Anda di halaman 1dari 12

Studi Kasus Penyimpangan...

(Siti Aisyah) 795

STUDI KASUS PENYIMPANGAN PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA TUNALARAS


TIPE CONDUCT DISORDER
CASE STUDY ON SEXUAL BEHAVIOR DEVIATIONS OF ADOLESCENT WITH CONDUCT
DISORDER
Oleh: Siti Aisyah, Universitas Negeri Yogyakarta
Sitisipp@gmail.com

Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai bentuk-bentuk penyimpangan
seksual, penyebab penyimpangan perilaku seksual. serta faktor risiko dan faktor protektif dari
penyimpangan perilaku seksual yang dilakukan oleh remaja dengan conduct disorder. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif jenis studi kasus. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
subjek melakukan perilaku penyimpangan seksual yang melibatkan orang lain, maupun bentuk
perilaku menyimpang seksual tanpa melibatkan orang lain. Penyebab penyimpangan seksual yang
dilakukan oleh RND yaitu karena lingkungan yang kurang baik serta kurangnya kemampuan RND
untuk mengontrol libido. Faktor risiko yang dapat memperburuk perilaku RND yaitu lingkungan yang
kurang baik dan paparan pornografi. Faktor protektif yang dapat mengurangi atau menghilangkan
perilaku menyimpang seksual yang dilakukan oleh RND yaitu 1) adanya motivasi RND untuk
mengurangi menonton video porno dan pemberian ilmu agama oleh guru; 2) pemberian pendidikan
kesehatan reproduksi; 3) bimbingan dan pengawasan terhadap perilaku RND; 4) perlindungan dari
pengaruh buruk internet; 5) pelaksanaan pendidikan bina diri dan sosial. Namun, seluruh faktor
protektif tersebut dalam pelaksanaannya masih perlu ditingkatkan dan lebih dilaksanakan secara
terstruktur.

Kata Kunci: Tunalaras, penyimpangan seksual, Conduct disorder

Abstract:
This study aimed to obtain information about the forms and causes of sexual behaviour
deviation and to identify the risk and protective factors by adolescent with conduct disorder. This
study used qualitative with case study research. The result showed that the subject (RND) did sexual
deviation by involving or without involving others. The causes of sexual deviation committed by RND
were due to poor social environment and lack to control the libido. Risk factors that can aggravate
RND’s sexual deviation were poor social environment and pornography exposured. The protective
factors that can reduce the sexual devation by RND were: 1) motivation to reduce watching porn and
religious knowledge from teachers; 2) reproductive health education; 3) guidance and supervision on
RND’s behaviour; 4) protection from bad influence of the internet; 5) implementation of self and
social-care education. However, these protective factors still need to be improved and implemented in
structured way.
Keywords: emotional and behavior disorder, sexual behavior deviation, conduct disorder
796 Jurnal Widia Ortodidaktika Vol 6 No 8 Tahun 2017

PENDAHULUAN menyimpang. RND sendiri saat ini berusia 15


tahun dan masuk pada usia remaja, remaja
Komisi Perlindungan Anak Indonesia merupakan masa antara anak-anak dan dewasa,
(KPAI) melalui website resminya telah merilis dimana pada masa ini banyak perubahan
data kasus pornografi dan cyber crime yang perkembangan yang akan terjadi. Seperti
melibatkan anak, baik anak sebgai korban perubahan perkembangan biologis, kognitif,
maupun sebagai pelaku pada tahun 2011 dan sosial-emosional. Pubertas termasuk dalam
sampai 2016. Dalam data tersebut proses perkembangan biologis pada remaja.
menunjukkan kasus pornografi dan cyber Saat pubertas perubahan hormon terjadi,
crime sudah menembus angka 1.709 kasus sehingga mempengaruhi perkembangan organ-
hanya dalam kurun waktu 6 tahun. Jumlah organ tubuh maupun potensi perilaku seksual
tersebut belum termasuk kasus anak sebagai pada remaja. Menurut Dariyo (2004: 20)
pelaku kekerasan seksual (pemerkosaan, dampak dari perubahan-perubahan hormon
pencabulan, sodomi/ pedofilia, dll) berjumlah saat pubertas salah satunya yaitu, “seorang
1498 kasus dan anak sebagai pelaku aborsi remaja akan mudah terangsang bila dirinya
sebanyak 88 kasus selama kurun waktu 2011- mempersepsi sebagian atau seluruh
2016 saja. Kasus anak sebagai pelaku penampilan fisik dari lawan jenisnya, sebagai
kekerasan seksual (pemerkosaan, pencabulan, sesuatu yang menimbulkan gairah seksual
sodomi/ pedofilia, dll) selama kurun waktu 6 (seksi).” Izzaty, et al (2013: 132-133)
tahun tersebut mencapai puncaknya pada tahun menjelaskan bahwa” pada masa remaja terjadi
2014 yang mencapai 561 kasus, selanjutnya keadaan yang disebut heightened emotionality,
angka tersebut menurun menjadi 157 kasus masa yang menggambarkan keadaan emosi
pada tahun 2015 dan 86 kasus pada tahun 2016 remaja yang tidak menentu, tidak stabil dan
(KPAI, 2016). meledak-ledak. Selain itu, pada diri remaja
Meskipun terjadi penurunan yang mulai timbul perhatian terhadap lawan jenis,
siginifikan namun kasus-kasus tersebut telah atau sering diistilahkan mulai jatuh cinta.”
menunjukkan bagaimana rawannya generasi Wuryani (2008:10) juga menjelaskan bahwa,
penerus bangsa ini mengalami kerusakan “pada umur 15 tahun (kadang-kadang sebelum
moral. Apabila tidak ditangani dengan serius itu) anak laki-laki mulai tertarik dengan anak
besar kemungkinan angka-angka tersebut akan perempuan dan sebaliknya.”
melambung kembali. Sehingga setiap orang
dewasa perlu memperhatikan lingkungan Ringkasnya, pada masa remaja dorongan
sosialnya dengan baik untuk mencegah kasus- seksual akan lebih mudah muncul. Selain itu,
kasus penyimpangan seksual tersebut terjadi pada masa remaja mulai timbul perhatian
kembali. khusus terhadap lawan jenis atau disebut jatuh
Berkaitan dengan kasus-kasus yang dirilis cinta. Namun, keadaan emosi pada masa
KPAI tersebut Sarwono (2006:171) remaja masih belum stabil dan meledak-ledak.
menjelaskan bahwa perilaku menyimpang Sehingga, besar kemungkinan terjadi
seksual yaitu “tingkah laku seksual, khususnya penyimpangan seksual yang dilakukan oleh
yang tidak sesuai dengan norma-norma agama remaja, seperti hubungan intim sebelum
atau norma-norma hukum atau susila, yang menikah.
dilakukan remaja”. Peneliti sendiri mendapati
Berdasarkan wawancara dan observasi
seorang siswa tunalaras di SLB E Prayuwana
awal selama bulan Juli-September 2016 di
yang berinisial RND kerap sekali bercerita
SLB E Prayuwana, RND menunjukkan kriteria
mengenai aktivitas seksual, menyebut-nyebut
conduct disorder. Dalam DSM 5 (470:2015)
alat kelamin manusia, bercanda mengenai
seseorang dinyatakan mengalami conduct
organ vital perempuan, dan menyimpan
disorder apabila melakukan tindakan yang
gambar porno di handphonenya. Apabila
melanggar norma-norma sosial atau melanggar
dibandingkan dengan orang umum yang
hak-hak orang lain secara berulang-ulang dan
sebaya dengannya, hal tersebut dirasa tidak
terus menerus. Dengan setidaknya melakukan
wajar.
satu kriteria selama 6 bulan. Kriteria tersebut
Adanya temuan mengenai perilaku RND antara lain: 1) mengganggu, mengancam atau
tersebut dikhawatirkan merupakan indikasi mengintimidasi orang lain; 2) memulai
bahwa RND memiliki perilaku seksual yang perkelahian fisik; 3) melakukan kekejaman
fisik kepada orang ataupun binatang; 4)
Studi Kasus Penyimpangan... (Siti Aisyah) 797

merusak; 5) memaksa seseorang untuk menghilangkan perilaku negatif RND berupa


melakukan aktivitas seksual; 6) dan lain-lain. perilaku menyimpang seksual.
Dari beberapa kriteria tersebut dapat dilihat
bahwa orang dengan conduct disorder dapat
berperilaku kejam pada orang lain bahkan METODE
dapat membahayakan orang lain. Setelah
dikonfirmasi dengan guru gejala tersebut pada Pendekatan Penelitian
RND sudah muncul sejak lama, lebih dari satu Penelitian ini merupakan penelitian
tahun. Sehingga RND dapat didiagnosa kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang
mengalami hambatan emosi dan perilaku bertujuan untuk mendapatkan informasi,
(tunalaras) tipe conduct disorder. gambaran, dan pengetahuan yang akurat
tentang penyimpangan seksual pada remaja
Secara khusus dapat dilihat pada poin conduct disorder . Moedzakir (2010:1)
nomor 5 (lima), bahwa karakteristik conduct menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah
disorder salah satunya yaitu, memaksa orang penelitian yang menggunakan multi teknik
lain untuk melakukan aktivitas seksual. pengumpulan data dan multi sumber data, serta
Memaksa orang lain untuk melakukan aktivitas memilih pola laporan berupa narasi, format
seksual sendiri sudah merupakan pada penelitian ini menghendaki informasi
penyimpangan seksual. Sehingga, conduct yang rinci dan mendalam mengenai sasaran
disorder sendiri merupakan penyebab potensial penelitian.
seseorang melakukan penyimpangan perilaku
seksual. Namun demikian masih ada penyebab Lokasi Penelitian
lain yang menyebabkan penyimpangan seksual Penelitian ini dilaksanakan di SLB E
pada remaja conduct disorder. Prayuwana Kota Yogyakarta yang
beralamatkan di Jalan Ngadisuryan 02,
Pada penyimpangan perilaku seksual kecamatan Kraton, kota Yogyakarta.
terdapat faktor risiko dan faktor protektif
terkait perilaku tersebut. Alaska Division of Sumber Data
Behavioral Health (2: 2011) menjelaskan, Pada penelitian ini terdapat dua sumber data
faktor risiko diartikan sebagai karakteristik yang digunakan yaitu subjek dan informan.
dalam individu atau kondisi di keluarga, Subjek dalam penelitian ini yaitu remaja
sekolah atau masyarakat yang meningkatkan tunalaras tipe conduct disorder berinisial RND,
kemungkinan hasil yang merugikan. sedangkan informan pada penelitian ini yaitu
Sedangkan, faktor protektif diartikan sebagai guru SLB E Prayuwana, subjek, dan teman
penghambat dimana faktor tersebut dilihat akrab subjek. Semua aspek yang diteliti dalam
sebagai karakteristik atau kondisi yang penelitian ini diambil dari semua sumber data.
mengurangi efek negatif dari perilaku jelek Dalam perencanaan penelitian ini orangtua
seseorang, faktor ini dapat muncul dari dalam dilibatkan sebagai informan, namun karena
individu, kondisi di keluarga, sekolah atau orangtua yang sulit ditemui serta waktu
masyarakat. Kaitannya dengan subjek RND penelitian yang terbatas, maka orangtua
terdapat faktor protektif yang memperparah dihapuskan sebagai informan sumber data
perilaku menyimpang seksualnya, dan belum penelitian.
tampak faktor protektif yang dapat mengurangi Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
atau menghilangkan perilaku menyimpang
seksual RND. Sehingga, kedua faktor tersebut 1. Metode Observasi Nonpartisipan
penting untuk diketahui guna mengurangi atau Observasi nonpartisipan adalah
menghilangkan perilaku menyimpang seksual penelitian dimana peneliti tidak terlibat dan
yang dilakukan oleh RND. hanya sebagai pengamat independen. Pada
Berdasarkan pemaparan-pemaparan pada teknik ini peneliti mengamati beberapa aspek
paragraf sebelumnya, maka penting berkaitan dengan pertanyaan penelitian yang
dilaksanakan suatu penelusuran mendalam telah dikembangkan pada bab sebelumnya.
mengenai bentuk-bentuk, penyebab, faktor Diantaranya adalah mengamati perilaku
risiko dan faktor protektif perilaku menyimpang seksual pada remaja conduct
menyimpang seksual yang dilakukan oleh disorder, penyebab penyimpangan seksual,
RND. Keempat hal tersebut sangat penting faktor risiko dan faktor protektif perilaku
diketahui untuk mengurangi atau menyimpang seksual pada subjek. Teknik ini
798 Jurnal Widia Ortodidaktika Vol 6 No 8 Tahun 2017

menggunakan instrument yaitu berupa panduan teman-temannya. Subjek mengatakan bahwa


observasi. video porno didapatkannya dari youtube dan
dikirimi oleh temannya yang tidak satu sekolah
2. Metode Wawancara Terbuka dengannya. Saat di sekolah subjek melihat
Pengambilan data dalam penelitian ini video porno dengan teman-temannya dibekas
menggunakan teknik wawancara terbuka ayunan yang ada di pojok sekolah, di ruang
artinya informan diberikan kebebasan untuk kelas, dan saat berenang di kolam renang.
menjawab dan mengemukakan pendapat tanpa
dibatasi oleh jawaban yang telah disiapkan Bentuk penyimpangan perilaku yang
dalam pedoman wawancara. Wawancara ketiga yaitu, meraba-raba diri sendiri di tempat
dilakukan kepada guru, teman dan subjek umum. Subjek beberapa kali memegang alat
dalam penelitian ini. Instrumen penelitian yang vitalnya dari luar celana di sekolah, dan
digunakan dalam teknik wawancara ini berupa meraba-raba diri sendiri saat berada di dekat
daftar pertanyaan dalam pedoman wawancara. rumahnya dengan menggosok-gosok alat
Pedoman wawancara disusun vitalnya. Salah seorang guru dan teman subjek
berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah pernah melihat kejadian tersebut.
dikembangkan sebelumnya. Seperti dalam
observasi nonpartisipan. Keempat yaitu, kecenderungan berulang
untuk melihat atau mengintip orang yang
HASIL PENELITIAN DAN sedang berganti pakaian atau berhubungan
PEMBAHASAN intim. Subjek pernah mengintip orang yang
sedang mandi yaitu tetangganya sendiri dan
Bentuk Penyimpangan Seksual siswi sekolah lain saat di lokasi perkemahan.
Berdasarkan hasil observasi dan Saat berkunjung di Jakarta subjek juga
wawancara maka didapati bahwa subjek mengaku sering mengintip saudaranya berganti
memang memiliki penyimpangan perilaku baju. Selain itu, subjek juga melihat lekat-lekat
seksual. Berikut adalah bentuk-bentuk perempuan yang memiliki payudara besar saat
penyimpangan seksual yang dilakukan oleh di alun-alun selatan kota Yogyakarta.
subjek. Pertama yaitu, mengeluarkan kata-kata
kotor dan humor seksual (Scenity). Subjek Kelima yaitu, meraba-raba orang lain.
sering mengeluarkan kata-kata kotor berupa Subjek pernah meraba-raba 4 (empat) teman
alat kelamin laki-laki atau perempuan. kata- perempuannya di bagian rambut, payudara,
kata kotor tersebut diucapkan subjek saat baju, dan bagian lainnya. Hal tersebut sering
marah, bercanda, atau saat berkomunikasi dilakukan saat subjek dibonceng oleh teman
biasa dengan temannya. Sedangkan untuk perempuannya dengan motor, dan saat berada
humor seksual sendiri, subjek sering di dekat rumahnya. Reaksi teman
melontarkannya saat bersama-sama dengan perempuannya biasa saja. Saat disekolah
temannya. Subjek mengatakan bahwa teman- subjek juga pernah memegang alat vital teman
temannya senang, tertawa-tawa dan laki-lakinya tapi ditujukan untuk bercanda
menanggapi saat subjek bercerita, yang karena setelah itu subjek lalu tertawa-tawa.
dijadikan bahan untuk humor seksual oleh Mayoritas dari guru tidak mengetahui bahwa
subjek yaitu mengenai payudara perempuan, RND pernah meraba-raba perempuan.
perempuan yang sedang lewat, lagu dangdut Informasi ini didapatkan dari penuturan RND
yang berlirik seronok, pengalamannya akan sendiri dan teman RND dalam proses
memegang payudara orang lain, serta wawancara.
menggoda perempuan secara seksual. Seluruh Keenam yaitu, menggoda atau melekat-
guru yang dijadikan sebagai sumber informasi lekatkan tubuhnya ke orang yang dekat
mengatakan bahwa RND memang sering dengannya. RND pernah melekat-lekatkan
mengeluarkan kata-kata kotor dan humor tubuhnya di payudara teman perempuannya.
seksual. Subjek melakukan hal tersebut saat
berboncengan di atas motor. Orang yang
Kedua yaitu, melihat gambar telanjang pernah mendapat perlakuan tersebut yang
dan melihat film porno (Pornograph). Subjek diingat jelas oleh RND sebanyak 4 orang,
pernah beberapa kali melihat video porno dan namun RND mengaku lebih dari itu, hal
gambar porno menggunakan media tersebut dilakukan terkadang satu kali dalam
handphone. RND melihat video porno dengan sehari. RND juga pernah menggoda
Studi Kasus Penyimpangan... (Siti Aisyah) 799

perempuan dengan mencolek-colek tubuh 4 Meraba-raba diri sendiri di Melakukan


temannya lalu meminta pin BBM atau tempat umum
Instagram. RND juga pernah menempel- 5 Memuaskan diri dengan Tidak
nempelkan tubuhnya ke perempuan yang tangan Melakukan
berinisial TT, tubuh RND ditempel-tempelkan 6 Kecenderungan berulang Melakukan
untuk melihat atau
ke TT, lalu TT dipegang-pegang. Reaksi TT
mengintip orang yang
biasa saja karena TT memang suka dengan sedang berganti pakaian atau
RND. Kurang lebih 3 kali RND melakukan hal berhubungan intim
tersebut. 7 Meraba-raba orang lain Melakukan
8 Menggoda atau melekat- Melakukan
Bentuk penyimpangan perilaku seksual
lekatkan tubuhnya ke orang
ketujuh yang pernah dilakukan oleh RND yaitu yang dekat dengannya
membujuk atau merayu orang lain untuk 9 Membujuk/merayu orang Melakukan
melakukan hubungan seksual. RND pernah lain untuk melakukan
menawari teman perempuannya yang berinisial hubungan seksual
SR untuk melakukan hubungan seksual. 10 Oral Sex Melakukan
Teman tersebut mau, tetapi hal tersebut 11 Persetubuhan secara seksual Tidak
(berhubungan seksual) tidak jadi dilakukan Melakukan
karena RND takut kalau temannya itu hamil.
SR dibujuk oleh subjek di dekat rumah RND.
RND juga pernah mengajak teman Penyebab Penyimpangan Seksual
perempuannya berinisial MON untuk Menurut hasil dari observasi dan
berhubungan seksual tapi temannya menolak. wawancara penyebab dari penyimpangan
Selain itu, RND juga pernah menjadi pihak seksual yang dilakukan oleh RND selain
yang ditawari untuk berhubungan seksual oleh keadaaan RND yang memang conduct
teman perempuannya yang lain. Mayoritas disorder antara lain: lingkungan yang buruk
guru tidak mengetahui mengenai hal ini, hasil serta kurangnya kemampuan RND untuk
penelitian ini didapatkan dari wawancara mengontrol libido.
dengan RND dan temannya. Menurut penuturan guru, ibu dan ayah
RND sudah bercerai. Sebelum meninggal
Bentuk penyimpangan seksual yang lain almarhum ayahnya tinggal di Jakarta. Dulu
yang pernah dilakukan oleh RND yaitu Oral ayah RND memiliki percetakan namun
seks. Alat kelamin subjek dihisap oleh teman bangkrut sudah bangkrut, keadaan keluarga
perempuannya, hal tersebut mereka lakukan di RND semakin buruk ketika ayah RND sering
warnet. Meskipun begitu, RND belum pernah mengkonsumsi alkohol. Kakak tertua dan
berhubungan seksual, tapi subjek mengerti ayah RND pernah dipenjara karena
bahwa berhubungan seksual itu enak. mengedarkan Narkoba.
Informasi ini didapatkan dari hasil wawancara RND selama ini lebih banyak bergaul
dengan RND, sedangkan mayoritas guru tidak dengan teman laki-laki baik baik di luar
tahu. RND juga berencana menyewa kamar maupun di sekolah. RND juga bergaul dengan
dengan teman laki-laki dan perempuannya teman perempuan yang tidak satu sekolah
serta berencana menghamili pacarnya. dengannya. RND mengatakan kalau mencari
teman perempuan yang enak untuk digarap
Tabel 1. Ringkasan hasil penelitian bentuk atau diajak enak-enak (secara seksual).
penyimpangan seksual yang dilakukan oleh Menurut hasil dari wawancara perilaku teman-
subjek RND teman subjek kurang baik, kurang sopan, dan
No Aspek Hasil kurang tekun beribadah. RND juga pernah
1 Mengeluarkan kata-kata Melakukan mencuri dengan teman-temannya. Apabila
kotor, humor seksual dan berkumpul dengan teman-temannya tidak ada
sejenisnya batasan sebagai laki-laki atau perempuan,
2 Senang dan terangsang Tidak mereka duduk bercampur baur dan
melihat hewan berhubungan Melakukan berhimpitan. RND sendiri menggunakan
seksual aplikasi chatting seperti blackberry messanger
3 Melihat gambar telanjang, Melakukan untuk menghubungi temannya yang laki-laki
membaca bacaan porno, film maupun perempuan. Saat chatting dengan
porno
teman perempuan, terkadang mereka
800 Jurnal Widia Ortodidaktika Vol 6 No 8 Tahun 2017

membicarakan hal-hal yang mengarah ke perempuannya; 6) RND dan temannya


pornografi. disekolah juga membicarakan tentang
RND sudah pernah memiliki pacar, saat perempuan.
mencari pacar RND lebih mementingkan Kedua yaitu, paparan pornografi, RND
penampilan fisik dan kesetiaan. Apabila tidak pernah beberapa kali melihat video porno dan
memiliki pacar, RND akan diejek oleh teman- gambar porno dengan menggunakan media
temannya yang semuanya memiliki pacar. handphone, video tersebut didapat dari
Teman-teman RND menganggap berpegangan temannya di luar sekolah. subjek melihat
tangan, berpelukan, dan berciuman adalah hal video porno di kolam renang dan guru
yang biasa karena sudah sering dilakukan. mendapati beberapa kali di pojokan sekolah
RND mengaku tidak pernah macam-macam dengan teman-teman lain.
dengan pacarnya tapi RND melakukan hal-hal
yang mengarah kepada aktivitas seksual Faktor Protektif Penyimpangan Seksual
terhadap temannya. Seluruh guru mengatakan
bahwa perilaku teman-teman RND kurang Faktor protektif atau disebut juga dengan
baik, kurang sopan, dan kurang tekun faktor pelindung yaitu faktor yang dapat
beribadah. Teman-teman RND juga memiliki mengendalikan, mengurangi atau
pacar. menghilangkan perilaku yang negatif.
RND kurang mampu mengontrol Pertama, mengenai faktor protektif dari
libidonya, terbukti dengan RND mengakui intenal individu tentang kedalaman ilmu
pernah dengan tiba-tiba memegang payudara agama, motivasi, persepsi dan kemampuan
perempuan setelah mengamati perempuan yang memadai untuk menghindari perilaku
tersebut sekilas. Selain itu teman RND juga menyimpang seksual. RND memahami bahwa
mengatakan bahwa RND tidak dapat perilakunya kurang baik. RND mengiyakan
mengontrol keinginannya untuk memegang nasehat-nasehat dari gurunya untuk merubah
payudara perempuan. Seorang guru juga perilakunya. Ia memiliki motivasi untuk
menceritakan RND pernah diberitahu oleh merubah perilakunya, menurut pengakuannya,
RND sendiri bahwa RND pernah tiba-tiba kini ia sudah jarang melihat video porno
memegang payudara perempuan yang tidak namun menurut para guru perubahan
dikenalnya, lalu di remas. perilakunya belum terlalu terlihat. dalam segi
Masih terdapat dua penyebab secara ilmu agama sendiri, RND belum mampu
umum penyimpangan seksual yang dilakukan beribadah dengan baik, pemahamannya terkait
oleh remaja yaitu mengkonsumsi alkohol dan ilmu agama dasar juga kurang karena ia malas
pernah menjadi korban penyimpangan seksual. membaca, tidak memperhatikan saat
Sedangkan untuk penyebab penyimpangan pelajaran, dan sering ijin keluar untuk ke
seksual yang dilakukan RND sendiri tidak kamar mandi, namun tidak ke kamar mandi,
ditemukan keduanya pada hasil wawancara. seperti yang dituturkan oleh guru agama RND

Faktor Risiko Penyimpangan Seksual Kedua yaitu, pemberian pendidikan


faktor risiko dalam kasus ini yaitu faktor kesehatan reproduksi. Mata pelajaran
yang dapat memperburuk perilaku kesehatan reproduksi sendiri belum ada namun
menyimpang seksual yang dilakukan oleh pada saat pembelajaran sudah di masukkan
RND. Dari hasil observasi dan wawancara pada materi mata pelajaran yang bisa dikaitkan
faktor-faktor tersebut yaitu: pertama, seperti pelajaran IPA dan penjas (olahraga).
pengaruh dari teman, perilaku teman-teman Berikut adalah percakapan wawancara dengan
RND terbilang tidak baik, terbukti dengan guru
kejadian-kejadian berikut ini: 1) RND pernah Ketiga yaitu, bimbingan dan pengawasan
beberapa kali diajak mencuri oleh temannya; terhadap perilaku RND. Bentuk bimbingan
2) RND pernah pula diajak untuk menemui yang dilakukan oleh pihak sekolah kepada
pacar temannya tersebut di Jakarta hanya RND sama seperti pada siswa lainnya yaitu
berdua tanpa pengawasan orangtua; 3) RND berupa nasehat dan teguran kepada RND.
dikirimi oleh temannya video porno; 4) RND Sedangkan pengawasanya berupa menjalin
menggunakan rokok elektronik bersama komunikasi dengan orangtua, namun
dengan teman-temannya; 5) RND pernah terkendala orangtua yang sulit ditemui, nomor
ditawari untuk berhubungan intim oleh teman handphone yang tidak diketahui karena
Studi Kasus Penyimpangan... (Siti Aisyah) 801

berganti-ganti dan undangan dari sekolah yang dilakukannya kurang baik.


jarang dipenuhi. Dari pihak keluarga, RND
2 Pemberian Mata pelajaran kesehatan
sering mendapat bimbingan berupa nasehat
pendidikan reproduksi sendiri belum ada
dari kakaknya, karena RND lebih akrab kesehatan namun pada saat
dengan kakaknya. Berikut adalah hasil reproduksi pembelajaran sudah di
wawancara yang dilakukan dengan guru. masukkan pada materi mata
Keempat, Adanya perlindungan dari pelajaran yang bisa
pengaruh buruk internet. Oleh beberapa guru, dikaitkan seperti pelajaran
RND diberikan pemahaman agar IPA dan Penjas.
menggunakan internet dengan positif. Namun,
3 Bimbingan Bentuk bimbingan yang
tidak dilakukan pengecekan apa saja yang atau dilakukan oleh pihak
diakses subjek melalui smartphonenya . pengawasan sekolah kepada RND sama
Sebenarnya peraturan dari sekolah siswa tidak terhadap seperti pada siswa lainnya
boleh membawa handphone namun siswa tetap perilaku yaitu berupa nasehat dan
membawa. Ibu RND pernah mengecek RND teguran kepada RND.
smartphone subjek dan membaca obrolan di Sedangkan pengawasanya
aplikasi BBM nya sehingga ibu subjek marah berupa menjalin komunikasi
dan membanting smartphone RND, sejak dari dengan orangtua, namun
itu sebelum diperiksa oleh ibunya subjek terkendala orangtua yang
sulit ditemui
menghapus obrolan di aplikasi BBM, subjek
juga membuka video porno melalui sosial 4 Perlindunga Oleh beberapa guru RND
media instagram. Berikut adalah bukti n dari diberikan pemahaman untuk
wawancara dengan kepala sekolah terkait pengaruh menggunakan internet secara
dengan pemberian pemahaman penggunaan buruk positif
internet positif kepada subjek RND internet
5 Pelaksanaan Pembelajaran lebih banyak
Kelima, Pelaksanaan pendidikan bina diri pendidikan dilakukan dengan guru
dan sosial. Terdapat mata pelajaran bina diri bina diri dan mendengar cerita-cerita
sosial siswa, selain itu juga dengan
dan sosial untuk RND, Pelaksanaan menggunakan media video
pembelajaran selama ini berupa guru dari youtube, namun saat
mendengarkan cerita subjek lalu memberikan ditinggal sebentar, RND
tanggapan. Selain itu pembelajaran justru mencari konten
dilaksanakan dengan menggunakan media penyanyi dangdut yang seksi
belajar video untuk memberikan pemahan dan erotis di youtube
kepada RND bagaimana perilaku yang baik
dan tidak. Namun saat ditinggal oleh guru,
RND memanfaatkan laptop dan koneksi Pembahasan
internet untuk membuka video penyanyi Berdasarkan observasi dan wawancara
dangdut yang berpakaian minim dan yang telah dilakukan maka diketahui bahwa
bergoyang seronok. subjek dengan inisial RND memang memiliki
perilaku menyimpang seksual. Terdapat
Tabel 2. Ringkasan Hasil Wawancara dan beberapa jenis perilaku menyimpang seksual
Observasi Faktor Protektif Dalam Perilaku yang dilakukan oleh RND, yaitu: 1)
Menyimpang Seksual Yang Dilakukan oleh mengeluarkan kata-kata kotor dan humor
Subjek RND seksual (Scenity); 2) melihat gambar telanjang
No Aspek Hasil dan melihat film porno (Pornograph); 3)
meraba-raba diri sendiri di tempat umum; 4)
1 Internal RND memiliki motivasi kecenderungan berulang untuk melihat atau
individu untuk menghindari mengintip orang yang sedang berganti pakaian
melakukan perilaku atau berhubungan intim; 5) meraba-raba orang
menyimpang seksual, namun lain; 6) menggoda atau melekat-lekatkan
dalam perilakunya belum
tubuhnya ke orang yang dekat dengannya; 7)
terlihat. Ilmu agama yang
dimiliki RND dan ibadah membujuk atau merayu orang lain untuk
sehari-hari yang melakukan hubungan seksual; 8) pemuasan
nafsu seksual yang dilakukan dengan
802 Jurnal Widia Ortodidaktika Vol 6 No 8 Tahun 2017

memadukan alat seksual dengan mulut (Oral RND juga sering tidak terima jika tetangganya
seks); 9) menggoda dan melekat-lekatkan mengatakan ibunya perempuan tidak baik
tubuhnya ke orang yang dekat dengannya; 10) karena sering pulang pagi. Hal tersebut sesuai
membujuk, merayu, atau melakukan tipuan ke dengan teori yang dikemukakan oleh
seseorang yang lebih dewasa atau lebih muda Magdalena (2010:33) yang mengatakan
usianya atau dalam hal tingkat penyebab perilaku menyimpang seksual yang
perkembangannya; 11) meraba-raba diri dialami oleh remaja dan anak-anak yaitu:
sendiri di tempat umum; 12) meraba-raba pertama, lingkungan yang kurang baik, anak
orang lain. yang dibesarkan dilingkungan di mana teman-
Perilaku menyimpang seksual yang temannya menganggap berciuman antar lelaki
dilakukan RND tersebut sesuai dengan teori dan perempuan adalah hal biasa, termasuk
yang diungkapkan oleh Sarwono dalam berpegangan tangan, pelukan, atau bahkan
Yatimin (2003:54-55) dan Omar, et al yang lebih jauh lagi adalah hal lumrah, akan
(2012:17). Namun demikian, pembagian menganggap semua aktivitas yang mengarah
penyimpangan seksual berdasarkan teori yang ke perilaku seks itu biasa saja, dan merasa
sudah ada sebelumnya kurang sesuai untuk wajar melakukannya juga.
diterapkan pada hasil penelitian ini, sehingga
peneliti membagi lagi bentuk-bentuk Kedua yaitu, libido yang tak terkontrol.
penyimpangan seksual ke dalam dua kategori RND mengakui pernah dengan tiba-tiba
baru, yaitu: bentuk penyimpangan perilaku memegang payudara perempuan setelah
seksual tanpa melibatkan orang lain. mengamati perempuan tersebut sekilas.
Diantaranya adalah: 1) mengeluarkan kata-kata Perilaku ini menunjukkan kurang mampunya
kotor dan humor seksual; 2) senang dan RND dalam mengontrol libido. Hal ini
terangsang melihat hewan berhubungan didukung teori dari Magdalena (2010: 33)
seksual; 3) melihat gambar telanjang, yang menjelaskan, massa pra-puber adalah
membaca bacaan porno, film porno; 4) masa di mana seorang anak menyadari bahwa
meraba-raba diri sendiri di tempat umum; 5) organ intimnya berbeda dengan lawan jenis,
memuaskan diri dengan tangan. Kedua, bentuk membuat mereka mengalami lonjakan libido
penyimpangan perilaku seksual yang dibandingkan dengan masa anak-anak. Sedikit
melibatkan orang lain. Diantaranya yaitu: 1) saja melihat gambar atau tulisan berbau
kecenderungan berulang melihat atau mengenai seks dan tidak di bentengi dengan
mengintip orang yang sedang berganti pakaian moral, anak remaja dengan libido tinggi bisa
atau berhubungan intim; 2) meraba-raba orang melakukan aktivitas seksual.
lain; 3) menggoda atau melekat-lekatkan Terdapat dua faktor yang berperan dalam
tubuhnya ke orang yang dekat dengannya; 4) penyimpangan seksual yang dilakukan oleh
membujuk/ merayu orang lain untuk RND. yaitu faktor risiko dan faktor protektif.
melakukan hubungan seksual; 5) oral sex; 6) Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
persetubuhan secara seksual. terdapat beberapa faktor risiko yang dapat
Semua perilaku tentu ada sebabnya meningkatkan perilaku menyimpang seksual
termasuk penyimpangan perilaku seksual yang RND. Faktor risiko tersebut yaitu:
dilakukan oleh RND. Penyebab perilaku
menyimpang seksual yang dilakukan RND Pertama yaitu, RND terkena paparan
yaitu lingkungan yang kurang baik dan libido pornografi. Mengenai paparan pornografi,
yang tidak terkontrol. Pertama yaitu, RND pernah beberapa kali melihat video porno
lingkungan yang kurang baik, hasil dari dan gambar porno dengan menggunakan media
observasi dan wawancara menunjukkan bahwa handphone, video tersebut didapat dari
teman-teman RND memang menganggap temannya di luar sekolah. subjek melihat video
berciuman dengan lawan jenis, berpegangan porno di kolam renang dan guru mendapati
tangan, dan berpelukan sebagai hal yang biasa beberapa kali di pojokan sekolah dengan
dan wajar untuk dilakukan. Hal ini juga teman-teman lain. Hal ini sesuai dengan
diperparah dengan kondisi keluarga RND yang pendapat Yatimin (2003: 67) yaitu, bacaan
buruk. Dimana ayah RND semasa hidup kerap porno atau tulisan porno ialah suatu tulisan
mengkonsumsi alkohol dan diketahui oleh atau gambar yang melanggar perasaan
RND, serta pernah dipenjara karena kesopanan dan dapat membangkitkan nafsu
mengedarkan narkoba. Selain itu, tetangga birahi. Sehingga, menurut norma-norma
Studi Kasus Penyimpangan... (Siti Aisyah) 803

(agama) dapat menimbulkan pikiran yang risiko dikarenakan tidak adanya treatment yang
dapat menjurus pada pelanggaran susila. Saat dilakukan kepada RND.
ini, konten-konten porno dengan mudah
diakses oleh remaja bahkan anak-anak dengan Setelah dilakukan penelitian didapati
menyalahgunakan internet. bahwa RND juga memiliki sejumlah faktor
protektif diantaranya yaitu faktor protektif dari
Kedua yaitu lingkungan yang kurang baik. dalam diri sendiri dan dari luar, dimana faktor
Hasil studi mengenai pengaruh teman sebaya tersebut dapat menekan perilaku menyimpang
oleh Busse et al. Dalam Rahyani (2014:9) seksual RND. Sesuai dengan pengertian faktor
memperoleh kejadian inisiasi hubungan seks protektif menurut Alaska Division of
pranikah di antara remaja berusia antara 14 Behavioral Health (2: 2011) yang berarti faktor
sampai 16 tahunn di Philadelphia, cenderung yang dapat melindungi atau faktor yang dapat
meningkat pada remaja yang berkomunikasi mengurangi, mengendalikan, bahkan
tentang seks dengan teman sebaya. Selanjutnya menghilangkan perilaku negatif seseorang.
menurut Magdalena (2010:29) remaja yang RND sendiri terkait dengan perilaku
mendapatkan video porno itu juga berpotensi menyimpang seksualnya memiliki beberapa
ingin berbagi pada sesama temannya. Ada keadaan yang merupakan faktor protektif
semacam rasa bangga atau euforia yang perilaku menyimpang seksual yang
membuat mereka tak tahan untuk tidak dimilikinya. Pertama yaitu, nilai-nilai yang
membagikan informasi mengenai video atau diyakini, persepsi, motivasi untuk menghindari
cerita porno ini ke orang lain. Sehingga perlu perilaku seks berisiko, niat, serta ketrampilan
untuk menempatkan remaja di lingkungan yang memadai untuk menolak hubungan seks
yang baik. Malangnya, faktor risiko berupa pranikah (Jessor dalam Rahyani, 2014: 8).
pergaulan yang kurang baik dimiliki oleh RND menyadari bahwa dirinya memiliki
RND, terbukti dengan hasil wawancara dan perilaku yang tidak baik, ia juga memiliki
observasi sebagai berikut: 1) RND pernah motivasi untuk tidak lagi menonton video
beberapa kali diajak mencuri oleh temannya; porno, terbukti dengan pengakuannya bahwa
2) RND pernah ditawari untuk berhubungan sudah jarang menonton video porno. Namun,
intim oleh teman perempuannya; 3) RND dan mayoritas guru mengatakan bahwa keinginan
temannya disekolah juga membicarakan subjek RND untuk berubah menjadi lebih baik
tentang alat vital perempuan. belum terlihat. Tidak diketahuinya motivasi
RND untuk menghindar dari video porno oleh
Faktor risiko tersebut sesuai dengan guru, sebenarnya kurang menguntungkan bagi
penjelasan Alaska Division of Behavioral guru sendiri dalam mencapai tujuan
Health (2: 2011) mengenai faktor risiko yang pendidikan bagi anak tunalaras untuk merubah
diartikan sebagai karakteristik dalam individu perilaku ke arah yang lebih baik. Motivasi
atau kondisi di keluarga, sekolah atau untuk menghindari dari menonton video porno
masyarakat yang meningkatkan kemungkinan ini sebaiknya diperkuat oleh guru dengan
hasil yang merugikan. reward atau dukungan.
Karena RND tidak dipindahkan ke Kedua, pemberian pendidikan seks.
lingkungan yang lebih baik, sehingga pengaruh Kendall (1986: 6) memiliki pendapat bahwa
lingkungan yang awalnya menjadi penyebab sesungguhnya pendidikan seks yang mantap
RND melakukan penyimpangan seksual kini tidak akan menimbulkan goncangan apapun,
berubah menjadi faktor risiko yang dan tidak akan membawa pikiran yang
memperburuk perilaku menyimpang seksual berhubungan dengan segi-segi seks. Di SLB E
yang dilakukan oleh RND. Dalam Prayuwana sendiri pendidikan seksual belum
pengertiannya menurut Alaska Division of menjadi pembelajaran tersendiri atau menjadi
Behavioral Health (2: 2011) menjelaskan, ekstrakurikuler diluar jam pelajaran.
faktor risiko diartikan sebagai karakteristik Pendidikan seks atau kesehatan reproduksi
dalam individu atau kondisi di keluarga, yang dilakukan belum memiliki tujuan utama,
sekolah atau masyarakat yang meningkatkan materi pembelajaran ataupun evaluasi.
kemungkinan hasil yang merugikan. Sehingga Pemberian pendidikan seksual atau kesehatan
pengaruh dari lingkungan ini yang awalanya reproduksi di SLB E Prayuwana selama ini
menjadi penyebab berubah menjadi faktor masih include dengan mata pelajaran lain
sehingga kurang maksimal, padahal menurut
804 Jurnal Widia Ortodidaktika Vol 6 No 8 Tahun 2017

penuturan kepala sekolah sudah ada guru yang maksimal untuk mencapai tujuan yang sudah
dikirim untuk pelatihan pendidikan reproduksi ditetapkan.
bagi siswa.
SIMPULAN DAN SARAN
Ketiga yaitu, adanya bimbingan dan
pengawasan dari lingkungan sekitar, bila Simpulan
terdapat bimbingan dan pengawasan dari Sesuai dengan rumusan masalah maka dapat
pihak-pihak yang berada di sekitar lingkungan disimpulkan bahwa:
RND dengan baik maka dapat dimungkinkan 1. Bentuk-bentuk penyimpangan seksual
perilaku menyimpang seksual yang dilakukan yang dilakukan oleh RND dibedakan
oleh RND akan terus berkurang karena menjadi dua. pertama yaitu, bentuk
semakin kecil kesempatan untuk ia melakukan perilaku menyimpang seksual tanpa
hal tersebut. Namun perlu disayangkan bahwa melibatkan orang lain seperti: 1)
pemberian bimbingan dan pengawasan pada mengeluarkan kata-kata kotor dan humor
RND oleh guru masih disamakan seperti seksual; 2) melihat gambar telanjang dan
teman-temannya yang lain sehingga kurang melihat film porno; 3) meraba-raba diri
spesifik dalam masalah perilaku menyimpang sendiri di tempat umum. Kedua yaitu, 1)
seksualnya. Sekolah sendiri sebenarnya sudah kecenderungan berulang untuk melihat
baik memiliki kepedulian melibatkan orangtua atau mengintip orang yang sedang
RND dalam bimbingan dan pengawasan untuk berganti pakaian atau berhubungan intim;
subjek, namun hal ini terkendala sulitnya 2) meraba-raba orang lain; 3) menggoda
orangtua untuk ditemui ataupun dihubungi. atau melekat-lekatkan tubuhnya ke orang
yang dekat dengannya; 4) membujuk atau
Keempat, mendapatkan perlindungan dari merayu orang lain untuk melakukan
pengaruh buruk internet. Dengan kemampuan hubungan seksual;5) melakukan oral seks.
akses internet yang dimiliki RND guru sudah 2. Penyebab penyimpangan seksual yang
baik dalam memberikan perlindungan dari dilakukan oleh RND yaitu karena
pengaruh buruk internet dengan memberikan lingkungan yang kurang baik serta
pemahaman-pemahaman untuk menggunakan kurangnya kemampuan RND untuk
internet secara positif. mengontrol libido.
3. Faktor risiko yang dapat memperburuk
Kelima yaitu, pelaksanaan bina diri dan perilaku RND yaitu paparan pornografi
sosial. Bina diri dan Sosial menurut Mahabati dan lingkungan yang kurang baik
(2012: 8) yaitu usaha-usaha untuk menangani 4. Faktor protektif yang dapat mengurangi
masalah pribadi dan sosial anak tunalaras, atau menghilangkan perilaku
dengan teknik-teknik yang bertujuan untuk menyimpang seksual yang dilakukan oleh
membentuk perilaku adaptif yang dapat RND yaitu 1) adanya motivasi RND
mengurangi dan menghilangkan masalah untuk mengurangi menonton video porno
pribadi. Contoh beberapa macam terapi yang dan pemberian ilmu agama oleh guru; 2)
bisa di berikan yaitu : terapi insight, terapi pemberian pendidikan kesehatan
bermain, psikoterapi grup,terapi tingkah laku, reproduksi; 3) bimbingan dan pengawasan
terapi keluarga, terapi medis-biologis, dan terhadap perilaku RND; 4) perlindungan
terapi agama. Pelaksanaan pembelajaran bina dari pengaruh buruk internet; 5)
diri dan sosial yang diberikan kepada RND pelaksanaan pendidikan bina diri dan
selama ini lebih sering berupa guru sosial. Namun, seluruh faktor protektif
mendengarkan cerita subjek lalu memberikan tersebut dalam pelaksanaannya masih
tanggapan. Selain itu pembelajaran perlu ditingkatkan dan lebih dilaksanakan
dilaksanakan dengan menggunakan media secara terstruktur.
belajar video untuk memberikan pemahan
kepada RND tentang perilaku yang baik dan
tidak. Pembelajarannya sendiri belum
menggunakan teknik-teknik terapi yang
terstruktur dan disesuaikan dengan kebutuhan
RND, sehingga dapat dikatakan bahwa
pembelajaran bina diri dan sosial belum
Studi Kasus Penyimpangan... (Siti Aisyah) 805

Saran ACAP/docs/facts_for_families/33_con
Berdasarkan hasil penelitian dan merujuk pada duct_disorder.pdf . Diakses pada
urgensi penelitian, maka dapat diuraikan tanggal 28 Desember 2016
beberapa implikasi untuk pihak yang terkat
sebagai berikut: American Psychiatric Association.(2013).
1. Sekolah DSM-5. London: American Psychiatric
a. Perlu adanya pemberian treatment Publisihing
yang tepat disesuaikan dengan
kebutuhan siswa Dariyo, A. (2004). Psikologi Perkembangan
b. Pada pembelajaran bina diri dan Remaja. Bogor Selatan: Penerbit
sosial perlu dilakukan teknik-teknik Ghalia Indonesia
terapi yang disesuaikan dengan
kondisi RND serta menggunakan Izzaty, R. (2013). Perkembangan Peserta
terapi yang telah dikembangkan oleh Didik. Yogyakarta: UNY PRESS
ahli, sehingga jelas terlihat perubahan
perilaku subjek karena terdapat alat Kendall , L. (1986). Anak dan Masalah Seks.
ukur yang tepat untuk melihatnya. Jakarta: Bulan Bintang
2. Guru KPAI, 2016 Rincian Data Kasus Berdasarkan
a. Guru perlu memberikan treatment Klaster Perlindungan Anak 2011-2016,
pada RND berupa terapi-terapi untuk
http://bankdata.kpai.go.id/tabulasi-
mengurangi perilaku menyimpang data/data-kasus-per-tahun/rincian-data-
seksualnya. Terapi tersebut dapat kasus-berdasarkan-klaster-
berupa mengalihkan perhatian RND perlindungan-anak-2011-2016, diakses
kepada kegiatan yang lebih pada tanggal 11 Juli 2017
bermanfaat.
b. Guru diharapkan dapat menekan Magdalena, M. (2010). Melindungi anak dari
faktor risiko dan mengembangkan seks bebas. Jakarta: PT Grasindo
faktor protektif yang ada pada RND
berdasarkan pada penelitian ini. Mahabbati, A (2012). Materi mata kuliah bina
c. Guru diharapkan terus mengarahkan diri dan sosial. UNY.
RND serta menegakkan peraturan http://staffnew.uny.ac.id/upload/13231
dengan ketat dan baik. 8126/pendidikan/6.siap+pdf+binsos.pd
3. Peneliti f. Diakses pada tanggal 29 Mei2017
Peneliti selanjutnya dapat menjadikan Muryati, A. (2007). Penanganan
penelitian ini sebagai dasar untuk Penyimpangan Perilaku Seksual pada
mengembangkan program rehabilitasi atau Remaja Autis di SLA Frodofios.
terapi bagi subjek. (Skripsi). Yogyakarta: PLB, UNY.

Omar , S & Steenkamp, E. (2012). Children


DAFTAR PUSTAKA
Who Sexually Abuse Other Children a
Alaska Division of Behavioral Health. (2011). South African Perspective. ___: SUN
Risk and Protective Factors for Press.
Adolescent Substance Use. https://books.google.co.id/books?id=T
http://dhss.alaska.gov/dbh/Documents/ eDeDdzVdQUC&pg=PA17&lpg=PA1
Prevention/programs/spfsig/pdfs/IOM 7&dq=South+Carolina+Guardian+AD
_Matrix_8%205x11_FINAL.pdf. +Litem+Program+and+work+from+To
Diakses pda tanggal 14 Juli 2017. ni+Cavanagh+Johnson,+PhD.&source
=bl&ots=ekGZsBoOj1&sig=pv-
American Academy of Child & Adolescent uTgaJerGaVMJQeQgB0exs63Y&hl=i
Psychiatry. (2013). Facts for Families d&sa=X&ved=0ahUKEwiOs8CT5cX
(Conduct disorder) American RAhXKso8KHeudDPwQ6AEIGzAA#
Academy of Child & Adolescent v=onepage&q=South%20Carolina%20
Psychiatry. Jurnal Vol 33. Guardian%20AD%20Litem%20Progra
https://www.aacap.org/App_Themes/A m%20and%20work%20from%20Toni
%20Cavanagh%20Johnson%2C%20P
806 Jurnal Widia Ortodidaktika Vol 6 No 8 Tahun 2017

hD.&f=false. Diakses Pada tanggal: 17


Oktober 2016
Rahyani, N.(2014). Intensitas komunikasi
tentang seks dengan teman sebaya
sebagai faktor risiko perilaku inisiasi
seks pranikah remaja di Bali.
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Thesis

Santrock, JW. (2003). Adolescent


Perkembangan Remaja. Jakarta:
Penerbit Erlangga

Sarwono, S. (2006). Psikologi Remeja. (Edisi


Revisi).Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada

Scott , S. (2012). IACAPAP Textbook of Child


and Adolescent Mental Health.
Geneva : International Association For
Child and Adolscent Psychiatry and
Allied Professions
Yatimin. (2003). Etika Seksual dan
Penyimpangannya Dalam Islam.
Pekanbaru: Penerbit AMZAH

Anda mungkin juga menyukai