“GANGGUAN METABOLISME”
Oleh :
KEMENTERIAN KEMENKES RI
Tahun 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita sampaikan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa nikmat dan kesehatan, iman dan ilmu
pengetahuan. Penulisan makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas mahasiswa dalam
pemahaman tentang “Gangguan Metabolisme”. Kami sepenuhnya menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dan kesalahan dalam menyusun makalah ini, maka dari itu kritik dan
saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu atas ide dan saranya, serta menilai dan
memeriksa makalah ini.
Penyusun
I
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
I
BAB II
PEMBAHASAN
I
mereka tampak normal, tetapi beberapa hari atau beberapa minggu kemudian, nafsu
makannya akan berkurang, muntah, tampak kuning (jaundice) dan pertumbuhannya yang
normal terhenti. Hati membesar, di dalam air kemihnya ditemukan sejumlah besar protein
dan asam amino, terjadi pembengkakan jaringan dan penimbunan cairan dalam tubuh.
b. Glikogenosis
Glikogenosis (Penyakit penimbunan glikogen) adalah sekumpulan penyakit keturunan
yang disebabkan oleh tidak adanya 1 atau beberapa enzim yang diperlukan untuk mengubah
gula menjadi glikogen atau mengubah glikogen menjadi glukosa (untuk digunakan sebagai
energi). Pada glikogenosis, sejenis atau sejumlah glikogen yang abnormal diendapkan di
dalam jaringan tubuh, terutama di hati.
Gejalanya timbul sebagai akibat dari penimbunan glikogen atau hasil pemecahan
glikogen atau akibat dari ketidakmampuan untuk menghasilkan glukosa yang diperlukan oleh
tubuh. Usia ketika timbulnya gejala dan beratnya gejala bervariasi, tergantung kepada enzim
apa yang tidak ditemukan.
I
a. Pankreas
Pankreas mempunyai pulau Langerhans yang mana didalamnya ada sel beta dan sel
alpha. Sel beta berfungsi menghasilkan hormon insulin sedangkan sel alpha menghasilkan
hormon glukgon. Efek anti insulin berfungsi sebagai faktor hiperglikemik dan glikogenolitik
meningkatkan kadar gula darah. Ada dua cara kerja insulin dalam pankreas, yaitu :
1) Teori 1 (Teori Levine)
Insulin mentransfer glukosa melalui membran sel otot serat lintang, tetapi tidak
menggangu perpindahan glukosa melalui sel membran hati.
2) Teori 2
Insulin diperlukan untuk fosforilasi glukosa dalam sel menghasilkan glukosa 6
posfatase. Untuk pengikatan ini dibutuhkan enzim hexokinase yang dihasilkan oleh sel hati.
A.Kelenjar hipofisis menghasilkan zat inhibitor hexokinase. Insulin merupakan zat antagonis
terhadap hexokinase.
b. Kelenjar hipofisis
Adanya Growth hormon dan hormon ACTH. Efeknya dapat menghambat enzim
hexoki nase. Bila kelenjar hipofisis hiperaktif akan menyebabkan terjadi diabetes.
c. Kelenjar Adrenal
Glukoneogenesis yaitu perubahan bentuk protein menjadi karbohidrat. Karena
pengaruh hormon steroid yang dihasilkan oleh kortex adrenal. Bila berlangsung terus
menerus maka akan menekan sel beta pankreas sehingga menimbulkan difesiensi insulin
permanen. Aktivitas adrenal bergantung kepada kelenjar hipofisis anterior
I
a. Membangun sel-sel yang rusak.
b. Membentuk zat-zat pengatur seperti enzim dan hormon.
c. Membentuk zat inti energi (1 gram energi kira-kira akan menghasilkan 4,1
kalori).
Gangguan metabolism protein terjadi pada:
a. Kreatin dan kreatinin
Kreatin disintesis di hati dari asam amino methionin, glisin, dan arginin. Di otot
skelet, kreatin mengalami posforilasi menjadi posfokreatin yang merupakan sumber energi
penting di otot skelet. ATP yang berasal dari proses glikolisis dan posforilasi oksidatif. ATP
bereaksi dengan kreatin membentuk ADP dan sejumlah besar posfokreatin. Kreatinin dalam
urin berasal dari pemecahan posfokreatin.
Kreatinuria secara normal dapat terjadi pada anak-anak, wanita selama mengandung
dan setelah melahirkan. Pada laki-laki sangat jarang terjadi kecuali pada kondisi kerja yang
berlebihan. Kreatinuria pada laki-laki biasanya terjadi akibat kelaparan, tirotoksikosis, DM
yang tidak terkontrol, dan kerusakan otot (myopati).
7
b. Asam Urat
Asam urat berasal dari basa nitrogen penyusun asam nukleat (RNA dan DNA) yaitu
purin dan pirimidin. Asam nukleat dalam makanan setelah di pencernaan, kemudian
diabsorpsi dan sebagian besar purin dan pirimidin dimetabolisme oleh hati. Purin sebagian
kecil dikeluarkan lewat urin terutama setelah diubah menjadi asam urat. Asam urat ini
merupakan hasil akhir dari pada metabolisme purin. Sebagian asam urat ini dioksidasi
menjadi ureum dan diekskresi.
Kadar asam urat normal dalam darah adalah 4 mg/dL (0,24 mmol/L). Di ginjal asam
urat difiltrasi, kemudian 98% direabsorpsi dan sisanya 2% diekskresikan. Penimbunan asam
urat di persendian, ginjal, dan atau jaringan lainnya akan menimbulkan nyeri sendi atau
disebut gout. Persendian yang biasanya terkena adalah metatarsophalangeal (ibu jari kaki).
Ada 2 jenis gout yaitu:
1) Gout primer terjadi karena abnormalitas enzim yang menyebabkan produksi asam urat
meningkat.
2) Gout sekunder karena penurunan ekskresi asam urat atau kenaikan produksi asam urat
karena meningkatnya penghancuran sel darah putih yang banyak mengandung asam urat
seperti penyakit ginjal, leukemia, dan pneumonia.
2.4 Tanda dan Gejala Kelainan Metabolik
Gejala kelainan metabolisme genetik sangat bervariasi tergantung pada masalah
metabolisme yang ada. Beberapa gejala umum dari kelainan metabolisme antara lain:
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pengidap gangguan metabolic seperti :
a. Menghindari konsumsi makanan yang sulit untuk diproses oleh seluruh tubuh secara
normal.
b. Mengganti enzim yang terhilanng dari tubuh dengan cara mengonsumsi suplemen
pengganti enzim tersebut, agar proses metabolism dapat membaik.
c. Melakukan diet khusus yang dapat dikonsultasikan dengan dokter atau ahli gizi
terlebih dahulu.
I
Karena sebagian besar jenisnya tidak dapat disembuhkan, gangguan metabolic hanya
dapat ditangani secara terbatas. Beberapa prinsip umum yang biasanya diikuti dalam
penanganan gangguan metabolic, seperti :
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Beberapa gejala umum dari kelainan metabolisme antara lain: nafsu makan
menurun, lemah, muntah, penurunan berat badan, keterlambatan perkembangan tubuh
dll. Gejala dapat datang tiba-tiba atau berkembang perlahan. Gejala dapat ditimbulkan
oleh makanan, obat-obatan, dehidrasi, penyakit ringan, atau faktor lainnya dan gejala
muncul dalam beberapa minggu setelah kelahiran dalam banyak kondisi.
3.2 Saran
Saya harap kita semua dapat mengetahui ciri-ciri dan bagaimana penyakit
gangguan metabolism ini terjadi sehingga kita dapat berhati-hati dalam memberikan
asupan makanan pada tubuh kita.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://arisanjaya07042008.blogspot.com/2012/07/kelainan-metabolisme.html
http://asri92d3analis.mhs.unimus.ac.id/files/2012/06/makalah-kelainan-metabolisme-
karbohidrat-punya-asri.pdf
http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/10/makalah-biokimia-gangguan-metabolisme.html
http://www.doktercantik.com/arsip/makalah-kelainan-metabolisme.html
http://www.scribd.com/doc/72509637/Makalah-Penyakit-Gangguan-Metabolisme-Karbohidrat
William F. Ganong.2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 22. EGC, Jakarta : EGC
11