Anda di halaman 1dari 8

MANUSKRIP

Judul :

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA INTERNET TERHADAP


PERILAKU MENYIMPANG (SEKSUAL) PADA REMAJA.

Penulis :

Santa Mareta

Institusi Afiliasi :

Program Studi Pasca Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran


Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.

Korespondensi :

Dr. Dien G. A. Nursal, SKM.MKM


Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas.
Jl. Perintis Kemerdekaan, Padang, Sumatera Barat. 25148.

Alamat Email :

SM : santamareta3@gmail.com
ABSTRAK
Pendahuluan
Pada masa perkembangan teknologi dan informasi saat ini memungkinkan semua
kalangan bisa mengakses internet, mulai dari kalangan masyarakat kelas sosial
atas hingga masyarakat kelas bawah, termasuk kalangan pelajar atau dalam hal ini
remaja. Internet memang memudahkan kita dalam mengakses beragam situs
sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa alat elektronik modern tersebut yang
berkaitan dengan bisnis, hobi, pendidikan, pertemanan, bahkan transaksi bisa
melalui internet. Pentingnya keberadaan internet mendorong sebagian orang untuk
terhubung dengan jaringan internet. Namun sering kali internet memberikan
dampak yang berbahaya pada remaja yang tanpa sengaja mendapatkan informasi
dari website ketika melakukan surfing atau mendapatkan kiriman email berisi
konten pornografi, juga ketika melakukan chatting (diskusi) di jejaring sosial
tanpa disengaja mendapatkan kiriman link (jaringan) konten pornografi. Maka dari
itu, terpaan pornografi di internet sangat beresiko menimbulkan dorongan seksual
remaja. Apalagi bila remaja tersebut sudah mengalami ketergantungan terhadap
internet khususnya konten yang berisi pornografi. Hal inilah yang kemudian dapat
memicu kemorosotan moral remaja untuk melakukan perilaku seksual
menyimpang.

Tujuan
Tujuan penulisan ini untuk mengeahui pengaruh akses media internet terhadap
perilaku menyimpang (seksual) pada remaja.

Metode
Studi literatur yang menghasilkan gambaran secara deskriptif.

Hasil
Hasil pengamatan dari beberapa sumber ditemukan bahwa dapat dikatakan
terbuktikan bahwa ada peran menonton pornografi di media internet terhadap
perubahan perilaku yakni perilaku menyimpang (seksual) pada remaja.

Kesimpulan
Bahwa adanya pengaruh terpaan media internet terhadap perubahan perilaku remaja
terbukti ada pengaruh antara frekuensi menonton pornografi terhadap perilaku
menyimpang (seksual) pada remaja. Karena adegan seks yang ditampilkan membuat
remaja meniru adegan tersebut.

Daftar Pustaka : 7 ( 2014 - 2018 )


Kata Kunci : Internet, Seksual, Remaja
ABSTRACT
Introduction
In the current development of technology and information, it is possible for all
groups to access the internet, ranging from the upper social class community to the
lower class community, including students or in this case teenagers. The internet
makes it easy for us to access various sites according to the needs of modern
electronic device service users related to business, hobbies, education, friendship,
and even transactions through the internet. The importance of the existence of the
internet encourages some people to connect to the internet network. But often the
internet gives a dangerous impact on teenagers who accidentally get information
from websites when surfing or getting email submissions containing pornographic
content, also when chatting (discussion) on social networks without accidentally
getting link submissions (networks) of pornographic content. Therefore, exposure to
pornography on the internet is very risky to cause teenage sex drive. Especially if
the teenager has experienced dependence on the internet, especially content that
contains pornography. This is what can then trigger moral degeneration of
adolescents to deviant sexual behavior.

Purpose
The purpose of this paper is to determine the effect of internet media access on
deviant (sexual) behavior in adolescents.

Method
Study of literature to produces descriptive informations.

Results
Observations from several sources found that it can be said that it is proven that
there is a role to watch pornography on the internet media on behavioral changes
namely deviant behavior (sexual) in adolescents

Conclusion
That the influence of exposure to internet media on changes in adolescent behavior
is proven to have an influence between the frequency of watching pornography on
deviant (sexual) behavior in adolescents. Because sex scenes that are displayed
make teens imitate the scene

Bibliography : 7 (2014-2018)
Keywords : Internet, Sexual, Teenagers

3
Pendahuluan
Penggunaan Internet di Indonesia tidak berfokus untuk pencarian
informasi. Data menunjukkan, dengan jumlah pengguna aktif internet sekitar 88,1
juta, berbanding lurus dengan jumlah pengguna media sosial saat ini. Berdasarkan
data APJII (2015), ada sekitar 79 juta pengguna aktif media sosial di Indonesia. Bila
dibandingkan dengan keseluruhan jumlah penduduk, ada sekitar 30 persen
penduduk Indonesia yang menjadi pengguna aktif media sosial. Di samping
pengguna yang terus meningkat, akses internet juga lebih mudah. Para pengguna
internet di Indonesia cenderung menggunakan perangkat mobile, dengan jumlah
pengguna yang mengakses internet untuk media sosial melalui perangkat mobile ada
sekitar 66 juta orang. Menariknya, dari sekitar 88, 1 juta pengguna internet di
Indonesia, ternyata kalangan remaja mendominasi. Menurut hasil riset APJII dan
Pusat Kajian Komunikasi Universtas Indonesia (UI), mayoritas pengguna internet di
Indonesia berada dalam rentang usia 18- 25 tahun. Jumlah golongan pengguna muda
usia ini bahkan hampir setengah (49%) dari total jumlah pengguna internet di
Indonesia.
Remaja yang menggunakan internet dan juga media sosial perlu mendapat
perhatian khusus. Hal ini karena berpotensi tindak penyimpangan perilaku yang
dilakukan oleh remaja akibat terpaan media sosial. Kontrol diri remaja yang masih
labil membuat mereka mudah terpengaruh oleh konten yang disajikan oleh media
sosial. Remaja mempunyai rasa ingin tahu yang besar, namun remaja justru kurang
mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan yang
cukup berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Sebagai bentuk rasa
keingintahuannya, maka remaja mencari informasi sebanyak-banyaknya. Remaja
seringkali merasa tidak nyaman atau tabu untuk membicarakan masalah seksualitas
dan kesehatan reproduksinya. Akan tetapi karena faktor keingintahuannya, mereka
akan berusaha untuk mendapatkan informasi ini. Seringkali remaja merasa bahwa
orangtuanya menolak membicarakan masalah seks sehingga mereka kemudian
mencari alternatif sumber informasi lain seperti teman atau media internet.
Hal inilah yang kemudian dapat memicu kemorosotan moral remaja untuk
melakukan perilaku seksual menyimpang. Melihat problematika tersebut maka
penulis tertarik untuk membahas dengan judul “Pengaruh Media Internet Terhadap
Perilaku menyimpang (seksual) pada Remaja”

4
Metode
Penulisan karya ilmiah ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena dapat mengukur
secara jelas pengaruh internet terhadap perilaku menyimpang remaja, melalui perbandingan
angka. Dengan perbandingan angka akan mempermudah dalam menganalisis dan
menyimpulkan jawaban dari rumusan masalah. Dan menggunakan metode Survey Analitik.
Survey adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument
pengumpulan datanya.

Hasil dan Pembahasan


Media massa khususnya internet yang mengandung unsur pornografi yang
saat ini banyak berkembang telah menjadi referensi pengetahuan dan pemahaman
remaja, juga telah menjadi sumber pembelajaran utama mengenai seks dan
kehidupan seksual. Pesan-pesan kehidupan seksual, seperti gaya hidup seks bebas,
yang banyak terdapat di media perlahan membentuk remaja menjadi pribadi yang
terobsesi secara seksual. Walaupun pemerintah sudah melakukan pemblokiran
terhadap situs-situs porno seperti pada UU No 36 tahun 1999, UU NO 11 tahun
2008 dan UU No 44 tahun 2008, namun pemblokiran itu hanya berlaku pada Seach
Engine saja seperti Google ataupun Yahoo. Sehingga peluang untuk para remaja
menonton pornografi masih ada.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Eny Pujiati dan Dwi Septi
Handayani,dkk (2018) menunjukkan adanya hubungan antara paparan media
pornografi dengan perilaku seksualremaja (p = 0,042). Hal ini terjadi karena masa
remaja sebagai masa storm and stress dapat menimbulkan kesulitan dan frustrasi
dalam periode kehidupan remaja dengan banyaknya tekanan yang dialami mulai
dari lingkungan keluarga, sekolah maupun dari teman. Semua hal yang dapat
menyebabkan frustasi tersebut terutama frustasi agresi dan hormon seksual yang
sedang meningkat dapat dilepaskan dengan mengakses paparan media pornografi
melalui majalah, gambar-gambar pornografi, situs dan film- film (video) porno
untuk memuaskan kebutuhan berekspresi, eksplorasi dan eksperimen. Dengan
mengakses paparan media pornografi, akan mempengaruhi perilaku seksual remaja
yaitu dengan berupaya meniru adegan-adegan yang ditontonnya dalam video
tersebut.
Penelitian terhadap pengaruh media internet cukup bervariasi, salah satu
contohnya terhadap pornografi. Ini menitik beratkan pada film/video porno, karena
tontonan pornografi sangat banyak digemari para remaja. Tontonan seperti itu dapat
5
diakses oleh siswa dengan mudah dimana saja tanpa ada batasan waktu, karena
semua siswa mempunyai android yang memungkinan mereka untuk mengakses
film/video porno. Masih tingginya perilaku seks bebas dikalangan remaja
menyebabkan penularan penyakit seksual, kehamilan, aborsi dan tidak sedikit
remaja mengalami putus sekolah. Hasil penelitian dapat disimpulkan ada hubungan
bermakna antara frekuensi menggunakan internet dengan perilaku seksual remaja.
artinya remaja yang frekuensi menggunakan internet > 3 kali/ minggu akan
berpeluang 11,4 kali untuk berperilaku seksual bebas dari pada remaja yang
frekuensi menggunakan internet < 3 kali/ minggu (Santi dan Cicilia, 2016)
Tayangan pornografi di internet yang sering ditonton oleh siswa adalah
film-film romantis ataupun drama korea yang di tonton secara online di internet.
Banyak juga saat login di internet mereka sering mendapatkan kiriman iklan video
dan gambar porno. Motif siswa pun beragam, ada yang mengaku menonton video
porno itu wajar dikalangan remaja, dan menganggap itu adalah sesuatu yang
menyenangkan.
Sejalan dengan hasil penelitian Irka Setiawati (2016) dapat disimpulkan
bahwa Ada hubungan antara mengakses situs porno dengan seks bebas di SMA
Negeri 1 Percut Sei Tuan. Remaja yang sering mengakses situs porno berisiko
mengalami efek paparan pornografi dibandingkan dengan remaja yang frekuensi
paparan jarang. Semakin menarik informasi media pornografi semakin banyak
pengulangan informasi seksualitas yang terjadi. Jika seseorang terlalu sering
mengakses situs porno maka akan cepat terangsang dan beresiko untuk melakukan
tindakan– tindakan yang konkret yaitu perilaku seks bebas.
Pengguna media internet yang berhubungan dengan pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi. Menurut Leaner dan Spainer, faktor yang berpengaruh
terhadap minat dan perilaku remaja yaitu media internet atau situs-situs yang ada
didalam internet. Adana informasi seks lewat teknologi yang canggih serta media
massa, maka semakin banyak informasi yang memberikan rangsangan seksual dan
mudah di jumpai. Dengan demikian, remaja yang sedang dalam periode ingin
mengetahui akan mencoba meniru apa yang dilihat dan apa yang didengar dari
media. Kecenderungan pelanggaran makin meningkat oleh karena adanya
penyebaran informasi dan rangsangan seksual melalui media massa yang dengan
adanya teknelogi yang canggih (Ismiati, 2014)
Menurut Nurainih dan Sobar (2018) Media Pornografi berpengaruh juga

6
terhadap Dorongan Seksual Remaja Pranikah, dengan kemajuan dan modernisasi
teknologi membawa pengaruh bagi keluarga, termasuk remaja dalam keluarga. Hal
ini diakarenakan desakan dalam pergaulan antar teman, baik karena gengsigengsian,
dengan kemajuan teknologi yang pesat saat ini, jika kurangnya pemahaman yang
tepat bagi remaja dapat menyebabkan keinginan yang kuat bagi remaja untuk
mengetahui hal-hal yang negatif, karena remaja lebih cenderung untuk lebih asyik
belajar hal-hal yang negatif dan sering mengabaikan nilai-nilai moral dimasyarakat.
Teknologi yang baik sangat diperlukan misalnya dengan diberikan penyuluhan
terkait bahaya menonton film porno di internet karena dapat menyebabkan dorongan
seks remaja dalam berbuat asusila, karena tidak dapat menahan gejolak seksual yang
diketahuinya.

Kesimpulan
Berdasarkan analisis literatur yang telah dipaparkan diatas, dapat diambil
kesimpulan bahwa pengaruh terpaan media internet terhadap perubahan perilaku
remaja terbukti ada pengaruh antara frekuensi menonton pornografi terhadap
perilaku menyimpang (seksual) pada remaja. Karena adegan seks yang ditampilkan
membuat remaja meniru adegan tersebut, misalnya pada adegan berpelukan, remaja
akan melakukan hal yang sama karena remaja sering melihat adegan tersebut
sehingga mereka merasa berpelukan adalah hal yang wajar bagi sepasang kekasih
sampai terjerumus ke adegan seks bebas,sehingga dapat dikatakan teori yang di
gunakan peneliti berhasil membuktikan bahwa ada pengaruh peran menonton
pornografi di media internet terhadap perubahan perilaku yakni perilaku
menyimpang remaja.

Saran
Diharapkan adanya peran Guru supaya senantiasa memberikan informasi kepada
peserta didik supaya menggunakan internet hanya untuk hal-hal yang positif yakni
hanya menonton tayangan di internet yang mengandung edukasi atau nilai-nilai
pendidikan, sehingga dapat mengembangkan pengetahuan serta wawasan siswa.
Kepada orang tua agar lebih memperhatikan lagi dalam penanaman nilai-nilai
keagamaan kepada remaja. Orang tua tidak dapat sepenuhnya mengawasi anak-
anaknya, maka hal yang paling baik adalah membentengi mereka dengan nilai-nilai
keagamaan agar mereka dapat secara mandiri menolak hal-hal yang bersifat buruk
dan asusila. Kepada tenaga kesehatan yang berperan dalm bidangnya untuk dapat
7
memberikan penyuluhan atau sosialisasi ke sekolah-sekolah tentang kesehatan
reproduksi.

Daftar Pustaka

1. Dudi, Muhammad. Penggunaan Internet Di Kalangan Remaja Di Jakarta. Journal of


Communication. Vol 6 No 1

2. Etik, Muhammad, dkk. Hubungan Media Pornografi dengan Perilaku Seksual Pranikah
Pada Remaja. Strada Jurnal Ilmiah Kesehatan ISSN : 2252-3847 (Print), Vol. 7, No. 1,
May 2018, pp: 36-39

3. Ismiati. Pengguna Internet Terhadap Pengetahuan Remaja Dalam Pencegahan


Kehamilan Yang Tidak Diinginkan. Jurnal Media Kesehatan. Vol 7 No.1 hal 01-99

4. Nurainih, Sobar. Pengaruh Pengetahuan tentang Seksual, Dorongan Seksual dan


Media Pornografi terhadap Perilaku Seksual Remaja Pranikah. Vol.8. No.3, September
2018

5. Pujiati, Eny. Pengaruh Paparan Media Pornografi Dan Teman Sebaya Terhadap
Perilaku Seks Remaja Kabupaten Kudus. Jurnal Profesi Keperawatan. P-ISSN 2355-
8040. Vol. 5 No. 1 Januari 2018.

6. Santi, Cicilia. Peran Media Internet Terhadap Perilaku Seksual Pada Remaja SMA “X”
dan “Y” di Riau Tahun 2016. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan Vol. 2, No. 8, Desember
2016 ISSN : 1693 – 6868.

7. Setiawati, Irka. Hubungan Paparan Media Internet Dengan Perilaku Seks Bebas Pada
Remaja Di Sma Negeri I Percut Sei Tuan Tahun 2015. Jurnal Ilmiah Kebidanan
IMELDA. Vol. 2, No. 2, September 2016.

Anda mungkin juga menyukai