Anda di halaman 1dari 14

PROSES METABOLISME

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi Manusia


Dosen Pembingbing: Nofa Anggraini, M.Kes

Disusun oleh
kelompok 5:

(220606133)
Intan Purnama Sari (220606175)
Hani Nurohmah (220606394)
Ai Fazia Ardianti (220606385)
Sinta Nuraeni (220606445)
Meita Ayu Damayanti (220606200)

Elsa mawadah
Ririn kundologita (220606243)
Fitri Handayani (220606150)
Esti Fajriati Muntaha (220606305)
Lia Apriyanti (220606187)
PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN ALIH JENJANG
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ABDI NUSANTARA
JAKARTA
2022

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan anugerah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Proses Metabolisme sebagai salah satu
syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih banyak kepada Nofa Anggraini, M.Kes selaku
dosen pengampu mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia yang telah memberikan tugas dan
membimbing kami serta kepada seluruh anggota kelompok yang telah berusaha dan bekerja
keras dalam penyusuan makalah ini sehingga bisa terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang harus dilengkapi pada
makalah ini, kami sangat menerima kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermnafaat bagi pembaca atau sebagai
studi pembanding dengan makalah lain.

Jakarta, 10 November 2022

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Anabolisme dan Katabolisme

2.2 Keseimbangan Energi Di Dalam Tubuh Manusia3

2.3 Kalori Yang Terkandung Dalam Karbohidrat, Protein dan Lemak4

2.4 Metabolik Rate dan Bassal Metabolik Rate Pada Wanita Hamil6

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………..10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
 
 
1.1 Latar Belakang
Metabolisme merupakan proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup (sel).
Berdasarkan prosesnya, metabolisme dibedakan menjadi dua, yaitu anabolisme dan
katabolisme. Anabolisme adalah proses penyusunan molekul kompleks dari molekul
sederhana dengan menggunakan energi tinggi. Sedangkan Katabolisme adalah proses
penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik.
Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang
berinteraksi dengan enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa
intermediat yang lazim disebut dengan metabolit, yang merupakan substrat pada jenjang
reaksi berikutnya. Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut
metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang disebut metabolomika.
Pada proses anabolisme, energi yang dibutuhkan lebih banyak sehingga reaksinya dapat
berlangsung cepat dan efisien serta memerlukan energi dalam bentuk energi panas. Proses ini
memerlukan energi yang lebih besar karena, dalam proses anabolisme proses yang terjadi
lebih banyak dan prosesnya yang cepat dan efisien sehingga energi yang di perlukan lebih
besar. Reaksi seperti ini disebut juga reaksi endergonik atau reaksi endoterm. Sedangkan
dalam proses katabolisme  energi yang di butuhkan lebih sedikit. Hal ini terjadi
dikarenakan pada reaksi katabolisme hanya menguraikan zat dan melepaskan energi. Jadi
energi yang diperlukan lebih sedikit.  Suatu proses di mana terjadi pelepasan energi disebut
juga reaksi eskergonik atau reaksi eksoterm.
Dalam proses metabolisme baik anabolisme maupun katabolisme, kedua proses tersebut
melibatkan peran enzim. Enzim sangat diperlukan sebagai katalisator (senyawa yang dapat
mempercepat proses terjadinya reaksi tanpa habis reaksi). Enzim bekerja dengan cara
menempel pada permukaan molekul zat–zat yang bereaksi, dan dengan demikian dapat
mempercepat proses reaksi.

1
1.2 Rumusan Masalah
 
1. Apa yang dimaksud Anabolisme dan Katabolisme?
2. Bagaimanakah mengatur keseimbangan energi di dalam tubuh manusia ?
3. Berapa Kalori yang terkandung dalam karbohidrat, protein dan lemak?
4. Bagaimanakah hasil Metabolik rate dan bassal metabolik rate pada wanita hamil?
 
1.3 Tujuan
 
1. Mengetahui Anabolisme dan Katabolisme
2. Mengetahui Bagaimana mengatur keseimbangan energi di dalam tubuh manusia
3. Mengetahui kalori apa saja yang terkandung dalam karbohidrat, protein dan lemak
4. Mengetahui hasil metabolik rate dan basal metabolik rate pada wanita hamil

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Anabolisme Dan Katabolisme


Metabolisme merupakan seluruh peristiwa reaksi-reaksi kimia yang berlangsung dalam
sel makhluk hidup. Metabolisme terdiri atas dua proses, yaitu anabolisme dan katabolisme.
Anabolisme adalah penyusunan senyawa kimia sederhana menjadi senyawa kimia atau
molekul komplek. Pada peristiwa ini diperlukan energi dari luar. Energi yang digunakan
dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut,
selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi
senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak
hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang
terbentuk. Energi yang digunakan dalam anabolisme dapat berupa energi cahaya atau energi
kimia. Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan fotosintesis, sedangkan
anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan kemosintesis.
Katabolisme adalah reaksi pemecahan/pembongkaran senyawa kompleks menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan menghasilkan energi yang dapat digunakan
organisme untuk melakukan aktivitasnya. Fungsi reaksi katabolisme adalah untuk
menyediakan energi dan komponen yang dibutuhkan oleh reaksi anabolisme.

2.2 Keseimbangan Energi


Keseimbangan energi di perlukan dalam tubuh manusia. Energi yang ada di dalam
tubuh kita di katakan seimbang apabila energi yang masuk melalui makanan yang di makan
sama besar dengan energi yang dikeluarkan oleh tubuh untuk kelangsungan hidup. Keadaan
energi yang seimbang didalam tubuh ini akan menghasilkan berat badan ideal atau normal. 
Ada cara untuk menentukan berat badan ideal orang dewasa adalah dengan mengukur
Indeks Masa Tubuh (IMT) (Body Mass Index/BMI). 

Keterangan: 
BB = Berat badan (kg) 
TB = Tinggi badan (m) 
 

3
Nilai IMT didapat dihubungkan dengan risiko terhadap penyakit. Berikut hubungan antara
keduanya:
 
IMT Risiko terhadap penyakit
20-25 Sangat rendah
25-30 Rendah
30-35 Sedang
35-40 Tinggi
   >40 Sangat tinggi

Adapun klasifikasi Indeks Masa Tubuh di Indonesia dapat dilihat di bawah ini:
 
Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0
Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,5
Norma 18,5 – 25,0
l
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0 – 27,0
Kelebihan berat badan tingkat ringan >27,0
 
2.3 Kalori Yang Terkandung Dalam Karbohidrat, Protein, Dan Lemak
Salah satu fungsi terpenting dari traktus gastrointestinal adalah mencerna
nutrien berupa karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan air yang digunakan makhluk
hidup untuk memproduksi energi, penyusunan protein kompleks dan lemak, serta
maintenans elektrolit dan total cadangan cairan tubuh. Produksi energi melibatkan
oksidasi nutrien (karbohidrat, lemak, dan protein) yang menghasilkan ikatan fosfat
berenergi tinggi dimana energi disimpan untuk proses kehidupan, serta karbon
dioksida dan air dihasilkan sebagai produk sampingan. Ikatan fosfat berenergi tinggi
yang paling penting adalah adenosin trifosfat (ATP). Molekul yang tersebar di seluruh
tubuh ini adalah tempat penyimpanan energi bagi tubuh, menyediakan energi yang
diperlukan untuk semua proses fisiologis dan reaksi kimiawi. Kemungkinan, proses
intraseluler yang paling penting yang memerlukan energi dari hidrolisis ATP adalah

4
pembentukan ikatan peptida antar asam amino selama sintesis protein. Selain itu,
kontraksi otot skeletal juga tidak dapat terjadi tanpa adanya energi yang berasal dari
hidrolisis ATP.
Metabolisme nutrisi dalam sel diarahkan menuju sintesis akhir adenosin
trifosfat (ATP). Energi yang diperlukan untuk proses fisiologis dan Reaksi kimia
berasal dari fosfat berenergi tinggi yang berikatan dengan ATP.
Metabolisme nutrien diperlukan untuk pembentukan ATP yang ketika
dihidrolisis akan menghasilkan energi untuk transpor ion pada semua membran sel.
Transpor aktif diperlukan untuk mempertahankan distribusi ion yang diperlukan
untuk beberapa proses seluler, antara lain untuk propagasi impuls saraf. Pada tubulus
ginjal, 80% dari ATP digunakan untuk transpor ion membran. Sebagai tambahan dari
fungsinya sebgai transfer energi, ATP juga merupakan prekursor dari siklik adenosin
monofosfat (cAMP), sebuah molekul sinyal yang penting.
Pada orang dewasa, total kebutuhan energi rata-rata 39 kkal/kg pada pria dan
34 kkal/kg pada wanita. Sekitar 20 kkal/kg digunakan sebagai metabolisme basal
yang diperlukan untuk mempertahankan integritas membran sel dan tugas lain yang
memerlukan energi untuk membuat kita tetap hidup. Pada keadaan istirahat,
pengeluaran kalori basal kira-kira sekitar 1,1 kkal per menit, yang memerlukan sekitar
200 sampai 250 mL oksigen per menit pada seorang pria dengan berat badan 70 kg
untuk oksidasi nutrien. Semakin meningkatnya tingkat aktivitas diatas keadaan basal,
kebutuhan kalori (dan oksigen) semakin meningkat sebanding dengan pengeluaran
energi yang dibutuhkan.

Tabel Estimasi Pengeluaran Energi pada Orang Dewasa.


Aktivitas Pengeluaran Energi (kkal/menit)
Basal 1.1
Duduk 1.1 1.8
Berjalan (2.5 mil/jam) 4.3
Berjalan (4 mil/jam) 8.2
Menaiki tangga 9.0
Berenang 10.9
Bersepeda (13 mil/jam) 11.1

5
Nilai energi makanan telah distandarkan dan dinyatakan dalam jumlah kalori yang
dihasilkan:
Protein 4.1 kkal/g
Lemak 9.3 kkal/g
Karbohidrat 4.1 kkal/g

Lemak mencakup sebagian besar dari tempat penyimpanan energi karena massanya
yang lebih besar dan nilai kalori yang lebih tinggi. Oleh karena itu, bentuk utama dari
energi kimiawi yang disimpan dalam tubuh adalah lemak (trigliserida). Tingginya
densitas kalori dan sifat hidrofobik dari trigliserida memungkinkan penyimpanan
energi yang efisien tanpa adanya akibat osmotik yang merugikan.

2.4 Metabolik rate dan bassal metabolik rate pada wanita hamil
Metabolisme secara harfiah berarti perubahan, digunakan untuk menyebut semua
transformasi kimiawi dan energi yang terjadi di dalam tubuh. Umumnya, kehamilan
mempunyai efek pada metabolisme, karena itu Wanita hamil perlu mendapat makanan
yang bergizi dan dalam kondisi sehat. Metabolisme yang terjadi selama kehamilan :
2.4.1 Basal Metabolic Rate (BMR)
Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR), meninggi hingga 15-20 %
terutama pada trimester akhir. Sistem endokrin juga meninggi dan tampak lebih
jelas kelenjar gondoknya (grandula tiroedea).
2.4.2 Asam Alkali
Keseimbangan asam alkali (acic-base blance) sedikit mengalami perubahan
konsentrasi, alkali pada wanita tidak hamil 155 mEq/liter, sedangkan pada wanita
hamil 145 mEq/liter, natrium serum turun dari 142 mEq/liter menjadi 135
mEq/liter, bikarnonat plasma turun dari 25 mEq/liter menjadi 22 mEq/liter.
2.4.3 Metabolisme Protein
Protein dibutuhkan dalam jumlah yang banyak pada kehamilan untuk
perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan badan ibu, serta untuk
persiapan laktasi. Maka dari itu perlu diperhatikan agar wanita hamil
memperoleh cukup protein selama hamil. Diperkirakan 1 gram protein setip kilo
gram berat badan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada pemeriksaan
plasma protein ditemukan adanya penurunan pada fraksil bumin dan pula sedikit

6
penurunan gamma globulin. Perubahan – perubahan dalam plasma protein ini
dalam satu minggu postpartum kembali kepada keadaan sebelum adanya
kehamilan.
2.4.4 Metabolisme Hidrat Arang
Hidrat arang: seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat, sering
kencing dan kadang kala dijumpai glucosuria yang meningkatkan kia pada DM.
Dalam kehamilan, pengaruh kelenjar endokrin agak terasa, seperti
somatomamotropin, plasma insulin dan hormon-hormon adrenal -17- ketosteroid.
Untuk rekomendasi, harus diperhatikan sungguh-sungguh hasil GTT oral dan
GTT intravena.
2.4.5 Metabolisme Lemak
Metabolism lemak juga terjadi. Kadar kolestrol meningkat sampai 350 mg atau
lebih per 100 cc. Hormon somatomammotropin mempunayi peranan dalam
pembentuk lemak pada payudara. Deposid lemak lainnya terdapat di badan, perut
dan lengan.
2.4.6 Metabolisme mineral
a. Kalsium yaitu dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari sedangkan untuk
pembentukan tulang-tulang terutama dalam trimester terakhir dibutuhkan 30
– 40 gram.
b. Fosfor yaitu dibutuhkan rata-rata 2 gram/hari.
c. Zat Besi yaitu dibutuhkan tambahan zat besi kurang lebih 800 mg atau 30 –
50 mg sehari.
d. Air yaitu wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
2.4.7 Kenaikan Berat Badan
Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5 – 16,5 kg. Kenaikan berat badan
yang terlalu banyak ditemukan pada keracunan hamil (pre-eklamsi dan eklamsi).
Kenaikan berat badan wanita hamil disebabkan oleh janin, plasenta, air ketuban,
uterus, payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein dan retensi air.
2.4.8 Kalori
Kebutuhan kalori meningkat selama dan laktasi. Kalori yang dibutuhkan untuk
ini terutama diperoleh dari pembakaran zat arang, khususnya sesudah kehamilan
lima bulan keatas. Namun, bila dibutuhkan dipakai lemak ibu untuk mendapatkan
tambahan kalori.

7
Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung banyak
protein di Indonesia masih banyak dijumpai penderita defisiensi zat besi dan
vitamin B oleh karena itu wanita hamil harus diberikan Fe dan roboransia yang
berisi mineral dan vitamin.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Metabolisme merupakan seluruh peristiwa reaksi-reaksi kimia yang berlangsung
dalam sel makhluk hidup. Metabolisme terdiri atas dua proses, yaitu anabolisme
dan katabolisme.
2. Anabolisme adalah penyusunan senyawa kimia sederhana menjadi senyawa kimia
atau molekul komplek. Katabolisme adalah reaksi pemecahan/pembongkaran
senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan
menghasilkan energi yang dapat digunakan organisme untuk melakukan
aktivitasnya.
3. Produksi energi melibatkan oksidasi nutrien (karbohidrat, lemak, dan protein)
yang menghasilkan ikatan fosfat berenergi tinggi dimana energi disimpan untuk
proses kehidupan, serta karbon dioksida dan air dihasilkan sebagai produk
sampingan. Ikatan fosfat berenergi tinggi yang paling penting adalah adenosin
trifosfat (ATP). Molekul yang tersebar di seluruh tubuh ini adalah tempat
penyimpanan energi bagi tubuh, menyediakan energi yang diperlukan untuk
semua proses fisiologis dan reaksi kimiawi. Semakin meningkatnya tingkat
aktivitas diatas keadaan basal, kebutuhan kalori (dan oksigen) semakin meningkat
sebanding dengan pengeluaran energi yang dibutuhkan.
4. Umumnya, kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu Wanita
hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung banyak protein
di Indonesia masih banyak dijumpai penderita defisiensi zat besi dan vitamin B
oleh karena itu wanita hamil harus diberikan Fe dan roboransia yang berisi
mineral dan vitamin.

B. Saran
Sebagai tenaga kesehatan kita diharapkan mengetahui tentang bagaimana proses
metabolisme terjadi dalam tubuh agar bisa menjelaskan pada pasien/masyarakat
bagaimana proses tersebut terjadi dan apa saja yang harus dilakukan agar tubuh kita
tidak mengalami gangguan pada system metabolism tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

C Pearce, Evelyn.2016. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.
Kimbal, J.W. Biologi. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Sri, Naniek sayekti.2011. Biologi SMA/MA Kelas 3. Depok: ARYA DUTA.
Tengku. 2012. Anabolisme dan Katabolisme
https://www.academia.edu/8502407/
Metabolik_rate_dan_basal_metabolic_rate_pada_wanita_hamil

10

Anda mungkin juga menyukai