Anda di halaman 1dari 11

OM

SWASTYASTU
• Pengertian, Hakikat Dan Ciri-ciri
Belajar
• Pilar-pilar Belajar Menurut Unesco
Disusun Oleh

Usiren Amohuso : 2216011032


I Jero Nyoman Krisna Aditya : 2216011052
Weldiansyah Milala : 2216011052
Viona Dwi Agustin : 2216011075
Pengertian
A. Pengertian Belajar Menurut Para Ahli
 James O. Whittaker, merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
 Crinbach berpendapat bahwa learning is shown by change in behavior as a result of
experience. Belajar sebagai aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman.
 Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process by which behavior (in
the broader sense) is originated or changed through practice or training. Belajar
adadalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melaui
praktek atau latihan. Sedangkan Geoch merumuskan belajar learning is change is
performance as a result of practice.
 Drs. Slameto merumuskan belajar sebagai suatu prose usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasilpengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
B. Pengertian Belajar Secara Umum
Berdasarkan pengertian-pengerian yang diberikan oleh para ahli di tas maka dapat di
simpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperolah
suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor
HAKIKAT BELAJAR
Dari sejumlah pengertian belajar yang telah diuraikan, ada kata yang sangat penting untuk
dibahas yaitu kata “perubahan” atau “Change”.
Ketika kata “perubahan” dibicarakan dan dipermasalahkan, maka pembicaraan sudah
menyangkut permasalah mendasar dari maslah belajar. Apapun formasi kata dan kalimat yang
dirangkai oleh para ahli untuk memberikan pengertia belajar, maka intinya tidak lain adalah masalah
“perubahan” yang terjadi dalam diri individu yang belajar. Perubahan yang dimaksudkan tentu saja
perubahan yang sesuai dengan perubahan yang diinginkan atau dikehendaki oleh pengertian belajar
dimaksud.
Oleh karena itu, seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan di akhir
aktivitasnya itu telah memperoleh perubahan dalam dirinya degan pemilikan
pengalaman baru, maka individu itu telah dikatan belajar. Tetapi perlu diingatkan,
bahwa perubahan yang terjadi akibat belajar adalah perubahan yang bersentuhan dengan
asfek kejiwaan dan mempengaruhi tingkah laku. Sedangkan perubahan tingkah akibat
mabuk karena meminum minuman keras, akibat gila, akibat tabrakan, dan sebagainya,
bukan kata gori belajar dimaksud.
Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa hakekat belajar adalah “perubahan” dan tidak
setiap perubahan adalah sebagai hasil belajar.
CIRI-CIRI BELAJAR
1. Perubahan yang terjadi secara sadar
Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurng-kurangnya individu
merasakan telah terjadi perubahan dalam dirinya.
2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung secara terus menerus dan tidak
statis.
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar, perubaha-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang
lebih baik dari sebelumnya.
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap dan permanen, ini berarti bahwa tingkah laku
yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi Karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar
terarah pada perubahan tingkah aku yang benar-benar disadari.
6. Perubahan mencakup seluruh asfek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui peroses belajar meliputi perubahan seluruh tingkah laku.
Pilar-Pilar Belajar Menurut UNESCO
Dalam dunia pendidikan kita sering mendengar istilah empat pilar pendidikan yang di gagas oleh UNESCO
yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together

• Learning to Know (Belajar Mengetahui) Pembelajaran yang berlangsung di sekolah umumnya


dimaksudkan mendorong siswa memperoleh pengetahuan secara terstruktur, di samping penguasaan alat
belajar. Dengan demikian pembelajaran merupakan sarana sekaligus sebagai upaya mencapai tujuan akhir
eksistensi manusia. Learning to Know (belajar untuk mengetahui), artinya belajar itu harus dapat
memahami apa yang dipelajari bukan hanya dihafalkan tetapi harus ada pengertian yang dalam.
• Learning to Do (Belajar Melakukan Sesuatu) Learning to do merupakan konsekuensi dari Learning to
know. Learning to do lebih ditekankan pada bagaimana mengajarkan anak-anak untuk mempraktikkan
segala sesuatu yang telah dipelajarinya dan dapat mengadaptasikan pengetahuan- pengetahuan yang telah
diperolehnya tersebut dengan pekerjaan-pekerjaan di masa depan. Memperhatikan secara cermat kemajuan-
kemajuan serta perubahan-perubahan yang terjadi, maka pendidikan tidak cukup hanya dipandang sebagai
transmisi atau melaksanakan tugas-tugas rutin, akan tetapi harus mengarah pada pemberian kemampuan
untuk berbuat menjangkau kebutuhan- kebutuhan dinamis masa mendatang, karena lapangan kerja masa
mendatang akan sangat tergantung pada kemampuan untuk mengubah kemajuan dalam pengetahuan yang
melahirkan usaha atau pekerjaan-pekerjaan baru.
• Learning to Live Together (Belajar Hidup Bersama)Learning to live together, pada dasarnya
adalah mengajarkan, melatih dan membimbing peserta didik agar mereka dapat menciptakan
hubungan melalui komunikasi yang baik, menjauhi prasangka-prasangka buruk terhadap orang lain
serta menjauhi dan menghindari terjadinya perselisihan dan konflik. Persaingan dalam misi ini harus
dipandang sebagai upaya-upaya yang sehat untuk mencapai keberhasilan, bukan sebaliknya bahwa
persaingan justru mengalahkan nilai-nilai kebersamaan bahkan penghancuran orang lain atau pihak
lain untuk kepentingan sendiri. Dengan demikian diharapkan kedamaian dan keharmonisan hidup
benar-benar dapat diwujudkan.
• Learning to Be (Belajar Menjadi Sesuatu) Learning to be mengandung arti bahwa belajar adalah
proses untuk membentuk jati dirinya sendiri. Oleh karena itu, pendidik harus berusaha memfasilitasi
peserta didik agar belajar mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai individu yang berkepribadian
utuh dan bertanggung jawab sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat. Learning to be,
sebagaimana diungkapkan secara tegas oleh komisi pendidikan, bahwa prinsip fundamental
pendidikan hendaklah mampu memberikan kontribusi untuk perkembangan seutuhnya setiap orang,
jiwa dan raga, intelegensi, kepekaan, rasa etika, tanggung jawab pribadi dan nilai- nilai spiritual.
Semua manusia hendaklah diberdayakan untuk berpikir mandiri dan kritis dan mampu membuat
keputusan sendiri dalam rangka menentukan sesuatu yang diyakini yang harus dilaksanakan.
KESIMPULAN

Dari materi yang kami buat dan kami bahas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan
yaitu Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi
individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang relative
permanen karena adanya pengalaman, Pendidikan merupakan bagian terpenting dari
kehidupan manusia dan menjadi sebuah kebutuhan. Pendidikan pertama dan utama
diperoleh dari kedua orang tuanya, selanjutnya diteruskan ke lembaga pendidikan formal
maupun informal. Dalam dunia pendidikan kita sering mendengar istilah empat pilar
pendidikan yang di gagas oleh UNESCO yaitu learning to know, learning to do, learning to
be, dan learning to live together.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai