Anda di halaman 1dari 17

DAMPAK PORNOGRAFI TERHADAP SIKAP, POLA PIKIR, DAN

SEKSUALITAS REMAJA XI MIPA 2

Karya Ilmiah ini untuk Memenuhi Sebagian Nilai Keterampilan Semester 2

Abdhi Djaya Habibi


XI MIPA 2

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SIJUNJUNG


2023
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Dampak Pornografi terhadap Sikap, Pola pikir dan Seksualitas Remaja
Nama : Abdhi Djaya Habibi
NIS : 10246

Muaro Sijunjung, Mei 2023


Wali Kelas, Guru Pembimbing,

Bella Silvia Yolanda,S.Pd Rosniati,M.Pd


NIP199707242020122018 NIP 196409081987032004
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah tentang “
Dampak Pornografi terhadap Sikap, Pola pikir dan Seksualitas Remaja”
Karya ilmiah ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan berbagai pihak oleh
sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua yang telah membantu secara finansial dan material.
2. Bu Rosniati selaku pembimbing, yang telah membantu pada proses
pembuatan karya ilmiah ini.
3. Bu Bella Silvia Yolanda selaku wali kelas XI MIPA 2.
4. Kepada teman-teman yang telah membantu penulis dalam pembuatan
karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusun
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh sebab itu,
penulis dengan rendah hati menerima kritik dan saran dari pembaca untuk
perbaikan di masa yang akan datang. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat
dan juga inspirasi bagi kita semua.

Muaro Sijunjung, Mei 2023

Penulis
ABSTRAK

Abdhi Djaya Habibi.2023.Dampak Pornografi terhadap Sikap, Pola Pikir dan Seksualitas
Remaja.
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
ABSTRAK ............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1


A. Latar Belakang.............................................................................................

B. Rumusan Masalah........................................................................................

C. Tujuan ..........................................................................................................

D. Manfaat.........................................................................................................

BAB II KAJIAN TEORI ...........................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................


A. Jenis Penelitian ..............................................................................................

B. Tempat Penelitian ..........................................................................................

C. Objek Penelitian .............................................................................................

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Remaja merupakan fase peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa.
Seseorang dikatakan remaja apabila berumur 13-22 tahun. Dalam perkembangan remaja,
remaja dapat didefinisikan secara biologis sebagai perubahan fisik yang ditandai oleh
permulaan pubertas dan penghentian pertumbuhan fisik, sebagai perubahan dalam
kemampuan berpikir. Secara abstrak atau secara social, sebagai periode persiapan untuk
menjadi orang dewasa. ( https://id.m.wikipedia.org/wiki/Remaja )
Pada masa pubertas, remaja yang melalui pubertas akan mengalami perubahan pada
organ seks, tinggi , tinggi , berat, perubahan besar dalam fungsi otak, perubahan suara, serta
hormon. Hormon seksual yang meningkat yang membuat remaja memiliki rasa keingintahuan
yang kuat terhadap dunia, terutama pada orientasi seksualitas mereka. (Dr. Sutisno)
Namun dengan keingintahuan yang kuat terutama pada seksual mereka itulah banyak
remaja yang terjerumus ke dalam hal-hal negatif hanya demi menyalurkan hasrat seksual
mereka. Salah satunya adalah dengan pornografi. Di era dimana teknologi berkembang pesat
serta mudahnya mengakses internet oleh semua kalangan membuat remaja sangat mudah bagi
mereka menyelewengkan seksualitas mereka dengan membuka situs-situs berbau pornografi.
Dikawatirkan akan mengganggu seksualitas mereka di masa depan, dan tidak hanya
seksualitas mereka tetapi juga pola pikir dan sikap mereka juga akan terganggu.
Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk membuat karya ilmiah dengan judul Dampak
Pornografi terhadap Seksualitas, sikap dan pola pikir Remaja.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirimuskan masalah sebagai berikut:
Bagaimana pengaruh pornografi terhadap seksualitas, sikap dan pola pikir remaja.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Maksud dan tujuan penulis dalam penulisan karya ilmiah ini adalah untuk
memberikan informasi kepada remaja bagaimana dampak pornografi terhadap
seksualitas, sikap dan pola pikir mereka.
2. Tujuan Khusus
Untuk memenuhi sebagian nilai praktik Bahasa Indonesia semester 2.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai media penambah
ilmu dan wawasan terhadap pembaca agar dapat mempelajari bagaimana
seksualitas,sikap dan pola pikir remaja yang ditimbulkan dari pornografi.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pornografi
Pornografi dari bahasa Yunani yaitu pornographia, yang secara harfiah berarti tulisan
atau gambar tentang pelacur. Atau kala juga disingkat menjadi “porn, pron, atau porno”
adalah penggambaran tubuh manusia atau perilaku seksualitas manusia secara terbuka
( eksplosit ) dengan tujuan birahi. (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pornografi)
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan pornografi merupakan gambar
maupun video yang menggambarkan tentang bentu tubuh manusia secara terbuka yang
merujuk kepada perilaku seksualitas manusia ( eksplosit ) dengan tujuan menyalurkan
kebutuhan birahi manusia.

B. Seksualitas
Seksualitas merupakan aspek-aspek terhadap kehidupan manusia terkait faktor
biologis, sosial, politik, dan budaya, terkait dengan seks dan aktivitas seksual yang
mempengaruhi individu dalam masyarakat.Seksualitas manusia adalah bagaimana
manusia mendapatkan pergulaman erotis dan mengekspreisikan dirinya selagi makhluk
seksual.
(https://www.iac.or.id/id/seks-seksual-dan seksualitas/#:~:text=Seksualitas%3A
%20Aspek%20%E2%80%93%20aspek%20terhadap%20kehidupan,yang
%20mempengaruhi%20individu%20dalam%20masyarakat )
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan seksualitas merupakan aspek
dari kehidupan manusia dari faktor biologis terkait dengan aktivitas seksual yang
mempengaruhi individu serta mendapatkan pengalaman erotis dan mengekspresikan
sebagai makhluk seksual.

C. Erotis

Erotis merupakan berkenaan dengan sensasi seks yang menimbulkan rangsangan yang
bersifat merangsang nafsu birahi
( https://kbbi.web.id/erotis )

Berdasarkan pendapat ahli dari tiga poin tersebut dapat disimpulkan erotis
merupakan sensasi seksyang disebabkan oleh meningkatnya seksualitas manusia yang
ditimbulkan karena adanya sesuatu yang bersifat merangsang nafsu birahi manusia.

D. Penyebab
Faktor erotis setiap manusia itu berbeda beda disebabkan karena adanya seksualitas
manusia itu memiliki ciri-ciri serta kebutuhan yang berbeda beda. Oleh karena itu
dilakukanlah penelitian terhadap remaja laki-laki XI MIPA 2 dengan memandingkan
dengan teori-teori serta teori dari para ahli yang ada, maka dari itu didapatkan data
sebagai berikut:
1. Menurut para ahli
Seseorang yang mengalami kecanduan akan menunjukkan gejala atau tanda-
tanda seseorang mungkin mulai menontonnya hanya untuk mengatasi
kesepian, kebosanan, kecemasan, atau depresi. Pada awalnya, seseorang hanya
menikmati menonton dan kebutuhan hasrat.
1. Tekan psikologis
2. Mengalami masalah hubungan
3. Norma yang tidak sehat
4. Penyebab biologis, seperti perubahan kimia otak ketika seseorang melihat
film porno.
2. Secara penilitian
1. Mudahnya terpengaruh oleh media sosial terutama konten yang berbau 18+
2. Tewrpengaruh oleh pergaulan yang tidak sehat
3. Bosan,biasanya remaja yang sering ditinggal orang tua dan mengurung diri
di kamar
4. Terbiasa menggunakan internet tanpa panduan dari orang tua(ketinggalan
zaman) biasanya mudah dibohongi oleh anak.

( https://ditsmp.kemdikbud.go.id/dampak-kecanduan-pornografi-bagi-anak/ )
E. Dampak
1. Seksualitas
Remaja yang kecanduan pornografi lebih cenderung melakukan hal sesuatu yang
lebih dari sekedar menonton. Salah satu kebiasaan umum remaja yang sudah
kecanduan yaitu melakukan kegiatan mengeluarkan sperma tanpa ereksi atau
tanpa psangan melainkan dengan tangan atau alat yang dapat memancing
keluarnya sperma atau yang disebut dengan mastrubasi. Bahkan remaja yang
sudah kecanduan di level berat akan melakukan lebih dari sekedar mastrubasi,
melainkan akan mempraktekan yang mereka lihat seperti melakukan seks bebas
atau melakukan pelecehan. Sehingga berdampak pada seksualitas di masa depan
mereka diantaranya:
1. Berkurangnya kualitas sperma yang dihasilkan.
2. Berkurangnya gairah berhubungan saat sudah menikah.
3. Mudah terjangkit penyakit seks seperti HIV, Gonore, dan lain-
lain.
4. Kemandulan.

2. Pola pikir dan Sikap


1. Emosi yang labil.
2. Cenderung mudah lupa .
3. Menurunnya kepercayaan diri.
4. Sulit memahami sesuatu.
5. Sulit berpikir dan cenderung menghayal.
( https://ditsmp.kemdikbud.go.id/dampak-kecanduan-pornografi-bagi-anak/ )

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian
Pada karya ilmiah ini penulis menggunakan metode atau jenis penelitian antara lain
yaitu:
1. Kualitatif : Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam
penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus
penelitian sesuai dengan fakta di lapangan
2. Deskriptif : Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang
tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau
dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena
3. Studi Pustaka : merupakan suatu studi yang digunakan dalam mengumpulkan
informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material yang ada
di perpustakaan seperti dokumen, buku, majalah, kisah-kisah sejarah, dsb
(Mardalis:1999).

B. Tempat penelitian
SMAN 1 Sijunjung,18 Mei 2023 pukul 10.00-11.30 WIB

C. Objek Penelitian
Siswa laki-laki XI MIPA 2, SMAN 1 Sijunjung

D. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh
data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data
dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan masalah memberi arah dan
mempengaruhi metode pengumpulan data. Banyak masalah yang tidak akan bisa
terpecahkan karena metode untuk memperoleh data yang digunakan tidak
memungkinkan, ataupun metode yang ada tidak menghasilkan data seperti yang
diinginkan (Nazir,2005/174)
Dalam karya ilmiah ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan
menggunakan wawancara dan observasi.
 Wawancara: Wawancara adalah kegiatan tanya-jawab secara lisan untuk
memperoleh informasi. Bentuk informasi yang diperoleh dinyatakan dalam
tulisan, atau direkam secara audio, visual, atau audio visual. Wawancara
merupakan kegiatan utama dalam kajian pengamatan. Pelaksanaan wawancara
dapat bersifat langsung maupun tidak langsung.
 Observasi : Pengamatan atau observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau
objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari
sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui
sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk
melanjutkan suatu penelitian.
 Dokumentasi: Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi
merupakan suatu teknik mengumpulkan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen- dokumen, baik tertulis, gambar, maupun elektronik. Studi
dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan
wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari observasi atau
wawancara, akan lebih Kredibel dan dapat dipercaya kalau didukung oleh
dokumen-dokumen dari narasumber. Dokumen yang akan dikumpulkan adalah
berupa dokumen-dokumen terkait pengaruh perilaku tidak disiplin terhadap siswa
XI MIPA 2.

E. Daftar peertanyaan
1. Pernakah Anda melihat sesuatu video atau gambar yang berbau
seksual/pornografi?
2. Apa yang membuat Anda melakukan hal seperti itu?
3. Apa yang Anda lakukan setelah melihat video atau gambar yang berbau
pornografi?
4. Setelah melihat atau melakukan itu apa yang Anda rasakan?
5. Apakah rasa itu berkelanjutan sehingga membuat Anda kecanduan?
6. Kalau iya apakah Anda pernah tidak melakukannya selama lebih dari 1 bulan?
7. Apa yang Anda lakukan untuk menghindari hal itu?
8. Apa yang membuat Anda melakukannya lagi?
9. Adakah ada sesuatu atau objek yang membuat meningkatnya seksualitas Anda?
10. Apakah Anda pernah melakukan hal yang Anda lihat divideo atau gambar yang
Anda lihat?
11. Adakah perubahan kepribadian dari diri Anda setelah melihat pornografi?
12. Adakah perubahan seksual dari diri Anda setelah melihat pornografi?
BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah penulis melakukan penelitian berupa wawancara, observasi dan dokumentasi yang
penulis lakukan di kelas XI MIPA 2 dapat disimpulkan bahwa, seluruh siswa kelas XI MIPA
2 terutama siswa laki-laki dari 1-11 siswa laki-laki 100% menjawab pernah melihat dan
menonton video atau gambar yang berbau pornografi. Pada umumnya 9 dari 11 laki-laki XI
MIPA 2, awal mereka mengenal pornografi adalah karena keingintahuan atau rasa penasaran
yang besar terhadap seksualitas manusia dan rasa penasaran itu terus berkelanjutan sehingga
membuat mereka kecanduan hingga saat ini. Dan sisanya mengatakan terpengaruh dari
pergaulan yang lingkungnya kebanyakan orang dewasa dan bisa dikatakan lingkungan yang
pergaulannya tidak sehat.

Dari pertanyaan yang telah diberikan ”apakah rasa itu berkelanjutan sehingga membuat
kecanduan?” 100% siswa laki-laki XI MIPA 2 menjawab berkelanjutan dan membuat
kecanduan hal ini disebabkan karena otak remaja lebih terhubung untuk hal kesenangan
sebagaimana yang dikatakan para ahli, otak melepaskan dosis dopamine yang lebih tinggi,
neurotransmitter yang berhubungan dengan perasaan menyenangkan. Aktivitas seksual
diketahui dapat merangsang otak dengan melepaskan kelebihan dosis dopamine. Karena remaja
memiliki otak yang sangat sensitif terhadap stimulasi berlebihan, paparan pornografi dapat
mengarahkan otak untuk mencari dosis tersebut dengan cara yang kompulsif. Karena itulah
mengapa para remaja sangat sulit untuk terlepas dari pornografi. Selain itu, kecanduan
disebabkan oleh remaja yang memiliki kebiasaan peluang waktu yang buruk, sering
menghabiskan waktu dengan mengurung diri kamar dan tidak mau bersosialisasi dengan
lingkungan dan kecanggihan teknologi membuat mudahnya mengakses konten berbau seks
sehingga mudah untuk kecanduan serta kurangnya perhatian dari orang tua membuat para
remaja yang memiliki kebiasaan buruk seperti ini cenderung lebih susah untuk lepas dari
kecanduan pornografi dan apabila dilanjutkan akan berdampak buruk pada kepribadiannya. Hal
ini disebabkan karena konsumsi pornografi secara kompulsif memiliki aktivitas otak yang
mencerminkan para pecandu narkoba.

Remaja yang sulit untuk melepas dari pornografi biasanya akan melakukan tindakan
LEMBAR PERTANYAAN DAN WAWANCARA

Narasumber : Jhon connor

Tanggal/hari/waktu : 18-05-2023/kamis/ 10.00-13.00

1. Pernakah Anda melihat sesuatu video atau gambar yang berbau


seksual/pornografi?
Sering/setiap hari

2. Apa yang membuat Anda melakukan hal seperti itu?


Nafsu
3. Apa yang Anda lakukan setelah melihat video atau gambar yang berbau
pornografi?
masturbasi

4. Setelah melihat atau melakukan itu apa yang Anda rasakan?


Enak Dn lega
5. Apakah rasa itu berkelanjutan sehingga membuat Anda kecanduan?
Sampai saat ini
6. Kalau iya apakah Anda pernah tidak melakukannya selama lebih dari 1 bulan?
Tidak pernah paling lama 3 hari kalau ada kegiatan
7. Apa yang Anda lakukan untuk menghindari hal itu?
Olahraga main game
8. Apa yang membuat Anda melakukannya lagi?
Ketagihan
9. Adakah ada sesuatu atau objek yang membuat meningkatnya seksualitas Anda?
Video atau gambar
10. Apakah Anda pernah melakukan hal yang Anda lihat divideo atau gambar yang
Anda lihat?
Tidak pernah hampir dengan hewan
11. Adakah perubahan kepribadian dari diri Anda setelah melihat pornografi?
Sering mudah lupa
12. Adakah perubahan seksual dari diri Anda setelah melihat pornografi?
Tidak ada
Google link : yandex, yt biru dll

LEMBAR PERTANYAAN DAN WAWANCARA

Narasumber : Brian o’connor

1. Pernakah Anda melihat sesuatu video atau gambar yang berbau


seksual/pornografi?
sering
2. Apa yang membuat Anda melakukan hal seperti itu?
Nafsu

3. Apa yang Anda lakukan setelah melihat video atau gambar yang berbau
pornografi?
Masturbasi

4. Setelah melihat atau melakukan itu apa yang Anda rasakan?


Merasa lega

5. Apakah rasa itu berkelanjutan sehingga membuat Anda kecanduan?


iya
6. Kalau iya apakah Anda pernah tidak melakukannya selama lebih dari 1 bulan?
Tidak pernah rekor 2 hari

7. Apa yang Anda lakukan untuk menghindari hal itu?


Lebih sering bergaul dengan teman agar tidak sendirian di rumah

8. Apa yang membuat Anda melakukannya lagi?


Nafsu tidak bisa dithan

9. Adakah ada sesuatu atau objek yang membuat meningkatnya seksualitas Anda?
Tidak dalam bentuk gambar atau video
10. Apakah Anda pernah melakukan hal yang Anda lihat divideo atau gambar yang
Anda lihat?
tidak
11. Adakah perubahan kepribadian dari diri Anda setelah melihat pornografi?
Lebih ke pemalu
12. Adakah perubahan seksual dari diri Anda setelah melihat pornografi?
Berjerawat

Tiktok, google link yandek,yt biru fakeporn brazzer

LEMBAR PERTANYAAN DAN WAWANCARA

Narasumber: Theo o’connor

1. Pernakah Anda melihat sesuatu video atau gambar yang berbau


seksual/pornografi?
Pernah dan sering
2. Apa yang membuat Anda melakukan hal seperti itu?
Diajak teman
3. Apa yang Anda lakukan setelah melihat video atau gambar yang berbau
pornografi?
masturbasi
4. Setelah melihat atau melakukan itu apa yang Anda rasakan?
Enak dn nyaman
5. Apakah rasa itu berkelanjutan sehingga membuat Anda kecanduan?
Tentu setiap harinya melakukan
6. Kalau iya apakah Anda pernah tidak melakukannya selama lebih dari 1 bulan?
Tidak pernah tidak ada jeda
7. Apa yang Anda lakukan untuk menghindari hal itu?
Tidak ada
8. Apa yang membuat Anda melakukannya lagi?
Kecanduan
9. Adakah ada sesuatu atau objek yang membuat meningkatnya seksualitas Anda?
BBC BLACKED
10. Apakah Anda pernah melakukan hal yang Anda lihat divideo atau gambar yang
Anda lihat?
Tidak pernah
11. Adakah perubahan kepribadian dari diri Anda setelah melihat pornografi?
pelupa
12. Adakah perubahan seksual dari diri Anda setelah melihat pornografi?
Skrotum mengerut

Tiktik+ instagram google link wa gb(berupa link)

Lembar berupa wawancara

Narasumber: Asepthor

1. Pernakah Anda melihat sesuatu video atau gambar yang berbau


seksual/pornografi?
pernah
2. Apa yang membuat Anda melakukan hal seperti itu?
nafsu
3. Apa yang Anda lakukan setelah melihat video atau gambar yang berbau
pornografi?
masturbasi
4. Setelah melihat atau melakukan itu apa yang Anda rasakan?
Legaah setelah itu ada rasa penyesalan
5. Apakah rasa itu berkelanjutan sehingga membuat Anda kecanduan?
Iya sampai saat ini
6. Kalau iya apakah Anda pernah tidak melakukannya selama lebih dari 1 bulan?
Pernah
7. Apa yang Anda lakukan untuk menghindari hal itu?
Bermain game dan berolahraga dan karena ibadah puasa
8. Apa yang membuat Anda melakukannya lagi?
Melihat video di instagram sehingga meningkatkan birahi
9. Adakah ada sesuatu atau objek yang membuat meningkatnya seksualitas Anda?
Berupa video atau gambar
10. Apakah Anda pernah melakukan hal yang Anda lihat divideo atau gambar yang
Anda lihat?
Tidak pernah
11. Adakah perubahan kepribadian dari diri Anda setelah melihat pornografi?
Jerawatan kelehan saat berolahraga
12. Adakah perubahan seksual dari diri Anda setelah melihat pornografi?
Tidak
Tiktok instagram google link <

Anda mungkin juga menyukai