Anda di halaman 1dari 4

Pentingnya Mengatasi Kecanduan Pornografi Internet Di Kalangan Remaja

Institut Agama Kristen Negeri


egha071101@gmail.com

Abstrak:
Remaja adalah masa rasa ingin tahu, salah satunya terhadap hal yang berkaitan dengan
pornoggrafi. Kemajuan teknologi pada saat ini dapat sangat membantu membuat mereka untuk
dapat mengakses dan menonton porno secara mudah sehingga dapat membuat mereka menjadi
ketagiahan. Oleh karena itu dapat di lakukan penelitian secara kaji melalui buku, jurnal, artikel
ataupun melalui hasil penelitian public melalui tema atau judul pornografi dalam hidup anak
remaja.
Abstrak:
Youth is a period of curiosity about one of the issues relating to pornography. Advances in
technology today can do much to enable them to access and watch porn so easily that they can
become addicted. Therefore, it can be scrutinicall researched through books or journals or
through public research through the pornography theme or title of a young persons’s life.
Pendahuluan: Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata pornografi adalah
penggambara tingkah laku secara erostis dengan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan nafsu
birahi. Dan dalam bahaa Yunani kata pornographos yang terdiri dari dua kata yaitu porneo
berarti prostitusi,pelacur dan graphein berarti menulis atau menggambar. Secara harafia dapat
diartikan sebagai tulisan atau gambar tentang pelacur. Bekembangnya teknologi telah
memudahkan oang-orang untuk dapat mengakses pornograf, baik secara kebebasan untuk
mengkopi materi pornografi dalam bentuk digital DVD ataupun melalui file Hp android yang
dapat mempermudahkan remaja. Internet saat ini merupakan fasilitas yang tidak bisa dipsahkan
daari kehidupaan sehari-hari.
Maksud dan tujuan: adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyadarkan
masyarakat bahwa kecanduan pornografi di kalangan remaja adalah suatu masalah social yang di
selesaikan bersama, mengingat remaja adalah penerus bangsa dan jumlahnya akan terus
bertambah. Untuk engetahui hal dari permasalahan ini ada dua yaitu mengetahui faktor yang
menyebabkan kecanduan pornografi dan mengetahui pengaruh pornografi padaremaja dalam
masyarakat.
Kata porno dan pornografi bukan merupakan kata asing lagi bagi kita semua, namun defenisi
dari pornografi itu sendiri jelas karena berga budaya lingkungan dan adat kita yang membedaan
kita. Hal ini meyebabkan banyak defenisi dari pornografi dan banyaak oresepsi tergantung dari
sudut pandaang seseorang sehingga mengatakan bahwa objek itu pornografi. Saat ini istilah yang
di gunakan untuk mengungkapkan segalah sesuatu yang bersifat seksual khususnya yang
berselerah rendah ataau tidak bermoral apabila pembuatan atau konsumsi bahan tersebut hanya
untuk membngkitkan rangsangan seksual.
Remaja adalah masa peralihan yang di alami manusia setelah anak menuju pendewasaan usianya
sekitar 13 sampai 20 tahun. Adapun perubahan yang di alami seorang anak ialah fisik, social,
watak, dan kepribadian. Oleh karena itu masa remaja ini dapat di sebut sebagai masa labil karena
mereka sudah bukan anak-anak dan belum juga dapat dikatakan sebagai orang dewasa. Remaja
adalah pemulaan di tandai oleh perubahan-perubahan fisik yang mendahului kematangan
seksual. Kurang lebih bersamaan dengan perubahan fiik ini. Rremaja juga dapat sebut sebagai
pubertas yang berasal dari Bahasa latin yang berarti usia menjjadi dewasa. dalam kehidupan ada
dua faktor yang mempengaruhi tubuh yaitu faktor endogen adalah sifat yang di bawah oleh
individu sejak dalam kandungan hingga kelahiran sewaaktu di lahirkan telah mnculnya sifat
seperti warn rambut, kulit, dan postur tubuh dan lain-lain.1
Dan factor eksogen merupakan faktor yang datang dari liar diri individu. Untuk mengindari
mkesalah pahaman, kirannya perlu di jjelaskan mengenai istilah pubertas dan umur pada masa
ini. Msa pubertas kira kira dari umur 16 ahun saampai dengan 18 tahun. Dan dalam umur 15
tahun anak masi dikatakan dalam masa perpubertateit. Sedangkan uur 122 tahun dan 15 tahun
anak dalaam masa puerl. Dan pada umur 19 anak sudah ada dalam masa pubertas adolsensi.
Masa dibagi mnjadi tiga tahap yaitu yang pertama masa pra remaja usia 12-14 tahun, yaitu peride
sekita kurang lebi 2 tahun sebelum terjadinya permasalahan seksual yang sesungguhnya ttetapi
sudah terjadi perkembngan fisiologi yang menyebabkan pemaksaan beberapa kelenjar endoktrin.
Kedua, masa remaja awal usia 14-17 tahun, yaitu periode dalam rentang perkembangan di mana
terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemmpuan reproduksi. Ktiga, masa remaja
akhir, 17-21 tahun, yaitu periodde seseoang bertumbuh menjadi dewasa yang mencakup
kematangan menal emosional social dan ffisik.

Pembahasan: dalam kehidupan sehari hari ada begitu banyak faktor yang menjadi penyebab
untuk menonton porngrafi, nau ada juga beberapa faktor yang di anggap sebagai faktor yang
dominan adalah: kurangnya perhatian dan Pendidikan agama oleh keluargamaksutnya orang tua
adalaah tokoh percntohan oelh anak termasuk dalam aspek kehidupan sehari hari di dalam soal
keagamaan hal itu akan terabaikan sehingga mudah menerimah hal buruk seperti menonton
porno, pengaruh lingkungaan yang tidak baik maksutnya manusia selalu melakukan adaptasi
terhadap lingkungan untuk bertahan hidup sehingga keberadaan lingkungan akan sangat
mempengaruhi kehidupan individu, tekanan psikologi yang di alami remaja maksudnya remaja
akan mengalami tekanan psikologi ketika di rumah diakibaatkan adanya perceraian atau
pertengkaran orang tua yang menyebabkan si anak tidak betah di ruamhan daan menyebabkan
dia mencari pelampiasan untuk mencobah menghibur diri dan paada keadaan ini pengruh
negative lebih mudaah di terima dari pada nasehat positif seperti menonton video porno, peran
media massa maksudnya remaja aalah kelompok aatau golongan yang mudah terpengaruh karena
remaja sedang mencari identitas diri sehingga mereka dengan mudah untuk meniru apa yang dia
1
Pdf-02-Literasi-Digital-Dalam-Perspektif-Kristen_compress (1).Pdf, ed. by Sanderan Rannu (Tawangmangu: STT
Tawangmangu, 2018).
lihat sepertipadaa film atau berita yang mngandung kekerasn dan sebagainya, gagal dalaam
studi/Pendidikan maksudnyaremaja yang gagal ddalam Pendidikan atau tidak mendapatkan
Pendidikan mempunyaiwaktu yang senggan banyak jika waktu itu tidak di manfaatkan dengan
baik bisa menjadi hal yang buruk ketia dia mengenal hal yang tia baik utu mengisi kekosongan
waktu dengan menontn film porno, perkembangan teknologi modeen maksudnya adalah
perkembangan teknologi moern saat ini seperti mengakses informasi dengan cepat ddan mudah
juma memudahkan remaja untuk mendapatkan hiburan yang sebenarnya tida sesuai dengan
mereka sehingga mreka dengan mudah mengakses film porno. Kecnduan pornograpi adalah
perilaku yang berulang-ulang untuk melihat hal-hal yang merangsang nafsu makan seksual dan
kehlangan control diri unuk menghentikannya. Berikut ciri kecanduan orang pornogapi: sering
tanpak ugup apabila da orang yang mmengajaaknya berkomunikasi, malas tidak punya gairah
beraktivas enggan belajar, enggan bergaul.2
Senang menyendiri, terutama di kamarnya, enggan lepas dari gadgetnya, cemas
rahasiannya terbongkar, mudah marah dan tersinggung adapun dampak dari kecanduan
mononton porno gafi adalah mengalami kerusakan sel-sel otak bagian depan yang ungsnya
sebagai pusat decision making dan analisis. Pres pencarian jadi diri sendiri dan rasa ingin tahu
yang tinggi yang di aami pada masa remaja merupaan sesuatu hal yang wajar namun hal tersebut
bisa menjadi menkutkan appabila remaja masa remaja menggunkankan masa kaingin tahuan
pada hal ngatif yaitu ejadi kecanduan terhadap porno grafi karena keseringan melihat pornografi.
Konsumen pornografi cenderung mengalami efek kecanduan dimana apabila sesorang menyukai
porno grafi kan terus hal baru materi bar yang ada dalam pornografi kkonsumen porno grafi akan
mengalamiefek peninkat kebutuhan sehingga pada akhirnyaa berpotensi melakukan seks bebas di
kalangan remaja.3
Menonton pornografi baik berupa vidie aau film porn dapat memengaruhi sifat dan
perilaku remaj apabila dalam dirinya terapat dorongan untuk menonton atau menyaksikan bahan
meniru apa yang dia lihat di video itu hal tersebut akan mengaibatkan remaja menjadi sulit
berkosentrasi dalam belajar sehingga hasil belajar atau prestasinya menjadi menurun. Adun
dampak lain dari remaja antara lain mendorong remaja untuk melakukan atau meniru tindakan
seksual, membentuk sikap dan perilaku yang negatife, menyebabkan sulit berkonsentarsi
belajarahingga terjadi gangguan jati dirinya, memiliki sifat tertutup minder dan bhkan tidak
percaya diri dan yang menyimpang.
Kesimpulan: dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kecanduan porografi pada
kalangan remaja merupakan bukan masalah individu perindividu tetapi juga merupakan masalah
social. Sehinggaa faktor yang mempengaruhi di kalangan remaja secara umum itu ada dua yang
pertama oleh faktor internal yang berupa potensi yang muncul ddaaam dirinya. Yang kedua

2
Rannu Sanderan, ‘Disiplin Asketisme Dan Harmoni Kontribusi Disiplin Diri Bagi Pengembangan Pendidikan
Kristen’, Jurnal Pascasarjana PAK 2016_DISIPLIN ASKETISME DAN HARMONI.Docx, 4 (2021), 7
<https://doi.org/10.31219/OSF.IO/FRSNZ>.
3
Rannu Sanderan, ‘EXEMPLARY, MENEMUKENALI KUNCI PENDIDIKAN IMAN BAGI ANAK DALAM KELUARGA DAN
PEMBELAJARAN AGAMA DI SEKOLAH’, Jurnal PAK_ganjil 2016_2017_EXEMPLARY.Docx, 3 (2021), 3
<https://doi.org/10.31219/OSF.IO/BMTRK>.
faktor sistem yang berpengaruh dan yang merupakan rangsangan dari keluarga, sekolah dan
lingkungan sehingga mempengaruhi perilaku seseorang.
Saran: Bagi orang tua yang memiliki anak masih usia dini hendaknya memberikan perhatian
lebih dan control penuh pada anaaknya, sepperti mengetahui kegiatan sehari-hari anak dan teman
bermainnya karena orang tua adalaah sebagai orang terdekat anak dan orang yang lebih
mengetahui kondisi anak.

Daftar Pustaka
Rannu, Sanderan, ed., Pdf-02-Literasi-Digital-Dalam-Perspektif-Kristen_compress (1).Pdf
(Tawangmangu: STT Tawangmangu, 2018)
Sanderan, Rannu, ‘Disiplin Asketisme Dan Harmoni Kontribusi Disiplin Diri Bagi
Pengembangan Pendidikan Kristen’, Jurnal Pascasarjana PAK 2016_DISIPLIN
ASKETISME DAN HARMONI.Docx, 4 (2021), 7
https://doi.org/10.31219/OSF.IO/FRSNZ
, ‘EXEMPLARY, MENEMUKENALI KUNCI PENDIDIKAN IMAN BAGI ANAK DALAM
KELUARGA DAN PEMBELAJARAN AGAMA DI SEKOLAH’, Jurnal PAK_ganjil
2016_2017_EXEMPLARY.Docx, 3 (2021), 3
https://doi.org/10.31219/OSF.IO/BMTRK

Anda mungkin juga menyukai