Anda di halaman 1dari 14

KARYA TULIS ILMIAH

Bahaya Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja

Disusun Oleh
Jose Simbolon
XI Mia 2

SMA SWASTA ASSISI SIANTAR


2021-2022
Lembar Pengesahan

Judul:Bahaya Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja


Telah diserahkan Pada tanggal 11 April 2022

Mengetahui/disahkan Siantar,11 April 2022


Guru Mata Pelajaran, Penulis,

(R.Siallagan) (Jose Simbolon)

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini ditujukan untuk memenuhi tugas sekolah . Dan penulis juga
berterimakasih kepada Ibu R.Siallagan selaku guru Bahasa Indonesia Kelas XI Mia-1 yang
telah memberikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini tidak semuanya benar,masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, baik dari isi maupun sistematikanya. Dan juga penulis mohon
maaf apabila ada beberapa kata yang salah. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan karya ilmiah ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, akhir kata semoga karya ilmiah ini memiliki
manfaat baik bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Hormat Saya
Penulis,

Jose Simbolon

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3Tujuan Penelitian...............................................................................................................2
1.4 Metodologi penelitian.......................................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian............................................................................................................2
1.6 Sistematika Penulisan.......................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................................3


2.1 Pengertian Pergaulan Bebas.............................................................................................3
2.2 Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas Remaja Indonesia................................................3
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Melakukan Seks Bebas.........................................4
2.4 Akibat Dari Pergaulan Bebas...........................................................................................6
2.5 Pergaulan Bebas Dapat Terjadi Dikalangan Remaja........................................................6
2.6 Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas Atau Seks Bebas.....................7

BAB III PENUTUP....................................................................................................................9


3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................9
3.2 Saran.................................................................................................................................9
DAFTAR PUSAKA.................................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan pemudi
yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free sex). Hal ini disebabkan terlalu
jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya
pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan wanita.
Disamping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya
benteng keimanan kita yang mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian
yang ketat. Kita telah mengetahui bahwa sebagian besar bangsa barat adalah bangsa
sekuler, seluruh kebudayaan yang mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama. Hal
ini tentunya bertentangan dengan budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai agama
dan pancasila. Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari
pergaulan bebas. Saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi
kode etik dalam memilih calon pendamping. Fakta menyatakan bahwa sebagian besar
perzinahan disebabkan oleh pacaran.
Latar belakang kami membuat laporan penelitian ini adalah ingin mengetahui
bahayanya pergaulan bebas di kalangan remaja pada zaman yang modern ini. Dan
kenapa para remaja dapat melakukan hal tersebut. Dari uraian diatas ini membuktikan
betapa hancurnya moralitas dikalangan remaja. Dengan pertanyaan-pertanyan yang
begitu banyaknya tentang pergaulan bebas, maka kami memutuskan untuk membuat
laporan penelitian dan menganbil tema ini. Menurut kami tema ini cocok dengan
kehidupan remaja pada saat ini yang lebih mengutamakan kepentingan pribadinya. Dan
tema yang kami pakai yaitu : BAHAYA PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN
REMAJA
1.2 Rumusan Masalah
Dan sesuai urain di atas yang menyangkut tentang moralitas pada remaja pada saat
ini yang menjadi asal mula pergaulan bebas atau free sex. Maka kami merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian pergaulan bebas?
2. Apa penyebab maraknya pergaulan bebas remaja indonesia?
3. faktor apa yeng mempengaruhi remaja melakukan seks bebas?

1
4. Apa akibat dari pergaulan bebas?
5. Bagaimanakah pergaulan bebas dapat terjadi di kalangan remaja?
6. Bagaimana solusi untuk menyelesaikan masalah pergaulan bebas atau seks bebas?
1.3Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian pergaulan bebas
2. Untuk mengetahui penyebab maraknya pergaulan bebas remaja indonesia
3. Unrtuk mengetahui apa yeng mempengaruhi remaja melakukan seks bebas
4. Untuk mengetahui akibat dari pergaulan bebas
5. Untuk mengetahui pergaulan bebas dapat terjadi di kalangan remaja
6. Untuk mengetahui solusi untuk menyelesaikan masalah pergaulan bebas atau seks
bebas
1.4 Metodologi penelitian
Teknik/metode pengumpulan Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati, mencatat, browsing di
internet atau membuat Fotocopy dari dokumen-dokumen yang relevan dengan masalah-
masalah yang diteliti.
1.5 Manfaat Penelitian
Masyarakat bisa tahu dan paham tentang apa itu bahaya dari pergaulan bebas dan
apa pula dampak-dampaknya bagi seseorang yang terkena penyakit seks bebas ke
lingkungsn sekitarnya.
1.6 Sistematika Penulisan
Berikut Ini merupakan sistemmatika dalam makalah ini,yaitu

1. Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini berisi Latar Belakang,Rumusan masalah,Tujuan,,metode
penelitian,Manfaat,sistematika penelitian
2. Bab II Pembahasan
Pada bab ini berisi uraian hasil analisis dan sintesis terhadap data yang di peroeh
3. Bab III Penutup
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran .bagian ini merupakan bab terakhir dari
makalah ini

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pergaulan Bebas


kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku
menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma
ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan
maupun dari media massa.Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak
terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan,
pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin
berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.B.Dampak-
dampak dari pergaulan bebasPergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya
“dugem” (dunia gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya
marak sekali pemakaian narkoba. Ini identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang
akhirnya berujung kepada HIV/AIDS. Dan pastinya setelah terkena virus ini kehidupan
remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi.
2.2 Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas Remaja Indonesia
Perilaku seks bebas bisa menimbulkan berbagai gangguan. Diantaranya, terjadi
kehamilan yang tidak diinginkan. Selain tentunya kecenderungan untuk aborsi, juga
menjadi salah satu penyebab munculnya anak-anak yang tidak diinginkan. Pendidikan
Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan
tentang organ reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, seperti penyakit menular
seksual dan sebagainya. Dengan demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar dari
percobaan melakukan seks bebasAda banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas.
Berikut ini di antara penyebab maraknya pergaulan bebas di Indonesia:
1. Sikap mental yang tidak sehat
Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap
pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi
mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah. Dimana
ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan

3
kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua
yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak,
dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak,
yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang
mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal berdampak negatif,
contohnya dengan adanya pergaulan bebas.

2. Pelampiasan rasa kecewa


Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya
terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah yang
memberikan tekanan terus menerus(baik dari segi prestasi untuk remaja yang sering
gagal maupun dikarenakan peraturan yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat
yang memberikan masalah dalam sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat
labil dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di
sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam
lingkungan hidupnya.
3. Kegagalan remaja menyerap norma
Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi
yang sebenarnya adalah westernisasi.Jadi Remaja harus pintar pintar memfilter
budaya luar.
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Melakukan Seks Bebas
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi remaja melakukan seks bebas :
1. Faktor Keluarga
Keluarga merupakan guru pertama dalam kehidupan anak dan keberfungsian
sosial keluarga, diantaranya adalah kemampuan berfungsi sosial secara positif dan
adaptasi bagi keluarga yaitu jika berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan,
peranan, dan fungsinya serta mampu memenuhi kebutuhannya. Apabila orang tua
tidak mengerti akan hal ini maka yang akan terjadi dan tentu saja memiliki dampak
sangat besar bagi anak antara lain:
 kurangnya kasih sayang orang tua.
 kurangnya pengawasan dari orang tua
 dasar-dasar agama yang kurang

4
 kebebasan yang berlebihan
 kurangnya komunikasi antar keluarga

2. Faktor Lingkungan
Manusia adalah makhluk sosial artinya, tidak dapat hidup sendiri dan pasti
membutuhkan orang lain. Untuk itu ada yang disebut lingkungan sosial. Ketika
seorang memulai berinteraksi dengan lingkungan sosial maka akan sedikit banyak
mempengaruhi perilaku dan gaya hidupnya. Generasi muda saat ini lebih banyak
masuk dalam lingkungan sosial yang berpengaruh dengan kebudayaan asing salah
satunya seks bebas. Penyebab dari faktor limgkungan antara lain :
 pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
 cara berpakaian yang mengikuti fashion.
 salah pergaulan
 tuntutan pergaulan yang mengikuti tren budaya

3. Faktor Perkembangan Teknologi


fase globalisasi yaitu satu sisi manusia yang memang dituntut untuk
berkembang menuju kearah lebih modern. Salah satunya dalam hal teknologi yang
saat ini sangat mudah digunakan oleh kalangan masyarakat, contohnya, televisi,
majalah, internet dll.
Kemudahan ini justru banyak disalahgunakan oleh generasi muda saat ini.
Misalnya anak SD yang dengan mudah mengakses video porno lewat internet dan
fenomena-fenomena lain yang banyak terjadi.
Berdasarkan pembahasan analisis data diperoleh simpulan bahwa 39, 13% dari
46 siswa yang setuju dengan pergaulan bebas beralasan dengan pergaulan bebas
mereka merasa lebih gaul, 25,09% menganggap pergaulan bebas sebagai tuntutan
kemajuan zaman, 21,74% menyatakan pergaulan bebas tidak selalu buruk dan 13,04%
tidak memberikan komentar. Hal ini menunjukkan bahwa faktor terbesar yang
menyebabkan remaja cenderung bergaul bebas adalah keinginan mereka untuk
dianggap lebih gaul oleh teman-teman mereka. Sementara itu alasan mereka
menonton VCD porno adalah karena rasa ingin tahu sebanyak 51,8% dari 108 siswa,
31,48% karena diajak teman, 12,96% menonton VCD porno secara kebetulan (tidak
sengaja), 3,7% tidak memberikan komentar. Hal ini menunjukkan bahwa faktor
terbesar yang menyebabkan remaja menonton VCD porno adalah perasaan ingin tahu
yang besar terhadap VCD porno.

5
Dikalangan mahasiswa 22,22% dari 94 mahasiswa menyatakan pergaulan bebas
sebagai pengalaman, 22,22% menyatakan pergaulanbebas sebagai tuntutan kemajuan
zaman, 11,11% menganggap pergaulan bebas tidak selalu buruk dan 44,44% tidak
memberikan komentar. Hal ini menunjukkan bahwa faktor terbesar yang
menyebabkan seorang mahasiswa bergaul bebas adalah sebagai pengalaman dan
tuntutan kemajuan zaman. Sementara itu alasan mereka menonton VCD porno adalah
25% dari 48 mahasiswa merasa penasaran, 16,67% menganggap VCD porno sebagai
pengalaman, 12,50% karena ajakan seorang teman dan 45,83% tidak memberikan
komentar. Hal ini menunjukkan bahwa faktor terbesar yang menyebabkan remaja
senang menonton VCD porno adalah karena penasaran.
Kondisi pergaulan yang bebas memperbesar kemungkinan seorang remaja
menonton VCD porno. Sedangkan VCD porno dapat menyebabkan remaja ketagihan
(ingin menonton lagi) dan kecenderungan untuk memperaktikkan apa yang dilihat.
2.4 Akibat Dari Pergaulan Bebas
Akibat buruk yang ditimbulkan dari pergaulan bebas atau free sex antara lain :
1. Pergaulan bebas dapat menyebabkan KTD {kehamilan tak diinginkan}.
2. Dari KTD dapat menimbulkan aib di masyarakat,sehingga muncullah rasa malu
yang dapat memacu remaja melakukan aborsi.
3. Remaja yang mengalami KTD terpaksa putus sekolah sehingga membuat masa
depannya suram.
4. Perilaku seks pranikah berpeluang terjangkit PMS{penyakit menular seks},seperti
HIV/AIDS yang pada akhirnya menyebabkan kematian.
2.5 Pergaulan Bebas Dapat Terjadi Dikalangan Remaja.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan riset Internasional Synovate atas
nama DKT Indonesia melakukan penelitian terhadap perilaku seksual remaja berusia 14-
24 tahun. Penelitian dilakukan terhadap 450 remaja dari Medan, Jakarta, Bandung dan
Surabaya.
Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa 64% remaja mengakui secara
sadar melakukan hubungan seks pranikah dan telah melanggar nilai-nilai dan norma
agama. Tetapi, kesadaran itu ternyata tidak mempengaruhi perbuatan dan prilaku seksual
mereka. Alasan para remaja melakukan hubungan seksual tersebut adalah karena semua
itu terjadi begitu saja tanpa direncanakan.
Hasil penelitian juga memaparkan para remaja tersebut tidak memiliki pengetahuan
khusus serta komprehensif mengenai seks. Informasi tentang seks (65%) mereka
6
dapatkan melalui teman, Film Porno (35%), sekolah (19%), dan orangtua (5%). Dari
persentase ini dapat dilihat bahwa informasi dari teman lebih dominan dibandingkan
orangtua dan guru, padahal teman sendiri tidak begitu mengerti dengan permasalahan
seks ini, karena dia juga mentransformasi dari teman yang lainnya.
Kurang perhatian orangtua, kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak
pada pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan hubungan suami
istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan dan pada kondisi ketidaksiapan berumah
tangga dan untuk bertanggung jawab terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih cendrung
berbuat nekat (pendek akal) jika menghadapi hal seperti ini.
Pada zaman modren sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada kondisi sistem-
sistem nilai, dan kemudian sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem nilai yang lain yang
bertentangan dengan.
2.6 Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas Atau Seks Bebas
Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan
YME, penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat
setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun kata-kata
tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal
yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain solusi di atas ada beberapa solusi lainnya.
Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam
“kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki
angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja
mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.
2. Menjaga keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan
mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya
mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan
kegiatan positif.
3. Jujur pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang
terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari.
Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik
dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak
negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di
sekeliling kita.
7
5. Perlunya remaja berpikir untuk masa depan. Jarangnya remaja memikirkan masa
depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan
terjadi pada diri kami nanti jika kami lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi
individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif
untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir
panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja
yang terkena HIV & AIDS nantinya
6. Selain usaha dari diri masing-masing sebenarnya pergaulan bebas dapat dikurangi
apabila setiap orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan aktif untuk
memberikan motivasi positif dan memberikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
remaja dalam proses keremajaannya sehingga segalanya menjadi bermanfaat dalam
kehidupan tiap remaja

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab
manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan
hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).
Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap
manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi,
sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap
mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi,
kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan
norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat
ini. Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya
sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang
berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan
tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama,
memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu permasalahan ini merupakan
tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali. Usaha untuk pencegahan sudah
semestinya terus dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda kita. Agar lebih
bermoral, agar lebih bisa diandalkan untuk kebaikan negara ke depan.

3.2 Saran
Orang tua harus berperan dalam mengawasi tingkah laku anak.Hal ini sangatlah
penting,namun mereka tidak berhak bertindak otoriter terhadap anak dan harus
menjalankan fungsi sebagai orang tua dengan baik, diantaranya memberikan kasih
kaming, pendidikan budi pekerti, serta mengajarkan cinta kasih terhadap
sesama.Sehingga terjadi keselarasan antara anak dengan orang tua.

9
DAFTAR PUSAKA

Bambang Nianto Mulyo, MEd, Sri Handayani, MSi, Kurikulum 2004,Geografi


3.Solo:Tiga Serangkai.
Tim Geografi SMU DKI,Kurikulum 1994 Suplemen GBPP1999,Geografi SMU Jilid
1,Jakarta:Erlangga

10

Anda mungkin juga menyukai