Anda di halaman 1dari 32

PPG DALJAB ANGKATAN IV

UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2021

MODUL 2 STRUKTUR DAN


FUNGSI PADA MAKHLUK HIDUP
KB 4. Metabolisme

PENULIS:
MISTARINA, S.Pd
PENDALAMAN MATERI BIOLOGI

BIOLOGI MODUL 2
STRUKTUR DAN FUNGSI PADA MAKHLUK
HIDUP

KEGIATAN BELAJAR 4
METABOLISME

PENULIS:
MISTARINA, S.Pd

PPG DALJAB ANGKATAN IV


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2021

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas karuniaNya
sehingga Saya dapat menyelesaikan Modul 2 Struktur Dan Fungsi Pada
Makhluk Hidup yaitu KB 4 Metabolisme ini. Pada materi metabolisme ini
membahas tentang enzim, proses katabolisme dan proses anabolisme. Tetapi
penulis membatasi materinya khusus pada materi Katabolisme.
Modul ini diperuntukkan bagi mahasiswa atau siswa yang mengikuti
pembelajaran Biologi khususnya Metabolisme Sel. Tujuan penyusunan modul ini
adalah untuk menambah pengetahuan mahasiswa atau siswa dalam bidang biologi
terkait materi Struktur Dan Fungsi Pada Makhluk Hidup. Dengan
bertambahnya pengetahuan tersebut, diharapkan mahasiswa atau siswa akan lebih
mantap dalam mengajarkan materi tersebut nantinya.
Terima kasih Saya sampaikan kepada dosen PPG Biologi Universitas
Sebelas Maret dan teman-teman seperjuangan, serta pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyusunan modul ini. Akhir kata, saya sekali lagi
mengharapkan saran dari para pembaca demi penyempurnaan modul ini.
Demikian sepenggal kata pengantar dalam modul ini. Selanjutnya saya ucapkan
selamat belajar, semoga saudara sukses mampu mengimplementasikan
pengetahuan yang diberikan dalam modul ini.

Teluk Kuantan, September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
A. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1. Deskripsi Singkat .................................................................................................... 1
2. Relevansi ................................................................................................................. 2
3. Panduan Belajar ...................................................................................................... 3
B. INTI............................................................................................................................. 4
1. Kompetensi Dasar ................................................................................................... 4
2. Indikator Pembelajaran ........................................................................................... 4
3. Uraian Materi .......................................................................................................... 5
A. Katabolisme ........................................................................................................ 5
B. Katabolisme Karbohidrat .................................................................................... 5
C. Keterkaitan Katabolisme Karbohidrat, Lemak dan Protein .............................. 15
4. Rangkuman ........................................................................................................... 19
5. Tugas Terstruktur .................................................................................................. 20
6. Forum diskusi........................................................................................................ 21
C. PENUTUP................................................................................................................. 22
1. Soal Sumatif .......................................................................................................... 22
2. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut .......................................................................... 27
3. Kunci jawaban ...................................................................................................... 27
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 28

ii
A. PENDAHULUAN

1. Deskripsi Singkat

Pernahkah kalian pergi ke rumah sakit? Kalau kita perhatikan, pada umumnya
para pasien yang berada di rumah sakit kebanyakan di infus. Apa tujuan
pemberian infus kepada para pasien ini? Pada saat sakit, terkadang seseorang
akan kehilangan selera makan. Bahkan, seorang pasien di rumah sakit dengan
kondidi tertentu tidak diperbolehkan menguyah makanan. Namun, tubuh
perlu mendapatkan asupan makanan yang cukup untuk menjaga kondisi
tubuh. Oelh karena itu, biasanya pasien di rumah sakit akan diberi cairan
infus. Dengan memasukkan cairan infus ke tubuh pasien, kebutuhan zat
makanan akan terpenuhi terutama glukosa yang menjadi sumber energi
utama.

Sumber: https://www.liputan6.com/health/read/4022243/alasan-kemenkes-
merekomendasikan-615-rs-turun-kelas
Cairan infus, biasanya memiliki kandungan glukosa, ion-ion organik dalam
bentuk garam mineral seperti natrium, kalium, klor dan kalsium. Dengan

1
demikian, pemberian cairan infus sangat membantu seorang pasien dalam
melangsungkan proses metabolism untuk memperoleh energi.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, dapat kita sadari bahwa dalam kehidupan
sehari – hari, kita sering berhadapan dengan persoalan yang apabila kita
telusuri ternyata merupakan masalah biologi.
Pada dasarnya, tujuan dari pemberian cairan infus tersebut kepada pasien
adalah untuk membantu pasien melangsungkan proses metabolism untuk
memperoleh energi.
Proses metabolisme merupakan keseluruhan proses reaksi kimia yang terjadi
pada sel tubuh mahluk hidup, baik reaksi pemecahan maupun penyusunan
senyawa kimia tertentu. Proses metabolisme dalam tubuh dibedakan menjadi
dua, yaitu katabolisme dan anabolisme.

2. Relevansi

Metabolisme sel memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu biologi.


Tidak sedikit masalah kontekstual yang berkaitan dengan proses metabolisme
sel. Materi dalam modul ini dibahas menggunakan problem based learning,
dengan demikian akan ada banyak pembahasan yang diawali dengan
pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu contoh dari proses metabolisme yang terjadi di dalam sel tubuh
adalah proses pengubahan makanan dan minuman yang kita konsumsi
menjadi energi. Energi dibutuhkan oleh tubuh agar sel dan jaringan tubuh
tetap sehat, tumbuh dan berkembang, serta fungsinya berjalan dengan baik.
Jadi, setelah mempelajari materi ajar ini, diharapkan pembaca mampu
menguasai konsep dasar tentang proses metabolisme sel yang terjadi dalam
tubuh makhluk hidup, diantaranya:
 Proses katabolisme
 Respirasi aerob
 Respirasi anaerob
 Keterkaitan katabolisme karbohidrat, lemak dan protein

2
3. Panduan Belajar

Dalam modul ini terdapat “Masalah” yang berisi tentang permasalahan


kontekstual dalam kehidupan sehari-hari terkait metabolisme sel yang terjadi
dalam tubuh makhluk hidup. Dalam masalah yang disajikan tersebut terdapat
pula alternatif penyelesaiannya. Ada pula “definisi” dan juga “konsep” terkait
metabolisme sel yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Setelah memahmi
masalah, akan disimpulkan konsep dasarnya dan kalian bisa mencoba berlatih
menjawab contoh soal. Diakhir pembelajaran terdapat rangkuman dan tes
sumatif beserta kunci jawabannya. Kalian bisa berlatih terlebih dahulu
menjawab soal tes sumatif kemudian baru mencocokkan dengan kunci
jawaban tersebut.

3
B. INTI

1. Kompetensi Dasar

Adapun Kompetensi Dasar yang harus siswa penuhi dalam modul ini adalah:

1.2 Menjelaskan proses metabolisme sebagai reaksi enzimatis dalam


makhluk hidup
4.2 Menyusun laporan hasil percobaan tentang mekanisme kerja enzim,
fotosintesis, dan respirasi anaerob

2. Indikator Pembelajaran

Materi pada modul ini penulis batasi hanya pada proses Katabolisme yaitu
membahas tentang respirasi aerob dan respirasi anaerob. Adapun indikator yang
akan dicapai, yaitu:

1.2.1 Menjelaskan pengertian dari katabolisme


1.2.2 Menjelaskan tahapan reaksi dalam respirasi aerob
1.2.3 Menjelaskan tahapan reaksi dalam respirasi anaerob
1.2.4 Menganalisis perbedaan respirasi aerob dengan respirasi
1.2.5 Menganalisis perbedaan fermentasi alkohol dengan fermentasi asam
laktat
1.2.6 Mengidentifikasi keterkaitan antara katabolisme karbohidrat, lemak
dan protein

4
3. Uraian Materi

A. Katabolisme

Katabolisme adalah proses penguraian senyawa kompleks menjadi


senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Proses ini menghasilkan energi
yangdapat digunakan oleh makhluk hidup sehingga disebut reaksi eksorgonik.

B. Katabolisme Karbohidrat

Sebelum memahami apa itu katabolisme karbohidrat, mari kita pahami


konsep awal katabolisme karbohidrat dari permasalahan yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari. Sebagai gambaran awal tentang materi katabolisme
karbohidrat ini, mari perhatikan pada gambaran masalah berikut ini.

Masalah Konsep Katabolisme Karbohidrat

Sumber : https://cdn-asset.jawapos.com/wp-content/uploads/2019/06/olahraga-5.jpg

Salah satu aktivitas yang dilakukan oleh makhluk hidup adalah bergerak,
contoh aktivitas bergerak salah satunya adalah olahraga marathon. Dalam
berolahraga atau beraktivitas, tubuh memerlukan energi. Energi dihasilkan
melalui proses katabolisme dengan cara mengubah makanan dan minuman
yang dikonsumsi.
 Bagaimana proses pengubahan bahan makanan yang kita konsumsi
menjadi energi tersebut?
 Berapa jumlah energi yang dihasilkan oleh makanan yang berupa
karbohidrat, lemak dan protein?
 Adakah kaitan oksigen yang kita hirup dengan pembentukan energi?

Buatlah susunan jarak antar kota tujuan yang akan ditempuh wisatawan5
tersebut jika wisatawan memulai perjalanannya dari Kota Siak Sri
Indrapura!
Berdasarkan kegiatan tersebut, Anda telah mengetahui proses pembentukan
energi pada makhluk hidup. Jadi proses pengubahan makan menjadi energi terjadi
pada proses respirasi sel. Melalui proses respirasi sel akan dihasilkan energi yang
dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup untuk melakukan berbagai aktivitas.

Berdasarkan kebutuhan oksigen, respirasi sel dibedakan menjadi dua


macam, yaitu repirasi aerob dan respirasi anaerob. Secara umum, proses respirasi
aerob membutuhkan oksigen, sedangkan respirasi anaerob tidak membutuhkan
oksigen.

1) Repirasi Aerob

Respirasi aerob merupakan proses pengubahan bahan makanan menjadi


energi yang membutuhkan oksigen (O2) bebas. Persamaan reaksi pada proses
respirasi aerob adalah sebagai berikut.

C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + ATP


Glukosa oksigen karbon air energi
dioksida

Respirasi bertujuan menghasilkan energi dari sumber nutrisi yang


dimiliki. Semua makhluk hidup melakukan respirasi dan tidak hanya berupa
pengambilan udara secara langsung. Respirasi dalam kaitannya dengan
pembentukan energi dilakukan di dalam sel. Oleh karena itu, prosesnya
dinamakan respirasi sel. Organel sel yang berfungsi dalam menjalankan tugas
pembentukan energy ini adalah mitokondria.
Respirasi termasuk ke dalam kelompok katabolisme karena didalamnya
terjadi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana,
diikuti dengan pelepasan energi. Energi yang kita gunakan dapat berasal dari
hasil metabolisme tumbuhan.

6
Sumber : https://www.gurupendidikan.co.id/wp content/uploads/2016/09/aerob.jpg

Respirasi aerob dapat dibedakan menjadi empat tahap, yaitu:


1. glikolisis,
2. dekarboksilasi oksidatif
3. siklus krebs
4. transport elektron.
Untuk memahami tahapan-tahapan tersebut, cermati uraian berikut ini.

a) Glikolisis

Glikolisis adalah peristiwa pemecahan molekul glukosa (senyawa


kimia dengan 6 atom C) menjadi 2 molekul yang lebih sederhana, yaitu
asam piruvat (senyawa kimia dengan 3 atom C).
Peristiwa glikolisis menunjukkan perubahan dari glukosa, kemudian
makin berkurang kekomplekskan molekulnya dan berakhir sebagai
molekul asam piruvat. Glikolisis terjadi dalam sitoplasma sel. Prosesnya
terdiri atas beberapa langkah, seperti pada gambar berikut:

7
Sumber : https://ekosistem.co.id/glikolisis/

Terdapat 10 tahapan pada proses glikolisis yang dikelompokkan menjadi 3


fase, yaitu:
a) Fase investasi energi, terdiri dari 3 tahap mulai dari pemecahan
glukosa sampai menjadi fruktosa 1,6-difosfat
b) Fase pembelahan, dimana fruktosa 1,6-difosfat dipecah menjadi 2
molekul gliseraldehid 3 fosfat
c) Fase pembentukan energi, mulai dari 1,3-difosfogliserat sampai
terbentuk asam piruvat
Jadi hasil akhir dari proses glikolisis ini adalah:

 2 molekul asam piruvat


 2 molekul NADH sebagai sumber
elektron berenergi tinggi
 2 molekul ATP

8
b) Dekarboksilasi Oksidatif

Dekarboksilasi oksidatif berlangsung dalam matriks mitokondria dan


merupakan reaksi kimia yang mengawali siklus Krebs. Setiap asam piruvat
yang dihasilkan pada glikolisis kemudian akan diubah menjadi Asetil-KoA
(koenzim-A). Perhatikan gambar berikut.

Sumber : https://hisham.id/wp-content/uploads/2019/08/Dekarboksilasi-oksidatif-
Piruvat.jpg
Asam piruvat ini akan mengalami dekarboksilasi sehingga gugus
karboksil akan hilang sebagai CO2 dan akan berdifusi keluar sel. Dua gugus
karbon yang tersisa kemudian akan mengalami oksidasi sehingga gugus
hidrogen dikeluarkan dan ditangkap oleh akseptor elektron NAD+. Gugus
yang terbentuk, kemudian ditambahkan koenzim-A sehingga menjadi asetil-
KoA.
Hasil akhir dari proses dekarboksilasi oksidatif adalah

 2 Asetil Koenzim A
 2 molekul NADH

c) Siklus Krebs

Siklus Krebs merupakan tahap lanjutan dari dekarboksilasi oksidatif.


Nama siklus ini berasal dari nama orang yang menemukan reaksi respirasi
aerob ini, yaitu Hans Krebs. Siklus ini disebut juga siklus asam sitrat.

9
Siklus Krebs berlangsung didalam matrik mitokondria pada kelompok
eukariota sedangkan pada kelompok prokariota berlangsung didalam
sitoplasma.
Proses metabolis ini berupa siklus karena adanya beberapa molekul
organik yang kembali dihasilkan setiap kali reaksi berakhir. Terdapat delapan
tahapan dalam satu kali siklus Krebs.
Untuk memahami proses yang terjadi pada siklus Krebs, perhatikan
gambar berikut.

Sumber :https://1.bp.blogspot.com/5bxQ20mVpJM/WXchUDlxjiI/s1600/siklus%2Bkrebs.jpg

Dapat disimpulkan bahwa siklus Krebs merupakan tahap ketiga dalam


respirasi aerob yang mempunyai tiga fungsi, yaitu menghasilkan NADH,
FADH2, ATP serta membentuk kembali oksaloasetat. Oksaloasetat ini
berfungsi untuk siklus Krebs selanjutnya.
Jadi dalam siklus Krebs, dari setiap 1 molekul glukosa akan dihasilkan:

 6 molekul NADH
 2 molekul FADH2
 2 molekul ATP

10
d) Sistem Transpor Elektron

Pada tahap ini terjadi rantai transport electron dan sintesis NADH dan
FADH2 yang dihasilkan pada tahapan sebelumnya menjadi ATP.
Proses transport elektron berlangsung di krista (membran dalam)
mitokondria. Tahapan ini disebut juga fosforilasi oksidatif karena
mengoksidasi NADH dan FADH2 yang akan menyumbangkan electron dan
ion hidrogen (H+)
Akseptor terakhir pada sistem transport elektron adalah O2. Inilah yang
menyebabkan prosenya ini respirasi aerob. O2 akan bereaksi dengan H+
sehingga terbentuk H2O. H+ juga akan memacu pembentukan ATP melalui
sintesis ATP oleh enzim ATP sintetase.

1 NADH = 3 ATP

1 FADH2 = 2 ATP

Berikut gambar dari pengubahan NADH dan FADH2 menjadi ATP

Sumber : https://idschool.net/sma/proses-dan-hasil-akhir-transpor-elektron/

Sumber : https://idschool.net/sma/proses-dan-hasil-akhir-transpor-elektron/

11
Rincian ATP yang dihasilkan dari respirasi aerob ini adalah:

Sumber : https://imgix2.ruangguru.com/assets/miscellaneous/png_sylo6n_7386.png
Ada perbedaan antara jumlah ATP yang dihasilkan organisme
eukariotik dan prokariotik. Pada organisme eukariotik, oksidasi NADH dan
FADH2 terjadi dalam membrane mitokondria. Namun, NADH pada
glikolisis dibentuk di dalam sitosol. Akibatnya, NADH tersebut harus
dimasukkan ke mitokondria. Pemindahan 2 NADH hasil glikolisis tersebut
memerlukan 2 ATP. Dengan demikian, jumlah total ATP yang dihasilkan
pada proses respirasi aerob sebanyak 36.
Sementara pada organisme prokariotik tidak memiliki mitokondria
sehingga tidak terjadi pengurangan ATP untuk pemindahan NADH ke
dalam mitokondria. Sehingga total ATP yang dihasilkan oleh organisme
prokariotik pada proses respirasi aerob sebanyak 38.

2) Respirasi Anaerob

Respirasi anaerob merupakan proses pengubahan bahan makanan


menjadi energi yang tidak membutuhkan oksigen (O2) bebas. Respirasi
anaerob juga menggunakan glukosa sebagai substrat. Respirasi anaerob
sering disebut juga fermentasi.
Organisme yang melakukan fermentasi di antaranya adalah bakteri
dan protista yang hidup di rawa, lumpur, makanan yang diawetkan, atau
tempat-tempat lain yang tidak mengandung oksigen. Beberapa organisme

12
dapat berespirasi menggunakan oksigen, tetapi dapat juga melakukan
fermentasi. Organisme seperti ini melakukan fermentasi jika
lingkungannya miskin oksigen. Sebagai contoh, sel-sel otot dapat
melakukan respirasi anaerob jika kekurangan oksigen.
Pada fermentasi, glukosa dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat,
2 NADH, dan terbentuk 2 ATP. Tetapi, fermentasi tidak bereaksi secara
sempurna memecah glukosa menjadi karbondioksida dan air, serta ATP
yang dihasilkan pun tidak sebesar ATP yang dihasilkan dari glikolisis.

Dari produk yang dihasilkan fermentasi dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. Fermentasi asam laktat

Pada sel hewan (juga manusia) terutama pada sel-sel otot yang
bekerja keras , energi yang tersedia tidaklah seimbang dengan kecepatan
pemanfaatan energi karena kadar O2 yang tersedia tidak mencukupi untuk
kegiatan respirasi aerob (reaksi yang membutuhkan oksigen).
Untuk mengatasi kebutuhan energi yang tidak tercukupi tersebut di
atasi dengan proses fermentasi asam laktat. Fermentasi asam laktat adalah
fermentasi glukosa yang menghasilkan asam laktat. Proses fermentasi asam
laktat dimulai dari lintasan glikolisis yang menghasilkan asam piruvat.
Karena tidak tersedianya oksigen maka asam piruvat akan mengalami
degradasi molekul (secara anaerob) dan dikatalisis oleh enzim asam laktat
dehidrogenase dan direduksi oleh NADH untuk menghasilkan energi dan
asam laktat.
Perhatikan gambar berikut!

13
Sumber : https://www.google.com/search?q=skema+fermentasi+asam+laktat&tbm

Pada manusia, kejadian ini sering temukan ketika seseorang


bekerja atau berolahraga berat/keras. Kekurangan oksigen menyebabkan
asam piruvat yang terbentuk dari tahapan glikolisis akan diuraikan menjadi
asam laktat, sehingga terjadi penimbunan asam laktat yang menyebabkan
timbulnya rasa pegal-pegal setelah seseorang bekerja/berolahraga
berat/keras.
Hasil dari proses fermentasi asam laktat ini adalah :

 2 molekul asam laktat


 2 molekul ATP

2. Fermentasi Alkohol

Proses ini terjadi pada beberapa mikroorganisme seperti jamur


(ragi), dimana tahapan glikolisis sama dengan yang terjadi pada
respirasi aerob. Beberapa organisme seperti khamir (Saccharomyces
cereviceace) melakukan fermentasi alkohol. Organisme ini mengubah
glukosa melalui fermentasi menjadi alkohol (etanol).
Setelah terbentuk asam piruvat (hasil akhir glikolisis), asam piruvat
mengalami dekarboksilasi (sebuah molekul CO2 dikeluarkan) dan
dikatalisis oleh enzim alkohol dehidrogenase menjadi etanol atau
alkohol dan terjadi degradasi molekul NADH menjadi NAD+ serta
membebaskan energi/kalor.
Perhatikan skema berikut.

14
Sumber : https://www.google.com/search?q=fermentasi+alkohol&hl=id&source
Hasil dari proses fermentasi alkohol ini adalah :

 2 molekul etanol/alkohol
 2 molekul ATP
 2 CO2

C. Keterkaitan Katabolisme Karbohidrat, Lemak dan Protein

a. Katabolisme Lemak

Lemak merupakan salah satu sumber energy bagi tubuh, bahkan


kandungan energinya paling tinggi diantara sumber energi yang lain, yaitu
1 gr lemak akan menghasilkan energi sebesar 9 kkal atau 1 mol asam
lemak/gliserol = 44 ATP. Energi hasil pemecahan lemak dimulai saat
lemak berada didalam kebutuhan energi. Pemecahan atau katabolisme
lemak dimulai saat lemak berada didalam system pencernaan makanan.
Lemak akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol. Dari kedua
senyawa tersebut, asam lemak sebagian mengandung sebagian besar
energi, yaitu sekitar 95%, sedangkan gliserol hanya mengandung 5% dari
besar energi lemak.
Untuk dapat menghasilkan energi, asam lemak akan mengalami
oksidasi yang terjadi didalm mitokondria, sedangkan gliserol dirombak
secara glikolisis. Gliserol dalam glikolisis akan diubah kembali menjadi
dihidroksi aseton fosfat. Oksidasi asam lemak juga melalui lintasan akhir
yang dilalui karbohidrat, yaitu siklus krebs. Setelah berada didalam

15
mitokondria, asam lemak akan mengalami oksidasi untuk menghasilkan
energi. Oksidasi asam lemak terjadi dalam dua tahap, yaitu oksidasi asam
lemak yang menghasilkan residu asetil KoA dan oksidasi asetil KoA
menjadi karbon dioksida melalui siklus Krebs.

b. Katabolisme Protein

Pada proses katabolisme protein asam-asam amino tidak dapat


disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino berlebihan atau terjadi
kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh akan
menggunakan asam amino sebagai sumber energi. Tidak seperti
karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan pelepasan gugus amina.
Gugus amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh.
Pada katabolisme protein, maka 1 gr protein akan menghasilkan energy
sebesar 4 kkal/gram atau 1 mol asam amino = 36 ATP.
Terdapat 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu:
1) Transaminasi: Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada α
ketoglutarat menghasilkan glutamat atau kepada oksaloasetat
menghasilkan aspartate.
2) Deaminasi oksidatif: Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion
ammonium Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium
(NH4+) yang selanjutnya masuk ke dalam siklus urea di hati. Dalam
siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang melalui ginjal
berupa urin.

c. Keterkaitan katabolisme karbohidrat, lemak dan protein

Kamu sudah mengetahui bahwa di dalam sel reaksi metabolisme tidak


terpisah satu sama lain yaitu membentuk suatu jejaring yang saling
berkaitan. Di dalam tubuh manusia terjadi metabolisme karbohidrat,
protein, dan lemak. Bagaimana keterkaitan ketiganya? Pada bagan terlihat

16
karbohidrat, protein, dan lemak bertemu pada jalur siklus Krebs dengan
masukan asetil koenzim A.

Sumber : https://4.bp.blogspot.com/-g43TydSK8s4

Asetil Ko-A merupakan bahan baku dalam siklus Krebs untuk


menghasilkan energi yang berasal dari katabolisme karbohidrat, protein,
maupun lemak. Titik temu dari berbagai jalur metabolisme ini berguna
untuk saling menggantikan “bahan bakar” di dalam sel, Hasil katabolisme
karbohidrat, protein, dan lemak juga bermanfaat untuk menghasilkan
senyawa- senyawa lain yaitu dapat membentuk ATP, hormon, komponen
hemoglobin ataupun komponen sel lainnya.
Lemak (asam heksanoat) lebih banyak mengandung hidrogen terikat dan
merupakan senyawa karbon yang paling banyak tereduksi, sedangkan
karbohidrat (glukosa) dan protein (asam glutamat) banyak mengandung

17
oksigen dan lebih sedikit hidrogen terikat adalah senyawa yang lebih
teroksidasi.
Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energi dan
apabila ada pembakaran sempurna akan membebaskan energi lebih banyak
karena adanya pembebasan elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron
yang dibebaskan menunjukkan jumlah energi yang dihasilkan. Perlu kamu
ketahui pada jalur katabolisme yang berbeda glukosa dan asam glutamat
dapat menghasilkan jumlah ATP yang sama yaitu 36 ATP.
Sedangkan katabolisme asam heksanoat dengan jumlah karbon yang sama
dengan glukosa (6 karbon) menghasilkan 44 ATP, sehingga jumlah energi
yang dihasilkan pada lemak lebih besar dibandingkan dengan yang
dihasilkan pada karbohidrat dan protein. Sedangkan jumlah energi yang
dihasilkan protein setara dengan jumlah yang dihasilkan karbohidrat dalam
berat yang sama.
Dari penjelasan itu dapat disimpulkan jika kita makan dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak akan lebih memberikan
rasa kenyang jika dibandingkan dengan protein dan karbohidrat. Karena
rasa kenyang tersebut disebabkan oleh kemampuan metabolisme lemak
untuk menghasilkan energi yang lebih besar.

18
4. Rangkuman

Selamat! Anda telah berhasil menyelesaikan kegiatan belajar tentang Katabolisme. Hal-hal
penting yang telah anda pelajari dalam kegiatan belajar ini dapat dibaca pada rangkuman berikut.
 Katabolisme adalah proses penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa
yang lebih sederhana.
 Respirasi aerob merupakan proses pengubahan bahan makanan menjadi energi yang
membutuhkan oksigen (O2) bebas.
 Respirasi aerob berlangsung melalui 4 tahapan, yaitu tahapan glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif, siklus Krebs dan sistem transport elektron.
 Dalam proses respirasi aerob, 1 molekul glukosa akan menghasilkan energi sebesar 36
ATP
 Respirasi anaerob adalah proses pengubahan bahan makanan menjadi energi tanpa
membutuhkan oksigen (O2)
 Respirasi aerob disebut juga fermentasi. Ada 2 jenis fermentasi yaitu fermentasi asam
laktat dan fermentasi alcohol
 Dalam respirasi anaerob, 1 molekul glukosa akan menghasilkan energi sebesar 2 ATP
 Katabolisme lemak dimulai dari pemecahan lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
 Pada katabolisme lemak, energi yang dihasilkan dari 1 molekul glukosa adalah 44 ATP
 Katabolisme protein diawali dari pemecahan molekul protein menjadi asam amino.
 Pada katabolisme protein, energi yang dihasilkan dari 1 molekul glukosa adalah 36 ATP

19
5. Tugas Terstruktur

Cara Pembuatan Tapai Beras Ketan

1. Tujuan

Peserta didik mampu membuat produk makanan hasil fermentasi dengan cara yang benar melalui
kegiatan praktikum.

2. Alat dan Bahan


1. Pisau
2. Panci
3. Dandang
4. Kompor
5. Beras ketan
6. Ragi tapai
7. Daun pisang
8. Air
9. Kain

3. Cara Kerja
1. Cuci beras ketan sampai bersih.
2. Rendam beras ketan beberapa saat.
3. Tanaklah beras ketan hingga matang. Setelah matang, tiriskan beras ketan hingga dingin.
4. Siapkan panci dan atur daun pisang pada dasar panci. Masukkan beras ketan yang telah dingin ke
dalam panci.
5. Taburkan ragi tapai dengan hati-hati di atas beras ketan dalam panci. Selanjutnya, amati tekstur beras
ketan.
6. Tutuplah ketan dengan daun pisang. Selanjutnya, tutup panci dengan kain dan simpan pada
tempat hangat. Diamkan selama tiga hari. Amati tekstur dan rasa tapai beras ketan.
7. Tulislah hasil kegiatan dalam bentuk laporan dan presentasikan di depan kelas menggunakan
bahasa yang santun.

4. Hasil Praktikum
Catatlah hasil pengamatan Anda dalam tabel seperti berikut.
No. Faktor yang Diamati Sebelum Fermentasi Sesudah Fermentasi
1. Tekstur

2. Rasa

5. Pertanyaan dan Diskusi


4. Bagaimana perbedaan beras ketan sebelum dan sesudah didiamkan selama tiga hari?
5. Apakah proses yang terjadi pada beras ketan ketika didiamkan selama tiga hari?
6. Bagaimana rasa tapai beras ketan yang Anda buat? Kaitkan jawaban Anda dengan reaksi
fermentasi!
7. Bagaimana kesimpulan dari hasil percobaan yang telah Anda lakukan?
20
6. Forum diskusi

Untuk memperkuat pemahaman Saudara silakan diskusikan soal berikut!

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang ditandai tingginya kadar glukosa


(gula sederhana) yang ada dalam darah akibat penurunan sekresi atau kinerja
insulin. Insulin adalah hormone yang diproduksi oleh pancreas dan berfungsi
untuk mengendalikan kadar gula dalam darah. Kekurangan insulin atau
menurunnya kerja insulin membuat tubuh tidak mampu mengubah glukosa
menjadi sumber energi bagi sel. Oleh karena itu, penderita diabetes mellitus
perlu melakukan diet khusus agar kadar gula dalam darah dapat terkendali.

Berdasarkan permasalahan tersebut, bagaimana keterkaitan penyakit diabetes


mellitus dengan metabolism karbohidrat dan teknologi pengganti gula dalam
diet penderita diabetes mellitus?

21
C. PENUTUP

1. Soal Sumatif

Kerjakan soal tes sumatif di bawah ini untuk mengukur kemampuan


pemahaman tentang materi katabolisme.
1. Berikut adalah proses yang terjadi pada metabolisme:
1) Merupakan reaksi eksorgonik
2) Penguraian molekul kompleks menjadi molekul sederhana
3) Pembentukan molekul sederhana menjadi molekul kompleks
4) Membutuhkan NADPH sebagai sumber elektron
5) Menghasilkan ATP dan CO2
6) Menghasilkan glukosa dan O2
7) Merupakan reaksi endorgonik
Pernyataan yang terkait dengan proses katabolisme adalah….
a. 1), 2), 3)
b. 2), 3), 4)
c. 2), 3), 6)
d. 1), 2), 5)
e. 1), 2), 7)
2. Perhatikan skema rangkaian reaksi respirasi berikut!

Bagian yang ditunjuk angka I, II, III dan IV secara berurutan dalam table
berikut adalah….

22
I II III IV
dekarboksilasi transport
a glikolisis siklus Krebs
oksidatif elektron
dekarboksilasi transport
b glikolisis siklus Krebs
oksidatif elektron
dekarboksilasi transport
c glikolisis siklus Krebs
oksidatif elektron
dekarboksilasi transport
d siklus Krebs glikolisis
oksidatif elektron
transport dekarboksilasi
e siklus Krebs glikolisis
elektron oksidatif

3. Perhatikan beberapa hasil dari peristiwa respirasi aerob berikut!


1) 4 CO2
2) 2 ATP
3) 2 FADH2
4) 2 NADH
5) 2 asam piruvat
Suatu tahap respirasi aerob berlangsung di sitosol. Hasil dari tahap
tersebut ditunjukkan oleh angka….
a. 1), 2) dan 3)
b. 1), 3) dan 5)
c. 1), 4) dan 5)
d. 2), 3) dan 4)
e. 2), 4) dan 5)
4. Perhatikan skema rangkaian reaksi respirasi berikut ini!

23
Bagian 1, dan 2 secara berurutan adalah ….
a. glikolisis, siklus krebs
b. glikolisis, transfer electron
c. siklus krebs, transfer electron
d. siklus krebs, glikolisis
e. transfer electron, siklus krebs
5. Perhatikan pernyataan beberapa berikut!
1) Memerlukan oksigen bebas
2) Tidak memerlukan oksigen bebas
3) Mengubah glukosa menjadi ATP
4) Melalui tahapan glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs dan
system transport elektron
5) Dapat dilakukan oleh mikroorganisme tertentu
Ciri-ciri respirasi anaerob ditunjukkan oleh pernyataan pada angka….
a. 1), 2) dan 3)
b. 1), 3) dan 5)
c. 1), 4) dan 5)
d. 2), 3) dan 5)
e. 2), 4) dan 5)
6. Perhatikan skema proses respirasi anaerob yang dilakukan oleh
Sacharromyces berikut!

P
Q

R
Yang ditunjuk oleh P, Q dan R secara urut dalam proses respirasi anaerob
adalah ....
a. 2 Asam piruvat, 2 CO2 dan 2 etanol
b. 2 Asetil CoA, 2 asam piruvat dan 2 etanol
c. Asam piruvat, 2FADH dan 2 ADP

24
d. 2 CO2 , FADH, dan 2asetil CoA
e. 2 Asetil CoA, 2 CO2 dan 2 etanol
7. Bowo merasakan pegal dan nyeri pada otot-otot lengannya setelah sehari
sebelumnya berlatih renang. Timbulnya rasa pegal dan nyeri tersebut
disebabkan oleh….
a. Kurang pemanasan sehingga terjadi pemecahan molekul glukosa yang
banyak jumlahnya
b. Otot memerlukan energi yang banyak sehingga terjadi penimbunan
panas pada otot
c. Otot memerlukan energi yang dipenuhi melalui pemecahan glukosa
secara aerob
d. Belum terbiasa berenang sehingga energi yang dikeluarkan banyak
e. Timbunan asam laktat akibat respirasi anaerob pada otot
8. Pernyataan yang tidak tepat mengenai fermentasi alkohol dan fermentasi
asam laktat yaitu….
a. Fermentasi alkohol dan asam laktat menggunakan mikroorganisme
yang sama
b. Fermentasi alkohol dan asam laktat menghasilkan asam piruvat
sebagai senyawa antara
c. fermentasi alkohol dan asam laktat menggunakan glukosa sebagai
bahan utama
d. fermentasi alkohol menghasilkan etanol dan fermentasi asam laktat
menghasilkan asam laktat
e. fermentasi alkohol dan asam laktat masing-masing menghasilkan 2
ATP
9. Dalam pembuatan roti tawar melalui fermentasi ragi Saccharomyces sp
dihasilkan CO2 yang menyebabkan roti menjadi mengembang. CO2
tersebut berasal dari proses perubahan senyawa .....

a. asam asetat menjadi alcohol


b. asam asetat menjadi asam piruvat

25
c. asam piruvat menjadi asetaldehid
d. asam piruvat menjadi alkohol
e. glukosa menjadi asam piruvat
10. Karbohidrat, lemak dan protein adalah senyawa penghasil energi yang
dapat saling menggantikan. Hubungan katabolisme karbohidrat, lemak dan
protein digambarkan dalam skema berikut.

Berdasarkan gambar, bagian yang ditunjuk huruf P, Q dan R secara


berurutan adalah….
a. Asam nukleat, dekarboksilasi oksidatif, dan suksinil Ko-A
b. Asam amino, dekarboksilasi oksidatif, dan asetil Ko-A
c. Asam nukleat, dekarboksilasi oksidatif, dan asetil Ko-A
d. Asam amino, glikolisis, dan suksinil Ko-A
e. Asam amino, glikolisis, dan asetil Ko-A

26
2. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut

Setelah mengerjakan Uji Kompetensi segera periksa jawaban Anda dengan


kunci jawaban yang terdapat pada akhir modul. Untuk mengetahui skor yang
Anda peroleh, perhitungannya adalah sebagai berikut;
Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di
bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi ajar.
RUMUS:

Tingkat Penguasaan = (Jumlah jawaban benar x 5) %

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:


100% = sangat kompeten
65% - 75% = kompeten
< 65% = tidak kompeten

Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 65% atau lebih, Selamat! Anda
dapat melanjutkan ke materi ajar selanjutnya. Tetapi apabila tingkat
penguasaan Anda kurang dari 65%, maka Anda harus kembali mempelajari
uraian materi ajar ini, terutama pada bagian materi yang kurang Anda kuasai.
Belajarlah lebih giat lagi, jangan berkecil hati, pasti Anda berhasil!

3. Kunci jawaban

Berikut ini merupakan kunci jawaban dari tes sumatif tersebut diatas.
1. d
2. b
3. e
4. c
5. d
6. a
7. e
8. a
9. c
10. b

27
Daftar Pustaka

Campbell, Neil A, & Reece, Jane B. 2008. Biologi Ed. 9. Jakarta: Erlangga
Hastuti, Retno dkk. 2021. Buku Interaktif Biologi Untuk SMA/MA.
Yogyakarta : Intan Pariwara
Irnaningtias. 2019. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Nurulfitri, Susi. 2020. Modul Pembelajaran SMA Biologi. Jakarta:
Kemendikbud
Purwoko, Agung dkk. 2018. Erlangga Express UN 2018 untuk SMA/MA
Biologi Program IPA. Jakarta: Erlangga

28

Anda mungkin juga menyukai