Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BIOKIMIA

“METABOLISME ENERGI ”

DOSEN PENGAMPU : LILIY RESTUSARI, Dra, M.Fram, Apt

DISUSUN OLEH :
SHERLY SARTIKA DEWI (P032213411034)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU


JURUSAN DIII GIZI TINGKAT 1A
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah bio kimia ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
pada bidang studibio kimia . Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk menambah wawasan para
pembaca dan juga penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu liliy restusari, Dra. M.Fram. Apt selaku
dosen biokimia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan
pendalaman pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya menyadari, tugas makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan tugas ini.

Pekanbaru, 17 Januari 2023

Sherly Sartika Dewi

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar belakang...................................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah..............................................................................................................................4
1.3 Tujuan masalah..................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................5
2.1 Metabolisme Energi...........................................................................................................................5
2.2 Laju metabolisme Basal (LMB).....................................................................................................6
2.3 Faktor Mempengaruhi Laju Metabolisme Basal................................................................................8
2.4 Keseimbangan Energi......................................................................................................................11
2.5 Kebutuhan energi untuk aktivitas fisik.............................................................................................11
2.6 Kebutuhan energi untuk pengaruh termis makanan atau kegiatan dinamik khusus (Specific
Dynamic Action/SDA)............................................................................................................................12
2.7 Adenosin Trifosfat (ATP)..................................................................................................................13
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................14
Daftar Pustaka..........................................................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dalam kegiatan sehari-hari pasti kita membutuhkan energi; untuk berbicara, berjalan,
berlari, bekerja, dan melakukan semua aktivitas kita. Pada manusia dan hewan, energi dapat
diperoleh dari bahan makanan.

Secara umum, energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Di


dalam tubuh makhluk hidup terjadi proses pembentukan dan penguraian energi. Proses-proses
tersebut pasti berhubungan dengan reaksi kimia dalam tubuh yang disebut metabolisme energi.
metabolisme adalah proses-proses reaksi kimia yang melibatkan energi dan enzim secara
keseluruhan di dalam sel.,Di dalam proses metabolisme makhluk hidup mendapat, mengubah,
dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Terdapat keseimbangan terus-menerus antara pembangunan atau metabolisme berbagai unsur-
unsur kompleks dan jaringan, yang memakan energi, dan penghancuran atau katabolisme unsur-
unsur kompleks dengan pembebasan energi. Laju metabolisme dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor termasuk umur, jenis kelamin, status reproduksi, DLL.

1.2 Rumusan masalah


1. apa yang di maksud dengan metabolisme energi?
2. Apa yang dimaksud dengan Laju metabolisme Basal (LMB)?
3. Faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi metabolisme basal ?
4. Bagaimana mengatur keseimbangan energi di dalam tubuh manusia?
5. Apa yang dimaksud dengan ATP?

1.3 Tujuan masalah


1. Untuk mengetahui maksud dari metabolisme energi?
2. Untuk mengetahui laju metabolisme basal
3. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi metabolisme basal
4. Untuk mengetahui Bagaimana mengatur keseimbangan energi di dalam tubuh manusia
5. untuk mengetahui maksud dari ATP

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metabolisme Energi


Setiap makhluk hidup, di dalam tubuhnya selalu terjadi proses metabolisme. istilah metabolisme
sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu metabole yang artinya perubahan. Jadi, metabolisme
adalah proses-proses reaksi kimia yang melibatkan energi dan enzim secara keseluruhan di
dalam sel. Metabolisme dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu katabolisme dan anabolisme.
Katabolisme adalah proses perombakan (pembongkaran) senyawa kompleks menjadi senyawa
yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Contoh: respirasi sel. Anabolisme adalah proses
penyusunan (sintesis) dari senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks dengan bantuan
enzim. Contoh: fotosintesis.

1. Katabolisme

Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kimia yang kompleks menjadi senyawa kimia
yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Penguraian suatu senyawa kimia dapat
menghasilkan energi. Energi tersebut berasal dari terlepasnya ikatan-ikatan kimia yang
menyusun suatu persenyawaan. Semakin kompleks pesenyawaan kimia, semakin banyak ikatan
yang menyusunnya sehingga semakin besar energi yang dilepaskannya. Akan tetapi, energi itu
tidak dapat digunakan secara langsung oleh sel. Energi tersebut diubah terlebih dahulu menjadi
persenyawaan ATP (Adenosin trifosfat) yang dapat digunakan sel sebagai sumber energi. Contoh
katabolisme adalah proses respirasi sel yang dilakukan oleh sel penyusun tubuh, baik sel
manusia, hewan, maupun tumbuhan. Respirasi terjadi siang dan malam. Ditinjau dari
kebutuhannya akan oksigen, respirasi dapat dibedakan menjadi dua macam seperti berikut ini.
a. Respirasi aerob, yaitu respirasi yang menggunakan oksigen bebas untuk memperoleh energi.
b. Respirasi anaerob, yaitu respirasi yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk memperoleh
energi. Bahan baku respirasi adalah karbohidrat, asam lemak, asam amino (protein). Hasil
respirasi berupa karbon dioksida, air, serta energi dalam bentuk ATP.
Contohnya :
Glukosa CO2 + H2O + Energi

5
2. Anabolisme
adalah suatu reaksi kimia untuk membentuk kompleks molekul yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan pertahanan kehidupan, disintesis dari zat yang lebih simpel yang disertai
dengan penggunaan energi. pada reaksi ini diperlukan energi dari luar. fungsi energi tersebut
untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana menjadi senyawa yang kompleks. energi yang
diperlukan tidak dibuang, melainkan disimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa
kompleks yang baru terbentuk.
contohnya:
a. pembentukan ikatan peptida dari asam amino dalam penyusunan molekul protein
b. proses fotosintesis pada tumbuhan hijau
Dalam tubuh mahkluk hidup peristiwa katabolisme dan anabolisme berlangsungsecara
bersamaan. Untuk berlangsungnya proses katabolisme dan anabolisme diperlukan berbagai
molekul zat sebagai bahan reaksi kimia. Makanan yang masuk ke dalam tubuhakan mengalami
pencernaan melalui saluran pencernaan. Sehingga akan di peroleh oleh zat-zat makanan yang
dapat diserap oleh tubuh dan digunakan oleh tubuh.Namun untuk zatmakanan yang tidak dapat
dicerna dan diserap oleh tubuh akan dikeluarkan melalui alatekskresi.

2.2 Laju metabolisme Basal (LMB)


Menurut Sunita Almatsier (2009:136). Mengatakan Laju Metabolisme Basal adalah
kebutuhan energi minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh vital.
Kebutuhan energi Metabolisme Basal termasuk jumlah energi yang diperlukan untuk
pernapasan, peredaran darah, pekerjaan ginjal, pangkreas, alat tubuh, dan lain – lain serta untuk
proses Metabolisme didalam sel-sel dan untuk mempertahankan suhu tubuh. Kurang lebih dua
pertiga energi yang dikeluarkan seseorang sehari digunakan untuk kebutuhan aktivitas
Metabolisme Basal tubuh.

Menurut KartasaPoetra, dan Marsetyo (2008:19), mengatakan bahwa energi minimal yang
digunakan untuk menjalankan proses kerja tubuh atau dapat pula dikatakan energi minimal yang
diperlukan untuk mempertahankan prosesproses hidup yang utama disebut energi Metabolisme
Basal. Apabila energi itu dinyatakan persatuan berat badan atau persatuan permukaan badan
disebut nilai dasar metabolis(Laju Metabolisme Basal/ LMB).

6
Metabolisme Basal dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu jenis kelamin, usia, ukuran dan
komposisi tubuh, faktor pertumbuhan. Metabolisme Basal juga dipengaruhi oleh faktor
lingkungan seperti suhu, kelembapan, dan keadaan emosi atau stres. Metabolisme Basal adalah
jumlah energi yang digunakan oleh otot selama interval tertentu (biasanya 5-10 menit) untuk
metabolisme basal dan memproduksi energy.

Metabolisme Basal seorang laki-laki lebih tinggi dibanding dengan wanita. Umur juga
mempengaruhi Metabolisme Basal dimana umur yang lebih muda mempunyai Metabolisme
Basal lebih besar dibanding yang lebih tua. Rasa gelisah dan ketegangan, misalnya saat
bertanding menghasilkan Metabolisme Basal 5% sampai 10% lebih besar. Hal ini terjadi karena
sekresi hormon epinefrin yang meningkat, demikian pula tonus otot meningkat.

Laju Metabolisme Basal merupakan kebutuhan energi minimal yang dibutuhkan untuk
bertahan hidup pada saat kondisi tubuh sedang beristirahat. Jumlah tersebut merupakan jumlah
kalori yang dibakar jika kita tidur selama 24 jam. Saat beristirahat, tubuh tetap melakukan
pembakaran energi untuk kelangsungan hidup kita, seperti untuk bernafas, sirkulasi, pencernaan,
menjaga temperatur tubuh, aktivitas otak dan lainnya. Untuk perhitungan Laju Metabolisme
Basal biasa digunakan formula Harris-Benedict, yaitu dengan mempertimbangkan tinggi badan,
berat badan, jenis kelamin dan usia.

Dalam menentukan nilai Basal Energy Expenditure (BEE) ini, Harris dan Benedict menemukan
sebuah metoda dengan cara perhitungan :

Laki-laki 66 + (13,7 x BB kg) + (5 x TB cm) - (6,8 x umur)

7
Perempuan 665 + (9,6 x BB kg) + (1,7 x TB cm) - (4,7 x umur)

Dengan BB adalah nilai dari berat badan normal. Dapat dihitung dengan cara :

Jika umurnya kurang dari 30 tahun (<30)

BB = (TB-100)-(10%(TB-100))

Jika umurnya lebih dari 30 tahun (>30)

BB = (TB-100) → 100%

Over weight → 110-120 %

Obesitas→ > 120 %

Dan apabila ingin mengkoreksi berat badan (digunakan untuk pasien obesitas), dapatdihitung
dengan jalan :Adjusted Body Weight =

BB saat ini – (25% (BB saat ini – BB normal)

Cara mudah mempercepat metabolisme adalah dengan memperbanyak olahraga.Semakin banyak


membakar kalori berarti semakin sedikit yang disimpan dalam tubuh.Menurut Profesor Don
Chisholm, olahraga dapat meningkatkan mrtabolisme tubuhantara 20 hingga 30 persen bahkan
bisa lebih dari 50%. Sebenarnya perbedaan kecepatanmetabolisme pada setiap orang bukan
sesuatu yang alami. Perbedaan itu umumnya lebihterjadi karena perbedaan jumlah konsumsi
makanan dan olahraga. Setiap bentukolahraga akan membantu membakar kalori terutama
aerobic.

2.3 Faktor Mempengaruhi Laju Metabolisme Basal


Laju Metabolisme Basal yang diperlukan untuk mempertahankan proses-proses hidup utama
yang pokok itu ternyata dalam kemanfaatannya untuk melakukan gerakan-gerakan selalu
dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:

a. Besar dan luas bidang permukaan tubuh.

b. Komposisi tubuh.

c. Jaringan aktif.

8
d. Jenis kelamin.

e. Perbedaan usia

f). Komposisi tubuh

g). Latihan/olahraga

a). Besar dan luas bidang permukaan tubuh

Seseorang yang bertubuh besar bidang permukaan tubuhnya akan lebih luas daripada seseorang
yang bertubuh kecil.Tubuh yang besar dengan bidang permukaan yang luas dan mempunyai
jaringan yang aktif yang terdapat dalam tubuh tersebut akan lebih besar dan luas.Dengan
demikian jika orang yang bertubuh besar dan orang yang bertubuh kecil melakukan gerakan-
gerakan fisik yang sama karena biasanya LMB (Laju Metabolisme Basal) dari orang
yangbertubuh besar akan lebih besar daripada yang bertubuh kecil.Seseorang mungkin saja
mempunyai potensi yang lebih besar dari oranglain untuk mengkonsumsi metabolisme yang
lebih tinggi, dan mempunyaisuplai pembuluh darah kapiler yang lebih baik terhadap
otototot,mempunyai kapasitas paru-paru yang lebih besar, dapat mensuplaienergi dan sel darah
merah yang lebih banyak dan jantung yanglebih kuat. Dilaporkan bahwa konsumsi metabolisme
basal maksimum bagi merekayang kembar identik sangat sama (Klissouras, dalam Kuntaraf,
1992: 54).

b). Komposisi tubuh

Jika ada dua orang yang sama berat tubuhnya, tetapi yang seorang yang bertubuh gemuk (banyak
berlemak), tampak tubuhnya tidak padat dan tidak kekar sedangkan yang seorang lagi bertubuh
olahragawan, padat, dan kekar menandakan banyak kegiatan / gerakan fisik yang dilakukanya
dibanding yang bertubuh gemuk, maka energi minimal yang diperlukan oleh orang yang banyak
melakukan gerakan / kegiatan fisiknya dengan latihan yang lebih besar (dibanding orang yang
gemuk yang kurang melakukan gerakan / kegiatan fisiknya)

c). Jaringan aktif

Adanya kontraksi otot dan dengan kelenjar merupakan alat-alat gerak aktif menjelaskan bahwa
dalam tubuh manusia terdapat jaringan aktif. Seperti yang kita ketahui mekanisme gerak tulang
dipengaruhi oleh bentuk sandi yang menghubungkan tulang yang dengan tulang yang lain,

9
disebabkan karena adanya kontraksi otot. Dengan demikian jika otot itu adalah jaringan aktif
(demikian pula halnya dengan kelenjar) maka tulang merupakan jaringan tidak aktif (sama
halnya dengan lemak). Otot dan kelenjar sebagai jaringan aktif tentunya akan lebih banyak
memerlukan energi agar masing-masing dapat berfungsi dengan baik dibanding dengan tulang
dan lemak merupakan jaringan tidak aktif.

d). Jenis kelamin

Jika ada seorang laki-laki dan seorang wanita, berat badanya sama, biasa dalam kesamaan ini, si
wanita lebih banyak mengandung lemak dalam tubuhnya, yang berarti pula bahwa jaringan yang
tidak aktif dalam tubuh si wanita lebih banyak. Dengan demikian maka LMB (Laju Metabolisme
Basal) pada tubuh wanita lebih rendah dibanding dengan LMB pada tubuh laki-laki. Biasanya
energi minimal yang diperlukan wanita 10% lebih rendah dari pada yang diperlukan laki-laki.
Setelah masa pubertas wanita dalam usianya yang sama dengan priaumumnya mempunyai
konsumsi oksigen maksimal yang lebih rendah dari wanita.

e). Perbedaan Usia

Setelah usia 20-an dengan perlahan- lahan. Dalamusia 55 tahun, lebih kurang 27 % lebih rendah
dari usia 25tahun. Dengan sendirinya hal ini berbeda dari satu dengan orang yang lain.Mereka
yang mempunyai banyak kegiatan latihan akan menurun secaraperlahan.

f). Komposisi tubuh

perbedaan komposisi tubuh seseorang menyebabkan konsumsi yang berbeda.Misalnya tubuh


mereka yang mempunyai Berat Badan dengan persentasi tinggi mempunyai konsumsi oksigen
maksimum yang lebih rendah. Bila tubuh berotot kuat, Metabolisme Basal akan lebih tinggi.
Sebab itu, jika dapat mengurangi Berat Badan dalam tubuh,konsumsi oksigen maksimal dapat
bertambah tanpa tambahan latihan.

g). Latihan/olahraga

Kita dapat memperbaiki Metaboli dengan olahraga atau latihan. Dengan latihan daya tahan yang
sistematis, akan memperbaiki konsumsi oksigen maksimal dari 5% sampai 25%. Proses latihan
yang dilakukan secarateratur, terencana berulang-ulang dan semakin lama semakin bertambah
bebannya, serta dimulai dari yang sederhana ke yang lebih kompleks (Sistematis dan Metodis)

10
2.4 Keseimbangan Energi
Keseimbangan energi di perlukan dalam tubuh manusia. Energi yang ada di dalam tubuh kita
di katakan seimbang apabila energi yang masuk melalui makanan yang dimakan sama besar
dengan energi yang dikeluarkan oleh tubuh untuk kelangsungan hidup.Keadaan energi yang
seimbang didalam tubuh ini akan menghasilkan berat badan idealatau normal.

Ada cara untuk menentukan berat badan ideal orang dewasa adalah denganmengukur Indeks
Masa Tubuh (IMT) (Body Mass Index/BMI).dan klasifikasi Indeks Masa Tubuh.

2.5 Kebutuhan energi untuk aktivitas fisik


Aktivitas fisik memerlukan energi di luar kebutuhan untuk metabolisme basal. Aktivitas fisik
adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya. Selama aktivitas fisik,
otot membutuhkan energi di luar metabolisme untuk bergerak, sedangkan jantung dan paru-paru
memerlukan tambahan energi untuk mengantarkan zat-zat gizi dan oksigen ke seluruh tubuh dan

11
untuk mengeluarkan sisa-sisa dari tubuh. Banyaknya energi yang dibutuhkan tergantung pada
berapa banyak otot yang bergerak, berapa lama dan berapa berat pekerjaan yang dilakukan. Guna
menaksir kebutuhan energi, aktivitas fisik dikelompokkan menurut berat ringannya aktivitas:
ringan, sedang, dan berat.

2.6 Kebutuhan energi untuk pengaruh termis makanan atau kegiatan dinamik khusus
(Specific Dynamic Action/SDA)
Pengaruh termis makanan atau kegiatan dinamik khusus adalah energi tambahan yang diperlukan
tubuh untuk pencernaan makanan, absorpsi dan metabolisme zat-zat gizi yang menghasilkan
energi. SDA ini bergantung pada jumlah energi yang dikonsumsi, yaitu kurang lebih 10%
kebutuhan energi untuk metabolisme basal dan untuk aktivitas fisik. Pengaruh termis makanan
ini sering dapat diabaikan, karena kontribusinya terhadap penggunaan energi lebih kecil daripada
kemungkinan kesalahan yang dibuat dalam menaksir konsumsi dan pengeluaran energi secara
keseluruhan.

Karbohidrat Kebutuhan hidrat arang dihitung dari energi yang berasal dari hidrat arang untuk
orang Indonesia kira-kira 60- 70% dari total energi sehari.

Protein Rata-rata diperlukan 1gr tiap kg BB untuk protein hewani dan 1.2 gr tiap kg BB untuk
protein nabati dalam bentuk makanan campuran. Lemak. Kebutuhan lemak tergantung dr
kebutuhan energi 20-25% dr total energi perhari. Lemak berfungsi sebagai pelarut vitamin.

Vitamin dan mineral Adalah zat gizi yang berfungsi mengatur dan melindungi proses dlm
tubuh, pembentukan enzim dan hormon, tulang dan jaringan tubuh. Kebutuhan energi selama

12
bekerja (8 Jam) adalah 40-50% dari kebutuhan sehari. Bila diterjemahkan kedalam menu
menjadi kebutuhan untuk 1 kali makan dan 1 kali snack.

2.7 Adenosin Trifosfat (ATP)


proses di mana berlangsungnya reaksi-reaksi yang melepaskan energi bebas (eksorgonik) selalu
dirangkaikan dengan proses yang reaksi-reaksinya memerlukan energi bebas. reaksi eksergonik
adalah reaksi dalam proses katabolisme yaitu reaksi-reaksi pemecahan atau oksidasi molekul
bahan bakar. sedangkan reaksi sintesa yang membangun berbagai substansi terdapat dalam
proses untuk merangkaikan kedua proses eksergonik dan endergonik harus ada senyawa antara
dengan potensial energi tinggi yang dibentuk dalam reaksi eksorgonik dan menyatukan senyawa
yang baru dibentuk tersebut ke dalam reaksi endergonik, sehingga energi bebasnya dialihkan
antara dua proses tersebut.

senyawa pembawa atau senyawa energi tinggi yang utama adalah ATP. kegunaan ATP terletak
pada kemampuannya untuk mengkonversi menjadi adenosin difosfat (ADP), dengan menghilang
nya terminal fosfat, melalui hidrolisis menghasilkan fosfat anorganik.

ATP dapat dihasilkan melalui berbagai proses seluler, namun seringnya dijumpai di mitokondria
melalui proses fosforilasi dengan bantuan enzim pengkatalisis ATP sintetase.

13
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metabolisme adalah suatu proses komplek yang terjadi didalam sel dimana terjadi perubahan
makanan menjadi energi dan panas melalui suatu proses kimia, berupa proses pembentukan dan
penguraian zat didalam tubuh. Metabolisme bertujuan untukmenghasilkan energi yang berguna
bagi kelangsungan hidup, baik tingkat seluler(pembelahan sel, transpor molekul ke luar dan ke
dalam sel) maupun tingkat individu(membaca, menulis, berjalan, berlari, dsb). Sedangkan energi
adalah kemampuan untuk melakukan usaha

Basal metabolisme atau sering disebut dengan Energi Pengeluaran Basal (BasalEnergy
Expenditure [BEE]) merupakan jumlah keseluruhan aktivitas metabolismedalam keadaan
istirahat fisik dan mental. Kecepatan metabolisme bergantung padakegiatan seseorang,
ketegangan saraf juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi pernapasan dan kerja
jantung. Ada beberapa penyakit kelainan tiroid, kegiatan kelenjartiroid yang berlebihan
menaikkan kecepatan metabolisme, misalnya penyakit hipertiroidisme. Pada penyakit
kreatinisme dan miksedema, kecepatan metabolisme akanmenurun

Kecepatan metabolisme dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu: Besar dan luas bidang permukaan
tubuh, Komposisi tubuh. Jaringan aktif, Jenis kelamin, Perbedaan usia, Komposisi tubuh,
Latihan/olahraga

adenosin trifosfat berlangsungnya reaksi-reaksi yang melepaskan energi bebas (eksorgonik)


selalu dirangkaikan dengan proses yang reaksi-reaksinya memerlukan energi bebas. reaksi
eksergonik adalah reaksi dalam proses katabolisme yaitu reaksi-reaksi pemecahan atau oksidasi
molekul bahan bakar

14
Daftar Pustaka

Sumbono aung.2021.Metabolisme Energi Dan Obesitas seri biokimia pangan


dasar.yogyakarta.CV budi utama

Ariati Ni Nengah. 2013. GIZI DAN PRODUKTIFITAS KERJA. Denpasar. Poltekkes denpasar

Suhardi suhardi.2005. METABOLISME ORGANISME. Bandung. DEPARTEMEN


PENDIDIKAN NASIONA

Darwin, 2019.Perbandinganlaju metabolisme basalMenurut status berat badanatletKarate Kota


Makassar.makasar

15
16
17
18

Anda mungkin juga menyukai