Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fibrosis adalah proses pembentukan jaringan fibrin. Fibrosis dapat
terjadi setelah proses degenerasi leiomioma. Beberapa sitokina yang dapat
menginduksi fibrosis antara lain, TGF-β, TNF-α, PDGF, CTGF, endotelin,
GM-CSF, IL-1β, IL-6, IL-10, dan IL-13.Beberapa jenis fibrosis yang dikenal
antara lain, mediastinal, retroperitoneal, periorbital, retroorbital, paru, hati,
sistik.
Pada histopatologi, fibrosis paru adalah kelompok kelainan pada paru
yang meliputi usual interstitial pneumonia atau fibrosis paru idiopatik,
desquamative interstitial pneumonia, respiratory bronchiolitis interstitial lung
disease, lymphoid interstitial pneumonia, cryptogenic organizing pneumonia,
diffuse alveolar damage atau acute interstitial pneumonia, dan nonspecific
interstitial pneumonia.
Fibrosis paru bukanlah nama suatu penyakit melainkan istilah patologi
yang menyatakan adanya jaringan pengikat dalam jumlah yang berlebihan.
Fibrosis timbul akibat perbaikan jaringan sebagai mekanisme lanjutan pada
penyakit paru yang menimbulkan peradangan atau nekrosis. Jenis fibrosis
paru yang paling sering ditemukan adalah fibrosis lokal pada parenkim paru
akibat keadaan yang disebabkan oleh tuberkolosis, abses paru,
bronkhiektasis atau pneumonia yang tidak teratasi. Kadang-kadang fibrosis
paru dapat secara difus menyerang parenkim paru, terutama pada septum
interaveolar. Tidak seperti pada fibrosis lokal, fibrosis paru difus merupakan
kelainan yang menyebabkan kecacatan dan sering sekali fatal. Terjadinya
fibrosis paru difus menunjukkan stadium akhir penyakit paru baik yang
sebabnya diketahui maupun yang belum diketahui (Smeltzer dan Bare,2002).

B. Rumusan Malasah
1. Bagaimana konsep dasar dari Fibrosis Paru ?
2. Bagaimana asuhan keperawatan dari Fibrosis Paru ?

C. Tujuan
1. Mengetahui konsep dasar dari Fibrosis Paru
2. Mengetahui asuhan keperawatn dari Fibrosis Paru
BAB II
KONSEP TEORI

A. Pengertian
Fibrosis adalah proses pembentukan jaringan fibrin. Fibrosis dapat
terjadi setelah proses degenerasi leiomioma. Beberapa sitokina yang dapat
menginduksi fibrosis antara lain, TGF-β, TNF-α, PDGF, CTGF, endotelin,
GM-CSF, IL-1β, IL-6, IL-10, dan IL-13.Beberapa jenis fibrosis yang dikenal
antara lain, mediastinal, retroperitoneal, periorbital, retroorbital, paru, hati,
sistik.
Pada histopatologi, fibrosis paru adalah kelompok kelainan pada paru
yang meliputi usual interstitial pneumonia atau fibrosis paru idiopatik,
desquamative interstitial pneumonia, respiratory bronchiolitis interstitial lung
disease, lymphoid interstitial pneumonia, cryptogenic organizing pneumonia,
diffuse alveolar damage atau acute interstitial pneumonia, dan nonspecific
interstitial pneumonia.

B. Etiologi
Penyebab fibrosis paru belum diketahui dengan pasti dan masih dalam
penelitian medis. Kemungkinan Fibrosis paru dapat disebabkan oleh berbagai
kondisi termasuk proses inflamasi kronis (sarkoidosis, granulomatosis
Wegener), infeksi, agen lingkungan (asbes, silika, paparan gas-gas tertentu),
paparan radiasi pengion (seperti terapi radiasi untuk mengobati tumor dari
dada) , kronis kondisi (lupus, rheumatoid arthritis), dan obat-obat tertentu.
Resiko terjangkitnya fibrosis paru akan meningkat apabila :
1. Perokok
2. Berusia antara 50 dan 70 tahun
3. Memiliki sejarah keluarga yang menderita fibrosis paru
4. Sedang menjalani kemoterapi
5. Sedang menjalani terapi radiasi
6. Sedang menderita bagasosis
7. Sedang menderita pneumonitis hipersensitifitas
8. Sedang menderita reumatoid arthritis
9. Sedang menderita sklerodorma
10. Sedang menderita tuberkolosis
11. Sering terpapar oleh polusi polusi udara seperti sulfur dioksida, amonia,
hydrogen sulfida dan klorin
12. Telah didiagnosa mengidap lupus
13. Telah didiagnosa mengidap sarkoidosis

C. Manifestasi klinis
Tanda dan gejala fibrosis paru yang mungkin timbul adalah :
1. Batuk kering
2. Kelelahan
3. Kelemahan pada tangan
4. Nyeri otot (mialgia)
5. Pembuluh darah membengkak dan melebar pada bagian sclera mata
(putih mata) yang menyebabkan mata terlihat memerah
6. Penurunan berat badan yang derastis
7. Rasa sakit pada persendian
8. Ruam kulit yang gatal
9. Sesak napas

D. Patofisiologi
Fibrosis paru bukanlah nama suatu penyakit melainkan istilah patologi
yang menyatakan adanya jaringan pengikat dalam jumlah yang berlebihan.
Fibrosis timbul akibat perbaikan jaringan sebagai mekanisme lanjutan pada
penyakit paru yang menimbulkan peradangan atau nekrosis. Jenis fibrosis
paru yang paling sering ditemukan adalah fibrosis lokal pada parenkim paru
akibat keadaan yang disebabkan oleh tuberkolosis, abses paru,
bronkhiektasis atau pneumonia yang tidak teratasi. Kadang-kadang fibrosis
paru dapat secara difus menyerang parenkim paru, terutama pada septum
interaveolar. Tidak seperti pada fibrosis lokal, fibrosis paru difus merupakan
kelainan yang menyebabkan kecacatan dan sering sekali fatal. Terjadinya
fibrosis paru difus menunjukkan stadium akhir penyakit paru baik yang
sebabnya diketahui maupun yang belum diketahui (Smeltzer dan Bare,2002).
Segera setelah radiasi paru akan terjadi gangguan pada sel-sel
alveolar tipe-2 sebagaimana terdeteksi dengan mikroskop elektron, dan
pelepasan surfaktan. Dalam satu jam pertama akan terjadi pengurangan
lamellar bodies pada pneumosit tipe-1. Lamellar bodies ini mensekresi
surfaktan melalui eksositosis. Sejumlah peneliti mencoba menjadikan
pelepasan dini surfaktan ini sebagai petanda akan berkembangnya
pneumonitis radiasi.
Dalam 24 jam akan timbul edema subendotelial dan perivaskular serta
pelepasan materi protein. Fase berikutnya, proliferasi pneumosit tipe-2,
terjadi antara bulan pertama dan ketiga dimana terjadi hipertrofi
kompensatoar dari lamellar bodies. Septum alveolar menjadi lebih
hiperselluler ( dengan mast cells, sel-sel plasma, fibroblast, makrofag dan sel-
sel PMN ) dan timbulnya fibrosis interstitial dengan sejumlah benang-benang
kollagen. Pneumosit tipe-2 menjadi abnormal dimana tampak degenerasi
pada organel dan perubahan-perubahan bentuk.
Setelah 6 bulan, terjadi obliterasi kapiler dan digantikan oleh jaringan
fibrosis, deposit kollagen yang ekstensif, pneumosit tipe 2 dalam jumlah lebih
banyak dan sel-sel otot polos arterial. Dalam 9 bulan atau lebih,sel-sel
inflamasi menghilang, jumlah pneumosit-2 kembali normal dan sejumlah
kapiler regenerasi. Dari sini terlihat bahwa pneumonitis radiasi adalah suatu
alveolitis akibat kerusakan pneumosit tipe-2 alveolar.
Disamping kerusakan pneumosit tipe-2, kerusakan sel-sel endotel juga
berperanan pada perlangsungan pneumonitis radiasi atau fibrosis. Dalam
beberapa hari setelah radiasi, sel-sel endotel menunjukkan perubahan
ultrastruktural dan peningkatan permiabilitas, ditandai dengan edema
perivaskular dan kongesti.
Kerusakan vaskular akibat radiasi menyebabkan eksudasi protein
plasma ke dalam rongga ekstravaskuler yang diduga menjadi faktor utama
berlangsungnya proses fibrosis. Makrofag alveolar dan netrofil adalah sel-sel
yang memegang peranan utama melalui pelepasan fibronektin dan MDGF.
E. Pathway
F. Komplikasi
1. Gagal napas
Kegagalan pernafasan adalah pertukaran gas yang tidak
adekuat sehingga terjadi hipoksia, hiperkapnia (peningkatan
konsentrasi karbon dioksida arteri), dan asidosis.
2. Hipertensi pulmoner
Fibrosis paru menyebabkan kadar oksigen dalam darah
menurun.Penurunan kadar oksigen (hipoksia) dapat mengakibatkan
tekanan tinggi pada arteri pulmonalis (pembuluh yang membawa darah
dari jantung ke paru-paru untuk menerima oksigen)
3. Embolisme paru
Ada juga bukti bahwa pasien yang menderita fibrosis paru
mungkin pada peningkatan risiko penggumpalan darah yang
perjalanan ke paru-paru
4. Kanker paru
Kanker paru-paru adalah sebuah penyakit dimana terjadi
pertumbuhan sel kanker yang tak terkendali dalam paru-paru.
5. Kor pulmonal
Kor pulmonal adalah suatu keadaan medis yang ditandai
dengan pembesaran dan kerusakan ruang jantung kanan bawah
(ventrikel kanan)
6. Pneumotoraks
Pneumothorax adalah penumpukan dari udara yang bebas
dalam dada diluar paru yang menyebabkan paru untuk mengempis.
G. Penatalaksanaan
Penanganan dan pengobatan Fibrosis Paru dapat berbeda tergantung
pada kondisi pasien dan penyakit yang dideritanya. Pilihan pengobatan
adalah:
1. Imunosupresan
2. Kortikosteroid
3. Rehabilitasi Paru
4. Terapi Oksiden
5. Transplantasi Paru-paru

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Identitas
2. Keluhan Utama
Batuk kering, Kelelahan, Kelemahan pada tangan, Nyeri otot (mialgia), mata terlihat
memerah, Penurunan berat badan yang derastis, Rasa sakit pada persendian,
Ruam kulit yang gatal dan Sesak napas.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Sedang menderita pneumonitis hipersensitifitas, Sedang menderita, reumatoid
arthritis, Sedang menderita sklerodorma, Sedang menderita tuberkolosis, Telah
didiagnosa mengidap lupus dan Telah didiagnosa mengidap sarkoidosis
4. Riwayat Penyakit Dahulu
5. Riwayat penyakit Keluarga
6. Pemeriksaan Fisik
Kadang-kadang, selama pemeriksaan paru-paru dengan stetoskop, dokter dapat
mendengar suara berderak di dada. Crackles ini memiliki suara yang sangat khas
dan sangat mirip dengan suara terdengar ketika Velcro ditarik terpisah. Ini sering
disebut sebagai "Velcro crackles (atau rales)"
7. Pemeriksaan Penunjang
a. X-ray Dada mungkin atau tidak mungkin abnormal
b. CT scan resolusi tinggi akan sering menunjukkan kelainan. Jenis sinar-X
menyediakan gambar potongan melintang dari paru-paru dalam resolusi yang
sangat rinci. Temuan klasik dalam pertunjukan idiopathic pulmonary fibrosis difus
perifer parut pada paru-paru dengan gelembung kecil (dikenal sebagai bula)
berdekatan dengan lapisan luar dari permukaan paru-paru, sering di dasar paru-
paru.
c. Pengujian fungsi paru-paru adalah jelas abnormal. Volume paru-paru dapat
dikurangi yang mungkin aliran udara, tetapi menemukan karakteristik adalah
pengurangan kapasitas menyebarkan. Kapasitas difusi adalah ukuran dari
kemampuan paru-paru untuk pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida) ke
dalam dan keluar dari aliran darah.
d. Biopsi bedah terbuka, yang berarti bahwa dinding dada harus operasi dibuka di
bawah anestesi umum untuk menghapus sebagian dari jaringan paru-paru, mungkin
diperlukan untuk memperoleh jaringan yang cukup untuk membuat diagnosis yang
akurat. Jenis yang paling umum dari biopsi dalam situasi ini adalah dengan
thoracoscope video yang dibantu. Pada dasarnya, ini melibatkan menempatkan
sebuah tabung kecil ke dalam rongga dada melalui biopsi sampel dapat diperoleh.
Seringkali, jika situasi klinis sangat klasik dalam presentasi, biopsi mungkin tidak
diperlukan. Spesimen biopsi diperiksa oleh seorang ahli patologi mikroskopis untuk
mengkonfirmasi kehadiran fibrosis.
B. Diagnosa Keperawatan
C. Rencana Keperawatan

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Fibrosis adalah proses pembentukan jaringan fibrin. Fibrosis dapat terjadi setelah
proses degenerasi leiomioma.
Pada histopatologi, fibrosis paru adalah kelompok kelainan pada paru yang meliputi
usual interstitial pneumonia atau fibrosis paru idiopatik, desquamative interstitial
pneumonia, respiratory bronchiolitis interstitial lung disease, lymphoid interstitial
pneumonia, cryptogenic organizing pneumonia, diffuse alveolar damage atau acute
interstitial pneumonia, dan nonspecific interstitial pneumonia.
Penyebab fibrosis paru belum diketahui dengan pasti dan masih dalam penelitian
medis. Kemungkinan Fibrosis paru dapat disebabkan oleh berbagai kondisi
termasuk proses inflamasi kronis (sarkoidosis, granulomatosis Wegener), infeksi,
agen lingkungan (asbes, silika, paparan gas-gas tertentu), paparan radiasi pengion
(seperti terapi radiasi untuk mengobati tumor dari dada) , kronis kondisi (lupus,
rheumatoid arthritis), dan obat-obat tertentu.
Tanda dan gejala fibrosis adalah batuk kering, kelelahan, kelemahan pada tangan,
nyeri otot (mialgia), mata terlihat memerah, penurunan berat badan yang derastis,
rasa sakit pada persendian, ruam kulit yang gatal dan sesak napas.

B. Saran
Cara mencegah fibrosis paru maupun penyakit paru lainnya adalah dengan berhenti
merokok dan merubah gaya hidup menjadi gaya hidup yang sehat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Muttaqin, Arif.2008.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem


Pernapasan.Jakarta : EGC
2. Djojodibroto, Darmanto.2009.Respirologi (Respiratory Medicine).Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai