Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

" BAHAYA SEKS BEBAS "


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian dan karakter
Dosen Pengampu : Dr. Siti Habibah Zein

Disusun oleh kelompok 5 :


1. Husnul khotimah
2. Novi Yuniarti
3. Ihda Khoirunnisa
4. Melina Agustina
5. Rani Hariyanti

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK TANAH LAUT

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada tuhan yang maha esa, Karena berkat


pertolongan dan Rahmat-Nya kami berhasil menyelesaikan makalah
“ BAHAYA SEKS BEBAS ” ini. Adapun makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Kepribadian dan Karakter Dan kami juga berterima
kasih kepada Dosen kami, yaitu
Ibu Dr. Siti Habibah Zein selaku Dosen Mata kuliah Pengembangan
Kepribadian dan Karakter, Karena telah memberi tugas pembuatan
makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai
BAHAYA SEKS BEBAS. Kami juga menyadari bahwa didalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah
yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat
kritik dan saran nantinya akan membuat kami kedepannya.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat dipahi dan
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, Sekali lagi, Semoga makalah
ini bisa bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran dari
pembaca.

Pelaihari, 22 Oktober 2021

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ 1

KATA PENGANTAR .................................................................................... 2

DAFTAR ISI..................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 4

1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5

2.1. Penegertian Seks bebas……………...................................................5

2.2. Faktor penyebab Seks bebas………………….................................6

2.3 Dampak dari Seks bebas...................................................................7

2.4 Strategi pemberantasan Seks bebas.............................................8

BAB III PENUTUP....................................................................................... 10

3.1. Simpulan ............................................................................................... 10

3.2. Saran........................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 11

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Seks bebas merupakan pengaruh budaya yang datang dari barat dan
kemudian diadopsi oleh masyarakat Indonesia tanpa menyaringnya terlebih
dahulu. Faktor yang mendukung penyebab terjadinya seks bebas adalah
lingkungan pergaulan yang buruk, kurangnya perhatian dari orang tua dan
salah satunya adalah penyalahgunaan media sosial (Prasetyo, 2012).
Meningkatnya minat pada seks seiring pertambahan usia, anak akan selalu
mencari lebih banyak informasi mengenai seks. Hanya sedikit anak yang
mengerti dari orang tuanya. Rasa tabu, malu, risih membuat kaum belia tidak
mau bertanya kepada orang tua mengenai seks, sehingga membuat mereka
ingin mencoba hal yang negatif (Sulistiani, 2009 ). Fungsi orang tua dalam
pencegahan seks bebas remaja cenderung tidak berkembang hal tersebut
terlihat tindakan preventif orang tua. Pencegahan remaja dari keterjerumusan
Seks bebas merupakan bagian dari tanggung jawab pendidikan dalam
keluarga, terutama orang tua. Pencegahan orang tua akan akan bersaing dengan
perkembangan teknologi yang sedikit berdampak negatif dikalangan remaja
terutama masalah pornografi yang menjadi pemicu seks bebas dan
menghancurkan masa depan remaja (Manullang, 2011). Fenomena tentang
prilaku seks bebas pada remaja sebagai berikut,
Indonesia menduduki rangking 12 didunia dalam hal seks bebas setelah
Yunani, Brazil, Rusia , China, Italia, Malaysia, Spanyol, Swedia, Mexico,
Jepang dan Belanda (Durex,2008).
Pada tahun 2010 nyaris 50% menunjukan adanya penurunan batas usia
remaja akhir melakukan hubungan seks pertamakali. Sebanyak 18% remaja
Indonesia melakukan hubungan seks pertama di usia tertinggi pada remaja 18
tahun dan usia termuda usia 13 tahun. Negara Indonesia ada sekitar 4,5%
remaja laki- laki dan 0,7% remaja perempuan usia 15 – 19 tahun yang mengaku
pernah melakukan seks pranikah. (Depkes, 2015). Menurut Pakar seks juga
spesialis Obstetri dan
Ginekologi Dr. Boyke Dian Nugraha di Jakarta mengungkapkan sekitar 20% -
30% Remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Perilaku seks bebas
tersebut berlanjut hingga menginjak ke jenjang perkawinan.Ancaman pola
hidup seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan
berkembang semakin menjadi sebuah kebiasaan yang umum di lakukan.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan seks bebas?


1.2.2 Apa yang menjadi faktor penyebab seks bebas ?
1.2.3 Apa dampak dari seks bebas ?
1.2.4 Bagaimana startegi membrantas seks bebas ?

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Seks Bebas


Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk
hidup di muka bumi ini. Bukan hanya manusia yang memiliki naluri seks,
tetapi juga termasuk hewan dan makhluk hidup lainnya (tumbuhan). Seks
diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup suatu spesies atau suatu
kelompok (jenis) makhluk hidup. Tujuan utama dari seks adalah untuk
reproduksi buat kepentingan regenerasi. Artinya setiap makhluk hidup
melakukan seks untuk memperoleh keturunan agar dapat menjaga dan
melestarikan keturunannya. Selain itu tujuan seks adalah sebagai sarana
untuk memperoleh kepuasan dan relaksasi dalam kehidupan (bagi manusia).
Kegiatan seks (bagi manusia) hanya boleh dilakukan ketika sudah ada
ikatan yang sah antara laki-laki dan perempuan, ikatan itu disebut dengan
nikah. Hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan merupakan suatu
pelanggaran terhadap norma-norma (baik norma agama maupun norma-
noram yang berlaku lainnya) dan merupakan suatu perbuatan dosa yang
besar dan sangat berat hukumannnya.
Kita sering mendengar baik dari cerita teman-teman ataupun dari
berita tentang perilaku manusia zaman sekarang yang sering melakukan
hubungan seks diluar nikah (merupakan bagian dari seks bebas). Hubungan
seks tersebut merupakan hubungan seks liar yang dilakukan secara illegal
dalam artian sudah menyalahi norma-norma yang ada.
Tidak sepantasnya apabila seorang manusia melakukan hubungan
seks diluar nikah (seks bebas), karena hal itu lebih cenderung kepada sifat-
sifat kehewanan. Coba kita bandingkan dengan hewan-hewan yang
melakukan hubungan seks sesuka hatinya, dengan pasangan yang berbeda-
beda dan dilakukan dimanapun yang penting ada kemauan. Hewan
melakukan hal tersebut karena mereka tidak dianugerahi akal dan pikiran
untuk melihat mana yang baik, mana yang buruk, mana yang pantas dan
mana yang tidak pantas untuk dilakukan. Selain itu, hewan tidak terikat
dengan norma-norma yang mengharuskannya untuk megikuti aturan dari
norma yang berlaku dan mengikat seorang manusia. Kalau manusia
melakukan kegiatan seks bebas, berarti derajat mereka tidak lebih dari
hewan yang berwajah manusia, karena manusia dianugerahi oleh Tuhan akal
dan pikiran untuk dapat memilih mana yang baik, mana yang buruk, mana
yang pantas dan mana yang tidak pantas untuk dilakukan.
Hawa nafsu merupakan hal yang sangat menentukan dalam terjadinya
perilaku seks bebas. Hubungan seks dilakukan apabila hawa nafsu sudah
menguasai dirinya. Hawa nafsu membuat seseorang lupa segala-segalanya,
termask lupa akan Tuhan, yang dia tahu hanyalah bagaimana caranya agar
nafsunya tersebut dapat tersalurkan. Oleh karena itu, sebagai manusia yang
diberikan kelebihan oleh Tuhan dibandingfkan dengan makhluk lainnya,
kendalikanlah hawa nafsu kita agar derajat kita bias lebih tingi dari makhluk-
5
makhluk yang lain. Karena diasaat kita kalah oleh hawa nafsu, maka derajat
kita sama dengan seekor hewan.
Seks bebas merupakan pengaruh budaya yang datang dari barat dan kemudian
diadopsi oleh masyarakat Indonesia tanpa memfilternya terlebih dahulu.
Revolusi seks yang mencuat di Amerika Serikat dan Eropa pada akhir tahun
1960-an sudah merabah masuk kenegeri kita ini melalui piranti teknologi
informasi dan saran-sarana hiburan lainnya yang semakin canggih. Sekarang,
untuk mendapatkan suatu video, gambar dan cerita-cerita tentang seks
dan pornografi lainnya sangat mudah, tinggal cari di internet dengan
mengunjungi situs-situs yang meyediakan layanan dewasa tersebut selain
itu juga film-film dewasa tersebut juga sudah dijual oleh
para pedagang kaset dan video. Begtu mudahnya akses untuk mendapatkan
hal-hal yang berbau pornografi sekarang ini menyebabkan semakin
meningkatnya angka
perilaku seks bebas di dalam masyarakat.

2.2. Faktor Penyebab Seks Bebas


Sexs bebas terjadi karena banyak yang mempengaruhi misalnya
Seperti:

1. Faktor Internal.
Faktor internal atau lebih lazimnya dari dalam diri seseorang remaja
itu. Keinginan untuk dimengerti lebih dari orang lain bisa menjadi penyebab
remaja melakukan tindakan penyimpangan, sikap yang terlalu merendahkan
diri sendiri atau selalu meninggikan diri sendiri, jika terlalu merendahkan diri
sendiri orang remaja lebih mencari jalan pintas untuk menyelesaikan sesuatu
dia beranggapan jika saya tidak begini saya bisa dianggap orang lain tidak
gaul, tidak mengikuti perkembangan zaman.

2. Faktor Eksternal.
Faktor Eksternal atau faktor dari luar pribadi seseorang remaja. Faktor
paling terbesar memberi terjadinya prilaku menyimpang seseorang remaja
yaitu lingkungan dan sahabat. Seseorang sahabat yang sering berkumpul
bersama dalam satu geng, otomatis dia akan tertular oleh sikap dan sifat
kawannya tersebut. Kasih sayang dan perhatian orang tua tidak sepenuhnya
tercurahkan, membuat seorang anak tidak betah berada di dalam rumah
tersebut, mereka lebih senang untuk berada di luar bersama kawan-
kawannya. Apalagi keluarga yang kurang harmonis dan kurangnya
komunikasi dengan orang tua dapat menyebabkan seorang anak melakukan
penyimpangan sosial serta seks bebas yang melanggar nilai-nilai dan norma
sosial. Apabila ayah dan ibu mereka yang memiliki kesibukan di luar rumah
akan membuat anak-anak remaja semakin menjadi-jadi, sehingga mereka
merasa tidak diperdulikan lagi.

6
Selain faktor internal dan eksternal di atas, ada juga faktor lain yang
secara umum dapat menyebabkan terjadinya seks bebas yaitu:

a. Pergaulan.
Kita tahu pergaulan punya pengaruh besar terhadap perilaku kita. Maka
jika seseorang mempunyai lingkungan pergaulan dari kalangan teman-teman
yang suka melakukan seks bebas, maka dia juga bisa terpengaruh dan
akhirnya ikut melakukan seks bebas.

b. Pengaruh materi pornografi (film, video, internet dsb).


Jika seseorang berulang kali mengakses materi pornografi, maka ini
bisa mendorong terjadinya perilaku seks bebas.

c. Pengaruh obat/narkoba dan alkohol.


Seseorang yang bebas dari pengaruh narkoba dan alkohol bisa berfikir
jernih dan ini mencegah dia melakukan perilaku berisiko. Dalam keadaan
dipengaruhi oleh narkoba dan alkohol, maka pemikiran jernih bisa menurun
dan ini bisa mendorong terjadinya perilaku seks bebas.

2.3. Dampak dari Tindakan Seks Bebas


Perilaku seks bebas merupakan masalah besar yang perlu mendapatkan
perhatian karena dapat terjadi berbagai akibat yang ditimbulkan, antara lain:

a. Beberapa penyakit yang siap mendatangi seperti herpes, HIV Aids,Raja


singa, dan penyakit lainnya
b. Hamil di luar pernikahan akan menimbulkan permasalahan baru, apabila
anda masih kuliah atau sekolah tentu saja orang tua anda akan sangat
kesal kepada anda. Dan anda pun takut untuk jujur kepada orang tua anda
dan pasangan anda, akhirnya anda memutuskan untuk melakukan dosa
baru yaitu aborsi.
c. Apabila anda menikah di usia muda, permasalahan yang belum siap anda
hadapi akan datang, seperti masalah keuangan , masalah kebiasaan,
masalah anak.
d. Nama baik keluarga akan tercoreng oleh sikap anda. Keluarga anda akan
menghadapi masalah yang anda buat apabila anda mendapatkan efek
buruk dari seks bebas ini.
e. Apabila anda hamil dan pasangan anda tidak mau bertanggung jawab,
akan banyak pikiran buruk yang akan mengganggu pikiran anda. Seperti
ingin bunuh diri, berpikir tidak rasional yang mengakibatkan gangguan
mental atau gila.

7
2.4. Strategi Pemberantasan Seks Bebas
Untuk menghindari seks bebas perlu dilakukan pengontrolan dan
pengendalian nafsu syahwat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:

a. Menjauhi dan menghindari media massa yang buruk


Media massa merupakan salah satu faktor yang ”ikut” bertanggung
jawab terhadap menjamurnya seks bebas. Banyak acara-acara ditelevisi dan
pemberitaan di koran dan majalah yang mengumbar nafsu seks, gambar-
gambar yang seronok, iklan-iklan yang berbau ”pornografi” yang turut
memperburuk moral para remaja dan merangsang remaja untuk melakukan
seks bebas. Untuk itu para remaja perlu memilah-milah berita yang akan
dibaca dan acara televisi yang akan ditontonnya.

b. Peran Orang Tua


Orang tua sebagai penanggung jawab utama terhadap kemuliaan
perilaku anak, harus menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dalam
keluarganya. Kondisi rumah tangga harus dibenahi sedemikian rupa supaya
anak betah dan kerasan di rumah.

c. Memperdalam keimanan
Memperdalam keimanan adalah menyakini bahwa Allah SWT
senantiasa bersamanya, mendengar dan melihat, mengetahui apa yang
tersembunyi dan yang tampak serta apa yang tersirat di dalam lubuk hati yang
paling dalam.

Dengan bekal ilmu agama seorang anak akan menyadari bahwa


perilaku seks bebas tersebut bertentangan dengan aturan agamanya. Bekal
ilmu agama akan membantu seorang anak dalam memperkuat imannya.
Sehingga ia akan berpikir dua kali bahkan mungkin sepuluh kali untuk
melakukan seks di luar nikah. Seorang remaja yang telah di bekali ilmu agama
tentunya akan menyadari bahwa seks bebas hanya menimbulkan dampak
buruk seperti dosa bahkan laknat dari Tuhan-Nya.

d. Berbagai Macam Penyuluhan


Penyuluhan dan penerangan tentang seks harus dilandaskan pada ilmu
pengetahuan dan nilai-nilai agama, sehingga seorang remaja akan
mendapatkan informasi yang benar dan tepat dengan berlandaskan pada nilai-
nilai agama dan keimanan yang kuat sehingga seorang remaja dapat terhindar
dari hal-hal yang negatif dan tercela terkait dengan masalah seks.

e. Mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat


Seorang remaja bila ia sendirian diwaktu-waktu kosong, akan datang
kepadanya angan-angan, bisikan-bisikan dan hawa nafsu yang membawa

8
kepada dosa juga khayalan-khayalan seksual. Seorang remaja harus
mengetahui bagaimana ia menghabiskan waktunya dan mengisi waktu
kosongnya. Banyak sekali hal-hal yang dapat dilakukan oleh seorang remaja
untuk mengisi waktu kosongnya, bisa dengan olahraga, rekreasi, membaca
buku yang berfaidah, membuat kerajinan tangan, menghadiri pengajian,
mengiktui perlombaan dan lain-lain aktifitas yang bermanfaat.

f. Teman yang shalih


Suatu kenyataan dan pengalaman membuktikan bahwa ketika seorang
remaja berteman dengan teman yang shaleh dan baik maka ia akan
terpengaruh pada mereka untuk melakukan kebaikan, istiqomah dan
keshalihan. Sebaliknya jika seorang pemuda berteman dengan teman yang
jahat dan selalu berbuat maksiat, maka ia akan terpengaruh untuk melakukan
kejahatan, kemaksiatan dan kemerosotan moral juga.

g. Berpuasa
Berpuasa sunnah dapat mengendalikan hawa nafsu seksual, disamping
itu juga akan menghindari timbulnya pikiran-pikiran kotor, sehingga dapat
melindungi seorang remaja dari melakukan seks bebas.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Seks bebas sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi bagi kalangan
remaja dan mahasiswa di Indonesia. Kegiatan seks bukan hanya dilakukan
oleh pasangan yang sah menurut agama dan hokum yang berlaku akan
tetapai juga dilakukan oleh para pelajar dan mahsiswa.
Pelajar dan mahasiswa sekarang ini cenderung lebih mengutamakan
pacaran dan kebutuhannya yang lain daripada menuntut ilmu. Mereka tidak
lagi tenggelam dalam pelajaran akan tetapi sudah tenggelam dalam lautan
asmara yang mereka namakan cinta.

3.2 Saran
Perlunya perhatian semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat
dalam mencegah terjadinya seks bebas. Masyarakat dan pemerintah harusnya
aktif dalam mengkampanyekan anti seks bebas. Pelajar dan mahasiswa
harusnya lebih fokus kepada pelajaran bukan fokus pacaran. Masa depan
masih panjang.
Hendaknya memberikan bimbingan dan pengetahuan keagamaan
untuk menambah keimanan dan ketakwaan mereka, sehingga menjadi
benteng dalam pergaulan. Dan juga hendaknya memberikan pendidikan yang
berhubungan dengan pendidikan seks dan bekerjasama degan petugas
kesehatan untuk mendapatkan informasi (pengetahuan) tentang seksualitas
agar terjadi perubahan sikap pada remaja sehingga mempunyai sikap lebih
positif.
Sebaiknya sebagai remaja dalam bergaul kita dapat memilah dan
memilih yang mana yang baik dan tidak kita lakukan terutama dalam hal
seks bebas. Sebaiknya bagi para remaja yang sudah terjerat masalah seks
bebas harus segera bertobat dan menjauhinya supaya kita selamat, tidak
mempermalukan orang tua dan keluarga maupun diri kita sendiri.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://introvideomusic.blogspot.com/p/blog-page.html?m=1

http://andhyajach.blogspot.com/2010/01.html

http://yudhim.blogspot.com/2008/01.html

http://remaja.suaramerdeka.com/2008/10/18/bahaya-pergaulan-bebas/

11

Anda mungkin juga menyukai