Anda di halaman 1dari 2

HUBUNGAN PAPARAN PORNOGRAFI MELALUI ELEKTRONIK TERHADAP

PERILAKU SEKSUAL REMAJA


RELATIONSHIP OF PORNOGRAPHIC EXPOSURE THROUGH ELECTRONICS TO
ADOLESCENT SEXUAL BEHAVIOR

1
Bayu Widiarto, 2Bella Apricya N. S, 3Desti Krismawati, 4Diah Ayu Widiarti, 5Eka Kartika P.
H, 6Fitri Dwi Rahmawati, 7Kukuh Alfiano Wibowo, 8Kuntoro Ihsan

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
Program Studi Diploma III Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
Email : 1bayuwidiarto42@gmail.com, 2bellaaprisia3@gmail.com, 3destikrisma8@gmail.com,
4
diahayuwidiarti7@gmail.com, 5ekakartikawell@gmail.com, 6fitridrirr@gmail.com,
7
wibowokukuhalfiano@gmail.com, 8Kuntoroihsan@gmail.com

Abstrak
Pada umumnya bahasa seksual mengacu pada aktivitas seksual manusia terhadap
dirinya atau orang lain. Adanya globalisasi perkembangan ilmu pengetahuan teknologi
khususnya dibidang informatika dan komunikasi, telah menjadi salah satu penyebab dan
penyalahgunaan dalam adanya video pornografi. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui hubungan paparan pornografi melalui media elektronik
terhadap perilaku seksual. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa remaja usia 15-19 tahun, sebanyak 61,36% telah berpegangan
tangan dengan pacar, berpelukan dengan pacar sebanyak 16,07%, berciuman dengan pacar
sebanyak 29,61%, meraba atau diraba pacar sebanyak 8,77% dan telah melakukan hubungan
seksual pranikah sebanyak 2,34%. Terdapat beberapa faktor penyebab perilaku seksual
remaja salah satunya adalah pengaruh media elektronik. Sebanyak 90% anak-anak (usia 8-16
tahun) mengaku telah melihat pornografi di internet. Dan antara 75% dan 90% remaja yang
tinggal di negara maju telah melihat pornografi di internet sebelum usia 18 tahun. Perilaku
seksual remaja yang bermula dari media elektronik tentu saja merusak tatanan norma-norma
dalam masyarakat, merusak keserasian hidup keluarga dan masyarakat. Selain itu, perilaku
seksual remaja berdampak pada masalah kesehatan seperti kehamilan yang tidak diinginkan,
penyakit infeksi menular, kematian ibu dan balita, serta aborsi. Maka dari itu diharapkan
kepada orang tua harus bisa mengawasi anak-anaknya ketika mengakses internet dan
memberikan pemahaman kepada anak-anaknya tentang internet yang sehat dan aman agar
tidak terpengaruh dari terpaparnya pornografi.
Kata kunci : Perilaku seksual, Remaja

Abstract
In general, sexual language refers to the sexual activity of humans towards
themselves or others. The globalization of technological developments, especially in the field
of informatics and communication, has become one of the causes and abuse of pornographic
videos. Therefore, this study was conducted with the aim of knowing the relationship between
exposure to pornography through electronic media on sexual behavior. This research uses
the descriptive research method. The results showed that adolescents aged 15-19 years, as
much as 61.36% had held hands with their boyfriends, hugged with their girlfriends as much
as 16.07%, kissed with their boyfriends as much as 29.61%, touched or touched their
girlfriends as much as 8.77% have had premarital sexual intercourse as much as 2.34%.
There are several factors that cause adolescent sexual behavior, one of which is the influence
of electronic media. As many as 90% of children (ages 8-16 years) admit to having viewed
pornography on the internet. And between 75% and 90% of teens living in developed
countries have viewed pornography on the internet before the age of 18. Adolescent sexual
behavior that originates from electronic media, of course, undermines the order of norms in
society, damages the harmony of family and community life. In addition, adolescent sexual
behavior has an impact on health problems such as unwanted pregnancies, infectious
diseases, the mortality of mothers and children under five, and abortion. Therefore, it is
hoped that parents should be able to monitor their children when accessing the internet and
provide understanding to their children about a healthy and safe internet so that they are not
affected by exposure to pornography.
Keywords : Sexual behavior, adolescents.

Anda mungkin juga menyukai