Anda di halaman 1dari 12

BAHAYA PORNOGRAFI

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Bahasa Indonesia


Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020

Dosen Pebimbing:
Khairunnisa.M.pd

Disusun Oleh:
Mega sari(191440120)

POLTEKKES KEMENKES RI PANGKAL PINANG PRODI


KEPERAWATAN
2019

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa,karena dengan rahmat-Nya lah saya akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Bahaya Pornografi Bagi Remaja” ini dengan baik dan tepat waktu. Tidak
lupa saya menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing saya yang
bernama Khairunnisa M.Pd yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan
yang bermanfaat dalam menyesun makalah ini.
Meskipun saya berhasil menyelesaikan makalah ini dengan baik,namun saya
menyadari bahwa masih akan adanya kekurangan serta kekeliruan dalam makalah ini,
sehingga saya akan sangat terbuka dengan kritik,saran serta masukan dri dosen dan
berbagai pihak. Akhir kata saya juga berharap agar makalah ini sangat bermanfaat
bagi para pembaca guna menambah wawasan kita.

Pangkalpinang, September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ................................................................................. 2

DAFTAR ISI ................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4


1.2 Rmusan Masalah ..................................................................................... 5
1.3 Tujuan Masalah ....................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pornograf ............................................................................... 6

2.2 Bahaya-bahaya pornografi ....................................................................... 7

2.3 Dasar-dasar hukum pornografi ................................................................ 9

2.4 Permasalahan penghapusan pornografi ................................................. 10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 11


3.2 Saran ..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang.

Akhir – akhir ini sangat banyak sekali kita mendengar kasus – kasus criminal
berupa pemerkosaan dan pelecehan seksual. Tindakan criminal itu bukan hanya
sendiri melainkan secara jama’ah, kroyokan, rombongan, giliran, bareng – bareng
grudukan atau disebut dengan geng Rep. ini sangat memprihatinkan yang dulunya
pemerkosaan itu secara pribadi dan sembunyi – sembunyi sekarang mulai berani
dengan banyak orang. Kasus Yuyun di Riau dibuat giliran 14 orang, kasus gadis di
manado 19 orang dan tentu masih banyak lagi yang lainya.

Jika melihat berbagai kasus diatas tentu kita bisa menyadari pasti ada
penyebabnya. Salah satunya adalah pornografi yang sekarang meraja lela di zaman
ini. Dengan akses yang mudah, murah dan bisa dimana saja lewat smartphone,
handpone dll. Bahkan di televisepun banyak sekali konten – konten yang menjurus ke
pornografi. Mulai dari artis yang Cuma pakai tanktop, mini set, mini dress, hot pants
dan lain – lain. Selain itu acara-acaranya sebagian juga banyak melibatkan konten
yang berbau porno.

Ini harus ditanggulangi sebab jika tidak maka kemungkinan besar akan
bertambah korbanya dan bertambah masalah – masalah yang timbul. Untuk
menangulanginya yang pertama kali adalah dari yang terkecil dulu berupa pelarangan
– pelarangan dan penghapusan pornografi. Dalam hal ini kaidah – kaidah fiqih telah
mengaturnya bahwa “sesuatu yang membahayakan harus dimusnahkan”. Karena
dalam hal bersyariat tidak boleh ada bahaya. Maka dari itu kami ingin memaparkan
tentang bahaya pornografi yang harus dihapuskan.

1.2 Rumusan Masalah

4
A. Pengertian Pornografi
B. Bahaya-bahaya pornografi
C. Dasar-dasar hukum pornografi
D. permasalahan penghapusan pornografi

1.3 Tujuan Masalah

A. Untuk mengehtahui pengertian pornografi


B. Untuk mengehtahui bahaya-bahaya pornografi
C. Untuk mengehtahui dasar-dasar hukum pornografi
D. Untuk mengehtahui permasalahan penghapusan pornografi

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pornografi

Pornografi berasal dari Bahasa Yunani. Yaitu porne berarti pelacur sedangkan
graphein berarti ungkapan. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia porno berarti
cabul. Sedangkan kata pornografi adalah “penggambaran tingkah laku secara
erotis dengan lukisan untuk membangkitkan nafsu birahi. Atau sesuatu yang
diciptakan untuk membuat syahwat terangsang dan biasanya merendahkan
wanita.
Dari pengertian tersebut bisa diambil kata kuncinya bahwa pornografi yaitu
sesuatu yang menampilkan gambar yang mana dapat menimbulkan birahi. Jadi
lukisan, gambar, video, suara dan lainya yang dapat menimbulkan birahi bisa
dikategorikan sebagai sesuatu yang disebut porno atau pornografi,dan pornografi
dapat diakses melalui sebuah media.
Soehadi (1978:38) Menyatakan,”Media adalah bentuk jamak dari medium
yang berarti tengah atau perantara.Massa berasal dari bahasa Inggris yaitu mass
yang berarti kelompok atau kumpulan. Dengan demikian, pengertian media
massa adalah perantara atau alat-alat yang digunakan oleh massa dalam
hubungannya satu sama lain. “
“Peran media massa dalam kehidupan sosial, terutama dalam masyarakat modern
tidak ada yang menyangkal” (McQuail, 2000:66)
Pornografi sendiri telah muncul pada zaman paleolitikum denan patung
payudara yang besar kemudian disusul dengan zaman Yunani dan romawi kuno
dengan gambar – gambar sex yang menyimpang. Tapi mungkin yang paling
dikenal adalah patung atau relief yang dibuat oleh umat hindu yang biasa disebut
dengan Kamasutra.

6
2.2 Bahaya – bahaya pornografi

Pornografi sangat berdampak terhadap pelakunya baik itu secara sosial dan
pribadi (akalnya). Dalam hal ini ada banyak sekali bukti – bukti bahaya
pornografi yang bisa di paparkan.
Dr. Bryant berkomentar, “Pornografi dapat menghilangkan nilai moral dalam
diri individu. Mengakibatkan kehilangan rasa percaya terhadap tuhan, melupakan
keluarga, melupakan komitmen, melupakan cinta, dan melupakan ikatan
pernikahan.
1. Pornografi membentuk jiwa hedonisme, membuat segalanya boleh
dilakukan,oleh karena itu akan banyak sekali dampak dari pornografi yaitu:
Dampak pornografi terhadap sosial masyarakat.
a. Pemerkosaan dan pelecehan seksual meningkat.
Maraknya pelecehan seksual yang sering terjadi. Di Manado memang
seseorang yang suka menonton film porno akan mempengaruhi fikiranya
Sehingga dia akan melakukan apa yang telah dia tonton karena hasrat seksualnya
yang tinggi setelah menonton. Fikiranya terbayang dan terngiang-ngiang akan
apa yang dia tonton.
b. Perzinahan dimana – mana.
Sekarang berita perzinahan sudah seperti menjadi makanan yang dikonsumsi
sehari tiga kali saking banyaknya. Belum lagi berita tentang tetangga-tetangga
kita yang hamil diluar nikah. Ini tak lain dan tak bukan adalah adanya dampak
pornografi.
c. Aborsi
Aborsi dianggab menjadi solusi bagi sebagian orang untuk lari dari tanggung
jawabnya. Hubungan gelap menjadi factor penyebab utama semakin maraknya
aborsi.
d. Tindak pidana pembunuhan

7
Mungkin kita telah melihat dibeberapa media massa tentang pemerkosaan
disertai pembunuhan seperti kasus Yuyun yang mana diperkosa oleh 14 pemuda
yang menenggak miras dan ternyata mereka juga menonton film porno terlebih
dahulu secara beramai – ramai.
e. Penyimpangan – penyimpangan
Karena suka menonton porno kebanyakan orang menjadi tidak
sopan,menganggab remeh wanita, semua dikaitkan dengan seks dan jadi lebih
agresif, suka menyendiri. Selain itu dia akan bersikap kasar pada pasanganya.

2. Dampak pornografi terhadap diri sendiri


a. Mencuci otaknya untuk berbuat jahat
b. Menganggu 5 syaraf otak dan lebih parah dari pada narkoba yang hanya
merusak 3 otak.
c. Kecanduan pornografi sulit mngontrol perilakunya karena otaknya yang
digunakan untuk mengontrol telah menyusut dan otak Neuron transmitter(otak
yang mengatur kesenangan) bekerja lebih dominan.
d. Lebih sering depresi.
e. Hanya suka bersenang – senang tidak bertanggung jawab.
f. Memandang wanita hanya sebagai objek seksual saja dan biasanya akan
melakukan kejahatan seksual. Kasar terhadap pasangan dan melakukan seks
yang menyimpang
g. Menyebabkan lebih suka bermarturbasi atau Onani.
Suka bermartubasi juga menyebabkan penyimpangan seks, anti social,
hilangnya rasa cinta, akan terus mencari kepuasan seks dengan fantasy
menyimpang dan berkeinginan mewujudkan prilaku gelapnya.

h. Sulit berkonsentrasi dan terganggu jati dirinya.

8
Seorang yang belum waktunya diberi asupan porno maka akan mengganggu
pola pikirnya diakibatkan sensasi yang menyaksikan film porno. Sehingga
mengganggu jati dirinya.
i. Minder, tidak percaya diri dan tertutup.
Seorang pecandu pornografi yang mendapat dukungan dari temanya sesama
pecandu pornografi akan memandang maklum terhadap seks bebas dan akan
melakukan seks bebas. Sedangkan seorang pecandu pornografi yang tidak
mendapat dukungan karena dikelilingi teman yang baik maka dia akan minder
dan tertutup karena merasa punya kebiasaan yang berbeda dan bila bertambah
pengetahuan agamanya seakan – akan dialah orang yang paling berdosa.

2.3 Dasar – dasar hukum


a. Alquran
“Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman, agar mereka menjaga
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat.” (TQS. Al-Nur [24]: 30-
31).
‫الزنَا ت َ ْق َربُوا َو َل‬
ِّ ۖ ُ‫احشَة َكانَ ِّإنَّه‬
ِّ َ‫سا َء ف‬
َ ‫س ِّبيل َو‬
َ
"Dan janganlah kamu mendekati zina (zina) itu sesungguhnya suatu perbuatan
yang keji. Dan suatu jalan yang buruk". (Isrâ 17:32).
Dari paparan beberapa ayat al quran diatas sebenarnya telah menjelaskan
bahwa sesungguhnya pornografi diharamkan. Karena melihat aurat merupakan
suatu kejelekan sehingga nafsu birahi akan naik. Sehingga terjadi kejahatan yang
menghinakan. Karena perzinahan sangat dilarang didalam islam untuk menjaga
harkat martabat manusia.
Didalamnya juga menjelaskan untuk menjaga pandanganya agar tidak melihat
sesuatu yang bukan haknya. Dengan menjaga pandangan maka Allah akan
menjaganya dari beberapa kejahatan yang berawal dari pandangan. Karena

9
syaitan selalu menawari atau mengkaburkan pandangan manusia untuk
terjerumus dalam kemaksiatan.
Pornografi telah diyakini sebagai biang dari beberapa kejahatan. Karena
dengan menonton pornografi dapat mempengaruhi fikiran penontonya untuk
berbuat jahat seperti, pelecehan seksual, pembunuhan pencabulan dan
penyimpangan lainya. Maka sudah pasti bahwa pornografi diharamkan.

2.4 Permasalahan penghapusan pornografi


‫الضرريزال‬
“Kemudharatan harus dihilangkan”
Dari kaidah fiqh diatas tentu kita sudah memahami bahwa sesuatu yang
mebahayakan harus dihilangkan. Pornografi sudah jelas bahanyanya telah
dipaparkan diatas begitu banyak bahaya porno baik bagi diri sendiri maupun
untuk masyarakat. Dan sesuatu yang merusak harus dimusnahkan.
Peran pemerintah sangat penting dalam hal penghapusan pornografi ini
memang pemerintah telah menetapkan undang-undang pornografi, porno aksi
dan UU ITE, Pemerintah juga telah memblokir sebagian besar situs – situs
porno. Akan tetapi beredarnya pornografi dikalangan masyarakat masih sangat
banyak. Media sosial adalah tempat penyebaran porno yang sulit dibendung.
Keseriusan dan cara efektif pemerintah masih dipertanyakan.
Di Indonesia angka belanja pornografi menebus angka Rp. 50 triliun Khofifah
Indar Parawansa mengatakanya pada tahun lalu dan Indonesia sudah termasuk
darurat pornografi.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pornografi adalah suatu hal yang sangat tidak baik untuk dilakukan,namun
sangat disayangkan dengan kecanggihan teknologi sekarang banyak sekali cara
untuk mengakses film yang tidak senonoh sehingga banyak sekali remaja yang
memiliki kecanduan untuk menonton film yang berbau pornografi tersebut.Sudah
dikatakan oleh beberapa orang maupun ayat al-quran bahwa pornografi sama
halnya dengan zina,sesuatu yang dilarang dan akan menimbulkan efek jika
melakukannya.

3.2 Saran
Penulis berharap bahwasannya pembaca bisa memanfaatkan media sosial
dengan baik serta melakukan suatu hal yang bermanfaat serta mencari kesibukan
dengan cara memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk bisa menambah
wawasan sera tidak terjerumus dalam hal yang tidak senonoh.

11
DAFTAR PUSTAKA
Cangara, H. Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja
Grafindo.
Romel Tea, Fungsi Pers dan Peran Media, (Onlain), (http://romeltea.com/fungsi-
pers-dan-peran-media/, diakses pada 11 September 2019 pukul 10.00).

12

Anda mungkin juga menyukai