indonesia Kelompok 3 Pembimbing : Bapak Hidayat, S.Pd. 1. Dewi Pertiwi 2. Ditha Amalia
3. Hary Apriani
4. Nugraha Yoga Pratama
5. Nur Vita Rizky
A. Latar Belakang
kosakata porno bukanlah kosakata baru. Semua orang sudah mengetahuinya. Anak-anak pra-Remaja dan remaja pun sudah mengerti dengan maksud kata porno itu. Sekarang kosakata sudah melebar dan kita juga mendengar kosakata pornografi dan pornoaksi. Salah satu unsur porno-pornoaksi dan pornografi, yaitu video porno. Sekarang ini video porno sudah tersebar luas melalui berbagai media , seperti internet maupun handphone. Pendahuluan B. Tujuan Penulisan
2. Untuk mencarikan solusi atau jalan keluar dalam menanggulangi pengaruh negatif yang disebabkan video porno di kalangan remaja.
1. Untuk memberikan informasi tentang pengaruh yang ditimbulkan video porno terhadap kehidupan remaja.
Adapun tujuan penulisan sebagai berikut : C. manfaat penulisan manfaat penulisan karya tulis ini adalah :
1.Bagi, remaja dapat dijadikan sebagai arahan dalam penggunaan video sehingga remaja itu sendiri dapat mengetahui pengaruh yang akan ditimbulkan dari penggunaan video porno tersebut.
2.Bagi orang tua, dapat mengetahui cara- cara dalam membimbing anak-anak mereka, khususnya anak anak mereka yang berusia remaja agar tidak terjerumus dalam pengaruh video porno. D. Metode penulisan Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah :
2. Metode wawancara metode wawancar di sini yaitu melakukan tanya jawab dengan bebrapa remaja yang menyaksikan video porno 1. Metode kepustakaan metode kepustakaan di sini adalah melalui bacaan-bacaan yang berkaitan dengan pembahasan video porno.
BAB II A.Porno 1. pengertian Di dalam kamus besar bahasa indonesia, porno sama dengan cabul dan bertentangan tata asusila. Sedangkan dalam islam, pengertian porno adalah menampilkan auratnya baik wanita maupun laki-laki di tempat umum.
a. Pornografi Pornografi adalah penggambaran tingkah laku secara erotis dengan lukisan atau lukisan atau tulisan untuk membangkitkan nafsu birahi. b. Pornoaksi menurut pandangan islam pornoaksi adalah perbuatan memamerkan aurat yang digelar dan di tonton secara langsung. 1. Pengertian
Remaja berasal dari bahasa latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. 2. Ciri-Ciri 1. Masa remaja sebagai periode yang penting. 2.Masa remaja sebagai periode peralihan. 3. Masa remaja sebagai periode perubahan. 4. Masa remaja sebagai usia bermasalah. 5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas. 6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan. Bab III Pengaruh video porno terhadap kehidupan remaja A. Asal mula remaja mengenal video porno 1. Adanya rasa ingin tahu remaja 2. Ajakan teman dan pengaruh budaya luar yang membuat remaja mengenal video porno 3. dari media,seperti internet,HP yang dapat menyebabkan remaja mengenal video porno.
B. Penyebab remaja menonton video porno. 1. kurangnya pengawasan orang tua terhadap pergaulan anaknya. 2. minusnya pendidikan agama. 3. akibat broken home ( orang tua yang sibuk dan suka bertengkar ) dan akibat komunmikasi yang sangat jelek dirumah.
C. Tujuan remaja menonton video porno : 1. keisengan 2. menghilangkan rasa stress 3. tidak ingin dianggap ketinggalan zaman. 4. Adanya rasa keingin tahuan.
1. Diri sendiri a.Perlu adanya pengendalian diri sendiri b.Meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT c. Mengisi waktu luang dengan aktivitas yang positif 2. Orang tua a.Orang tua sebagai penanggung jawab utama terhadap kemuliaan prilaku anak, harus menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis. b.Keteladanan orang tua juga merupakan faktor penting dalam menyelamatkan moral anak. c.Perlunya pengawasan orang tua terhadap pergaulan anak mereka .
3. Pemerintah
Membuat regulasi yang dapat melindungi anak-anak dari tontonan yang tidak mendidik yaitu dengan adanya aturan perfilman yang memihak kepada pembinaan moral bangsa. Oleh karena itu Undang-Undang anti pornografi dan Pornoaksi harus diterapkan dalam kehidupan. Berikut adalah beberapa kutipan undang-undang anti pornografi dan pornoaksi : Dengan persetujuan bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN : Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG ANTI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI. BAB I KETENTUAN UMUM Asas dan tujuan Pasal 2 Pelanggaran terhadap pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi serta perbuatan dan penyelenggaraan pornoaksi berasakan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan memperhatikan nilai-nilai budaya, susila, dan moral, kleadilan, perundingan, hukum dan kepastian hukum.
Pasal 3 Anti pornografi dan pornoaksi bertujuan : a. Menegakkan dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia yang beriman dan bertaqwa dalam rangka membentuk masyarakat yang berkepribadian luhur kepada Tuhan Yang Maha Esa. b.Memberikan perlindungan, pembinaan, dan pendidikan moral dan akhlak masyarakat.
BAB II LARANGAN
Bagian Pertama Pornografi
Pasal 5 Setiap Orang dilarang membuat tulisan,suara atau rekaman suara, film atau yang dapat disamakan film, syair lagu, puisi, gambar, foto, dan/atau lukisan yang mengekploitasi daya tarik ketelanjangan tubuh orang dewasa.
Pasal 7 Setiap Orang dilarang membuat tulisan,suara atau rekaman suara, film atau yang dapat disamakan film, syair lagu, puisi, gambar, foto, dan/atau lukisan yang mengekploitasi daya tarik aktivitas orang yang berciuman bibir. Berikut ini kutipan undang-undang anti pornografi dan pornoaksi yang memuat tentang sanksi pelanggaran : KETENTUAN SANKSI Sanksi administratif Pasal 57
1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 38 ayat (2) diancam dengan sanksi administratif berupa pencabutan ijin usaha
2) Setiap orang yang telah dicabut ijin usahanya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat mengajukan kembali ijin usaha sejenis. BAB IV HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti peroleh melalui wawancara kepada sejumlah narasumber, bahwa sebagian besar mereka mengenal video porno berasal dari ajakan teman dan melalui media, seperti HP dan Internet. Dari pernyataan di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa video porno mempunyai pengaruh yang besar terhadap pergaulan remaja yang apabila dibiarkan terus menerus akan berdampak negatif terhadap kehidupan mereka maupun orang lain. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Kesimpulan yang kami diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Remaja mengenal video porno karena adanya rasa ingin tahu, ajakan teman, pengaruh budaya luar, melalui media, seperti internet dan HP. 2. Kurangnya pendidikan agama dan pengawasan orang tua merupakan salah atu penyebab remaja menonton video porno. 3. Video porno dapat memberikan dampak negatif bagi kehidupan remaja. Oleh karena itu, diperlukan solusi baik dari diri sendiri, maupun pemerintah untuk menanggulangi dampak negatif tersebut. SARAN Kami dari kelompok 3 menyarankan agar:
1. Kepada remaja agar mengendalikan diri untuk tidak menyaksikan video porno serta dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kepada orang tua agar lebih memperhatikan pergaulan anak- anak mereka.
3.Kepada pemerintah agar lebih mempertegas pelaksanaan Undang-Undang anti pornografi dan pornoaksi sehingga kehidupan remaja dapat tertata dengan baik. 4. kepada masyarakat agar ikut serta dalam memberantas. penyebaran video porno.