Anda di halaman 1dari 13

HALAMAN JUDUL : LAPORAN UJIAN TENGAH SEMESTER APLIKASI PENGANTAR KOMPUTER

INSERT LAMBANG POLITALA

IDENTITAS MAHASISWA DAN NAMA DOSEN PENGAMPU

POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT

HARI/TANGGAL PELAKSANAAN UTS


DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
OLIMPIADE
Pertandingan Olimpiade (bahasa Prancis: les Jeux olympiques, JO) adalah ajang
olahraga internasional empat tahunan yang mempertandingkan cabang-cabang olahraga musim
panas dan musim dingin serta diikuti oleh ribuan atlet yang berkompetisi dalam berbagai
pertandingan olahraga. Olimpiade merupakan kompetisi olahraga terbesar dan terkemuka di
dunia, dengan lebih dari 200 negara berpartisipasi.
Awalnya, Olimpiade hanya berlangsung di Yunani kuno sampai akhirnya pada tahun 393 M
Olimpiade kuno ini dihentikan oleh Kaisar Romawi, Theodosius. Olimpiade kemudian dihidupkan
kembali oleh seorang bangsawan Prancis bernama Pierre Frèdy Baron de Coubertin pada tahun
1896. Dalam kongres pada tahun 1894 yang diselenggarakan di Paris, didirikanlah Komite
Olimpiade Internasional (IOC) dan ibu kota Yunani, Athena dipilih sebagai tuan rumah Olimpiade
modern pertama tahun 1896. Selanjutnya, sejak tahun 1896 sampai sekarang, setiap empat
tahun sekali Olimpiade Musim Panas senantiasa diadakan kecuali tahun-tahun pada
masa Perang Dunia II. Edisi khusus untuk olahraga musim dingin; Olimpiade Musim Dingin,
mulai diadakan pada tahun 1924. Awalnya Olimpiade Musim Dingin diadakan pada tahun yang
sama dengan Olimpiade Musim Panas, namun sejak tahun 1994 Olimpiade Musim Dingin
diadakan setiap empat tahun sekali, dengan selang waktu dua tahun dari penyelenggaraan
Olimpiade Musim Panas.
Evolusi yang dilakukan oleh IOC selama abad ke-20 dan 21 telah menyebabkan beberapa
perubahan pada penyelenggaraan Olimpiade. Beberapa penyesuaian dilakukan, termasuk
penciptaan Olimpiade Musim Dingin untuk olahraga es dan salju, Paralimpiadeuntuk atlet
dengan kekurangan fisik dan Olimpiade Remaja untuk para atlet remaja. Dalam
perkembangannya, Olimpiade telah menghadapi berbagai tantangan, seperti pemboikotan,
penggunaan obat-obatan, penyuapan dan terorisme. Olimpiade juga merupakan kesempatan
besar bagi kota dan negara tuan rumah untuk menampilkan diri kepada dunia.
Gerakan Olimpiade terdiri dari Federasi Olahraga Internasional (IF), Komite Olimpiade Nasional
(NOC), dan Komite Pengorganisasian Olimpiade (OCOG). Sebagai badan pembuat keputusan,
IOC bertanggung jawab untuk memilih kota tuan rumah untuk setiap Pertandingan, serta
mengatur dan mendanai Olimpiade sesuai dengan Piagam Olimpiade. IOC juga menentukan
program Olimpiade, yang terdiri dari cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Olimpiade.
Ada beberapa ritual dan simbol Olimpiade, seperti bendera dan obor Olimpiade, serta upacara
pembukaan dan penutupan. Lebih dari 13.000 atlet bersaing di Olimpiade Musim Panas dan
Musim Dingin di 33 olahraga yang berbeda dan hampir 400 pertandingan. Para pemenang
pertama, kedua, dan ketiga di masing-masing pertandingan menerima medali Olimpiade: emas,
perak, dan perunggu, masing-masing.
Di Indonesia, Olimpiade yang sering dikenal dan secara rutin diikuti adalah Olimpiade Musim
Panas. Indonesia sendiri pertama kali berpartisipasi pada Olimpiade Helsinki 1952 di Finlandia,
dan tak pernah absen berpartisipasi pada tahun-tahun berikutnya, kecuali pada tahun 1964 dan
1980.

BAB 1

OLIMPIADE KUNO

Pertandingan Olimpiade kuno adalah festival keagamaan dan


atletik yang diadakan setiap empat tahun di tempat suci Zeus di
Olympia, Yunani. Kompetisi adalah di antara perwakilan dari
beberapa negara-kota dan kerajaan Yunani Kuno. Permainan ini
terutama menampilkan olahraga atletik tetapi juga olahraga seperti
gulat dan perlombaan, balap kuda dan kereta kuda. Telah banyak
ditulis bahwa selama Olimpiade, semua konflik di antara negara-
negara kota yang berpartisipasi ditunda sampai Olimpiade selesai. Penghentian permusuhan ini
dikenal sebagai perdamaian atau gencatan senjata Olimpiade. Ide ini adalah mitos modern
karena orang-orang Yunani tidak pernah menangguhkan perang mereka. Gencatan senjata itu
memungkinkan para peziarah religius yang sedang melakukan perjalanan ke Olympia untuk
melewati wilayah yang berperang tanpa gangguan karena mereka dilindungi oleh Zeus. Asal
usul Olimpiade diselimuti misteri dan legenda; salah satu mitos paling populer mengidentifikasi
Heracles dan ayahnya Zeus sebagai nenek moyang dari Olimpiade . Menurut legenda, Heracles
lah yang pertama kali menyebut pertandingan "Olimpiade" dan menetapkan kebiasaan
penyelenggaraannya setiap empat tahun. Mitos berlanjut bahwa setelah Heracles
menyelesaikan dua belas kerjanya, dia membangun Stadion Olimpiade sebagai suatu
kehormatan bagi Zeus. Setelah selesai, ia berjalan dalam garis lurus untuk 200 langkah dan
menyebut jarak ini sebagai "stadion" (bahasa Yunani: στάδιον, Latin: stadion, "panggung"), yang
kemudian menjadi jarak yang jauh. Tanggal awal yang paling banyak diterima untuk Olimpiade
Kuno adalah 776 SM; ini didasarkan pada prasasti, ditemukan di Olympia, daftar pemenang
lomba lari kaki yang diadakan setiap empat tahun dimulai pada 776 SM. Pertandingan Olimpiade
kuno menampilkan acara lari, pentathlon (terdiri dari acara melompat, lempar cakram dan lempar
lembing, perlombaan kaki, dan gulat), tinju, gulat, pankrasi, dan berkuda. Tradisi mengatakan
bahwa Coroebus, juru masak dari kota Elis, adalah juara Olimpiade pertama.
Sejak ribuan tahun lalu bangsa Yunani sudah mengenal olahraga dalam arti yang paling
sederhana. Mereka melakukannya untuk kepentingan pasukan perang atau kemiliteran. Dengan
berolahraga diharapkan para prajurit akan tangkas dan sigap dalam bertempur. Olimpiade yang
paling awal konon sudah diselenggarakan bangsa Yunani kuno pada tahun 776 Sebelum
Masehi. Kegiatan itu diikuti seluruh bangsa Yunani dan dilangsungkan untuk menghormati dewa
tertinggi mereka, Zeus. Zeus bermukim di Gunung Olimpus yang kemudian dipakai sebagai
nama Olimpiade hingga sekarang. Olimpiade kuno juga diselenggarakan setiap empat tahun,
para olahragawan terbaik dari seluruh Yunani berdatangan ke arena di sekitar Gunung Olimpus.
Mereka bertanding secara perorangan, bukan atas nama tim. Para atlet yang akan bertanding
terlebih dulu berlatih keras selama sepuluh bulan di daerah masing-masing. Dulu, di Yunani
sering terjadi perang saudara, namun ketika pesta olahraga berlangsung, pihak yang bertikai
melakukan gencatan senjata. Siapa yang melanggar konsensus akan dikenakan denda. Bangsa
Sparta pernah diharuskan membayar denda karena melanggar gencatan senjata selama Perang
Peloponnesus. Menjelang pertandingan, panitia pelaksana menyembelih babi kurban..
Saat ini di wilayah Olympia, Yunani terdapat sekelompok bangunan kecil dan gelanggang di
alam terbuka. Sisa-sisa puing gelanggang latihan itu merupakan peninggalan arkeologisyang
dilestarikan pemerintah Yunani. Pada pesta Olimpiade kerap terjadi perjanjian perdamaian atau
persekutuan antar bangsa. Juga timbul berbagai kegiatan transaksi. Barang-barang yang
dijajakan antara lain anggur, makanan, jimat, dan benda-benda ibadah. Olimpiade kuno
mempertandingkan cabang-cabang atletik seperti lari, loncat, dan lempar. Ada juga pacuan
kuda dan pacuan kereta. Karena aturannya belum baku, para penonton sering terkena lemparan
batu atau ditabrak kereta kuda para peserta.
Di Olympia juga masih dijumpai batu-batu yang merupakan pijakan olahraga lari. Pijakan batu itu
disusun sedemikian rupa agar para pelari bisa mendapat ruang gerak ke kiri dan ke kanan. Pada
saat start para pelari harus menempatkan telapak kaki pada batu-batu pijakan itu. Ada pula
panel-panel tentang lomba lari khusus membawa perisai. Lomba ini banyak disukai penonton
karena dianggap lucu.[8] Pembukaan Olimpiade selalu diwarnai lomba kereta dengan empat
kuda. Sekitar 40 kereta dijajarkan dalam kandang di gerbang keluar. Jarak yang ditempuh
hampir 14 km, yakni 12 kali pulang pergi antara dua tiang batu yang ditancapkan di tanah.
Berbeda dengan Olimpiade modern, dulu mahkota kemenangan tidak diberikan
kepada sais atau joki, melainkan kepada pemilik kereta dan kuda yang umumnya orang-orang
kaya. Orang kaya yang haus kehormatan biasanya mengirim paling sedikit tujuh kereta
kuda untuk mengikuti perlombaan.
Berbagai pertandingan dalam Olimpiade kuno boleh dikatakan serba keras. Para pelari berpacu
secepat-cepatnya tanpa memakai alas kaki. Para penunggang kuda berlomba habis-habisan
tanpa pelana atau sanggurdi. Para peloncat membawa pemberat yang diayun-ayunkan untuk
menambah dorongan maju. Olahraga yang terkeras adalah pankration, yakni perpaduan
antara gulat dan tinju gaya tradisional.[10] Para atlet boleh menyepak atau mencekik lawan, yang
tidak diperbolehkan adalah memijit mata, menggigit, dan mematahkan jari. Fairplay benar-benar
diperhatikan para atlet. Beberaba artefak purba memperlihatkan adegan tinju antara dua atlet.
Pemenang adu tinju adalah pihak yang dapat memukul kepala lawan. Pihak yang kalah harus
mengacungkan jari tanda mengaku kalah.
Olimpiade kuno hanya boleh ditonton dan diikuti oleh para pria. Sebab para atlet harus
bertanding dengan tubuh telanjang, kecuali untuk kesempatan khusus, seperti lomba kereta
kuda. Mereka berbusana beraneka ragam untuk menunjukkan status sosial si pemilik kereta dan
kuda. Bagi orang Yunani telanjang merupakan cara paling sesuai untuk berolahraga. Mereka
bangga kalau memiliki tubuh yang atletis. Pemenang pertandingan mendapatkan mahkota
dedaunan, seperti daun zaitun liar sebagai pengganti medali. Kadang-kadang sang juara diarak
masuk kota melalui sebuah lubang yang dibuat khusus pada tembok kota. Mereka dielu-elukan
di jalan kota dan disambut pembacaan puisi. Penghargaan lain kepada olahragawan berprestasi
berupa pembebasan dari pajak dan mendapat makanan gratis. Beberapa kota juga memberikan
bonus uang dalam jumlah besar. Bahkan di kota kediaman pemenang didirikan patung mereka.
Banyak patung batu dan perunggu masih tersisa sampai kini dan itulah hadiah paling abadi milik
sang juara. Salah satu bagian cabang atletik yang masih tetap dikenal hingga kini
adalah maraton, yakni perlombaan lari sejauh kira-kira 42 km.
Olimpiade mencapai puncaknya pada abad ke-6 dan ke-5 SM, tetapi kemudian secara bertahap
mengalami penurunan seiring jatuhnya Yunani ke tangan Romawi. Tidak ada konsensus yang
menyatakan secara resmi mengenai berakhirnya Olimpiade, namun teori yang paling umum
dipegang saat ini adalah pada tahun 393 M, saat Kaisar Romawi, Theodosius menyatakan
bahwa semua budaya praktik-praktik kuno Yunani harus dihilangkan.[15] Kemudian, pada tahun
426 M, Theodosius II memerintahkan penghancuran semua kuil Yunani. Setelah itu, Olimpiade
tidak diadakan lagi sampai akhir abad ke-19.

BAB 2

OLIMPIADE MODERN

Berbagai penggunaan istilah "Olimpiade" untuk menggambarkan


kejadian atletik di era modern telah didokumentasikan sejak abad ke-
17. Acara pertama tersebut adalah Olimpiade Cotswold atau
"Cotswold Olimpick Games", sebuah pertemuan tahunan di dekat
Chipping Campden, Inggris, melibatkan berbagai olahraga. Ini
pertama kali diselenggarakan oleh pengacara Robert Dover antara
1612 dan 1642, dengan beberapa perayaan berlanjut hingga hari ini.
Asosiasi Olimpiade Britania Raya, dalam tawarannya untuk
Olimpiade 2012 di London, menyebutkan Olimpiade ini sebagai
"yang pertama dari awal Olimpiade Inggris". Ajang olahraga pertama
yang pelaksanaannya serupa dengan Olimpiade kuno
adalah L'Olympiade de la République, sebuah festival olahraga
nasional yang diadakan pada tahun 1796 sampai 1798 selama
masa Revolusi Prancis.  Dalam pelaksanaannya, ajang ini mengadopsi beberapa peraturan-
[17]

peraturan yang berlaku dalam Olimpiade kuno. Ajang ini juga menandai diterapkannya sistem
metrik ke dalam cabang-cabang olahraga. Pada tahun 1834 dan 1836 Olimpiade diadakan di
Ramlösa (Swedia) dan ditambah di Stockholm (Swedia) 1843, semuanya diselenggarakan oleh
Gustaf Johan Schartau dan lainnya. Sebanyak 25.000 penonton menyaksikan permainan.

Pelopor
Pada tahun 1850 sebuah Kelas Olimpiade didirikan oleh Dr. William Penny Brookes di Much
Wenlock, Shropshire, Inggris. Selanjutnya, pada tahun 1859, Dr. Brookes mengganti nama Kelas
Olimpiade menjadi Olimpiade Wenlock. Ajang tersebut tetap diadakan hingga hari ini. Tanggal
15 November 1860, Dr. Brookes membentuk Perkumpulan Olimpiade Wenlock Antara tahun
1862 dan 1867, di Liverpool diadakan ajang Grand Olympic Festival. Ajang ini dicetuskan oleh
John Hulley dan Charles Melly dan merupakan ajang olahraga pertama yang bersifat
internasional, meskipun atlet-atlet yang berpartisipasi kebanyakan merupakan "atlet
amatir". Penyelenggaraan Olimpiade modern pertama di Athena pada tahun 1896 hampir identik
dengan Olimpiade Liverpool. Pada tahun 1865, Hulley, Dr. Brookes dan EG Ravenstein
mendirikan Asosiasi Olimpiade Nasional di Liverpool, yang merupakan cikal bakal
terbentuknya Asosiasi Olimpiade Britania Raya. Selanjutnya, pada tahun 1866, sebuah ajang
bernama Olimpiade Nasional Britania Raya diselenggarakan di London untuk pertama kalinya.

Kebangkitan

Semangat bangsa Yunani untuk menghidupkan kembali Olimpiade dimulai seiring dengan


berlangsungnya Perang Kemerdekaan antara Yunani dengan Kekaisaran Ottoman pada tahun
1821. Ide untuk membangkitkan Olimpiade pertama kali dicetuskan oleh
seorang penyair dan editor majalahbernama Panagiotis Soutsos lewat puisinya yang
berjudul "Dialogue of the Dead" yang diterbitkan pada tahun 1833. Evangelis Zappas, seorang
bangsawan Yunani-Rumania adalah orang yang pertama kali menulis kepada Raja Otto,
menawarkan untuk mendanai kebangkitan Olimpiade. Zappas mensponsori penyelenggaraan
Olimpiade pada tahun 1859 yang diselenggarakan di pusat kota Athena. Atlet-atlet yang
berpartisipasi dalam ajang tersebut berasal dari Yunani dan Kekaisaran Ottoman. Zappas juga
mendanai perenovasian Stadion Panathinaiko kuno agar dapat dipakai sebagai tempat
penyelenggaraan Olimpiade pada tahun-tahun berikutnya.
Stadion Panathinaiko digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Olimpiade tahun 1870 dan
1875. Sekitar Tiga puluh ribu penonton menghadiri Olimpiade pada tahun 1870 namun tidak ada
catatan kehadiran resmi yang tersedia untuk penyelenggaraan Olimpiade tahun 1875. Pada
tahun 1890, setelah menghadiri Olimpiade Wenlock, seorang sejarawan Prancis bernama Baron
Pierre de Coubertin terinspirasi untuk mendirikan Komite Olimpiade Internasional (International
Olympic Committee/IOC). Coubertin punya ide untuk menyelenggarakan suatu ajang Olimpiade
internasional setiap empat tahun sekali berdasarkan ajang Olimpiade Yunani yang dibangkitkan
oleh Brookes dan Zappas. Dia mempresentasikan ide ini dalam kongres pertama IOC yang
berlangsung pada tanggal 16-23 Juni 1894 di Universitas Sorbonne, Paris. Pada hari terakhir
kongres, diputuskan bahwa penyelenggaraan Olimpiade internasional berada di bawah naungan
IOC dan penyelenggaraan pertamanya akan dilangsungkan di Athena, Yunani pada tahun 1896.
Hasil kongres juga memutuskan bahwa penulis Demetrius Vikelas dari Yunani terpilih sebagai
presiden IOC pertama.

Olimpiade 1896

Olimpiade pertama yang diadakan di bawah naungan IOC


berlangsung di stadion Panathinaiko, Athena, pada tahun
1896. Olimpiade pertama ini diikuti oleh 14 negara dengan
total 241 atlet yang berlaga dalam 43 pertandingan. Seperti
janjinya pada Pemerintah Yunani, Zappas dan sepupunya,
Konstantinos Zappas turut membantu membiayai
penyelenggaraan Olimpiade 1896. George Averoff,
seorang pengusaha Yunani bersedia untuk mendanai
perenovasian stadion dalam rangka persiapan Olimpiade. Pemerintah Yunani juga turut
menyediakan dana, berharap dana tersebut dapat diperoleh kembali melalui penjualan tiket dan
dari penjualan set perangko peringatan Olimpiade pertama.
Sebagian besar atlet yang berpartisipasi dalam Olimpiade Athena 1896 berasal dari
Yunani, Jerman, Prancis, dan Britania Raya. Negara-negara tersebut juga menguasai perolehan
medali. Pada saat itu, wanita tidak boleh berpartisipasi. Penyelenggara menyebut kesertaan
mereka tidak praktis, tidak menarik, dan tidak tepat. Sekitar 80.000 penonton hadir,
termasuk Raja George I dari Yunani.
Meskipun Yunani tidak berpengalaman dalam menyelenggarakan ajang olahraga internasional
dan awalnya juga mempunyai masalah keuangan, namun akhirnya berhasil mempersiapkan
segalanya tepat waktu. Jumlah atlet yang berpartisipasi juga terbilang kecil jika dibandingkan
dengan ukuran saat ini, namun Olimpiade 1896 merupakan keikut sertaan internasional terbesar
untuk ajang olahraga pada masanya. Olimpiade tersebut pun terbukti sukses bagi rakyat Yunani

Perubahan dan adaptasi

Setelah kesuksesan Olimpiade 1896, Olimpiade memasuki masa-masa stagnasi yang


mengancam keberlangsungan ajang tersebut. Olimpiade Paris 1900 dan Olimpiade St. Louis
1904 adalah buktinya. Olimpiade Paris tidak memiliki stadion, namun ini adalah Olimpiade di
mana pertama kalinya wanita diijinkan ikut serta dalam pertandingan. Olimpiade St. Louis tahun
1904 diikuti oleh 650 atlet, namun 580 di antaranya berasal dari Amerika Serikat. Hal-hal di atas
menjadi dasar bagi IOC untuk melakukan perubahan pada Olimpiade. Olimpiade di tata ulang
setelah diadakannya Olimpiade Interkala (disebut demikian karena Olimpiade ini adalah
Olimpiade ketiga yang diadakan sebelum waktu penyelenggaraan Olimpiade ketiga) pada tahun
1906 di Athena. Olimpiade Interkala ini tidak diakui secara resmi oleh IOC dan tidak pernah
diselenggarakan lagi sejak saat itu. Namun, Olimpiade Interkala yang diselenggarakan di
Stadion Panathinaiko, Athena ini telah menarik minat banyak peserta secara internasional dan
menghasilkan kepentingan publik yang besar, menandai kenaikan popularitas dan ukuran dari
Olimpiade itu sendiri.

Olimpiade Musim Dingin

Olimpiade Musim Dingin (pertama kali diadakan di Chamonix,


Prancis, pada tahun 1924) diciptakan untuk memperlombakan
cabang-cabang olahraga musim dingin seperti seluncur
es dan ski yang tidak bisa diperlombakan dalam Olimpiade Musim
Panas. Seluncur es (tahun 1908 dan 1920) serta hoki (tahun 1920)
pernah diperlombakan dalam ajang Olimpiade Musim Panas. IOC
ingin memperluas daftar tersebut dengan ikut memperlombakan
cabang-cabang olahraga untuk musim dingin lainnya. Pada kongres Olimpiade tahun 1921
di Lausanne, diputuskan untuk menyelenggarakan versi musim dingin dari Olimpiade. Acara
bertajuk Pekan Olahraga Musim Dingin diadakan pada tahun 1924 di Chamonix, Prancis. Acara
ini menjadi penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin pertama.
Pada awalnya, IOC memutuskan untuk menyelenggarakan Olimpiade Musim Dingin pada tahun
yang sama dengan penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas. Tradisi ini bertahan
sampai Olimpiade Musim Dingin 1992 di Albertville, Prancis. Setelah itu, sejak tahun 1994
Olimpiade Musim Dingin diadakan setiap dua tahun berselang setelah penyelenggaraan
Olimpiade Musim Panas.[32] Jumlah negara yang berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin
juga lebih sedikit dibandingkan Olimpiade Musim Panas, karena negara-negara yang berada
di ekuator tidak mengenal olahraga musim dingin dan juga tidak memiliki fasilitas untuk olahraga
tersebut.

Paralimpiade

Pada tahun 1948, Sir Ludwig Guttmann, yang bertekad untuk


mempromosikan rehabilitasi prajurit yang cacat akibat Perang
Dunia II menyelenggarakan pertandingan olahraga antar
rumah sakit bertepatan dengan penyelenggaraan Olimpiade
London 1948. Pertandingan tersebut dikenal sebagai Stoke
Mandeville Games dan selanjutnya diselenggarakan setiap
tahunnya selama dua belas tahun. Kemudian, dalam Olimpiade Roma 1960, Guttman membawa
400 atlet untuk berlaga dalam ajang Olimpiade Paralel, yang kemudian dikenal sebagai
Paralimpiade pertama. Sejak itu, Paralimpiade telah diselenggarakan di setiap tahun
penyelenggaraan Olimpiade. Dalam Olimpiade 1988, Seoul sebagai kota tuan rumah juga
menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan Paralimpiade.[34] Pada tahun 2001, Komite
Olimpiade Internasional (IOC) dan Komite Paralimpiade Internasional (IPC) menandatangani
perjanjian yang menjamin bahwa kota tuan rumah Olimpiade juga akan dikontrak untuk menjadi
tuan rumah Paralimpiade.[35][36] Perjanjian ini mulai diberlakukan dalam
penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas Beijing 2008 dan Olimpiade Musim Dingin Vancouver
2010. Ketua panitia Olimpiade Musim Panas London 2012, Lord Coe, menyatakan soal
penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade 2012 di London : ”Kami ingin mengubah sikap
publik terhadap kecacatan, merayakan kehebatan olahraga Paralimpik dan untuk menegaskan
bahwa dua pertandingan ini adalah satu keseluruhan yang utuh”.

Olimpiade Remaja

Pada tahun 2010, Olimpiade menambah daftar pertandingannya dengan menyertakan


Olimpiade Remaja ke dalam penyelenggaraan Olimpiade. Olimpiade Remaja ini dimaksudkan
untuk memberi kesempatan kepada atlet yang berusia antara 14 sampai 18 tahun untuk
berkompetisi dalam Olimpiade. Olimpiade Remaja sebenarnya sudah dicetuskan oleh Presiden
IOC, Jacques Rogge pada tahun 2001 dan baru disetujui dalam Kongres IOC ke 119 pada tahun
2007. Olimpiade Remaja Musim Panas pertama diselenggarakan di Singapura pada tanggal 14-
26 Agustus 2010, sedangkan Olimpiade Remaja Musim Dingin pertama diselenggarakan
di Innsbruck, Austria pada bulan Januari 2012. Waktu penyelenggaraan Olimpiade Remaja ini
akan lebih singkat dibanding Olimpiade yang lainnya; versi musim panasnya berlangsung
selama dua belas hari, sedangkan versi musim dinginnya berlangsung selama sembilan
hari. IOC mengizinkan 3.500 atlet dan 875 ofisial untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Remaja
Musim Panas, serta 970 atlet dan 580 ofisial di Olimpiade Remaja Musim Dingin. Cabang
olahraga yang diperlombakan akan disesuaikan dengan Olimpiade yang lainnya, namun akan
ada variasi pada beberapa cabang olahraga, misalnya tim negara campuran dan
tim gender campuran serta dikuranginya bebera
pa cabang dan peraturan pertandingan.

Olimpiade masa kini

Dengan 241 atlet yang mewakili 14 negara pada tahun 1896, peserta Olimpiade terus tumbuh
sepanjang tahun. Pada Olimpiade Beijing 2008, terhitung sebanyak 10.500 atlet dari 204 negara
turut berkompetisi dalam Olimpiade. Sedangkan ruang lingkup dan skala dari Olimpiade Musim
Dingin lebih kecil. Dalam Olimpiade Musim Dingin 2006 di Turin, Italia, cuma sekitar 2.508 atlet
dari 80 negara yang berpartisipasi. Selama Olimpiade berlangsung, para atlet dan ofisial mereka
tinggal di sebuah lokasi yang dinamakan "desa Olimpiade". Desa ini dimaksudkan untuk menjadi
sebuah lokasi mandiri bagi semua peserta Olimpiade. Lokasi tersebut juga dilengkapi dengan
kafetaria, klinik kesehatan dan tempat ibadah.
IOC memperbolehkan pembentukan Komite Olimpiade Nasional (NOC) yang mewakili negara-
negara yang tidak berdaulat namun diakui secara internasional. Akibatnya, negara-
negara koloni, teritori dan dependensi diizinkan untuk berlaga di Olimpiade. Negara-negara ini
termasuk wilayah seperti Puerto Riko, Bermuda, Palestina dan Hong Kong, yang semuanya
berkompetisi membawa nama negara mereka sendiri meskipun secara hukum merupakan
bagian dari negara lain. Pada tahun 2011, terdapat 206 NOC yang mewakili negara berdaulat
dan daerah geografis lainnya. Kesemua 192 negara anggota Perserikatan Bangsa-
Bangsa mempunyai Komite Olimpiade Nasional beserta 14 teritori lainnya. Sedangkan NOC
lainnya yang belum diakui oleh IOC meliputi Catalan, Gibraltar Britania, Polinesia Prancis, Niue,
Kosovo, Somaliland, Kaledonia Baru, Kurdistan Irak, Siprus Utara, Abkhazia, Kepulauan Faroe,
Anguilla, Montserrat, dan Kepulauan Turk & Caicos.
DAFTAR PUSTAKA
Untuk UTS Praktikum Ms. Excel

TABEL DATA HASIL PENDAPATAN KOTOR GERBANG TOL


PADA 15 TITIK LOKASI PENGAMATAN

N Jenis Gardu Jumlah Kendaraan Lewat Pendapatan


Kode Lokasi
o Tol Gol.1 Gol.2 Gol.3 Kotor
1 0123A-45 Full e-toll 100 kendaraan 60 kendaraan 25 kendaraan Rp 200.000,00

2 0123A-46 Full e-toll 250 kendaraan 85 kendaraan 30 kendaraan Rp 220.000,00

3 0123A-47 Full e-toll 400 kendaraan 110 kendaraan 35 kendaraan Rp 240.000,00

4 0123A-48 Full e-toll 550 kendaraan 135 kendaraan 40 kendaraan Rp 260.000,00

5 0123A-49 Petugas 700 kendaraan 160 kendaraan 45 kendaraan Rp 280.000,00

6 0123A-50 Full e-toll 850 kendaraan 185 kendaraan 50 kendaraan Rp 300.000,00

7 0123A-51 Petugas 1000 kendaraan 210 kendaraan 55 kendaraan Rp 320.000,00

8 0123A-52 Petugas 1150 kendaraan 235 kendaraan 60 kendaraan Rp 340.000,00

9 0123A-53 Full e-toll 1300 kendaraan 260 kendaraan 65 kendaraan Rp 360.000,00

10 0123A-54 Full e-toll 1450 kendaraan 285 kendaraan 70 kendaraan Rp 380.000,00

11 0123A-55 Full e-toll 1600 kendaraan 310 kendaraan 75 kendaraan Rp 400.000,00

12 0123A-56 Full e-toll 1750 kendaraan 335 kendaraan 80 kendaraan Rp 420.000,00

13 0123A-57 Petugas 1900 kendaraan 360 kendaraan 85 kendaraan Rp 440.000,00

14 0123A-58 Full e-toll 2050 kendaraan 385 kendaraan 90 kendaraan Rp 460.000,00

15 0123A-59 Petugas 2200 kendaraan 410 kendaraan 95 kendaraan Rp 480.000,00


TABEL DATA HASIL PENDAPATAN BERSIH GERBANG TOL
PADA 15 TITIK LOKASI PENGAMATAN

N Jenis Gardu Jumlah Kendaraan Lewat Pendapatan


Kode Lokasi
o Tol Gol.1 Gol.2 Gol.3 Bersih
1 0123A-45 Full e-toll 100 kendaraan 60 kendaraan 25 kendaraan Rp 100.000,00

2 0123A-46 Full e-toll 250 kendaraan 85 kendaraan 30 kendaraan Rp 110.000,00

3 0123A-47 Full e-toll 400 kendaraan 110 kendaraan 35 kendaraan Rp 120.000,00

4 0123A-48 Full e-toll 550 kendaraan 135 kendaraan 40 kendaraan Rp 130.000,00

5 0123A-49 Petugas 700 kendaraan 160 kendaraan 45 kendaraan Rp 140.000,00

6 0123A-50 Full e-toll 850 kendaraan 185 kendaraan 50 kendaraan Rp 150.000,00

7 0123A-51 Petugas 1000 kendaraan 210 kendaraan 55 kendaraan Rp 160.000,00

8 0123A-52 Petugas 1150 kendaraan 235 kendaraan 60 kendaraan Rp 170.000,00

9 0123A-53 Full e-toll 1300 kendaraan 260 kendaraan 65 kendaraan Rp 180.000,00

10 0123A-54 Full e-toll 1450 kendaraan 285 kendaraan 70 kendaraan Rp 190.000,00

11 0123A-55 Full e-toll 1600 kendaraan 310 kendaraan 75 kendaraan Rp 200.000,00

12 0123A-56 Full e-toll 1750 kendaraan 335 kendaraan 80 kendaraan Rp 210.000,00

13 0123A-57 Petugas 1900 kendaraan 360 kendaraan 85 kendaraan Rp 220.000,00

14 0123A-58 Full e-toll 2050 kendaraan 385 kendaraan 90 kendaraan Rp 230.000,00

15 0123A-59 Petugas 2200 kendaraan 410 kendaraan 95 kendaraan Rp 240.000,00

Anda mungkin juga menyukai