Disusun Oleh :
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah, rahmat dan karunia-
Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Metabolisme
Energi”
Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang metabolisme energi.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemamuan dan pengetahuan
yang penyusun miliki. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan penyusun di masa mendatang.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di dalam
organisme dan sel. Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian
(katabolisme) molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-
tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai jalur metabolisme.
Metabolisme total merupakan semua proses biokimia di dalam organisme. Metabolisme
sel mencakup semua proses kimia di dalam sel. Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak
dapat bertahan hidup. Produk metabolisme disebut metabolit. Cabang biologi yang
mempelajari komposisi metabolit secara keseluruhan pada suatu tahap perkembangan atau
pada suatu bagian tubuh dinamakan metabolomika.
Seluruh aktivitas gerak manusia memerlukan energi. Energi yang dikeluarkan
terutama tergantung pada waktu/lama dan intensitas kerjanya. Aktivitas gerak yang
dilakukan dengan cepat atau eksplosif memerlukan energi segera-cepat, sebaliknya
aktivitas gerak yang dilakukan dengan lambat dan lama memerlukan energi dalam waktu
lama. Energi dapat dideskripsikan sebagai kapasitas untuk melakukan kerja, merupakan
aplikasi dari kekuatan atau kontraksi otot dalam mengaplikasikan kekuatan melawan suatu
tahanan/beban.
Produk energi yang dihasilkan untuk kerja ini disebut adenosine triphosphate (ATP).
Terdapat 3 sistem energi yang dapat menghasilkan ATP, yakni sistem anaerobik alaktik
(ATP-PC), sistem anaerobik laktik (glikolitik), dan sistem aerobik. Aktivitas gerak yang
keperluan energinya dapat dipenuhi dengan baik sesuai dengan tuntutan geraknya, maka
aktivitas tersebut akan dapat terus berlangsung tanpa kendala. Sedang aktivitas gerak yang
keperluan energinya tidak dapat dipenuhi sesuai tuntutan keperluan geraknya, maka
aktivitas gerak tersebut akan mengalami kendala. Kendala dalam hal ini akan terjadi
melemahnya atau menurunnya kontraksi otot untuk melakukan aktivitas gerak yang
sedang dilakukan. Salah satu kendala dominan yang menghambat aktivitas gerak adalah
timbulnya kelelahan. Agar jangan sampai timbul kelelahan, maka atlet harus memiliki
kapasitas dan kemampuan mengelola sumber energi tubuhnya dengan baik.
Bedasarkan urain latar belakang diatas, maka dapat disusunlah makalah ini dengan
judul “Metabolisme Energi” guna mengetahui sistem metabolisme dan energi dalam
tubuh saat berolahraga.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan dalam latar belakang, maka dapat diambil
permasalahan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan metabolisme energi?
2. Apa saja yang terdapat pada sumber energi dalam tubuh?
3. Bagaimana kebutuhan dan penyediaan energi dalam tubuh?
4. Bagaimana proses metabolisme energi saat olahraga?
C. Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari permasalah tersbut, yaitu :
1. Mengetahui penjabaran mengenai metabolisme energi.
2. Mengetahui apa saja yang terdapat pada sumber energi dalam tubuh.
3. Mengetahui kebutuhan dan penyediaan energi dalam tubuh.
4. Mengetahui bagaimana proses metabolisme energi saat olahraga.
D. Manfaat
Manfaat yang bisa didapat dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan mengenai metabolsime energi.
2. Sebagai bahan refrensi agar dapat mengetahui kebutuhan dan penyediaan proses
metabolisme energi.
3. Memberikan informasi tentang metabolisme energi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metabolisme Energi
Metabolisme merupakan salah satu ciri-ciri dari mahkluk hidup. Metabolisme
berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata metabolisme yang berarti perubahan yang
dipakai untuk menunjukkan semua transformasi kimia dan tenaga yang timbul didalam
tubuh. Metabolisme adalah suatu proses komplek yang terjadi didalam sel dimana terjadi
perubahan makanan menjadi energi dan panas melalui suatu proses kimia, berupa proses
pembentukan dan penguraian zat didalam tubuh. Meabolisme bertujuan untuk
menghasilkan energi yang berguna bagi kelangsungan hidup, baik tingkat seluler
maupun tingkat individu. Metabolisme disebut sebagai reaksi enzimatis, karena
metabolisme terjadi menggunakan katalisator enzim.
Metabolisme dapat dibedakan menjadi anabolisme dan katabolisme. Anabolisme
adalah suatu reaksi kimia untuk membentuk kompleks molekul yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan pertahanan kehidupan. Sedangkan katabolisme adalah suatu proses
reaksi kimia untuk memecahkan kompleks molekul menjadi molekul yang berukuran
lebih kecil disertai pelepasan energi. Pada reaksi ini energi kimia yang terikat akan lepas
sehingga dihasilkan energi.
Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan mengalami pencernaan melalui saluran
pencernaan. Sehingga akan diperoleh zat zat makanan yang dapat diserap oleh tubuh dan
digunakan oleh tubuh. Namun untuk zat makanan yang tidak dapat dicerna dan diserap
oleh tubuh akan dikeluarkan melalui alat ekskresi.
A. Kesimpulan
Seluruh aktivitas gerak manusia memerlukan energi. Energi yang dikeluarkan
terutama tergantung pada waktu/lama dan intensitas kerjanya. Aktivitas gerak yang
dilakukan dengan cepat atau eksplosif memerlukan energi segera-cepat, sebaliknya
aktivitas gerak yang dilakukan dengan lambat dan lama memerlukan energi dalam waktu
lama. Energi dapat dideskripsikan sebagai kapasitas untuk melakukan kerja, merupakan
aplikasi dari kekuatan atau kontraksi otot dalam mengaplikasikan kekuatan melawan
suatu tahanan/beban.
Akktivitas olahraga membutuhkan energi yang berasal dari bahan makanan berupa
karbohidrat, lemak, dan protein. Semua bahan makanan tersebut diproses di dalam tubuh
untuk secara langsung dapat digunakan sebagai sumber energi berupa ATP. Proses
pembentukan ATP dapat melalui tiga sistem yaitu sistem fosfokreatin, sistem glikolisis
yang masing-masing tidak membutuhkan oksigen dan sistem oksidatif yang
membutuhkan oksigen.
DAFTAR PUSTAKA
Hairy, J. 2003. Daya Tahan Aerobik. Jakarta : Direktorat Jenderal Olahraga Departemen
Pendidikan Nasional
Irawan, M.A. 2007. Metabolisme Energi Tubuh dan Olahraga. Polton Sports Science &
Performance Lab
Sandi, I. N. 2019. Sumber dan Metabolisme Energi Dalam Olahraga. Jurnal Pendidikan
Kesehatan Rekreasi Vol. 5, No. 2, Universitas Udayana