Anda di halaman 1dari 15

OM

Swastyastu
KELOMPOK 3 :
NI LUH PUTU RESMI SWARNADI
(07)
NI KOMANG YATININGRUM
(08)
IDA AYU EKA CAHYANI
DEWI (09)
NI KADEK SINTYANI(19)

RESTU BRAHMASTA (23)


LAPORAN
PENDAHULUAN
FIBROSIS PARU
1. Definisi
Fibrosis adalah proses pembentukan jaringan fibrin. Fibrosis dapat terjadi setelah proses
degenerasi leiomyoma. Beberapa sitokina yang dapat menginduksi fibrosis. Beberapa jenis
fibrosis yang dikenal antara lain, mediastinal, retroperitoneal, periobital, retroorbital, patu, hati,
sistik
Pada histopatologi, fibrosis paru adalah kelompok kelainan pada paru yang meliputi usual
interstitial pneumonia atau fibrosis paru idiopatik, desquamative interstitial pneumonia,
respiratory bronchiolitis interstitial, pneumonia, diffuse alveolar damage atau acute interstitial
pneumonia, dan nonspecific interstitial pneumonia.
Fibrosis adalah pembentukan jaringan ikat fibrosa berlebih dalam suatu organ atau jaringan
dalam proses reparatif atau reaktif.
Jadi fibrosis adalah kondisi dimana terjadi pembentukan jaringan ikat fibrosa yang berlebihan
pada suatu organ atau jaringan akibat proses peradangan.
2. Etiologi

A. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh
menyerang dirinnya sendiri.Kondisi autoimun yang dapat menyebabkan fibrosis
paru termasuk:
• Rheumatoid arthritis • Permatomiositis
• Lupus erythematosus • Vaskulitis
• Infeksi
• Skleroderma • Bakteri
• Polimiositis • Virus seperti hepatitis
C,adenovirus, dan virus herpes
C. Paparan lingkungan
a. Asap rokok
b. Debu
c. Infeksi

D. Obat-obatan tertentu
a. Obat kemoterapi (methotrexate dan cyclophosphamide)

b. Obat penyakit jantung (antibiotik,nitrofurantoin dan ethambutol)

c. Obat antiperadangan (rituximab dan sulfasalazine)

E. Radioterapi

Terapi radiasi atau radioterapi yang umumnya diberikan untuk mengobati kanker
berisiko merusak paru-paru.
Selain beberapa penyebab
diatas ,ada juga faktor-faktor yang
dapat meningkatkan risiko
seseorang terkena fibrosis
paru,yaitu:

1. Usia dan jenis kelamin

2. Kebiasaan merokok

3. Faktor keturunan
3. Patofisiologi

Fibrosis timbul akibat perbaikan jaringan sebagai mekanisme lanjutan pada penyakit
paru yang menimbulkan peradangan atau nekrosis. Jenis fibrosis paru yang paling
sering ditemukan adalah fibrosis lokal pada parenkim paru akibat keadaan yang
disebabkan oleh tuberkolosis, abses paru, bronkhiektasis atau pneumonia yang tidak
teratasi. Kadang-kadang fibrosis paru dapat secara difus menyerang parenkim paru,
terutama pada septum interaveolar. Tidak seperti pada fibrosis lokal, fibrosis paru difus
merupakan kelainan yang menyebabkan kecacatan dan sering sekali fatal. Terjadinya
fibrosis paru difus menunjukkan stadium akhir penyakit paru baik yang sebabnya
diketahui maupun yang belum diketahui (Smeltzer dan Bare,2002).
Mutasi genetik pada kromosom 7
4. Pathway
Kesalahan proses dan regenerasi protein CFTR

CFTR tidak berfungsi

Kegagalan fungsi sekunder CFTR

Gg. Regulasi absorpsi Na+ dan Cl-

Volume air pada S. Pernafasan

Pengentalan mukus

Statis Mukus
Bersihan Jalan Statis
Nafas Tidak
Gangguan
Mukus
Efektif Pola Nafas
Penumpukan
Penurunan kadar Pertumbuhan
sputum
O2 dalam darah bakteri

- Sianosis Bau mulut tidak Infeksi saluran


- Kelemahan fisik sedap pernafasan

Resiko - Hipertermia
Gangguan Perubahan - Obstruksi
Nutrisi Kurang nasal
Aktivitas Dari Kebutuhan - Polip
Tubuh - Rhinorhea
5. Klasifikasi
Adapun jenis fibrosis yang sering terjadi, yaitu :
• Fibrosis Paru
Gangguan paru-paru yang menyebabkan jaringanpada paru-paru
terluka secara bertahap.

• Fibrosis Paru Idiopatik


Penyakit serius yang tidak diketahui penyebabnya ditandai oleh
menyebarnya peradangan paru-paru, fungsi paru-paru tergangu, dan sulit
bernafas.

• Fibrosis Sistik/Kistik
Sebuah ganguan keturunan yang mengancam jiwa serta merusak
paru-paru dan sistem Pencernaan. Fibrosis kistik ini disebabkan oleh mutasi
atau perubahan gen.
• Fibrosis Retriperitoneal
Ditandai oleh perkembangan fibrosis yang luas di seluruh
retroperitoneum, biasanya berpusat diatas permukaan antaerior vertebra
lumbar keempat dan kelima dan mengakibatkan jebakan dan obstruksi
struktur retroperitoneal, terutama ureter.
• Mediastinal Fibrosis
Fibrosis mediastinum adalah komplikasi jarang dari
histoplasmosis pari dimana inang merespons histoplasmosis dengan
fibrosis berlebihan yang akhirnya membungkus pembuluh darah besar
dan atau bronkus.
• Fibrosis Hati
Salah satu jenis hepatitis atau radang yang terjadi pada hati
sebagai upaya untuk menyelamatkan luka yang terjadi pada hati, dan
melibatkan sederet jenis sel induk dan mediator.
6. Manifestasi klinis
Tanda dan gejala fibrosis paru yang mungkin timbul adalah :
• Batuk kering
• Kelelahan
• Kelemahan pada tangan
• Nyeri otot (mialgia) dan sendi
• Pembuluh darah membengkak dan melebar pada bagian sclera mata (putih mata)
yang menyebabkan mata terlihat memerah
• Penurunan berat badan yang derastis
• Rasa sakit pada persendian
• Ruam kulit yang gatal
• Sesak napas
Ada yang ingin bertanya
teman-teman?
Santhi,
Om Santhi,
Santhi
Om

Anda mungkin juga menyukai