses kalori. Konsumsi minuman
dingin bisa sedikit mempercepat proses metabolisme tubuh, karena
menggunakan energi untuk menghangatkan. Olahraga setiap hari Olahraga
mendorong konsumsi energi dan mempercepat metabolisme.
 Olahraga membakar kalori, semakin banyak terbakar akan semakin
banyak karbohidrat dan lemak diproses tubuh lewat metabolisme
 Sering konsumsi makanan Makan berat dalam jangka waktu lebih panjang
merupakan cara yang kurang efektif dan dapat menyebabkan melambatnya
proses metabolisme. Sebaiknya makan dengan porsi sedikit namun dengan

4
frekuensi lebih sering. Misalnya makan 6-8 porsi kecil dalam sehari untuk
mengganti makan besar tiga kali sehari.
 Konsumsi teh hijau Teh hijau mengandung kafein yang baik untuk
mempercepat metabolisme dan juga membantu mengurangi berat badan.
 Istirahat cukup Selama tidur, tubuh memulihkan dirinya dan dengan
istirahat cukup, mampu mempercepat metabolisme tubuh.
 Konsumsi vitamin B Vitamin B berperan aktif dalam mengubah
karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi. Ketika tubuh tidak
mendapatkan vitamin B cukup dari makanan, metabolisme akan lambat
dan membuat tubuh cepat letih.
2.1.2 Pengertian Protein
Protein adalah kelompok biomolekul berukuran besar yang terbentuk dari
satu rantai panjang asam amino atau lebih. Protein memiliki banyak fungsi dalam
makhluk hidup, di antaranya mempercepat reaksi-reaksi metabolisme, mereplikasi
DNA, menanggapi rangsangan, memberi bentuk sel dan tubuh, dan memindahkan
molekul dari satu lokasi ke lokasi lain. Perbedaan utama antara satu protein dan
protein lainnya adalah urutan asam amino-asam aminonya, yang ditentukan oleh
urutan nukleotida dari gen-gennya, dan biasanya menyebabkan lipatan protein
menjadi struktur tiga dimensi khusus yang sesuai dengan fungsinya.
Sejumlah asam amino membentuk rantai lurus yang disebut polipeptida.
Suatu protein terdiri dari minimum satu polipeptida panjang. Polipeptida pendek
(dengan kurang dari 20–30 asam amino) biasanya tidak dianggap sebagai protein,
tetapi disebut molekul peptida atau oligopeptida. Masing-masing asam amino
dalam protein terikat ke asam amino di dekatnya oleh ikatan peptida. Urutan asam
amino dalam protein ditentukan oleh urutan gen yang disandi dalam kode genetik.
Secara umum, kode genetik menghasilkan 20 asam amino standar, meskipun
beberapa organisme memiliki asam amino tambahan. Tak lama setelah atau
bahkan selama sintesis, residu dalam protein sering dimodifikasi secara kimiawi
melalui proses modifikasi pascatranslasi yang mengubah sifat fisik dan kimia,
lipatan, stabilitas, aktivitas, dan fungsi protein. Beberapa protein memiliki gugus
nonpeptida (bukan asam amino), yang dapat disebut kofaktor dan gugus prostetik.

5
Beberapa protein juga dapat bekerja sama untuk menjalankan fungsi tertentu, dan
kelompok seperti ini sering membentuk kompleks protein yang stabil.
Begitu terbentuk, protein hanya ada untuk jangka waktu tertentu lalu
didegradasi dan didaur ulang dalam sel melalui proses pergantian protein. Umur
protein diukur berdasarkan waktu paruhnya dan mencakup rentang yang panjang.
Protein bisa berumur beberapa menit hingga beberapa tahun dengan umur rata-
rata 1–2 hari dalam sel mamalia. Protein yang abnormal atau salah lipatan
terdegradasi lebih cepat, baik karena ditargetkan untuk dihancurkan atau karena
tidak stabil.
Bersama dengan biomolekul raksasa lainnya seperti polisakarida dan asam
nukleat, protein merupakan bagian esensial dari organisme dan terlibat dalam
hampir seluruh proses di dalam sel. Sebagian protein adalah enzim yang berfungsi
sebagai katalis dalam reaksi-reaksi biokimia dan bersifat vital untuk metabolisme.
Sebagian protein memiliki fungsi pembentuk atau penguat, misalnya protein aktin
dan miosin dalam otot dan protein-protein dalam sitoskeleton. Protein-protein
lainnya memiliki peran penting dalam persinyalan sel, respons imun, adhesi sel,
dan siklus sel. Hewan memerlukan protein dalam makanannya untuk memperoleh
asam amino esensial yang tidak bisa disintesis di dalam tubuh. Sistem pencernaan
memecah protein dari makanan untuk dapat digunakan dalam metabolisme.
Protein dapat dimurnikan dari komponen seluler lainnya menggunakan
berbagai teknik seperti ultrasentrifugasi, presipitasi, elektroforesis, dan
kromatografi. Rekayasa genetika memungkinkan sejumlah metode untuk
memfasilitasi pemurnian ini. Metode yang biasa digunakan untuk mempelajari
struktur dan fungsi protein yaitu imunohistokimia, mutagenesis terarah-lokasi,
kristalografi sinar-X, resonansi magnetik inti, dan spektrometri massa.
2.1.3 Struktur Protein
Struktur [pranala nonaktif permanen] kristal dari protein pendamping yang
merupakan kompleks protein yang sangat besar. Fungsinya untuk membantu
pelipatan protein. Bagian yang diberi perbedaan warna merupakan subunit protein
tunggal

6
Tiga[pranala nonaktif permanen] kemungkinan representasi dari struktur
tiga dimensi protein isomerase fosfat triosa. Kiri: Representasi semua atom yang
diwarnai oleh jenis atom. Tengah: Representasi sederhana yang menggambarkan
konformasi tulang punggung, diwarnai oleh struktur sekunder. Kanan:
Representasi permukaan yang dapat diakses pelarut yang diwarnai oleh jenis
residu (residu asam merah, residu basa biru, residu polar hijau, residu nonpolar
putih).
Sebagian besar protein terlipat menjadi struktur tiga dimensi yang unik.
Bentuk alami suatu protein yang melipat dikenal dengan istilah konformasi
asli.Meskipun banyak protein dapat melipat tanpa bantuan dam hanya melalui
sifat-sifat kimiawi asam amino mereka, sejumlah protein lain memerlukan
bantuan protein pendamping untuk melipat menjadi kondisi aslinya. Ahli
biokimia sering merujuk pada empat aspek berbeda dari struktur protein.
Struktur primer, merupakan urutan asam amino yang dihubungkan melalui
ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa
dengan temuan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan
penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino
tertentu menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut
dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi
protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam
amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.
 Struktur sekunder, yaitu struktur tiga dimensi lokal dari berbagai
rangkaian asam amino yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Contoh yang
paling umum yaitu uliran-alfa (α-helix), berupa pilinan rantai asam amino-
asam amino berbentuk seperti spiral; lempeng-beta (β-sheet), berupa
lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino
yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S–H);
lekukan-beta (β-turn); dan lekukan-gama (γ-turn).
 Struktur tersier, merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur
sekunder dan menjadi bentuk keseluruhan satu molekul protein. Istilah
"struktur tersier" sering digunakan sebagai sinonim dengan istilah lipatan.

7
Struktur tersier inilah yang mengontrol fungsi dasar protein. Beberapa
molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen
membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer)
dan membentuk struktur kuartener.
 Struktur kuartener, yaitu struktur yang dibentuk oleh beberapa molekul
protein (rantai polipeptida). Dalam konteks ini, biasanya disebut subunit
protein, yang berfungsi sebagai protein kompleks tunggal. Contoh yang
terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
 Struktur kuiner, yaitu karakteristik dari permukaan protein yang mengatur
interior seluler yang padat. Struktur kuiner bergantung pada interaksi
makromolekul yang bersifat sementara, tetapi penting, yang terjadi di
dalam sel hidup.
 Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1)
hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl), lalu komposisi
asam amino ditentukan dengan instrumen penganalisis asam amino, (2)
analisis urutan dari ujung-N dilakukan dengan degradasi Edman, (3)
kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4)
penentuan massa molekuler dengan spektrometri massa.
 Struktur sekunder bisa ditentukan dengan spektroskopi dikroisme sirkuler
(CD) dan spektroskopi inframerah transformasi Fourier (FTIR).Spektrum
CD dari uliran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220
nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210–216
nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi
dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari uliran-alfa
berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi,
komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari
spektrum inframerah.
Protein bukanlah molekul yang sepenuhnya kaku. Selain tingkat struktur ini,
protein dapat berubah di antara beberapa struktur terkait saat mereka menjalankan
fungsinya. Dalam konteks penataan ulang fungsional ini, struktur tersier atau
kuaterner biasanya disebut sebagai "konformasi", dan transisi di antara keduanya

8
disebut perubahan konformasi. Perubahan tersebut sering kali disebabkan oleh
pengikatan molekul substrat ke situs aktif enzim, atau wilayah fisik protein yang
berpartisipasi dalam katalisis kimia. Dalam larutan, protein juga mengalami
variasi struktur melalui getaran termal dan tumbukan dengan molekul lain.
Permukaan[pranala nonaktif permanen] molekul beberapa protein
menunjukkan ukuran komparatifnya. Dari kiri ke kanan: imunoglobulin G (IgG,
antibodi), hemoglobin, insulin (hormon), kinase adenilat (enzim), dan glutamin
sintetase (enzim).
Secara informal, protein dapat dibagi menjadi tiga kelas utama yang
berkorelasi dengan struktur tersier yang khas: protein globular, protein berserat,
dan protein membran. Hampir semua protein globular dapat larut dan banyak di
antaranya adalah enzim. Protein berserat sering kali bersifat struktural, seperti
kolagen (komponen utama jaringan ikat) atau keratin (komponen protein rambut
dan kuku). Protein membran sering berfungsi sebagai reseptor atau menyediakan
saluran untuk molekul polar atau bermuatan untuk melewati membran sel.
Dehidron merupakan kasus khusus dari ikatan hidrogen intramolekul di
dalam protein, yang terlindung dengan buruk dari serangan air dan karenanya
meningkatkan dehidrasinya sendiri.
2.1.4 Fungsi Protein
Protein mempunyai fungsi bermacam-macam bagi tubuh, yaitu sebagai enzim,
zat pengaturpergerakan, pertahanan tubuh, dan alat pengangkut. Sebagai zat-zat
pengatur, protein mengatur proses-prosesmetabolisme dalam bentuk enzim dan
hormone. Proses metabolic (reaksi biokimiawi) diatur dan dilangsungkan atas
pengaturan enzim, sedangkan aktivitas enzim duatur lagi oleh hormone, agar
terjadi hubungan yang harmonis antara proses metabolism yang satu dan dengan
yang lain (Sediaoetama, 2008).
Fungsu lain protein sebagai betikut :
a. Sebagai biokatalisator (enzim). Protein yang paling bervariasi dan
mempunyai kekhususan tinggi adalah protein yang mempunyai aktivitas
katalis, yakni enzim. Hampir semua reaksi kimia biomolekul organik
didalam sel dikatalis oleh enzim. Lebih dari 2000 jenis enzim, masing

9
-masing dapat mengkatalisa reaksi kimia yang berbeda, telah ditemukan
dalam berbagai bentuk kehidupan.
b. Sebagai protein transport contohnya hemoglobin mengangkut oksigen
dalam eritrosit, mioglobin mengangkut oksigen dalam otot. Ion besi
diangkut dalam plasma darah oleh transferin dan disimpan dalam hati
sebagai kompleks dengan feritin.
c. Protein transport didalam plasma darah mengikat dan membawa molekul
atau ion spesifik dari satu organ ke organ lain. Hemoglobin pada sel darah
merah mengikat oksigen ketika darah melalui paru-paru, dan membawa
oksigen ke jaringan periferi. Plasma darah mengandung lipo protein. Yang
membawa lipid dari hati ke organ lain. Protein transport lain terdapat
didalam membran sel dan menyesuaikan strukturnya untuk mengikat dan
membawa glukosa, asam amino dan nutrien lain melalui membran menuju
kedalam sel.
d. Sebagai pengatur pergerakan. Protein merupakan komponen utama
daging. Gerakan otot terjadi karena ada dua molekul (aktin dan miosin)
protein yang saling bergeseran.
e. Sebagai penunjang mekanis. Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan
tulang disebabkan adanya kolagen. Pada persendian ada elastin. Pada
kuku, bulu rambut ada protein keratin.
f. Pertahanan tubuh dalam bentuk antibodi. Suatu protein khusus yang
mengikat benda asing yang masuk kedalam tubuh seperti virus, bakteri
dan lain lain.
g. Sebagai media perambatan impuls saraf. Protein ini biasanya berbentuk
reseptor misalnya rodopsin suatu protein yang bertindak sebagai reseptor
atau penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.
h. Protein Nutrien dan Penyimpan. Biji berbagai tumbuhan menyimpan
protein nutrien yang dibutuhkan untuk pertumbuhan embrio tanaman,
terutama protein biji dari gandum, jagung dan beras.
i. Protein Pengatur. Beberapa protein membantu mengatur aktivitas seluler
atau fisiologi. Terdapat sejumlah hormon, seperti insulin, yang mengatur

10
metabolisme gula dan kekurangannya, hormon pertumbuhan dari pituitary
dan hormon paratiroid, yang mengatur transport Ca++ dan fosfat juga
2.1.5 Sifat-Sifat Protein
1. Sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat besar.
2. Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan asam atau
basa.
3. Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter. Pada titik isoelektriknya,
protein mengalami koagulasi sehingga dapat dipisahkan dari pelarutnya.
4. Dapat mengalami kerusakan (terdenaturasi) akibat pemanasan. Pada
denaturasi, protein mengalami kerusakan mulai dari struktur tersier sampai
struktur primernya.
2.1.6 Metabolisme Protein
Metabolisme protein merupakan proses kimia dan fisik yang mencakup pada
perubahan (anabolisme) protein menjadi asam amino dan penguraian
(katabolisme) asam amino pada protein. Asam amino yang telah tersebar
melewati darah dan masuk dalam jaringan tubuh, akan disintesis kembali menjadi
protein. Protein ini berfungsi untuk mempertahankan fungsi sel-sel yang masih
normal.
Pada metabolisme, asam amino akan melakukan pelepasan gugus amino,
kemudian perubahan kerangka karbon dalam molekul asam amino. Proses
pelepasan gugus amino terjadi pada deaminasi dan transmisi oksidatif. Deaminasi
oksidatif menggunakan dehidrogenese dalam katalis, sedangkan jika transmisi
yaitu proses katabolisme asam amino yang melibatkan gugus amino pada satu
asam amino terhadap asam amino yang lain.
Asam amino tidak dapat disimpan pada tubuh manusia. Jika jumlah asam
amino berlebihan atau terjadi kurangnya sumber energy lain, tubuh manusia akan
menggunakan asam amino dalam sumber energy. Tidak seperti lemak dan
karbohidrat, asam amino membutuhkan pelepasan gugus amino yang bertempat di
deaminasi nitrogen α-amino didalam asam – asam amino.

11
Protein adalah produk yang dihasilkan oleh ekspresi informasi genetic
merupakan polimer asam amino yang terikat pada satu sama lain dalam ikatan
dalam sel hidup.
Proses Metabolisme Protein: Bagaimana Tubuh Mencerna Protein?
Seperti yang kita ketahui bahwa protein ada yang dapat dibuat sendiri oleh
tubuh, namun ada juga yang diperoleh dari luar. Cara mendapatkan protein yang
tidak diproduksi oleh tubuh adalah makan makanan yang mengandung protein.
Bagaimanakan proses tubuh untuk mencerna protein

Makanan dengan protein akan dikunyah dan masuk kedalam perut yang
mengandung asam klorida dan enzim pepsin. Dilansir dari Chemistry LibreTexts,
dalam perut, protein yang masuk ke lambung oleh HCL akan diturunkan atau
dinaikkan Ph nya menjadi 1,5-3,5. Setelah penurunan Ph, enzim pepsin akan
memecah molekul protein yang besar menjadi rantai polipeptida atau asam amino
pembentuknya.
Dari lambung, protein akan masuk kedalam usus kecil yang memiliki hormon
pencernaan sekretin dan CCK. Asam klorida dari lambung menyebabkan
makanan bersifat asam, asam dapat menyebabkan usus kecil terluka. Dilansir dari
BCcampus Open Textbooks, oleh karena itu, sekretin dan CCK mendorong
pankreas mensekresikan natrium bikarbonat untuk menetralkan sifat asamnya.
Proses pemecahan protein dalam usus kecil disebut dengan proteolysis. Proteolisis
dimulai saat makanan masuk ke usus kecil dan menyentuh enterokinase yang
menempel di dinding usus, kerja enterokinase seperti alarm bangun untuk para

12
enzim. Enterokinase membangunkan enzim tripsin yang tertidur dan
mengaktifkannya. Enzim tripsin yang tertidur juga ikut membangunkan
temannya, yaitu enzim kemotripsin.

2.2 Metabolisme Asam Amino


Di dalam tubuh manusia selalu membutuhkan energi untuk melakukanaktivitas. Maka
dari itu, tubuh manusia melakukan proses metabolisme untukmenghasilkan energi. Salah
satunya, yaitu metabolisme asam amino yang berlangsung di dalam hati. Hati berfungsi
mengatur konsentrasi asam aminodalam darah. Selain itu asam amino juga sebagai
sumber utama pembentukan protein. Akan tetapi, asam amino tidak seperti karbohidrat
dan lipid karenatidak dapat disimpan oleh tubuh untuk digunakan jangka panjang,
sehinggaharus disuplai dari makanan secara teratur.
Metabolisme asam amino memiliki jalur utama yakni terdiri atas produksi asam
amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein dietserta sintesis asam amino di
hati. Kemudian pengambilan nitrogen dari asamamino. Selanjutnya adalah katabolisme
asam amino menjadi energi melaluisiklus asam serta siklus urea sebagai proses
pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino. Yang terakhir adalah sintesis
protein dari asam-asamamino. Berikutjalur-jalur metabolik utama asam amino:

2.2.1 Pengertian Asam Amino


AminoAsam amino adalah salah satu senyawa yang ada di dalam tubuhmakhluk
hidup yang diantaranya hewan dan manusia yang berguna sebagai sumber utama
pembentukan protein dalam tubuh. Dengan karakteristiksebagai berikut:
1. Merupakan monomer protein
2. Hasil hidrolisis protein oleh asam/basa/enzim

13
3. Mengandung gugus amino (-NH2) dan karboksil (-COOH)
4. Gugus fungsional karboksilnya dan amina terikat pada satu atom karbon
(C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α)
5. Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina
memberikansifat basa.
6. Mengandung minimal 1 (asimetris)
7. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderungmenjadi
asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam.Perilaku ini
terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion
8. Optis aktif pada pH = 7
9. Konfigurasi absolut L-Gliseraldehid
2.2.2 Struktur Asam Amino
Struktur Asam AminoStruktur umum asam amino terdiri atas beberapa bagian,
yaitu:
1. Gugusan amino
2. Gugusan karboksil
3. Gugusan sisa amolekul (molecular rest)Satu atom C pada asam amin
mengikat empat gugus, yaitu: gugus amina (- NH2), gugus karboksil
(-COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R,dari residue) atau
disebut juga gugus atau rantai samping. Gugus tersebutlahyang
membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.

4 CH COOH COOH = Karboksil

NH2 = Amino
NH2 R = Sisa Molekul
Pada struktur di atas atom C pusat dinamakan atom Cα ("C-alfa") sesuai
dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang
berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karenaitu gugus amina
juga terikat pada atom Cα ini, sehingga senyawa tersebut merupakan asam
α-amino.

14
Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantaisamping
tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuatasam amino
bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, danhidrofobik jika
nonpolar.
Karena atom C pusat mengikat empat gugus yang berbeda, maka asamamino
kecuali glisina memiliki isomer optik: l dan d. Cara sederhana
untukmengidentifikasi isomer ini dari gambaran dua dimensi adalah
denganmendorong atom H ke belakang pembaca (menjauhi pembaca). Jika searah
putaran jarum jam (putaran ke kanan) terjadi urutan karboksil-residu-aminamaka
ini adalah tipe d. Jika urutan ini terjadi dengan arah putaran berlawanan jarum
jam, (putaran ke kanan) terjadi urutan karboksil-residu-aminamaka ini adalah tipe
d. Jika urutan ini terjadi dengan arah putaran berlawanan jarum jam, maka itu
adalah tipe l. (Aturan ini dikenal dalam bahasa Inggris dengan nama CORN, dari
singkatan COOH - R - NH2).
2.2.3 Fungsi Umum Asam Amino
Asam amino esensial merupakan jenis asam amino yang tidak dapat dihasilkan
oleh tubuh, sehingga harus diperoleh dari makanan atau minuman. Ada 9 jenis
asam amino esensial yang memainkan peran penting untuk kesehatan tubuh,
yaitu:
1. Phenylalanine
2. Valine
3. Threonine
4. Tryptophan
5. Methionine
6. Leucine
7. Isoleucine
8. Lysine
9. Histidine
Kesembilan asam amino tersebut memiliki berbagai macam fungsi di dalam
tubuh, yakni:

15
1. Membentuk dan memperbaiki jaringan tubuh, misalnya jaringan otot,
kulit, kuku, jaringan ikat, saraf, dan rambut
2. Memproduksi energi
3. Menghasilkan antibodi untuk membentuk daya tahan tubuh
4. Mendukung proses tumbuh kembang bayi dan anak-anak
5. Menunjang penyerapan berbagai mineral, seperti zinc dan selenium
6. Mempercepat proses penyembuhan luka
7. Mendukung produksi hemoglobin dan sel darah merah
8. Memproduksi kolagen
9. Mengatur nafsu makan, siklus tidur, dan suasana hati atau mood
2.2.4 Jenis-jenis Asam Amino
Berupa makanan yang mengandung protein hewani maupun makanan yang
mengandung protein nabati. Berikut adalah berbagai jenis asam amino esensial
dan makanan yang bisa dikonsumsi untuk memperolehnya:
1. Isoleusin
Isoleusin merupakan BCAA (branched-chain amino acid) yang paling
banyak membangun otot. Asam amino ini juga memiliki peran penting
dalam mengatur kadar energi dalam tubuh, meningkatkan daya tahan
tubuh, serta memproduksi hemoglobin. Isoleusin bisa didapatkan dari
daging sapi. Selain itu, telur, susu, dan produk olahan susu, seperti keju
dan yoghurt, juga bisa menjadi sumber isoleusin untuk Anda konsumsi
sehari-hari.
2. Lisin
Lisin memainkan peran penting dalam produksi berbagai protein
pembentuk jaringan tubuh, hormon, enzim, dan antibodi. Mengonsumsi
asam amino esensial ini dalam jumlah yang cukup dapat meningkatkan
daya tahan tubuh, serta menjaga agar hormon dan enzim di dalam tubuh
dapat berkerja dengan baik. Ikan dan telur merupakan makanan yang
mengandung cukup banyak lisin. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan
lisin dari daging sapi, daging ayam, makanan laut, susu, dan produk
olahan susu.

16
3. Leusin
Asam amino esensial yang satu ini memiliki banyak peran dalam tubuh,
mulai dari membantu proses penyembuhan luka, memproduksi hormon
pertumbuhan, meningkatkan kekuatan otot, serta mengatur kadar gula
darah. Ikan salmon termasuk dalam makanan yang tinggi akan kandungan
leusin. Sumber leusin lainnya yang bisa Anda konsumsi adalah buncis,
telur, kedelai, dan kacang-kacangan.
4. Valin
Mirip seperti leusin, valin juga memiliki peran penting dalam merangsang
hormon pertumbuhan dan memperbaiki kerusakan otot. Selain itu, valin
juga berperan dalam menyuplai energi bagi tubuh. Salah satu makanan
dengan kadar valin yang tinggi adalah putih telur segar. Selain itu, valin
juga bisa didapatkan dari susu dan produk olahan susu, seperti keju dan
yogurt, meski jumlahnya tidak sebanyak pada telur.
5. Treonin
Jenis asam amino esensial ini memiliki fungsi penting dalam menjaga
kesehatan jantung dan hati, serta meningkatkan fungsi sistem kekebalan
tubuh dan sistem saraf pusat. Makanan yang kaya akan treonin adalah
bayam dan selada air mentah. Pilihan lainnya adalah ikan tuna, ikan nila,
putih telur, kalkun, dan kedelai .
6. Histidin
Histidin merupakan jenis asam amino esensial yang penting bagi anak-
anak. Hal ini karena histidin memiliki peran dalam perkembangan serta
pemeliharaan berbagai jaringan tubuh, termasuk jaringan saraf. Ikan kod,
daging ayam, kalkun, dan kacang merah merupakan jenis-jenis makanan
yang banyak mengandung histidin.
7. Metionin
Asam amino esensial ini lebih berperan dalam metabolisme dan
detoksifikasi di dalam tubuh. Tak hanya itu, metionin juga dapat
membantu tubuh untuk menyerap mineral zinc dan selenium dari

17
makanan. Metionin bisa didapatkan dari putih telur. Selain itu, ikan dan
daging juga mengandung cukup banyak metionin.
8. Fenilalanin
Fenilalanin berperan penting dalam pembentukan asam amino lain yang
juga dibutuhkan oleh tubuh. Tubuh juga akan mengubah asam amino
esensial ini menjadi tirosin dan dopamin yang penting bagi fungsi otak.
Amino esensial jenis fenilalanin paling banyak ditemukan pada makanan
sumber protein nabati, seperti biji-bijian dan kacang-kacangan. Selain itu,
produk hewani seperti daging sapi, makanan laut, dan telur juga dikenal
tinggi fenilalanin.
9. Triptofan
Di dalam tubuh, triptofan digunakan untuk membuat hormon serotonin,
yaitu hormon yang mengatur nafsu makan, tidur, suasana hati, dan rasa
nyeri. Daging ayam dan kalkun merupakan jenis makanan yang
mengandung cukup banyak triptofan. ikan, tahu, cokelat, kedelai, kacang-
kacangan, dan biji-bijian. Selain mengonsumsi makanan sumber asam
amino esensial, Anda juga perlu mengonsumsi berbagai makanan dengan
gizi seimbang untuk mencukupi asupan nutrisi lainnya. Bila perlu,
konsultasikan dengan dokter gizi untuk mendapat rekomendasi menu
harian yang sehat dan sesuai kebutuhan Anda.
2.2.5 Katabolisme Asam Amino
Asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh sehingga jika jumlahasam
amino berlebihan maka asam amino akan dibuang karena bersifat bagi tubuh.
Apabila terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh
akan menggunakan asam amino sebagai sumber energi.Katabolisme asam amino
terbagi menjadi 2 tahap, yaitiu transaminasi dandeaminasioksidatif. Berikut
adalah penjelasan dari tahap katabolisme asam amino.
a. Transaminasi
Proses transaminasi adalah proses pemindahan gugus amino dari
suatuasam amino ke senyawa lain. Dalam reaksi ini gugus amino dari
suatu asamamino dipindahkan dari salah satu dari ketiga senyawa keto,

18
yaitu asam piruvat, α-ketoglutarat atau oksaloasetat, sehingga senyawa-
senyawa keto inidiubah menjadi asam amino sedangkan asam amino
semula diubah menjadiasam keto. Reaksi transminasi terjadi dalam
mitokondria maupun dalamcairan sitoplasma dan dipengaruhi oleh enzim
alanin transaminase (aminotransferase) dan glutamate trasminase yang
kesemuanya dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai koenzim.
b. Deaminasi oksidatif
Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah menjadi
asamglutamat. Dalam beberapa sel misalnya bakteri, asam glutamat
dapatmengalami proses diaminasi oksidatif yang menggunakan glutaman
dehidrogenase sebagai enzim katalis. Deaminasi oksidatif adalah
pelepasangugus amino dari glutamat dalam bentuk ion ammonium
(NH4+). Berikutadalah reaksi deaminasi oksidatif: Glutamat juga dapat
memindahkan amin ke rantai karbon lainnya,menghasilkan asam amino
baru. Glutamat mengalami deaminasimenghasilkan amonium (NH4+).
Selanjutnya ion amonium masuk ke dalamsiklus urea. Berikut ringkasan
skematik mengenai reaksi transaminasi dandeaminasi oksidatif.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia. Protein
adalahsenyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomerasam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Fungsi dari protein adalah sebagai zat utama pembentuk dan pertumbuhan tubuh,
sedangkan asam amino sebagai komponen protein.
Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut sampai di usus
halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Protein diabsorpsi di usus
halus dalam bentuk asam amino → masuk darah. Dalam darah asam amino disebar
keseluruh sel untuk disimpan. Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk protein
(dengan menggunakan enzim). Semua proses tersebut dibantu oleh enzim.

19
Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam amino, yang
terbagi menjadi dua proses; deaminasi atau transaminasi. Deaminasi; proses pembuangan
gugus amino dari asam amino dalam bentuk urea. Transaminasi; proses perubahan asam
amino menjadi asam keto.
Banyaknya atau keadaan asam amino dalam darah tergantung pada keseimbangan
antara pembentukan asam amino dan pengunaannya. Jika asam amino yang dibentuk
banyak maka asam amino yang terdapat dalam darah juga banyak.
Penyakit yang ditimbulkan karena gangguan metabolisme protein adalah penyakit kurang
energy dan protein, Hipoproteinemia, Hipo dan Agammaglubulinemia, diabetes mellitus
dan diabetes insipidus

3.2 Saran
Seperti karya ilmiah pada umumnya sudah pasti tidak lepas dari yang namanya kritik dan
kesalahan dalam pembuatan dan penulisanya. Ini semua dikarenakan keterbatasan
kemampuan penyusun dalam memnyusun makalah ini. Namun penyusun akan berjanji
dan
berusaha untuk belajar dan merperbaiki kesalahan dalam pembuatan makalah. Oleh
karena
itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar dalam
pembuatan makalah yang selanjutnya dapat lebih baik baik lagi. Penyusun siap menerima
kritik dan saran yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/15/130000769/metabolisme-pengertian-proses-dan-
faktornya

https://id.wikipedia.org/wiki/Protein

Abdillah Fahri. Februari 8,2018. Protein: Pengertian, Sifat, dan Fungsi.

Putra Perdana Aditya. Maret 20,2020. Biologi – Metabolisme.

Kompas. Oktober 31, 2020. Proses Metabolisme Protein: Bagaimana Tubuh Mencerna Protein?.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/31/135659369/proses-metabolisme-protein-
bagaimana-tubuh-mencerna-protein

20
Rani Fatandflat. Maret 07,2014. Metabolisme Asam Amino.

dr. Meva Nareza. Januari 27, 2021. Kenali Fungsi dan Makanan Sumber Asam Amino Esensial.
https://www.alodokter.com/kenali-fungsi-dan-sumber-makanan-asam-amino-esensial

dr. Kevin Adrian. Desember 3,2020. Mengenal Amino Acid dan Fungsinya untuk Tubuh.
https://www.alodokter.com/mengenal-amino-acid-dan-fungsinya-untuk-tubuh

21

Anda mungkin juga menyukai