Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

BAHAYA PORNOGRAFI

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
AUFA SA’DAN MUNAIYAH
DZAKY ABIYU MUFLIF
TASYA APRIA
ASTI AUDHEA REVINA
NABILA SAPUTRI
NAZLI HASWANI
FAISAL

SMA NEGERI 1 HAMPARAN PERAK


T.A2023/2024
BAB I
PENDAHULUANA
A. Latar Belakang
Pada saat sekarang ini kebutuhan akan informasi sebagai ilmu pengetahuan sangat
penting bagi kemajuan bangsa kita agar tidak tertinggal dengan negara lain. Untuk
mengimbangi hal itu pemerintah telah menyediakan dan memberi akses masuk bagi penyedia
layanan informasi tersebut, seperti media elektronik maupun media cetak. Sarana informasi
tersebut telah berkembang dengan pesatnya dinegara kita. Misalnya internet, Internet
merupakan salah satu sarana informasi berteknologi tinggi,cukup dengan duduk di depan
layar yang ukurannya beberapa inchi saja kita sudah dapat memperoleh berbagai informasi
dari segala penjuru dunia. Demikian pula halnya dengan televisi, handphone, dan berbagai
media elektronik dan media cetak lainnya, masing-masing memiliki kelebihan dalam
menyajikan informasi. Kemudahan mendapatkan berbagai informasi tersebut tentu sangat
bagus bagi negara kita yang sedang berkembang namun dapat pula menjadi boomerang jika
kita menyalahgunakan penggunaan teknologi penyedia informasi itu. Misalnya anak-anak
mengakses situs-situs porno diinternet tanpa adanya larangan dan peraturan dari penyedia
informasi tersebut, atau dengan menonton tontonan yang tidak mendidik di televisi, bahkan
anak-anak dengan mudahnya mendapatkan majalah dewasa yang banyak dijual di pinggiran
jalan.
Kondisi ini diperparah dengan kurangnya perhatian dari orang-orang di sekitar anak dan
lemahnya kontrol dari pemerintah tentang penggunaan media-media berteknologi canggih ini.
Ditambah lagi dengan tersedianya kafe-kafe penyedia layanan informasi seperti warnet yang
tumbuh subur akhir-akhirini di negara kita. Semua orang telah dapat menggunakan teknologi
informasi tersebut tanpa harusmembeli peralatannya, namun cukup dengan menyewanya saja
dengan harga yang cukup terjangkau,yaitu berkisar antra Rp2.000-4.000 perjam. Dengan
harga yang murah tersebut penyewa sudah dapat menjelajah dunia maya yang tak berbatas
itu. Tidak tertutup kemungkinan penyewanya adalah anak-anak usia SD yang rasa ingin
tahunya sangat tinggi, sehingga pngaksesan situs-situs terlarang bagi anak tidak dapat
dihindari. Dampak dari penyalahgunaan media tersebut sangat berpengaruh terhadap tingkah
laku anak-anak. Hal ini dapat kita lihat dari cara berbicara anak yang suka mengeluarkan
kata-kata kotor, melawan pada orang tua, suka menghayal dan terjadinya penurunan pada
tingkat belajar anak. Anak cenderung jadi pemalas dan sulit kita sebagai anggota keluarga
tentu hal itu menimpa anak, adik, keponakan atau anggota keluarga lainnya, karena anak-
anak adalah calon penerus bangsa kita . Jika generasi penerusnya sudah mengalami
pengrusakan moral,bagaimana negara kita ini bisa akan maju? Untuk itu peran kontrol orang
tua, sekolah, pemerintah dan pihak-pihak yang ada di dekat anak sangat diperlukan agar
anak-anak dapat tumbuh sehat dan normal.
B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang diatas penulis merumuskan masalah sebagai
berikut: Bagaimanakah pengaruh pornografi terhadap perkembangan belajar pada
anak usia SD, dan bagaimana penaggulangannya.?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulis Karya Tulis Ilmiah ini adalah bagaimana pembaca
baik orang tua, guru, danyang lain dapat mengetahui bagaimana dampak pornografi
terhadap perkembangan belajar anak pada usia SD dan dapat mangantisipasi dampak
pornografi dangan cara yang semestinya.

BAB II
A.Pengertian Pornogaraf
Kata pornografi berasal dari dua kata Yunani, porneia yang berarti seksualitas yang
tak bermoral atau tak beretika (sexual immorality) atau yang popular disebut sebagai zinah,
dan kata grafe yang berarti kitab atau tulisan. Kata kerja porneuw (porneo) berarti
melakukan tindakan seksual tak bermoral(berzinah commit sexual immorality ) dan kata
benda pornh (porne) berarti perzinahan atau juga prostitusi. Rupanya dalam dunia Yunani
kuno, kaum laki-laki yang melakukan perzinahan, maka muncul istilah pornoz yang artinya
laki-laki yang melakukan praktik seksual yang tak bermoral.
Tidak ada bentuk kata feminin untuk porno.Kata grafh (grafe) pada mulanya diartikan
sebagai kitabsuci, tetapi kemudian hanya berarti kitab atau tulisan. Ketika kata itu dirangkai
dengan kata porno menjadi pornografi, maka yang dimaksudnya adalah tulisan atau
penggambaran tentang seksualitas yang tak bermoral, baik secara tertulis maupun secara
lisan. Maka sering anak-anak muda yang mengucapkan kata-kata berbau seks disebut sebagai
porno. Dengan sendirinya tulisan yang memakai kata-kata yang bersangkut dengan
seksualitas dan memakai gambar-gambar yang memunculkan alat kelamin atau hubungan
kelamin adalah pornografi.
Pornografi umumnya dikaitkan dengan tulisan dan penggambaran, karena cara seperti
itulah yang paling banyak ditemukan dalam mengekspos masalah seksualitas. Akhir-akhir ini
dalam masyarakat kita ada istilah baru yaitu porno aksi. Yang dimaksudkan kiranya adalah
penampilan seseorang yang sedikit banyak menonjolkan hal-hal seksual, misalnya gerakan-
gerakan yang merangsang atau cara berpakaian minim yang menyingkap sedikit atau banyak
bagian-bagian yang terkait dengan alat kelamin, misalnya bagian dari paha. Tetapi tidak
semua penonjolan atau penyingkapan itu dapat disebut sebagai pornoaksi, sebab di kolam
renang misalnya, memang "halal" bagi siapapun untuk berpakaian mini, bahkan memang
dengan hanya berbusana bikini (pakaian renang yang hanya menutup alat kelamin). Jadi soal
porno aksi itu sangat relatif, tergantung motivasi manusianya.
B. Sumber-sumber Pornografi
Dari pengertian dan kriteria di atas, dapatlah disebutkan sumber-sumber pornografi yang
menonjolakhir-akhir ini yaitu:
1. Tulisan berupa majalah, buku, koran dan bentuk tulisan lain-liannya.
2. Produk elektronik misalnya kaset video, VCD, DVD, laser disc.
3. Gambar-gambar bergerak (misalnya”hard-r").
4. Program TV dan TV cable.
5. Cyber-porno melalui internet.
6. Audio-porno misalnya berporno melalui telepon yang juga sedang marak diiklankan
di koran-koran maupun tabloid akhir-akhir ini.

C. Penyebab anak-anak mengakses pornografi

Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan anak-anak mengakses pornografi,


baik melalui internetsekolah maupun dirumah sendiri, yaitu:

1. Kurangnya pengawasan, pendidikan dan pembinaan dari guru/orang tua kepada


siswa/anaknyatentang bagaimana penggunaan teknologi informasi seperti hand phone
dan internet yangsehat, manfaat teknologi tersebut dan dampak negative, serta cara
menghindarinya.
2. Sikap ketertutupan dari guru/orang tua kepada siswa/anak-anak tentang sex education
(Pendidikan sex), akibatnya rasa penasaran yang begitu besar dicari jawabannya di
luar sekolah/rumah, seperti di warnet.
3. Guru/Orang tua yang gagap teknologi (gaptek), sehingga memenuhi kebutuhan
internet disekolah atau untuk anak di rumah/dikamar, tetapi guru/orang tua sendiri
tidak menguasainya,bahkan tidak mengetahui dampak negatif internet.
4. Kurangnya upaya proteksi oleh guru/orang tua yang memiliki internet disekolah/di
rumah atau di kamar anak-anak, yaitu tidak melengkapinya dengan software untuk
memblokir situs-situsporno;
5. Orientasi keuntungan finansial para pemilik warnet, sehingga siapa pun bisa menyewa
internet termasuk anak-anak atau remaja, bahkan pada jam-jam sekolah. Selain itu
ruangan tertutup yang tersedia diwarnet menjadikan anak-anak merasa nyaman dan
aman untuk membuka situs-situs porno.
6. Murahnya biaya untuk dapat mengkonsumsi bahkan memiliki foto-foto atau video
porno dengan cara mendownloadnya dari sebuah situs porno dan menyimpannya pada
disket, CD atau flasdisc.
7. Sikap keterbukaan masyarakat, termasuk orang tua yang sedikit demi sedikit tidak
menganggap tabu hal-hal yang bersifat pornografi. Akibatnya kontrol sosial menjadi
berkurang terhadap pornografi.
8. Banyaknya jumlah situs porno yang setiap hari bertambah dan adanya situs mesin
pencari diinternet seperti Google, semakin mempermudah untuk mengakses
cyberporn.

D. Bahaya Pornografi Pada Anak

Kecanduan pornografi belakangan menjadi isu besar di Indonesia. Kecanduan ini


sering terabaikan, padahal dampak yang ditimbulkan kecanduan pornografi lebih besar
ketimbang kecanduan narkoba Kecanduan pornografi merupakan trend baru masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia yang berdampak luas dan dalam waktu singkat dapat
merusak tatanan psikososial masyarakat.

Kecanduan pornografi adalah perilaku berulang untuk melihat hal-hal yang


merangsang nafsu seksual,dapat merusak kesehatan otak dan kehidupan seseorang, serta
pecandu pornografi tidak sanggup menghentikannya.“Banyak orang yang mengabaikan
dampak pornografi, padahal efek negatifnya lebih besar dari pada narkoba dalam hal merusak
otak. Tak hanya itu, pecandu pornografi juga lebih sulit dideteksi ketimbang pacandu
narkoba,” ujar Dr. Mark B. Kastlemaan, pakar adiksi pornografi dari USA,dalam acara
‘Seminar Eksekutif Penanggulangan Adiksi Pornografi’ di Hotel Grand Kemang, Jakarta,
Senin (27/9/2010). Menurut Dr Mark, pornografi dapat menyebabkan kerusakan pada lima
bagian otak, terutama pada Pre Frontal Corteks (bagian otak yang tepat berada di belakang
dahi). Sedangkan kecanduan narkoba menyebabkan kerusakan pada tiga bagian otak.
Kerusakan bagian otak ini akan membuat prestasi akademik menurun, orang tidak
bisa membuat perencanaan, mengendalikan hawa nafsu dan emosi, mengambil keputusan dan
berbagai peranek sekutif otak sebagai pengendali impuls-impuls. Bagian inilah yang
membedakan manusia dengan binatang.Pada pecandu pornografi, Dr. Mark menjelaskan,
otak akan merangsang produksi dopamin danen dorfin, yaitu suatu bahan kimia otak yang
membuat rasa senang dan merasa lebih baik. Dalam kondisinormal, zat-zat ini akan sangat
bermanfaat untuk membuat orang sehat dan menjalankan hidup dengan lebih baik. Tapi
dengan pornografi, otak akan mengalami hyper stimulating (rangsangan yangberlebihan),
sehingga otak akan bekerja dengan sangat ekstrem dan kemudian mengecil dan rusak.
E. Pencegahan Agar Anak Terhindar dari Bahaya Pornografi
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa diterapkan supaya anak terhindar dari
bahaya dan pengaruh pornografi yaitu:

a. Ketegasan Orang tua


Lakukan hal ini secara bijaksana dan lembut. Tunjukkan sikap bersahabat dengan
Anak sehingga tidak ada jarak antara anak dan orang tua. Orang tua berhak
mengambil keputusan yang terbaik bagi anak. Orangtua berhak mengetahui siapa
teman anak, dan tempat bermain anak
b. Berikan contoh yang baik Kepada Anak
Orangtua adalah yang pertama kali akan dicontoh anak di rumah. Jika ingin anak
berperilaku baik, Anda juga harus melakukan hal yang sama. Jangan malah ikut-
ikutan mengunduh (mendownload) video porno.
c. Pasang pengaman di komputer atau televisi
Saat ini tersedia banyak software yang bisa digunakan untuk mencegah dibukanya
situs-situs porno di internet atau saluran-saluran khusus dewasa di televisi. Pasanglah
software itu dirumah sebagai pengamanan.
d. Kontrol password internet
Jangan berlakukan sistem otomatis pada sambungan internet di rumah, melainkan
terapkan sistem manual. Saat anak masih kecil, yang boleh mengetahui password ini
hanya Anda dan pasangan. Ganti password secara teratur supaya keamanannya
terjaga.
e. Letakkan komputer atau televisi di ruang publik
Maksudnya, ruangan yang dipakai bersama-sama anggota keluarga lain, misalnya
ruang keluarga. Dengan demikian, Anda bisa mengawasi apa saja yang sedang
ditonton atau diakses anak. Hindari memberikan komputer atau televisi pribadi
sepanjang anak belum membutuhkannya. Namun, jika ia memilikinya, Anda harus
mengetahui password komputer atau akun jaringan sosialnya supaya tetap bisa
melakukan pengawasan terhadap anak.
f. Buat aturan soal internet
Selain menentukan waktu pemakaian internet, tentukan juga apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan saat menggunakan internet.
g. Jangan berikan ponsel canggih
Kalau anak memang membutuhkan ponsel, berikan ponsel yang paling sederhana,
tanpa kamera, video, ataupun internet. Ponsel seperti itulah yang ia butuhkan saat ini.
Katakan padanya bahwa fungsi utama ponsel adalah untuk berkomunikasi. Jika
memerlukan internet, ia bisa gunakan komputer di rumah.
h. Dampingi saat menonton televisi atau menggunakan internet
Sebaiknya Anda yang memegangremote control-nya. Setiap kali muncul adegan yang
kurang pantas, segera ganti salurannya dan tunjukkan ketidaksukaan Anda. Tujuannya
agar anak menjadi terbiasa dan tahu bahwa yang seperti itu memang tidak pantas. Ia
pun tak akan tertarik pada hal-hal semacam itu meskipun sedang tidak berada dalam
pengawasan Anda. Lakukan tindakan yang sama pada media lain. Ketika ia sudah
lebih besar, Anda bisa berdiskusi soal seks dan memberikan penjelasan lebih
mendalami.
i. Sediakan waktu untuk keluarga
Banyak orang mengakses pornografi karena merasa bosan dan tidak memiliki
kegiatan lain. Inilah sebabnya keluarga sebaiknya menghabiskan waktu bersama-
sama, setidaknya sekali seminggu. Ajak anak ke taman, makan di luar, atau yang
lainnya, supaya ia terhibur. Diskusikanlah dengannya supaya ia terhibur.
Diskusikanlah dengannya mengenai kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan untuk
mengatasi rasa bosan. Dengan demikian, ia tidak berpaling ke televisi atau internet
untuk mencari hiburan.
j. Sertakan mereka dalam kegiatan bermanfaat
Daftarkan anak dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya. Pilihan lain adalah
bekerja sama dengan para orangtua di sekolah atau lingkungan rumah. Anda bisa
menyediakan aktivitas kecil-kecilan untuk mereka, misalnya, mendirikan klub
membaca atau melukis.
k. Periksa teman anak Bukan tidak mungkin anak mendapatkan materi pornografi dari
temannya. Jadi, tidak ada salahnya jika Anda cermat memilih dengan siapa ia bisa
bergaul. Kalau tahu bahwa teman anak suka dengan hal-hal berbau pornografi,
bicaralah dengan orangtua teman anak tersebut.Sebagai sesama orangtua, katakan
bahwa Anda menginginkan yang terbaik untuk masa depan kedua anak. Apabila cara
ini tidak berhasil, jauhkan anak dari sang teman.
l. Libatkan diri dalam kegiatan akademis anak
Cari tahu apa saja yang diajarkan dan yang sedang terjadi di sekolah. Anda bisa
berbicara dengan wali kelasnya. Utarakan keprihatinan Anda tentang isu pornografi.
Bekerja samalah dengannya beserta orangtua lain untuk mencegah murid-murid
terekspos pada hal itu disekolah. Contohnya, dengan memasang sistem
pengaman pada komputer-komputer di sekolah.
m. Beri penjelasan secara baik-baik dan dengan tenang Jika anak ketahuan sedang
melihat materi pornografi, jangan langsung marah. Tanyakan baik-baik alasannya.
Berilah penjelasan mengapa hal itu tidak pantas untuknya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pornografi diartikan sebagai tulisan, gambar/rekaman tentang seksualitas yang tidak


bermoral,menonjolkan seksualitas secara eksplisit terang-terangan dengan maksud utama
membangkitkan gairah seksual orang yang melihat atau membacanya. pornografi merupakan
adiksi baru yang tidak tampakpada mata, tidak terdengar oleh telinga, namun menimbulkan
kerusakan otak yang permanen bahkan melebihi kecanduan narkoba. Kecanduan pornografi
adalah perilaku berulang untuk melihat hal-halyang merangsang nafsu seksual, dapat
merusak kesehatan otak dan kehidupan seseorang, serta pecandu pornografi tidak sanggup
menghentikannya. Pornografi, terutama pada anak usia SD, dapat menyebabkan kerusakan
pada lima bagian otak, terutama pada Pre Frontal Corteks (bagian otak yang tepat berada di
belakang dahi). Sedangkan kecanduan narkoba hanya menyebabkan kerusakan pada tiga
bagian otak. Kerusakan bagian otak ini akan membuat perkembangan belajar anak menurun, ,
anak tidak bisa membuat perencanaan, mengendalikan hawa nafsu dan emosi, mengambil
keputusan dan berbagai peran eksekutif otak sebagai pengendali impuls-impuls. Bagian inilah
yang membedakan manusia dengan binatang.

B. Saran

Bagi orang tua yang memiliki anak yang rentan terhadap bahaya pornografi, terutama
anak-anak padausia SD hendaknya memberikan perhatian lebih dan kontrol penuh pada
anaknya, seperti mengetahui kegiatan keseharian anak,dan teman bermain anak. Karena
orang tua adalah sebagai orang terdekat anak dan orang yang lebih mengerti dan memahami
kondisi anak. Selain itu perlulah hendaknya dilakukan suatu pembinaan dan pengawasan dari
semua kalangan, khususnya untuk anak-anak yang rentan terhadap pornografi, agar bisa
terhindar dari bahaya kecanduan pornografi tersebut yaitu rusaknya otak anak ,sehingga
perkembangan belajar anak menjadi tergaggu akhirnya anak gagal dalam bidang akademik
DAFTAR PUSTAKA

http://echopedian.blogspot.com/2012/11/makalah-pengaruh-pornografi-terhadap.html
http://chaylilkusairi.wordpress.com/2012/04/16/makalah-media-dan-pornografi/

Anda mungkin juga menyukai