Disusun Oleh:
Christoper Tambunan
TI19R1
Insan Unggul
http://www.insanunggul.ac.id
Tema : Masalah Video Pornografi
ABSTRAK
Sekarang ini, banyak remaja-remaja yang terjerumus kedalam dunia negative yang seharusnya
belum diperbolehkan untuk diakses oleh kalangan mereka. Dari situlah muncul masalah-
masalahdalam pola pikir dan tingkah laku mereka yang mengacu ke hal-hal negative.
Banyak juga remaja yang menyalah gunakan barang-barang elektronik seperti handphone
,komputer, maupun laptop untuk melihat video pornografi maupun hal-hal negative lainnya.
Mereka bisa melihat video pornografi melalui link yang biasanya orang sebarkan di sosmed
maupun di situs lainnya.
Porno atau yang sering kali juga disebut pornografi adalah sebagai bentuk penggambaran
tingkah laku secara erotis untuk membangkitkan nafsu birahi atau bahan yang dirancang
dengan sengaja dan semata-mata untuk membangkitkan nafsu birahi dalam seks.
Faktor yang menyebabkan siswa sering menonton Film Porno (Blu Film) karena ingin tahu dan
pengaruh lingkungan.
Dampak yang ditimbulkan bagi siswa atau pelajar yang selalu menonton Film Porno (Blu Film)
adalah secara otomatis pikiran akan berubah, akan sering berfatamorgana, tidak fokus dengan
apa yang menjadi kewajiban seperti sekolah, ibadah, belajar, mengaji ataupun yang
berhubungan dengan kewajiban. Sehingga menurunkan prestasi belajar mereka.
Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi persebaran video porno di kalangan remaja adalah
mengikuti kegiatan positif, orang tua mengarahkan dan mendukung anak untuk berprestasi
dalam berbagai bidang positif.
BAB I
1.1.Latar Belakang
Manusia adalah ciptaan yang paling indah dan paling tinggi derajatnya dibandingkan ciptaan Tuhan
lainnya. Manusia dilahirkan dengan memiliki potensi untuk menjalani kehidupannya seperti pikiran
imajinasi, fantasi dan dorongan perasaan atau keingintahuan.
Manusia dapat tumbuh & berkembang sesuai fasenya dari anak-anak hingga fase dewasa. Pada fase
remaja adalah fase dimana perubahan besar terjadi tingkat dewasa. Misalnya, hormon-hormon seksual
yang meningkat yang membuat seorang remaja memiliki rasa keingintahuan yang kuat terhadap dunia
yang berhubungan tentang seks.
Sekarang ini, banyak remaja-remaja yang terjerumus kedalam dunia negative tersebut yang seharusnya
belum diperbolehkan untuk diakses oleh kalangan mereka. Dari situlah muncul masalah-masalahdalam
pola pikir dan tingkah laku mereka yang mengacu ke hal-hal negative.
Banyak juga remaja yang menyalah gunakan barang-barang elektronik seperti handphone ,komputer,
maupun laptop untuk melihat video pornografi maupun hal-hal negative lainnya. Mereka bisa melihat
video pornografi melalui link yang biasanya orang sebarkan di sosmed maupun di situs lainnya.
Saya memilih tema tersebut dikarenakan banyaknya remaja yang menyalah gunakan fungsi barang
elektronik mereka untuk melihat video pornografi maupun hal-hal negative lainnya.Dan saya ingin
memberitahu ke para remaja dampak-dampak menonton video pornografi.
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan saya membuat karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui dan memahami apa itu video
pornografi, dampak video pornografi ,dan upaya menanggulangi peredaran video porno terhadap
remaja.
1.4.Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Pornografi
Pornografi (dari bahasa Yunani pornographia secara harafiah tulisan tentang atau gambar pelacur)
adalah penggambaran tubuh manusia atau perilaku seksual manusia dengan tujuan membangkitkan
rangsangan seksual, mirip, namun berbeda dengan erotica, meskipun kedua istilah ini sering digunakan
secara bergantian (Wikipedia, 2007).Dari definisi diatas,porno atau yang seringkali juga disebut
pornografi adalah sebagai bentuk penggambaran tingkah laku secara erotis untuk membangkitkan nafsu
birahi atau bahan yang dirancang dengan sengaja dan semata-mata untuk membangkitkan nafsu birahi
dalam seks.[ekyd.blogspot.co.id]
Media audio (dengar) seperti siaran radio, kaset, CD, telepon,ragam media audio lain yang dapat
diakses di internet. Seperti,lagu-lagu yang mengandung lirik mesum, lagu yang mengandung
suara-suara yang dapat diasosiasikan dengan kegiatan seksual,program radio dimana penyiar
atau pendengar berbicara dengan gaya mesum, atau jasa layanan pembicaraan tentang seks
melalui telepon (party line) dan sebagainya.
Media audio-visual (pandang-dengar) seperti program televisi, film layar lebar, video, laser disc,
VCD, DVD, game computer, atau ragam media audio visual lainnya yang dapat diakses di
internet.Seperti, film-film yang mengandung adegan seks atau menampilkan artis yang tampil
dengan berpakaian minim, atau seolah-olah tidak berpakaian, adegan pertunjukan musik
dimana penyanyi,musisi,atau penari latar hadir dengan tampilan dan gerak yang
membangkitkan syahwat penonton.
Media visual (pandang) seperti koran, majalah, tabloid, buku (karya sastra,novel popular, buku
non-fiksi) komik, iklan billboard,lukisan, foto, atau bahkan media mainan. Seperti, berita,
cerita,atau artikel yang menggambarkan aktivitas seks secara terperinci, gambar, foto adegan
seks atau artis yang tampil dengan gaya yang dapat membangkitkan daya tarik social, iklan di
media cetak yang menampilkan artis dengan gaya yang menonjolkan daya tarikseksual, atau
fiksi atau komik yang mengisahkan atau menggambarkan adegan seks dengan cara sedemikian
rupa sehingga membangkitkan hasrat seksual.
Menurut Dr Mark, pornografi dapat menyebabkan kerusakanpada lima bagian otak, terutama pada
Pre Frontal Corteks (bagian otak yang tepat berada di belakang dahi). Pada pecandu pornografi, Dr.
Mark menjelaskan, otak akan merangsang produksi dopamine dan endorphin, yaitu suatu bahan kimia
otak yang membuat rasa senang dan merasa lebih baik. Tapi pecandu pornografi bisa memenuhi
kebutuhan barunya itu dengan lebih mudah, kapan pun dimanapun, bahkan melalui handphone.
Akhirnya, ini akan lebih sulit dideteksi dan diobati ketimbang adiksi narkoba. Dr Mark mengatakan
pornografi menimbulkan kerusakan otak yang permanen bahkan melebihi kecanduan narkoba. Oleh
sebab itu pengaruh pornografi dalam bentuk apapun harus dapat dihindarkan dari para pelajar.
Penanaman nilai agama yang kuat terhadap didalam lingkungan keluarga sangat efektif untuk
menangkis pengaruh negative dalam bentuk apapun.
Penggeledahan dan razia pada ponsel siswa, secara rutin oleh pihak sekolah untuk tindakan
preventif.
Sekolah mengarahkan siswa untuk melakukan lebih banyak kegiatan positif dengan lebih banyak
mengikuti kegiatan ekstrakulikuler.
Orangtua lebih banyak memberi perhatian terhadap anak, melaluiarahan dan dukungan untuk
berprestasi, dalam berbagai bidang.Hal-hal tersebut adalah yang bisa kami sampaikan untuk
melindungi serta menjauhkan pelajar dan remaja dari berbagai bentuk pornografi.
PENUTUP
3.3. Kesimpulan
1.Faktor yang menyebabkan siswa sering menonton Film Porno (Blu Film) karena ingin tahu, dan
pengaruh lingkungan.
2.Dampak yang ditimbulkan bagi siswa atau pelajar yang selalu menonton Film Porno (Blu Film) adalah
secara otomatis pikiran akan berubah, akan sering berfatamorgana, tidak fokus dengan apa yang
menjadi kewajiban seperti sekolah, ibadah, belajar, mengaji ataupun yang berhubungan dengan
kewajiban. Sehingga menurunkan prestasi belajar mereka.
3.Upaya yang dilakukan pihak sekolah dan orangtua untuk menanggulangi persebaran video porno di
kalangan remaja adalah, mengadakan razia, memberi lebih banyak kegiatan positif, orang tua
mengarahkan dan mendukung anak untuk berprestasi dalam berbagai bidang positif.
3.2. Saran
1.Sekolah dan masyarakat mestinya membentuk satu lingkungan yang baik untuk mendukung
perkembangan yang baik bagi para remaja danpelajar.
2.Sebaiknya film porno dihindari karena hal itu berdampak pada penonton film porno itu sendiri.
3.Sekolah bersama orang tua secara bersama-sama mengarahkan pelajar untuk melakukan kegiatan
yang positif agar tidak mudah terpengaruh oleh bujuk rayuan teman untuk melakukan tindakan yang
tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://hernatreu.wordpress.com/2008/1/1/13/pornografi/ http://www.koran-jakarta.com/berita-
detail.php?id=54824
http://edukasi.kompasiana.com/2010/0/6/23/kasus-video-porno-pelajaran-bagi-pendidik