Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KARYA TULIS ILMIAH


“Pergaulan Bebas”
Di
S
U
S
U
N

Oleh :

NAMA : ANISA
KELAS : XI. MIPA. 4
MAPEL : BAHASA INDONESIA

SMA NEGERI 10 BONE


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas
nikmat kesehatan dan kesempatan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “ Dampak Pergaulan Bebas Bagi Pelajar (Generasi
Muda)” Sungguh kami menyadari sepenuhnya bahwa semua itu atas karunia Allah. sama sekali
manusia tidak punya kemapuan untuk berkarya jika Allah menganugerahkan kemampuan untuk
itu. Maka tidak selayaknya menusia menyembongkan diri dengan menganggap kelebihan yang
dimiliki adalah bakat hasil kerja keras sendiri.
            Salawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabiyullah
Shallallahu Alaihi Wasallam SAW, kepada keluarga beliau dan para sahabat  beliau.
            Dan kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Orang tua kami, dan
2.      Teman-teman

Walaupun karya ini kami belum sempurnah tetapi kami merasa bangga terhadap hasil yang
dicapai.Mudah-mudahan makalah sederhana ini bermanfaat bagi kami khususnya dan para
pembaca pada umumnya. Saran yang membangun kami harapkan untuk perbaikan pembuatan
makalah selanjutnya.

 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR   ………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI   …………………………………………………………………………………….

BAB  I  PENDAHULUAN …………………………………………………………………….
A.    Latar Belakang   ………………………………………………………………………………..
B.     Rumusan Masalah   ……………………………………………………………………………..
C.     Tujuan Penulisan   ………………………………………………………………………………

BAB  II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………


A.    Pengertian Pergaulan Bebas /………………………………………………………………….
B.     Sebab-Sebab Pergaulan Bebas ………………………………………………………………..
C.     Akibat yang Ditimbulkan dari Pergaulan Bebas   ………………………………………………
D.    Upaya Mengatasi Pergaulan Bebas   ……………………………………………………………

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………….


A.    Kesimpulan   ……………………………………………………………………………………
B.     Saran-Saran   …………………………………………………………………………………….
Daftar Pustaka   …………………………………………………………………………………..

 
BAB. I PENDAHULUAN

A.   Latar  Belakang
Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa yang lebih baik yang mempunyai
pemikiran jauh ke depan akan kegiatannya yang dapat menguntungkan diri sendiri, keluarga, dan
lingkungan sekitar.
Maka dari itu remaja tersebut harus mendapatkan perhatian khusus, baik oleh dirinya sendiri,
orang tua, dan masyarakat sekitar.
Banyak kita baca di media maupun kita lihat di media elektronik adanya remaja yang berprestasi
juga ada remaja yang melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan dirinya sendiri,
keluarga,dan masyarakat sekitar.
Pada makalah ini kami akan mencoba membahas cara mengatasi pergaulan bagi generasi muda.

B.   Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan pergaulan bebas ?
2.      Mengapa sesorang terlibat dalam pergaulan bebas?
3.      Bagaimana akibat pergaulan bebas?
4.      Bagaimanakah upayah mengatasi pergaulan bebas ?

C.   Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan ingin dicapai antara lain :
1.      Untuk mengetahui pengertian pergaulan bebas.
2.      Untuk mengetahui sebab-sebab pergaulan bebas.
3.      Untuk mengetahui akibat pergaulan bebas
4.      Untuk mengetahui upaya mengatasi pergaulan bebas
Untuk itu juga karya ilmia ini juga bertujuan agar remaja-remaja masa kini terarah pergaulannya
yaitu dengan melakukan kegiatan yang fositip yang berguna untuk dirinya sendiri, keluarga, dan
masyarakat sekitar. Dan supaya agar remaja tidak terjebak di dalam pergaulan bebas. Maka dari
itu kiranya remaja membentengi diri dengan iman yang kuat.

 
 
BAB. II  PEMBAHASAN
                                                                                                    
A. Pengertian Pergaulan Bebas
Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku
menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran
yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media
massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian
diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-
teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam
kemajuan bangsa.
Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli
pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan
18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih
belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang
paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui
banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan
yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan
pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus
sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan
tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan
sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian
pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus
berlangsung selamanya. Ada beberapa cirri pergaulan bebas,antara lain:
1. Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya
2. Upaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan
yang haram dan keji
3. Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat
4. Rasa ingin tahu yang besar
5. Rasa ingin mencoba dan merasakan
6. Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab
yang dihadapi.
7. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa malas,
perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri serta
selalu ingin mencoba dalam banyak hal.
8. Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi dewasa dan
berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang anak dalam
keluarganya.
9. Banyak mengalami tekanan mental dan emosi.
10. Terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.

B. Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas DI Kalangan Remaja


Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin
berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja
dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan
perilaku yang tidak terkendali, seperti pergaulan bebas & penggunaan narkoba yang berujung
kepada penyakit seperti HIV & AIDS ataupun kematian. Berikut ini di antara penyebab
maraknya pergaulan bebas di Indonesia:

1. Faktor agama dan iman.


Remaja sedang dihadapkan pada kondisi sistem-sistem nilai, dan kemudian sistem nilai
tersebut terkikis oleh sistem nilai yang lain yang bertentangan dengan nilai moral dan agama.
Seperti model pakaian (fasion), model pergaulan dan film-film yang begitu intensif remaja
mengadopsi kedalam gaya pergaulan hidup mereka termasuk soal hubungan seks di luar nikah
dianggap suatu kewajaran.
2. Sikap mental yang tidak sehat
Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap
pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak
memahami karena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu
dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya
dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum,
mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar
keimanan yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman
dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal berdampak
negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.

3.Pelampiasan rasa kecewa


Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya terhadap
orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan
terus menerus(baik dari segi prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan
peraturan yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam
sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan mudah
terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa
tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya.

4.Faktor Lingkungan seperti orangtua, teman, tetangga dan media.


Kurang perhatian orangtua, kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada
pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan hubungan suami istri di luar
nikah sehingga terjadi kehamilan dan pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk
bertanggung jawab terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih cendrung berbuat nekat (pendek akal)
jika menghadapi hal seperti ini. 

5.Pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang berlebihan dan perubahan zaman.
Pada zaman modern sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada kondisi sistem-sistem
nilai, dan kemudian sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem nilai yang lain yang bertentangan
dengan norma yang berlaku.

C. Dampak Atau Akibat Pergaulan Bebas


         Dampak atau akibat dari pergaulan bebas dikalangan remaja antara lain adalah
1. Terserang Penyakit HIV/AIDS
Itu dikarenakan melakukan hubungan gonta ganti pasangan yang tidak menggunakan alat
pengaman(kondom),sebagai akibat rasa ingin tahu atau mungkin masalah ekonomi.
2. Hamil Diluar Nikah
Dikarenakan kurang pengetahuan masalah seksologi para remaja melakukan tanpa memikirkan
resiko yang terjadi hanya untuk mencari tahu bagaimana rasanya berhubungan badan yang
diakibatkan menonton film biru.
3. Ketergantungan Obat
Indonesia sekarang masih buruk, karena banyak kasus obat-obatan terlarang yang menjadikan
berita ditelevisi. Bila kita sudah terkontaminasi dengan obat, bila tidak membeli akan sakit dan
itu menguras uang akibatnya bila tidak punya uang, kita akan mencuri atau melakukan tindakan
terminal untuk mendapatkan obat tersebut. Dan akibat paling buruk adalah overdosis atau
kelebihan kita menggunakan obat sehingga membuat kita meninggal.
4. Aborsi
Diakibatkan sering melakukan hubungan badan dan berakibat kita hamil diluar nikah. Bila itu
terjadi pasti akan membuat remaja bingung karena belum waktunya untuk menikah dan jeleknya
kejadian itu tidak diketahui oleh orang tua.

5. Tauran Remaja
Mungkin kita tiap hari melihat ditelevisi tentang berita tauran antar pelajar yang meresahkan
masyarakat.Sampai diadakan sweeping oleh pihak kepolisian kepada pelajar. Semua itu akibat
pergaulan bebas yang membuat emosi tinggi dan berakibat pada tauran.
 
D. Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas
Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME,
penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap orang
mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun kata-kata tersebut sering
‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya
dilakukan. Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi lainnya. Solusi-solusi tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki Cara Pandang
Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam
“kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan
yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan
mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.
2. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup
Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta
pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta
mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
3. Jujur Pada Diri Sendiri
Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-
masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak
menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki Cara Berkomunikasi
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik
dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif
dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
5. Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan
Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan
pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah
untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan
positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang
untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV
& AIDS nantinya.
6. Menanamkan Nilai Ketimuran
Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya nilai-
nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga
membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini
perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan
dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu
kali untuk terjun ke pergaulan bebas.
7. Mengurangi Menonton Televisi
Televisi idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan informasi yang mendidik dan bisa
meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun, kenyataannya, saat ini harapan itu sangat jauh.
Televisi kita terutama stasiun televisi swasta, mereka lebih banyak menampilkan acara hiburan,
maupun sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas, hedonis. Begitu juga
beragam tayangan infotainment yang kadang menayangkan acara perselingkuhan, sex bebas di
kalangan artis.
Dengan demikian, kisah pergaulan bebas bukan menjadi hal yang tabu lagi. Makanya, tak
ada langkah yang lebih manjur selain mengurangi menonton televisi ini karena lambat laun otak
akan teracuni oleh nilai-nilai yang sebenarnya sangat negatif. Untuk mendapatkan informasi,
kalangan muda bisa mengalihkan perhatian dengan membaca koran, majalah maupun buku-
buku. Pekerjaan yang agak berat memang, tapi jauh lebih produktif daripada kebanyakan
menonton televisi yang tidak jelas dan cenderung merusak akal sehat pikiran.
8. Banyak Beraktivitas Secara Positif
Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan. Pergaulan bebas, biasanya
dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu longgar, banyak waktu bermain, bermalam
minggu. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-
hal positif perlu terus dikembangkan. Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam organisasi-
organisasi sosial, menekuni hobinya dan mengembangkannya menjadi lahan bisnis yang
menghasilkan, maupun mengikuti acara-acara kreatifitas anak-anak muda. Dengan demikian,
waktu mudanya akan tercurahkan untuk hal-hal positif dan sedikit waktu untuk memikirkan hal-
hal negatif seperti pergaulan bebas tersebut.
9. Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas
Dikalangan muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa jadi mereka tidak tahu
akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit kelamin yang mematikan. Nah,
sosialisasi hal ini. Informasi-informasi mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan
bebas ini perlu terus disebarkan di kalangan muda. Harapannya, mereka juga punya informasi
sebagai bahan pertimbangan akal sehatnya. Jika informasi tersebut belum didapatkan ada
kemungkinan mereka akan terus melakukan pergaulan bebas semau mereka. Tapi, kalau
informasi sudah didapatkan tapi mereka tetap nekad melakukan itu persoalan lain lagi.
Sepertinya  perlu ada penanganan khusus, apalagi yang sudah terang-terangan bangga melakukan
pergaulan bebas.
10. Menegakkan Aturan Hukum
Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa menghentikan selain adanya
perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera. Yang
demikian harus dirumuskan dan  dilaksanakan melalui hokum yang berlaku di negara kita.
Langkah ini sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan anak-anak muda dari amoralitas
karena perilaku pergaulannbebas yang lambat laun otomatis akan merusak bangsa ini.
11. Munakahat
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Kalau masih belum bisa, cara lain
adalah dengan berpuasa. Inilah yang ditawarkan oleh Islam sebagai salah satu solusi atas
pergaulan bebas.
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergaulan bebas
khususnya di kalangan remaja.
Selain usaha dari diri masing-masing sebenarnya pergaulan bebas dapat dikurangi apabila
setiap orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan aktif untuk memberikan motivasi positif
dan memberikan sarana & prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses keremajaannya
sehingga segalanya menjadi bermanfaat dalam kehidupan tiap remaja.
Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh
cinta, orangtua hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar pengawasan dengan kebebasan.
Semakin muda usia anak, semakin ketat pengawasan yang diberikan tetapi anak harus banyak
diberi pengertian agar mereka tidak ketakutan dengan orangtua yang dapat menyebabkan mereka
berpacaran dengan sembunyi-sembunyi. Apabila usia makin meningkat, orangtua dapat memberi
lebih banyak kebebasan kepada anak. Namun, tetap harus dijaga agar mereka tidak salah jalan.
Menyesali kesalahan yang telah dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat.
Penyelesaian masalah dalam pacaran membutuhkan kerja sama orangtua dengan anak.
Misalnya, ketika orangtua tidak setuju dengan pacar pilihan si anak. Ketidaksetujuan ini
hendaknya diutarakan dengan bijaksana, jangan hanya dengan kekerasan dan kekuasaan. Berilah
pengertian sebaik-baiknya. Bila tidak berhasil, gunakanlah pihak ketiga untuk menengahinya.
Hal yang paling penting di sini adalah adanya komunikasi dua arah antara orangtua dan anak.
Orangtua hendaknya menjadi sahabat anak. Orangtua hendaknya selalu menjalin dan menjaga
komunikasi dua arah dengan sebaik-baiknya sehingga anak tidak merasa takut menyampaikan
masalahnya kepada orangtua.

 
BAB III PENUTUP
A.   Kesimpulan
1.      Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana” bebas” yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada.
2.      Penyebab maraknya pergaulan bebas di Indonesia:1. Faktor agama dan iman,,2. Sikap mental
yang tidak sehat,3.Pelampiasan rasa kecewa,4.Faktor Lingkungan seperti orangtua, teman,
tetangga dan media,5.Pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang berlebihan dan
perubahan zaman.
3.      Ada beberapa dampak atau akibat pergaulan bebas antara lain;1.Terkena penyakit HIV/AIDS
2.Hamil diluar nikah 3.Ketergantungan obat 4.Aborsi 5.Tauran remaja
o   Upaya mengatasi pergaulan bebas antar lain; a. Menanamkan nilai ketimuran, b.Perbanyaklah
melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi diri kita pribadi dan diri orang lain.
o   Rajin beribadah kepada allah SWT agar iman kita kuat sehingga kita terhindar dari hal-hal
negatif
 Jangan bergaul dengan seorang yang nakal.

B.   Saran
       Setelah membaca karya ilmiah ini, semoga remaja dapat tersadarkan dari pergaulan
bebas, perlu kiranya remaja melibatkan diri dalam kegiatan- kegiatan yang positif baik di
sekolah maupun di lingkungannya yang tentunya mendapatkannya dorongan dan restu dari orang
tua,supaya kita tidak terlibat lagi dalam pergaulan bebas itu akan merugikan diri sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber
www. Google.co.id
www.wikipedia.com
sumber dari blogspot
http://www.kompas.com
http://www.media konsumen.com
http:// www.yahoo.com
Tim Penyusun karya ilmia riau

Anda mungkin juga menyukai