Anda di halaman 1dari 9

Dampak Paham SekulerismeTerhadap Perkembangan IPTEK Dilihat Dari

Perspektif Agama Islam


(Studi Kasus Pada Pornografi di kalangan remaja)

DOSEN PENGAMPU: Nur Sofyan, S.I.Kom., M.I.Kom.

DISUSUN OLEH:

WIDHI NUR NINDYANTO


NIM: 20200530163

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Jl. Brawijaya, Geblagan, Tamantirto, Kec. Kasihan Kab. Bantul – Yogyakarta
Telp: (0274) 387656. Website: umy.ac.id

TAHUN 2020
A. Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya zaman, perkembangan teknologi saat ini semakin


canggih dan berkembang sangat pesat. Adanya tekhnologi dapat membantu kita terutama
dalam mengambil informasi-informasi yang bermanfaat. Media digital yang berkembang
saat ini memberikan akses kemudahan yang luar biasa sangat membantu manusia dalam
mendapatkan informasi. Saat ini media yang banyak digunakan manusia pada jaman
sekarang adalah internet, smartphone, facebook, twitter, whatsapp. Namun tak dapat
dimungkiri, media digital sebagai hasil dari teknologi jaman now memiliki sisi positif dan
negatif dalam mempengaruhi perkembangan generasi, terutama media digital memiliki
peran strategis sebagai sarana untuk merusak generasi.

Mudahnya akses internet yang tanpa batas memberikan ruang kebebasan bagi pengguna
terutama bagi kalangan anak-anak dan remaja. Tayangan konten pornografi dan video
porno yang tersebar dengan sangat mudah di akses siapa saja membuat pengguna internet
menggunakan internet yang mengarah pada tindakan asusila, maraknya LGBT dan
pergaulan bebas dikalangan remaja pun terus meningkat. Kasus terkini yang bikin geger
dunia maya beberapa waktu yang lalu tentang terungkapnya 3 orang remaja menyebarkan
konten pornografi. Polisi berhasil menangkap 3 orang tersangka yang salah satu dari 3
orang tersebut adalah pacar korban yang menyebarkan foto (bermuatan asusila) korban ke
salah satu tersangka lainnya.

Paham sekularisme saat ini telah menjadikan generasi saat ini memiliki kebebasan tanpa
batas bahkan sudah sangat keluar batas. Dalam paham sekularisme yang paling menonjol
paradigma paling mendasar dalam faham ini adalah adanya pemisahan agama dari
kehidupan. Sehingga dalam pandangan paham ini peranan agama tidak memiliki peran
penting dalam kehidupan. Maka tak aneh kelakuan generasi remaja saat ini amat jauh dari
nilai-nilai agama.

B. Tujuan Penulisan

Maksud dan tujuan penulisan essai ini adalah untuk menjelaskan tentang Dampak paham
sekulerisme terhadap perkembangan ilmu pengetauhan dan teknologi. Selain itu, tujuan
dari penulisan essai ini juga untuk memenuhi ujian kompetensi dari Mata Kuliah
Pendidikan Pancasila, sehingga pada akhirnya dapat dijadikan tambahan ilmu pengetauhan
serta dapat memperluas wawasan khususnya di bidang Pendidikan Pancasila.
C. Studi Kasus
Pada essai ini, penulis mengambil studi kasus tentang pornografi yang menjadi
dampak dari adanya perkembangan IPTEK yang disebabkan dari pengaruh Sekulerisme
yang dimana pada paham sekulerisme paradigmanya lebih menonjolkan pemisahan antara
kehidupan dengan agama. Tentu ini bertentangan dengan salah satu pilar Pancasila yang
mengakui agama sebagai bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini pun sudah
tertuang dalam sila pertama pada Pancasila yaitu ketuhanan yang maha esa. Sila pertama
pada Pancasila secara tidak langsung menyatakan bahwa Negara Indonesia mengakui
adanya agama, dan agama tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Berdasarkan sumber berita dari laman media Kompas.com terdapat kasus yang
sempat menggemparkan media sosial. Polisi menangkap tiga remaja di Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah, lantaran diduga telah menyebarkan konten asusila melalui
media elektronik. Mereka pun telah ditetapkan sebagai tersangka. Pihak polisi
menjelaskan kasus ini terungkap ketika orang tua korban melaporkan kasus ini ke polisi.
Kasus ini bermula ketika salah satu remaja tersebut membagikan foto (bermuatan asusila)
pacarnya kepada temannya. Korban yang mengetauhi kasus tersebut merasa malu fotonya
disebarluaskan, sehingga mendorong korban untuk melaporkan ke pihak berwajib.
Paham Sekulerisme telah berdampak pada perkembangan IPTEK di dunia ini,
Masyarakat bisa dengan mudah mengakses segala macam informasi atau berita. Mereka
dibiarkan berselancar di Internet dengan mudah dan bebasnya. Tentu hal ini harus
diperhatikan oleh Pemerintah Negara Indonesia. Negara memiliki peran aktif dalam
mengontrol dan melindungi konten media dari nilai-nilai dan gaya hidup bebas ala Barat.
Namun faktanya saat ini ketika media massa mengabdi pada ideologi sekularisme. Media
massa kini telah menjadi alat destruktif untuk menghancurkan nilai-nilai agama, dengan
menyebarkan virus sekularisme yang mengarah pada gaya hidup bebas barat.
Dalam sudut pandang agama Islam, media massa dapat digunakan sebagai sarana
dakwah yang seharusnya menjadi sarana penting bagi negara untuk mengedukasi
masyarakat dan berfungsi untuk membangun masyarakat Islami yang kokoh. Media
menjadi alat konstruktif untuk memelihara identitas keislaman masyarakat, dengan
menjaga dan melindungi generasi dari pengaruh sistem yang rusak, melarang unsur
hiburan atau entertainment yang tidak sehat dan tidak islami. Pornografi telah menjadi
musuh bagi masa depan masyarakat Indonesia. Kementrian Komunikasi dan Informatika
Republik Indonesia pernah berhasil memblokir kurang lebih 1 juta situs Pornografi yang
tersebar di Internet.
D. Pembahasan

Merujuk kepada studi kasus yang digunakan dalam pembahasan ini, dapat penulis
analisis bahwa, dengan perkembangan teknologi modern saat ini, manusia dipermudah
dalam mengakses informasi dengan cepat, Hal ini tentu saja memberikan dampak positif
yang baik dalam mempermudah aktivitas manusia, namun disisi lain perkembangan
IPTEK bisa jadi ancaman jika tidak dibatasi atau diawasi dengan baik, karena banyak
hasil dari adanya perkembangan IPTEK yang malah mengancam moral generasi muda
Indonesia. Pada era saat ini generasi muda Indonesia dimudahkan dengan adanya
teknologi, memudahkan remaja untuk mendapatkan hiburan yang sebenarnya tidak sesuai
dengan mereka, dengan mengakses situs porno melalui media internet. Tentu saja ini
menjadi ancaman yang sangat serius bagi generasi muda Indonesia. (Haidar & Apsari,
2020)

Sekularisme merupakan sebuah ideologi yang pada mulanya berkembang di dunia


barat dan kemudian terus menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia tak terkecuali dunia
Islam dan juga Indonesia pada khususnya. Tujuan utama dari paham ini adalah untuk
memisahkan antara urusan manusia dengan urusan Tuhan dalam semua aspek kehidupan.
Permasalahan paham sekulerisme dalam perkembangan ilmu pengetauhan dan teknologi
adalah paham ini memisahkan antara kehidupan dengan agama, tentunya ini bertentangan
dengan nilai ketuhanan yang dianut setiap masyarakat Indonesia. Dimana di Negara
Indonesia agama menjadi salah satu pilar penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
(Jamaluddin, 2013)

Pada era saat ini banyak produk ilmu pengetauhan dan teknologi yang ingin
memisahkan antara pengetauhan dengan agama, khusus nya agama islam. Salah satu
contoh produk dari perkembangan ilmu pengetauhan dan teknologi yang menginginkan
terpisahnya antara pengetauhan dengan agama adalah pornografi. Pornografi dalam
perspektif hukum Islam adalah terlarang, hal ini jelas secara normatif berdasarkan
beberapa ayat dalam Alquran dan beberapa hadist Rasulullah Shallallahu’alaihi wasalam
yang tegas melarang. (Paul M. Muchinsky, 2018)

Dalam hal ini, kasus pornografi membutuhkan UU yang mengatur kehidupan


masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam. Fenomena pornografi bukan merupakan
sesuatu yang baru bagi masyarakat Indonesia. Polemik pornografi biasanya dipicu oleh
keberanian media cetak atau elektronik membuka wacana dan menampilkan gambar-
gambar yang mengundang birahi.
Hampir semua media massa pernah menggunakan erotisme sebagai salah satu
pemberitaan mereka. Tanpa harus menuduh media massa melakukan keteledoran
pemberitaan, fakta membuktikan erotisme dalam berbagai bentuk pernah diekspos oleh
media. (Dr. H. Sahid HM, 2011)
Tentu pornografi memberikan dampak yang buruk terhadap genarasi muda Indonesia.
Para remaja menghabiskan waktu untuk menghayal tentang hal yang terkait dengan hal-hal
porno, yang seharusnya dipakai untuk belajar, sehingga prestasi belajar menurun. Apalagi
ada yang mengatakan ingin melakukan apa yang dilihat di konten pornografi. Hal ini
merupakan gejala yang harus disikapi dengan pemberantasan konten pornografi atau
mencegah anak-anak untuk membuka konten pornografi. Pada akhirnya, ketika responden
sudah mengalami kecanduan, akan mengajak orang lain mempraktekkan apa yang dilihatnya
dalam konten tersebut. (Murni, et al., 2018)
Masih mengenai bahaya pornografi, dr. Wahjadi Darmabrata, pengajar psikiatri
Kehakiman Fakultas Hukum Universitas Indonesia, mengemukakan bahwa, khususnya
bagi usia pra remaja dan remaja yang berkarakteristik ingin tahu dan mencoba, perkenalan
dengan hal yang pornografis akan mendorong mereka untuk mencoba aktivitas seksual
yang belum ia pahami resiko bagi dirinya maupun bagi pihak lain.(Santoso, 2017)
Di era teknologi seperti saat ini, pornografi sangat mudah diakses melalui media. Harga
rental internet yang terjangkau oleh remaja dan anak-anak hingga media telepon seluler
yang mempunyai aplikasi internet, membuat pornografi semakin mudah diakses melalui
media maya. Tidak hanya itu, tidak sedikit buku, majalah, film dan komik yang secara
sengaja maupun tidak, memuat unsur pornografi untuk meningkatkan nilai jualnya. Hal
inilah yang membuat perilaku menyimpang remaja tidak dapat dihindarkan lagi. (Diana,
2018)
Perkembangan ilmu pengetauhan dan teknologi menghadirkan berbagai macam produk
yang hingga saat ini produk IPTEK sudah sulit untuk dikendalikan, salah satunya adalah
pengaruh paham sekulerisme dalam dunia pengetauan dan teknologi yang bertentangan
dengan agama, dimana agama adalah salah satu pilar penting dalam Pancasila. Bukti dari
ilmu sejarah agama-agama di Indonesia. Ilmu sejarah agama-agama di Indonesia
mengungkap bahwa manusia Indonesia sudah beragama dan ber-Tuhan dalam beberapa
periode historis(Hidayat, 2017)
E. Kesimpulan

Merujuk kepada studi kasus yang digunakan dalam pembahasan ini, dapat
penulis analisis bahwa, dengan perkembangan teknologi modern saat ini, manusia
dipermudah dalam mengakses informasi dengan cepat, Hal ini tentu saja memberikan
dampak positif yang baik dalam mempermudah aktivitas manusia, namun disisi lain
perkembangan IPTEK bisa jadi ancaman jika tidak dibatasi atau diawasi dengan
baik, karena banyak hasil dari adanya perkembangan IPTEK yang malah mengancam
moral generasi muda Indonesia.

Pada era saat ini generasi muda Indonesia dimudahkan dengan adanya
teknologi, memudahkan remaja untuk mendapatkan hiburan yang sebenarnya tidak
sesuai dengan mereka, dengan mengakses situs porno melalui media internet. Tentu
saja ini menjadi ancaman yang sangat serius bagi generasi muda Indonesia.
Pornografi dalam perspektif hukum Islam adalah terlarang, hal ini jelas secara
normatif berdasarkan beberapa ayat dalam Alquran dan beberapa hadist Rasulullah
Shallallahu’alaihiwasalamyangtegasmelarang. Dalam hal ini, kasus pornografi
membutuhkan UU yang mengatur kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya umat
Islam.

Fenomena pornografi bukan merupakan sesuatu yang baru bagi masyarakat


Indonesia. Polemik pornografi biasanya dipicu oleh keberanian media cetak atau
elektronik membuka wacana dan menampilkangambar-gambar yang mengundang
birahi. Hal ini merupakan gejala yang harus disikapi dengan pemberantasan konten
pornografi atau mencegah anak-anak untuk membuka konten pornografi. Pada
akhirnya, ketika responden sudah mengalami kecanduan, akan mengajak orang lain
mempraktekkan apa yang dilihatnya dalam konten tersebut. Masih mengenai bahaya
pornografi, dr. Wahjadi Darmabrata, pengajar psikiatri Kehakiman Fakultas Hukum
Universitas Indonesia, mengemukakan bahwa, khususnya bagi usia pra remaja dan
remaja yang berkarakteristik ingin tahu dan mencoba, perkenalan dengan hal yang
pornografis akan mendorong mereka untuk mencoba aktivitas seksual yang belum ia
pahami resiko bagi dirinya maupun bagi pihak lain. Di era teknologi seperti saat
ini, pornografi sangat mudah diakses melalui media. Harga rental internet yang
terjangkau oleh remaja dan anak-anak hingga media telepon seluler yang mempunyai
aplikasi internet, membuat pornografi semakin mudah diakses melalui media maya.
Daftar Pustaka
Referensi Jurnal dan Buku

Dr. H. Sahid HM, M. (2011). Pornografi Dalam Kajian Fiqih Jinayah. Surabaya: Sunan Ampel Press.
Murni, R., Setiawan, H. H., Sumarno, S., Kurniasari, A., Astuti, M., Roebyantho, H., . . . Rahman, A.
(2018). Dampak Media Berkonten Pornografi Terhadap Anak. Jakarta: Kementrian Sosial RI.
Robbins, S. P. (2016). Manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga.Diana, D. I. (2018). Studi Kasus
Kecanduan Pornografi Pada Remaja. Motiva Jurnal Psikologi, 1(2), 56.
https://doi.org/10.31293/mv.v1i2.3688
Haidar, G., & Apsari, N. C. (2020). Pornografi Pada Kalangan Remaja. Prosiding Penelitian Dan
Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(1), 136. https://doi.org/10.24198/jppm.v7i1.27452
Hidayat, F. (2017). Pancasila: Perspektif Pendiri RI Dan Problematikannya. 39.
Jamaluddin. (2013). Sekularisme; Ajaran dan Pengaruhnya Dalam Dunia Pendidikan. Mudarrisuna, 3(2),
309–327.
Paul M. Muchinsky. (2018). Pornografi dan Pornoaksi. Jurnal Peradaban Dan Hukum Islam, 53(9), 21–
31.
Santoso, T. (2017). Pornografi dan Hukum Pidana. Jurnal Hukum & Pembangunan, 26(6), 513.
https://doi.org/10.21143/jhp.vol26.no6.1080

Referensi Internet

http://m.voa-islam.com/news/citizens-jurnalism/2018/10/15/60535/jebakan-sekularisme-
melalui-media-digital/ diakses pada tanggal 3 Januari 2020 pada pukul 16.30 WIB

https://regional.kompas.com/read/2020/12/16/17453421/diduga-sebarkan-konten-pornografi-3-
remaja-di-magelang-ditangkap-polisi?page=all diakses pada tanggal 3 Januari 2020 pada pukul
14.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai