Anda di halaman 1dari 16

BAHAYA PORNOGRAFI BAGI ANAK-ANAK KITA

Undang-undang Pornografi telah disahkan. Implementasinya bagaimana, kita lihat saja. Efektif
atau tidaknya UU tersebut tidak hanya bergantung pada para penegak hukum tetapi juga iktikad
baik masyarakat. Satu hal yang sudah pasti, pornografi dapat membahayakan perkembangan
anak-anak kita. 
Sebuah Majalah Keluarga telah menerbitkan sebuah artikel tentang bahaya pornografi bagi
anak-anak. Tulisan selengkapnya sebagai berikut :

Tak perlu ikut pusing dan repot mendefinisikan pornografi, bermain kata-kata untuk mencari
celah kebolehannya. Dalam Islam, mengumbar aurat, melukiskan atau menceritakan hubungan
intim adalah dilarang.. juga, sesuatu yang dapat membangkitkan gairah seksual sehingga
memicu penyaluran bukan pada tempat yang dihalalkan adalah haram. Sebab telah terbukti
kerusakannya, tidak saja pada orang dewasa bahkan anak-anak.

Terdapat banyak bahaya yang ditimbulkan oleh pornografi, yang sifatnya secara berangsur-
angsur dan bisa menyebabkan kecanduan. Seperti orang yang gemar minuman keras, lama-
lama dia akan menjadi pecandu. Anak-anak juga demikian, semakin sering melihat hal-hal
berbau pornografi, kemungkinan terjadi penyimpangan seksual atau kecanduan seks semakin
besar.

Apalagi saat ini media electronik dan massa, semakin gencar menayangkannya. Kondisi
semacam ini akan memperbesar bahaya potensial yang ada pada pornografi. Berikut ini,
beberapa bahaya yang ditimbulkan oleh pornografi berdasarkan penelitian dan pengamatan di
Negara yang mempelopori adanya seks bebas (free sex) yaitu Amerika.

1. Pornografi dapat membuat anak menjadi korban kekerasan seksual

Di negara barat yang mempunyai akses internet lebih leluasa, para pengidap pedhophilia (orang
yang senang melakukan hubungan seks terhadap anak-anak kecil) dan pemburu seks
memanfaatkannya untuk mencari mangsa (anak-anak). Internet merupakan media yang terbukti
nyata sebagai alat berguna bagi mereka. Semakin sering mereka mengakses pornografi lewat
internet, semakin tinggi resiko melakukan apa yang diihatnya, termasuk kekerasan seksual,
perkosaan, dan pelecehan sekseual terhadap anak.

2. Hubungan pornografi dengan perkosaan dan kekerasan seksual

Menurut salah satu penelitian, anak dibawah 14 tahun yang melihat pornografi, lebih banyak
terlibat praktek penyimpangan seksual, terutama perkosaan. Sedikitnya lebih dari sepertiga
pelaku pelecehan seksual pada anak dan pemerkosa dalam penelitian ini, mengaku
melakukannya akibat melihat pornografi. Dari 53% pelaku itu dilaporkan menggunakan
pornografi sebagai rangsangan untuk melakukan aksinya.

Kebiasaanmeng konsumsi pornografi dapat menyebabkan ketidakpuasan terhadap bentuk


pornografi yang lembut, sebaliknya semakin kuat ingin melihat materi-materi yang mengandung
penyimpangan dan kekerasan seksual. Dalam sebuah penelitian terhadap para napi yang
melakukan pelecehan seksual terhadap anak, 77% dari mereka yang melakukannya terhadap
anak lelaki dan 87% yang melakukan terhadap anak perempuan mengakui terbiasa
menggunakan pornografi sebagai pendorongnya.

Pornografi juga mempermudah pelecehan seksual terhadap anak dalam berbagai cara.
Contohnya, para pedofilia menggunakan foto/gambar porno unuk menunjukkan pada korbannya
bahwa suatu aktivitas seksual tertentu tidak mengapa. Mereka akan berkata, “Orang ini
menikmatinya, demikian juga kamu nanti.”

3. Pornografi menyebabkan penyakit seksual, hamil diluar nikah, dan kecanduan seks
Semakin sering anak-anak melihat baik pornografi “lembut” atau hal-hal yang mengandung
penyimpangan seksual mereka akan mempelajari sebuah pesan yang sangat berbahaya dari
pembuat pornografi, yaitu “seks tak bertanggung jawab adalah boleh dan dibutuhkan”. Karena,
pornografi mendorong ekspresi seksual tanpa tanggung jawab, hal ini akan membahayakan
kesehatan anak. Salah satunya adalah terjadinya peningkatan secara terus menerus penyakit
kelamin.

Di AS, sekitar 1 dari 4 remaja yang telah melakukan hubungan seksual, menderita penyakit
kelamin tiap tahunnya. Hal ini menhasilkan 3 juta kasus penyakit kelamin pada remaja. Rata-rata
insfeksi Syphilis di antara para remaja telah meningkat lebih dari 2 kali lipat, sejal pertengahan
tahun 1980-an. Jumlah anak yang terkena penyakit kelamin setiap tahunnya, lebih banyak
disbanding jumlah seluruh penderita polio selama 11 tahun, saat terjadi wabah pada tahun 1942-
1953. Hasil lain yang terlihat jelas dengan adanya aktivitas seksual pada anak-anak adalah
peningkatan jumlah kehamilan di anatara para pelajar.

Penelitian telah menunjukkan bahwa lelaki yang melihat seabrek hal-hal yang berbau pornografi
sebelum usia 14 tahun (bukan berarti setelah usia ini boleh melihat-red), lebih aktif secara
seksual dan sibuk dengan aktivitas seksual yang beraneka ragam daripada yang tidak melihat.
Salah satu penelitian mengungkapkan bahwa di antara 932 pecandu seks, 90% lelaki dan 77%
perempuanmenyatakan bahwa pornografi berhubungan nyata dengan kecanduannya itu.

4. Pornografi mendorong anak melakukan tindakan seksual terhadap anak lain

Anak-anak sering meniru apa yang dibaca, dilihat atau yang didengar. Banyak penelitian
mengemukakan bahwa pornografi dapat mendorong mereka melakukan tindakan seksual
terhadap anak yang lebih muda, kecil dan lemah. Para ahli di bidang kejahatan seksual terhadap
anak menyatakan bahwa aktifitas seksual pada anak yang belum dewasa selalu memunculkan 2
kemungkinan pemicu : pengalaman dan melihat. Hal ini berarti bahwa anak-anak yang
menyimpang secara seksual mungkin telah tercemar atau gampang melihat hal-hal seksual
melalui pornografi.

Dalam sebuah penelitian dari 600 lelaki dan perempuan usia SMP dan di bawahnya di AS,
peneliti Dr. Jennings Bryant menemukan bahwa 91% lelaki dan 82% wanita mengaku telah
menonton film porno atau yang berisi kekerasan seksual. Lebih dari 66% lelaki dan 40% wanita
dilaporkan inginmencoba beberapa adegan seks yang telah ditontonnya. Dan diantara Siswa
Sekolah Menengah (SMP), 31% lelaki dan 18% wanita mengaku benar-benar melakukan
beberapa adegan dalam film porno itu, beberapa hari setelah menontonnya.

5. Pornografi mempengaruhi pembentukan sikap, nilai dan perilaku

Pesan-pesan yang tidak bertanggungjawab yang sangat kuat dari pornografi, bisa mengajari
anak-anak tentang masalah-masalah seksual.

Foto, video, majalah, game, dan situs internet yang berbau porno yang menggambarkan
perkosaan dan tindakan tak berprikemanusiaan pada wanita dalam adegan seksual, menjadi
alat perusak bagi pendidikan seks. Bahayanya bagi anak bercabang-cabang, sebagaian adalah
perubahan perilaku. Berulang-ulang penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak melihat
bentuk-bentuk gambar pornografi, punya pengaruh dramatis pada pelakunya yaitu bagaimana
mereka melihat wanita, kejahatan seksual, hubungan seksual, dan seks pada umumnya.
Kesimpulan penelitian-penelitian ini tak terbantahkan dalam kenayataan, yaitu:

Ketika responden pria diberi pornografi jenis kasar selama sedikitnya 6 minggu, mereka :

Terbentuk sifat kasar secara seksual yang semakin meningkat terhadap wanita
*

Mulai menyepelekan perkosaan sebagai tindak kejahatan atau tak lagi menganggapnya sebagai
kejahatan
*

Terbentuk persepsi yang menyimpang terhadap seks


*

Muncul hasrat yang besar terhadap jenis pornografi yang lebih menyimpang, aneh, atau
kejam(seks yang normal tidak lagi dirasakan memuaskan)
*

Menghilangkan nilai penting perkawinan dan mengurangi keyakinan bahwa perkawinan


merupakan ikatan yang sah
*

Memandang seks bebas sebagai perilaku normal dan alami

6. Pornografi mengganggu jati diri dan perkembangan anak

Selama waktu kritis tertentu pada masa kanak-kanak, otak anak kecil telah terprogram tentang
orientasi seksual. Selama periode ini, pikiran tersebut terlihat membangun jaringan mengenai
apa yang merangsang atau menarik seseorang. Melihat norma-norma dan perilaku seksual yang
sehat selama waktu kritis itu, dapat membentuk orientasi seks yang sehat. Sebaliknya, jika
melihat penyimpangan seksual bisa terpatri dalam otaknya dan menjadi bagian tetap dalam
orientasi seksualnya.

Temuan-temuan Psikolog Dr. Victor Cline menyatakan bahwa ingatan-ingatan dari pengalaman
yang terjadi saat perasaan terangsang (termasuk di sini rangsangan seksual) dipatri di otak oleh
epinephrine, suatu hormone dalam glandula adrenalin, dan susah dihapus. Hal ini mungkin
merupakan sebagian penjelasan tentang pengaruh candu pornografi. Melihat pornografi bisa
membuat kondisi seseorang secara potensial mengulangi fantasi seksualnya sewaktu
masturbasi.

Indentitas seksual terbentuk secara berangsur-angsur pada masa kanak-kanak dan remaja.
Sebenarnya, anak-anak umumnya tidak memiliki suatu kekuatan seksual alami sampai
menginjak usia 10 dan 12 tahun. Selama perkembangannya, anak-anak khususnya mudah
terkena pegaruh yang mempengaruhi proses perkembangan itu. Jalur singkat melalui pornografi
membelokkan proses perkembangan kepribadian normal, denganmemberikan informasi yang
salah tentang seksualitas, perasaan terhadap diri dan jasmani yang membuat anak binggung,
berubah dan rusak.

Pronografi sering mengenalkan pada sensasi seksual sebelum waktunya. Padahal secara
perkembangan, anak-anak belumlah siap menghadapinya. Pengetahuan tentang sensasi
seksual ini dapat membingungkan dan memberi rangsangan berlebihan pada anak. Rangsangan
seksual pornografi dan akibat akhir yang diperoleh darinya adalah merusak jiwa. Contohnya, jika
rangsangan awal pada seorang anak lelaki adalah foto-foto porno, dia akan terbiasa terangsang
melalui foto-foto itu. Hasilnya adalah sulit bagi seseorang mengalami kepuasan seksual, selain
dari gambar-gambar porno.

Anak-anak merupakan amanah Allah. Untuk itu, seharusnya dijaga dan dididik sebaik-baiknya.
Jangan biarkan moral dan akhlaknya teracuni pornografi yang sudah terbukti pengaruh
buruknya. Seharusnya umat Islam bisa mengambil pelajaran dari bobroknya moral bangsa barat
akibat menurutkan hawa nafsu mereka. Bukannya malahmeniru dan berusaha membudayakan.
Jangan relakan anak-anak kita yang sudah berada dalam kesucian Islam ternodai budaya setan.
Bila digunakan dengan baik, teknologi Internet tentu berdampak positif. Seseorang
dapat dengan mudah mencari informasi yang ingin diketahui. Dengan hanya
mengetikkan kata pada mesin pencari (search engine), ada banyak situs web yang
dirujuk tentang informasi tersebut. Adanya e-mail memungkinkan seseorang dapat
mengirim sebuah surat untuk orang lain dengan cepat dan mudah. Ruang
obrol (chatting room) memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dengan
banyak orang yang saling berjauhan sekaligus. Atau yang sedang marak, hadirnya
situs web jejaring sosial seperti Facebookatau Friendster yang memungkinkan
seseorang untuk menemukan teman lama yang sudah lama tidak dijumpai.

Namun, hal positif dari Internet ternyata dapat berakibat buruk bila digunakan secara
tidak bertanggung jawab. Banyak anak yang ketagihan atau kecanduan Internet
sehingga mereka betah berlama-lama di depan komputer sehingga lupa akan
kewajiban mereka yang lebih penting untuk makan, mandi bahkan enggan untuk
belajar. Salah satu penyebab seorang anak begitu menyukai Internet karena mereka
mendapatkan suatu pengalaman baru dan mereka bisa mendapatkan kenyamanan.
Atau mereka mendapat sesuatu dari dunia maya ini yang tidak bisa didapatkan di
dunia nyata. Di dunia maya dia bisa menjadi orang lain yang diinginkan. Misalnya,
seorang anak yang pemalu dapat dengan mudah berkenalan melalui chating atau e-
mail. Dalam game online, mereka dapat membuat karakter mereka menjadi karakter
yang cantik, kaya, atau hal lain yang mungkin berbeda dengan kehidupan nyata
mereka.

Bahaya Pornografi Internet


Yang lebih memprihatinkan adalah bila seorang anak ketagihan pornografi di
Internet. Dalam seminggu ada lebih dari 4000 situs porno dibuat! Benar-benar angka
yang memprihatinkan. Ini tidak hanya melanda anak-anak, kerena banyak orang
dewasa yang juga ketagihan pornografi di Internet karena dengan mudah dan tanpa
malu, seseorang dapat mengakses dan melihat gambar-gambar porno bahkan
melalui telepon genggam.

Awalnya, mungkin seorang anak tidak berniat untuk melihat pornografi dan akan
memanfaatkan Internet untuk tujuan yang baik. Tetapi, situs porno ini dapat muncul
secara tiba-tiba saat seorang anak mencari bahan informasi untuk tugas sekolahnya
atau untuk keperluan lainnya. Seorang anak yang masih lugu belum dapat menilai
baik atau buruknya suatu hal, maka seorang anak usia 8-12 tahun sering menjadi
sasaran.

Pada usia ini, otak depan seorang anak belum berkembang dengan baik. Sedangkan
otak depan adalah pusat untuk melakukan penilaian, perencanaan dan menjadi
eksekutif yang akan memerintahkan tubuh untuk melakukan sesuatu. Pada otak
belakang merupakan pendukung dari otak depan. Di sini juga dihasilkan dopamin,
yaitu hormon yang menghasilkan perasaan nyaman, rileks atau fly pada seseorang.

Seorang anak yang kecanduan akan sulit menghentikan kebiasaannya sehingga dia
akan melakukan hal tersebut berulang kali. Anak dapat merasa bersalah tetapi tidak
berani mengutarakan perasaannya kepada orang-tuanya karena takut atau kesibukan
ayah dan ibunya. Dalam keadaan cemas, otak berputar 2,5 kali lebih cepat dari
putaran biasa pada saat normal. Akibat perputaran yang terlalu cepat ini, otak
seorang anak dapat menciut secara fisik sehingga otak tidak berkembang dengan
baik. Suatu keadaan yang dapat merusak masa depan seorang anak. Selain itu,
gambar-gambar cabul yang ada di situs web porno, biasanya akan melekat dan sulit
untuk dihilangkan dalam pikiran anak dalam jangka waktu yang cukup lama.

Bahaya Pemangsa Seksual


Internet juga sering dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk
mengelabui anak-anak. Ada sebanyak 750.000 pemangsa atau predator seksual
setiap hari yang memanfaatkan ruang rumpi(chatting room) untuk berkenalan,
kemudian mengajaknya untuk melakukan hubungan seks. Bila tidak berhati-hati,
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat mencuri identitas pribadi yang
dapat digunakan untuk melakukan kejahatan.

Ciri Kecanduan Internet


Ciri-ciri seorang anak yang sudah kecanduan Internet umumnya adalah akan marah
bila Anda membatasi untuk menggunakan Internet. Dia juga cenderung enggan
berkomunikasi dengan orang lain dan bersifat tertutup atau hanya mau berteman
dengan orang tertentu saja.

 
Cara Menghindari Bahaya Internet
Berbagai bahaya di Internet dan masalah kecanduan Internet bukan tidak dapat
diatasi. Dengan mengetahui dampak negatif dari Internet, sebagai orang-tua Anda
dapat melindungi buah hati Anda dengan melakukan hal-hal berikut:

 Orang tua perlu memiliki pengetahuan tentang Internet


Jangan mengganggap diri terlau tua atau terlalu bodoh untuk mempelajari Internet. Istilah
lainnya, jangan gaptek (gagap teknologi). Seorang anak dapat saja dengan sengaja
membiarkan atau membuat orang tua tidak memahami teknologi sehingga orang-tua
berpikir tidak ada dampak negatif dari Internet.

 Letakkan komputer di tempat yang mudah dilihat


Kadang orang-tua merasa bangga dengan dapat meletakkan dalam kamar anak mereka
sebuah komputer yang terhubung Internet. Hal ini sebenarnya akan membahayakan anak
Anda karena mereka dapat leluasa mengakses situs-situs yang tidak baik tanpa diketahui
orang-tua. Sebaliknya, dengan meletakkan di tempat terbuka, misalnya di ruang keluarga,
Anda dapat memantau situs apa saja yang dibuka anak.

 Bantu agar anak dapat membuat keputusan sendiri


Karena Anda tidak dapat mengawasi anak Anda 24 jam, biasakan anak Anda untuk
mengambil keputusan mulai dari hal-hal yang kecil. Misalnya, memutuskan untuk
menggunakan pakaian yang mana atau tanyakan pendapat dan sudut pandang anak.
Sehingga saat Anda tidak ada atau saat muncul situs porno mereka dapat mengambil
tindakan yang tepat. Tanamkan pula rasa takut akan Tuhan, sehingga walau Anda tidak
ada, tetapi dia tahu bahwa Tuhan memperhatikan dan melihat apa yang dilakukannya.

 Batasi penggunaan Internet


Jangan biarkan anak anak terlalu asyik di dunia maya. Tetapkan berapa lama Internet boleh
digunakan dan situs apa saja yang boleh diakses. Jelaskan juga mengapa Anda melakukan
hal ini dan bantu anak untuk memahami keputusan ini.

 Jaga komunikasi yang baik dengan anak


Luangkan waktu untuk bercanda dengan anak dan berkomunikasi dengan terbuka.
Komunikasi yang baik dan keakraban dengan anak akan memudahkan Anda untuk
menanamkan nilai-nilai moral. Anda dapat menjelaskan kepada anak Anda apa saja
bahaya dari penggunaan Internet agar mereka tidak mudah terkecoh.
Semua orang-tua tentu menyayangi anak mereka dan berusaha memberikan yang
terbaik. Tetapi pengaruh dari luar, salah satunya bahaya Internet dapat merusak
kecerdasan dan nilai moral anak sehingga Anda perlu melindungi anak Anda dari
bahaya penggunaan Internet seperti pornografi dan para pemangsa atau predator
seksual.
Bahaya Pornografi Anak
OPINI
Taufikul
|  5 Juni 2010  |  18:08

124

4
1 dari 1 Kompasianer menilai Bermanfaat.

Pornografi anak di internet kian parah. PBB menyebutkan, lebih dari 200 gambar porno anak
diproduksi tiap hari dengan keuntungan mencapai 3 hingga 20 miliar dolar setahunnya.

Pornografi anak masih jadi masalah yang amat serius. Yang mengenaskan, 69 persen dari
keseluruhan gambar yang ditampilkan adalah anak-anak berusia 10 tahun atau di bawahnya.
Sebesar 24 persen lagi berumur 6 tahun atau lebih muda. Laporan lembaga Internet Watch
Foundation (IWF) yang berbasis di Inggris menyebutkan bahwa proporsi situs yang
memposting pornografi anak yang mengerikan, misalnya penyiksaan dan pemerkosaan,
melonjak 11 persen di tahun 2008 dibandingkan tahun 2007. IWF berhasil mengenali 1.536
website di seluruh dunia yang nekat mempublikasikan pornografi anak di tahun 2008.

Begitu banyaknya, hingga polisi yang menangani di bidang penyelidikan pornografi anak
rentan mengalami trauma dan terkena masalah kesehatan mental. Hasil studi University of
New Hampshire (UNH) di Amerika Serikat menunjukkan bahwa secara konstan polisi
disuguhi pelecehan seks anak kelas berat. Seperti dikutip detikINET(5/11/2009), studi
tersebut mensurvei lebih dari 500 investigator di Amerika Serikat.
Pada 2008 lalu, sejumlah penyedia jasa layanan internet (ISP) terbesar di dunia telah sepakat
untuk memblokir akses ke situs pornografi anak. Seperti yang dilakukan Verizon, Sprint, dan
Time Warner Cable yang membuat kesepakatan dengan pemerintah negara bagian New York
untuk membatasi sejumlah newsgroup seperti mailing list yang mengarah pada
pedofilia. Sebuah investigasi menemukan 88 newsgroup yang berisi
11.390 foto cabul anak-anak.

Di Indonesia sendiri, kasus pornografi anak lewat internet pernah dibongkar. Oktober 2009,
polisi menangkap tiga pria pelaku terkait perdagangan dan pengganda DVD, VCD bajakan,
dan penyebaran pornografi anak di situs www.jualtocil.com. Tersangka mengaku mendapat
materi-materi itu dari situs internet di Los Angeles. Mereka terancam UU Anti-pornografi
dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik. Hal ini menunjukkan ancaman yang tidak bisa
dimungkiri bahwa anak-anak berada dalam bahaya di dunia teknologis yang semakin maju.
Jaringan internet mempermudah kerja dan penyebaran karya para pedofil itu.

Anak-anak Rentan Konsumsi Pornografi

Pada 2009 laporan yang dikeluarkan oleh Symantec, berdasarkan penggunaan layanan
OnlineFamily, menyebut 10 topik yang paling sering ditelusuri anak-anak berusia 8-13 tahun
mulai periode Februari hingga Juli: YouTube, Google, Facebook,Seks, MySpace, Porn,
Yahoo, Michael Jackson, Fred, eBay. Tentunya, ini kabar buruk bagi para orang tua yang
memiliki anak yang mulai akrab dengan internet. Padahal, kemajuan teknologi informasi dan
elektronik justru mengharuskan anak-anak berkenalan dengan kemajuan agar tidak gagap
teknologi di kemudian hari. Kecakapan mengunakan teknologi informasi telah menjadi
parameter pencapaian pendidikan, dimana sekolah-sekolah telah mengajarkan mengenai
internet, tema yang sangat menarik minat banyak orang.

Internet sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat kita, terutama di perkotaan.
Sehingga, kita tidak mungkin lagi menghindarinya hanya untuk menyelamatkan anak-anak
dari bahaya pornografi di internet. Padahal ancaman dari para pedofil dan penjahat seks yang
memanfaatkan internet sangat nyata dan telah terbukti.

Anak-anak generasi sekarang jauh lebih cerdas dibandingkan generasi orangtuanya dalam
konsumsi media. Dengan sedikit informasi dan rasa penasaran, mereka belajar mengakses
internet dan materi yang ada di dalamnya, dengan segala risiko. Tanpa orangtua bisa
mengawasi, anak-anak mudah sekali terjerumus ke dalam hal-hal baru yang belum mereka
tahu nilai faedahnya. Tentu saja bukan hanya pornografi, melainkan juga permainan online
yang membuat ketagihan. Beberapa kasus menunjukkan, anak-anak kuat bermain game
online berjam-jam, bahkan ada yang tinggal di warnet selama beberapa hari hanya untuk
bermain game.

Sekolah-sekolah kita perlu memasukkan materi media literacy, kecakapan bermedia, yang


memberi bekal mengenai baik-buruknya media modern. Media literacy dapat menjadi
kurikulum tersamar, yang dimasukkan dalam materi pelajaran biasa. Sehingga, anak-anak
mendapat bekal untuk membentengi diri.

Apakah sex education juga perlu dimasukkan dalam kurikulum sekolah? Saya kira,
pornografi telah menimbulkan korban (langsung atau tidak) terutama pada perempuan dan
anak-anak. Pendidikan seks, dengan kurikulum yang tepat dan mungkin perlu kajian lebih
lanjut, adalah langkah yang perlu diambil departemen pendidikan untuk mencegah terjadinya
efek lanjutan dari pornografi. Anak perempuan paling rentan menjadi korban, karena itu perlu
proteksi yang salah satunya lewat pendidikan seks di sekolah dan terutama di rumah.
Keluarga adalah salah satu basis pendidikan paling penting mengingat tingkat interaksi dan
kesalingterkaitan individu-individu di dalamnya. Saya kira, pendidikan seks juga penting
untuk meminimalisir/mencegah human trafficking, karena banyak kalangan kurang paham
dengan kasus-kasus ini, padahal Indonesia menjadi salah satu “ladang” subur kasus
trafficking  di level regional maupun internasional.

maaf saodara2, tulisan ini masih memakai data lama. sebab, selain saya
menulisnya beberapa bulan lalu, saya juga kurang melakukan riset.

* hanya untuk kepentingan menghindari sensor kata “Porn”


li ini mungkin tulisan gw agak sedikit serius, tentang seminar di kantor yang
baru saja gw ikuti. Judulnya seperti yang tertera diatas, “Penanggulangan
Pornografi terhadap Anak”.

Beberapa teman yang follow gw di twitter mungkin sampe bertanya-tanya


kenapa gw sampe sebegitu bawelnya di twitter. Sepanjang acara gw nge-twit,
itu pengalihan perhatian gw. Bukan karna bahasannya ga menarik, justru sangat
sangat menarik dan pembelajaran buat gw dan teman-teman yang udah punya
anak.

Trus kalo bahasannya menarik kenapa gw mengalihkan perhatian gw?

Honestly, karna gw takut.

Pernah baca tulisan gw tentang kopi?

Disitu gw belajar, gw ga suka sesuatu yang pahit, artinya gw ga suka sesuatu


yang ga menyenangkan buat diterima otak dan hati gw. Dan mendengar kalo
saat ini diluar sana bahkan mungkin disekitar gw banyak sekali anak-anak
dibawah umur, SMU, SMP bahkan SD yang otaknya sudah dicekoki dan bahkan
udah melakukan seks bebas sangat menganggu pikiran gw. Bukan sok suci,
entah kenapa gw langsung merasa sangat takut. Seperti yang ibu
narasumbernya bilang, Ibu Elly Risman, Psi, bagaimana kalau ini terjadi sama
anak kita? Ponakan kita? Adik kita? Sepupu kita? Dan yah, itu yang bikin gw
sangat sangat sangat takut.

Gw ga begitu konsentrasi mengikuti seminar itu, tapi ada beberapa point yang
gw ambil, jadi maafkan kalo masih ada yang kurang.

Gimana anak-anak yang masih polos, imut, lucu itu bisa terkontaminasi dengan
hal-hal berbau pornografi?

Jawabannya klise, melalui media cetak dan elektronik seperti Komik, Majalah,
Koran?, Games, Internet *tentunya*, TV, VCD/DVD dan HP.

Mirisnya lagi, NARUTO yang sekarang sedang digemari anak laki-laki ternyata
banyak sekali unsur pornografinya. Jujur gw ga tau, karna gw memang ga
pernah baca itu komik, games dan apapun yang berbau naruto. Coba kalo ada
yang punya anak, adik, ato ponakan yang mengoleksi naruto silahkan dicek,
kalo ada adegan atau kata-kata yang menjurus kesana.

Games pun demikian adanya, kalo liat the sims, gw juga ga begitu suka games.
Yang gw tergila-gila banget dulu Cuma pet society, tapi untuk games saat ini
sudah sedemikian banyak ragam dan macamnya. Dan sebagian besar
mengandung unsur kekerasan selain pornografi itu sendiri. Dari pakaian, lekuk
tubuh, payudara yang besar sampe menyembul keluar walaupun itu animasi tapi
tetap saja yang memainkan tidak Cuma kita orang-orang dewasa, tapi juga anak
kecil yang gambar-gambar itu akan terus terekam kalo dia memainkannya terus
terus terus dan terus.

Selain dari dua hal di atas, pasti juga udah tau kalo TV itu yang paling
berbahaya. Apalagi sinetron dan film-film saat ini. You named it, film indonesia
genre remaja yang judulnya menjurus semua, dengan pemain yang pake rok
minim, contoh saja the virgin, yang ngajarin gimana cara jual diri buat belanja?
Tuhanku… apa yang ada dipikiran para produser, sutradara dan penulis scriptnya
sih? Mereka ga takut anaknya ngikut seperti itu?

Kenapa gw sampe miris dan sedih banget, karna di seminar tadi juga
diperlihatkan wawancara dengan anak-anak, ditanya udah pernahkah melihat
film porno atau something like that? Banyak sekali yang menjawab pernah dan
sering. Dan banyak pula yang menjawab melihatnya saat masih SD dan SMP 

Gw ga munafik, gw juga pernah melihat film seperti itu, dan saat gw semester 1
kuliah itu pertama kalinya gw ngeliat. Mungkin karna gw orang kampung kali
yah, yang memang kolot dan diajarkan buat takut.

Dan di seminar tadi pula diperlihatkan tulisan-tulisan tangan anak-anak SD dan


pertanyaan-pertanyaan apa saja yang mereka lontarkan. Ga sedihkah kalian
kalo ada anak yang bertanya ”senggama kapan dilakukan?” atau ”bagaimana
cara memasukkan penis ke vagina?” ga mau nangis rasanya? Itu anak SD yang
bertanya seperti itu.

Tau apa mereka masalah senggama, tau apa mereka penis dan vagina itu. Itu
pelajaran biologi saat gw SMP kalo ga salah.

Dan gw ga bisa ngomong apa-apa saat sebagian besar peserta seminar


TERTAWA melihat kenyataan itu.

Subhanallah. Sekali lagi gw bukan sok suci, tapi please BERPIKIR, kemana hati
nurani kalian yang tertawa saat itu terjadi ke salah satu keluarga kalian.

Naudzubillahi min dzalik.

Ini bukan sesuatu yang harus ditertawakan atau dijadikan bahan becandaan. Ini
hal yang serius, ini menyangkut masa depan. Dan sudah dilakukan penelitian
*maafkan kelalaian gw yang ga mencatatnya*, kalau otak anak yang sering
melihat pornografi itu sama dengan otak orang yang pernah tabrakan dan itu
KERUSAKAN OTAK PERMANEN.

Lalu bagaimana cara kita menghindarinya?

Kalo dari seminar tadi katanya, terbuka dan komunikasi terhadap anak. Gw akan
kopas sedikit nih.

1. Sadari bahwa anak adalah titipan Allah SWT


2. Sadari dan evaluasi kesalahan-kesalahan kita dalam pengasuhan
3. Bicarakan dengan pasangan, mengasuh anak berdua, bersungguh-
sungguh, punya dan teguh pada prinsip
4. Persiapkan diri untuk minta maaf kepada anak
5. Simak dan buat list tentang:
o Pandangan anak terhadap pola pengasuhan kita
o Harapan-harapan mereka
6. Utarakan kepada mereka tentang harapan-harapan kita sebagai orang tua
7. Buat prioritas bersama tentang hal-hal yang akan diperbaiki
8. Jelaskan tentang akibat pornografi terhadap otak
9. Perbaiki komunikasi dengan anak
10. Tarik kembali ayah kerumah:
o Ayah harus duduk 30 menit/minggu
o Hadirkan Allah dalam diri anak
o Bahas Qur’an dan Hadits dan bercerita dengan anak
o Persiapkan anak untuk menjadi remaja.

Komik, cek bacaan mereka, baca dulu sebelum membeli. Secara berkala periksa
meja belajar *ini jangan sampe ketahuan*, kenalkan anak pada berbagai jenis
bacaan dan diskusikan dengan mereka.

Perbanyak mendengarkan perasaan, berdoa.

Yang diatas itu gw kopas dari slide seminar tadi, gw masih berusaha
memahaminya. Sekarang gw Cuma bisa berdoa semoga keluarga gw dan
keluarga para sahabat dijauhkan dan dihindarkan dari bencana diatas.
Naudzubillahi min dzalik. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang
dilindungi.

Seminar tadi dari Yayasan Kita dan Buah Hati, kalo mau tau lebih banyak bisa
menghubungi mereka di email:kitadanbuahhati@yahoo.com atau mau add
facebooknya di email yang sama.
Cara Mencegah/menangkal Materi
Pornografi/Bokep Pada Anak-Anak Kita
Sun, 27/12/2009 - 12:20am — godam64

Materi porno banyak beredari di mana-mana mulai dari vcd film, gambar
hot transfer dari hp ponsel bluetooth, konten porno di situs web internet,
majalah/tabloid pornoaksi, iklan-ikan panas sex appeal, dan lain
sebagainya. Untuk itu sebagai orang tua yang baik kita harus
menghindarkan anak dari materi pornografi dan pornoaksi agar tidak
memberi dampak yang buruk bagi anak kita.

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua untuk menangkal


dan menghindari materi porno sebelum waktunya :

1. Tidak meletakkan tv dan komputer/laptop di kamar anak. Anak boleh


mengakses internet, komputer, film dvd/vcd dan televisi di tempat yang
mudah diawasi orangtua dan usahakan layar tidak menghadap dinding
agar mudah diawasi sewaktu-waktu.

2. Sebaiknya anak yang belum remaja tidak nonton tv sendiri tanpa


bimbingan orang dewasa yang bijak dan dapat diandalkan. Terkadang
iklan dan materi tv itu sendiri tidak baik untuk anak kecil. Sesuaikan
rating tayangan dengan usia anak dan berikan pengarahan / penjelasan
jika ada hal-hal yang kurang baik agar anak mengerti mana yang baik
dan yang buruk.

3. Blokir tv, komputer, internet, radio, dan sebagainya saat kita tidak
ada. Kalau hanya menonton video ilmu pengetahuan yang telah kita
sensor maka tidak apa-apa selama tidak bisa mengakses tv. Kadang anak
penasaran dan membuka-buka apa saja yang dilihatnya. Yang parah lagi
anak mengambil kesimpulan sendiri tanpa arahan dari orang yang
paham.

4. Pasang program filter baik di tv berbayar kabel/parabola dan internet.


Pastikan hanya isi konten yang sesuai dengan usia anak saja yang bisa
dilihat atau diakses serta batasi waktunya. Berbahaya sekali anak
dibiarkan mengembara tanpa arah tujuan yang jelas. Anak bisa jadi
korban kejahatan di internet yang berimbas di dunia nyata. Periksa
history komputer apa saja yang telah dikunjungi anak kita serta periksa
kamar anak secara diam-diam.

5. Berikan telepon genggam hp yang standar hanya bisa telpon dan sms
saja, hitam putih dan tidak bisa menampilkan gambar, tanpa kamera,
tanpa video, tanpa internet, tanpa bluetooth, daya tampung terbatas dan
lain-lain seperti nokia pisang yang jaman dulu awal hape keluar.
Kordinasikan dengan pihak sekolah untuk membuat standar ponsel yang
boleh digunakan dan kapan boleh dipakai. Sebaiknya request khusus ke
operator tertentu agar nomor yang bisa dihubungi dan menghubungi
terbatas yang nantinya digunakan oleh semua siswa dan guru ditambah
fitur tertentu yang mempermudah proses belajar mengajar di sekolah.

6. Sebaiknya kenalkan anak dengan berbagai kegiatan yang berguna


tidak hanya di dalam rumah agar pertumbuhan fisik bisa berkembang
dengan baik dan lupa dengan hal-hal yang tidak perlu.

Jangan lupa berdoa dan sering bercengkrama dengan anak untuk berbagi
keluh kesah. Bersikaplah terbuka dan anggap anak sebagai teman bukan
hanya objek perintah penderita saja. Semoga berhasil terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai