Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TP. FISIOLOGI OLAHRAGA


METABOLISME ENERGI
Pengaturan Pemecahan Asam Lemak untuk Energi, Pengaturan Fosforilasi
Oksidatif, Adaptai di dalam Metabolisme Energi, Adaptasi Yang Berhubungan
Dengan Glikolisis.

DOSEN PENGAMPU :

I Putu Darmayasa, S.Pd., M.For

Di Susun Oleh :
Nama : I Jero Nyoman Krisna Aditya

NIM : 2116011052
Kelas : III A

PRODI S1 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS
PENDIDIKAN GANESHA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas individu untuk mata kuliah TP. Fisiologi
Olahraga dengan judul : METABOLISME ENERGI Pengaturan Pemecahan Asam
Lemak untuk Energi, Pengaturan Fosforilasi Oksidatif, Adaptai di dalam
Metabolisme Energi, Adaptasi Yang Berhubungan Dengan Glikolisis
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis
miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang mambangun dari berbagai pihak. Akhirnya penulis berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
Pendidikan.

Singaraja, 5 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1

1.3 Tujuan .................................................................................................. 1

1.4 Manfaat ................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

2.1 Pengaturan Pemecahan Asam Lemak untuk Energi ............................... 3

2.2 Pengaturan Fosforilasi Oksidatif ........................................................... 3

2.3 Adaptai di dalam Metabolisme Energi................................................... 6

2.4 Adaptasi yang berhubungan dengan Glikolisis........................................9

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 11

3.1 Simpulan............................................................................................. 11

3.2 Saran................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pengaturan Pemecahan Asam Lemak untuk Energi................................3

Gambar 2 Rantai Respirasi......................................................................................5

Gambar 3 Metabolisme............................................................................................6

Gambar 4 Katabolisme............................................................................................8

Gambar 5 Anabolisme.............................................................................................9

Gambar 6 Adaptasi yang berhubungan dengan Glikolisis.......................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fisiologi olahraga adalah cabang ilmu yang mempelajari bagaimana tubuh
manusia beradaptasi dan berfungsi selama berolahraga atau aktivitas fisik. Fisiologi
olahraga berasal dari perkembangan ilmu pengetahuan tentang anatomi, biokimia,
fisiologi tubuh manusia, dan bidang-bidang terkait lainnya. Fisiologi olahraga
melibatkan penggabungan berbagai pengetahuan tentang sistem tubuh manusia,
seperti sistem kardiovaskular, sistem pernapasan, sistem muskuloskeletal, dan
sistem endokrin. Ilmu ini juga mencakup konsep-konsep seperti pengukuran denyut
jantung, analisis gas pernapasan, pengukuran tekanan darah, dan pemahaman
tentang bagaimana tubuh memproduksi energi selama aktivitas fisik.
Metabolisme energi adalah salah satu proses biologis paling fundamental
dalam kehidupan. Ini memungkinkan organisme untuk memperoleh, mengubah,
dan menggunakan energi yang diperlukan untuk bertahan hidup, berkembang, dan
menjalankan fungsi-fungsi tubuh. Tanpa metabolisme energi, kehidupan seperti
yang kita kenal tidak akan mungkin ada. Dalam metabolisme energi, energi
disimpan dalam bentuk molekul ATP (adenosin trifosfat) dan dilepaskan melalui
berbagai jalur biokimia. Ini melibatkan serangkaian reaksi kimia yang kompleks
yang memanfaatkan berbagai jenis molekul organik, seperti glukosa, asam lemak,
dan asam amino. Metabolisme energi diatur oleh berbagai hormon, seperti insulin
dan glukagon. Hormon-hormon ini memengaruhi pengambilan glukosa oleh sel-sel
dan proses penguraian glukosa. Enzimenzim juga memainkan peran kunci dalam
reaksi metabolisme energi dengan mengkatalisis berbagai reaksi biokimia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaturan pemecahan asam lemak untuk energi?

2. Pengaturan fosforilasi oksidatif.


3. Bagaimana adaptasi didalam metabolisme energi?
4. Bagaimana adaptasi yang berhubungan dengan glikolisis?

1.3 Tujuan

1
1. Agar dapat mendeskripsikan pengaturan pemecahan asam lemak untuk
energi.
2. Untuk mengetahui pengaturan fosforilasi oksidatif.
3. Untuk mengetahui adaptasi didalam metabolisme energi.
4. Untuk mengetahui adaptasi yang berhubungan dengan glikolisis.

1.4 Manfaat

1. Manfaat untuk penulis yaitu agar dapat memahami dan mengetahui terkait
Pengaturan Pemecahan Asam Lemak untuk Energi, Pengaturan Fosforilasi
Oksidatif, Adaptai di dalam Metabolisme Energi, Adaptasi Yang Berhubungan
Dengan Glikolisis
2. Manfaat untuk pembaca yaitu agar dapat mengetahui dan mempelajari terkait
Pengaturan Pemecahan Asam Lemak untuk Energi, Pengaturan Fosforilasi
Oksidatif, Adaptai di dalam Metabolisme Energi, Adaptasi Yang Berhubungan
Dengan Glikolisis

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengaturan Pemecahan Asam Lemak Untuk Energi

Lemak adalah sumber utama energi untuk banyak organisme seperti halnya
karbohidrat, dan nutrisi lainnya. Walaupun, struktur molekulnya sangat berbeda,
secara mengejutkan katabolisme lemak sama dengan nutrisi lainnya. Dengan kata
lain, beraneka ragam molekul dengan berbagai molekul akhirnya memecah menjadi
karbondioksida (CO2), air (H2O), dan ATP, yang merupakan aliran energi.
Katabolisme mengikuti tiga langkah umum untuk semua jenis nutrisi termasuk
lemak dan karbohidrat. Langkah pertama adalah konversi molekul kecil lemak dan
karbohidrat menjadi asetil koA. Berikutnya, adalah proses oksidasi asetik koA
dalam siklus asamsitrat (siklus asam trikarboksilat, atau siklus TCA) menghasilkan
air, karbondioksida, dan elektron, secara berkelanjutan, asetil koA mengubah
bentuknya menjadi zat antara seperti sitrat dan fumarat. Pembentukan karbon
dioksida pada tahap kedua dilepaskan ke luar oleh sistem respirasi 9pernafasan) dan
elektron-elektron digunakan dalam langkah terakhir, yakni sistem transpor
elektron, sejumlah ATP dan air dihasilkan dengan reaksi berantai

2.2 Pengaturan Fosforilasi Oksidatif

Fosforilasi oksidatif adalah suatu lintasan metabolisme dengan penggunaan


energi yang dilepaskan oleh oksidasi nutrien untuk menghasilkan ATP, dan

3
produksi gas oksigen menjadi air. Pada reaksi fosforilasi oksidatif, elektron dilepas
dari molekul organik seperti NADH dan FADH2, lalu dipindahkan keoksigen dan
energi yang dihasilkan akan dijadikan ATP. Reaksi ini berlangsung pada eukariota
melalui protein berantai di dalam membran di mitokondria yang disebut dengan
nama rantai transpor elektron, sedangkan pada prokariota, protein-protein ini
ditemukan pada membran dalam. Protein-protein ini menggunakan energi yang
dikeluarkan dari elektron yang lewat yang berasal dari molekul yang tereduksi,
seperti NADH ke dalam oksigen untuk memompa proton melewati membran.
Proton yang dipompa keluar dari mitokondria menciptakan perbedaan
konsentrasi melewati membran yang menghasilkan gaya gerak proton. Gaya ini
menggerakkan proton kembali ke dalam mitokondria melalui basa sebuah enzim
yang disebut dengan ATP Sintase. Aliran proton membuat tangkai subunit berotasi
sehingga menyebabkan situs aktif domain sintase berubah bentuk dan
memosforilasi adenosina difosfat menjadi ATP.

Fosforilasi oksidatif bekerja dengan cara menggunakan reaksi kimia yang


menghasilkan energi untuk mendorong reaksi yang memerlukan energi. Kedua set
reaksi ini dikatakan bergandengan. Hal ini berarti bahwa salah satu reaksi tidak dapat
berjalan tanpa reaksi lainnya. Alur elektron melalui rantai transpor elektron adalah
proses eksergonik, yakni melepaskan energi, manakala sintesis ATP adalah
proses endergonik, yakni memerlukan energi. Baik rantai transpor elektron dan ATP
sintase terdapat pada membran, dan energi ditransfer dari rantai transpor elektron ke
ATP sintase melalui pergerakan proton melewati membran ini. Proses ini disebut
sebagai kemiosmosis. Dalam praktiknya, ini mirip dengan sebuah sirkuit listrik,
dengan arus proton didorong dari sisi negatif membran ke sisi positif oleh enzim
pemompa proton yang ada pada rantai transpor elektron. Enzim ini seperti baterai.
Pergerakan proton menciptakan gradien elektrokimiawi di sepanjang membran, yang
sering disebut gaya gerak proton. Gradien ini mempunyai dua komponen
yaitu, perbedaan pada konsentrasi proton (gradien pH) dan perbedaan pada potensi
listrik. Energi tersimpan dalam bentuk perbedaan potensi listrik dalam mitokondria,
dan juga sebagai gradien pH dalam kloroplas. ATP sintase juga dapat memompa ion
H+ keluar dari dalam matriks, apabila terjadi hidrolisis ATP pada kutub
kompleksnya. Pada kasus hipertiroidisme pada hepatosit model tikus, juga ditemukan

4
pemompaan ion H+ dari dalam matriks di luar mekanisme rantai transpor electron, hal
ini ditengarai terjadi oleh sebab peran hormon T3 yang dapat menyisip pada membran
mitokondria sebelah dalam sebagai pompa ion.

Enzim ini seperti motor listrik, yang menggunakan gaya gerak proton untuk
mendorong rotasi strukturnya dan menggunakan pergerakan ini untuk mensintesis
ATP. Energi yang dilepaskan oleh fosforilasi oksidatif ini cukup tinggi dibandingkan
dengan energi yang dilepaskan oleh fermentasi anaerobik. Glikolisis hanya
menghasilkan 2 molekul ATP, sedangkan pada fosforilasi oksidatif 10 molekul NADH
dengan 2 molekul suksinat yang dibentuk dari konversi satu molekul glukosa menjadi
karbon dioksida dan air, dihasilkan 30 sampai dengan 36 molekul ATP. Rendemen
ATP ini sebenarnya merupakan nilai teoretis maksimum pada praktiknya, ATP yang
dihasilkan lebih rendah dari nilai tersebut.

5
2.3 Adaptasi dalam metabolisme energi

Metabolisme energi adalah proses pengolahan zat gizi dari makanan yang
telah diserap oleh tubuh untuk diubah menjadi energi. Energi selanjutnya digunakan
dalam segala fungsi tubuh, dari bernapas, berpikir, bertumbuh, hingga tiap gerakan
Anda saat melakukan aktivitas sehari-hari.
Proses metabolisme ialah kandungan protein, lemak, dan karbohidrat diubah
menjadi unit kecil, seperti asam amino, asam lemak, dan glukosa. Zat sisa
metabolisme protein yang berbahaya bagi tubuh adalah asam amino. Amino
merupakan zat sisa dari perombakan protein melalui tahapan transaminase dan
deaminasi yang menghasilkan senyawa asam karboksilat dan amino.
Proses ini terdiri dari serangkaian reaksi kimia rumit yang terjadi pada sel-sel
tubuh. Setiap reaksi kimia bekerja secara serentak untuk menjaga sel-sel tetap sehat
dan berfungsi. Reaksi kimia yang terjadi disesuaikan dengan masing-masing organ
tubuh manusia. Hubungan metabolisme dan energi Satu hal yang sangat erat
kaitannya dengan metabolisme yakni kalori. kalori pada makanan menunjukkan
banyaknya energi yang akan didapatkan dari mengonsumsi makanan tersebut.
Proses penghabisan energi inilah yang selama ini dikenal sebagai ‘membakar
kalori’. Bahkan tanpa beraktivitas pun, tubuh Anda sebenarnya sudah membakar
kalori atau energi untuk bertahan hidup. Semakin banyak dan berat aktivitas fisik
Anda, semakin besar energi yang dihabiskan (jumlah kalori yang terbakar).
Sementara jika Anda jarang berolahraga, energi berlebih akan menumpuk dalam

6
bentuk timbunan lemak. Energi diperlukan untuk proses fisiologis yang
berlangsung dalam sel-sel tubuh. proses ini meliputi kontraksi otot, pembentukan
dan pengantaran impuls saraf, sekresi kelenjar, reproduksi panas untuk
mempertahankan suhu, mekanisme transport aktif dan berbagai reaksi sintesis dan
degradasi (Sloane, 2014). Sumber energi tubuh berasal dari karbohidrat,lemak dan
protein. Sumber energi ini dipakai oleh sel untuk membentuk sejumlah besar ATP
dan ATP dipakai sebagai sumber energi untuk berbagai fungsi sel. (Gayton dan
Hall, 2004).

Ada 6 bentuk energi : 1. Kimia, 2. Mekanik, 3. Panas, 4. Cahaya, 5. Elektrik,


dan 6. Inti. Setiap energi dapat diubah dalam bentuk energi yang lain. Sebagai
contoh saat aktivitas atau latihan, terjadi perubahan energi dari bentuk energi kimia
menjadi energi mekanik. (Fox, Etc,1993).

 ATP (Adenosin Tri Phospate).

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa kita harus makan untuk dapat
menyediakan energi yang diperlukan tubuh. Energi pada pemecahan bahan
makanan tidak dapat langsung digunakan, tetapi harus diubah menjadi energi kimia
berbentuk ATP. (Sloane, 2004).

ATP adalah senyawa fosfat yang berenergi tinggi yang menyimpan energi
untuk tubuh. ATP terbentuk dari Nukleitida adenosin ditambah dengan gugus fosfat
dalam ikatan yang berenergi tinggi. Hidrolisis ATP melepaskan satu fosfat menjadi
ADP dan melepaskan energi. Pelepasan fosfat kemudian akan menjadi AMP
melepaskan banyak energi. Energi yang dilepas dari katabolime makanan akan
dipakai oleh ADP untuk membentuk ATP sebagai simpanan energi. Sistem ATP-
ADP adalah cara utama pemindahan energi dalam sel. (Sloane, 2004).

Peranan ATP sebagai sumber energi untuk proses biologis berlangsung secara
daur ulang. ATP terbentuk dari ADP dan Pi melalui proses fosforilasi dan oksidasi
molekul penghasil energi. Selanjutnya ATP yang terbentuk dihidrolisis menjadi
ADP dan Pi sekaligus melepaskan energi yang diperlukan oleh proses biologis
tersebut. Demikian seterusnya terjadi daur ulang ATP-ADP secara terus menerus.
ATP juga dapat dibentuk 2 molekul ADP, yang menghasilkan ATP dan AMP

7
(Patellongi, dkk, 2000).

Bila satu senyawa fosfat ATP dilepaskan, maka akan keluar energi sebesar 7-
12 Kcal. Energi dari pemecahan ATP inilah yang digunakan untuk energi kontraksi
otot, sintesa protein, transport aktif ion, dan untuk berbagai metabolisme.

 Jenis-jenis Proses Metabolisme Energi

Metabolisme merupakan proses dasar yang dialami setiap makhluk hidup.


Bahkan, hewan dan tumbuhan juga mengalami proses yang sama agar bisa
berfungsi normal. Pada manusia, proses ini bekerja dalam dua cara, yaitu
katabolisme dan anabolisme.

1. Katabolisme

Katabolisme merupakan proses pemecahan zat-zat gizi menjadi energi.


Contohnya, karbohidrat dari nasi yang Anda makan akan dipecah menjadi glukosa.
Glukosa lalu dibawa oleh darah dan diedarkan ke setiap sel tubuh Anda. Begitu
berada di dalam sel, glukosa akan diuraikan kembali dalam serangkaian reaksi
kimia hingga menghasilkan energi. Inilah yang disebut sebagai katabolisme. Energi
dari katabolisme selanjutnya dapat digunakan dalam berbagai fungsi tubuh.

2. Anabolisme

8
Anabolisme merupakan proses pembentukan molekul baru untuk
menjalankan fungsi tubuh. Proses ini terjadi saat tubuh memperbaiki jaringan yang
rusak, menghasilkan hormon, dan sebagainya. Anabolisme akan menghabiskan
energi. Energi yang digunakan tubuh dalam melakukan anabolisme berasal dari
katabolisme. Berbagai zat di dalam sel akan dikumpulkan, kemudian dibentuk
menjadi suatu zat baru yang bisa digunakan tubuh untuk menjalankan fungsinya.

2.4 Adaptasi yang berhubungan dengan glikolisis

Glikolisis adalah proses atau jalur metabolisme yang memecah glukosa


(C6H12O6) menjadi asam piruvat (CH3COCOOH). Proses glikolisis ini merupakan
tahapan pertama metabolisme glukosa oleh sel. Pemecahan glukosa pada glikolisis
akan menghasilkan energi bebas yang digunakan untuk membentuk molekul berenergi

9
tinggi yaitu adenosine triphosphate (ATP) dan nicotinamide adenine dinucleotide
tereduksi (NADH). Proses glikolisis dapat berjalan dalam kondisi terdapat oksigen
atau aerob maupun tanpa oksigen atau anaerob. Apabila ada oksigen (kondisi aerob),
maka asam piruvat hasil glikolisis akan diproses lebih lanjut masuk ke siklus Krebs
sedangkan NADH akan diproses masuk ke reaksi transpor elektron. Sedangkan dalam
kondisi anaerob, asam piruvat akan dioksidasi menjadi asam laktat dengan
menggunakan NADH sebagai oksidator.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Lemak adalah sumber utama energi untuk banyak organisme seperti halnya
karbohidrat, dan nutrisi lainnya. Walaupun, struktur molekulnya sangat
berbeda, secara mengejutkan katabolisme lemak sama dengan nutrisi lainnya.
Dengan kata lain, beraneka ragam molekul dengan berbagai molekul akhirnya
memecah menjadi karbondioksida (CO2), air (H2O), dan ATP, yang
merupakan aliran energi.Katabolisme mengikuti tiga langkah umum untuk
semua jenis nutrisi termasuk lemak dan karbohidrat.
2. Fosforilasi oksidatif adalah suatu lintasan metabolisme dengan penggunaan
energi yang dilepaskan oleh oksidasi nutrien untuk menghasilkan ATP, dan
produksi gas oksigen menjadi air. Pada reaksi fosforilasi oksidatif, elektron
dilepas dari molekul organik seperti NADH dan FADH2, lalu dipindahkan
keoksigen dan energi yang dihasilkan akan dijadikan ATP.
3. Metabolisme energi adalah proses pengolahan zat gizi dari makanan yang telah
diserap oleh tubuh untuk diubah menjadi energi. Energi selanjutnya digunakan
dalam segala fungsi tubuh, dari bernapas, berpikir, bertumbuh, hingga tiap
gerakan Anda saat melakukan aktivitas sehari-hari.
Proses metabolisme ialah kandungan protein, lemak, dan karbohidrat diubah
menjadi unit kecil, seperti asam amino, asam lemak, dan glukosa. Zat sisa
metabolisme protein yang berbahaya bagi tubuh adalah asam amino. Amino
merupakan zat sisa dari perombakan protein melalui tahapan transaminase dan
deaminasi yang menghasilkan senyawa asam karboksilat dan amino.
4. Glikolisis adalah proses atau jalur metabolisme yang memecah glukosa
(C6H12O6) menjadi asam piruvat (CH3COCOOH). Proses glikolisis ini
merupakan tahapan pertama metabolisme glukosa oleh sel. Pemecahan glukosa
pada glikolisis akan menghasilkan energi bebas yang digunakan untuk
membentuk molekul berenergi tinggi yaitu adenosine triphosphate (ATP) dan
nicotinamide adenine dinucleotide tereduksi (NADH). Proses glikolisis dapat
berjalan dalam kondisi terdapat oksigen atau aerob maupun tanpa oksigen atau
anaerob

11
3.2 Saran

Makalah ini dibuat agar berguna bagi pembaca dan memberi informasi tentang
metabolisme energi, sehingga diharapkan makalah ini dapat membantu dan juga
menambah wawasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan metabolisme energi.Untuk
itu kritik dan saran pembaca penulis nantikan demi membantu menyempurnakan
makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Irawan, M. A. (2007). Glukosa & Metabolisme Energy. Sport Science Brief, 1(06).

Suhartono, E., Komari, N., & Siahaan, S. C. P. T. (2021). Interaksi Merkuri dan
Kadmium terhadap Enzim Kunci pada Glikolisis in Siliko. Jurnal
Ilmiah Kedokteran Wijaya
Supriatna, E. (t.thn.). Jurnal Visi Ilmu Pendidikan. KEGIATAN OLAHRAGA DAN
KESINAMBUNGAN ENERGI.
id.scribd. 2018. Proses-Perubahan-Lemak-Menjadi-Energi.
https://id.scribd.com/document/394671464/Proses-Perubahan-Lemak-
Menjadi-Energi#

hellosehat. 2021. Pemcernaan & Metabolisme. (diperbarui pada tanggal 13


september 2021). https://hellosehat.com/pencernaan/metabolisme/

caiherang. 2020. Glikolisis. https://caiherang.com/glikolisis/

staffnew.uny. 2014. pendidikan/sistem-energi-pada-tubuh-manusia.


https://staffnew.uny.ac.id/upload/131764494/pendidikan/sistem-energi-
pada-tubuh-manusia

13

Anda mungkin juga menyukai